Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode, dan alasan menggunakan metode

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang

relevan dengan tujuan yang ingin dicapai

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif, Menurut Sugiyono

(2015:8) Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai

metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian

bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan

analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Dalam hal ini, Penulis menggunakan jenis metode kualitatif, yang alasannya bahwa

penelitian kualitatif untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di lapangan secara mendalam dengan

mengumpulkan data secara mendalam dan lengkap semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, maka

kualitas penelitian yang dilakukan akan semakin baik, permasalahan yang di kaji di dalam penelitian

ini yaitu bagaimana peran kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran. Yang berarti penulis

mengumpulkan sejumlah data lapangan yang bersifat alamiah/natural dan mencari informasi

faktual secara mendetail yang sedang bergejala atau untuk mendapatkan kegiatan-kegiatan yang

sedang berjalan di lapangan.

B. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu

penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Mandala Entrepreneur School

Rengasdengklok Karawang

C. Sampel

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Mengenai hal ini, Sugiyono (2015:300) menjelaskan bahwa purposive sampling

adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”Artinya setiap subjek yang

diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu.

Adapun jumlah sampel yang di pilih yaitu terdiri dari kepala sekolah, Guru dan siswa. Adapun

alasan penulis memilih kepala sekolah, Guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab

dalam proses belajar mengajar siswa dan siswa bertanggung jawab terhadap tugas dalam proses

belajar agar tercapainya tujuan yang telah di tentukan oleh peraturan yang telah di tentukan oleh

sekolah tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mempermudah penelitian ini,

peneliti mengambil sampel sumber data tersebut, yaitu siapa yang layak diteliti, istilahnya

dianggap dia lebih tahu dan yang lebih memahami tentang keadaan yang disekolah tersebut

sesuia dengan yang peneliti inginkan tentang apa yang diharapkan.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk penyusunan laporan. Arikunto (2014:172), menyatakan bahwa “sumber data dalam

penelitian merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh. Data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka”. Bila dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dalam penelitian ini dapat menggunakan data-data berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data utama yang diperoleh dari subjek penelitian. Sugiyono

(2016:193) menyatakan bahwa “sumber data primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data kepada peneliti”. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari objek yang diteliti. Dalam penelitian ini,

sumber data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah : hasil wawancara dengan kepala

sekolah, 5 orang Guru dan 17 orang siswa SMK Mandala Entrepreneur School.

2. Data Sekunder

Data sekunder digunakan dalam rangka mendukung pembahasan yang terdapat dalam

penelitian. (Sugiyono 2016:193) menyatakan bahwa, “ data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen”.

Data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh langsung dari pihak yang

berkaitan berupa data-dat dokumen profil sekolah, visi dan misi sekolah, tata tertib yang berlaku

disekolah, kegiatan sekolah dan foto yang berkaitan dengan peranan kepala sekoah dalam

pengawasan pembelajaran di SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok.

Sehingga dapat ditentukan bahwa sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,

Guru dan siswa. Dipilihnya kepala sekolah serta guru sebagai sumber data karena yang mengerti

tentang Peranan Kepala Sekolah dalam Pengawasan Pembelajaran ialah kepala sekolah yang

membuat kebijakan serta di bantu para guru yang aktif untuk mengarahkan dan mengawasi siswa
dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam proses sehingga

menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisien.

E. Teknik Pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2015:308) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Hal yang terpenting dalam mengumpulkan data menggunakan teknik observasi ialah kehadiran

peneliti dan keterlibatannya dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2015:310) “dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian”. Peneliti mengamati secara

langsung terhadap objek berupa kegiatan Peranan Kepala Sekolah dalam Pengawasan

Pembelajaran di SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok.

Sugiyono (2015:311) juga mengemukakan “observasi ini dapat digolongkan menjadi

empat, yaitu 1) Observasi yang pasif, 2) Observasi yang moderat, 3) Observasi yang aktif, dan 4)

Observasi yang lengkap”. Melalui pendapat tersebut, peneliti memilih Observasi yang pasif, di

mana peneliti datang mengamati tetapi tidak ikut terlibat kegiatan yang diamati.

Observasi dimulai dari observasi deskripsi secara luas dengan melakukan secara umum

situasi sosial yang terjadi di SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok. Tahap
berikutnya yaitu melakukan observasi terfokus untuk menemukan kategori-kategori sesuai

dengan subfokus penelitian. Semua hasil pengamatan dicatat sebagai rekaman pengamatan, yang

selanjutnya dilakukan sebagai refleksi

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi partisipatif Menurut Sugiyono

(2015:310) peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam hal ini data yang akan terkumpul peneliti

mencari data yang berkaitan dengan pokok permasalahan meliputi:

a. Kondisi umum lingkungan SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok Karawang

b. Proses kegiatan Pengawasan Pembelajaran yang dilakukan di SMK Mandala Entrepreneur

School Rengasdengklok Karawang

c. Keadaan Guru

d. Keadaan Siswa

e. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui secara langsung bagaimana Peranan Kepala

Sekolah dalam Pengawasan Pembelajaran di SMK Mandala Entrepreneur School Peneliti

akan mempersiapkan lembar observasi. Instrument yang digunakan dalam observasi yaitu:

tustel/kamera (HP), (terlampir), dan alat tulis.

2. Wawancara

Kegiatan wawancara dalam penelitian berguna untuk mengetahui hal yang tidak tersirat saat

observasi. Melalui wawancara, peneliti dapat bertanya langsung kepada narasumber dan akan

mendapat data berupa kata-kata.


Menurut Sugiyono (2016:317), “wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu”.

Menurut Sugiyono (2015:317) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin . mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau

self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur, dalam artian peneliti menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis untuk pengumpulan datanya. Wawancara yang

dilakukan berdasarkan perjanjian agar tidak mengganggu kegiatan rutin informan.

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, Guru dan siswa dengan pertanyaan

berdasarkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mendapatkan informasi atau pendapat

Guru tentang Peranan Kepala Sekolah dalam Pengawasan Pembelajaran. Peneliti menggunakan

buku catatan, alat perekam, dan kamera agar wawancara dapat terekam dengan baik.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015:329) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar

hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan perlengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Metode ini peneliti maksudkan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable-variabel

yang berupa catatan, transkip, buku agenda dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk lebih

meyakinkan akan kebenaran obyek yang akan di teliti seperti :

a. Profil lembaga SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok Karawang

b. Letak dan Keadaan Geografis SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok

Karawang

c. Data Guru dan Siswa SMK Mandala Entrepreneur School Rengasdengklok Karawang

d. Kegiatan yang berhubungan dengan Pengawasan Pembelajaran di SMK Mandala

Entrepreneur School Rengasdengklok Karawang

F. Teknik Keabsahan Data

Data hasil penelitian akan lebih baik dicek kembali kebenarnya. Menurut Meleong (2013:326),

“agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan maka diperlukan pengecekan data, apakah

data yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan data”. Sehingga apabila

peneliti sudah memastikan keabsahan data tersebut, peneliti dapat memiliki kepercayaan diri

untuk mempertanggungjawabkan data hasil penelitiannya.

Peneliti menggunakan uji credibility, untuk menguji keabsahan data. Menurut Sugiyono

(2016:366), “uji keabsahan data penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validasi internal),

transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability

(obyektivitas)”. Uji credibility merupakan kepercayaan pada kebenaran data hasil penelitian. Uji
credibility dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan,

triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus negatif, dan member check, sehingga tingkat

kepercayaan penemuan dapat dicapai, Sugiyono(2016:368).

Peneliti akan menguji kredibilitas data menggunakan teknik triangulasi, Willam Wiersma

dalam Sugiyono (2016:372) menjelaskan bahwa “triangulasi merupakan cara pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”.

Triangulasi terbagi menjadi beberapa macam, antara lain triangulasi sumber, triangulasi

teknik dan triangulasi waktu. Penelitian ini menggunakan Teknik Triangulasi Teknik Data yang

diperoleh dari hasil wawancara, lalu dicek kembali menggunakan data yang diperoleh dari hasil

observasi, dokumentasi. Menurut Sugiyono (2015:330), “triangulasi teknik berarti peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

data yang sama”. Triangulasi teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

antara observasi, wawancara dan dokumentasi.

Uraian triangulasi teknik dapat diilustrasikan seperti gambar

Observasi Partisipatif

Sumber
Wawancara
data sama
Mendalam

Dokumentasi
Gambar 2. Skema Triangulasi Teknik
Sumber: Sugiyono (2016:331)
G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Sehingga, pengumpulan data penelitian kualitatif disertai dengan menulis,

mengedit, mereduksi dan menyajikan hasil pengamatan dan wawancara. Menurut Sugiyono

(2016:335), bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskripsi

kualitatif. Teknik analisis deskripsi kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data secara

mendalam (melalui observasi. Wawancara. Dan dokumentasi), menganalisis data tersebut hingga

menyusun laporan.

Saat melakukan wawancara, penulis sudah mulai menganalisis jawaban dari informan. Peneliti

akan terus mengajukan pertanyaan hingga peneliti merasa telah mendapatkan data yang cukup

dan kredibel. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2016:337), mengemukakan bahwa

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyaono (2016:337), “terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dalam analisis data

secara interaktif yang dimulai dari reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),

dan menarik kesimpulan/ verifikasi (clonclusions drawing/verifying)”. Proses analisis tersebut

dapat ditunjukkan dalam gambar berikut :


Pengumpulan Penyajian
Data Data

Reduksi Data

Penarikan/Vertifikasi

Kesimpulan Data

Gambar 3. Diagram Komponen dalam Analisis Data


Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:338)

1. Pengumpulan Data (data collection)

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

penelitian adalah mendapatkan data. Data yang diperoleh dapat melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

2. Reduksi Data (data reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal pokok, fokus pada hal penting, mengambil

hal-hal yang sesuai dengan tema yang diteliti dan membuang hal yang tidak diperlukan.
3. Penyajian Data (data display)

Data telah dikategorikan kemudian disajikan dalam bentuk narasi untuk menginterpretasi data

secara sistematis, selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan. Penyajian data dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data

dipaparkan dalam teks naratif dan dirancang untuk menggabungkan informasi secara tersusun

sehingga lebih mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan (verification)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru berupa deskripsi atau gambaran

tentang objek yang sebelumnya belum ada dan masih samar, sehingga setelah diteliti menjadi

jelas. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai