Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika

dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsure

dan komponen yang diperlukan dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan

pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi

tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik,

mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk

menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi

prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. (Sidiq,

2019: 4)

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini berupaya untuk memberikan informasi mengenai Peran

Kompetensi Pedagogik Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada

53
54

Mata Pelajaran Fiqih di SMP Plus Robithoh. Metode penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang

menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian.

Harahap mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan

instrument kunci. Pada penelitian kualitatif pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (2020:123)

Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut

berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan

analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan

membuat laporan penelitian secara mendetail. (Harahap, 2020:108).

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami kondisi suatu konteks

dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai

potret kondisi dalam suatu konteks yang alami, tentang yang sebenarnya terjadi di

lapangan studi.(Nugrahani, 2014:90)

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah Peran Kompetensi Pedagogik Guru Fiqih Dalam
55

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP Plus

Robithoh.

C. Subjek dan ObjekPenelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Objek

penelitian adalah obyek yang dijadikan penelitian atau yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru

fiqih SMP Plus Robithoh Dan yang menjadi objek penelitian yaitu Peran Kompetensi

Pedagogik Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Fiqih di SMP Plus Robithoh

Pemahaman mengenai berbagai sumber data penelitian merupakan bagian

yang sangat penting bagi peneliti, karena ketepatan dalam memilih dan menentukan

jenis sumber data akan menentukan ketepatan, kedalaman, dan kelayakan informasi

yang diperoleh. Sebuah data tidak akan mungkin dapat diperoleh tanpa sumber data,

sumber data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang

diteliti. Sumber data primer pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah hasil

observasi dan wawancara langsungkepada guru PAI dansiswa-siswi di MTs Persis

Leles Ciparay.
56

2. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen grafis seperti foto-foto SMP Plus Robithoh saat berlangsungnya

mata pelajaran Fiqih.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakanlangkah paling utama dalam penelitian. Karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan/

pengambilan data kualitatif pada dasarnya bersifat tentative karena penggunaannya

ditentukan oleh konteks permasalahan dan gambaran data yang mau diperoleh.

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang tepat dan

valid, maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data

diantaranya sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak

terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan

data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
57

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

(Sugiyono, 2013:145)

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara

adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber

informasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung. Dapat pula

dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka antara pewawancara

dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu

objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. (Yusuf, 2017:140)

Dalam proses wawancara peneliti akan menggunakan wawancara terstruktur

yaitu dalam melakukan wawancara pengumpulan data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan setiap responden diberi

pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya. Teknik wawancara

difokuskan penelitian untuk menggali dan memperoleh data-data primer yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan guru Fiqih dan

peserta didiknya di SMP Plus Robithoh.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.

Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data


58

yang sudah ada. Metode ini lebih mudah dibandingkan dengan metode pengumpulan

data yang lain. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. (Hardani, 2020:149)

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data

dari sekolah yang berwujud dokumen seperti: data keadaan madrasah yang meliputi:

letak geografis Madrasah, latar belakang berdirinya madrasah, keadaan guru dan

siswa, sarana dan prasarana, struktur kepengurusan dan juga dokumen lain yang dapat

digunakan untuk kelengkapan data. Dalam penelitian ini juga menggunakan dokumen

yang berbentuk gambar saat penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah setelah proses pengumpulan data selesai

dilakukan. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam metode ilmiah karena

analisis data digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang

dikumpulkan tidak berguna jika tidak dianalisis.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difaharni oleh diri sendiri

maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
59

analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi

hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,

selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat

disimpulkan apakah hipatesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang

terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang

dengan teknik triangulasi, temyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut

berkembang menjadi teori. (Sugiyono, 2013:244)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data model Mieles dan

Huberman. Yang di mana dalam menganalisis data terdiri dari tiga tahap yaitu

reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

1. Reduksi Data

Data yang diperolah dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti

kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu

perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

di reduksiakan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bilamana


60

diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer

mini, dengan memberikan aspek pada aspek-aspek tertentu. (Sidiq, 2019:43)

2. Penyajian Data

Setelah data berhasil direduksi, makalangkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif proses penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart,

dan sebagainya. Tetapi yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah teks yang bersifat naratif. Dengan melakukan display data, maka akan

memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. (Sidiq, 2019:45)

3. Menarik kesimpulan atau verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sidiq,

2019:46)
61

F. Penjaminan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015) yang dikutip oleh Umar Sidiq ( 2019: 90)

menjelaskan bahwa Agar data penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan

sebagai penelitian ilmiah maka perlu diadakan uji keabsahan data. Adapun teknik

pengujian keabsahan data adalah sebagai berikut:

1. Kredibilitas (Keterpercayaan)

Uji kreadibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif

antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative,

dan membercheck.(Sidiq, 2019:90)

2. Transferabilitas (Transferability)

Menurut Sugiyono (2015) dalam Umar Sidiq (2019: 99) menyatakan bahwa

nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat

diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer

bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan

dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas

eksternal” ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut,

maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraikan yang rinci,

jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas
62

atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk

mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempatlain. Bila pembaca laporan

penelitian memperoleh gambaran yang semakin jelas “Semacam apa” satu hasil

penelitian dapat diberlakukan (trasferability), maka laporan tersebut memenuhi

standar transferabilitas.

3. Dependabilitas (Dependability)

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian

kelapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji depen

dabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka

penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability

dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penilaian.

Caranya dilakukan oleh auditor independen, atau pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai

menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data,

melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat

kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tak mempunyai dan

tak dapat menunjukkan "jejak aktivitas lapangannya", maka dependabilitas

penelitiannya patut diragukan. (Sidiq, 2019:99)


63

4. Konfirmabilitas (Konfirmability)

Pengujian konfirmability yaitu mengusahakan agar data dapat dijamin

keterpercayaannya sehingga kualitas data dapat diandalkan dan dipertanggung

jawabkan. Cara yang dilakukan dengan mengaudit semua data yang diperoleh untuk

menentukan kepastian dan kualitas data yang diperoleh. Kepastian hasil peneliti

dapat diakui oleh banyak orang secara objektif. Dalam hal ini peneliti menguji

kevalidan data/ keabsahan data agar objektif kebenarannya sangat dibutuhkan

beberapa orang narasumber sebagai informan dalam penelitian. (Sidiq, 2019:100)

Anda mungkin juga menyukai