Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian merupakan metode yang digunakan untuk

pengumpulan data berupa informasi dalam sebuah penelitian menjelaskan

kerangka teoretis dan filosofis menyeluruh yang menjadi panduan penelitian

(Aminah dan Roikan, 2019: 65). Pada dasarnya metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2).

Berdasarkan pendekatan dan jenis data yang digunakan, penelitian ini

masuk dalam jenis penelitian kualitatif. (Anggito dan Setiawan, 2018: 8)

Mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah pengumpulan

data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Menurut Patton

(dalam Aminah dan Roikan, 2019: 55) penelitian kualitatif adalah upaya

untuk memahami situasai dalam keunikan mereka sebagai bagian dari

konteks tertentu dan interaksi di sana.

Penelitian kualiatatif merupakan metode penelitiannya lebih

berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan

yang penelitiannya dilakukan secara alamiah dan bertujuan untuk

mendapatkan data yang lebih mendalam atau suatu data yang mengandung

makna (Sugiyono, 2014: 7).

22
Maka dari itulah penelitian kualitatif dipilih karena merupakan salah

satu metode yang paling tepat, sebab penelitian ini tidak mampu diungkap

secara mendalam apabila menggunakan peneltian kuantitatif. Dalam

penelitian kualitatif terdapat lima pendekatan tetapi disini penulis akan

menggunakan pendekatan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan

sebuah strategi penelitian di mana didalamnya peneliti menyelidiki secara

cermat atau program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu

(Fitrah dan Luthfiyah, 2017: 51).

Studi kasus merupakan bentuk penelitian yang intensif, terintegrasi,

dan mendalam dimana subjek yang diteliti terdiri dari satu unit kesatuan

yang dipandang sebagai kasus dimana bertujuan untuk mengembangkan

secara mendalam objek yang sedang diteliti, dan penelitian ini bersifat

mendalam sehingga mampu mengahasilkan gambaran peristiwa tertentu,

sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian yang eksploratif (Waluya,

2007: 91).

Menurut Hayes (dalam Suprajitno dan Mugianti, 2018: 29) studi kasus

merupakan pendekatan yang dilakukan berfokus pada kasus individu tanpa

mengacu pada kelompok pembanding, studi kasus memungkinkan peneliti

untuk menyelidiki suatu topik dengan lebih rinci. Berdasarkan penjelasan

diatas, metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengungkap, mepelajari, dan menganalisi secara psikologis suatu

pengalaman individu mengenai suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi

di dalam konteks kehidupan sehari-hari. Peneliti akan melakukan

23
pendekatan dengan mengguakan pendekatan studi kasus untuk menggali

informasi mengenai gambaran tentang resiliensi seorang wanita dewasa

awal yang mengalami perceraian. Sehingga data-data diperoleh melalui

deskripsi teori-teori tentang wawancara dan dokumentasi dengan subjek

penelitian serta informannya.

B. Fokus Penelitian

Resiliensi yaitu suatu kekuatan dasar atau fondasi dari semua karakter

positif yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun masyarakat,

dengan kekuatan dan ketabahan yang dimiliki untuk dapat menghadapi,

mencegah, meminimalkan, dan bahkan menghilangkan hambatan besar,

kesulitan, keterpurukan, dan permasalahan yang sedang dialami, sehingga

akan dapat menjadikan keadaan yang lebih sejahtera dan jauh lebih baik

dari kehidupan sebelumnya. Aspek resiliensi antara lain : berhasil bangkit

dan pulih dari keterpurukan yang merugikan dan menyakitkan dalam

kehidupannya, danpat mengkontrol dirinya dengan baik, dapat

menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi didalam kehidupannya,

menjadikan sebuah peristiwa sebagai pelajaran berharga dalam

kehidupannya, dan melanjutkan kehidupannya dengan tujuan dan

perencanaan yang matang untuk masa depan, yakin dan percaya diri akan

kemampuan dirinya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi

anatar lain : faktor dukungan sekitar (budaya, keluarga, komunitas, dan

lingkungan), faktor keterampilan kognitif (kecerdasan), dan faktor sumber

daya psikologis. Resiliensi muncul apabila seseorang mengalami suatu hal

24
yang merugikan dan menyengsarakan di dalam kehidupannya, dalam hal ini

wanita dewasa awal yang mengalami perceraian termasuk di dalamnya.

Resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan diluar nikah yaitu

seorang perempuan yang memiliki kemampuan dan ketabahan untuk

bangkit dan berjuang demi menghadapi bahkan menghilangkan

permasalahan, beban berat, kemalangan yang merugikan dan mengikat

dirinya. Menjadikan setiap permasalahan sebagai sebuah pelajaran yang

berharga, kekuatan dan motivasi untuk bangkit dan menjadi pribadi yang

lebih baik lagi dari sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling merupakan salah satu teknik untuk

menentukan sampel berdasarkan pertimbangan atau tujuan dan nilai guna

individu dalam peneltian (Ismail, 2018: 46). Dalam (Carsel HR, 2018: 96)

purposive sampling yaitu cara pengambilan subjek penelitian yang akan

menjadi responden dalam penelitian yang sesuai dengan kriteria tertentu

sesuai dengan pertimbangan dan seleksi khusus, penelitian purposive

sampling biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif. Adapun subjek

penelitian dalam penelitian ini adalah wanita yang berumur dibawah 23

tahun yang memiliki anak dikarenakan kehamilan diluar nikah, berjumlah 3

orang, dengan usia pernikahan masing – masing subjek adalah subjek satu

usia pernikahan tiga tahun, subjek dua usia pernikahan dua tahun, subjek

25
tiga usia pernikahan tiga tahun.

Selain menetapkan subjek penelitian, peneliti juga akan menetapkan

informan dari subjek penelitian tersebut. Menurut Prastowo (dalam Fitrah

dan Luthfiyah, 2017: 152) Informan merupakan seseorang yang

dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu

kejadian yang telah ditentukan dari subjek. Informan subjek penelitian

berfungsi untuk keabsahan data yang telah didapatkan dari subjek penelitian

melalui metode pengumpulan data. Informan subjek yang akan diambil

merupakan orang yang terkait dengan subjek, diantaranya dari keluarga,

teman dekat subjek, dan orang-orang yang berkaitan dengan subjek. Yang

mengetahui tentang subjek penelitian. Informan penelitian dalam penelitian

ini adalah orang tua, saudara, sahabat, dan teman dari subjek wanita yang

mengalami kehamilan diluar nikah.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

kualitatif ini adalah metode wawancara. Dalam penelitian ini peneliti akan

melakukan wawancara secara langsung bertatap muka dengan subjek

penelitian guna mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam

penelitian. Sedangkan peneliti menggunakan bentuk wawancara semi

terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept

interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas, tujuan dari

wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka. Dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat dan ide-

26
idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara

teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan (dalam

Sugiyono, 2016, 233).

Dalam penelitian ini akan digunakan alat perekam suara yang

berfungsi untuk merekam hasil pembicaraan saat wawancara berlangsung

dan berfungsi untuk mempermudah proses wawancara. Penggunaan alat

perekam sebelumnya akan diberitahukan oleh interviewer kepada

interviewee sebagai bagian dari informed consent.

E. Rancangan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Berikut ini merupakan tahap – tahap yang akan dilakukan

peneliti sebelum memulai penelitian, adapun sebagai berikut:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian disusun sebelum penelitian

dilaksanakan, sebelum memutuskan untuk melakukan penelitian

dengan tema “Resiliensi Pada Wanita Yang Mengalami

Kehamilan Diluar Nikah”. Diawali dengan studi lapangan,

menemukan letak permasalahan serta studi pustaka, dan

selanjutnya peneliti menentukan metode penelitian yang sesuai

untuk digunakan dalam penelitian. Metode kualitatif dipilih

karena penelitian ini tidak mampu diungkap secara kuantitatif,

penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkap sarta

memahami secara psikologis suatu pengalaman individu secara

27
mendalam dan selanjutnya peneliti akan mengolah data

mengenai gambaran wanita yang mengalami kehamilan diluar

nikah. Melalui deskripsi teori – teori tentang resiliensi,

wawancara, dokumentasi, dengan subjek penelitian beserta

informannya, hingga kemudian melakukan analisis data.

b. Menentukan Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah wanita yang berusia

dibawah 23 tahun yang telah memiliki anak akibat kehamilan

diluar nikah. Alasan memilih subjek tersebut karena subjek

memilih untuk melahirkan dan merawat anaknya dari pada

melakukan aborsi atau tindakan menggugurkan kandungannya

dan memilih untuk menikah membangunrumah tangga. Dimana

pada usia tersebut untuk mencari kemantapan dalam pekerjaan,

karir, cinta, atau pendidikan. Tetapi Harus dihadapkan dengan

kenyataan mengambil peran sebagai seorang ibu tanpa adanya

sebuah perencanaan dan membawa tanggung jawab yang besar

terhadap anak.

c. Mengurus Perizinan

Sebelum melakukan penelitian, mengurus perizinan sangat

penting demi kelancara penelitian. Dengan surat izin diharapkan

peneliti dapat melakukan penelitian secara resmi dan mendapat

kepercayaan dari subjek serta pihak terkait.

28
d. Melakukan Pendekatan pada Subjek

Setelah menentukan subjek penelitian, peneliti melakukan

pendekatan kepada subjek penelitian dengan harapan, saat

melakukan penggalian informasi subjek merasa lebih nyaman,

lebih akrab dan leluasa. Sehingga diharapkan dapat menjawab

setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dengan jujur.

e. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Informan adalah orang dalam penelitian yang dekat dan

mengetahui tentang subjek penelitian. Informan diperlukan

untuk memberikan informasi dan menggali mengenai kondisi

dan situasi latar belakang subjek. Sehingga diharapkan informan

dapat mendukung data yang diambil sebelumnya dari subjek

penelitian.

f. Menyusun pedoman wawancara yang akan digunakan dalam

penelitian Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah

peneliti dalam menggali informasi yang dilakukan kepada subjek

dan informan pada saat proses wawancara. Adapun. Pedoman.

wawancara disusun berdasarkan pada karakteristik komuniaksi

interpersonal.

g. Mempersiapkan Perlengkapan Penelitian

Perlengkapan penelitian sangat penting dalam proses

penelitian, karena akan sangat membantu dalam jalannya proses

pengambilan data. Perlengkapan penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah alat perekam suara, kamera,

29
pedoman wawancara, dan alat tulis.

h. Menyiapkan inform concent

Inform concent adalah lembar persetujuan yang dibuat

oleh peneliti yang kemudian ditanda tangani oleh partisipan

untuk menyatakan kesedian berpartisipasi dalam penelitian ini.

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dimana dengan

metode ini diharapkan terjalin hubungan yang akrab antara interviewee

dengan interviewer untuk mendapat data yang diinginkan. Wawancara

dengan orang terdekat subjek sebagai informan juga dilakukan, hal ini

dimaksudkan bila data yang diperoleh dari subjek penelitian harus di cross

check dan digali lebih dalam.

F. Metode Analisis Data

Herdiansyah (2011: 158) mengungkapkan bahwa inti dari analisis

data, baik dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif adalah mengurangi

dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan

dipahami secara lebih spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah

yang sama, sehingga hasil analisis data yang baik adalah data yang tepat

dan dimaknai sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan

perspektif yang berbeda – beda.

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

dengan analisis data secara induktif, yaitu pencarian data bukan

30
dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum

penelitian diadakan, tetapi merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan

bagian- bagian yang telah dikumpulkan kemudian dikelompok- kelompokan

(Moleong, 2005 : 10). Lebih lanjut Herdiansyah (2011 : 13) menyatakan

induktif karena peneliti tidak memaksa diri untuk hanya membatasi

penelitian pada upaya menerima atau menolak dugaan- dugaannya,

melainkan mencoba memahami situasi ( \make sense of the situation) sesuai

dengan situasi tersebut menampilkan diri.

Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis data model Miles & Huberman. Teknik analisis data model Miles &

Huberman terdiri atas empat tahap yang harus dilakukan. Tahap pertama

adalah tahap pengumpulan data, tahap kedua adalah tahap reduksi data,

tahap ketiga adalah display data dan tahap keempat adalah tahap penarikan

kesimpulan dan atau tahap verivikasi data (Herdiansyah, 2011 : 164).

G. Uji Keabsahan Data

Dalam menetapkan keabsahan (trustworthhiness) data diperlukan

teknik pemeriksaan yang didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada

empat kriteria yang digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu derajat

kepercayaan (credibilit) yaitu peneliti meningkatkan pengamatan dan

mencermati kembali hasil penelitian dalam hal ini observasi dan

wawancara, keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),

dan kepastian (confirmability). Uji keabsahan data pada penelitian ini

menggunakan kriterium keabsahan data derajat kepercayaan. Kriterium ini

31
berfungsi melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat

kepercayaan penemuan dapat tercapai, serta mampu menunjukkan derajat

kepercayaan hasil- hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti

pada kenyataan yang sedang diteliti (Moleong, 2005 : 324). Uji kredibilitas

data atau kepercayaan data sesuai dengan fakta di lapangan dengan

memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di

lapangan. Semakin lama peneliti terlibat dalam pengumpulan data, maka

akan semakin memungkinkan meningkatnya derajat kepercayaan data yang

dikumpulkan.

Sedangkan teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah :

1) Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dari beragam sumber

dengan beragam cara dan perbedaan waktu, sehingga triangulasi

dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis (Sugiyono, 2009 dalam

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.8 No.1

2019), yaitu :

a. Triangulasi Sumber.

Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh

melalui lebih dari satu sumber.

b. Triangulasi Teknik atau Metode.

Penggunaan multimetode untuk mempelajari topik tunggal, yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

32
dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi Waktu.

Merupakan pengujian kredibilitas yang mengumpulkan data

dengan perbedaan waktu. Waktu sering mempengaruhi

kredibilitas data.

2) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini menggunakan cara dengan mengekspos hasil

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi

dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa

maksud tertentu salah satunya sebagai teknik pemeriksaan keabsahan

data. Dengan demikian kriteria keabsahan data penelitian ini

menggunakan pengecekan derajat kepercayaan (credibility).

Penelitian ini lebih lanjut menggunakan teknik triangulasi dengan

cara membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Pemeriksaan

keabsahan data yang serupa melalui teknik pemeriksaan sejawat

melalui diskusi juga akan dilakukan, akan tetapi dalam hal ini

pemeriksaan akan dilakukan oleh dosen pembimbing

H. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian dan teori mengenai resiliensi pada wanita yang

mengalami kehamilan diluar nikah, maka dapat diajukan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

33
1. Gambaran Resiliensi

a. Emotional Regulation /Regulasi Emosi

 Bagaimana subjek membagi waktu antara mengasuh

anak dan mengerjakan pekerjaan rumah ?

 Bagaimana hubungan subjek dengan suami dalam mengasuh


anak ?

 Menurut subjek bagaimana tanggapan teman atau keluarga

subjek tentang kehamilan diluar nikah yang subjek alami ?

b. Impulse Control ( kemampuan untuk mengelola ekspresi )

 Bagaimana perasaan subjek terhadap orang tua ?

 Bagaimana cita- cita subjek terkait masa depan pendidikan


anak ?

 Bagaimana relasi subjek dengan suami ?

c. Casual Analysis ( Mengidentifikasi penyebab kesulitan )

 Bagaimana cara subjek menghadapi permasalahan disaat awal

pernikahan ?

 Kapan dan alasan apa yang membuat subjek akhirnya yakin

untuk menikah ?

d. Self Efficacy ( membangun kepercayaan diri )

 Bagaimana subjek memberi tahu orang tua saat mengetahui

bahwa subjek hamil diluar nikah ?

 Motivasi apa yang membuat subjek untuk tetap berjuang dari

hamil diluar nikah, lalu menikah, dan melahirkan serta

mengasuh anak hingga saat ini ?

34
e. Realistic Optimism ( Kemampuan untuk tetap positif tentang masa
depan )

 Apa yang ada dipikiran subjek saat setelah hamil diluar nikah ?

 Bagaimana cara subjek menjelaskan kepada

orang tua tentang kehamilan diluar nikah yang subjek

alami ?

 Bagaimana cara subjek membangun keyakinan

tentang masa depan yang lebih baik ?

 Bagaimana cara subjek menguatkan dirinya ?

f. Empathy ( Kemampuan membaca isyarat perilaku orang lain )

 Bagaimana cara subjek menyampaikan pada suami saat

pertama kali hamil diluar nikah ?

g. Reaching Out ( Kemampuan meningkatkan aspek positif dan

mengambil tantangan baru )

 Apa yang membuat subjek merasa bersyukur atas keadaannya


sekarang ?

 Bagaimana cara subjek mengatasi stress ?

2. Faktor – faktor yang mendorong resiliensi

a. Atribut yang dimiliki individu (tempramen yang baik, pandangan

positif terhadap diri sendiri, inteligensi).

 Saat sedang merasa lelah atau marah apakah subjek

melampiaskan perasaan itu dengan melakukan tindakan yang

merugikan atau tindakan yang tidak baik ?

 Menurut subjek, subjek ini peribadi yang seperti apa ?

35
 Saat dalam keadaan yang tertekan atau tidak nyaman

apa yang akan subjek lakukan ?

b. Kualitas keluarga (kehangatan, keterlibatan, dan harapan keluarga).

 Apa keterlibatan keluarga saat subjek mengalami kehamilan


diluar nikah ?

 Saat mengalami kehamilan diluar nikah, apa

keinginan atau harapan keluarga pada diri subjek ?

c. Pemanfaatan sistem pendukung eksternal.

 Siapakah seorang selain dari keluarga yang subjek anggap

peduli terhadap kondisi subjek ?

 Apakah peran dari orang tersebut bagi kehidupan subjek ?

36

Anda mungkin juga menyukai