Anda di halaman 1dari 82

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH (RIPS)

&
STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH
SMK HAMIM CENDEKIA
TAHUN 2022

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SMK HAMIM CENDEKIA
JL. UMAR RT 001 RW 009 MUSTIKAJAYA
Telp.

2022
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH (RIPS)
DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH
SMK HAMIM CENDEKIA

I. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu menusia beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan jiwa patriotis dan rasa
kesetia kawanan sosial .
Sejalan dengan itu Yayasan Alkahfi Mustika melihat dan merasa terpanggil untuk ikut
serta bersama-sama mensukseskan tujuan pendidikan tersebut yakni dengan mendirikan satu
Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan, mengingat semakin tingginya jumlah siswa
yang menamatkan pendidikan dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) setiap
tahunnya.
Dilihat juga dari letak geografisnya bahwa SMK Hamim Cendekia berada di pusat kota
Bekasi yang menjadi pusat perhatian publik dalam keyakinannya untuk memperoleh ilmu
pengetahuan pada sebuah sekolah yang punya fasilitas lengkap dan berdisiplin tinggi, dengan
demikian Yayasan melihat bahwa sumber siswa dari setiap kecamatan akan tetap siap
ditampung untuk dididik di sekolah dimaksud.

II. VISI, MISI dan TUJUAN


A. Visi SMK Hamim Cendekia
”Menjadi Siswa yang Berkompeten Dalam Bidangnya dan Berakhlak Mulia

B. Misi SMK Hamim Cendekia


Dalam rangka mewujudkan visi SMK Hamim Cendekia Kota Bekasi maka
disusunlah misi sebagai berikut:
 Melaksanakan efektifitas proses pembelajaran dan bimbingan melalui konsep
belajar tuntas dan pendidikan berbasis kompetensi dan berbasis IT
 Menumbuhkan sikap mandiri, disiplin, kreatif, inovatif dan produktif dengan
penguasaan life skill ( kecakapan hidup)

2
 Mengupayakan sekolah sebagai wahana dan wadah pengembangan
kreatifitas, bakat dan minat dengan orientasi prestasi melalui program
ektrakurikuler.
 Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah dengan partisipasi melibatkan
seluruh komunitas warga sekolah dan masyarakat serta instansi terkait.

C. Tujuan SMK Hamim Cendekia


Tujuan SMK Hamim Cendekia adalah menciptakan lulusan yang dapat
menyelesaikan semua kompetensi sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan
lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Mengupayakan seluruh lulusan terserap oleh dunia usaha dan industri
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian
pilihannya.
3. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam Bidang Studi Keahlian yang diminatinya.
4. Membekali peserta didik dengan iman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

D. Sasaran / Tujuan Situsional Sekolah :


Tujuan yang akan dicapai dalam jangka 4 tahun kedepan :
1. Melaksanakan Program Reformasi sekolah
2. Penyusunan Skenario Pembelajaran
3. Pengembangan Sarana dan Manajemen Sekolah

III. KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .Tujuan ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik.

3
Sebagai Lembaga Pendidikan Umum, tentu arah tujuan Pendidikan telah dituangkan
dalam suatu rumusan yang terarah dan terperinci yang dinamakan dengan Kurikulum.
SMK Hamim Cendekia tetap berpedoman pada kurikulum yang diberlakukan oleh
pemerintah, sehingga dapat berpacu maju dengan sekolah-sekolah lain yang berada di
lingkungan Kota Bekasi.
Kurikulum yang sedang digulirkan di SMK Hamim Cendekia sekarang ini adalah
Kurikulum Merdekal.

IV. MANEJEMEN SEKOLAH


SMK Hamim Cendekia adalah sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan
Alkahfi Mustika. Sekolah ini baru dibuka tahun pelajaran 2022-2023.
SMK Hamim Cendekia dikelola oleh Yayasan dan diurus oleh seorang Kepala Sekolah
beserta guru-ruru dan Tenaga Administrasi Sekolah. Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah
serta seluruh guru-guru dan Tenaga Administrasi Sekolah bekerja dengan fungsi masing-
masing yang telah diatur dengan sebuah mekanisme kerja.
Yayasan Alkahfi Mustika membuat dan menerbitkan pedoman penyelenggaraan seperti;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Perangkat Peraturan Yayasan lainnya sehingga
Kepala Sekolah , Guru-guru dan Tenaga Administrasi Sekolah dapat membuat/merumuskan
Program Kerja sekolah.
Langkah Pembenahan Pengelolaan Sekolah
1. Strategi pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan
2. Strategi penerimaan siswa baru
3. Strategi pengelolaan kurikulum
4. Strategi pengelolaan belajar mengajar
5. Strategi pembinaan siswa
6. Strategi kerjasama dengan masyarakat & lembaga lain /pemerintah

V. PEMBIAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Sebagai sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan memperoleh biaya penyelenggaraan
dari peserta didik untuk honorarium Kepala Sekolah, Guru-Guru, Pegawai Tenaga
Administrasi Sekolah dan biaya Operasional Sekolah serta Yayasan. Adapun kewajiban yang
dikutip dari peserta didik adalah Uang Sumbangan Pembangunan (USP) dan Uang Sekolah
serta biaya lain yang timbul karena kepentingan biaya pendidikan peserta didik itu sendiri.

4
Sebagai peran serta masyarakat, sangat dibutuhkan dalam pembiayaan pendidikan yang
ditetapkan melalui kerja sama sekolah dengan Yayasan. Hal ini adalah untuk memacu
peningkatan Sumber daya Manusia. Keterpaduan pengurus Yayasan, Masyarakat, Kepala
sekolah, Guru-guru serta Tenaga Administrasi Sekolah menjadikan suatu pilar penegakan
displin sekolah, sehingga terlaksana Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang baik.

VI. PROGRAM KERJA YANG SEDANG BERJALAN


Untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, sekolah melalui dana yang
tersedia dan bantuan dari pemerintah, sedang merintis SMK Hamim Cendekia menjadi
Sekolah Berstandar Nasional, dengan program sebagai berikut :
1. Peningkatan Kompetensi Guru
a. Memfasilitasi Kegiatan Workshop bagi Guru-Guru/TAS
b. Mengoptimalkan Kinerja Guru
c. Memotivasi Guru untuk meningkatkan prestasi
2. Melengkapi Sarana dan Prasarana
a. Pengembangan jaringan Internet
b. Pembuatan Website Sekolah
c. Melengkapi buku-buku Perpustakaan sekolah dan meningkatkan Fungsi
Perpustakaan
d. Melengkapi alat praktek kejuruan
e. Penembahan Gedung Pendidikan
3. Peningkatan Kemampuan Tenaga Administrasi Sekolah
4. Pengembangan Kreativitas siswa dalam Karya Ilmiah
5. Peningkatan dan Pengembangan Kultur Sekolah

VII. PESERTA DIDIK


Jumlah siswa Kelas X pada Tahun Pelajaran 2022/2023 ini adalah sebanyak 17
Konsentrasi Keahlian DKV .

Kota Bekasi, 14 Juli 2022


Kepala SMK Hamim Cendekia

Drs. H. Husin Usman, M.PdI

5
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
RANCANA STRATEGIS (RENSTRA)
SMK HAMIM CENDEKIA
TAHUN 2022 - 2025

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SMK HAMIM CENDEKIA
JL. Umar Rt 001 Rw 009 Mustikajaya
Kota Bekasi 17158

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Rencana Kegiatan Jangka Menengah SMK Hamim
Cendekia ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah meninggalkan dua risalah yaitu Al-quranul karim dan
Sunahnya sebagai pegangan dalam hidup dan kehidupan ini.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Strategis (RENSTRA) SMK
Hamim Cendekia berisikan tentang seluruh rencana kerja sekolah selama 4 tahun ke depan
yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum dan sekaligus sebagai acuan
sekolah dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan.
RKJM dan RENSTRA SMK Hamim Cendekia tahun 2022/2025 ini kami susun dengan
mempertimbangkan masukan, saran dan pendapat dari berbagai pihak antara lain guru,
karyawan dan komite sekolah melalui rapat dewan guru, rapat komite sekolah dan rapat-rapat
bersama stakeholder sekolah.
Penyusunan RKJM dan RENSTRA Sekolah ini disusun dengan bantuan dan peran serta
berbagai pihak, oleh karenanya dalam kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah berperan dan
berpartisipasi aktif dalam penyelesaiannya.
Disadari bahwa penyusunan RKJM dan RENSTRA SMK Hamim Cendekia ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.

Kota Bekasi, 14 Juli 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Manfaat Penyusunan RKJM ...................................................................................... 2
C. Tujuan RKJM ............................................................................................................ 2
D. Tahap Penyusunan ..................................................................................................... 2
E. Landasan Hukum ....................................................................................................... 4
BAB II KONDISI UMUM SEKOLAH ........................................................................... 5
A. Identitas Sekolah ........................................................................................................ 5
B. Waktu Pembelajaran dan Lama Pendidikan .............................................................. 6
C. Peserta Didik SMK Hamim Cendekia ....................................................................... 6
D. Seleksi Siswa Baru..................................................................................................... 7
BAB III RENCANA STRATEGIS .................................................................................. 8
A. Visi ............................................................................................................................. 8
B. Misi ............................................................................................................................ 8
C. Tujuan SMK Hamim Cendekia ................................................................................. 8
D. Tantangan Nyata ........................................................................................................ 8
E. Sasaran Sekolah ......................................................................................................... 10
F. Identifikasi Fungsi Yang Diperlukan Setiap Sasaran ................................................ 11
G. Menyusun Program Peningkatan Mutu ..................................................................... 11
BAB IV PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) ........................... 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 22

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) merupakan sebuah proses perencanaan
atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan
inisekolah dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya
masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Rencana Kerja Sekolah (RKS)
disusun sebagai pedoman kerja pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk
mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang diperlukan.
Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) mengacu pada Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Dewasa ini kompetisi pendidikan berlangsung sangat ketat dan tajam hampir tiada
batas. Sekolah yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tertinggal
terseleksi oleh keadaan. Oleh karena itu SMK Hamim Cendekia perlu mengembangkan
dan meningkatkan secara terus menerus dengan memperhatikan sumber daya yang
dimiliki, baik sumber daya menusia maupun sumber daya yang lainnya. Kondisi SMK
Hamim Cendekia saat ini memiliki siswa sebanyak 17 orang, guru sebanyak 12 orang,
dan tenaga kependidikan sebanyak 1 orang serta dukungan dan kepercayaan pemangku
kepentingan (stakeholder) yang mendukung, sarana dan prasarana, dan berada di
lingkungan persekolah dengan masyarakat yang kultural.
Menghadapi kondisi tersebut SMK Hamim Cendekia perlu mempersiapkan diri
secara mantap dengan menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM ) untuk
menghadapi masa yang akan datang.
B. Manfaat Penyusunan RKJM
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) penting dimiliki sekolah , maka SMK
Hamim Cendekia menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) untuk memberi
arah dan bimbingan kepada para pelaku sekolah dalam rangka perubahan atau tujuan
sekolah yang lebih baik dalam meningkatkan dan mengembangkan dengan risiko
yang kecil dan untuk

1
mengurangi ketidakpastian masa depan. Dengan adanya Rencana Kerja Sekolah (RKS)
diharapkan dapat dijadikan sebagai :
1. Pedoman kerja untuk perbaikan dan pedoman sekolah.
2. Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah.
3. Bahan untuk mengajukan usulan pendanaan dan pengembangan sekolah.
C. Tujuan RKJM
SMK Hamim Cendekia menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) dengan tujuan untuk:
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar personil sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar personil
sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainnya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
D. Tahap Penyusunan
Proses penyusunan RKJM dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu: Persiapan,
Perumusan RKJM, dan Pengesahan RKJM. Alur proses penyusunan RKJM tersebut
dapat dilakukan dalam uraian-uraian sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum perumusan RKJM dilakukan, kepala sekolah dan guru bersama komite
sekolah membentuk tim perumus RKJM yang disebut Kelompok Kerja Rencana Kerja
Sekolah. (KKRKS) beranggotakan 5 orang yang terdiri dari unsur : Kepala Sekolah, ,
Wakil Kepala Sekolah, Kepala TU, guru dan wakil dari komite sekolah.
Setelah KKRKS terbentuk, selanjutnya mengikuti pembekalan / orientasi mengenai
kebijakan-kebijakan pengembangan pendidikan dan perumusan RKJM.
2. Perumusan RKJM
Perumusan RKJM dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut:

2
a. Tahap Kesatu: Identifikasi Tantangan
Tujuan tahap ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh
SMK Hamim Cendekia, yaitu dengan cara membandingkan antara “apa yang
diinginkan (harapan)” dengan “apa yang ada saat ini ” di SMK Hamim Cendekia,
atau upaya untuk mempertahankan suatu keberhasilan sekolah. Identifikasi
tantangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
1) Penyusunan profil SMK Hamim Cendekia
2) Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan
3) Merumuskan tantangan yang dihadapi oleh SMK Hamim Cendekia
b. Tahap Kedua : Analisis Pemecahan Tantangan
Langkah-langkah dalam menganalisis tantangan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan penyebab tantangan utama.
2) Menentukan alternatif pemecahan masalah tantangan utama.
c. Tahap Ketiga : Penyusunan Program
Dalam penyusunan program ada 6 langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
1) Menetapkan sasaran.
2) Menetapkan program.
3) Menetapkan penanggung jawab program.
4) Menentukan indikator keberhasilan program.
5) Menentukan kegiatan, dan
6) Menyusun jadwal kegiatan.
d. Tahap Keempat : Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan.
Pada tahap ini ditetapkan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan, perkiraan
jenis dan jumlah sumber pendanaan, aturan-aturan dari sumber pendanaan dan
alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk setiap jenis kebutuhan dana
3. Pengesahan RKS
Setelah RKS selesai disusun oleh KKRKS, maka RKS dibahas bersama oleh kepala
sekolah, dewan guru dan komite sekolah untuk dikaji ulang agar RKS yang telah
disusun sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya RKS yang telah dikaji ulang dan
diperbaiki disahkan oleh Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah. Akhirnya, RKS yang
telah disahkan disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan di SMK Hamim
Cendekia.

3
E. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan RKS ini ádalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

4
BAB II
KONDISI UMUM SEKOLAH

Gambaran mengenai keadaan sekolah dalam kurun waktu satu tahun pelajaran
2022/2023 dapat dikemukakan sebagai berikut :
A. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Hamim Cendekia
2. Nomor Statistik Sekolah (NSS) :-
3. NPSN :-
4. Alamat (Jln/ Kec/ Kab/ Kota) : Jl. Umar Rt 001 Rw 009 Mustikajaya
Kota Bekasi Kode Pos (17158)

Telp : 081294149126
5. Koordinat : ---------
6. Nama Yayasan (bagi swasta) : Yayasan Alkahfi Mustika
7. Nomor Akte : 18/2016
8. SK Kemenkumham : AHU-0016412.AH.01.04 Tahun 2016
9. Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Husin Usman, M.Pd.I

10. No. Telp/ HP : 081294149126


11. Pembina Sekolah : Dra. Yati Heryati, M.M, M.N
12. Kategori Sekolah :-
13. Tahun Beroperasi :-
14. Kepemilikan Tanah/ Bangunan : Yayasan

a. Luas tanah/ status : 3.000 m2 / SHM/ HGB/ Hak Pakai/ Akte Jual
Beli/ Hibah
b. Luas bangunan : 2.500m2
14. No. Rekening Rutin : 0529-01-008635-50-6
Pemegang Rekening : Hj. Maemunah, S.Pd.I

: BRI
Cabang : KCP SENTRAL NIAGA KALIMALANG

5
B. Waktu Pembelajaran dan Lama Pendidikan
1. Waktu Pembelajaran
Proses pembelajaran berlangsung lima hari dalam satu minggu (Senin
sampai jum’at, libur pada hari sabtu dan Minggu). Jam belajar setiap hari dimulai pukul
07.00 – 15.05 WIB. Dan setiap hari Senin dan Jumat diadakan upacara bendera dan
pembinaan katakter. Di setiap hari sebelum jam pertama pelajaran, siswa wajib
mengikuti tadarus dan sholat dhuha mulai dari pulul 07.00- 07.40.
2. Lama Pendidikan
Bila Siswa tidak mengalami hambatan yang membuatnya harus mengulang pada
tingkat kelas tertentu, maka lama pendidikan di SMK Hamim Cendekia yang
berlangsung dari kelas X sampai kelas XII adalah tiga (3) tahun.
C. Peserta Didik SMK Hamim Cendekia
1. Sumber Peserta Didik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim Cendekia telah menerima murid baru
pada Tahun Pelajaran 2022/2023. Murid yang ada saat ini adalah murid-murid angkatan
ke - 1 SMK Hamim Cendekia . Murid baru yang terjaring pada tahun ini rata- rata
berasal dari daerah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan juga dari daerah kab/kota yang
lainnya.
Untuk menjaring peserta didik SMK Hamim Cendekia, maka seluruh warga
sekolah dari Yayasan sampai Staf Sekolah terus berupaya menyebarkan informasi
keberadaan sekolah ini ke seluruh wilayah Kota Bekasi dan ke berbagai daerah lain
karena memang cakupan penjaringan perserta didik SMK Hamim Cendekia tidak hanya
dalam kabupaten namun sampai luar kabupaten bahkan luar Provinsi.
2. Kapasitas dan Proyeksi
Ketentuan peserta didik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim
Cendekia mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01
tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah
Kejuruan, yaitu :
1. Usia yang dapat diterima kelas X adalah berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada
awal tahun ajaran baru.
2. Tamat Sekolah Menenagh Pertama dan memiliki Ijazah.

6
3. Jumlah siswa dalam satu rombongan belajar/kelas maksimal 36 orang.
4. Bila peminat melebihi kapasitas, Sekolah mengadakan seleksi berupa observasi dan
evaluasi perkembangan aspek-aspek psikologi calon Siswa dengan kriteria yang
ditentukan Sekolah.
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim Cendekia dapat menerima Siswa
pindahan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Realisasi Kelas dan Siswa Tahun Pelajaran 2022-2023
Alhamdulilah Puji Syukur, setelah melalui upaya promosi dan pemasaran yang
dilakukan Yayasan Alkahfi Mustika dan seluruh Staf Sekolah melalui brosur/leaflet dan
presentasi ke SMP-SMP, akhirnya hingga sementara ini keberadaan SMK Hamim
Cendekia tahun ini telah mendapatkan mandat untuk mendidik anak didik atau Siswa
sebanyak 23 siswa Konsentrasi Keahlian DKV Seleksi Siswa Baru

Proses penerimaan Siswa baru SMK Hamim Cendekia mewajibkan calon Siswa
harus mengikuti beberapa rangkaian seleksi, yaitu :
3. Seleksi akademik
Dalam seleksi akademik calon siswa di test materi pelajaran dan membaca Al
Qur’an pada waktu yang ditentukan. Di samping itu, SMK Hamim Cendekia juga
melakukan observasi terhadap kemampuan calon siswa baru dalam pemahaman dan
pengamalan Agama Islam.
4. Wawancara
Untuk menggali pandangan dan harapan orang tua terhadap sekolah dan dalam
rangka menyatukan visi misi sekolah dan orang tua, maka dilakukan wawancara
dengan orang tua calon siswa. Sekolah memberikan kuisioner pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan wawancara tersebut di atas kepada
orang tua calon siswa dan calon siswa. Dengan demikian sekolah mendapatkan data
dari orang tua dan siswa sehingga dapat diketahui pola asuh orang tua terhadap
anak dan kebiasaan yang ada di rumah. Data ini diharapkan dapat membantu
kelancaran proses belajar dari calon siswa tersebut.

7
BAB III
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)

A. Visi
“Menjadi Sekolah Pencetak Pekerja Muda Yang Berkompeten, Mulia Dalam
Kepribadian dan Matang dalam Kepemimpinan”

B. Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu menggali serta memunculkan karakter,


mental serta pengetahuan entrepreneur.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu membentuk kepribadian yang baik
serta jiwa kepemimpinan yang matang.
3. Menyelengarakan pendidikan yang mampu menumbuhkan pribadi yang taat dalam
beribadah, sholeh dan mushlih

C. Tujuan SMK Hamim Cendekia


Tujuan SMK Hamim Cendekia adalah menciptakan lulusan yang dapat
menyelesaikan semua kompetensi sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan
lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri,
menciptakan lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.

D. Tantangan Nyata
Analisis Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strength)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim Cendekia memiliki beberapa kekuatan,
antara lain :
 Tenaga Pendidik jumlahnya memadai dan profesional.
 Tenaga Pendidik yang berpengalaman dalam bidangnya.
 Tenaga Pendidik berkualifikasi S1 dan S2
 Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan sangat menguasai teknologi.

8
 Memiliki organisasi dan manajemen yang dinarnis, terbuka dan partisipasif.
 Kerjasama antar personil cukup baik.
 Fasilitas gedung milik sendiri dan megah dengan lokasi yang strategis.
 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang memenuhi kebutuhan.
 Lokasi sekolah berada pada kawasan padat penduduk.
 Kerjasama dengan Komite Sekolah sangat baik.
 Program unggulan.
 Cakupan penjaringan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sangat luas.
 Sumber pendanaan dari Yayasan sangat besar.
 Sistem honorarium menggunakan jam hidup.
 Sarana ruangan praktek sangat memadai.
 Team IT yang memadai dan handal sesuai dengan keahliannya.
 Dukungan dari dunia usaha industri (DUDI)
 Adanya dukungan dari pemerintah setempat mulai dari RT, RW, Desa, Kecamatan,
Polsek dan Koramil.
 Dukungan dari sekolah terdekat.
 Dukungan dari organisasi keprofesian, dan
 Dukungan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Jawa
Barat.
 Adanya potensi kewilayahan perusahaan di wilayah rancaekek khususnya yang
cukup memadai sehingga dapat menampung alumni/ lulusan SMK Hamim
Cendekia untuk berkerja.
 Adanya hubungan kerjasama dengan pihak-pihak yang profesional dalam
meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

2. Kelemahan (Weakness)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim Cendekia memiliki beberapa kelemahan
yang perlu untuk diperbaiki. Kelemahan tersebut antara lain :
 Sebagian besar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan masih berstatus
Pegawai Tidak Tetap (PTT).
 Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan belum memadai.
 Sebagian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan belum dapat berkomunikasi
dalam bahasa asing khususnya bahasa Inggris.
 Pengembangan diri belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
 Belum adanya Alokasi dana bantuan dari Pemerintah baik pusat ataupun daerah.
 Sebagian besar Tenaga Pendidik belum tersertifikasi.
 Jarak dengan sekolah lain dilingkungan sekitar berdekatan.
 Tingkat popularitas sekolah belum terkenal secara maksimal.
 Pembangunan belum selesai 100%

Analisis Lingkungan Eksternal


1. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dapat diraih oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hamim Cendekia
yang berasal dan lingkungan luar, antara lain adalah :
 Tersedianya beasiswa untuk peningkatan pendidikan dari Pemerintah.
 Terbukanya kesempatan diklat bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
9
 Adanya pembinaan dari lembaga Pusat Pengembangan dan Penataran Guru
(PPPG) dalam pengembangan sekolah.
 Pemerintah mengangkat Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, baik PNS
maupun guru bantu (guru).
 Pernerintah menjanjikan peningkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih
memadai.
 Hubungan dengan instansi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang cukup baik
 Kondisi sosial, politik dan keamanan relatif stabil.
 Adanya perkembangan teknologi informasi yang dapat diakses dengan mudah dan
murah.

2. Tantangan (Threats)
Tantangan yang harus dihadapi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Digipreneur
antara lain adalah :
 Perubahan kurikulurn K-13 ke kurikulum Merdeka.
 Banyak lembaga lain yang menawarkan penghasilan yang lebih menarik.
 Tuntutan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berpengaruh terhadap tuntutan
kemampuan dan keterampilan (tenaga yang profesional)

E. Sasaran Sekolah
1. Terwujudnya bangunan SMK Hamim Cendekia sesuai dengan yang tertera dalam
site plan
2. Tersedianya Sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan SMK Hamim
Cendekia secara umum dan yang mendukung komptensi keahlian dan berbasis ICT.
3. Terwujudnya Kompetasi Keahlian sesuai dengan animo masyarakat.
4. Terwujudnya sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang berbasis ICT
dengan menggunakan modul, master learning dan sistem link and match
5. Meningkatknya profesionalisme kepala sekolah, guru dan pegawai
6. Meningakatnya komitmen guru dan pegawai terhadap profesi dan pelaksanaan
tugasnya
7. Meningakatnya kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan harmonisasi sosial
8. Meningkatnya kepedulian Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat
terhadap kemajuan dan keberlangsungan SMK Hamim Cendekia.
9. Terwujudnya penerapan Menejemen Berbasis Sekolah (MBS).
10. Terwujudnya Budaya kerja yang profesional
11. Terwujudnya lingkungan yang memenuhi kriteria 7 K
12. Terbentuknya kemitraan antara sekolah dengan DUDI dalam rangka pelaksanaan
link and match
13. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan SMK
Hamim Cendekia.

10
F. Identifikasi Fungsi Yang Diperlukan Setiap Sasaran
Indentifikasi fungsi yang diperlukan setiap sasaran adalah sebagai berkut :
1. Konsentrasi keahlian yang dibuka disesuaikan dengan animo masyarakat yang ada
di sekitar sekolah
2. Terwujudnya pembelajaran yang efektif apabila dokumen dokumen yang berkaitan
dengan penyelenggaraan sekolah / pembelajaran disesuaikan atau harus memenuhi
Standar Isi dan Proses
3. Untuk meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai dilakukan
melalui penyertaan pada kegiatan workshop baik ditingkat sekolah, kota/kabupaten,
Provinsi ataupun Pusat
4. Peningkatan komitmen guru dan pegawai terhadap tugasnya dilakukan melalui
pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru, Evaluasi Diri Sekolah, Supervisi akademik,
dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
5. Dalam rangka menicptakan lingkungan dengan karakter 7 K dilakukan dengan cara
pelaksanaan bersih-bersih.
6. Hubungan dengan DUDI dilakukan dengan menggaet DUDI yang relevan dalam
suatu MoU
7. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap SMK Hamim Cendekia dilakukan
melalui penyebaran informasi kepada masyarakat, pemasangan spanduk pada awal
tahun pelajaran dan pendekatan lainnya.

G. Menyusun Program Peningkatan Mutu


Rencana Kerja SMK Hamim Cendekia disusun dengan mempertimbangkan
keadaan sekolah, harapan masyarakat dan tantangan dalam lingkungan strategis
pendidikan di sekolah agar sarana dan program sekolah dalam satu tahun ke depan
lebih realistis dan efisien serta konsisten dengan prinsi-prinsip pengelolaan pendidkan
yang efektif, efisien, akuntabel dan demokratif.
Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program sekolah, yang mencakup
telaah mengenai:
1. Sasaran,
2. Program
3. Indikator Keberhasilan
4. Kegiatan
5. Penanggung Jawab, dan
6. Jadwal Kegiatan.
Sasaran digunakan panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam waktu satu tahun guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan
yang telah dirumuskan pada tahap II. Dalam menetapkan sasaran, sekolah telah
melakukan analisis kesiapan sekolah, untuk mencapai sasaran tersebut antara lain
dengan melihat kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, dan
situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan sekolah kurun waktu
satu tahun ke depan.

11
Setelah sasaran dirumuskan sekolah menetapkan program-program yang perlu
dikembangkan di sekolah. Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dan
beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang
saling mendukung, saling tergantung atau saling berkaitan untuk mencapai tujuan
yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka
program-program yang akan dikembangkan di SMK Hamim Cendekia sebagai berikut
:
1. Mengkaji pelaksanan kurikulum di sekolah dengan prinsi-prinsip pengembangan
kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan.
2. Menyiapkan perangkat standar mutu pendidikan melalui efektifitas pembelajaran
dan pembiasaan sesuai dengan lingkungan belajar yang rekreatif, edukatif dan
religius.
3. Melaksanakan pemeliharaan, peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya
pendidik yang profesional dalam rangka mengacu peningkatan berbagai kecakapan
dan kecerdasan peserta didik.
4. Berupaya dengan segenap kemampuan untuk dapat mengantarkan peserta didik
menuju kecerdasan.
5. Mewujudkan peserta didik untuk dapat memiliki dasar-dasar life skill yang
bermuara pada kemahiran berwirausaha.

Adapun sasaran SMK Hamim Cendekia Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah


sebagai berikut:
1. Mengembangkan kurikulum sekolah sesuai dengan potensi peserta didik agar
mampu menjadi manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia,
sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta memiliki jiwa
kewirausahaan.
2. Meningkatkan mutu pendidikan melalui efektifitas pembelajaran dan pembiasaan
sesuai dengan lingkungna belajar yang rekreatif, edukatif dan religius.
3. Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia
pendidik yang profesional dalam rangka memacu peningkatan berbagai kecakapan
dan kecerdasan peserta didik.
4. Peserta didik yang memiliki dasar-dasar life skill yang bermuara pada kemahiran
wirausaha.
Sedangkan kegiatan sekolah SMK Hamim Cendekia yang akan dilaksanakan pada
Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum sesuai tuntutan satuan pendidikan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan.
2. Melaksanakan uji mutu pendidikan sesuai (standar kelulusan) melalui efektifitas
pembelajaran, ekstrakulikuler dan pembiasaan dengan pemanfaatan lingkungan
konstektual sebagai pusat pembelajaran yang rekreatif, dan edukatif.

12
3. Melaksanakan sistem pembinaan yang profesional dalam rangka memelihara,
meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya pendidik melalui wadah
KKG/MGMP, KKKS, pendidikan dan latihan, Penelitian Tindakan Kelas, secara
berkala dan berkesinambungan
4. Melaksanakan, mengembangkan dan mengevaluasi berbagai kegiatan
pembelajaran untuk dapat memacu peningkatan kualitas peserta didik menuju
kecerdasan apresiaasi terhadap budaya karakter bangsa.
5. Melaksanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi semua bentuk pembelajaran
yang bermuara pada kemahiran membaca, menulis, berhitung serta kemahiran
dalam berwirausah sebagai dasar life skill yang dibutuhkan untuk mengikuti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

13
BAB IV
PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN)
PERIODE 2022/2023 s.d 2025/2026

URAIAN TARGET
No KOMPONEN KEGIATAN
KEGIATAN 2022/2023 2023/2024 2024/2025 2025/2026
Penyempurnaan 1. Penetapan beban 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
dokumen belajar untuk setiap
kurikulum mata palajaran
2. Menyusun 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
kurikulum muatan
lokal
2. Pengembangan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
program
pendidikan
1. Pengembangan kecakapan hidup
Standar Isi 3. Pengembangan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
kurikulum
berwawasan lokal
dan global
Peningkatan 1. Menyusun program 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
pelayanan pelayanan BK
bimbingan dan 2. Melaksanakan
konseling terhadap program pelayanan
peserta didik BK
3. Melaksanakan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
evaluasi dan tindak
lanjut pelaksanaan
BK
Melaksanakan Menyusun dan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
kegiatan ekstra melaksanakan program
kurikuler untuk kegiatan ekstra
pengembangan diri kurikuler yang
siswa meliputi Kegiatan :
1. Olah raga
2. Seni
3. Pramuka
4. …….
5. ……….
Penyempurnaan 1. Melaksanakan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
silabus dan RPP lokakarya/IHT setiap mata setiap mata setiap mata setiap mata
2. Melaksanakan pe lajaran pe lajaran pe lajaran pe lajaran
MGMP sekolah
3. Melaksanakan
kegiatan pembim
bingan/pendampin
Gan
Melengkapi sumber 1. Menginventarisir
belajar ketersediaan
sumber belajar
2. Menyusun rencana
2 Pengembangan penambahan
Standar Proses sumber belajar
3. Pengadaan
tambahan sumber
belajar

14
Pelaksanakan 1. Melaksanakan Semua Semua Semua Semua
pembelajaran lokakarya/IHT guru mata guru mata guru mata guru mata
dengan 2. Melaksanakan pelajaran pelajaran pelajaran pelajaran
menggunakan MGMP sekolah
metode 3. Melaksanakan
yang
interaktif, inspiratif,kegiatan pembim
menyenangkan, bingan/pendampin
kreatif, menantang gan
dan memotivasi4. Melaksanakan
peserta didik supervisi kelas
5. Melaksanakan
tindak lanjut
supervisi kelas
Pelaksanaan 1. Menyusun 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
supervisi pembela program supervisi
jaran yang kelas
dilaksanakan 2. Melaksanakan Semua Semua Semua Semua
bedasarkan program supervisi guru guru guru guru
perencanaan, kelas
pelaksanaan, dan 3. Melaksanakan
tindak lanjut pembinaan
sebagai tindak
lanjutsupervisi
kelas
Peningkatan rata- 1. Melakukan analisis 1 naskah/ 1 naskah/ 1 naskah/ 1 naskah/
rata KKM penetapan KKM mapel mapel mapel mapel

1. Melakukan analisis 1 naskah/ 1 naskah/ 1 naskah/ 1 naskah/


SK/KD yang belum mapel mapel mapel mapel
dikuasai siswa di
kelas X dan kelas
3 Pengembangan XI
SKL 2. Melengkapi buku
pelengkap
Peningkatan rata- 3. Meningkatkan nilai
rata nilai US rata-rata US :
a. Pend. Agama
Islam
b. PKn
c. Sejarah
d. Penjas Orkes
e. Seni Budaya
Peningkatan 1. Penunjukkan guru 10 terbaik 5 terbaik 3 terbaik 3 terbaik
prestasi non pembimbing
akademik yang 2. Melengkapi sarana
meliputi: kegiatan
1. Lomba mata 3. Mengikutsertakan
pelajaran siswa dalam
2. PORSENI kegiatan lomba di
3. LKS tingkat kabupaten,
Provinsi dan
Nasional
4. Peningkatan 4. Memotivasi guru
kuwalifikasi untuk kuliah agar
ijazah tenaga memperoleh ijazah
pendidik sesuai standar
Peningkatan 1. Melaksanakan
kompetensi tenaga lokakarya/IHT

15
pendidik 2. Melaksanakan
MGMP sekolah
3. Menugaskan guru
untuk mengikuti
MGMP
Kabupaten, diklat
4 Pengembangan 4. Melaksanakan
Standar PTK kegiatan pembim
bingan/pendampin
gan
5. Melaksanakan
supervisi kelas
6. Melaksanakan
tindak lanjut
supervisi kelas
7. Memotivasi guru
untuk berupaya
secara mandiri
meningkatkan
kompetensinya
Peningkatan 1. Memberikan
kompetensi tenaga bimbingan kepada
kependidikan tenaga
kependidikan untuk
meningkatkan
kompetensinya
2. Memotivasi tenaga
kependidikan untuk
berupaya secara
mandiri
meningkatkan
kompetensinya
Pemenuhan standar Mengusulkan kepada 25 % 25 % 25 % 25 %
sarana prasarana yayasan untuk
ruang belajar penambahan sarana
prasarana ruang
belajar
Pemenuhan standar Mengusulkan kepada 25 % 25 % 25 % 25 %
sarana perpustakaan yayasan untuk
dan Lab / Ruang penambahan sarana
Praktek prasarana ruang
Perpustakaan, Lab dan
Ruang Praktek
Pemenuhan standar Mengusulkan kepada 25 % 25 % 25 % 25 %
alat dan sumber yayasan untuk
belajar termasuk penambahan sarana
buku pelajaran prasarana alat praktek
dan penambahan buku
Peningkatan Melakukan sosialisasi
pemahaman warga visi dan misi sekolah
sekolah terhadap kepada warga sekolah
visi dan misi termasuk orang
sekolah tua/wali siswa
Peningkatan Melakukan sosialisasi
5 Pengembangan kemandirian, ke tentang MBS kepada
Standar Sarana mitraan, partisipasi, warga sekolah
dan Prasarana keterbukaan, dan termasuk orang
akuntabilitas dalam tua/wali siswa

16
pengelolaan
sekolah.
.Perumusan 1. Merumuskan 1 naskah
Rencana Kerja RKJM dengan
Jangka Menengah melibatkan berbagai
(RKJM) dengan komponen yang
tujuan yang jelas. terkait
2. Merumuskan
RKJM dengan
tujuan yang jelas
untuk peningkatan
dan perbaikan mutu
sekolah
3. Mensosialisasikan
rencana kerja
sekolah kepada
pihak yang terkait
Penyusunan 1. Penunjukan tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim
Rencana Kerja penyusun RKT
Tahunan (RKT) sekolah
Sekolah 2. Menyusun RKT 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
sekolah 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
3. Mensosialisasikan
RKT sekolah
kepada pihak
terkait
Melakukan 1. Melaksanakan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
evaluasi diri Evaluasi Diri
terhadap kinerja Sekolah (EDS)
6 Pengembangan sekolah secara secara
Standar berkelanjutan untuk berkelanjutan
Pengelolaan melihat dampaknya 2. Melakukan analisis
terhadap hasil EDS
peningkatan hasil 3. Menetapkan skala
belajar. prioritas penyu
sunan program
sekolah sebagai
tindak lanjut hasil
EDS
4. Penyusunan
program kerja
sekolah
Pengelolaan system 1. Pengadaan alat IT
informasi 2. Memberikan
pelatihan operator
IT
3. Mengelola
informasi dengan
berbasis IT
Peningkatan 1. Melakukan Semua Semua Semua Semua
keefektifan kinerja Evaluasi Diri Guru guru guru guru guru
pendidik dan (EDG)
pengembangan 2. Melakukan analisis 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
profesi pendidik dan pemetaan hasil
EDG
3. Menyusun program Semua Semua Semua Semua
pengembangan guru guru guru guru
keprofesian

17
berkelanjutan
(PKB)
4. Melaksanakan PKB
melalui kgiatan
mandiri guru,
MGMP, pembim
bingan, diklat
Peningkatan 1. Menyusun program 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
supervisi dan supervisi
evaluasi pendidik 2. Melaksanakan 100 % 100 % 100 % 100 %
dan tenaga program supervisi
kependidikan 3. Melakukan 100 % 100 % 100 % 100 %
pembinaan sebagai
tindak lanjut hasil
supervisi
4. Melaksanakan 100 % 100 % 100 % 100 %
penilaian kinerja
guru PKG)
5. Melaksanakan 100 % 100 % 100 % 100 %
penilaian kinerja
guru yang
memperoleh tugas
tambahan dan
pegawai Tata usaha
6. Melaksanakan 100 % 100 % 100 % 100 %
penilaian prestasi
kerja (DP3) guru
dan pegawai
Peningkatan 1. Mensosialisasikan
keterlibatan warga rencana kerja
sekolah dalam sekolah kepada
pengelolaan semua warga
kegiatan akademis sekolah
dan non akademis 2. Memotivasi warga
sekolah terkait
dengan
keterlibatannya
dalam pengelolaan
kegiatan akdemis
dan non akademis
Peningkatan 1. Mensosialisasikan
keterlibatan rencana kerja
anggota masyarakat sekolah kepada
khususnya anggota masyara
pengelolaan kat
kegiatan non 2. Memotivasi
akademis masyarakat terkait
dengan
keterlibatannya
dalam pe ngelolaan
kegiatan non
akademis
Melaksanakan 1. Melakukan analisis
kegiatan daya tampung
penerimaan peserta peserta didik baru
didik baru )PPDB) 2. Membentuk tim
PPDB
3. Melaksanakan

18
PPDB
4. Melaporkan hasil
kegiatan PPDB
Perumusan Melakukan
anggaran sekolah perumusan dan
merujuk kepada pengelolaan
peraturan anggaran sekolah
pemerintah, yang merujuk
pemerintahan kepada peraturan
propinsi, dan pemerintah,
pemerintahan pemerintahan
kabupaten/ kota propinsi, dan
pemerintahan
kabupaten/ kota
Perumusan Merumuskan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
RAPBS/RKAS RAPBS/RKAS
dengan melibatkan dengan melibatkan
Komite Sekolah Komite Sekolah
dan pemangku dan pemangku
kepentingan yang kepentingan yang
relevan. relevan
Penyusunan Menginformasikan
keuangan sekolah kepada warga
dilakukan secara sekolah tentang
transparan, efisien, pengelolaan keuang
dan akuntabel sekolah
Pelaporan keuangan 1. Menyusun dan 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah
kepada pemerintah menyampaikan
dan pemangku laporan
kepentingan 2. Keuangan sekolah
kepada pemerintah
dan pemangku
kepentingan pada
setiap akhir
triwulan
7 Pengembangan Upaya mencari Bekerjasama dengan
Standar dana sekolah komite sekolah untuk
Pembiyaan dengan inisiatif mengupayakan
sendiri mencari dana untuk
kepentingan sekolah
Memelihara 1. Melakukan
hubungan dengan pendataan terhadap
alumni alumni
2. Memprakarsai
pembentukan
ikatan alumni
3. Menjalin kerjasama
denga alumni
terkait peningkatan
mutu sekolah
Peningkatan 1. Melakukan
pelayanan terhadap pendataan dan
siswa dari berbagai pemetaan tingkatan
tingkatan sosial sosial ekonomi
ekonomi termasuk siswa
siswa dengan 2. Memberikan
kebutuhan khusus. bantuan kepada
siswa ekonomi

19
lemah dan siswa
berkebutuhan
khusus
Melakukan subsidi Mengupayakan subsidi
silang kepada siswa silang kepada siswa
kurang mampu yang kurang mampu
dibidang ekonomi di bidang ekonomi
Penyusunan 1. Membuat tabel
perencanaan distribusi soal
penilaian terhadap 2. Menyusun kisi-kisi
pencapaian soal dengan
kompetensi peserta menerapkan
didik berbagai teknik dan
bentuk penilaian
3. Menulis soal baik
untuk UH, UTS,
maupun untuk ujian
akhir semester
(UAS)
Pemberian Memberikan
informasi kepada penjelasan kepada
peserta didik peserta didik
mengenai kriteria mengenai criteria
penilaian termasuk penilaian dan KKM
Kriteria Ketuntasan mata pelajaran
Minimum (KKM)
Penerapan berbagai 1. Melaksanakan
teknik, bentuk, dan penilaian hasil bela
jenis penilaian jar yang meliputi
untuk mengukur UH, P TS, P AS,
prestasi dan dan Penilaian
kesulitan peserta Akhir Tahun (PAT)
didik 2. Mengoreksi dan
mengolah hasil
penilaian
3. Melakukan analisis
hasil penilaian
ulangan harian
(UH)
4. menyusun dan
melaksanakan pem
belajaran perbaikan
(remedial teaching)
dan pemb.
pengayaan
3. Melaporkan hasil
penilaian hasil
belajar kepada
orang tua/wali
siswa pada
pertengahan
semester dan akhir
semester.
Pemberian masukan Guru memberikan
dan komentar komentar dan
mengenai penilaian masukan tentang
yang mereka penilaian hasil belajar
lakukan pada kepada peserta didik

20
peserta didik
Menggunakan hasil Guru menggunakan
penilaian untuk hasil penilaian untuk
perbaikan perbaikan
pembelajaran pembelajatan
Melibatkan 1. Mensosialisasikan
orangtua peserta teknik dan bentuk
didik dalam penilaian kepada
8 Pengembangan meningkatkan orang tua peserta
Standar pencapaian hasil didik
Penilaian belajar siswa 2. Menuntut peran
aktif orang tua
peserta didik
dalam
meningkatkan
hasil belajar anak-
anaknya.

21
BAB V
PENUTUP

Program Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Strategis (Renstra) ini
disusun sebagai upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Program ini disusun berdasarkan pertimbangan dan mengacu pada Standar
Nasioanl Pendidikan. Program ini tidak akan berarti apa-apa tanpa suatu pelaksanaan yang
baik, oleh karenanya yang sangat menentukan terhadap keberhasilan program ini adalah unsur
manusianya, dalam hal ini bidang ketenagaan yang berdayaguna dengan menempuh
manajemen yang tepat.
Tiga hal yang mesti dilakukan berkaitan dengan Program Kerja ini yaitu pembuatan
program yang baik, pelaksanaan program yang efektif, evaluasi yang berkelanjutan, dan
tindak lanjut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan program yang lebih baik.
Melalui tiga tahapan ini tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat terealisasi dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan.

Kota Bekasi, 14 Juli 2022


Kepala SMK Hamim Cendekia

Drs. H. Husin Usman, M.PdI.

22
PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH
SMK HAMIM CENDEKIA
TAPEL 2022/2023

Disusun Oleh :
Drs. H. Husin Usman, M.PdI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SMK HAMIM CENDEKIA
JL. Umar Rt 001 Rw 009 Mustikajaya
Kota Bekasi 17158

2022
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM KERJA SEKOLAH


SMK HAMIM CENDEKIA
TAPEL 2022/2023

Ditetapkan di : bekasi
Tanggal : Juli 2022

Mengetahui,
Ketua Yayasan Kepala SMK Hamim Cendekia

Hj. Maemunah, S.PdI Drs, H. Husin Usman, M.PdI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk memenuhi
tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap, terencana,
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan sejumlah indikator pencapaian
untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dan kegiatan operasional
pendidikan berada di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam upaya menghasilkan lulusan
yang bermutu.
Agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SMK Hamim Cendekia dapat
terselenggara dengan baik dan mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan program kerja
yang sistematis berdasar kondisi obyektif sekolah dan mengacu pada konsep kemandirian
sekolah yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu
pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong
timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru,
staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan
bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik, serta memberikan
dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam
mencapai tujuan.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka dengan disusunnya
Program Kerja Kepala Sekolah SMK Hamim Cendekia Tahun Pelajaran 2022/2023
diharapkan :
1. Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolahnya;
2. Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada
para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan
profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan sekolah;
3. Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya
peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program
sekolah dan produktivitas sekolah;
4. Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik
dan tenaga pendidikan;
5. Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan
pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas secara proporsional;
6. Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
7. Memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik dan
tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya; dan
8. Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan maupun peserta didik;

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
bagi Guru dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana SMA/SMKLB, SMA/SMKLB, dan SMALB;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban
Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban
Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.

C. Tujuan
Tujuan utama penyusunan program kerja ini antara lain :
1. Memberikan panduan/acuan bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
pokoknya;
2. Mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan penilaian
yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan;
3. Meningkatkan kinerja kependidikan sehingga nantinya memperoleh hasil
pendidikan dan pengajaran yang optimal;
4. Meningkatkan kinerja administrasi untuk menghasilkan administrasi sekolah yang
efektif dasn efisien sesuai ketentuan yang berlaku;

5. Memberikan landasan dan arah yang jelas bagi pengelola pendidikan sehinga dapat
menjadi pedoman kerja;
6. Memberi landasan bagi penyusunan program kerja tahun berikutnya Situasi dan
kondisi yang kondusif sangat diperlukan dalam pelaksanan program kerja ini, kerja
sama yang harmonis antar komponen sekolah dan efisiensi kerja masing-masing
tetap diperlukan guna mencapai keberhasilan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan program kerja ini meliputi identifikasi tugas pokok dan
fungsi Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu sekolah
berdasarkan penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan pendidikan karakter, dan pengembangan
kewirausahaan; serta pelaksanaan pengawasan pembelajaran melalui supervisi akademik
dan peningkatan profesionalitas kepala sekolah.
BAB II
VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
SMK HAMIM CENDEKIA

A. Visi Sekolah

” Menjadi SMK Berkompeten Dalam Bidangnya Dengan pembiayaan yang terjangkau,


religius dan berakhlak, serta penempatan para lulusan sesuai bidang kompetensi
masing masing ”

B. Misi Sekolah
Melalui Pendidikan kejuruan dan Pendidikan Menengah Atas, SMK Hamim Cendekia
Kota Bekasi menyiapkan tamatan yang berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap mandiri untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan
dunia industri dalam masyarakat dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya baik di
sekolah maupun di masyarakat secara kreatif, efektif dan efisien.

C. Strategi
1. Perencanaan
a. Menyusun hasil analisis SWOT fungsi-fungsi sistem SMK Hamim Cendekia.
b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah.
c. Mengesahkan regulasi penjaminan mutu edukatif dan administratif sekolah.
d. Menyusun program visioner inovatif pendidikan yang religious.
e. Menyusun Jadwal Supmonev personal untuk mencapai motivasi kerja optimal.

2. Pelaksanaan
a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang, hambatan dan
ancaman sekolah berstandar nasional.
b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional kerja.
c. Menata, merawat, memoderenisasi dan menambah kebutuhan sarana prasarana
sekolah.
d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi
mapan,
e. Mengefektifkan serta mengefesiensikan dana, waktu dan daya yang telah
disiapkan.

3. Pengevaluasian
a. Tingkat ketercapaian program-program Renstra, Renop dan Kurikulum
sekolah.
b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja
tambahan.
c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian manajerial dan
operatif secara lebih terukur serta tes kontrol.
d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran tahun
berjalan.
e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran.

D. Tujuan Sekolah

Tujuan SMK Hamim Cendekia adalah menciptakan lulusan yang dapat


menyelesaikan semua kompetensi sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan
lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan tahapan sebagai berikut
:
1. Mengupayakan seluruh lulusan terserap oleh dunia usaha dan industri.
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian
pilihannyaMenyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
3. Membekali peserta didik agar mampu memilih kari, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, berdaptasi di lingkunagn kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang study keahlian yang diminatinya
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
5. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
programkeahlian yang dipilih.
BAB III
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu bagaimana
upaya kepala sekolah dalam
1. Menyusun dan atau menyempurnakan Visi, Misi dan Tujuan sekolah;
2. Menyusun struktur organisasi sekolah;
3. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan
(RKT);
4. Menyusun peraturan sekolah; dan
5. Mengembangkan sistem informasi manajemen.

B. Usaha Pengembangan Sekolah


1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan
Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan yang dijadikan cita-cita, inspirasi,
motivasi, dan kekuatan bersama warga sekolah mengenai wujud sekolah pada masa
yang akan datang.
Misi adalah pernyataan tentang hal-hal yang digunakan sebagai acuan bagi
penyusunan program sekolah dan pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah yang terlibat, dengan penekanan pada kualitas layanan peserta didik dan
mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi
sekolah.
Tujuan adalah capaian kualitas yang spesifik, terukur, dapat dikerjakan, relevan,
dan jelas waktu pencapaiannya, dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan salah satu tugas kepala
sekolah. Visi dan misi sekolah merupakan tahap awal bagi sekolah dalam membuat
rencana pengembangan sekolah lima tahun ke depan.

2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan
administrasi sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-jawab
yang jelas dan transparan.

3. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah


Kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dapat menggunakan alur strategi
pengembangan sekolah yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini.
Analisis Lingkungan
Strategis

Kondisi Pendidikan Saat Indikator: 8 Standar Pendidikan yang


Ini Nasional Pendidikan diharapkan

Kesenjangan

Visi

Misi

Tujuan

Strategi Perencanaan dan


Pelaksanaan Program

Rencana Kerja Jangka


Menengah (RKJM)

Rencana Kerja Tahunan


(RKT)

Rencana Kerja Rencana Kerja Rencana Kerja Rencana Kerja


Tahun (RKT) Tahun (RKT) Tahun (RKT) Tahun (RKT)
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4

Rencana Rencana Rencana Rencana


Kegiatan dan Kegiatan dan Kegiatan dan Kegiatan dan
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Sekolah (RKAS) Sekolah (RKAS) Sekolah (RKAS) Sekolah (RKAS)

Monitoring dan Evaluasi

Diagram Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan SMK Hamim Cendekia

Berdasarkan diagram diatas alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam
mengembangkan SMK Hamim Cendekia, ialah :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis
dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah dan pendidikan
yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat menggunakan metode analisis
seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau metode lain;
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis;
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan.
Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi
perencanaan program pendidikan di sekolah;
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan
berdasarkan skala prioritas;
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM);
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT);
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS);
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan
hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi berupa pemantauan,
pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
menindaklanjuti program selanjutnya.

 Analisis Lingkungan Strategis


Analisis lingkungan strategis dapat dilakukan SMK Hamim Cendekia dengan
berbagai strategi, di antaranya evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, analisis
konteks.

 Evaluasi Diri Sekolah


Evaluasi diri sekolah (EDS) adalah proses evaluasi bersifat internal yang melibatkan
pemangku kepentingan pendidikan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan
standar pelayanan minimal (SPM) dan standar nasional pendidikan (SNP). Hasilnya
digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan sebagai masukan bagi perencanaan
investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lainnya.
EDS merupakan bagian dari pemetaan mutu sekolah. Peta mutu ini memberikan data
awal pencapaian standar SPM atau SNP. Tujuan pelaksanaan EDS untuk 1) menilai
kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP, mengetahui tahapan pengembangan
dalam pencapaian SPM dan SNP sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan
2) menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kegiatan sekolah
(RKS) sesuai kebutuhan nyata menuju ketercapaian implementasi SPM dan SNP.

 Langkah Operasional dalam Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah


Langkah-langkah operasional yang dilakukan kepala SMK Skye Digiprenuer dalam
melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ditunjukan dalam tabel sebagai berikut :
KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
Evaluasi Diri 1. Membentuk Tim Pengembang 1. Notula Rapat
Sekolah (EDS) Sekolah (TPS) yang terdiri atas 2. Daftar Hadir
unsur Kepala sekolah, Wakil 3. Instrumen EDS
Kepala Sekolah, Guru, Tenaga 4. Instrumen EDS hasil
Administrasi, Komite Sekolah, kajian
Orang Tua dan para pemangku 5. Instrumen EDS hasil
kepentingan pendidikan lainnya. pengembangan
2. Membagi tugas TPS sesuai
dengan bidangnya.
3. TPS memahami instrumen EDS
baik manual maupun digital.
4. TPS melakukan analisis
berdasarkan instrumen.
5. TPS membuat rekomendasi
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
berdasarkan hasil pengisian
instrumen EDS.

 Penggunaan Instrumen EDS


Instrumen EDS yang digunakan dalam pembelajaran ini diberikan dalam bentuk
excel. Instrumen ini telah dikonstruksi sedemikian rupa agar sekolah atau Tim
Pengembang Sekolah (TPS) dapat menggunakannya dengan mudah. Data yang
dapat dijaring melalui instrumen ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kualitatif berupa angka 3, 2, dan 1. Angka tersebut menunjukkan level atau
gradasi pencapaian sekolah terhadap masing-masing indikator sesuai dengan
keterpenuhan kriteria. Ditunjukan dalam tabel berikut ini :

Alternatif Rekomendasi
No Indokator Kriteria Aktualisasi Nilai Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
... ................. .............. ................... ......... ...............................................
Rekomendasi TPS:

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu pada
SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria pada
masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-rumusan
kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria secara
bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi (seluruh kriteria
terpenuhi), tingkat pemenuhan sedang (sebagian besar kriteria terpenuhi) hingga
tingkat pemenuhan yang rendah (hanya sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir
seluruh kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi pada
saat instrumen diisi oleh responden yaitu TPS. Adapun nilai capaian yang akan
dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3, 2, 1 sesuai
dengan pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a. Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan tinggi
b. Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan sedang
c. Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh
sistem aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh responden
(TPS). Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS dengan rumusan
kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi aktual sekolah dan
mengacu pada rekomendasi alternatif.

 Mengidentifikasi Bukti Fisik


Bukti fisik digunakan sebagai acuan dalam menetapkan terpenuhi tidaknya suatu
kriteria. Instrumen ini dilengkapi dengan manual (petunjuk) yang berisi keterangan
bukti fisik yang diperlukan dari setiap kriteria agar TPS memiliki persepsi yang
sama. Bukti fisik juga berfungsi sebagai sumber informasi, misalnya catatan kajian,
hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan komite, orangtua, guru-guru,
peserta didik, dan lain-lain. Bukti fisik pada umumnya dalam bentuk dokumen
tertulis dan beberapa artefak lain yang sejenis, misalnya bagan, produk keterampilan
dan sebagainya. Berbagai jenis bukti fisik dapat juga digunakan sebagai bukti
tahapan pengembangan tertentu. Informasi yang dikumpulkan berdasarkan bukti
fisik tersebut dapat diverifikasi melalui proses triangulasi sehingga bagian penting
dari proses pengisian instrumen EDS adalah keakuratan data yang berbasis bukti
fisik. Artinya, TPS harus benar-benar berpedoman pada kejujuran, ketepatan analisis
dan ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya suatu
kriteria.

 Merumuskan Rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah
yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.
Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan
rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi namun
rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan alternatif rekomendasi
tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih spesifik dan operasional sesuai
dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian rekomendasi ialah dasar untuk
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah


Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang
ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan. RKJM merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala
prioritas. Substansi rencana kerja tersebut diperoleh dari kesenjangan yang terjadi
antara kondisi sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan. Indikator dari
RKJM mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Rencana Jangka
Menengah (RKJM) dapat disusun melalui tahapan pada sebagai berikut.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Rencana 1. Menugaskan tim kerja / tim Dokumen RKJM
kerja jangka pengembang untuk menyusun
menengah RKJM
(RKJM) 2. Menganalisis rekomendasi hasil
EDS, visi, misi, dan tujuan sekolah
3. Menentukan prioritas dalam
penyusunan RKJM
4. Mereviu dan merevisi rancangan
(draf) rencana kerja jangka
menengah (RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM)
6. Menandatangani dokumen RKJM

5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, dan Anggaran


Sekolah
a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana kerja SMK Hamim Cendekia
dalam 1 tahun sebagai skala prioritas dari RKJM. Rencana Kerja Tahunan
dapat dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah sebagai
istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja sekolah. Rencana
kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Rencana
kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai kesiswaan, kurikulum
dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya
dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-
rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan
mutu.

Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan sebagai berikut.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Rencana Memembentuk Tim Pengembang SK TPS
Kerja Sekolah (TPS)
Tahunan Menganalisis program pada RKJM yang Hasil analisis
dan menjadi skala prioritas pada tahun
Rencana bersangkutan.
Kegiatan Melaksanakan program di tahun
Anggaran bersangkutan memerlukan pembiayaan,
Sekolah maka perlu ada uraian program, volume,
satuan, harga satuan, jumlah harga, dan
sumber dana
Menyetujui melalui rapat dewan
pendidikan setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan
disahkan oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah swasta
rencana kerja ini disahkan oleh
penyelenggara sekolah.
Menyusun RKT dilengkapi dengan
rencana anggaran dan belanja sekolah
(RKAS) dalam dokumen tertulis yang
mudah dibaca dan dipahami oleh para
pemangku kepentingan pendidikan.

b. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)


Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Tahunan SMK Hamim Cendekia meliputi :
1) Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;
2) Penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana
investasi dan operasional;
3) Kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan
anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4) Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di
atasnya, mengacu pada ketentuan Standar Biaya dan Standar Biaya
Kementerian Keuangan. Rencana Kegiatan dan anggaran sekolah
merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah selama satu tahun yang
diperinci dengan pembiayaannya.
BAB IV
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH, PENERAPAN KEPEMIMPINAN DAN
KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH

A. Mutu Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan


Mutu pendidikan di satuan pendidikan dapat dicapai apabila satuan pendidikan dapat
memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan (SNP) secara bertahap dan
berkelanjutan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (UUSPN Nomor
20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (17). SNP meliputi delapan standar, yaitu 1) standar isi, 2)
standar proses, 3) standar kompetensi lulusan (SKL), 4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar
pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Dalam hal ini, kepala sekolah
meningkatkan mutu sekolah melalui pencapaian SNP sesuai dengan kewenangannya. Fungsi
standar nasional pendidikan adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Sementara itu standar nasional pendidikan ini bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk peradaban serta watak
bangsa yang bermartabat.

B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Program Peningkatan Mutu Sekolah


Upaya meningkatkan mutu SMK Hamim Cendekia melalui pencapaiandelapanstandar
tersebut dapat dilakukan dengan langkah operasional
perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan program sekolah yang dilakukan oleh kepala
sekolah, ditunjukkan dalam Tabel berikut ini.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Kurikulum
a. Dokumen Perencanaan: SK Tim Pengembang KTSP yang
Kurikulum 1. Membentuk Tim melibatkan unsur:
(KTSP/KOS, pengembang KTSP dan 1. Kepala Sekolah,
Silabus,dan Kurikulum Merdeka 2. Guru kelas
RPP) untuk SMKHamim 3. Guru mapel/mulok
Cendekia sebelum tahun 4. Guru program khusus
pelajaran baru 5. komite Sekolah
2022/2023. 6. Dinas Pendidikan
7. DUDI
2. Menggunakan peraturan- KTSP dan Kurtilas yang disusun
peraturan sebagai acuan memuat peraturan-peraturan:
penyusunan dokumen 1. Peraturan tentang SI
kurikulum (SNP, 2. Peraturan tentang SKL
Peraturan Daerah, 3. Peraturan tentang Standar
Program Kekhususan, Proses Pendidikan Khusus
pedoman penyusunan 4. Peraturan tentang Standar
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Kurikulum Merdeka dan Penilaian
Kurtilas tahunlalu). 5. Peraturan daerah tentang
muatan lokal
6. Pedoman tentang Program
Kekhususan
7. Pedoman penyusunan KTSP
dan KOS
Pelaksanaan: 1. Undangan rapat
1. Kepala sekolah pengembangan dokumen
melakukan kurikulum
pengembangan dokumen 2. Notulensi rapat pengembangan
kurikulum oleh tim kurikulum.
pengembang Kurnas 3. Daftar hadir rapat
2013 dan Kurikulum pengembangan kurikulum
Merdeka. 4. Dokumentasi (foto kegiatan)
2. Kepala sekolah 1. Catatan hasil reviu kurikulum
melakukan reviu tahun lalu tentang Standar Isi ,
kurikulum tahun lalu, standar proses, SKL, Standar
SKL, SI, Standar Proses, Penilaian.
Standar Penilaian, 2. Catatan hasil reviu kurikulum
Kerangka Dasar dan tahun lalu tentang kerangka
Struktur Kurikulum Dasar dan Struktur Kurikulum.
masing-masing jenjang 3. Catatan hasil reviu kurikulum
penddikan atau satuan tahun lalu tentang
pendidikan, dan pedoman implementasi kurikulum.
implementasi kurikulum.
3. Kepala sekolah Dokumen final buku 1 (Kurnas
melakukan revisi 2013 dan Kurikulum Merdeka),
dokumen kurikulum. buku 2 (silabus),dan buku 3 (RPP).
4. Persetujuan dan Dokumen kurikulum yang telah
pengesahan dokumen mendapatkan persetujuan dari
kurikulum. komite sekolah dan pengawas
serta pengesahan dari Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
5. Melakukan sosialisasi 1. Undangan sosialisasi dokumen
dokumen kurikulum kurikulum kepada warga
kepada warga sekolah. sekolah.
2. Notulen sosialisasi dokumen
kurikulum kepada warga
sekolah.
3. Daftar hadir sosialisasi
dokumen kurikulum kepada
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
warga sekolah.
4. Surat instruksi sosialisasi
dokumen kurikulum kepada
guru untuk peserta didik.
Pengawasan: 1. Jurnal harian KS.
1. Mengawasi proses 2. Laporan hasil pengawasan.
pelaksanaan kurikulum
(Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah dan
komite sekolah).
2. Melaporkan hasil 1. Dokumen laporan hasil
pengembangan kurikulum pengembangan kurikulum
(kurikulum fungsional) tahun berjalan.
kepada Cabang Dinas 2. Laporan hasil pengembangan
Pendidikan Wilayah III kurikulum diketahui oleh
Provinsi Jawa Barat Pengawas Sekolah dan Komite
Sekolah.
b. Kalender Perencanaan: 1. Daftar hadir Tim.
pendidikan Tim mengatur waktu bagi 2. Notulensi.
sekolah kegiatan pembelajaran 3. Kalender Pendidikan.
peserta didik selama 1 (satu)
tahun ajaran yang dirinci per
semester, per bulan, dan per
minggu mengacu kalender
pendidikan nasional dan
daerah (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat).
Pelaksanaan: 1. Undangan rapat.
1. Menyusun kalender 2. Daftar hadir rapat penyusunan
pendidikan sekolah. kalender pendidikan sekolah.
3. Notulensi rapat penyusunan
kalender pendidikan sekolah.
4. Kalender pendidikan sekolah
tahun berjalan.
5. Rincian kegiatan pembe-
lajaran dalam satu tahun.
6. Rincian kegiatan pembela-
jaran per semester
penyelenggara pendidikan.
2. Melakukan sosialisasi 1. Rapat sosialisasi kalender
Kalender Pendidikan. pendidikan.
2. Undangan sosialisasi.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Daftar hadir.
4. Notulensi sosialisasi kalender
pendidikan.
5. Surat edaran kepala sekolah
tentang kalender pendidikan
tahun berjalan.
6. Penempelan kalender
pendidikan di papan
pengumuman sekolah.
3. Menyusun jadwal 1. Jadwal kegiatan sesuai
pelaksanaan kegiatan kelender pendidikan (PTS,
sesuai kalender PAS, AN dan US/UN,
pendidikan. Perayaan hari besar, perayaan
hari besar agama, kegiatan
kepramukaan dll).
2. Laporan hasil kegiatan sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal harian Kepala Sekolah.
Mengawasi proses 2. Laporan hasil penyusunan
penyusunan kalender kalender pendidikan.
pendidikan.
c Program Perencanaan: 1. Jurnal Kepala Sekolah .
pembelajaran 1. Memastikan guru 2. Pedoman wawancara dengan
menyusun program guru mengenai upaya kepala
pembelajaran berdasarkan sekolah untuk memastikan
hasil asesmen. guru menyusun program
pembelajaran berdasarkan hasil
asesmen.
2. Memastikan guru 1. Jurnal Kepala Sekolah.
menyosialisasikan 2. Pedoman wawancara dengan
program pembelajaran guru mengenai upaya sekolah
kepada peserta didik. dalam memastikan sosialisasi
program pembelajaran kepada
peserta didik.
3. Menyosialisasikan 1. Undangan rapat sosialisasi
program pembelajaran program pembelajaran.
kepada pendidik, komite 2. Daftar hadir.
sekolah, dan orang tua. 3. Notulensi rapat sosialisasi
program pembelajaran.
Pelaksanaan: 1. Jurnal Kepala Sekolah.
Memastikan guru menyusun 2. Pedoman wawancara dengan
program pembelajaran sesuai guru mengenai upaya kepala
dengan perencanaan pada sekolah tentang penyusunan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Standar Proses. program pembelajaran sesuai
dengan standar proses.
Pengawasan: 1. Jadwal pengawasan
Mengawasi keterlaksanaan pelaksanaan program
program pembelajaran. pembelajaran.
2. Laporan hasil pengawasan
tentang program pembelajaran.
3. Pedoman wawancara dengan
guru tentang pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah
tentang program pembelajaran.
2. Kesiswaan
a Penerimaan Perencanaan : 1. Peraturan PPDB tahun berjalan
Peserta Didik Kepala sekolah dan tim mengatur daya tampung.
Baru (PPDB) membuat peraturan tentang 2. Peraturan PPDB tahun berjalan
Tahun Pelajaran penerimaan peserta didik mengatur rasio peserta
2022/2023. baru yang berisi kriteria calon didik/guru.
peserta didik baru, daya 3. Peraturan PPDB tahun berjalan
tampung, dan struktur panitia mengatur jenis
penerimaan peserta didik kelainan/kekhususan.
baru. 4. SK kepanitiaan PPDB tahun
berjalan meliputi susunan tim
penilai.
Pelaksanaan : 1. Ada media sosialisasi PPDB
1. Menginformasikan tahun berjalan.
peraturan tentang 2. Buku catatan penerimaan
penerimaan peserta didik peserta didik baru berisi
baru kepada para biodata peserta didik baru.
pemangku kepentingan 3. Laporan hasil asesmen calon
pendidikan setiap peserta didik baru.
menjelang dimulainya 4. Surat keputusan peserta didik
tahun ajaran baru. yang diterima
2. Penerimaan peserta didik
baru dilaksanakan
sebelum dimulai tahun
ajaran, yang diseleng-
garakan secara obyektif,
transparan, akuntabel,
tanpa diskriminasi
(gender, agama, etnis,
status sosial, dan
kemampuan ekonomi).
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Memutuskan penerimaan
peserta didik baru melalui
rapat dewan pendidikan
sekolah dan ditetapkan
oleh kepala sekolah.
Pengawasan : 1. Jurnal harian Kepala Sekolah.
1. Mengawasi penerimaan 2. Dokumen laporan PPDB tahun
peserta didik baru, yang berjalan.
dilakukan bersama oleh
kepala sekolah, dewan
pendidikan, dan komite
sekolah.
2. Melaporkan hasil
pengawasan, kemudian
dilaporkan kepada Cabang
Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
b Penerimaan Perencanaan : 1. SK penerimaan peserta didik
peserta didik 1. Kepala sekolah dan Tim pindahan.
pindahan membuat peraturan 2. Peraturan penerimaan peserta
tentang peserta didik didik pindahan.
pindahan yang berisi 3. SK tim penilai peserta didik
kriteria peserta didik pindahan.
pindahan.
2. Menerima peserta didik
pinda-han dan
menyesuaiakan dengan
daya tampung sekolah
mengikuti ketentuan
Standar Sarana dan
Prasarana.
Pelaksanaan : 1. Media sosialisasi penerimaan
1. Melaksanakan penerimaan peserta didik pindahan.
peserta didik pindahan 2. Buku pencatatan pendaftaran
secara obyektif, peserta didik.
transparan, akuntabel, 3. Dokumen pelaksanaan
tanpa diskriminasi asesmen.
(gender, agama, etnis, 4. Dokumen peserta didik
status sosial, dan pindahan yang diterima.
kemampuan ekonomi).
2. Memutuskan penerimaan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
peserta didik pindahan
dalam rapat dewan
pendidikan.
Pengawasan : 1. Jurnal harian.
1. Melakukan pengawasan 2. Dokumen laporan.
penerimaan peserta didik
pindahan dilaku-kan
secara bersama oleh
kepala sekolah, dewan
pendidikan, dan komite
sekolah.
2. Melaporkan kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
c Masa Perencanaan : 1. SK Kepanitiaan.
Pengenalan 1. Membuat peraturan yang 2. Dokumen program MPLS.
Lingkungan berisi struktur kepanitiaan, 3. Jurnal.
Sekolah jenis kegiatan, jadwal
(MPLS) kegiatan, dan tata tertib
kegiatan dengan mengacu
pada peraturan perundang-
undangan.
2. Memutuskan MPLS
dalam rapat dewan
pendidikan dengan
melibatkan pengurus
OSIS
3. Menetapkan peraturan
tentang MPLS.
4. Menginformasikan
peraturan MPLS
disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan
setiap menjelang
dimulainya tahun ajaran
baru 2022/2023.
Pelaksanaan : Jurnal harian.
1. Melaksanakan MPLS
dilakukan pada awal tahun
ajaran agar peserta didik
baru dapat menyesuaikan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
diri dengan
lingkungannya.
2. Melaksanakan MPLS
mencakup pengenalan
sekolah dengan
memperhatikan budaya
akademik sekolah.
Pengawasan :
Melaporkan hasil
pengawasan kepada Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah
III Provinsi Jawa Barat
d Pelayanan Perencanaan: 1. SK tugas tambahan guru.
Bimbingan dan 1. Menugaskan guru kelas 2. Dokumen program.
konseling yang mendapat tugas 3. Jurnal.
tambahan sebagai
konseling dengan SK
kepala sekolah.
2. Menyusun program
bimbingan dan konseling
yang memuat jadwal,
materi layanan ases-men,
pembimbingan, satuan
layanan pendukung
(angket data), kerja sama.
3. Menyosialisasikan
program bimbingan dan
konseling.
Pelakasanaan: 1. Jurnal.
1. Memastikan pelaksanaan 2. Dokumen kerja sama.
program layanan
bimbingan dan konseling.
2. Melaksanakan kerja sama
dengan psikolog, dokter,
psikiater.
Pengawasan: 1. Jurnal.
1. Mengawasi proses 2. Dokumen laporan.
pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling.
2. Mengawasi proses kerja
sama.
3. Melaporkan hasil
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pelaksanaan program
bimbingan dan konseling
kepada orang tua/wali
peserta didik.
e Kegiatan Perencanaan: 1. SK guru pembina
ekstrakurikuler 1. Menugaskan guru ekstrakurikuler.
pembina ekstrakurikuler 2. Dokumen program
dengan SK kepala ekstrakurikuler.
sekolah.
2. Menyusun program
ekstrakurikuler yang
berisi jenis, jadwal
pelaksanaan, materi
kegiatan, evaluasi.
3. Menyosialisasikan
program program
ekstrakurikuler.
Pelaksanaan: Jurnal.
1. Memastikan guru
pembina ekstrakurikuler
melak-sanakan
pembinaan.
2. Melaksanakan Pembinaan
ekstrakurikuler sesuai
dengan jenis dan jadwal.
3. Melaksanakan evaluasi
ekstrakurikuler sesuai
dengan jenis dan jadwal.
Pengawasan: Jurnal dan dokumen laporan.
1. Mengawasi kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada dinas
pendidikan kabupaten/
kota provinsi.
f Penghargaan Perencanaan: Dokumen program.
peserta didik 1. Merencanakan pembinaan
berprestasi prestasi peserta didik,
yang dilakukan dengan
melibatkan komite
sekolah, dewan
pendidikan, dan pengurus
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
OSIS, serta dituangkan
dalam peraturan
pembinaan prestasi
peserta didik.
2. Memutuskan peraturan
pembinaan prestasi
peserta didik melalui
rapat dewan pendidikan
dan ditetapkan oleh
kepala sekolah.
3. Menginformasikan
peraturan pembinaan
prestasi peserta didik
kepada warga sekolah
setiap awal tahun ajaran.
Pelaksanaan: Dokumen penghargaan.
Melaksanakan pembinaan
prestasi peserta didik
dilakukan oleh guru pembina
yang ditunjuk oleh kepala
sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal.
1. Mengawasi proses 2. Dokumen laporan.
pelaksanaan pemberian
penghargaan peserta didik
berprestasi.
2. Melaporkan pemberian
penghargaan kepada
orang tua dan Cabang
Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
g Penelusuran dan Perencanaan: Dokumen Program.
pendayagunaan 1. Merencanakan
alumni penelusuran dan
pendayagunaan alumni
memuat kriteria
penelusuran dan
pendayagunaan alumni
sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat mereka
dengan mengacu pada
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
peraturan perundang-
undangan.
2. Menetapkan rencana
penelusuran dan
pendayagunaan alumni
melibatkan komite
sekolah, dewan
pendidikan, dan para
pemangku kepentingan
pendidikan.
3. Menginformasikan
rencana penelusuran dan
pendayagunaan alumni
kepada warga sekolah
Pelaksanaan: Jurnal.
Melaksanakan penelusuran
dan pendayagunaan alumni
dilakukan oleh kepala
sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal.
1. Mengawasi penelusuran 2. Dokumen laporan.
dan pendayagunaan
alumni.
2. Melaporkan kepada
penelusuran dan
pendayagunaan Cabang
Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a Pemenuhan Perencanaan: 1. SK tim perencana kebutuhan
Pendidik Kepala Sekolah membentuk pendidik.
tim perencana kebutuhan 2. Buku daftar hadir tim dan
pendidik yang bertugas notulen.
merencanakan kebutuhan 3. Buku rencana pemenuhan
pendidik, membuat surat kebutuhan pendidik yang
penetapan pemenuhan mencantumkan jumlah guru
kebutuhan pendidik, bersama mata pelajaran/guru kelas, dan
komite sekolah/ yayasan kualifikasi akademik.
menyeleksi penerimaan 4. Surat penetapan pemenuhan
tenaga pendidik dan kebutuhan pendidik.
melaporkan tentang rencana 5. Surat permohonan kebutuhan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pemenuhan kebutuhan pendidik kepada Dinas
pendidik kepada Cabang Pendidikan.
Dinas Pendidikan Wilayah
III Provinsi Jawa Barat
Pelaksanaan: 1. Surat usulan tentang
1. Memastikan terkirimnya pemenuhan kebutuhan
surat usulan tentang pendidik berdasarkan jumlah
pemenuhan kebutuhan guru mata pelajaran/guru kelas,
pendidik berdasarkan dan kualifikasi akademik
jumlah guru mata kepada Cabang Dinas
pelajaran/guru kelas, dan Pendidikan Wilayah III
kualifikasi akademik Provinsi Jawa Barat
kepada Cabang Dinas 2. Media sosialisasi penerimaan
Pendidikan Wilayah III tenaga pendidik baru.
Provinsi Jawa Barat 3. Buku catatan penerimaan calon
2. Memastikan tim pendidik baru.
melakukan sosialisasi 4. Biodata calon pendidik baru
pemenuhan kebutuhan 5. Laporan hasil seleksi calon
pendidik. pendidik baru.
3. Memastikan tim 6. Surat keputusan pendidik yang
melakukan pencatatan diterima.
pendaftaran.
4. Memastikan tim
melakukan seleksi
5. Memutuskan calon
pendidik baru yang
diterima melalui rapat
dengan tim seleksi
Pengawasan: 1. Jurnal harian Kepala Sekolah.
1. Mengawasi proses seleksi 2. Dokumen laporan seleksi
penerimaan pendidik baru. penerimaan pendidik baru.
2. Menginformasikan hasil
seleksi penerimaan
pendidik baru kepada
warga sekolah.
3. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
b Pemberdayaan Perencanaan: 1. SK tim perencana pembagian
pendidik Membentuk tim perencana tugas pendidik, pemberian
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pembagian tugas pendidik, tugas tambahan, pembagian
pemberian tugas tambahan, beban mengajar, optimalisasi
pembagian beban mengajar, beban kerja pendidik.
optimalisasi tenaga pendidik. 2. Buku daftar hadir dan notulen
tim.
3. Buku pembagian tugas yang
sesuai dengan kualifikasi
akademik dan kompetensi.
4. Buku pembagian tugas
tambahan.
5. Buku pembagian beban
mengajar.
Pelaksanaan: 1. Surat keputusan pembagian
1. Memastikan tersusunnya tugas mengajar
rencana penetapan 2. Surat keputusan penetapan
pembagian tugas wakil kepala sekolah.
mengajar pendidik. 3. Rincian tugas dan fungsi
2. Memastikan terbuatnya kepala sekolah, wakil kepala
surat penetapan wakil sekolah, guru kelas, guru mata
kepala sekolah. pelajaran dan guru BK/
3. Memastikan tersusunnya konselor.
tugas dan fungsi kepala
sekolah, wakil kepala
sekolah, guru kelas, guru
mata pelajaran dan guru
BK/ konselor.
Pengawasan: 1. Buku supervisi.
1. Berkoordinasi dengan 2. Buku catatan koordinasi
pengawas sekolah evaluasi.
mengevaluasi kesesuaian 3. Dokumen laporan hasil
antara pembagian tugas supervisi dan evaluasi.
dengan pelaksanaan,
melalui kegiatan
supervisi.
2. Melaporkan hasil
supervisi dan evaluasi
kepada Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
c Pengembangan Perencanaan: 1. SK tim pengembangan
pendidik Membentuk tim pendidik.
pengembangan pendidik yang 2. Buku daftar hadir dan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
bertugas: notulensi.
a. membuat rancangan 3. Instrumen evaluasi diri
instrumen evaluasi diri pendidik yang mengacu pada
pendidik yang mengacu standar pendidik.
pada standar pendidik, 4. Jadwal pelaksanaan PKG.
b. membuat jadwal 5. Buku catatan alternatif
pelaksanaan PKG, pengembangan pendidik
c. merencanakan alternatif melalui diklat fungsional,
pengembangan pendidik diklat teknis, kegiatan kolektif
melalui diklat fungsional, guru, publikasi ilmiah dan
diklat teknis, kegiatan karya inovatif, lokakarya,
kolektif guru, publikasi seminar, dan pelatihan sesuai
ilmiah dan karya inovatif, dengan kompetensi.
lokakarya, seminar, dan 6. buku catatan pengembangan
pelatihan sesuai dengan kualifikasi pendidik.
kompetensi, 7. Surat penetapan
d. merencanakan alternatif pengembangan pendidik yang
pengembangan kualifikasi minimal mencantumkan nama
melalui studi lanjut; dan pendidik, jenis pengembangan
peningkatan karir, dan dan waktu.
e. menetapkan
pengembangan pendidik
bersama Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
Pelaksanaan: 1. Buku daftar pengembangan
1. Memastikan pendidik.
keterlaksanaan 2. Buku catatan peningkatan
pengembangan pendidik. kompetensi profesional
2. Memastikan pendidik.
keterlaksanaan 3. Buku catatan mutasi
peningkatan kompetensi berdasarkan analisis jabatan.
profesional pendidik 4. Buku catatan pemberian
melalui studi lanjut, promosi kepada pendidik.
lokakarya, seminar,
pelatihan, dan/atau
penelitian sesuai dengan
kompe-tensi secara
profesional, adil, dan
terbuka, serta mendorong
pendidik untuk aktif dalam
organisasi profesi.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Memastikan
keterlaksanaan mutasi
berdasarkan analisis
jabatan.
4. Memastikan keterlaksa-
naan pemberian promosi
kepada pendidik
berdasarkan azas
kemanfaatan, kepatutan,
dan profesionalisme.
Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala sekolah.
1. Melakukan pengawasan 2. Dokumen laporan hasil
pengembangan pendidik supervisi dan monitoring
berdasarkan kalender pendidik.
pendidikan melalui
kegiatan supervisi dan
monitoring.
2. Melaporkan hasil
supervisi dan monitoring
kepada Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
d Penghargaan Perencanaan: 1. Dokumen peraturan pemberian
untuk pendidik 1. Membuat aturan tentang penghargaan pendidik.
pemberian penghargaan 2. Surat keputusan tim pemberian
kepada pendidik. penghargaan pendidik.
2. Membentuk tim untuk
pemberian penghargaan
kepada pendidik yang
termasuk didalamnya
melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi, dan
dinas pendidikan
dibuktikan dengan SK
kepala sekolah.
Pelaksanaan: 1. Buku catatan
1. Memastikan tim penjaringan/inventarisasi
melakukan penjaringan pendidik calon penerima
/inventarisasi pendidik penghargaan.
yang masuk nominasi 2. Jadwal pemberian penghargaan
mendapatkan yang dikaitkan dengan momen
penghargaan. tertentu seperti Hari
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Memastikan jadwal Pendidikan Nasional, Hari
pelaksanaan pemberian Guru, dan/atau Hari
penghargaan yang Kemerdekaan Republik
disesuaikan dengan Indonesia.
momen tertentu misalnya
Hari Pendidikan Nasional,
Hari Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala sekolah.
1. Melakukan pengawasan 2. Dokumen laporan pengawasan.
keterlaksanaan pemberian
penghargaan kepada
pendidik .
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
Tenaga Kependidikan
a Pemenuhan Perencanaan: 1. Hasil analisis kebutuhan tendik
kebutuhan 1. Melakukan analisis berdasarkan jumlah, jenis
tenaga kebutuhan tendik pekerjaan, dan kualifikasi
kependidikan berdasarkan jumlah, jenis akademik.
(tenaga pekerjaan, dan kualifikasi 2. Laporan kondisi dan kebutuhan
administrasi akademik. tendik berdasarkan jumlah,
sekolah, tenaga 2. Menentukan kebutuhan jenis pekerjaan, dan kualifikasi
perpustakaan tendik berdasarkan akademik.
sekolah, tenaga jumlah, jenis pekerjaan,
laboratorium dan kualifikasi dan
sekolah, pekerja dilaporkan kepada dewan
sosial, psikolog, pendidikan, pengawas
terapis, dan sekolah, dinas pendidikan,
tenaga komite sekolah.
kependidikan
khusus lainnya,
seperti; teknisi,
tenaga
kebersihan,
penjaga
sekolah)
Pelaksanaan: 1. Dokumen validasi usulan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Memastikan usulan kebutuhan tendik.
kebutuhan tendik sesuai 2. Surat usulan kebutuhan tendik
dengan jumlah, jenis berdasarkan jumlah, jenis
pekerjaan, dan kualifikasi pekerjaan, dan kualifikasi
akademik. akademik.
2. Mengajukan usulan
kebutuhan tendik kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
Pengawasan: 1. Dokumen pemantauan dan
1. Memantau dan evaluasi pemenuhan kebutuhan
mengevaluasi pemenuhan tendik.
kebutuhan dengan 2. Laporan dan tindak lanjut
mencocokkan kesesuaian hasil pengawasan pemenuhan
perencanaan dan kebutuhan tendik.
pelaksanaan
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi
Jawa Barat
b Pemberdayaan Perencanaan: Rancangan pembagian tugas dan
tenaga Kepala Sekolah merancang beban kerja sesuai kebutuhan dan
kependidikan pembagian tugas dan beban ketentuan.
kerja tendik jenis pekerjaan,
dan kualifikasi akademik
kebutuhan dan ketentuan.
Pelaksanaan: 1. SK pembagian tugas tendik.
1. Membuat SK pembagian 2. Naskah uraian tugas dan
tugas tendik dengan tanggungjawab tendik.
mempertimbangkan 3. Uraian pendayagunaan tenaga
kompetensi dan beban kependidikan
kerja sesuai dengan aturan
perundang-undangan.
2. Menyusun uraian tugas
dan tanggung jawab
tenaga kependidikan.
3. Mendayagunakan tenaga
kependidikan.
Pengawasan: 1. Catatan pemantauan dan
1. Memantau dan evaluasi pemberdayaan tendik.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
mengevaluasi 2. Laporan dan tindak lanjut hasil
pemberdayaan tenaga pemantauan pemberdayaan
kependidikan dilakukan tendik.
oleh kepala sekolah dan
wakil kepala sekolah pada
akhir tahun ajaran.
2. Melaporkan hasil
pemantauan dilaporkan
kepada Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
c Pengembangan Perencanaan: 1. Hasil identifikasi peningkatan
tenaga 1. mengidentifikasi kompetensi tendik.
kependidikan peningkatan kompetensi 2. Pemetaan jenis pengembangan
secara sistematis sesuai tendik.
kebutuhan. 3. Rencana pengembangan
2. Memetakan pilihan tendik.
pengembangan
tendik(termasuk studi
lanjut, lokakarya, seminar,
dan/atau pelatihan).
3. Menyusun rencana
pengembangan tendik
bersama wakil kepala
sekolah.
Pelaksanaan: 1. Laporan pelaksanaan
1. melaksanakan pengembangan tendik.
pengembangan tendik 2. SK mutasi jabatan.
sesuai rencana.
2. melaksanakan mutasi
berdasarkan analisis
jabatan.
Pengawasan: 1. Hasil pemantauan
1. Mengawasi tingkat pengembangan tendik.
kesesuaian 2. Laporan hasil pengawasan
pengembangan tendik kepada dinas pendidikan.
dengan rencana/program
yang telah ditetapkan.
2. Melaporkan hasil
pengawasan dilaporkan
kepada dinas pendidikan.

No Komponen Langkah Kerja Perangkat


d Penghargaan Perencanaan: 1. Aturan pemberian penghargaan
untuk tenaga 1. Membuat aturan tentang tenaga kependidikan.
kependidikan pemberian penghargaan 2. Surat keputusan tim pemberian
kepada tenaga penghargaan tenaga
kependidikan. kependidikan.
2. Membentuk tim untuk
pemberian penghargaan
kepada tenaga
kependidikan yang
melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi, dan
dinas pendidikan
dibuktikandengan SK
kepala sekolah.
Pelaksanaan: 1. Buku catatan
1. Memastikan tim penjaringan/inventarisasi calon
melakukan penja- penerima penghargaan.
ringan/inventarisasi 2. Jadwal pemberian
tenaga kependidikan yang penghargaan yang dikaitkan
masuk nominasi dengan momen tertentu
mendapatkan
penghargaan.
2. Memastikan jadwal
pelaksanaan pemberian
penghargaan yang
disesuaikan dengan
momen tetentu misalnya
Hari Pendidikan Nasional,
Hari Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala sekolah.
1. Melakukan pengawasan 2. Dokumen laporan pengawasan.
keterlaksanaan pemberian
penghargaan kepada
tenaga kependidikan.
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah III Provinsi Jawa
Barat sesuai dengan
kewenangannya.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Sarana dan Prasarana
a Pengadaan Perencanaan: Sekolah memiliki dokumen master
sarana dan 1. Menyusun master plan plan sekolah
prasarana (rencana induk) sarana
dan prasarana sekolah.
2. Menyusun rencana Dokumen hasil analisis kebutuhan
kebutuhan sarpras pada sarpras yang mengakomodasi
tahun berjalan yang dapat aksesibilitas semua kekhususan.
dilaksanakan un-tuk
semua kekhususan.

Pelaksanaan: Dokumen pengajuan (proposal)


1. Mengajukan rencana pengadaan sarpras sesuai
pengadaan sarpras sesuai kebutuhan.
kebutuhan pada tahun
berjalan.
2. Membentuk tim SK panitia pengadaan sarana dan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
prasarana sesuai dengan
kebutuhan.
Pengawasan: SK tim pengawas sarana dan
1. Membentuk tim pengawas prasarana meliputi PTK yang
pengadaan sarana dan ditugaskan mengelola sarana dan
prasarana. prasarana.
2. Kepala sekolah Dokumen pengadaan yang
menandatangani semua ditandatangani kepala sekolah.
dokumen pengadaan
sarpras.
3. Melaporkan hasil Dokumen laporan pengawasan
pengawasan pengadaan sarpras.
sarpras.
b Pemanfaatan Perencanaan: Dokumen tata tertib penggunaan
sarana dan Memastikan sekolah sarana dan prasarana yang
prasarana memiliki aturan penggunaan ditandatangani oleh Kepala
sarana dan prasarana. Sekolah.
Pelaksanaan: 1. Jurnal Kepala Sekolah berisi
1. Memastikan semua tentang kegiatan pengecekan
sarpras yang dimiliki sarpras.
sekolah dimanfaatkan 2. Ada catatan penggunaan
secara optimal. sarpras.
3. Ada jadwal penggunaan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
sarpras.
4. Instrumen kepuasan
penggunaan sarpras.
2. Memastikan petugas 1. Jurnal Kepala Sekolah berisi
sekolah melakukan tentang kegiatan pemeliharaan
pemeliharaan sarpras. sarpras.
2. Kartu inventaris barang.
3. Sarpras dapat
digunakan/dipakai.
4. Kepala sekolah mengajak
warga sekolah untuk turut serta
memelihara sarpras.
Pengawasan: 1. Jurnal Kepala Sekolah berisi
Melakukan pengawasan tentang kegiatan pengecekan
secara berkala terhadap sarpras.
pemanfaatan sarpras. 2. Catatan hasil pengawasan
pemanfaatan sarpras.
3. KS menyampaikan hasil
pengawasan ke warga sekolah.
c Pemeliharaan Perencanaan: Dokumen RKAS yang memuat
sarana dan 1. Memprogramkan program pemeliharaan sarpras.
prasarana pemeliharaan sarpras
dalam RKAS.
2. Penyusunan rencana Daftar hadir workshop
pemeliharaan sarpras penyusunan RKAS.
melibatkan dewan guru,
komite sekolah dan
tendik.
Pelaksanaan: Jurnal Kepala Sekolah mencatat
Memastikan guru dan tenaga kegiatan pemeliharaan sarpras.
kependidikan yang
memelihara sarpras
melakukan tugas dengan
tepat dan baik.
Pengawasan: 1. Instrumen observasi kebersihan
1. Melakukan pengawasan dan kenyamanan sarpras.
secara langsung terhadap 2. Jurnal Kepala Sekolah
pemeliharaan sarpras. mencatat kegiatan pengawasan
kepala sekolah terhadap
pemeliharaan sarpras.
2. Membuat laporan kondisi Dokumen laporan kondisi sarpras
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
sarpras yang dilaporkan pada tahun berjalan.
kepada dinas terkait.
d Pengembangan Perencanaan: Dokumen RPS mencakup rencana
sarana dan 1. Kepala sekolah menyusun pengembangan sarpras.
prasarana rencana pengembangan
sekolah yang didalamnya
termasuk rencana
pengembangan sarpras.
2. Memastikan tim Jurnal Kepala Sekolah mencatat
pengembang sekolah kegiatan pembinaan kepada tim
dapat melaksanakan pengembang sekolah.
tugasnya dengan baik.
Pengawasan: Jurnal Kepala Sekolah mencatat
1. Kepala sekolah kegiatan pengawasan langsung
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
langsung terhadap pengembangan sekolah.
pelaksanaan
pengembangan sekolah.
2. Membuat laporan Dokumen laporan pengawasan
pengawasan pengembangan sekolah.
pengembangan sekolah
dan menyampaikannya
kepada dinas terkait.
5. Budaya dan Suasana Pembelajaran Sekolah
a Budaya Sekolah Perencanaan: Ada dokumen perencanaan
1. Dokumen perencanaan sekolah untuk pengembangan
sekolah memuat aspek budaya sekolah, seperti 7K,
pengembangan budaya literasi, kerohanian, budaya mutu,
sekolah. dan aktivitas lain yang dapat
relevan.
2. Kepala sekolah bersama Dalam penyusunan dokumen
warga sekolah menyusun perencanaan pengembangan
dokumen rencana budaya sekolah, ada keterlibatan :
pengembangan sekolah. 1. komite sekolah,
2. dewan guru.
Pelaksanaan: Ada SK mengenai penanggung
1. Kepala sekolah jawab pengembangan budaya
mendelegasikan program sekolah.
pengembangan budaya
sekolah.
2. Kepala sekolah 1. Terdapat bukti fisik
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
memastikan terlaksananya pelaksanaan budaya sekolah.
budaya sekolah yang 2. Semua warga sekolah
dikembangkan. berpartisipasi aktif dalam
menciptakan pengembangan
budaya sekolah.
Pengawasan: Laporan pelaksanaan dari tim
Memantau dan pengembang.
menginformasikan (tindak
lanjut) pelaksanaan
pengembangan budaya
sekolah.
b Suasana Perencanaan: Dalam perencanaan pencip-taan
pembelajaran Kepala sekolah bersama suasana pembelajaran, ada
dewan guru merencanakan keterlibatan: 1. dewan guru, 2.
suasana pembelajaran yang komite/yayasan penyelenggara
nyaman, aman, tertib, bersih, pendidikan.
rapih, saling menghormati,
menghargai, dan kerja sama.
Pelaksanaan: 1. SK penugasaan Guru.
Kepala sekolah menugaskan 2. Ada catatan kegiatan observasi
guru untuk menciptakan kelas yang dilakukan oleh
suasana pembelajaran yang kepala sekolah.
memperhatikan lingkungan
fisik dan non fisik.
Pengawasan: Dokumen/laporan hasil
Memantau dan pengawasan pengembangan
menginformasikan suasana belajar di kelas yang
pelaksanaan pengembangan diinformasikan kepada warga
suasana pembelajaran di sekolah.
kelas.
c Kode etik Perencanaan: Dalam penyusunan peraturan
sekolah 1. Kepala sekolah bersama sekolah, ada bukti keterlibatan:
komite/yayasan dan guru a. komite sekolah/ yayasan,
merencanakan kode b. dewan guru, dan
etiksekolahyang berlaku c. pihak lain yang dibutuhkan.
untuk semua warga (guru,
tenaga kependidikan dan
peserta didik) sekolah
dalam upaya mene-
gakkan etika sekolah.
2. Menyusun dokumen kode
etik sekolah yang
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
mengatur peserta didik
memuat norma untuk: 1)
menjalankan ibadah
sesuai dengan agama yang
dianutnya; 2)
menghormati pendidik
dan tenaga kependi-dikan;
3) mengikuti proses
pembelajaran dengan
menjunjung tinggi
ketentuan pem-belajaran
dan mematuhi semua
peraturan yang berlaku; 4)
memelihara kerukunan
dan kedamaian untuk
mewujudkan harmoni
sosial di antara teman; 5)
mencintai keluarga,
masyarakat, dan
menyayangi sesama; 6)
mencintai lingkungan,
bangsa, dan negara; serta
7) menjaga dan
memelihara sarana dan
prasarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan,
keindahan, dan
kenyamanan sekolah.
3. Kode etik sekolah yang
mengatur guru dan tenaga
kependidikan
memasukkan larangan
bagi guru dan tenaga
kependidikan, secara
perseorangan maupun
kolektif, untuk: 1)
menjual buku pelajaran,
seragam/bahan pakaian
sekolah, dan/atau
perangkat sekolah lainnya
baik secara langsung
maupun tidak langsung
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
kepada peserta didik; 2)
memungut biaya dalam
memberikan bimbingan
belajar atau les kepada
peserta didik; 3)
memungut biaya dari
peserta didik baik secara
langsung maupun tidak
langsung yang
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan; 4) melakukan
sesuatu baik secara
langsung maupun tidak
langsung yang mencederai
integritas hasil Ujian
Sekolah dan Ujian
Nasional.
Pelaksanaan: Terdapat buku catatan kasus
Kepala mewajibkan warga ketidakdisiplinan.
sekolah berperilaku sesuai
dengan
1. kode etik peserta didik;
2. kode etik guru.
Pengawasan: Dalam rangka memantau
Memantau dan pelaksanaan tata tertib sekolah,
menginformasikan kepala sekolah:
pelaksanaan peraturan a. Datang lebih awal.
sekolah. b. Pulang lebih akhir.
c. Membaca laporan pelaksanaan
dari tim pengembang.
6. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan
Perencanaan: 1. Program kerja.
1. Meyusun program 2. Draf MoU.
pemberdayaan peran serta
masyarakat dan
kemitraan, berisi: jenis,
pihak, waktu.
2. Menyusun draf MoU.
Pelaksanaan: 1. Catatan kegiatan.
1. Menyosialisasikan 2. MoU yang sudah
pelaksanaan peran serta ditandatangani.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
masyarakat dan kemitraan
kepada semua warga
sekolah setiap awal tahun
pelajaran.
2. Menjalin kemitraan
dengan lembaga yang
relevan, berkaitan dengan
masukan, proses, dan
capaian hasil pendidikan.
3. Menjalin kemitraan
sekolah dilaksanakan
dengan orang tua peserta
didik, alumni, tokoh
masyarakat, lembaga
pemerintah dan/atau
lembaga non pemerintah.
4. Menjalin kemitraan
dengan satuan pendidikan
lain, dunia usaha, dan
dunia industri, di dalam
negeri dan/atau luar
negeri.
5. Melibatkan peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan non
akademik dan/atau
akademik.
6. Membangun kerja sama
dengan tenaga ahli seperti
dokter, terapis, psikolog,
psikiater.
7. Menandatangani MoU.
Pengawasan: 1. Catatan pengawasan.
1. Mengawasi proses 2. Dokumen laporan.
kemitraan.
2. Mengadministrasikan dan
melaporkan hasil
kemitraan kepada dinas
pendidikan
provinsi/kab/kota.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
7 Akreditasi
Perencanaan: 1. SK Tim Evaluasi Diri.
1. Membentuk tim evaluasi 2. Instrumen Evaluasi diri.
diri untuk keperluan
akreditasi yang mengacu
kepada ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Menyiapkan draf
instrumen evaluasi diri.
Pelaksanaan: 1. Dokumen kegiatan sosialisasi.
1. Menyosialisasikan 2. Hasil pengolahan evaluasi diri.
persiapan akreditasi. 3. Rekomendasi hasil evaluasi
2. Mengolah hasil evaluasi diri.
diri. 4. Dokumen tindak lanjut
3. Membuat rekomendasi evaluasi diri.
hasil evaluasi diri.
4. Menindaklanjuti hasil
rekomendasi evaluasi diri.
Pengawasan: Catatan hasil pengawasan
1. Tim mengevaluasi diri
dan melaporkan hasil
kerjanya kepada kepala
sekolah paling lambat 6
(enam) bulan sebelum
akreditasi/ reakreditasi.
2. Kepala sekolah
melakukan pengawasan
terhadap peningkatan
status akreditasi
berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
8 Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan: SK. Tim Penyusun Program
Tim menyusun program Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen
baik manual maupun berbasis
TIK.
Pelaksanaan: Software atau format dokumen
Memastikan sekolah yang digunakan di sekolah.
memiliki teknologi informasi.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Memastikan tim TIK sekolah Data kepegawaian, data
terfasilitasi untuk kesiswaan, data kurikulum, data
melaksanakan tugas dan sarpras.
fungsinya.
Memastikan sekolah POS yang dibuat dan
memiliki Prosedur dikembangkan oleh sekolah.
Oeprasional Standar (POS)
dalam SIM sekolah.
Memastikan pemeliharaan Jurnal KS, bentuk SIM sekolah
SIM sekolah dapat berjalan
dengan baik.
Memastikan SIM sekolah Dokumen RPS
dikembangkan sesuai
kebutuhan.
Membuat deskripsi kerja Dokumen struktur organisasi
PTK yang termasuk sekolah.
didalamnya memelihara SIM
sekolah.
Memastikan SIM sekolah Jurnal Kepala Sekolah, SIM yang
dapat digunakan sepanjang digunakan oleh sekolah.
tahun berjalan
Pengawasan: Dokumen laporan pengawasan
Melakukan pengawasan dan
membuat laporan
pengawasan SIM sekolah
9. Program lain dalam upaya peningkatan mutu sekolah
Perencanaan: Tim SK. Tim.
menyusun program unggulan
berdasarkan analisis SWOT
yang dilakukan Tim.
Pelaksanaan: Dokumen program unggulan
1. Sekolah memiliki sekolah.
program unggulan di
bidang tertentu seperti:
pilihan kemandirian
(keterampilan
vokasional), seni,
olahraga, akademik, atau
lainnya.
2. Memastikan tim kerja Jurnal Kepala Sekolah.
program unggulan dapat Laporan pelaksanaan program
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
melaksanakan program unggulan.
unggulan secara
berkelanjutan.
3. Memastikan sekolah Produk, dokumen prestasi,
memiliki produk, prestasi, atauhasil program unggulan
atau hasil program sekolah.
unggulan sekolah.
Pengawasan: Jurnal Kepala Sekolah, daftar
Kepala sekolah hadir kegiatan refleksi, laporan
melaksanakan pengawasan hasil pengawasan program
secara langsung terhadap unggulan.
pelaksanaan program
unggulan sekolah.

C. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah


Kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinannya dapat dilakukan melalui
perannya sebagai model keteladanan; pemecah masalah (problem solver); pembelajar;
motivator; pencipta iklim yang kondusif (climate maker). Langkah operasionalnya
ditunjukkan dalam Tabel berikut :
No Komponen Langkah Operasional Hasil
1. Tindakan kepala 1. Hadir ke sekolah tepat Nilai budaya kerja dan
sekolah menjadi waktu dalam berbagai budaya belajar yang tercermin
teladan dan kegiatan. pada guru, tenaga
mengarahkan 2. Melaksanakan kegiatan administrasi, dan peserta
guru, TAS, sesuai dengan jadwal. didik.
peserta didik 3. Mennyelesaikan
tepat waktu, pekerjaan tepat waktu.
melaksanakan
kegiatan sesuai
jadwal, dan
menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu (teladan).
2. Tindakan kepala 1. Mengontrol perilaku Tertanam jiwa kewirausahaan
sekolah menjadi warga sekolah pada guru, tenaga
contoh dalam berdasarkan aturan administrasi dan peserta
kecermatan yang berlaku. didik.
memperhitungkan 2. Mengapresiasi
risiko sehingga pendapat guru dalam
dapat penerapan gagasan
mengarahkan baru dalam
No Komponen Langkah Operasional Hasil
guru, TAS, dan memperbaiki proses
peserta didik pembelajaran dan
dalam semangat penilaian.
kewirausahaan 3. Memberikan
sekolah (teladan). penghargaan terhadap
prestasi dan karya
terbaik warga sekolah.
4. Memberikan
bimbingan kepada guru
.
3. Tindakan kepala 1. Mengadakan diskusi Terjalin komunikasi antara
sekolah secara berkala dengan warga sekolah yang
menyelesaikan guru, tenaga dibuktikan dan catatan jurnal
masalah sekolah kependidikan, orang kepala sekolah.
secara bersama- tua, terapis, psikolog,
sama, dan DUDI untuk
pemanfaatan mengenali masalah
sumber belajar sekolah dan
dan sumber memecahkannya secara
informasi, bersama-sama.
memantau 2. Memanfaatkan sumber
penggunaan daya untuk
sumber daya, dan mewujudkan tujuan
menilai pada rencana kerja
pemanfaatan tahunan.
sumber daya. 3. Memanfaatkan
perpustakaan untuk
meningkatkan daya
serap informasi bagi
guru.
4. Memanfaatkan
pengetahuan baru
dengan cara
menyosialisasikan,
mengundang nara
sumber dan
menugaskan guru
mengikuti kegiatan
diklat/workshop
pengetahuan baru.
4. Kepala Sekolah 1. Menyampaikan Budaya belajar, budaya
berperilaku informasi baru dalam membaca.
No Komponen Langkah Operasional Hasil
sebagai berbagai forum.
pembelajar. 2. Membaca surat
kabar/majalah/media
online.
5. Kepala sekolah 1. Aktif memotivasi PTK Budaya kerja dan budaya
mendorong PTK melaksanakan tugas mutu.
untuk (1) dan fungsi lebih baik.
melaksanakan 2. Aktif memotivasi PTK
tugas dan fungsi meningkatkan
secara baik; (2) kompetensi.
meningkatkan 3. Memecahkan masalah
kompetensi (3) tusi yang dihadapinya.
memecahkan
masalah tusi yang
dihadapinya.
(Motivator).
6. Kepala sekolah 1. Kepala sekolah santun Terciptanya iklim yang
melakukan dalam bertutur dengan kondusif.
komunikasi peserta didik, guru,
secara (1) santun; tenaga kependidikan
(2) terbuka; dan lainnya dan komite
(3) menghargai sekolah.
semua warga 2. Kepala sekolah terbuka
sekolah. menerima masukan
dari warga sekolah.
3. Kepala sekolah
memepertimbangkan
berbagai pendapat
warga sekolah dalam
pengambilan
keputusan.
7. Kepala sekolah 1. Kepala sekolah Motivasi berprestasi.
membuat sistem menghargai PTK yang
penghargaan dan berprestasi.
sanksi secara adil, 2. Kepala sekolah
terbuka, dan memberikan sanksi
konsisten. kepada guru dan PTK
yang melanggar aturan.
D. Penerapan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarya dan bersahaja dan berusaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul
apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya.
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter
wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha
mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan.
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Dalam dunia pendidikan
kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama- sama
sebagai suatu komunitas pendidikan. Upaya kepala sekolah SMK Hamim Cendekia
dalam menerapkan jiwa kewirausahaan di sekolah yaitu dengan:
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah;
2. Melakukan kegiatan dalam upaya mencapai keberhasilan sekolah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif;
3. Memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
4. Memotivasi peserta didik untuk sukses dalam prestasi akademik dan non
akademik; dan
5. Mengembangkan pengelolaan kegiatan produksi sekolah sebagai sumber belajar
peserta didik;
BAB V
PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH

A. Pengawasan Pengelolaan Pembelajaran


1. Supervisi Pembelajaran
Salah satu tugas kepala sekolah yaitu melakukan supervisi pembelajaran. Supervisi
pembelajaran kepala sekolah merupakan serangkaian kegiatan untuk membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Melalui supervisi pembelajaran kepala sekolah
dapat menilai dan memberikan pembinaan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.

2. Teknik supervisi pembelajaran


Setiap kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknis berupa kemampuan
menerapkan teknik-teknik supervisi pembelajaran yang tepat. Kepala sekolah dapat
menggunakan teknik individual atau kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan.
Pengawas Sekolah hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil
supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik-teknik supervisi
ini dapat dilakukan dengan kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Kunjungan kelas
adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses
pembelajaran di kelas. Tujuannya untuk menolong guru dalam mengatasi
masalah di dalam kelas. Observasi kelas ialah mengamati proses pembelajaran
secara teliti di kelas. Tujuannya untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek
situasi pembelajaran dan kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki
proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diobservasi ialah usaha-usaha dan
aktivitas guru-peserta didik dalam proses pembelajaran, cara menggunakan
media pengajaran, variasi metode, ketepatan penggunaan media dengan
materi, ketepatan mengunakan metode dengan materi, dan reaksi mental para
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan observasi kelas
malalui tahap persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi,
dan tindak lanjut. Pertemuan individual ialah satu pertemuan, percakapan,
dialog, tukar pikiran antara pengawas sekolah dan guru. Tujuannya untuk guru
agar berkonsultasi dengan pengawas guna memperbaiki segala kelemahan dan
kekurangan. Bisa dilakukan dengan 1) Classroom-conference, yaitu
percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika peserta didik
sedang meninggalkan kelas; 2) Office-conference, yakni percakapan
individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, yang
sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk
memberikan penjelasan kepada guru; 3) Causal-conference, yaitu percakapan
individual yang bersifat informal, yang secara kebetulan bertemu dengan guru;
4). Observational visitation, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
setelah pengawas sekolah melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di
sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam
pembelajaran. Sedangkan menilai diri sendiri adalah penilaian diri yang
dilakukan oleh diri guru itu sendiri secara obyektif.
b. Teknis Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan kepada dua orang guru atau lebih. Supervisi ini dilakukan kepada
kelompok guru yang memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-
kelemahan yang sama. Supervisi kelompok, yaitu: supervisi yang dilakukan
terhadap kegiatan kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium, membaca
terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel,
perpustakaan, organisasi profesional, pertemuan guru, lokakarya atau
konferensi kelompok.

3. Langkah Operasional
Subjek sasaran kegiatan supervisi akademik yaitu guru dengan langkah operasional
yang dilakukan kepala sekolah adalah perencanaan perangkat pembelajaran
(Prosem, Silabus, RPP), pelaksanaan pembelajaran, refleksi, dan rencana tindak
lanjut.

B. Pengembangan Profesi Kepala Sekolah


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kepala sekolah dituntut untuk melaksanakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pengembangan keprofesian berkelanjutan
mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan yang dilakukan oleh kepala sekolah secara
berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai
kepala sekolah. PKB mendorong kepala sekolah untuk memelihara dan meningkatkan
standarnya secara keseluruhan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan pekerjaannya
sebagai profesi. Dengan demikian, kepala sekolah dapat memelihara, meningkatkan, dan
memperluas pengetahuan dan keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang
dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya.
Pengembangan profesional kepala sekolah ialah kegiatan yang dilakukan atas dasar
kesadaran diri untuk meningkatkan mutu capaian kompetensi diri yang berdampak pada
peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah. Pengembangan profesional kepala sekolah
dilaksanakan secara berkelanjutan disebut pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Rasional pelaksanaan pengembangan profesional kepala sekolah yaitu kepala sekolah
mengemban tugas manajerial dan akademik untuk mencapai mutu sekolah. Pengembangan
kepala sekolah membutuhkan peningakatan pengetahuan secara terus-menerus dan
melakukan inovasi yang diterapkan dalam tugasnya. Wujud dari kinerja pengembangan
profesional tersebut didokumentasikan dalam bentuk karya nyata dan diseminasikan melalui
publikasi. Tujuan pengembangan profesional kepala sekolah, yaitu 1) meningkatkan
kompetensi kepala sekolah untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam
peraturan perundangan yang berlaku, 2) memutakhirkan kompetensi kepala sekolah untuk
memenuhi kebutuhan sekolah dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang berkaitan dengan tugas pokok kepala sekolah 3) meningkatkan komitmen kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional, 4)
menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai kepala sekolah, 5) meningkatkan citra, harkat,
dan martabat kepala sekolah di masyarakat, serta 6) menunjang pengembangan karir kepala
sekolah. Ruang lingkup pengembangan profesional kepala sekolah, mencakup 1)
pengembangan diri, meliputi: diklat fungional kegiatan kolektif kepala sekolah (KKKS), 2)
publikasi ilmiah, meliputi: presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah,
tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, 3)
karya inovatif, meliputi: menemukan teknologi tepat guna, menemukan/menciptakan karya
seni, mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
1. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri kepala sekolah merupakan upaya untuk
meningkatkan profesional diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. Kegiatan tersebut
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan/atau melalui
kegiatan kolektif kepala sekolah.
2. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan upaya pengembangan profesional kepala sekolah
untuk mendiseminasikan ide dan kinerjanya kepada khalayak melalui karya nyata
yang dikemas dalam bentuk tulisan ilmiah dan disajikan dalam forum-forum ilmiah
maupun melalui penerbitan
3. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri
dari (1) menemukan teknologi tepat guna, (2) menciptakan karya seni, (3)
membuat/memodifikasi alat pelajaran/ peraga dan alat praktikum, dan (4)
mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
BAB VI
PENUTUP

Program Kerja Kepala Sekolah ini merupakan upaya untuk memberikan petunjuk
teknis dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tugas dan fungsinya sebagai
kepala sekolah secara sistematis, dan terarah. Dalam Program Kerja ini, memuat petunjuk
teknis secara prosedural, rambu-rambu, dan contoh dalam pelaksanaan tugasnya secara
terstruktur dan periodik, sehingga diharapkan semua program dan kegiatan yang dilakukan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan sekolah yang bermutu
tinggi dan kompetitif.
Keterlaksanaan berbagai petunjuk teknis dalam Program Kerja Kepala Sekolah ini
merupakan komitmen kepala sekolah terhadap visi dan misi yang ditetapkan dalam tugas, dan
kemampuan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya. Diasumsikan bahwa apabila kepala sekolah dapat melaksanakan petunjuk
teknis dalam Program Kerja ini, maka akan dapat diwujudkan sekolah yang bermutu tinggi
dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Dengan adanya Program
Kerja Kepala Sekolah ini, diharapkan sekolah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya
secara lebih efektif dan efisien, sistematis, dan terarah. Selain itu, Program Kerja Kepala
Sekolah ini dapat dijadikan acuan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan setempat dalam proses penilaian kinerja kepala sekolah dan pembinaan
kemampuan kepala sekolah secara berkelanjutan.
Demikian Program Kerja ini yang dapat kami susun, mudah-mudahan segala daya
upaya kita untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan Khususnya di wilayah Kota Bekasi
membuahkan hasil dan senantiasa mendapat Ridho dan Pertolongan dari Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai