Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

1. STRATEGI DAKWAH ISLAMIYAH


2. MELALUI KEGIATAN PEREKONOMIAN
3. MELALUI PERKAWINAN
Beberapa contoh perkawinan ini antara lain seperti putri Kerajaan Pasai
menikah dengan Raja Malaka sehingga Malaka menjadi Kerajaan Islam.
Selain itu Putri Campa menikah dengan raja Majapahit, Maulana Ishak
menikahi Putri Sekardadu, anak Raja Blambangan, yang kemudian
melahirkan Sunan Giri. Raden Rahmat atau Sunan Ampel menikah
dengan Nyi Gede Manila, putri Temenggung Wilatikta. Syekh
Ngabdurrahman (pendatang Arab) menikah dengan putri Adipati Tuban,
Raden Ayu Tejo
4. MELALUI JALUR POLITIK
5. MELALUI PENDEKATAN KULTURAL

KETENTUANKETENTUAN BAGI SEORANG MUJTAHID (XI)


SYARAT-SYARAT MUJTAHID
1. Syarat Ilmiah Kultural yang intinya meliputi
a. Menguasai bahasa Arab
b. Menguasai Al-Qur’an dan As-Sunnah
c. Mengetahui ijmak terhadap persoalan-persoalan hokum.
d. Menguasai Ushul Fiqih
e. Memahami Maqashidusy Syariah secara utuh.
f. Memahami secara baik sebab-sebab perbedaan pandapat (ikhtilaf) di
kalangan ahli fiqih dan menguasai patokan dalam menghadapi ta’arudl
(kontradiksi) antar dalil.
2. Syarat sosio-Historis Umat. Yaitu Memahami secara baik setting soio-
historis umat dan ciri umum budaya bangsa
3. Mampu mengaplikasikan istinbath hukum yang diperoleh melalui ijtihad ke
dalam sistematika dan bahasa fiqih sehingga mampu dialokasikan secara
nyata dalam kehidupan
TINGKATAN-TINGKATAN MUJTAHID
Pendapat lain dikemukakan oleh As-Suyuthim Ibnu Shalah, dan An Nawawi,
yang membagi tingkatan mujtahid menjadi lima, yaitu;
1. Mujtahid Mustaqill yaitu mujtahid yang membangun fikih atas dasar
metode dan kaidah yang ditetapkannya sendiri. Keempat imam madzhab
termasuk ke dalam kategori ini.
2. Mujtahid Mutlaq ghairu mustaqill yaitu seseorang yang telah memenuhi
syarat-syarat untuk berijtihad tetapi tidak memiliki metode tersendiri dalam
melakukan ijtihad namun mengikuti metode imam mereka dalam berijtihad.
3. Mujtahid Muqayyad yaitu mujtahid yang memiliki kualifikasi syarat-syarat
ijtihad dan mampu menggali hukum-hukum dari sumber-sumbernya tetapi
tidak mau keluar dari dalil-dalil dan metodologi madzhabnya.
4. Mujtahid Tarjih adalah ahli fikih yang berupaya untuk mempertahankan
madzhab imamnya, mengetahui seluk-beluk pandangan imamnya, dan
mampu mentarjih pendapat yang kuat dari imamnya dan pendapat-
pendapat dari madzhabnya.
5. Mujtahid Fatwa, yaitu ahli fikih yang berupaya menjaga madzhabnya,
mengembangkannya, dan mengetahui basis argumentasi madzhabnya
serta mampu memberikan fatwa pada kerangka pemikiran yang ditentukan
imam madzhabnya

Anda mungkin juga menyukai