Anda di halaman 1dari 6

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Studi Kasus

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian

(Setiadi, 2007: 127). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode studi kasus. Menurut Suprajitno & Mugianti (2018:28), studi kasus adalah

kegiatan riset kualitatif untuk menjelaskan suatu fenomena nyata pada individu

secara utuh dan mendalam. Rancangan studi kasus dengan pendekatan asuhan

keperawatan, meliputi: pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan,

perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

Studi kasus ini adalah studi untuk mngeskplorasi masalah yang terjadi

pada klien post amputasi ulkus diabetik dengan gangguan konsep diri.

3.2. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus keperawatan adalah individu, keluarga, komunitas

(kelompok), dan masyarakat (Suprajito & Mugianti. 2018:42). Partisipan pada

studi kasus ini adalah :

1) Dua orang dewasa yang mengalami gangguan pada gambaran diri,

ideal diri, harga diri, peran diri dan identitas diri setelah amputasi ulkus

kaki diabetik.

2) Dua orang yang telah mengalami amputasi dalam waktu maksimal 6

bulan pada saat penelitian dilakukan.

44
45

3) Dua orang dewasa yang telah mengalami amputasi kaki dan

melakukan kontrol di poli bedah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

3.3. Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus perlu diberikan definisi operasional agar dapat

dikumpulkan datanya (Suprajitno & Mugianti. 2018: 43). Definisi operasional

adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan

variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini

merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin

menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2007: 165).

Batasan masalah atau definisi operasional pada penelitian ini adalah

asuhan keperawatan klien post amputasi ulkus diabetik dengan gangguan konsep

diri, perlu dijelaskan secara rinci tentang istilah tersebut meliputi.

1) Asuhan keperawatan jiwa pada pasien gangguan konsep diri post amputasi

ulkus kaki diabetik

2) Klien dewasa post amputasi ulkus diabetik

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah rumah klien yang

menjadi subjek penelitian. Waktu pelaksanaan studi kasus ini selama 1 minggu

pada tanggal 4-28 Februari 2018.


46

3.5. Pengumpulan Data

3.5.1 Ijin Penelitian

Peneliti meminta surat permohonan ijin penelitian dari Ketua Program

Studi Diploma III Keperawatan Blitar untuk mengurus surat ijin penelitan kepada

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Blitar. Setelah mendapatkan surat ijin

penelitian dari Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Blitar dan Kabupaten

Blitar, peneliti menyampaikan surat tersebut kepada Kelurahan Sukorejo,

Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar dan Kelurahan Jingglong, Kecamatan

Sutojayan, Kabupaten Blitar. Setelah mendapatkan ijin melakukan penelitian,

peneliti melakukan pengumpulan data dari masing-masing responden melalui

pengkajian, diagnosis, perencanaan, impelementasi, dan evaluasi. Kemudian

peneliti menganalisis data yang terkumpul dan diolah dalam bentuk narasi dan

dibuat laporan untuk disajikan dalam sidang hasil studi kasus.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

format pengkajian keperawatan dan pedoman wawancara (terlampir). Pedoman

observasi dalam studi kasus ini berbentuk tabel yang berisi kolom data, aspek

yang diamati dan kemunculan aspek. Tabel berisi butiran pertanyaan dan

dilengkapi dengan kolom jawaban untuk mencatat hasil wawancara.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data yang

akan digunakan pada penelitian.

1) Wawancara
47

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada responden yang

diteliti. Metode ini dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit ( Hidayat, 2008).

Wawancara yang akan dilkukan dalam penelitian ini disesuaikan dengan format

pengkajian yang digunakan oleh peneliti.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik

Observasi dan pemeriksaan fisik dilakukan dengan pengamatan langsung

pada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti

(Hidayat, 2008). Pada studi kasus ini observasi konsep diri klien dilakukan

menggunakan skala konsep diri.

3) Dokumentasi

Dokumentasi hasil dari pemerikasaan diagnostik dan pengkajian saat

dirawat di rumah sakit (Hidayat, 2008). Pendokumentasian asuhan keperawatan

meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,

implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan serta hasil SPTK 3 sesi

kepada klien.

3.6. Analisis Data

Menurut Moelong (2009) (dalam Suprajitno & Mugianti, 2018) analisa

data studi kasus mirip dengan analisa data kualitatif, yaitu upaya yang dilakukan

dengan cara mengorganisasikan, memilah, mengelola, menyintesis, mencari, dan

menemukan pola data yang dipelajari dan memutuskan agar dapat diinformasikan

kepada orang lain.


48

3.7. Etika Penelitian

3.7.1 Adil (justice)

Merupakan cara persetujuan anatara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent). Informed concent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar

subjek menjadi mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya,

jika bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat,

2003: 42).

Adil berarti setiap subjek yang berperan dalam studi mendapat perlakuan

yang sama sesuai yang telah disusun dalam proposal, termasuk hak subjek dan

mempertimbangkan nilai moral (Suprajitno & Mugianti. 2018: 45).

3.7.2 Anomity (Tanpa nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpuan data (Hidayat, 2003:42).

3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian

baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2003:42).


49

3.7.4 Baik (beneficence)

Baik berarti segala yang dilakukan periset tidak menimbulkan kerugian

subjek, mengutamakan manfaat hasil riset, dan meminimalkan risiko (Suprajitno

& Mugik. 2018: 45).

3.7.5 Hormat (respect for persons)

Hormat berarti menghormati hak subjek untuk menentukan keterlibatan

dalam studi kasus dan melinfungi sibjek yang memiliki ketergantungan

(dependent) dan rentan (vulnerable) (Suprajitno & Mugianti. 2018: 45).

Anda mungkin juga menyukai