Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunkan penelitian deskriptif. Masyud (2016: 104)

penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang mendeskripsikan suatu

keadaan, atau kondisi yang terjadi secara ilmiah. Mendeskripsikan di sini

dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang jelas, objektif, dari suatu keadaan

sebagaimana adanya, tanpa menghubungkan dengan keadaan atau suatu kondisi

atau variabel lainnya.

Suryabrata (dalam Masyud 2016: 104), tujuan di laksanakan penelitian

deskriptif adalah untuk membuat suatu panca indra secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam

penelitian deskriptif ini, peneliti hanya mendeskripsikan kondisi yang diamati

semata-mata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji

hipotesis, membuat ramalan/prediksi, atau mendapatkan implikasi dari hasil

penelitian yang dilakukan, meskipun penelitian tersebut bertujuan untuk

menemukan suatu hal yang mencakup metode deskriptif.

Penelitian deskriptif memiliki makna yang lebih luas dan bisa mencakup

semua jenis penelitian, kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental.

Namun yang dimaksud lebih luas tersebut adalah, bahwa penelitian deskriptif

dapat digunakan untuk melengkapi berbagai jenis penelitian yang dimaksudtkan

59
60

tersebut. Penelitian ini juga menggunakan penelitian kualitatif bukan berupa

angka, tetapi berupa kata-kata atau kalimat yang menggambarkan fenomena

tertentu, sehingga nantinya penelitian ini akan menguraikan data-data yang

diperoleh ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Menganalisis impelmenatsi

Pendidikan moral melalui Imtaq oleh guru dalam membentuk karakter siswa di

SMA Negeri 1 Dedai.

B. Metode dan Bentuk Penelitian

a. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif, yang dilihat dari tingkat kealamiah yang bersifat cara alamiah,

rasional, empiris, sistematis. Sugiyono (2016: 9) mengemukakan bahwa:

“metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triagulasi,

analisis data bersifat data induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi”.

Metode kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan sering

disebut metode penelitian natualistik karena penelitian yang bersifat alamiah.

Bogdan dan Taylor (Moleong 2017: 4) mengemukakan “metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif


61

berupa kata-kata terturis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

dialami”.

Peneliti menggunakan metode tersebut karena sesuai dengan fokus

penelitian, pertanyaan dan tujuan penelitian yang ditentukan oleh peneliti,

yaitu bertujuan untuk mengetahui dan medeskripsikan Implementasi

Pendidikan Moral Melalui Imtaq oleh Guru dalam membentuk Karakter

Siswa di SMA Negeri 1 Dedai, dan dalam proses pelaksanaan penelitian

peneliti hanya mengamati dan medeskripsikan objek atau subjek yang diteliti

apa adanya, tanpa adanya perlakuan yang dilakukan oleh peneliti selama

proses penelitian berlangsung, hal yang dideskripsikan di dalam penelitian

ini adalah Implementasi Pendidikan Moral Melalui Imtaq oleh Guru dalam

membentuk Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Dedai.

b. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah

bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Arikunto (2014: 3) mengemukakan

bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang benar-benar hanya

memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan,

atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasi atau dikelompok-

kelompokan menurut jenis, sifat, atau kondisinya.

Alasan peneliti memilih bentuk penelitian deskriptif, karena dalam

pelaksanaan penelitian yang penulis angkat bertujuan untuk medeskripsikan


62

dan menguraikan secara Implementasi Pendidikan Moral Melalui Imtaq oleh

Guru dalam membentuk Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Dedai.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sebagai sumber data penelitian, atau dapat

dikatakan narasumber dalam mendapatkan data penelitian. Arikunto (2013:

129) mengatakan bahwa sumber data adalah “subjek dari mana data

diperoleh”. Subjek penelitian adalah suatu data dokumen original material

mentah atau pelaku yang disebut first hand information, data yang

dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Subjek penelitian

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data disebut dengan

sumber data primer. Sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru

SMA Negeri 1 Dedai.

2. Objek Penelitian

Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh sugiyono (2013:

65) nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang

berbeda atau merupakan konsep yang lebih dari satu nilai. Pada penelitian ini

peneliti ingin mengetahui Keputusan Pendanaan, profitabilitas dan kebijakan

deviden berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka objek penelitian ini

adalah guru SMA Negeri 1 Dedai


63

D. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data Penelitian

Darmadi, (2014: 33) Data adalah sesuatu yang digunakan sebagai alat

bukti untuk mengungkapkan sesuatu kebenaran atau ketidak benaran sesuatu

objek/subjek dalam penelitian dengan menggunakan karakteristik dan

parameter tertentu yang telah ditentukan. Selain itu data juga merupakan

fakta emprik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.

Subana, dkk, (2015: 28) Data adalah sejumlah informasi yang dapat

memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang

berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti:

baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya. Oleh karena itu data yang

diambil dalam penelitian ini adalah berupa “Implementasi Pendidikan Moral

Melalui Imtaq oleh Guru dalam Membentuk Karakter Siswa di SMA Negeri

1 Dedai”.

2. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer dan sekunder sebagai berikut.

a. Sumber Primer

Darmadi, (2014: 35) Data primer adalah data yang dikumpulkan

atau didapat oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data

primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat
64

up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkannya secara langsung.

Subana dkk, (2015: 21) Data primer adalah data dikumpulkan

atau diolah sendiri oleh suatu peneliti dengan mendatangi sekolah untuk

mengetahui seberapa dalam peran guru dalam penerapan budaya

sekolah yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Teknik yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain

observasi dan wawancara.

b. Sumber Sekunder

Penulis memperoleh data secara tidak langsung, data yang

diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai hubungan dengan

masalah yang diteliti. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

informasi dari pihak guru SMA Negeri 1 Dedai.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016: 224) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan

data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data untuk memnuhi syarat atau

standar data yang ditetapkan. Pengumpulan dapat dilakukan dari berbagai


65

sumber, berbagai cara dan berbagai setting. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Teknik Observasi

Teknik observasi merupakan kegiatan mengamati suatu yang

berlangsung terhadap tindakan. Berdasarkan tempat pengamatan, penulis

menggunakan teknik observasi langsung, karena penulis secara langsung

mengamati di lapangan atau tempat penelitian berlangsung. Peneliti terilbat

dengan kegiatan orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

penelitian Sugiyono (2013: 145).

Dalam peneltian ini observer tidak ikut serta secara langsung dalam

pelaksanaan kegiatan guru di dalam kelas. Observasi dalam penelitian ini

akan dilakukan pada guru setelah di luar kelas. Observasi juga dilakukan

pada siswa untuk melihat respon siswa berkaitan dengan Implementasi

Pendidikan Moral Melalui Imtaq oleh Guru dalam membentuk Karakter

Siswa di SMA Negeri 1 Dedai.

b. Teknik Komunikasi Langsung

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dilakukan secara terstruktur

dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik


66

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Sedangkan

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersususn secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara pada

penlitian ini berfokus pada guru dan siswa yang dilakukan secara random.

Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti terlebih dahulu

membuat kisi-kisi wawancara sebagai acuan dalam proses wawancara

agar tetap fokus pada tujuan utama peneliti yaitu implementasi

pendidikan moral melalui Imtaq oleh Guru dalam membentuk karakter

Siswa di SMA Negeri 1 Dedai.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang teknik dokumentasi merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus

masalah. Sugiyono (2016: 124) mengemukakan bahwa “dokumentasi

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.

2. Alat Pengumpul Data

Menurut Sugiyono (2017: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dialami.


67

Berdasarkan tehnik pengumpulan data maka dalam penelitian ini instrument

yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

a. Lembar Observasi

Alasan penelitian melakukan observasi adalah untuk menyajikan

gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan,

untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu

melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik

terhadap pengukuran tersebut.

b. Lembar Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan mengadakan

wawancara yang ditunjukan kepada responden yang telah dilakukan.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian bersifat terbuka dengan

menggunakan pertanyaan yang bersifat terbuka. Lembar wawancara ini

digunakan untuk menggali lebih jauh infromasi yang dibutuhkan oleh

peneliti, yaitu untuk mengetahui Implementasi pendidikan moral melalui

Imtaq oleh guru dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Dedai.

c. Dokumentasi

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi yang

berbentuk gambar. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

diteliti. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Jadi pada teknik pengumpulan data dengan

dokumentasi ini, peneliti mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan


68

dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan

dalam peneliti. Pada penelitian ini, peneliti turut mendokumentasikan

segala kegiatan atau aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fokus

penelitian yang dikaji.

F. Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena

itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui

keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan

triangulasi. Menurut Moleong, (2010: 330) menyatakan bahwa “Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu.” Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi

dengan sumber.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi dengan sumber yang

dilaksanakan pada penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara, hasil

observasi dengan isi dokumen yang berkaitan.

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang


69

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan

dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2010: 320). Keabsahan

data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-

benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,

transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2015: 270). Agar

data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian

ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat

dilaksanakan.

a. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan

tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.

1) Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan

kredibilitas/kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti

peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi

dengan sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.

Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antara peneliti dengan sumber

akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin terbuka, saling timbul

kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh semakin banyak dan

lengkap. Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data


70

penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh.

Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak,

ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data

yang telah diperoleh sudah dapat dipertanggungjawabkan/benar berarti

kredibel, maka perpanjangan pengamatan perlu diakhiri.

2) Meningkatkan Kecermatan dalam Penelitian

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan

maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau

direkam dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan

salah satu cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah

dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Untuk

meningkatkan ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca

berbagai referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen-dokumen

terkait dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh.

Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam membuat

laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin berkualitas.

3) Triangulasi

Wiliam Wiersma (Sugiyono, 2015: 273) mengatakan triangulasi

dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.


71

a) Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data

yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan

tiga sumber data (Sugiyono, 2015: 274).

b) Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi,

dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut

menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih

lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data

mana yang dianggap benar (Sugiyono, 2015: 274).

c) Triangulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari

pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid

sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu

atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang

berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya.


72

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2016: 244) analisis data merupakan suatu proses mencari dan

menyusun secara sistematis dimana data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit tertentu, melakukan suatu sintesa,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan

membuat suatu kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh semua orang baik

orang lain maupun diri sendiri.

Teknik analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisai data,

sehingga dapat memecahkan masalah dalam penelitian. Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono, 2015: 247-253), analisis data kualitatif terdiri atas tiga tahap,

yaitu tahap pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Secara

skematis proses analisis data menggunakan model analisis data interaktif Miles

dan Huberman dapat dilihat pada gambar berikut:

Pengumpulan Data Penyajian Data

Verifikasi/Penarikan
Reduksi Data Kesimpulan

Gambar 2.1
Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman
73

1. Pereduksian Data

Sugiyono (2015: 247), kegiatan mereduksi data dalam penelitian ini

bertujuan untuk memfokuskan data berupa kata-kata dan kalimat-kalimat

yang dianggap penting dan mengurangi hal-hal yang tidak penting.

2. Penyajian Data

Penyajian data ini merupakan suatu kegiatan menyajikan data yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi secara tersusun,

sehingga dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

Tahap ini dilakukan dalam pemilihan hal-hal atau data yang di klasifikasikan

dalam kode. Pada penelitian ini, penyaji data dibagi dua tahap, yaitu

pengkalsifikasian dan pendeskripsian data.

Pendeskripsian dan interpretasi data dimana pada tahap ini dilakukan

pendeskripsian data terhadap data-data yang sudah dikategorikan sesuai nilai

yang terkandung pada buku tematik siswa yang menjadi objek penelitian,

sedangkan interpretasi data yang dilakukan terhadap data-data yang

memerlukan keterangan, penguraian, atau penafsiran berdasarkan pada

implementasi Pendidikan moral oleh guru.

3. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, direduksi, dideskripsikan,

diinterpretasikan, dianalisis, selanjutnya dapat dilakukan penarikan

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai