Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.1.1 Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif bertujuan untuk mendapatkan jawaban berupa data sesuai fenomena
yang terjadi atau secara naturalistik. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono
(2012) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi
obyek secara alamiah, dengan instrumen yang digunakan ialah peneliti itu sendiri,
cara pengumpulan datanya dilakukan secara triangulasi, sifat analisis data yaitu
induktif, serta hasil dari penelitiannya lebih menekankan pada data yang
sebenarnya dari pada generalisasi.
Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif yakni untuk mengungkap
mengenai kasus yang terjadi dimana ada anak yang memiliki status gizi baik pada
saat pandemi Covid-19 yang mana pandemi ini sangat berdampak negatif pada
faktor-faktor pendukung anak memiliki status gizi yang baik.
3.1.2 Metode penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Kasus yang
terjadi memang bukan sebuah kesulitan, hambatan, atau hal negatif lainnya. Justru
ini menjadi kasus yang menarik karena ini merupakan suatu hal yang positif.
Penjelasan dari Sukmadinata (2011) mengenai metode studi kasus adalah sebagai
berikut:
Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan
menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus
biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga
dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan kasus karena
keunggulan atau keberhasilannya (hlm. 77).

3.2 Subjek dan Partisipan


Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan istilah populasi dan sampel, melainkan subjek dan partisipan.
Menurut Sugiyono (2012) bahwa “Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan
istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi
sosial ynag terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berinterkasi secara sinergis” (hlm. 49). Partisipan dalam
penelitian kualitatif berperan sebagai penghasil teori baru yang mana menjadi
tujuan dari penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012)
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak yang status gizinya paling
baik. Alasan memilih subjek tersebut karena melihat catatan dibuku kunjungan
Posyandu paling sering hadir dibanding anak lain. Dengan begitu data yang akan
dihasilkan dalam penelitian ini berpotensi valid karena pemantauan kesehatan
subjek terjaga setiap bulannya. Dan untuk partisipan dalam penelitian ini adalah
ibu dari anak/subjek, Kader Posyandu, serta ahli gizi. Partisipan disini yang akan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi masalah dalam penelitian ini.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Dusun Ciwidara Desa Salebu
Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Lokasinya sendiri mudah
dijangkau karena dekat dengan tempat tinggal. Alasan lain memilih Posyandu ini
sebagai tempat penelitian karena pengurus/pelayan kesehatan merupakan
tetangga, sehingga mudah dalam mendapatkan informasi mengenai jadwal
kunjungan Posyandu dan informasi lainnya. Pelayanan dan fasilitas di Posyandu
ini juga terbilang cukup baik sehingga mendukung dalam penelitian ini.
Jangka waktu yang diambil dalam menentukan data subjek yaitu dari masa
pandemi Covid-19 (bulan maret 2020 sampai desember 2020), karena pada waktu
tersebut pandemi ini memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat
khususnya di lokasi penelitian, dan orang tua subjek ini termasuk kedalam
masyarakat yang terdampak (khususnya perekonomiannya).
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2016) mengatakan bahwa “variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya” (hlm. 61).
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu status gizi baik anak
pada saat pandemi Covid-19. Definisi dari status gizi baik adalah keadaan tubuh
yang mendapatkan cukup zat-zat gizi yang digunakan sesuai kebutuhan sehingga
pertumbuhan tubuh berjalan normal.
Dalam mendapatkan informasi mengenai kasus tersebut, maka
diperlukannya instrumen yang dijadikan alat untuk mendapatkan data. Selain
peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, tetap memerlukan instrumen lain
guna membantu mendapatkan data. Hal pertama yang dilakukan dalam
pengumpulan data penelitian ini ialah dengan teknik dokumentasi. Selanjutnya
untuk yang terakhir menggunakan teknik wawancara dengan partisipan yaitu ibu
dari subjek dan Kader Posyandu yang nantinya akan divalidasi keabsahannya oleh
ahli gizi.
3.5 Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data agar data yang diperoleh lebih mudah untuk diolah. Dalam
penelitian kualitatif yang mana kita ketahui bahwa peneliti adalah yang menjadi
instrumen dalam penelitiannya (Sugiyono, 2016), dimulai ketika pemilihan subjek
serta penetapan fokus dalam penelitian, penentuan partisipan guna mendapatkan
hasil data yang menjadi masalah penelitian, proses pengumpulan data dengan
beberapa teknik yang dilakukan, melakukan penganalisisan data yang didapatkan
untuk divaliditas keasliannya yang akhirnya dijadikan kesimpulan dari hasil
penelitian.
Tentunya dalam teknik pengumpulan data juga memerlukan instrumen
atau alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan data yang valid.
Instrumen yang digunakan diantaranya pedoman dokumentasi dan pedoman
wawancara.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dengan cara
dokumentasi untuk mendapatkan data status gizi subjek dan dengan wawancara
untuk mengetahui masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah terjadi diwaktu lalu
berupa gambar, tulsan, atau yang lainnya (Sugiyono, 2016). Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan Posyandu, KMS subjek, serta
foto/rekaman ketika kegiatan pengumpulan data penelitian dilakukan.
Selanjutnya teknik wawancara, menurut Esterberg (dalam Sugiyono,
2016) mengatakan bahwa “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu” (hlm. 317). Disini yang
menjadi narasumber utama ialah ibu dari subjek, karena hanya narasumber
tersebut yang mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dari rumusan
masalah penelitian ini. Terkait narasumber kedua yaitu Kader Posyandu akan
diwawancara mengenai indikator dari status gizi baik sehingga jawaban dari
narasumber utama didukung dan sesuai dengan jawaban dari narasumber kedua.
Ahli gizi menjadi narasumber terakhir yang akan memvalidasi jawaban-jawaban
yang ditanyakan. Jenis wawancara yang dipakai adalah wawancara
semiterstruktur, dengan tujuan mendapatkan jawaban secara terbuka tanpa sudah
diketahui sebelumnya oleh penanya (Sugiyono, 2016)
3.7 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2016) mengemukakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (hlm. 335)
.
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Data sekunder hasil dari studi
pendahuluan dilakukan reduksi data, yaitu memfokuskan ke hal-hal yang akan
diteliti. Setelah data difokuskan ke hal yang dituju, langkah selanjutnya penyajian
data dalam bentuk tabel untuk dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
3.8 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data ialah pengujian data supaya valid dengan cara
melaporkan hasil sesuai dengan kenyataan objek dilapangan tanpa ada manipulasi
data. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan
uji kredibilitas dengan triangulasi sumber data. Jadi untuk mendapatkan data,
digunakan teknik pengumpulan data yang sama yaitu wawancara, dilakukan
terhadap sumber yang berbeda, yaitu ibu dari anak/subjek, Kader Posyandu, dan
ahli gizi.
3.9 Isu Etik
Penelitian yang dilakukan tidak berpotensi menimbulkan dampak negatif
karena peneliti menuliskan hasil penelitian sesuai yang terjadi dilapangan tanpa
ada perubahan sama sekali. Kerahasiaan identitas subjek atau bahkan partisipan
yang terlibat juga terjamin apabila memang diminta untuk tidak dicantumkan.
Terakhir, dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak negatif secara
fisik ataupun nonfisik.

Anda mungkin juga menyukai