Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Mandala Entrepreneur School

1. Sejarah SMK Mandala Entrepreneur School

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mandalla Entrepreneur School

Rengasdengklok Karawang merupakan refleksi dari komitmen Yayasan Pendidikan

Agama Islam (YPAI) Al-Mu’awanah terhadap salah satu misinya, yakni ikut serta

menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui penyelenggaraan

satuan pendidikan pada jalur sekolah sejak pendidikan pra sekolah hingga

pendidikan Menengah, serta pendidikan jalur luar sekolah seperti majlis ta’lim,

pondok pesantren dan kursus-kursus. Sejak Yayasan ini didirikan pada Tanggal 06

September 2006 dengan Akta Notaris Refki Ridwan,S.H.,M.B.A.,Sp.N. No. 1,

Perkembangan ini menunjukkan kemajuan yang positif. Hal ini terlihat dari

indikator respon masyarakat dan jumlah pelamar calon siswa baru.

Berangkat dari potensi tersebut, Panitia Pendirian menyiapkan proposal

pendirian mengenai desain Sekolah Menengah Kejuruan yang akan didirikan

terutama menyangkut tujuan, visi, misi, target, strategi, dan model pembelajaran

serta manajemennya. Setelah melewati serangkaian pembahasan proposal bersama

Pengurus Yayasan yang di dilaksanakan pada tanggal 7 Nopember 2015, yang

akhirnya isi perencanaan dan program ini disetujui pihak Yayasan dan SMK

1
tersebut disepakati dengan nama SMK Mandalla Entrepreneur School yang

dipimpin oleh Iskandar Sulaeman, M.Pd,I pada Semester I Tahun Pelajaran

2017/2018 dan kemudian dilanjutkan oleh H. Hilmi, S.Pd.I sebagai Kepala Sekolah

sampai dengan sekarang.

Setelah tahap persiapan dianggap mencukupi terutama yang berkaitan dengan

penyediaan/pembuatan perangkat keras dan lunak, maka Yayasan mengusulkan

permohonan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Setelah tahapan persiapan dilalui dilanjutkan dengan tahap pengajuan izin

penerimaan peserta didik baru ditempuh yang pada akhirnya dikeluarkannya izin

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang tanggal 10 Mei

2016. Pada tahun pertama tepatnya pada tahun Pelajaran 2016/2017 SMK Mandalla

Entrepreneur School menerima siswa dengan jumlah 60 orang yang terbagi

kedalam dua kompetensi keahlian dengan masing-masing satu rombongan belajar.

Rangkaian panjang dilalui oleh SMK Mandalla untuk mendapatkan legalitas formal

dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, adapun tahapan-tahapan yang dilalui

yaitu:

a. Pertengahan semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 sekolah berusaha

untuk mendapatkan rekomendasi dan dukungan pendirian sekolah dari

berbagai instansi dan dunia usaha/industry

2
b. Awal semester genap tahun pelajaran 2016/2017 sekolah mengajukan

permohonan izin prinsip dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang

dan didukung oleh BP-3 Wilayah 2 Dinas Penddikan Jawa Barat dengan

dikeluarkannya surat rekomendasi pengajuan izin prinsip nomor

425/60/BP3/WILII/2017 tanggal 21 April 2017.

c. Akhir Tahun Pelajaran 2016/2017 tepatmnya pada tanggal 21 Juni 2017 oleh

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melakukan visitasi izin prinsip,

dengan keputusan menyetujui pendirian SMK Mandalla Entrepreneur

School jurusan Teknik sepeda Motor dan menyarankan untuk mengganti

salah satu jurusan yang ada di SMK Mandalla Entrepreneur School yaitu

Jurusan Teknik Komputer Jaringan.

d. Menindaklanjuti hasil visitiasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

maka dewan pendiri SMK beserta pengurus yayasan melakukan rapat

internal pada tanggal 23 Juni 2017 dengan keputusan mengganti jurusan

Teknik Kompeter Jaringan menjadi Desain Komunikasi Visual.

e. Awal Tahun pelajaran 2017/2018 SMK Mandalla mendapatkan siswa

dengan jumlah 65 yang terbagi dalam 2 rombongan belajar, yaitu jurusan

TBSM dan DKV.

f. Awal semester genap tahun pelajaran 2017/2018 sekolah mengajukan

permohonan izin operasional dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

yang dan didukung oleh BP-3 Wilayah 2 Dinas Penddikan Jawa Barat

3
dengan dikeluarkannya surat rekomendasi pengajuan izin prinsip nomor

425/461/BP3WIL/II/2018 tanggal 13 Februari 2018

g. Pertengahan semester genap tahun pelajaran 2017/2018 tepatnya pada

tanggal 17 April 2018 Tim dari DPMTSP Provinsi Jawa Barat dan Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengunjungi SMK Mandalla Entrepreneur

School untuk melakukan studi kelayakan atas pengajuan izin operasional

SMK Mandalla Entrepreneur School.

h. Akhir Tahun Pelajaran 2017/2018 pada tanggal 06 Juni 2018 Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat

mengeluarkan Surat Keputusan nomor 421.9/Kep.08/I/SMK-

DPMPTSP/VI/2018 tentang pemberian izin operasional kepada Yayasan

Al-Mu’awanah untuk Mendirikan Sekolah Mengah Kejuruan Mandalla

Entrepreneur School di Kabupaten Karawang

2. Visi dan Misi SMK Mandala Entrepreneur School

a. Visi Sekolah:

Mewujudkan Insan Cerdas, Mandiri Dan Serta Kompetitif Di Bidang

Entrepreneurship Berlandaskan Ketauhidan Yang Kokoh.

b. Misi Sekolah:

1) Menyiapkan calon pemimpin umat-bangsa masa depan yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa yang kuat dilandasi

dengan jiwa entrerpreneurship yang handal.

4
2) Menyelengggarakan pendidikan yang inovatif dan kompetitif sehingga

pembelajaran berlangsung efektif dan produktif untuk meraih prestasi belajar

yang memuaskan.

3) Menciptakan lingkungan belajar yang religius melalui penegakan keteladanan

dan pembiasaan dalam pengamalan prilaku sholeh.

3. Tujuan SMK Mandala Entrepreneur School

Tujuan utama SMK Mandalla Entrepreneur School untuk mengasilkan

lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi (basic

knowledge of science and technology) yang dilandasi keimanan

dan ketaqwaan yang kuat, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi

yang berkualitas baik, serta mampu mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar dengan perilaku akhlaqul karimah.

Adapun sasaran utama dari pendirian SMK ini adalah:

a. Menjaring calon siswa dari lulusan SMP sederajat Negeri/Swasta melalui seleksi

nilai raport dari kelas IX dan tes masuk yang meliputi Matematika, IPA, Imla,

Baca Al-Qur’an dan Psyco Test (wawancara).

b. Menciptakan iklim belajar yang senang, sehat, kreatif, inovatif, dan konpetitif

guna mendorong siswa meraih prestasi.

c. Mengembangkan proses pembelajaran dengan prinsip Mastery Learning

(belajartuntas)

d. Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan penuh dedikasi;

5
e. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

f. Mengadakan kerjasama pendidikan dengan berbagai pihak terkait;

g. Melakukan studi banding ke sekolah lain yang berprestasi;

4. Langkah Strategis SMK Mandala Entrepreneur School

SMK Mandalla Entrepreneur School dirancang menjadi model sekolah yang


memiliki keunggulan dalam prestasi akademik, kualitas keshalihan,
dan keterampilan dalam mengoperasikan berbagai program komputerisasi. Untuk
mewujudkan keunggulan ini, kurikulum dan lingkungan belajar dirancang
sedemikian rupa agar kondusif. Adapun strateginya adalah:

1) Menjaring siswa dari lulusan SMP/MTs Negeri/Swasta dan pendidikan sederajat


melalui seleksi nilai raport untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia dan PAI dan nilai Akhir Ujian Nasional, melalui tes
tulis dan psikotes.
2) Menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, sehat, kreatif, inovatif dan
kompetitif guna mendorong siswa meraih prestasi.
3) Mengembangkan proses belajar dengan prinsip belajar tuntas dan sesuai
kompetensi.
4) Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan penuh dedikasi.
5) Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
6) Mengadakan kerjasama pendidikan dengan berbagai pihak terkait.
7) Menyediakan perpustakaan yang memadai.
8) Berinteraksi dengan komunikasi yang baik dengan masyarakat dalam rangka
mendapatkan simpati dan dukungan penuh.
9) Penghimpunan dan penggunakaan dana dari pemerintah dan masyarakat secara
efektif dan efisien dengan akuntabilitas yang transparan.

6
10) Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait dan melakukan studi banding ke
sekolah lain yang berprestasi.

B. Profil Smk Mandala Entrepreneur School

a. Identitas Yayasan

Nama Yayasan : Yayasan Al-Mu’awanah

Nama Ketua Yayasan : KH. Endam Damiri

Legalitas Yayasan : 1. Akta Notaris Refki Ridwan, SH, MBA, Sp.N

Nomor 1 Tanggal 06 September 2006

2. SK. Menteri Hukum dan Ham RI NOMOR: C-

893.HT.01.02.TH.2007

Sekretariat Yayasan : Jalan Kaum No. 1310 RT 06/08 Rengasdengklok

Utara Kec. Rengasdengklok Kab. Karawang

Telephone : 0267 482494

b. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Mandalla Entrepreneur School

Nama Kepala Sekolah : H. Hilmi, S.Pd.I

Jenjang Pendidikan : SMK

Status Sekolah : Swasta

Kurikulum : Kurikulum 2013 dan KTSP

7
Bidang Keahlian : a. Teknologi dan Rekayasa

b.Seni Rupa

Program Studi : a. Teknik Otomotif

b. Seni Rupa

Kompetensi Keahlian : a. Teknik Bisnis Sepeda Motor

b. Design Komunikasi Visual

Waktu Pelaksanaan : a. KBM dimulai dari Pukul 11.00 WIB s.d. 17.30

WIB

b. Kegiatan Ekstra Kurikuler dimulai Pukul 08.30-

10.30 WIB

c. Lokasi Sekolah
Alamat : Dusun Rengasjaya I RT. 50/11

Desa : Rengasdengklok Selatan

Kecamatan : Rengasdengklok

Kabupaten : Karawang

Provinsi : Jawa Barat

Kode Pos : 41352

Kontak Sekolah

Nomor Telepon : 0267 8480663

Handphone : 085624234440

E-Mail : smk.mes2016@gmail.com

8
Website : smk-mandalla-es.mysch.id

Tabel IV. 1

Keadaan Guru dan Pegawai Tahun Ajaran 2019

No. Jenis Pegawai Jumlah

1. Kepala Sekolah 1

2. Guru 22

3. Tenaga Administrasi 4
Jumlah 27

Tabel IV. 2

Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2019

JUMLAH SISWA
KOMPETENSI ROMBEL KELAS KELAS
NO. KELAS X
KEAHLIAN XI XII JML
X XI XII L P L P L P
1 TSM 1 1 1 26 11 23 8 22 7 97

2 DKV 1 1 1 7 24 12 18 0 22 83

JUMLAH 2 2 2 33 35 35 26 22 29 170

Tabel IV.3

9
Data Prasarana SMK Mandala Entrepreneur School

Luas
No. Jenis Prasarana Jumlah Kondisi
Ruangan
1. Ruang Kelas 4 72 m2 Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 1 40 m2 Baik
2. Ruang Guru 1 96 m2 Baik
3. Ruang TU 1 20 m2 Baik
4. Sarana Olahraga/Lapangan Upacara 1 1.209 m2 Baik
5. Ruang BK/BP 1 10 m2 Baik
6. Jamban Guru 1 5 m2 Baik
7. Jamban Siswa 4 3,75 m2 Baik
8. Laboratorium Komputer (RPS DKV) 1 64 m2 Baik
9 Bengkel (Ruang Praktik Siswa TBSM) 1 64 m2 Baik
10 Ruang Perpustakaan 1 35 m2 Baik
11 Ruang Ibadah / Musholla 1 81 m2 Baik

Tabel IV. 4

Data Sarana SMK Mandala Entrepreneur School

No. Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan


1. Meja Siswa 17 Ruang Kelas X TBSM Baik
2. Kursi Siswa 34 Ruang Kelas X TBSM Baik
3. Meja Guru 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
4. Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
5. Papan Tulis 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
6. Tempat Sampah 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
7. Kotak Kontak 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
8. Jam Dinding 1 Ruang Kelas X TBSM Baik
9. Meja Siswa 16 Ruang Kelas X DKV Baik
10. Kursi Siswa 31 Ruang Kelas X DKV Baik
11. Meja Guru 1 Ruang Kelas X DKV Baik
12. Kursi Guru 1 Ruang Kelas X DKV Baik
13. Papan Tulis 1 Ruang Kelas X DKV Baik
14. Tempat Sampah 1 Ruang Kelas X DKV Baik

10
No. Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan
15. Kotak Kontak 1 Ruang Kelas X DKV Baik
16. Jam Dinding 1 Ruang Kelas X DKV Baik
17. Meja Siswa 15 Ruang Kelas XI TBSM Baik
18. Kursi Siswa 30 Ruang Kelas XI TBSM Baik
19. Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
20. Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
21. Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
22. Tempat Sampah 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
23. Kotak Kontak 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
24. Jam Dinding 1 Ruang Kelas XI TBSM Baik
25. Meja Siswa 12 Ruang Kelas XI DKV Baik
26. Kursi Siswa 24 Ruang Kelas XI DKV Baik
27. Meja Guru 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
28. Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
29. Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
30. Tempat Sampah 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
31. Kotak Kontak 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
32. Jam Dinding 1 Ruang Kelas XI DKV Baik
33. Kursi Tamu 1 Set Ruang Kepala Baik
34. Meja Kerja 1 Ruang Kepala Baik
35. Kursi Kerja 1 Ruang Kepala Baik
36. Lemari 3 Ruang Kepala Baik
37. Kotak Kontak 1 Ruang Kepala Baik
38. Jam Dinding 1 Ruang Kepala Baik
39. Tempat Sampah 1 Ruang Kepala Baik
40. Kursi Kerja 10 Ruang Guru Baik
41. Meja Kerja 10 Ruang Guru Baik
42. Lemari 1 Ruang Guru Baik
43. Kursi Tamu 1 Ruang Guru Baik
44. Kotak Kontak 1 Ruang Guru Baik
45. Jam Dinding 1 Ruang Guru Baik
46. Tempat Sampah 1 Ruang Guru Baik
47. Kursi Kerja 3 Ruang TU Baik
48. Meja Kerja 3 Ruang TU Baik
49. Lemari 1 Ruang TU Baik
50. Kotak Kontak 1 Ruang TU Baik
51. Komputer 2 Ruang TU Baik
52. Printer 1 Ruang TU Baik

11
No. Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan
53. Kursi Kerja 1 Ruang BK Baik
54. Meja Kerja 1 Ruang BK Baik
55. Lemari 1 Ruang BK Baik
56. Kotak Kontak 1 Ruang BK Baik
57. Kloset Duduk 1 Jamban Guru Baik
58. Tempat Air 1 Jamban Guru Baik
59. Gayung 1 Jamban Guru Baik
60. Gantungan Pakaian 1 Jamban Guru Baik
61. Tempat Sampah 1 Jamban Guru Baik
62. Kloset Duduk 4 Jamban Siswa Baik
63. Tempat Air 4 Jamban Siswa Baik
64. Gayung 4 Jamban Siswa Baik
65. Gantungan Pakaian 4 Jamban Siswa Baik
66. Tempat Sampah 4 Jamban Siswa Baik
67. Komputer 24 RPS DKV Baik
68. Komputer 8 RPS DKV Rusak
69. Meja Kerja 12 RPS DKV Rusak
70. Kursi Kerja 24 RPS DKV Rusak
71. Printer 2 RPS DKV Rusak
Ringan
72. Motor 3 RPS TSM Baik
73. Kompresor 1 RPS TSM Baik
74. Mesin Las 1 RPS TSM Baik
75. Machine Set 1 RPS TSM Baik
76. Rak Alat 1 RPS TSM Baik

12
Tabel IV. 5

Struktur Organisasi SMK Mandala Entrepreneur School Tahun Ajaran 2019

Kepala Sekolah

H. Hilmi, S.Pd.I
Kepala Tata Usaha

H. Edi Junaedi, S.Ag

KURIKULUM KESISWAAN SAPRAS HUMAS

Irfan Mujahidin, M.Pd Pendi Sarimiharja,S.Pd Hj. Eli Lutfilah, S.Ag Bakrie Maulana, S.Pd

Kompetensi Keahlian

Bendahara

Mifa Minfadlillah, S.Pd

Ketua Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual

Sariyatul Halimah, ST Alvian Fahrurozi, S.Ds

13
B. Hasil Penelitian

1. Peranan Kepala Sekolah di SMK Mandala Entrepreneur School

a. Hasil Observasi

Salah satu metode yang telah digunakan untuk menggali data dalam penelitian ini

adalah observasi partisipatif. Metode ini digunakan untuk mengamati jalannya proses

pelaksanaan pengawasan pembelajaran di lingkungan SMK Mandala Entrepreneur

School.

Secara umum, data yang diperoleh melalui observasi dilapangan ini menunjukan

adanya peran kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran sehingga siswa dapat

disiplin dalam pembelajarannya dan kepala sekolah bisa melaksanakan tugasnya

dengan baik dan bertanggung jawab dalam proses pengawasan pembelajaran siswa.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti mengenai peranan kepala sekolah di

SMK Mandala Entrepreneur School dapat diperoleh hasil observasi sebagai berikut :

1) Peranan Kepala Sekolah sebagai Supervisor belum terlihat dalam

melaksanakannya pengawasan pembelajaran kepada siswa. Akan tetapi

pengawasan yang dilakukan kepala sekolah untuk saat ini dalam disiplin guru

dan siswa.

2) Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) sudah terlihat dengan hasil yang

baik.

14
3) Kepala Sekolah sebagai Manajer sudah terlihat dalam menjalankan tugasnya

dalam melakukan pembagian tugas wajib dan tambahan kepada guru dengan

baik.

4) Kepala Sekolah sebagai Administrator sudah terlihat dalam memeriksa

kelengkapan administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran sudah cukup

baik.

5) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader) sudah terlihat dalam melakukan

rapat guru dan pegawai.

6) Kepala Sekolah sebagai Innovator belum terlihat dalam menemukan gagasan

baru dalam mendisiplinkan guru. Sehingga masih dikatakan kurang baik.

7) Kepala Sekolah sebagai Motivator sudah terlihat dalam meberikan motivasi

kepada para tenaga kependidikan dan para siswa dalam melakukan berbagai

tugas dan fungsinya dengan baik.

2. Pengawasan Pembelajaran di SMK Mandala Entrepreneur School

1) Pemantauan yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran

belum terlihat dalam pengawasan pembelajaranya sehingga mengakibatkan

siswa kebanyakan tidak disiplin melanggar tata tertib dan tidak disiplin dalam

pembelajarannya.

2) Supervisi yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran

belum terlihat karena tidak terjadwalkan/tidak tentu dalam melaksanakan

supervisi pembelajaran.

15
3) Evaluasi yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran

sudah terlihat dalam evaluasi biasanya dilakukan 1 semester sekali.

4) Pelaporan yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran

sudah terlihat pelaporan dari guru mengenai kurangnya siswa dalam disiplin.

5) Tindak lanjut yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran

belum terlihat tindak lanjut yang dilakukan kepala sekolah dalam pengawasan

pembelajaran.

a. Hasil Wawancara

1) Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Pada saat melaksanakan wawancara dengan Bapak H. Hilmi, S.Pd.I

selaku Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan peran

dan tugasnya sebagai kepala sekolah perlu adanya dukungan dari semua

pegawai atau guru dalam menjalankan perannya. Selain itu kepala sekolah

harus memahami peran dan tugas nya sebagai supervisor pembelajaran

dimana kepala sekolah harus mengawasi siswa dalam disiplin pembelajaran

agar mencapai hasil pembelajaran sesuai yang di harapkan. Untuk saat ini

kepala sekolah berperan sebagai manajerial dimana kepala sekolah bekerja

sama dengan yayasan dalam mengelola sekolah. Akan tetapi kepala sekolah

masih belum melaksanakan tugasnya sebagai supervisor dalam pembelajaran

kepada siswa sehingga siswa tidak disiplin dalam pembelajarannya.

16
pengawasan yang dilakukan kepala sekolah tidak tentu/tidak terjadwalkan

sehingga pengawasan dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi

disekolah. Jadi kepala sekolah masih kurangnya pengawasan . Agar dapat

menjalankan tugas dan perannya secara maksimal maka kepala sekolah harus

memahami dan mengerti perannya sebagai supervisor, sebagai pendidik,

sebagai manajer, sebagai Administrator, sebagai pemimpin, sebagai

Innovator, sebagai Motivator.

2) Hasil wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

a) Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKN)

 Yaitu ibu Yanti Listia S.Pd ketika ditanya tentang Peranan Kepala

Sekolah dalam Pengawasan Pembelajaran dia menyampaikan bahwa

meskipun kepala sekolah selalu datang ke sekolah tetapi masih

kurangnya waktu kepala sekolah dalam melaksanakan pengawasan

karena kepala sekolah banyak kerjaan di luar sekolah. Sehingga

sekolah kurangnya pemantau dalam pembentukan pribadi anak secara

maksimal.

 Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Neni S.Pd ketika

wawancara membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah

seharusnya bersosialisasi dengan pihak sekolah dalam membentuk

suatu budaya disiplin dalam belajar agar dapat meningkatkkan sekolah

17
untuk mencapai hasil yang baik. karena peran kepala sekolah sangat

mempengaruhi prestasi belajar dan perilaku siswa.

 Peneliti melakukan wawancara dengan bapak Sholeh ketika

wawancara membahas Kepala sekolah diharapkan memahami dan

mampu melaksanakan supervisi karena keterlibatan guru sangat besar

mulai dari tahap perencanaan sampai dengan analisis keberhasilannya.

Upaya yang harus dilakukan yaitu mengatur dan mengkomunikasikan

secara konsisten prilaku yang diharapkan sehingga dapat

menghasilkan siswa yang positif.

 Peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Bakri ketika

wawancara membahas kepala sekolah harus mempunyai interaksi yang

baik dalam pengawasan disiplin pembelajaran sehingga menghasilkan

pengawasan yang produktivitas sekolah yang mencapai target. Sebagai

salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Maka dari itu harus

adanya lingkungan yang strategis dan mendukung terlaksananya

pendidikan yang kondusif. Untuk menciptakan kondisi yang baik

untuk itu sangat diperlukan perhatian dan kepedulian semua elemen

yang ada,mulai dari pimpinan kepala sekolah.

3) Hasil wawancara dengan siswa Teknik Sepeda Motor (TSM)

 Hasil wawancara dari 2 informan yaitu Adi dan Defa yang mewakili

kelas XI TSM menurut Mereka mengenai kedisiplinan belajar

18
memang kurang efektif karena fasilitas sarana prasana yang belum

memadai dan guru terkadang kurang Dalam mengambil keputusan

apalagi sikap guru yang acuh saat siswa berperilaku tidak disiplin

selain itu kurangnya pengawasan dari kepala sekolah/pihak sekolah

sehingga banyak nya siswa yang tidak disiplin.

4) Hasil wawancara dengan siswa Desain Komunikasi Visual (DKV)

Hasil wawancara dari 2 informan yaitu Wahyu dan Rizky yang mewakili

kelas DKV Menurut mereka bahwa sekolah ini terdiri dari sekolah baru

belum ada satpam atau peraturan yang ketat sehingga tidak membuat siswa

menjadi patuh pada peraturan. Sehingga mengakibatkan siswa menjadi

kurang disiplin dalam pembelajaran nya pun belum maksimal. Mungkin

kepala sekolah belum merencanakan disiplin suatu pengawasan dalam belajar

19

Anda mungkin juga menyukai