SKRIPSI
Oleh:
ILHAM MASHDAR ROIHAN
NIM: 1173070069
BANDUNG
2021 M / 1442 H
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
ILHAM MASHDAR ROIHAN
NIM: 1173070069
Disetujui Oleh:
Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., S.E., M.M.Ak. Dedi Suyandi, S.Ag., M.E.
NIP. 19550551986031025 NIP. 196909012014111001
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Majelis
Mengetahui,
Dr. Ramadhani Irma Tripalupi, S.E., M.M. Usep Deden Suherman, M.Si.
NIP. 196601212006042013 NIP. 198403052015031001
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Sarjana, baik di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung maupun di Perguruan Tinggi lainnya;
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing;
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali karya tulis secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh dengan karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
ﺍ A ﻁ Th
ﺏ B ﻆ Zh
ﺕ T ﻉ ‘
ﺙ Ts ﻍ Gh
ﺝ J ﻑ F
ﺡ H ﻕ Q
ﺥ Kh ﻙ K
ﺪ D ﻝ L
ﺫ Dz ﻢ M
ﺮ R ﻥ N
ﺯ Z ﻮ W
ﺲ S ﻫ H
ﺶ Sy ﺀ ‘
ﺹ Sh ﻱ Y
ﺾ Dh ﺓ t/h
ﺁ a panjang Ā
إِﻱ i panjang Ī
أُو u panjang Ū
ْأَو Diftong Aw
ْأَﻱ Diftong Ai
v
KATA PENGANTAR
بسﻢْللهْﺍلﺮحمنْﺍلﺮحيﻢ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan
segala nikmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode
2010-2019”. Shalawat dan salam peneliti sanjung tinggikan kepada nabi
Muhammad salllallahu wassalam yang telah membawa cahaya dari zaman
jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti saat ini yaitu adanya ilmu
pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung. Pada kesempatan kali ini, peneliti menyampaikan
terimakasih atas bantuan, saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda tercinta Cecep Suryatman dan Ibunda
tercinta Yeti Saryeti yang selalu memberikan doa, mendukung peneliti baik
secara material maupun nonmaterial, dan selalu memberikan doa serta
semangat dan motivasi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik;
2. Saudara-saudara tercinta, Nurbaeti dan Ilmi Farhan yang selalu memberikan
semangat dan dukungan untuk mendapatkan gelar sarjana;
3. Segenap keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan kepada
peneliti untuk menyelesaikan studi;
vi
4. Bapak Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi;
5. Bapak Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag., selaku Wadek 1 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam sekaligus Dosen Pengampu Metode Penelitian yang selalu
memberikan motivasi, arahan serta bimbingan dalam menyusun skripsi;
6. Bapak H. Dadang Husen Sobana, M.Ag., selaku Ketua Jurusan dan Ibu
NenengHartati, SE., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Gunung Djati Bandung
yang telah membantu pemenuhan berkas-berkas administrasi peneliti;
7. Bapak Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., M.M.Ak. selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen pembimbing 1 yang telah memberikan arahan serta
bimbingan baik dari aspek keilmuan maupun keorganisasian yang sangat
berarti sejak awal masuk perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini;
8. Bapak Dedi Suyandi, S.Ag., M.E selaku Dosen Pembimbing 2 Skripsi yang
telah memberikan arahan, saran, ilmu dan bimbingan serta meluangkan
waktunya dalam proses penyelesaian penelitian skripsi hingga selesai;
9. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Gunung Djati Bandung yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga
bagi peneliti selama perkuliahan;
10. Seluruh jajaran karyawan dan staff di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
telah melayani dan membantu peneliti selama perkuliahan;
11. Teman-teman Manajemen Keuangan Syariah B 2017, atas waktu yang telah
kita habiskan bersama dan telah memberikan banyak suka duka bersama
selama di Bandung dan di kampus;
vii
12. Teman-teman seperjuanganku, Asri Indah Sari, Hasbi Abdul Al-Wahhab KH,
Gina Saila yang selalu mendukung satu sama lain dan berjuang bersama demi
mendapatkan gelar sarjana;
13. Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Manajemen
Keuangan Syariah angkatan 2017, atas kebersamaan selama 4 tahun mulai
dari belajar bersama, ujian bersama, diskusi bersama hingga mengerjakan
skripsi ini;
14. Sahabat-sahabatku Fighters Five, Muhamad Aldi Rafsanjani, Gilang
Prasetyo, Deden Saepul Anwar, Dika Handika Munajat yang selalu
memotivasi dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;
15. Teman-teman Goes, Hasbi Ashshidiqie, Ilham Nurzaman, Ivan Kila Fahlevi,
Erni Fauziah, Firman Abdul Aziz, Fitri Pebriyanti, Hafidah Ulya Adila,
Hafifah Nurfalah, Heri Putra Awaludin, Insan Naufal, Irfan Fadhil Jauhari,
Haniatun Maimuroh yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam
melakukan penelitian.
16. Teman-teman Koperasi Mahasiswa, Organisasi Daerah Tasikmalaya di
lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya pada teman
terdekat yaitu Nanda Nurulhuda, Irma Nurazizah, Tira Febriyani, Durotul
Muqodisah yang menjadi tempat penulis berkeluh kesah dan refreshing ke
luar ketika penulis merasa penat di semester akhir ini;
17. Kakak Tingkat Manajemen Keuangan Syariah, Ade Ponirah, Dian Ramadhani
Putri, Vira Sahara Fajarrahmah, Hafsah Nur Padillah yang membimbing dan
berbagi pengalaman yang dapat memotivasi penulis;
18. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti baik selama masa
perkuliahan sampai pengerjaan skripsi yang tidak dapat peneliti sebut satu
persatu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.
viii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki peneliti. Oleh sebab
itu, peneliti mengharapakan segala bentuk kritik dan saran yang membangun
untuk pencapaian yang lebih baik.
Pada akhirnya, peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tak dapat peneliti
sebutkan namanya satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan ganjaran yang
setimpal atas segala kebaikan dan pertolongannya bagi peneliti. Besar harapan
hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Ekonomi
dan Keuangan Syariah. Amiin ya robbal ‘alamiin...
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
ix
MOTTO HIDUP
Berkat usaha dan do’a yang bisa mengantarkan kepada sebuah pencapaian.
Hidup ini memang butuh perjuangan, janganlah pernah merasa puas dengan
satu keberhasilan karena setelahnya masih banyak perjuangan lain yang
perlu kita raih.
x
RIWAYAT HIDUP
xi
ABSTRAK
Kata Kunci: Net Working Capital, Capital Expenditure dan Total Assets.
xii
DAFTAR ISI
xiii
b. Landasan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ... 28
c. Karakteristik Indeks Saham Syariah …….………… 29
3. Analisis Laporan Keuangan ……………………............ 30
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ………....… 31
b. Landasan Syariah Analisis Laporan Keuangan ….… 32
c. Unsur-unsur Analisis Laporan Keuangan …….....… 33
d. Metode Analisis Laporan Keuangan ……................. 37
e. Manfaat Analisis Laporan Keuangan ………....…… 37
4. Konsep dan Teori Capital ………………....................... 38
a. Pengertian Capital ………................................……. 38
b. Landasan Syariah Capital …...............................….. 40
c. Jenis-jenis Capital ……...................................…….. 41
d. Metode Menghitung Capital ……............…………. 43
e. Manfaat Capital ……..............................…….......... 43
5. Net Working Capital (NWC) ........................................... 43
a. Pengertian Net Working Capital (NWC).................... 44
b. Landasan Syariah Net Working Capital (NWC)........ 45
c. Komponen Net Working Capital (NWC)................... 47
d. Metode Menghitung Net Working Capital (NWC).... 49
e. Manfaat Mengetahui Net Working Capital (NWC).... 49
6. Capital Expenditure (CE) ................................................ 50
a. Pengertian Capital Expenditure (CE) ........................ 51
b. Landasan Capital Expenditure (CE) .......................... 52
c. Jenis-jenis Capital Expenditure (CE) ........................ 53
d. Manfaat Mengetahui Capital Expenditure (CE) ....... 55
7. Total Assets ...................................................................... 55
a. Pengertian Total Assets ............................................. 55
b. Landasan Total Assets ............................................... 56
c. Komponen Total Assets ............................................. 58
d. Metode Menghitung Total Assets .............................. 58
e. Manfaat Mengetahui Total Assets.............................. 58
f. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Total Assets …… 59
xiv
C. Kerangka Berpikir ………………………............................ 61
D. Hipotesis …………………………………………………... 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 66
A. Obyek Penelitian .................................................................. 66
B. Metode Penelitian ............................................................... 67
C. Jenis Data Penelitian ………………………........................ 68
D. Sumber Data Penelitian ....................................................... 68
E. Opeasionalisasi Variabel ..................................................... 69
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 71
1. Dokumentasi ................................................................. 71
2. Kepustakaan .................................................................. 72
3. Browsing ........................................................................ 73
G. Teknik Analisis Data........................................................... 73
1. Analisis Deskriptif........ .................................................. 74
2. Analisis Asumsi Klasik .................................................. 74
a. Uji Normalitas ......................................................... 75
b. Uji Multikolinearitas ................................................ 75
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 76
d. Uji Autokorelasi ...................................................... 76
3. Analisis Kuantitatif ......................................................... 76
a. Analisis Regresi ....................................................... 76
b. Analisis Korelasi ..................................................... 79
c. Analisis Koefisien Determinasi ............................... 82
4. Analisis Uji Hipotesis ..................................................... 83
a. Analisis Signifikansi Parsial (Uji t) ........................ 84
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................. 85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………...... 88
A. Gambaran Umum PT. IndoTambangraya Megah Tbk......... 88
1. Sejarah Berdirinya PT. IndoTambangraya Megah Tbk.. 88
2. Visi dan Misi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ......... 89
3. Manajemen Organisasi PT. IndoTambangraya Megah
Tbk................................................................................... 90
xv
4. Kegiatan Usaha PT. Indo Tambangraya Megah Tbk...... 91
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................... 92
1. Analisis Deskriptif ......................................................... 93
2. Analisis Asumsi Klasik ................................................. 100
3. Analisis Kuantitatif ....................................................... 107
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 133
1. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC)
Terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk ................................................................................ 133
2. Analisis Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap
Terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk ................................................................................ 136
3. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expenditure (CE) Terhadap Terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ………….... 138
BAB V PENUTUP................................................................................. 141
A. Kesimpulan ………………………………………….......... 141
B. Saran/Rekomendasi ………………………………………. 142
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 144
LAMPIRAN .............................................................................................. 150
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
4.13 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Net Working
Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………………………... 113
4.14 Analisis Uji t (Parsial) Pengaruh Net Working Capital (NWC)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019 ………………………………………….... 115
4.15 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 117
4.16 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) Pengaruh
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 119
4.17 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi …………………………… 120
4.18 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Capital Expenditure
(CE) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk. Periode 2010-2019 ……………………………………… 121
4.19 Analisis Uji t (Parsial) Pengaruh Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019 …………………………………………… 123
4.20 Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 127
4.21 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 129
4.22 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 130
4.23 Uji F (Simultan) Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 132
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR GRAFIK
xx
BAB I
PENDAHULUAN
mengelola dan menggerakan semua potensi ekonomi supaya lebih berhasil secara
optimal.1 Salah satu faktor yang bisa dilihat adalah ketika negara sanggup
menekan laju inflasi dan meningkatkan hasil produksi serta menghasilkan sumber
pendapatan baru.
keadaannya sering mengalami perubahan pada setiap tahunnya. Hal tersebut, tentu
adanya berbagai faktor ekternal seperti halnya pasar bebas, kebijakan politik asing
Indonesia dan peningkatan laju ekonomi negara. Lalu daya beli pun semakin
Perusahaan besar menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak secara
langsung dari fluktuatif ekonomi yang ada di Indonesia, keadaan ekonomi yang
mengalmi fkluktuasi setiap saat nya berdampak pada pendapatan dan laba
perusahaan, kerugian pun menjadi ancaman yang tak terelakan lagi sehingga
1
Yayat Rahmat Hidayat, Analisis Peluang dan Tantangan Lembaga Keuangan Syariah
untuk Meningkatkan Daya SaingMenghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, dalam Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Syariah, Vol. 2, Nomor. 2, 2018, hlm. 14.
1
2
keadaan ini memaksa perusahaan melakukan berbagai cara agar bisa menghadapi
mendapatkan sumber pendapatan baru dan untuk menarik para investor agar tetap
agar menjadi salah satu cara untuk menghadapi fluktuasi ekonomi di Indonesia.
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak budaya global juga ditandai
dengan adanya konsep perekonomian yaitu konsep ekonomi syariah dan hukum
cerminan dan kerinduan umat islam di Indonesia ini khususnya seorang pedagang,
berinvestasi , bahkan berbisnis yang secara islami dan diridhoi oleh Allah SWT.
pemahaman tentang islam yang merupakan konsep atau sistem hidup secara
integratif dan komprehensif. Di Indonesia hadir ekonomi syariah pada tahun 1992
2
Raden Ani Eko Wahyuni, Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia Melalui
Penyelenggaraan Fintech Syariah, dalam Jurnal Kajuan Hukum Islam, Vol. 4, No. 2, Desember
2019, hlm. 186.
3
Tira Nur Fitria, Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional,
dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 3, November 2016, hlm. 32.
3
Islam merupakan salah satu agama yang bersifat universal dan dapat
mencakup berbagai aspek kehidupan umat manusia, baik dalam hal ibadah, sosial,
politik maupun ekonomi. Salah satunya dalam hal bermuamalah yang berfungsi
di muka bumi secara baik dan juga bertanggungjawab. Termasuk dalam hal ini
dengan cara produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Berkenaan
dilihat dari sudut pandang teologis dan menjadi untung atau rugi, jika dipandang
dari sisi ekonomi, maka tidak terlepas dari adanya suatu ketidakpastian
dengan prinsip syariah.5 Oleh karena itu, investasi sangat dianjurkan dalam Islam,
karena hal ini dapat menjadikan harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan
4
Muhammad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2012), hlm. 1.
5
Naili Rahmawati, Manajemen Investasi Syariah, (Mataram: CV. Sanabil, Cetakan 1:
Desember 2015), hlm. 19-20.
4
berinvestasi, maka para pengembang ekonomi semakin mengkaji hal ini. Oleh
karena itu, kesadaran akan penerapan prinsip ekonomi Islam menjadikan semakin
modal.
investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar
modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada dunia
modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis
tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta
terorganisir dengan baik. Selain itu, pasar modal jiga dijadikan sebagai salah satu
instrumen keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, warrant, right atau
instrumen lainnya, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Sedangkan
pasar modal syariah hampir sama dengan pasar modal secara umum, hanya saja
6
Faiza Muklis, Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Indonesia, dalam Jurnal
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2016 hal. 1-2.
7
Fadilla, “Pasar Modal Syariah dan Konvensional”, dalam Jurnal Islamic Banking,
Volume 3, Nomor 2 Edisi Februari 2018, hlm. 45-46.
5
dengan mewujudkan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana kepada
kesempatan untuk memperoleh dividen bagi pemilik dana melalui investasi. Pada
fungsi keuangan, pasar modal berperan sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari masyarakat pemilik
dana (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat dipergunakan untuk
Sedangkan fungsi yang kedua, pasar modal menjadi tempat bagi masyarakat untuk
berinvestasi pada instrumen pasar modal seperti obligasi, saham, reksadana dan
terdaftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Indeks Saham Syariah Indonesia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan
saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terdaftar dalam
Daftar Efek Syariah (DES). ISSI juga mengalami perubahan setiap 6 bulan sekali.
ISSI juga melakukan konstituen penyesuaian apabila ada saham syariah yang
8
Awaluddin, “Pasar Modal Syariah: Analisis Penawaran Efek Syariah di Bursa Efek
Indonesia”, dalam Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016, hlm.
139.
9
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, (Bandung: CV. Mitra
Syariah Indonesia, 2017), hlm.63-64.
6
Indonesia (ISSI) yaitu PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dengan kode saham
IMTG.10 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) didirikan pada tanggal 2
September 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988.
Kantor pusat ITMG berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai 3, Jln.
Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA, Jakarta Selatan 12310.
Indonesia lalu tumbuh menjadi salah satu pemasok batubara terbesar di Indonesia
sahamnya, terlebih dahulu mencari informasi dari laporan keuangan yang sudah
tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, para investor diperlukan
bisa dikatakan baik atau tidaknya dalam mencapai suatu keberhasilan perusahaan.
Salah satu alat yang digunakan oleh para investor untuk mengetahui
10
BEI, Profile Perusahaan Tercatat, dalam https://www.idx.co.id/profile-perusahaan-
tercatat/detail-profile-perusahaan-tercatat/?kodeEmiten=ITMG diakses pada tanggal 25 April
2020.
7
menghasilkan laba yang umumnya terdiri dari laporan neraca, laba rugi,
perubahan modal dan arus kas. Oleh karena itu, para investor mampu
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan
eleminasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
solvabilitas, tingkat likuiditas, stabilitas usaha dan tingkat resiko atau tingkat
banyak sekali, namun pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel saja.
terdapat berbagai hal yang mempengaruhi Total Assets. Seperti Net Working
Capital dan Capital Expenditure, kedua variabel tersebut sangat berpengaruh pada
kenaikan dan penurunan Total Assets karena apabila Net Working Capital dan
Capital Expenditure naik maka Total Assets pun akan naik begitupun sebaliknya
apabila Net Working Capital dan Capital Expenditure turun maka Total Assets
Net Working Capital (NWC) adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar
dan menjadi bagian penting dari permodalan yang harus mendapatkan perhatian
11
Anton Trianto, Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim, dalam Jurnal
IlmiahEkonomi Global Masa Kini, Vol. 8, No. 3, Desember 2017, hlm. 1 dalam
https://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EGMK/article/view/346 diakses pada 5 Februari 2021.
8
memasukan modal pemilik perusahaan atau melakukan kepada pihak luar. Hal ini
pendapatan pada tingkat pengembalian yang cukup, hal itu disebut biaya modal.12
Setiap perusahaan akan selalu memastikan pengelolaan modal kerja yang baik,
menciptakan manfaat yang bisa dirasakan lebih dari satu periode. Sebuah belanja
modal tersebut terjadi ketika sebuah bisnis menghabiskan uang, baik untuk
membeli aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang ada. Capital
Expenditure (CE) juga, digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-
lancar, aset tetap dan aset lainnya. Total Assets juga didefinisikan sebagai
keseluruhan aktiva lancar yaitu kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber
yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual untuk
dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal dalam waktu satu tahun.
Total Assets jika dilihat dalam laporan keuangan ada pada laporan neraca.14
tingkat modal kerja dan operasi perusahaan.15 Net Working Capital (NWC) dan
12
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 96.
13
Farras Caesarmas Putri, Muhammad Saifi, “Pengaruh Net Working Capital (NWC),
Current Ratio (CR), Cash Flow Liquidity Ratio (CFLR) dan Market Value Added (MVA) terhadap
Return Saham”, dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 46, No.1, Mei 2017, hlm. 72 dalam
https://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/vie/1784 diakses pada 27
April 2020.
14
Zaki Budiawan, Sistem Akuntansi (Penyusunan dan Metode), (Yogyakarta: BPFE
Universitas Gajah Mada, 2011) hlm. 21.
15
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
9
apabila Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) naik, maka
Total Assets pun naik, begitupun sebaliknya apabila Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) turun, maka Total Assets pun turun.
Capital Expenditure (CE) dan Total Assets yang terdapat dalam laporan tahunan
Tabel 1.1
Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019
(dalam ribuan dolar AS)
Keterangan:
(NWC) dan Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pada Indo Tambangraya
Megak Tbk mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada Tahun 2010 Net Working
10
Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total Assets mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 Net Working Capital (NWC) dan Total
namun tidak diikuti oleh Capital Expenditure (CE) yang mengalami penurunan
menjadi 49.471.
Pada tahun 2012 Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE)
menjadi 1.492.10, namun Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure
Kemudian, Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) pada
2016 Net Working Capital (NWC) dan Total Assets mengalami peningkatan
Kemudian, pada tahun 2017 Net Working Capital (NWC) dan Capital
45.934 dengan diikuti Total Assets yang mengalami peningkatan juga menjadi
1.358.663. Pada tahun 2018 terjadi lagi peningkatan pada Capital Expenditure
11
(CE) dan Total Assets masing-masing menjadi 57.085 dan 1.442.728, namun
berbeda dengan Net Working Capital (NWC) yang mengalami penurunan menjadi
376.553. Pada tahun 2019 terjadi lagi penurunan pada Net Working Capital
(NWC) menjadi 239.212, ternyata Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pun
perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total
Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019 sebagai
berikut:
Grafik 1.1
Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019
(dalam ribuan dolar AS)
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pada PT. Indo
12
Tambaraya Megah Tbk. yang tidak stabil dari tahun ke tahun. Meningkatnya Net
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan berpengaruh positif
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan berpengaruh positif
dan data di lapangan. Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa tidak selalu
kenaikan Net Woking Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan diikuti
dengan kenaikan Total Assets pula, begitupun sebaliknya. Penurunan yang terjadi
pada Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) di tahun 2013
dan 2014 tidak berpengaruh positif terhadap Total Assets dengan dibuktikan
bahwa Total Assets tetap mengalami kenaikan. Begitu pula sebaliknya, kenaikan
Net Working Capital (NWC) pada tahun 2015 tidak berpengaruh positif terhadap
judul Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. yang Terdaftar
mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel pada
1. Seberapa besar pengaruh Net Working Capital (NWC) secara parsial terhadap
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019?
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019?
Expenditure (CE) secara simultan terhadap Total Assets pada PT. Indo
C. Tujuan Penelitian
Capital (NWC) secara parsial terhadap Total Assets pada PT. Indo
Expenditure (CE) secara parsial terhadap Total Assets pada PT. Indo
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan terhadap Total
D. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pustaka dan bahan
pasar modal syariah dan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini.
kegiatan usaha yang sesuai prinsip syariah dan tetap tercatat di Indeks Saham
Syariah (ISSI). Hal ini juga dapat memotivasi perusahaan lain yang dalam
menginvestasikan dananya pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dan akan
Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung. Serta dapat membuktikan hasil penelitian yang selaras atau bertolak
beberapa penelitian yang memiliki variabel yang hampir sama atau relevan
dengan penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang berkaitan
Profitabilitas.16
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk yang Terdaftar di Jakarta
Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dimana besar Net Working
16
Mohd Najibullah Bangun, Pengaruh Leverage, Capital Expenditure, dan Working
Capital terhadap Tingkat Profitabilitas dengan Participatory Budgeting sebagai Variabel
Moderating pada PT. Perkebunan Nusantara IV Periode 2009-2012. (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2013).
16
17
Negara Tbk, secara signifikasi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = -0,228 ≤ 2,015 yang artinya
Negara dimana besarnya Net Sales sebesar 0,616 atau 61,6% terhadap Total
Capital dan Net Sales secara simultan menunjukkan hasil yang sangat kuat
Negara Tbk dimana Net Working Capital dan Net Sales berpengaruh 65%
3. Penelitian yang disusun oleh Rissa Dwi Putri Rahayu yang berjudul Pengaruh
Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap Jumlah Aset pada PT Asuransi
Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 3,721 > 2,145 yang berarti adanya pengaruh
yang signifikan antara Piutang Kontribusi terhadap Jumlah Aset pada PT.
Asuransi Sinar Mas Unit Syariah. Hasil uji signifikansi selanjutnya
menunjukkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 0,756 < 2,145 yang berarti tidak
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 6,673 > 3,80 yang berarti adanya pengaruh yang signifikan
antara Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap Jumlah Aset pada PT
Asuransi Sinar Mas Unit Syariah.18
17
Tresna Aprilia Mustaram, Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. yang Terdaftar di Jakarta Islamic
Index Periode 2010-2016. (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2017).
18
Rissa Dwi Putri Rahayu, Pengaruh Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap
Jumlah Aset pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016. (Bandung: UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 2018)
18
4. Penelitian yang disusun oleh Sjamsul Maarif, Choirul Anwar dan Darmasyah
yang berjudul Pengaruh Interest Income Growth, Net Working Capital, dan
hubungan antara Net Working Capital (NWC) terhadap Cash Holding yang
berpengaruh signifikan.19
5. Penelitian yang disusun oleh Alfiah Lu’lu Sholihah yang berjudul Pengaruh
Net Working Capital dan Net Sales terhadap Total Assets pada Perusahaan
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI): Studi di PT. Elnusa
hasil perhitungan, didapatkan hasil Uji t dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,510
dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,14475, karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,510 > 2,14475) maka dapat
19
Sjamsul Maarif, Choirul Anwar dan Darmasyah, Pengaruh Interest Income Growth,
Net Working Capital, dan Capital Expenditure terhadap Cash Holding dengan Aktivitas Dewan
Komisaris sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2012-2016, dalam Jurnal Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019, (Jakarta Selatan: Universitas Pancasila, 2019).
19
hasil perhitungan, didapatkan hasil Uji t dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 3,804
dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,14475, karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,804 > 2,14475) maka dapat
perhitungan, bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 16,781 dan untuk 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
3,81, karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (16,781 > 3,81) maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Net Working Capital dan Net Sales
Elnusa Tbk. Periode 2016-2019 Net Working Capital dan Net Sales
sisanya sebesar 27,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Hasil
Judul
No Peneliti/ Persamaan Perbedaan Penelitian
Penelitian
Tahun
1 Mohd Pengaruh Variabel Variabel Capital
Najibullah Leverage, bebasnya bebasnya Expenditure,
Mustaram, Capital adalah adalah Leverage
2013 Expenditure, Capital Leverage dan memiliki
dan Working Expenditure variabel pengaruh
Capital dan terikatnya positif
terhadap Working adalah terhadap
Tingkat Capital. Participatory Profitabilitas
Profitabilitas Budgeting. dan working
dengan capital tidak
20
Participatory memiliki
Budgeting pengaruh
sebagai terhadap
sebagai Profitabilitas.
Variabel Particapatory
Moderating Budgeting
pada PT. tidak dapat
Perkebunan memediasi
Nusantara IV Leverage,
Periode Capital
2009-2012. Expenditure
dan Working
Capital
terhadap
Profitabilitas.
2 Tresna Pengaruh Net Variabel Variabel Besarnya
Aprilia Working bebasnya bebasnya pengaruh Net
Mustaram, Capital adalah Net adalah Net Working
2017 (NWC) dan Working Sales (NS). Capital tidak
Net Sales Capital berpengaruh
(NS) (NWC) dan signifikan
terhadap variabel terhadap
Total Assets terikatnya Total Assets
pada PT. adalah Total pada PT.
Perusahaan Assets. Perusahaan
Gas Negara Gas Negara
Tbk. yang Tbk.
Terdaftar di Besarnya
Jakarta pengaruh Net
Islamic Index Sales
(JII) Periode berpengaruh
2010-2016. secara
signifikan
terhadap
Total Assets
pada PT
Perusahaan
Gas Negara
Tbk.
Besarnya Net
Working
Capital dan
Net Sales
secara
simultan
menunjukkan
21
hasil yang
sangat kuat
atau
berpengaruh
signifikan
terhadap
Total Assets
pada PT
Perusahaan
Gas Negara
Tbk.
3 Rissa Dwi Pengaruh Variabel Variabel Hasil uji t
Putri Piutang bebasnya bebasnya menunjukkan
Rahayu, Kontribusi adalah adalah adanya
2018 dan Investasi Investasi Piutang pengaruh
terhadap dan variabel Kontribusi. yang
Jumlah Aset terikatnya signifikan
pada PT. adalah antara
Asuransi Jumlah Piutang
Sinar Mas Aset. Kontribusi
Unit Syariah terhadap
Periode Jumlah Aset
2013-2016. pada PT.
Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah.
Hasil uji t
selanjutnya
menunjukkan
tidak adanya
pengaruh
yang
signifikan
antara
Investasi
terhadap
Jumlah Aset
PT Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah.
Hasil uji F
menunjukkan
adanya
pengaruh
yang
signifikan
22
antara
Piutang
Kontribusi
dan Investasi
terhadap
Jumlah Aset
pada PT
Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah
4 Sjamsul Pengaruh Variabel Variabel Interest
Maarif, Interest bebasnya bebasnya Income
Choirul Income adalah Net adalah Growth (IIG)
Anwar dan Growth, Net Working Interest berpengaruh
Darmansya Working Capital dan Income positif
h, 2019 Capital dan Capital Growth dan signifikan
Capital Expenditure variabel terhadap
Expenditure . terikatnya Cash
terhadap adalah Cash Holding, Net
Cash Holding Holding. Working
dengan Capital
Aktivitas (NWC)
Dewan terhadap
Komisaris Cash Holding
sebagai tidak
Variabel berpengaruh,
Moderasi Capital
pada Expenditure
Perusahaan terhadap
Jasa Cash Holding
Keuangan tidak
yang terdaftar berpengaruh
di Bursa Efek signifikan,
Indonesia hubungan
Periode antara
2012-2016. Interest
Income
Growth
terhadap
Cash Holding
yang di
moderasi
oleh ADK
berpengaruh
signifikan,
hubungan
23
antara Net
Working
Capital
(NWC)
terhadap
Cash Holding
yang
dimoderasi
oleh ADK
tidak
signifikan
dan
hubungan
antara
Capital
Expenditure
(Capex)
terhadap
Cash Holding
yang
dimoderasi
oleh ADK
berpengaruh
signifikan.
5 Alfiah Pengaruh Net Variabel Variabel Net Working
Lu’lu Working bebasnya bebasnya Capital
Sholihah, Capital dan adalah Net adalah Net berpengaruh
2020 Net Sales Working Sales. positif
terhadap Capital dan signifikan
Total Assets variabel terhadap
pada terikatnya Total Assets.
Perusahaan adalah Total Net Sales
yang terdaftar Assets. berpengaruh
di Indeks positif
Saham signifikan
Syariah terhadap
Indonesia Total Assets.
(ISSI): Studi Net Working
di PT. Elnusa Capital dan
Tbk. Periode Net Sales
2016-2019 berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Total Assets.
24
B. Konsep Teori
Penulisan karya tulis ilmiah harus didasari dengan adanya konsep dan
teori sebagai dasar penelitian. Dibawah ini merupakan pemaparan konsep dan
Di era globalisasi, lembaga keuangan syariah pada saat ini tumbuh cepat
dan menjadi bagian dari kehidupan di dunia islam, maka perkembangan ilmu pun
semakin luas dan berkembang, salah satunya yaitu ilmu manajemen keuangan
syariah.
aset sesuai dengan tujuan dan sasaran untuk mencapai tujuan dengan pedoman
syariah atau hukum islam yang bersumber pada Al-Quran, As-Sunnah, Ijma,
prinsip syariah.
20
Dr. Asnaini, M.A. Manejemen Keuangan, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1
21
H. Dadang Husen Sobana, Manajemen Keuangan Syariah, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2018), hlm.20-21.
25
1) Al-Quran
yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada
lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat.
memaksimalkan nilai harta itu dan Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap
manusia atas dasar usaha yang dilakukan oleh setiap manusia sesuai dengan
porsinya. Maka dari itu, konsekuensinya adalah manusia wajib mengelola dengan
baik hartanya dan salah satu proses pengelolaan harta yang baik adalah berinfak
2) Hadits
سعَ ۗاٌا
َّ ض ِيعاتِۗاْأل ا امعناٌُۗفاع ْنت ا ِظ ِرۗال
ُ ۗ ِإذاا. قاع اۗل: ۗسنِداۗاْأل ا ْم ُرۗ ِإلاى
ْ ُ سولاۗالل ِه؟ۗقاعلاۗأ َت ُ اهعۗيا ا
ُ عۗر اكي ا
ْفۗ ِإضاع ا
ۗسعَاٌا
َّ غي ِْرۗأ ا ْه ِل ِهۗفاع ْنت ا ِظ ِرۗال
ا
diurus dan diberikan kepada ahlinya dengan baik dan hadits di atas muncul
kiamat.24 Hal ini bertujuan agar tugas dan tanggungjawab dalam mengelola
meminimalisir risiko.
meliputi tiga fungsi utama, yaitu: keputusan investasi, keputusan pendanaan dan
keputusan bagi hasil atau dividen yang berorientasi kepada pencapaian tujuan
syariah:25
modal yang dapat diperoleh darimana saja, baik pasar keuangan maupun pasar
modal;
dana berasal dari dalam perusahaan ataupun dana berasal dari luar perusahaan
3) Keputusan dividen atau bagi hasil, biasanya menyangkut berbagai hal seperti
besaran persentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas
dan pembelian saham kembali atau sebaliknya ditahan dalam bentuk laba guna
24
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, Cetakan 1, (Mesir: Dar al-Bayan, 1981), hlm.
341.
25
Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Cetakan 4, (Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 2010), hlm. 6.
27
akhirat kelak;
26
Dipublikasikan oleh Editor, “Peran Manajemen Keuangan”, dalam
https://gmpjconsulting.com/2016/04/25/peran-manajemen-keuangan/ diakses tanggal 5 Mei 2020.
27
Harmono, Manajemen Keuangan berbasis Balanced Scorecar, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004), hlm. 1.
28
Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI
merupakan indicator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI
adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam DES yang
diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang
Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap
bulan Mei dan November mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab itu, setiap
periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk menjadi
konstituen ISSI.28
1) Al-Quran
2) Hadits
transaksi jual beli yang dilakukan harus berlandaskan syariah dan mempunyai
hukum yang halal, termasuk dalam hal investasi juga harus didasari dengan
kehalalannya. Maka dari itu, investasi syariah sangatlah penting bagi umat islam
Perusahaan Publik (Bab III pasal 3) untuk pasar modal syariah yaitu: 31
1) Jenis usaha, produk barang jasa yang diberikan dan akad serta cara
30
Editor, Jual Beli yang Diharamkan, dalam https://almanhaj.or.id/3477-jual-beli-yang-
diharamkan.html, diakses pada 7 Mei 2021
31
Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/IX/2003, Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
30
dilarang.
asuaransi konvensional.
5) Dalam hal emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah
perusahaan. Salah satu tujuan utamanya adalah perusahaan bisa melihat dan
ۗب ۗو ْليا ْكت ُ ْبۗبَّ ْينا ُك ْۗمۗكاعتِبۗبِع ْلعا ْد ِۗلۗ او اَّلۗياأ ْ ا س ًّمىۗفاع ْكتُبُ ْوهُ ا ٰيْٓعايُّ اهعۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُ ْْٓواۗاِذااۗتاداايا ْنت ُ ْمۗبِ ادي ٍْنۗا ِٰلْٓىۗا ا اج ٍلۗ ُّم ا
ُۗۗم ْنه ِ ْ ْ َۗو اَّلۗيا ْب ا قۗاللّٰها ا
ۗرۗبَّ ٗه ا ِ َّ ۗو ْليات
ق ا ُّ َلا ْي ِهۗا ْل اح ِيۗ ا ْ ۗو ْليُ ْم ِل ِلۗالَّذ َلَّ امهُۗاللّٰهُۗفا ْليا ْكت ُ ْۚ ْب ا بۗ اك امعۗ ا كاعتِبۗا ا ْنۗيَّ ْكت ُ ا
ْۗۗو ِليُّ ٗهۗبِع ْلعا ْد ِلط ْي ُعۗا ا ْنۗيُّ ِملَّۗ ُه اوۗفا ْليُ ْم ِلل ا ِۗ ست ا ْ ض ِع ْيَفًعۗا ا ْو اَّۗلۗيا س َِف ْي ًهعۗا ا ْوۗ ا َلا ْي ِهۗا ْل احقُّۗ ا ِيۗ ا ْ شيْـًٔعۗفاع ِْنۗكاعنا ۗالَّذ ا
ۗ ۗم َّم ْن ۗت ا ْرض ْاوناۗ ۗ ِمنا ٰ ا
ِ ۗوا ْم ارات ِن ا
َّ ۗر ُجلي ِْن ۗف ار ُجل ا ا َّ ا ْۚ
ۗم ْن ِۗر اجع ِل ُك ْم ۗفع ِْن ۗل ْم ۗياك ُْونع ا ِ ستاش ِْهد ُْوا ۗش ِاه ْي ادي ِْن ْ اوا
ۗسـَٔ ُم ْْٓوا ا
ْ ۗوَّلۗت ا ا
ش اه ادا ُءۗاِذاۗ امعۗ ُدَ ُْواۗ ا َۤ ُّ بۗال ْ
ۗوَّلۗياأ ا ا ْ ُ ْ ٰ ا ا ٰ
اءۗا ْنۗت ا ِضلَّۗاِحْ دى ُه امعۗفتُذ ِك ارۗاِحْ دى ُه امعۗاَّلخ ٰرى ا ا َۤ
ِ ش اه ادُّ ال
َّْۗٓۗواادْٰۗن ْٓىۗا ا ََّّلۗت ا ْرتاعبُ ْْٓواۗاَِّل
ش اهع اد ِة ا ْ
َّ ۗواق او ُمۗ ِللا ّٰ ْ
سطۗ َِنداۗالل ِه ا ُ ْ ا ٰ ا ْٓ ٰ
ص ِغي ًْراۗا ْوۗ اكبِي ًْراۗاِلىۗا اج ِلهۗذ ِل ُك ْمۗاق ا ا ا ا ْنۗت ا ْكتُبُ ْوهُۗ ا
ۗۗۗوااش ِْهد ُْْٓواۗاِذااۗتاباعيا ْعۗت ُ ْم َلا ْي ُك ْم ۗ ُجناعح ۗا ا ََّّل ۗت ا ْكتُبُ ْو اهع ا ْْ ۗ ا عض ارةًۗت ُ ِدي ُْر ْونا اهعۗبا ْينا ُك ْمۗفالاي ا ِ عرةًۗ اح ج ا ۗا ا ْن ۗتاك ُْونا ۗتِ ا
ۗۗواللّٰهُۗبِك ُِل ۗويُعا ِل ُم ُۗك ُۗمۗاللّٰهُۗ ا ۗواتَّقُواۗاللّٰهاۗ ا س ْوقۗبِ ُك ْمۗ ا ُ ُۗوا ِْنۗت ا َْفعالُ ْواۗفا ِعنَّ ٗهۗف ۗو اَّلۗش ِاهيْدۗە ا َّ او اَّلۗيُض َۤاع َّرۗكاعتِب
٤٨٤ۗ-َۗ ِليْم ش ْايءٍ ۗ ا
32
Suan Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasa/idxr Manajemen Keuangan, Cetakan
6, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN), hlm. 5.
33
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kelima Belas,
(Yogyakarta: Liberty, 2010), hlm. 35.
32
orang yang bermuamalah tidak secara tunai, sehingga catatan itu bisa menjadi
data yang kuat agar tidak ada kekeliruan dalam pembayaran, hal ini sesuai dengan
2) Hadits
ُۗصلَّـىۗالله
س ْولاۗالل ِهۗ ا َ ْنهُۗأانَّ ا
ُ ۗر عنۗا ْلـ َُد ِْري ِ ا
ۗر ِض ايۗاللهُۗ ا ٍ سنا
ِ ۗس ْعدِۗب ِْنۗ امع ِل ِكۗب ِْن
س ِع ْيدٍۗ ا ْ َِ ْانۗأاب
ـيۗ ا
suatu perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain, hal ini sangat
sesuai dengan inti dari sebuah laporan keuangan yang memang bertujuan untuk
menghindati berbagai bahaya dan kecurangan pada sektor keuangan bagi suatu
perusahan.
beberapa unsur-unsur, yaitu: aktiva, passiva, laporan laba rugi, dan rasio
keuangan.
1) Aktiva
atau penyediaan barang atau jasa kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.35 Aktiva juga
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di
masa lalu.36 Hal ini dapat diartikan, bahwa aktiva merupakan salah satu harta yang
35
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2, Edisi Lima, (Yogyakarta: UPP STIM YPKN,
2009), hlm. 137.
36
Donald E. Kieso, Akuntansi Intermediate, Terjemahan Emil Salim, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2008), hlm. 219.
34
2) Pasiva
Pasiva adalah semua kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain yang
belum dipenuhi, dimana kewajiban ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditur.37 Pasiva juga merupakan kewajiban yang
sumber dana.38
perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya selama satu tahun.39
Laporan laba rugi juga dapat diartikan sebagai salah satu bagian dari beberapa
laporan keuangan yang terdiri dari pendapatan dan biaya.40 Maka dapat
penghasilan, biaya laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode
tertentu.
4) Rasio Keuangan
agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan
yang penting secara ekonomi. Saat ini dalam praktiknya rasio keuangan dibagi
kedalam empat jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk melihat kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan, keempat jenis rasio ini sebagai berikut:41
37
Munawir S, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hlm. 18.
38
Julius R. Latumaerisa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1999), hlm. 104.
39
Brigham & Houston, Fundamental of Financial Management, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), hlm. 50.
40
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 97.
41
Herry, Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition Lengkap dengan Kumpulan Soal
dan Solusinya, (Jakarta: PT. Grasindo, 2015), hlm. 515-518.
35
a) Rasio Likuiditas
diantaranya:42
kewajiban lancer.
Salah satu rasio likuiditas yang mempunyai tujuan untuk melihat secara
b) Rasio Solvabilitas
dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah uang yang digunakan perusahaan
42
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, (Bandung: CV. Mitra
Syariah Indonesia, 2017), hlm.72-73.
36
Jenis rasio solvabilitas diantaranya rasio total utang terhadap total aset, time
c) Rasio Aktivitas
asetnya dengan efektif dan mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya
digunakan dan semakin tinggi rata-rata umur piutang semakin tidak baik (tidak
d) Rasio Pasar
pemegang saham tercapai secara umum. Semakin tinggi angka Price Earning
Ratio (PER), Dividen Yield dan rasio pembayar dividen, maka semakin baik rasio
pasar. Jenis rasio pasar diantaranya Price Earning Ratio (PER) dan dividend Yield
e) Rasio Profitabilitas
mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Jenis rasio
analisis laporan keuangan harus menggunakan suatu metode dan teknik agar
mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, metode analisis dalam laporan
ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber,
membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan
yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang
termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase
pada laporan dan data keuangan untuk memperoleh hubungan yang berguna
43
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YPKN, 2008), hlm. 59.
38
1) Sebagai bahan evaluasi bisnis, dalam seluruh kegiatan yang kita lakukan pada
satu alat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil sebuah
keputusan.
dilakukan.
efektif. Tidak hanya itu manfaat dari hasil laporan keuangan dapat diketahui
a. Pengertian Capital
Para ekonom menggunakan istilah modal atau capital untuk mengacu pada
stok berbagai peralatan dan struktur yang digunakan dalam proses produksi.
masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk memproduksi barang dan
jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan, mesin, angkutan, gedung dan
bahan baku.44
Capital adalah hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan
dalam pos modal (modal saham), surplus dan modal modal ditahan atau kelebihan
Sedangkan Capital dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang bernilai
dalam pandangan syar’i, dimana aktivitas manusia ikut berperan serta dalam
salah satu faktor produksi yang penting, tetapi bukan yang terpenting karena
manusia menduduki tempat di atas modal yang disusul oleh sumber daya alam.
memandang uang segala sesuatu, sehingga tidak jarang manusia atau sumber daya
modal adalah suatu sumber dana bagi perusahaan untuk menunjang suatu kegiatan
yang lebih dari cukup dapat membantu suatu perusahaan untuk mencapai
44
Gregory N. Mankiw, Principles of economics (Pengantar Ekonomi Mikro), (Jakarta:
Salemba Empat, 2011), hlm. 501.
45
Munawir. S, Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke 4, (Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2010), hlm. 19.
46
Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Pengantar Ekonomi Mikro),
(Jakarta: Salemba Empat, 2011), hlm. 501.
40
Adapun landasan syariah dari Capital dalam Al-Quran dan Hadits adalah
sebagai berikut:
1) Al-Quran
baik berupa harta maupun berbentuk rahasia yang dipercayakan kepada kita.
dan haram membukanya kepada orang banyak dengan tidak seizin orangnya atau
keterangan Al-Razi, keadilan dari pihak pemerintah sebagai amanat yang mesti
Allah kepada ulama, sarjana hendaklah dijaga dan jangan disembunyikan, maka
hendaklah mereka menerangkan hukum atau apa yang diminta dari mereka itu.
2) Hadits
ۗۗنۗأ ا ْفلا َا سلا امٌاَۗ ْانۗ امعلِكٍ َۗ ْانۗياحْ ياىۗب ِْنۗ ا
ُ ۗس ِعيدٍَۗ ْان
ِ َِ ام ارۗب ِْنۗ اكث
ِ يرۗ ْب اح َّدثاناعۗ ا
ْ َ ْبدُۗاللَّ ِهۗ ْبنُ ۗ ام
ۗسلَّ امَۗاع امۗ ُحناي ٍْنۗفاأ ا َْ اطعهُۗيا ْعنِيۗد ِْرًَعۗفا ِبعْتُ ۗالد ِْرعاۗفاع ْبۗت اعْتُ ۗبِ ِه َلا ْي ِه ا
ۗو ا صلَّىۗاللَّهُۗ ا
ۗاللَّ ِهۗ ا
ۗس اَل ِم ِ ْ ِس ِل امٌاۗفا ِإنَّهُ اۗأل ا َّو ُلۗ امع ٍلۗتاأاث َّ ْلتُهُۗف
ْ يۗاْل ام َْ ارفًعۗفِيۗبا ِنيۗ ا
47
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008).
41
c. Jenis-jenis Capital
Capital berdasarkan sumber, sifat, dan fungsi bekerjanya. Berikut adalah jenis
a) Permodalan Sendiri
Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari
b) Permodalan Asing
Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan yaitu berupa pinjaman
jangka panjang atau jangka pendek. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman
jangka panjang, waktunya lebih dari satu tahun. Ciri dari kekayaan asing ini
ialah tidak terikat secara permanen atau hanya sementara yang sewaktu-waktu
48
Editor, Ensiklopedi Kitab 9 Imam Hadits, dalam http://www.infotbi.com
/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1958, diakses pada tanggal 23 November 2020.
49
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 57.
42
a) Modal Tetap
Modal tetap adalah modal yang sifatnya tetap, tidak terpengaruh oleh
proses produksi dan tidak habis digunakan dalam sekali proses proses
b) Modal Lancar
Modal lancar adalah modal yang habis dalam satu kali proses produksi
atau berubah bentuk menjadi barang jadi. Contonya; bahan baku dan bahan-
bahan penolong.50
utama modal ini adalah untuk membeli aktiva tetap seperti; bangunan,
50
Bambang Prishardoyo, Agus Trimarwanto, dan Shodiqin, Pelajaran Ekonomi
(Jakarta: Grasindo, 2005), hlm. 67.
51
Suyadi Prawirosentono, Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesian dan
Analisis Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm. 129
43
suatu perusahaan. Pada dasarnya ekuitas dapat diartikan sebagai hak residual
(sisa) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Rumus Capital
sebagai berikut:52
e. Manfaat Capital
perusahaan memiliki Capital karena jika tidak memiliki Capital maka perusahaan
Modal kerja bersih merupakan bagian dari aktiva lancar yang benar-benar
aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi
52
Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 284
53
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan ke 4, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 300.
44
Net Working Capital atau biasa disebut modal kerja bersih dapat diartikan
sebagai nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas digunakan
sebagainya.54
perusahaan perusahaan dengan kewajiban lancar atau hutang jangka pendek. Pada
prinsipnya, aktiva jangka pendek itu terdiri dari kas, surat berharga, piutang
datang, serta persediaan. Sedangkan hutang jangka pendek biasanya terdiri dari
kredit jangka, kredit yang harus segera dibayar, hutang dagang, hutang wesel, dan
hutang pajak. Modal kerja bersih merupakan investasi perusahaan dalam bentuk
aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva
lancar.55
pegawai dan buruh, disebabkan gaji atau upah tidak dibayar tepat waktu.
khususnya kreditur, disebabkan karena utang yang jatuh tempo tidak dibayar tepat
dipastikan akan bangkrut.56 Salah satu tugas manajer keuangan dapat mengelola
harta lancar dengan baik dengan membiayai kegiatan bisnis dan membayar utang
merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Apabila aktiva lancar
melebihi kewajiban lancar, maka modal kerja bersihnya bisa dikatakan baik dan
sebaliknya, apabila aktiva lancar lebih kecil dari kewajiban lancar, maka modal
1) Al-Quran
tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”57 (QS. Furqan: 67)
Ayat ini dapat ditafsirkan dengan tidak boleh berlebihan, dalam Islam juga
ekonomi Islam modal diharuskan terus berkembang agar sirkulasi uang tidak
berhenti. Apabila modal berhenti, maka harta tersebut tidak dapat mendatangkan
manfaat namun jika uang digunakan untuk melakukan bisnis, akan mendatangkan
manfaat bagi orang lain. Modal tidak boleh diabaikan, manusia berkewajiban
57
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
46
2) Hadits
ۗسلَّ ام ا
َّۗۗل َلا ْي ِه ا
ۗو ا صلَّىۗاللَّهُۗ ا
سو ُلۗاللَّ ِهۗ ا بَۗ ْانۗأ ا ِبي ِهَۗ ْانۗ اج ِدهِۗقاعلاۗقاعل ا
ُ اۗر ُ َۗ ْانَۗ ْام ِروۗب ِْن
ٍ شعا ْي
“Dari Amr bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya isa berkata,
engkau miliki, dan tidak boleh ambil keuntungan pada sesuatu yang
diperbolehkan menjajakan apa yang belum dalam kepemilikan kita atau masih
belum ada akad dengan pemilik sebelumnya seperti halnya kita menjual buku
pinjaman yang kita pinjam dari perpustakaan. Lalu apa hubungan hadits tersebut
dengan modal yaitu kita mengetahui bahwa modal adalah segala sesuatu baik itu
barang berharga ataupun tidak yang kita gunakan sebagai kelangsungan bisnis
dagang kita. Pada hadits di atas, kita mengetahui larangan dalam mencari modal,
kita tidaklah boleh merugikan satu sama lain. Seperti penerangan di atas bahwa
kita tidak diperbolehkan atau lebih tepatnya dilarang untuk menggunakan modal
yang bukan milik kita dan juga tidak diperbolehkan mempunyai yang tidak jelas.
3) Kaidah Fikih
58
Achmad Naufal, Penerangan tentang hadits ekonomi bab modal yang tidak jelas,
dalam https://www.kompasiana.com/nopalary/penerangan-tentang-hadits-ekonomi-bab-modal-
yang-tidak-jelas_58cde798519373ec12a64768, diakses pada tanggal 8 Mei 2020.
59
Moh Mufid, Kaidah Fiqih Ekonomi Syariah (Teori dan Aplikasi Praktis), Cetakan
Pertama, (Makasar: Zahra Litera, 2017) hlm. 23
47
1) Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau
diantaranya: 60
a) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan;
b) Investasi jangka pendek atau surat berharga adalah investasi yang sifatnya
operasi;
c) Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya
d) Piutang wesel adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain yang dinyatakan
dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang, maka
wesel ini lebih memiliki kekuatan hukum dan lebih terjamin pelunasannya dan
merupakan tagihan;
60
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2004), hlm. 14-16
48
memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum
menjadi biaya, jasa dan prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh
diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang atau belum laku
2) Hutang lancar
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan. Berikut ini yang termasuk hutang lancar, diantaranya:61
a) Hutang dagang adalah hutang yang timbul akibat adanya pembelian secara
kredit;
b) Hutang wesel adalah hutang yang disertai janji tertulis (yang diatur dengan
c) Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi
d) Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan ataupun pajak
61
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keemoat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2004), hlm. 18-19.
49
f) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian atau seluruh
hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena
Adapun rumus untuk mencari nilai Net Working Capital yaitu sebagai
berikut:62
atau Modal Kerja Bersih yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Jika aktiva
lancar melebihi utang lancar berarti perusahaan mempunyai modal kerja bersih
positif, sedangkan jika aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar berarti
(margin) aktiva lancar di atas hutang lancar maka semakin besar pula kemampuan
bersih yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan
62
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 126.
63
Fitri Puspitasari, Pengaruh Tingkat Kolektabilitas dan Net Working Capital terhadap
Tingkat Profitabilitas PD BPR BKPD Pangandaran, Skripsi, (Bandung: UIN Bandung, 2013),
hlm. 35.
50
efisien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut
Munawir, diantaranya:64
1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar;
2) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya;
3) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang
dibutuhkan.
manfaat lebih dari satu periode. Capital Expenditure dapat didefinisikan sebagai
salah satu pengeluaran untuk menciptakan manfaat di masa yang akan datang atau
perusahaan baik berupa modal kerja yang disebut current expenditure maupun
64
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2010), hlm. 116
51
peralatan, properti, atau bangunan industri. Dalam akuntansi, suatu belanja modal
(biaya atau nilai aset yang telah disesuaikan untuk tujuan perpajakan).
depan. Sebuah belanja modal tersebut terjadi ketika sebuah bisnis menghabiskan
uang baik untuk membeli aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang
ada dengan masa manfaat yang meluas dari tahun pajak. Capital Expenditure
umumnya ditemukan pada laporan arus kas sebagai “Investasi di Plant Aktiva
Tetap” atau sesuatu yang serupa dalam ayat Investasi. Dalam konsep penilaian
dibagi menjadi investasi jangka menengah, investasi jangka panjang dan jangka
pendek, yang lamanya masing-masing tipe itu adalah 1-5 tahun, > 5 tahun dan < 1
tahun.66
biasanya dianggarkan dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan setelah itu
jika masih ada sisa dari keuntungan tersebut baru dibagikan kepada pemegang
saham sebagai dividen. Capital Expenditure tidak mesti berasal dari hasil
keuntungan perusahaan ataupun dana internal, akan tetapi dapat pula bersumber
dari dana pihak lain seperti pinjaman bank, penerbitan surat utang, sekuritisasi
aset, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa keputusan investasi ini mencakup tidak
65
Ery Hidayanti, “Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership terhadap
Capital Expenditure”, dalam Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN No. 2088-0944,
hlm. 122.
66
Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi 4, (Yogyakarta:
Badan Penerbitas Fakultan Ekonomi UGM, 2001), hlm. 56.
52
hanya investasi pada aset riil seperti tanah bangunan, alat kantor, kendaraan dan
aset lainnya, namun juga aset finansil seperti investasi pada saham dan obligasi
1) Al-Quran
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa ayat di atas mengandung anjuran
moral untuk berinvestasi sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat karena dalam
Islam semua jenis kegiatan kalau diniati sebagai ibadah akan bernilai akhirat juga
2) Hadits
67
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
53
“Dari 'Urwah bahwa Nabi SAW memberinya satu dinar untuk dibelikan
seekor kambing, dengan uang itu ia beli dua ekor kambing, kemudian
salah satunya dijual seharga satu dinar, lalu dia menemui beliau dengan
membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Maka beliau
mendoa'akan dia keberkahan dalam jual belinya itu". Sungguh dia
apabila berdagang debu sekalipun, pasti mendapatkan untung"68 (HR.
Bukhari).
Dari hadits di atas, menjelaskan bahwa modal merupakan salah satu
kekayaan yang dapat menghasilakan kekayaan lain. Maka dari itu, pemilik modal
3) Kaidah Fikih
ْ األ ا
ۗص ُلۗفِيۗا ْل ُمعاع امَلاتِۗا ْل ِح ُّل
Hal yang dimaksud dalam poin ini adalah adanya tambahan aset karena
adanya kebutuhan baru ataupun karena usangnya peralatan yang lama. Sebagai
komputer yang ada, maka komputer baru tersebut dikategorikan sebagai Capital
Expenditure.
68
Editor, Pengembangan Modal yang Diberkasi dalam Jual Beli Islam (Hadits
Ekonomi), dalam www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 26 Februari 2021.
69
Alan Saphiro, Capital Budgeting and Investment Analysis, (Pearson, 1st ed, 2005),
hlm.43
54
Pangsa Pasar)
meningkatkan produk yang ada (baik dari segi efisiensi maupun pengembangan
pangsa pasar) maka biaya dalam proyek ekspansi tersebut dapat dikategorikan
Produk Baru)
Berlaku)
Hal ini berkaitan dengan ketegasan hukum yang terjadi. Jenis terakhir ini,
sesuatu dari alam. Intinya, seluruh pengeluaran yang dikeluarkan demi kesesuaian
Expenditure. Misalnya jika ada peraturan negara yang menyebutkan bahwa sekitar
dari adanya pengeluaran tersebut, baru dapat dinikmati pada periode akuntansi
berikutnya dan pengeluaran ini akan dibebankan pada periode akuntansi yang bisa
menikmati manfaat tersebut dari investasi seperti aktiva tetap atau investasi
keuntungan dan penambahan aset untuk meningkatkan kapasitas atau manfaat dari
aset tetap yang bisa dirasakan dalam kurun waktu yang panjang.
7. Total Assets
Aset pada sebuah perusahaan merupakan salah satu unsur yang penting
dan utama, tingginya kepemilikan aset dan manajemen yang baik maka
kesetabilan laju bisnis perusahaan pun akan terjamin, karena pentingnya aset ini
Total Assets adalah kumpulan dari seluruh harta kekayaan yang terdapat
pada total aset yakni terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Dimana
total assets ini akan menunjukkan kekayaan suatu perusahaan dalam menjalankan
70
Timban Pricilia, “Perlakuan Akuntansi Capital Expenditure dan Revenue Expenditure
pada PT. Massindo Sinar Pratama Manado”, dalam Jurnal Emba Vol. 1, Tahun 2016, hlm. 1.046.
71
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
56
Hanafi dan Halim menyatakan bahwa total aset yang tinggi biasanya
menunjukkan manajemen yang baik dan sebaliknya apabila total asetnya menurun
maka akan menunjukkan manajemen yang buruk.72 Dari pernyataan ini dapat
dirumuskan bahwa semakin tinggi tingkat total aset maka semakin efektif
tersebut. Analisis pada total assets ini akan memberikan gambaran bagi para
datang akan berdampak dan mempengaruhi pada laba yang dibagikan kepada para
investor.
Adapun landasan syariah dari Total Assets dalam Al-Quran, Hadits dan
1) Al-Quran
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-
ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah.
72
Hanafia dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2009), hlm. 81.
73
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
57
bentuk kejahatan termasuk riba dan aktivitas yang tidak adil, memanfaatkannya
2) Hadits
dengan menggunakannya untuk hal-hal yang baik dan diridhai oleh Allah, karena
pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggungjawaban tentang harta
yang mereka belanjakan sewaktu di dunia.74 Seperti halnya harta yang dimiliki
oleh perusahaan harus bisa digunakan dengan baik sebagaimana mestinya dan
3) Ushul Fikih
74
Editor, Mengatur dan Membelanjakan Harta, dalam https;//muslim.or.id/3952-
mengatur-dan-membelanjakan-harta.html, diakses pada tanggal 8 Mei 2020
75
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-masalah yang Praktis, Cetakan ke-4, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 130.
58
mendatang.
dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasi perusahaan.78 Berikut unsur
GWC merupakan modal kerja kotor yang mana aktiva lancar dikurangi
kewajiban lancar dengan hasil kewajiban lancar lebih besar dibandingkan aktiva
lancarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki nilai GWC
likuiditasnya. Sesuai definisi GWC dengan Total Assets memiliki hubungan yang
negatif. Artinya ketika GWC meningkat maka Total Assets akan menurun.
NWC merupakan modal kerja bersih, dimana nilai aktiva lancarnya lebih
terhadap Total Assets, artinya jika semakin besar nilai NWC maka semakin besar
78
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
60
C. Kerangka Berpikir
sebagai masalah riset. Dalam hal ini, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan
antar variabel independen dan dependen, jika ada. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen adalah Net Working Capital (NWC) dan Capital
penting, karena bagian dari dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan
62
yaitu berupa kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan dikurangi
Capital Expenditure (CE) adalah hal yang sangat berpengaruh bagi suatu
perusahaan setelah itu jika masih ada sisa dari keuntungan tersebut baru dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen. Capital Expenditure (CE) tidak mesti
berasal dari hasil keuntungan perusahaan ataupun dana internal akan tetapi dapat
pula bersumber dari dana pihak lain seperti pinjaman bank, penerbitan surat utang,
dalam mengelola aset yang ada. Total Assets yang tinggi biasanya menunjukkan
manajemen yang baik dan sebaliknya apabila Total Assets menurun, maka akan
bahwa semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin efektif perusahaan tersebut
Total Assets dapat dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional
perusahaan. Dalam penelitian ini, Net Working Capital (NWC) termasuk modal
63
kerja dan Capital Expenditure (CE) termasuk operasional perusahaan. Maka dapat
dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka semakin besar pula
hasil operasional dan tingkat modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan.
Mustaram (2017) menyatakan bahwa Net Working Capital (NWC) dan Capital
menurunnya Net Working Capital maka Total Assets pun menurun. Begitupun
menurun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rissa Dwi Putri Rahayu
(2018).
Mengacu pada konsep dasar teori dan hasil analisis yang telah
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets dan dapat digambarkan
Faktor Lain
Net Working Capital (NWC)
(X₁)
Total Assets
(Y)
Capital Expenditure (CE)
(X₂)
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
64
dipengaruhi oleh variabel independent, yaitu dalam penelitian ini adalah Total
Assets. Variabel independent atau variabel tidak terikat (variabel X) yaitu variabel
yang menjadi sebab terjadinya pengaruh terhadap variabel dependent, yaitu dalam
penelitian ini adalah Net Working Capital (X₁), Capital Expenditure (X₂) dan
D. Hipotesis
masih perlu diuji kebenarannya melalui uji hipotesis atau uji statistik.80
Berdasarkan dengan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari
penelitian ini dapat dirumuskan penelitian dan disusun dalam bentuk kalimat
Ho: Net Working Capital (NWC) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Ha: Net Working Capital (NWC) secara parsial berpengaruh terhadap Total
Assets.
Ho: Capital Expenditure (CE) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Total
Assets; dan
Assets.
80
Ketut Swajarna, Statistik Kesehatan, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2016), hlm. 71
65
Ho: Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara
Ha: Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara
METODOLOGI PENELITIAN
patkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu
Dengan demikian metode yang digunakan untuk meneliti Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets harus
secara ilmiah pula sehingga dapat menjadi rujukan bagi peneliti lainnya, baik
A. Obyek Penelitian
Objek penelitian ini mengenai Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets. Data diperoleh dari Laporan
(BEI). Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) merupakan
objek penelitian sebagai variabel X1 dan X2, sedangkan Total Assets adalah objek
(ISSI) yaitu PT. Indo Tambangraya Megah. Perusahaan ini adalah perusahaan
yang bergerak dalam sektor pertambangan yang telah go public di Bursa Efek
Indonesia.
81
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabet, 2008) hlm. 2.
66
67
B. Metode Penelitian
pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data
yang dapat diukur dalam suatu skala numeric (angka) yang dalam perhitungannya
Hasil penelitian ini merupakan pengujian dari teori atau hipotesis melalui
menjelaskan hubungan antar variabel, dimana hasil yang akan keluar adalah
terdapat pengaruh signifikan atau tidak. Terdapat dua variabel yang diteliti dalam
penelitian ini, yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
82
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. (Bandung: Alfabet. 2013) hlm. 2
83
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 58
68
84
Sugiyono, Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.
39
85 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm. 37
86
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 41.
69
pengertian dari mana (sumbernya) data itu berasal. Berdasarkan hal itu, data
tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh pihak lain.87
Sedangkan data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan oleh institusi atau
lembaga pengumpul data yang otoritatif dan telah dipublikasikan kepada
masyarakat luas.88
Sumber data penelitian yang penulis pakai yaitu dari data sekunder. Data
tersebut diperoleh dari Indonesia Index Exchange (IDX) yang berupa laporan
keuangan tahunan (annual report) PT. Indo Tambangraya Megah periode 2010-
2019 yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI). Data tersebut dari laporan
E. Operasionalisasi Variabel
penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel dan pengukuran.
berbagai variasi nilai (kategori).89 Variabel data adalah variabel yang secara
sederhana dapat diartikan ciri individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur
secara kuantitatif mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbul
(biasa).90
87
Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hlm 104
88
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015) Hlm. 17.
89
Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan
Praktisi, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hlm. 36.
70
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis
Assets.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
91
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan ke 4, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 300.
92
Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi 4, (Yogyakarta: Badan
Penerbitas Fakultan Ekonomi UGM, 2001), hlm. 56.
71
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
alat pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti, untuk mendapatkan
1. Dokumentasi
pengumpulan data dengan mengambil data yang telah tercatat atau terdata dalam
93
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
94
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 308.
95
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 201.
72
langsung.96 Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah bersumber dari
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan penulis memperoleh data tersebut
2. Kepustakaan
menghimpun berbagai data atau informasi dari sejumlah literatur yang erat
kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta
majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian penelitian sebelumnya yang
teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan
pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, studi
diteliti.
96
Skripsi Deuis Fitrotul Hayat, Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM,
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.41
73
3. Browsing
materi dari internet sangat melimpah dan mudah untuk didapat, sehingga
dokumentasi atau studi pustaka adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari
dipublikasikan oleh perusahaan dari tahun 2010 sampai tahun 2019 melalui
yang diteliti.
dan ketika peneliti telah telah selesai mengumpulkan data maka langkah selan-
jutnya adalah menganalisis data yang telah diperolehnya. Metode analisis data ini
terbagi menjadi dua jenis, yaitu: metode analisis kuantitatif dan metode analisis
kualitatif.
dengan cepat, sementara analisis kualitatif ini digunakan untuk data kualitatif
Mengacu kepada uraian di atas, maka pada bagian analisis data ini peneliti
1. Analisis Deskriptif
dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk memaparkan data objek penelitian.
tabel, kurva, atau diagram sebagai bahan dasar untuk dijelaskan secara naratif dan
deskriptif.97
Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika model
klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linear yaitu
estimasi yang tidak bisa dan pengujiannya dapat dipercaya.98 Adapun pengajuan
a. Uji Normalitas
normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil.99 Teknik pengujian normalitas terdiri dari uji P-P Plot,
dengan melihat nilai signifikansi (Asymp. Sig. pada output Statistical Package for
Social Sciense) dari nilai Kolmogrov Sminov > 5%, maka data yang digunakan
berdistribusi normal.100
b. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Model regresi dikatakan
10.102
99
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 107.
100
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 50
101
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 25.
102
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat; Ringkasan dan Kasus,
cetakan pertama, (Yogyakarta: Amara Books, 2007), h. 90.
76
c. Uji Heteroskedastisitas
pegamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi merupakan salah satu dari analisis uji asumsi klasik
bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi
pada periode sebelumnya (t-1). Model regreasi yang baik adalah yang tidak
3. Analisis Kuantitatif
data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian
penelitian, terutama mengenal apa yang sudah diteliti. Dalam penelitian ini,
analisis yang digunakan adalah analisis regresi, analisis korelasi dan analisis
koefisien.
a. Analisis Regresi
hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu antara variabel bergantung
103
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 92.
104
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 110.
77
Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengukur apakah ketiga data atau
variabel yang dihibungkan itu berbentuk garis lurus atau linearitas dapat juga
Tujuan analisis regresi linier sederhana adalah untuk meramalkan nilai variabel
dependen melalui nilai-nilai variabel yang diketahui, teknis analisis ini sangat
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap
Total Assets dan Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets.
berikut107:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
105
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.
140.
106
Skripsi Deuis Fitrotul Hayat, Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM,
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.43
107
Sudjana, Metoda Statistika, cetakan ulang ketiga edisi keenam, (Bandung: PT Tarsito
Bandung, 2005), hlm. 315.
78
Keterangan:
𝑌 = Variabel Terikat
𝑎 = Konstana
𝑏 = Koefisien Regresi
𝑋 = Variabel Bebas
Y variabel tak bebas. Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai
berikut: 108
(∑ 𝑥 2 ) (∑ 𝑦) − (∑ 𝑥)( ∑ 𝑦)
𝑎= 2
𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
Keterangan:
𝑎 = konstanta
𝑏 = koefisien regresi
∑𝑥 = Variabel Bebas
∑𝑦 = Variabel Terikat
𝑛 = lamanya periode
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets yang dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
108
Sudjana, Metoda Statistika, cetakan ulang ketiga edisi keenam, (Bandung: PT Tarsito
Bandung, 2005), hlm, 315.
79
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑥𝑛 + 𝑒 atau ditulis
(CE).
Keterangan:
𝑌 = Variabel Terikat
𝑥1 = Variabel Bebas 1
𝑥2 = Variabel Bebas 2
𝑒 = Error (kesalahan)
b. Analisis Korelasi
menguji ada atau tidaknya hubungan serta arah hubungan antar dua variabel atau
lebih.109 Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dua variabel bila data
kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan data berasal dari dua sumber atau
lebih tersebut sama.110 Untuk menunjukan besarnya keeratan hubungan antara dua
sebagai berikut:
109
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015) Hlm. 25.
110
Skripsi Siti Umdatul Faroh, Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index(JII),
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.78
80
antara 2 variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, analisis korelasi yang digunakan
(NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets. Nilai korelasi
populasi (p) berkisar antara interval -1 ≤ p ≤ 1. Jika korelasi bernilai positif, maka
hubungan antara dua variabel bersifat searah. Sebaliknya, jika korelasi bernilai
berikut:
𝑛. (∑ 𝑋1 𝑦) − (∑ 𝑋1 ). (∑ 𝑌)
𝑟𝑋1 𝑌 =
2 2
√{𝑛. ∑ 𝑋₁2 − (∑ X1 ) } . {𝑛. ∑ 𝑌2 − (∑ Y) }
𝑛. (∑ 𝑋2 𝑦) − (∑ 𝑋2 ). (∑ 𝑌)
𝑟𝑋2 𝑌 =
2 2
√{𝑛. ∑ 𝑋₂2 − (∑ X2 ) } . {𝑛. ∑ 𝑌2 − (∑ Y) }
Keterangan:
𝑛 = Jumlah Periode
𝑥 = Variabel Bebas
𝑦 = Variabel Terikat
dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan atau bersama-sama dengan
111
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 192.
81
𝑛 (𝛴𝑥₁𝑦) − (𝛴𝑥₁)(𝛴𝑦)
𝑟𝑥₁𝑦 =
√[𝑛 (𝛴𝑥₁2 ) − (𝛴𝑥₁)²][𝑛 (𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)²]
𝑛 (𝛴𝑥₂𝑦) − (𝛴𝑥₂)(𝛴𝑦)
𝑟𝑥₂𝑦 =
√[𝑛 (𝛴𝑥₂2 ) − (𝛴𝑥₂)²][𝑛 (𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)²]
𝑛 (𝛴𝑥₁𝑥₂) − (𝛴𝑥₁)(𝛴𝑥₂)
𝑟𝑥₁𝑥₂ =
√[𝑛 (𝛴𝑥₁2 ) − (𝛴𝑥₁)²][𝑛 (𝛴𝑥₂2 ) − (𝛴𝑥₂)²]
Keterangan:
n = Jumlah periode
x₁ = Variabel bebas 1
x₂ = Variabel bebas 2
y = Variabel terikat
dengan arah yang berlawanan. Nilai 𝑟𝑥𝑦 yang besarnya semakin mendekati 1
hubungan antara X dan Y. Kriteria hubungan korelasi juga dapat dijelaskan pada
112
Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan Keuangan,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2009), hlm. 233.
113
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm, 231.
82
Tabel 3.2
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi
tahui seberapa besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan
Rentang nilai 𝑅2 antara nol dan satu, artinya Semakin besar 𝑅2 tentu mengindi-
dependen.114
Kd = 𝑟2 x 100%
114
Skripsi Siti Umdatul Faroh, Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index(JII),
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.78
115
Ridwan dan Sunarto, Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis.
(Bandung: Alfabeta, 2007) hlm.61
83
Keterangan:
Analisis korelasi berganda ini berkenaan dengan hubungan tiga atau lebih
Sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh yang diberikan seluruh variabel
bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Korelasi berganda ini dapat diketahui
dengan rumus:
Keterangan:
2
𝑟𝑥 = Koefisien korelasi X1 terhadap Y
1
2
𝑟𝑥 = Koefisien korelasi X2 terhadap Y
2
𝑟𝑦 = Koefisien korelasi Y
koefisien dengan uji t. Sedangkan uji variabel secara simultan pengaruh antara X1
Uji signifikansi parsial atau uji t ini dilakukan untuk mengetahui atau
Pengujian semacam ini akan sangat berguna jika pada pengujian analisis
ragam diperoleh kesimpulan bahwa terdapat paling sedikit satu peubah yang
berpengaruh terhadap peubah tak bebas. Sehingga pengujian ini akan sangat
bermanfaat untuk menunjukan peubah bebas (X1 = Net Working Capital dan X2 =
Capital Expenditure (CE) mana yang berpengaruh terhadap peubah tak bebas (Y
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
Keterangan:
t = distirbusi t
n = jumlah data
r2 = koefisien determinasi,
selanjutnya dibandingkan dengan ttabel, dengan besar taraf nyata atau probabilitas
(besar signifikansi) 0,05 atau sama denagn 5%. Selanjutnya, kesimpulan dari
(a) Ho diterima dan Ha ditolak, jika –ttabel < thitung < ttabel maka dapat disimpulkan
116
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 380.
85
(b) Ho ditolak dan Ha diterima, jika thitung>ttabel atau thitung<-ttabel maka dapat
maka untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh secara parsial dari masing-
masing variabel yang terdiri dari variabel independen X1 Net Working Capital
(NWC) dan X2 Capital Expenditure (CE) dengan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
Total Assets.
117
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015), hlm. 28.
86
pengaruh variabel bebas Net Working Capital (X1) dan Capital Expenditure (X2)
secara bersama-sama terhadap variabel terikat Total Assets (Y). Untuk menguji
𝑅 2 ⁄𝑘
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1 − 𝑟2 )⁄(𝑛 − 𝑘 − 1)
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah data
diperoleh dengan menggunakan tingakt risiko atau taraf signifikansi level 5% atau
sama dengan 0,05, dengan degree freedom (df) = n-k-1 dengan kriteria sebagai
berikut:
pengaruh signifikan.
Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)
1) Ho : â1 = â2 = 0
Tbk.
87
2) Ho : â1 = â2 ≠ 0
Tbk.
BAB IV
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) adalah perusahaan publik yang
terkemuka untuk pasar energi dunia. Berikut gambaran umum PT. Indo
September 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Sejak
didirikan tidak pernah dilakukan perubahan nama perusahaan sampai saat ini. Pada
tahun 2007, ITM mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember
dan menjadi perusahaan terbuka dengan melepas 20% saham kepada publik. Sisa
saham dimiliki Banpu Mineral (Singapore) Pte. Ltd 77,60% dan PT. Sigma Buana
Cemerlang 2,40%.
Pada tahun 2010, Banpu Mineral (Singapore) Pte. Ltd melepaskan 8,72%
Kantor Pusat perusahaan ITM berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai
3, Jln. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA, Jakarta Selatan 12310.
118
Editor, “Annual Report PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Tahun 2019”, dalam
https://itmg.co.id/ diakses pada tanggal 25 Desember 2020.
88
89
inisiatif inovasi ITM tak hanya bermanfaat secara internal, namun juga secara
proyek yang ditampilkan pada ITMNovation ke-11, mewakili ITM pada Banpu
Innovation Convention ke-7 do Thailand. Pada acara itu, ITM meraih penghargaan
“Overall Champion” dan satu proyek JBG, Swampy Forest, memenangkan juara
kedua. Selaon itu, Bursa Efek Indonesia menetapkan ITM sebagai "Perusahaan
a. Visi
Menyediakan produk energi dan jasa yang berkualitas dan terjangkau secara
berkelanjutan
b. Misi
hubungan kerja sama yang ada dalam perusahaan untuk mencapai sasaran. Stuktur
pembatasan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi yang ada dalam
suatu perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Indo Tambangraya Megah tbk
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
91
Tabel 4.1
Dewan Komisaris dan Direksi PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Per 31 Desember 2019
Dewan Komisaris
Nama Jabatan
Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak Komisaris Utama dan Independen
Somruedee Chaimongkol Komisaris
Fredi Chandra Komisaris
Mahyudin Lubis Komisaris Independen
Somsak Sithinamsuwan Komisaris
Prof. Djoko Wintoro, PhD. Komisaris Independen
Direksi
Nama Jabatan
Kirana Limpaphayom Direktur Utama
A.H. Bramantya Putra Wakil Direktur Utama
Padungsak Thanakij Direktur
Ignatius Wurwanto Direktur
Jusnan Ruslan Direktur
Stephanus Demo Wawin Direktur
Yulius Kurniawan Gozali Direktur
Mulianto Direktur
b. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan meliputi ekspor-impor dan perdagangan
hasil pertambangan yang meliputi pasir, batu, batubara padat (bricket), batu abu
tahan api serta kegiatan usaha terkait.
c. Pengangkutan/Transportasi
Dalam menjalankan usaha di bidang pengangkutan/transportasi
pertambangan dan batubara termasuk pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas
transportasi di bidang pertambangan dan batubara serta kegiatan usaha terkait.
d. Perbengkelan
Menjalankan usaha dalam bidang perbengkelan termasuk pemeliharaan dan
perawatan (maintenance) untuk segala macam kendaraan bermotor serta bagian
dari kegiatan jaringan layanan purna jual yang sekaligus berfungsi mendukung
pemasaran produk yang dijual. Dalam kenyataannya layanan tidak dapat diberikan
kendaraan.
e. Industri
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk menjalankan usaha dalam bidang
industri pengolahan barang-barang dari hasil pertambangan dan memproduksi
barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang
serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin.
f. Ketenagalistrikan
Menjalankan usaha penunjang ketenagalistrikan antara lain pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan dan pengembangan
teknologi yang menunjang penyediaan tenaga listrik dan pembangkit listrik tenaga
energi baru lainnya.
aplikasi SPSS for windows version 20 dan perhitungan manual yang dilakukan pada
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan alat uji analisis yang digunakan dalam suatu
penelitian yang bertujuan untuk memaparkan data objek penelitian. Data yang akan
digunakan dalam analisis deskriptif adalah Net Working Capital (NWC), Capital
Expenditure (CE) dan Total Assets yang diperoleh dari website resmi PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019.
a. Analisis Perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Berdasarkan data analisis Net Working Capital (NWC) sebagai variabel X₁
dapat terlihat perkembangannya setiap tahun mengalami kenaikan atau penurunan.
Berikut data perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk periode 2010-2019:
Tabel 4.2
Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019
Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Net Working
penurunan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -
0,776%, sedangkan tahun 2011 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar
9,380%. Namun pada tahun 2012, 2013 dan 2014 mengalami penurunan masing-
masing menjadi -2,318%, -4,443% dan -4,600%. Pada tahun selanjutnya Net
Working Capital (NWC) mengalami kenaikan yaitu tahun 2015 sebesar 0,625%,
tahun 2016 sebesar 1,997% dan tahun 2017 sebesar 4,684%. Sementara pada tahun
Tambangraya Megah Tbk Periode 2010-2019 yang disajikan dalam bentuk grafik.
Grafik 4.1
Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019
NWC
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
95
Grafik di atas menunjukkan secara jelas bahwa Net Working Capital (NWC)
bahwa kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 9,38%.
Sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu menurun sebesar -
4,60%.
Megah Tbk
Berikut data perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo Tambangraya
Tabel 4.3
Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019
Grafik 4.2
Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk
Periode 2010-2019
Capital Expenditure
8
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-2
-4
CE
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
97
bahwa kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 5,92%.
Sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu menurun sebesar -
2,56%.
perkembangan Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019.
Tabel 4.4
Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk
Periode 2010-2019
Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Total Assets pada
data yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Tahun 2009 menjadi acuan perhitungan
untuk mengetahui perkembangan kenaikan atau penurunan pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -0,085%, namun berbeda dengan tahun
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2012 sebesar 0,643%, lalu tahun 2013 pun
meningkat sebesar 0,006% dan kembali meningkat pada tahun 2014 sebesar
0,136%. Lalu, tahun 2015 mengalami penurunan kembali sebesar -2,449%. Pada
tahun selanjutnya mengalami peningkatan secara terus menerus yaitu pada tahun
2016 sebesar 0,231%, tahun 2017 sebesar 1,098% dan tahun 2018 sebesar 0,620%.
Namun, tidak diikuti pada tahun 2019 yang mengalami penurunan sebesar -1,723%.
Berikut ini perkembangan Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
Grafik 4.3
Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019
Total Assets
4
3
2
1
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-1
-2
-3
TA
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
99
Grafik di atas menunjukkan secara jelas bahwa Total Assets selama periode
paling tinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,60%. Sedangkan penurunan
d. Statistik Deskriptif
atau memberi gambaran pada obyek yang akan diteliti melalui data sampel atau
yang berlaku secara umum. Berikut merupakan data deskriptif yang diolah
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.
Descriptive Statistics
Mengacu pada tabel 4.5 di atas, diperoleh hasil yang menunjukkan nilai N
atau jumlah data pada Net Working Capital (NWC) adalah 10. Maka nilai minimum
diperoleh untuk Net Working Capital (NWC) 5,682 dan nilai maksimum 17,033.
Selanjutnya angka mean dan standar deviasi untuk Net Working Capital (NWC)
100
Expenditure (CE) nilai N atau jumlah data adalah 10, maka diperoleh nilai
minimum 4,993 dan nilai maksimum 13,559. Selanjutnya angka mean sebesar
Lalu variabel Total Assets nilai N atau jumlah data adalah 10 dengan nilai
minimum 8,036 dan nilai maksimum sebesar 11,640. Lalu nilai mean sebesar
tersebut, keseluruhan data didapat dari perhitungan dengan N atau banyaknya data
yaitu 10 tahun.
Pengujian ini pada umumnya bertujuan untuk menguji persyaratan model regresi
berganda agar model regresi tersebut tidak mengalami Best Unbiased Estimator
(BLUE) atau pembiasan suatu model regresi berganda. Oleh karena itu, diperlukan
uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang dijadikan persyaratan pra
analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi data
variabel terikat dan variabel bebas keduanya berdistribusi normal atau tidak dalam
regresi. Model regresi dikatakan baik apabila memiliki distribusi data normal atau
101
Tabel 4.6
Uji Normalitas
nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,997 yang berarti jika dilihat pada dasar
pengambilan keputusan, nilai tersebut lebih besar dari nilai taraf signifikasi 0,05,
yaitu 0,405 ≥ 0,05 dan 0,997 ≥ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
residual regresi tersebut berdistribusi normal dan analisis regresi dapat dilakukan.
102
Gambar 4.2
Hasil Normalitas Histogram
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
bahwa data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal, karena jika dilihat
dari gambar di atas, histogram tersebut memiliki pola seperti gental, bell atau
menyerupai lonceng dalam artian tidak lebih condong ke kanan maupun ke kiri.
103
Gambar 4.3
Hasil Normalitas Probality-Plot
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
Berdasarkan data pada grafik uji normalitas tersebut hasil perhitungan SPSS
for windows Version 20 menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal menujukan model regresi dinyatakan lulus atau
Ho diterima artinya pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Tolerance dan Variance Inflastion Factor (VIF). Pada umumnya nilai tolerance di
atas 0,1 atau sama dengan VIP dibawah 10. Hipotesis dari uji ini yaitu:
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 8.203 1.408 5.828 .001
Net
Working
.212 .107 .648 1.986 .087 .827 1.209
Capital
1
(NWC)
Capital
Expenditur -.033 .140 -.077 -.235 .821 .827 1.209
e (CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
Pada tabel di atas nilai tolerance 0,827 ≥ 0,1 dan nilai VIF 1,209 ≤ 10,
dengan kata lain model regresi ini terbebas dari gejala multikolinearitas. Maka
c. Uji Heterokedastisitas
mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk mengetahui
ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat melalui ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Ada
H1 : terdapat heterokedastisitas
Gambar 4.4
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20
106
bawah angka 0 pada sumbu Y dan titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu
d. Uji Autokorelasi
tertentu (t) dengan kesalahan pengganggu (residual) pada periode sebelumnya (t-
1). Teknik yang digunakan adalah Runs Test. Adapun hipotesis yang akan diuji
adalah:
H1 : Ada autokorelasi
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardiz
ed Residual
a
Test Value -.13884
Cases < Test Value 5
Cases >= Test Value 5
Total Cases 10
Number of Runs 5
Z -.335
Asymp. Sig. (2-tailed) .737
a. Median
Sumber: Data hasil Output SPS for Windows Version 20
107
Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas, diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,737. Artinya lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak residual
random (acak). Dengan demikian data yang digunakan tidak terdapat autokorelasi.
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi atau lulus, maka pengujian dilanjutkan
ke analisis statistik parametris dengan teknik uji analisis regresi dan dilanjutkan
analisis korelasi, koefisien determinasi, uji signifikansi uji t (parsial), dan uji F
(simultan).
3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang menggambarkan angka-angka
yang muncul agar mudah dipahami. Metode perhitungan analisis kuantitatif dapat
menggunakan analisis regresi, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian
hipoteses dengan melakukan uji t dan uji F.
Berikut merupakan data keseluruhan beserta data dasar untuk analisis
statistik:
Tabel 4.9
Jumlah Perhitungan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure
(CE) terhadap Total Assets
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019
sebagai berikut:
Working Capital (NWC) terhadap Total Assets berpengaruh positif atau negatif,
selain itu regresi linier bertujuan untuk memprediksi nilai dari Total Assets
Y = a + bX
a) Menghitung 𝑎
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
(𝛴𝑦)(𝛴𝑥12 ) − (𝛴𝑥1 )(𝛴𝑥1 𝑦)
𝑎=
𝑛 (𝛴𝑥12 ) − (𝛴𝑥1 )2
(100)(1.132,988) − (100)(1.026,870)
𝑎=
10 (1.132,988) − (100)2
113.298,8 − 102.687
𝑎=
11.329,88 − 10.000
10.611,8
𝑎=
1.329,88
𝒂 = 𝟕, 𝟗𝟕𝟗𝟓𝟐 ≈ 𝟕, 𝟗𝟖𝟎
b) Menghitung nilai b
10 (1.026,870) − (100)(100)
𝑏=
10 (1.132,988) − (100)2
10.628,7 − 10.000
𝑏=
11.329,88 − 10.000
268,7
𝑏=
1.329,88
𝒃 = 𝟎, 𝟐𝟎𝟐𝟎𝟓 ≈ 𝟎, 𝟐𝟎𝟐
Capital (NWC) Terhadap Total Assets menghasilkan konstanta (a) sebesar 7,980
dan koefisien (b) sebesar 0,202. Sedengkan apabila dibandingkan dengan hasil
berikut:
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7.980 .972 8.205 .000
Net Working
1
Capital .202 .091 .616 2.211 .058
(NWC)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
Berdasarkan perhitungan manual dan SPSS for Windows yang ditampilkan
melalui tabel 4.10 di atas menujukan hasil yang sama. Bahwa Total Asset sebagai
Y = a + bX₁
Y = 7,980 + 0,202 X₁
Total Assets = 7,980 + 0,202 Net Working Capital
110
Keterangan:
Y = Total Asset
𝑎 = Konstanta
𝑏 = Koefisien Regresi
dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 7,980 dan apabila Net
Working Capital (NWC) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total Assets
akan mengalami penaikan sebesar 0,2020. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah
pengaruh variabel Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets berpengaruh
positif.
10(1.026,870) − (100)(100)
𝑟𝑥1𝑦 =
√(10(1.132,988) − (100)2 ) (10(1.014,310) − (100)2 )
10.268,7 − 10.000
𝑟𝑥1𝑦 =
√(11.329,88 − 10.000) (10.143,1 − 10.000)
268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
√(1.329,88) (143,1)
268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
√ 190.305,828
111
268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
436,24056
perhitungan SPSS For Widnows version 20, maka diperoleh hasil yang sama. Hasil
Tabel 4.11
Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Correlations
Net Working Total
Capital Assets
(NWC)
Pearson
1 .616
Net Working Capital Correlation
(NWC) Sig. (2-tailed) .058
N 10 10
Pearson
.616 1
Correlation
Total Assets
Sig. (2-tailed) .058
N 10 10
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows Version 20 di atas, bernilai positif sebesar 0,616 yang berada pada
interval 0,60-0,799, ini menunjukkan bahwa Net Working Capital (NWC) kuat
jika nilai Net Working Capital (NWC) meningkat maka nilai Total Assets pun
meningkat.
112
Tabel 4.12
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi
besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan Capital
Assets (Y).. Adapun hasil perhitungan determinasi secara manual yaitu sebagai
berikut:
𝑅 2 = (𝑟𝑥1𝑦 )2 × 100%
𝑅 2 = (0,61594456)2 × 100%
𝑅 2 = 0,3793877 × 100%
𝑅 2 = 37,939%
Keterangan:
perhitungan menggunakan SPSS For Windows Version 20, maka diperoleh sebagai
berikut:
113
Tabel 4.13
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
l
1 .616a .379 .302 1.053597
a. Predictors: (Constant), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows version 20 di atas, menunjukan nilai R square sebesar 0,379 atau
sebesar 37,939% yang berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dapat
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Faktor Lain
62,061%
37,939%
Net Working Capital Total Assets (Y)
(NWC) (X₁)
Gambar 4.5
Hasil pembuktian Hipotesis
Capital (NWC) secara parsial dalam menerangkan Total Assets. Perhitungan uji t
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
0,61594456√10 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (0,61594456)2
0,61594456 √8
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 0,3793877
0,61594456 (2,8284)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,6206123
1,74213759
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,7877895
df = n – 2
df = 10 – 2
df = 8
0,05
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (8)
2
115
𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 2,306
Keterangan:
t = distirbusi t
n = jumlah data
r2 = koefisien determinasi,
perhitungan menggunakan SPSS For Windowss Version 20, maka didapat hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Analisis Uji t (Parsial)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7.980 .972 8.205 .000
1 Net Working
Capital .202 .091 .616 2.211 .058
(NWC)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows Version 20 di atas, diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,211 Sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sebesar 2,306 dengan nilai signifikansi 0,058. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
116
= 2,211 < 2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu Net Working Capital
(NWC) secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total
Assets.
Gambar 4.6
Skema Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Y = a + bX
a) Menghitung 𝑎
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
(𝛴𝑦)(𝛴𝑥22 ) − (𝛴𝑥2 )(𝛴𝑥2 𝑦)
𝑎=
𝑛 (𝛴𝑥22 ) − (𝛴𝑥2 )2
(100)(1.077,843) − (100)(1.006,435)
𝑎=
10 (1.077,843) − (100)2
107.784,3 − 100.643,5
𝑎=
10.778,43 − 10.000
7.140,8
𝑎=
778,43
𝒂 = 𝟗, 𝟏𝟕𝟑𝟑𝟑𝟔𝟎𝟕𝟒 ≈ 𝟗, 𝟏𝟕𝟑
117
b) Menghitung nilai b
10 (1.006.435) − (100)(100)
𝑏=
10 (1.077,843) − (100)2
10.064,35 − 10.000
𝑏=
10.778,43 − 10.000
64,35
𝑏=
778,43
𝒃 = 𝟎, 𝟎𝟖𝟐𝟔𝟔𝟔𝟑𝟗𝟐 ≈ 𝟎, 𝟎𝟖𝟑
Expenditure (CE) Terhadap Total Assets menghasilkan konstanta (a) sebesar 9,173
dan koefisien (b) sebesar 0,083. Sedangkan apabila dibandingkan dengan hasil
berikut:
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Capital Expenditure (CE)terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9.173 1.544 5.941 .000
1 Capital
Expenditure .083 .149 .193 .556 .593
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
118
melalui tabel 4.10 di atas menujukan hasil yang sama. Bahwa Total Asset sebagai
Y = a + b𝑿𝟐
Y = 9,173 + 0,083 𝑿𝟐
Total Assets = 9,173 + 0,083 Capital Expenditure
Keterangan:
Y = Total Assets
𝑎 = Konstanta
𝑏 = Koefisien Regresi
dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 9,173 dan apabila Capital
Expenditure (CE) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total Assets akan
mengalami penaikan sebesar 0,083. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh
10(1.006,435) − (100)(100)
𝑟𝑥2𝑦 =
√(10(1.006,435) − (100)2 ) (10(1.014,310) − (100)2 )
10.064,35 − 10.000
𝑟𝑥2𝑦 =
√(10.778,43 − 10.000) (10.143,1 − 10.000)
119
64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
√(778,43) (143,10)
64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
√111.393,333
64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
333,7563977
perhitungan SPSS For Widnows version 20, maka diperoleh hasil yang sama. Hasil
Tabel 4.16
Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Correlations
Total Assets Capital
Expenditure (CE)
Pearson Correlation 1 .193
Total Assets Sig. (2-tailed) .593
N 10 10
Pearson Correlation .193 1
Capital Expenditure
Sig. (2-tailed) .593
(CE)
N 10 10
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows Version 20 di atas, bernilai positif sebesar 0,193 yang berada pada
bahwa jika nilai Capital Expenditure (CE) meningkat maka nilai Total Assets pun
meningkat.
120
Tabel 4.17
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi
besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan Capital
Assets (Y). Adapun hasil perhitungan determinasi secara manual yaitu sebagai
berikut:
𝑅 2 = (𝑟𝑥2𝑦 )2 × 100%
𝑅 2 = (0,19280529)2 × 100%
𝑅 2 = 0,037174 × 100%
𝑅 2 = 3,7%
Keterangan:
perhitungan menggunakan SPSS For Windows Version 20, maka diperoleh sebagai
berikut:
121
Tabel 4.18
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .193 .037 -.083 1.312242
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE)
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows version 20 di atas, menunjukan nilai R square sebesar 0,037 atau
sebesar 3,7% yang berarti bahwa Capital Expenditure (CE) dapat mempengaruhi
Total Assets sebesar 3,7%. Sedangkan sisanya sebesar 96,3% dipengaruhi oleh
Faktor Lain
96,3%
3,7%
Capital Expenditure (CE) Total Assets (Y)
(𝑋2)
Gambar 4.7
Hasil pembuktian Hipotesis
Expenditure (CE) secara parsial dalam menerangkan Total Assets. Perhitungan uji
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
0,192805529√10 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (0,192805529)2
0,192805529 √8
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 0,37174
0,192805529 (2,8284)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,962826
0,54533
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,98124
df = n – 2
df = 10 – 2
df = 8
0,05
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (8)
2
𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 2,306
Keterangan:
t = distirbusi t
n = jumlah data
r2 = koefisien determinasi,
perhitungan menggunakan SPSS For Windowss Version 20, maka didapat hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.19
Analisis Uji t (Parsial)
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9.173 1.544 5.941 .000
Capital
1
Expenditure .083 .149 .193 .556 .593
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
For Windows Version 20 di atas, diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,556 Sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sebesar 2,306 dengan nilai signifikansi 0,593. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
= 0,556 < 2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu Capital Expenditure (CE)
secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total Assets.
124
Gambar 4.8
Skema Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
pengaruh dua variabel atau lebih terhadap variabel dependen atau terikat. Ada
(𝛴𝑋1 )2
𝛴𝑋12 = 𝛴𝑋12 −
𝑛
2
(100)2
𝛴𝑋1 = 1.132,988 −
10
10000
𝛴𝑋12 = 1.132,988 −
10
𝛴𝑋12 = 132,988
(𝛴𝑋2 )2
𝛴𝑋22 = 𝛴𝑋22 −
𝑛
125
(100)2
𝛴𝑋22 = 1.077,843 −
10
10000
𝛴𝑋22 = 1.077,843 −
10
𝛴𝑋22 = 77,843
c) Menghitung 𝛴𝑌 2
(𝛴𝑌)2
𝛴𝑌 2 = 𝛴𝑌 2 −
𝑛
2
(100)2
𝛴𝑌 = 1.014,310 −
10
10000
𝛴𝑌 2 = 1.014,310 −
10
𝛴𝑌 2 = 14,310
d) Menghitung 𝛴𝑋1 𝑌
(𝛴𝑋1 ) (𝛴𝑌)
𝛴𝑋1 𝑌 = 𝛴𝑋1 𝑌 −
𝑛
(100)(100)
𝛴𝑋1 𝑌 = 1.026,870 −
10
10000
𝛴𝑋1 𝑌 = 1.026,870 −
10
𝛴𝑋1 𝑌 = 26,87
e) Menghitung 𝛴𝑋2 𝑌
(𝛴𝑋2 ) (𝛴𝑌)
𝛴𝑋2 𝑌 = 𝛴𝑋𝟐 𝑌 −
𝑛
(100)(100)
𝛴𝑋2 𝑌 = 1.006,435 −
10
10000
𝛴𝑋2 𝑌 = 1.006,435 −
10
𝛴𝑋2 𝑌 = 6,435
126
f) Menghitung 𝛴𝑋1 𝑋2
(𝛴𝑋1 )(𝛴𝑋2 )
𝛴𝑋1 𝑋2 = 𝛴𝑋1 𝑋2 −
𝑛
(100)(100)
𝛴𝑋1 𝑋2 = 1.042,315 −
10
10000
𝛴𝑋1 𝑋2 = 1.042,315 −
10
𝛴𝑋1 𝑋2 = 42,315
g) Menghitung 𝑏1
(77,843)(26,870) − (42,315)(6,435)
𝑏1 =
(132,988)(77,843) − (42,315)2
2.091,64141 − 272,297025
𝑏1 =
10.352,184884 − 1.790,559225
1.819,344385
𝑏1 =
8.561,625659
𝑏1 = 0,2124999 ≈ 0,212
h) Menghitung 𝑏2
(132,988)(6,435) − (42,315)(26,87)
𝑏2 =
(132,988)(77,843) − (42,315)2
855,77778 − 1.137,00405
𝑏2 =
10.352,184884 − 1.790,559225
−281.22627
𝑏2 =
8.561,625659
𝑏2 = −0,032847 ≈ −0,033
127
i) Menghitung nilai a
𝑎 = 8,203471 ≈ 8,203
sebesar 8,203, nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,212, dan nilai koefisien regresi
(b2) sebesar -0,033. Berikut penulis sajikan hasil perhitungan menggunakan SPSS
Tabel 4.20
Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8.203 1.408 5.828 .001
Net Working
Capital .212 .107 .648 1.986 .087
1 (NWC)
Capital
Expenditure -.033 .140 -.077 -.235 .821
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝑿𝟏 + 𝒃𝑿𝟐
𝒀 = 𝟖, 𝟐𝟎𝟑 + 𝟎, 𝟐𝟏𝟐𝑿𝟏 ± 𝟎, 𝟎𝟑𝟑𝑿𝟐
Total Assets = 8,203 + 0,212 Net Working Capital + (- 0,033) Capital
Expenditure
a) Jika nilai konstanta sebesar 8,203, artinya variabel independen Net Working
Capital dan Capital Expenditure dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel
b) Jika nilai koefisien regresi variabel Net Working Capital menunjukkan nilai
(satuan) dan variabel lainnya yaitu Net Working Capital dianggap konstan
dan kontribusi “variabel X1” dan “variabel X2” terhadap”variabel Y”, berikut
𝑏1 . ∑𝑋1 𝑌 + 𝑏2 . ∑𝑋2 𝑌
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
∑𝑌 2
129
5,70987 + (−0,21137)
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
14,310
5,4985
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
14,310
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √0,38424
Tabel 4.21
Analisis Koefisien Korelasi Berganda
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .620a .384 .208 1.121943
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.
Mengacu pada hasil perhitungan di atas, di dapat nilai korelasi Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets sebesar 0,620.
Maka nilai tersebut berada pada interval 0,60-0,799. Artinya, hubungan Net
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) kuat hubungannya terhadap
Total Assets.
130
Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) dalam menjelaskan
𝑅 2 = (0,61987)2 × 100%
𝑅 2 = 0,384239 × 100%
𝑅 2 = 38,4239% ≈ 38,42%
Tabel 4.22
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .620a .384 .208 1.121943
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.
diketahui sebesar 0,384239 dan jika dipersenkan menjadi 38,42%. Artinya, Net
4) Analisis Uji F
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan
Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan
ditolak.
𝑅 2 (𝑛 − 𝑚 − 1)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑚 ( 1 − 𝑅2)
0,384239 ( 10 − 2 − 1)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2 (1 − 0,384239)
0,384239 (7)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2 ( 0,615761)
2,689673
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1,231522
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,18402 ≈ 2,184
d) Menghitung nilai F
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,74
132
Tabel 4.23
Uji F (Simultan)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 5.497 2 2.749 2.184 .183b
1 Residual 8.811 7 1.259
Total 14.308 9
a. Dependent Variable: Total Assets
b. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.
Berdasarkan hasil perhitungan manual dan SPSS Fhitung sebesar 2,184 lebih
kecil dari Ftabel yang diperoleh sebesar 4,74. Sehingga diperoleh perbandingan
antara nilai Fhitung dan Ftabel yaitu 2,184 < 4,74 dengan nilai signifikansi 0,183. Maka
dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya “Net Working Capital
(NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap Total Assets.
Faktor Lain
Net Working
37,939% 61,58%
Capital (NWC)
(X1)
Capital 3,7%
Expenditure
(X2)
Gambar 4.9
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets
133
linier berganda, uji korelasi, uji determinasi, uji t dan uji F secara manual serta
1. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets pada
Net Working Capital atau biasa disebut modal kerja bersih dapat diartikan
sebagai nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas digunakan
aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva
lancar.120
119
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan
ketigabelas, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013), hlm. 57.
120
Weston J. Fred, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hlm. 327.
134
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti bahwa Total Assets dapat
dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional perusahaan. 121 Dalam
penelitian ini, Net Working Capital (NWC) termasuk salah satu bagian dari modal
kerja. Maka dapat dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka
semakin besar pula tingkat modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan.
Berdasarkan uji analisis regresi sederhana dengan nilai konstanta (a) sebesar
7,980 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,202, sehingga di dapat persamaan
(NWC) dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 7,980 dan apabila
Net Working Capital (NWC) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total
Assets akan mengalami penaikan sebesar 0,2020. Sehingga dapat dikatakan bahwa
arah pengaruh variabel Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
berpengaruh positif.
(NWC) bernilai positif sebesar 0,616 yang berada pada interval 0,60-0,799, ini
Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan bahwa jika nilai Net Working
Capital (NWC) meningkat maka nilai Total Assets pun meningkat. Sedangkan
0,379 atau sebesar 37,939% yang berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dapat
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
121
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
135
Capital (NWC) terhadap Total Assets memperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,211 Sedangkan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sebesar 2,306. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,211 < 2,306, maka H₀
diterima dan Ha ditolak, yaitu Net Working Capital (NWC) secara parsial tidak
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Net
Working Capital (NWC) bernilai positif dan tidak berpengaruh signifikan, artinya
apabila nilai Net Working Capital (NWC) naik maka nilai Total Assets akan naik,
namun tidak mampu meningkatkan nilai Total Assets secara signifikan. Hal ini
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Tresna Aprilia Mustaram (2018)
belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alfiah Lu’lu Sholihah
(2020) yang menunjukan bahwa Net Working Capital (NWC) berpengaruh positif
berpengaruh terhadap Total Assets. Apabila dianalisis dari laporan keuangan PT.
Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki liabilitas yang fluktuasi, namun cenderung
terus mengalami kenaikan pada beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan
bahwa PT. Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki utang jangka pendek yang
tinggi, sehingga adanya pengurangan aset perusahaan untuk melunasi utang jangka
perusahaan baik berupa modal kerja yang disebut current expenditure maupun
oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-upgrade fisik aset seperti peralatan,
(biaya atau nilai aset yang telah disesuaikan untuk tujuan perpajakan).
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti bahwa Total Assets dapat
dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional perusahaan. 123 Dalam
dapat dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka semakin besar
Berdasarkan uji analisis regresi sederhana dengan nilai konstanta (a) sebesar
9,173 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,083, sehingga di dapat persamaan
(CE) dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 9,173 dan apabila
122
Ery Hidayanti, “Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership terhadap
Capital Expenditure”, dalam Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN No. 2088-0944,
hlm. 122.
123
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
137
Assets akan mengalami penaikan sebesar 0,083. Sehingga dapat dikatakan bahwa
berpengaruh positif.
bernilai positif sebesar 0,193 yang berada pada interval 0,00-0,199, ini
terhadap Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan bahwa jika nilai Capital
Expenditure (CE) meningkat maka nilai Total Assets pun meningkat. Sedangkan
0,037 atau sebesar 3,7% yang berarti bahwa Capital Expenditure (CE) dapat
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Expenditure (CE) terhadap Total Assets memperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,556 Sedangkan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sebesar 2,306. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,556 < 2,306, maka Ho
diterima dan Ha ditolak, yaitu Capital Expenditure (CE) secara parsial tidak
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
Capital Expenditure (CE) bernilai positif dan tidak berpengaruh signifikan, artinya
apabila nilai Capital Expenditure (CE) naik maka nilai Total Assets akan naik,
namun tidak mampu meningkatkan nilai Total Assets secara signifikan. Hal ini
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Rissa Dwi Putri Rahayu (2018) yang
berpengaruh terhadap Total Assets. Apabila dianalisis dari laporan keuangan PT.
Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki nilai Capital Expenditure (CE) yang
rendah pada periode yang diambil oleh penulis. Hal ini dapat dilihat juga dari hasil
(CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Total Assets menjadi tolak ukur seberapa efektifkah suatu perusahaan dalam
mengelola aset yang ada. Total Assets yang tinggi biasanya menunjukkan
manajemen yang baik dan sebaliknya apabila Total Assets menurun, maka akan
menunjukkan manajamen yang buruk. Dari pernyataan ini dapat dirumuskan bahwa
semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin efektif perusahaan tersebut dalam
Total Assets adalah kumpulan dari seluruh harta kekayaan yang terdapat
pada total aset yakni terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Dimana
total assets ini akan menunjukkan kekayaan suatu perusahaan dalam menjalankan
124
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
139
Pengajuan asumsi klasik yang telah dilakukan oleh peneliti telah memenuhi
syarat asumsi klasik, sehingga data penelitian layak untuk digunakan dalam
menggunakan SPSS for Windows version 20 di dapat hasil uji regresi berganda
dengan nilai konstanta (a) sebesar 8,203, koefisien b₁ sebesar 0,212, dan koefisien
Artinya apabila Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
dianggap konstan bernilai nol (0) maka besarnya nilai Total Assets akan bernilai
8,203. Koefisien regresi Net Working Capital (NWC) bernilai positif sebesar 0,212,
sebesar satu (satuan) dan Capital Expenditure (CE) dianggap konstan (bernilai 0)
perubahan satu (satuan) dan Net Working Capital dianggap konstan (bernilai 0)
maka variabel dependen yaitu Total Assets akan mengalami perubahan penurunan
sebesar -0,033.
Pada perhitungan hasil uji korelasi berganda menunjukan nilai korelasi Net
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets
sebesar 0,620. Maka nilai tersebut berada pada interval 0,60-0,799. Artinya,
hubungan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) kuat
menjadi 38,42%. Artinya, Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure
(CE) secara simultan memberikan kontribusi terhadap Total Assets sebesar 38,42%.
Berdasarkan hasil uji F menunjukan Fhitung sebesar 2,184 lebih kecil dari
Ftabel yang diperoleh sebesar 4,74. Sehingga diperoleh perbandingan antara nilai
Fhitung dan Ftabel yaitu 2,184 < 4,74. Maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara
PENUTUP
A. Kesimpulan
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh Net
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada
1. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa Net Working Capital (NWC)
ketika Net Working Capital (NWC) naik maka Total Assets akan naik, namun
kenaikan Net Working Capital (NWC) tidak akan mampu meningkatkan Total
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ketika Capital Expenditure (CE) naik maka Total Assets akan naik, namun
Total Assets sebesar 3,7%, sedangkan sisanya sebesar 96,3% dipengaruhi oleh
terhadap Total Assets. Dengan demikian ketika Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) naik maka Total Assets akan naik, namun
141
142
kenaikan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) tidak akan
Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets
sebesar 38,42%, sedangkan sisanya sebesar 61,58% dipengaruhi oleh faktor lain
B. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil intisari
kemudian menjadi saran atau rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan
tersebut akan berdampak pada besarnya aset yang diperoleh. Semua perusahaan
kinerja perusahaan dengan menjaga kestabilan modal kerja bersih dan belanja
modal, meskipun hasil penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan, akan
tetapi hal ini harus mendapat perhatian dari pimpinan perusahaan. Oleh karena
kestabilan perolehan aset sesuai dengan penelitian ini yaitu Net Working
diluar Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) karena masih
banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi Total
Assets.
143
3. Bagi investor, penulis memberikan saran kepada para investor agar tidak
keuangan agar melihat kinerja perusahaan tersebut bisa dikatakan baik atau
144
145
Saphiro, Alan. 2005. Capital Budgteing and Investment Analysis. Person 1st ed.
Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.
146
b. Karya Ilmiah
Alfiah Lu’lu Sholihah. 2020. Pengaruh Net Working Capital dan Net Sales
terhadap Total Assets pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI): Studi di PT. Elnusa Tbk. Periode 2016-2019.
Bandung: UIN SGD Bandung.
Anton Trianto. 2017. Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung
Enim, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, Vol. 8, No. 3, Desember.
Awaluddin. 2016. Pasar Modal Syariah: Analisis Penawaran Efek Syariah di
Bursa Efek Indonesia, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Volume 1, Nomor 2.
Deuis Fitrotul Hayat. 2016. Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM.
Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Ery Hidayanti. 2012. Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership
terhadap Capital Expenditure, Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September ISSN
No. 2088-0944”
Fadilla. 2018. Pasar Modal Syariah dan Konvensional, Jurnal Islamic Banking,
Volume 3, Nomor 2 Edisi Februari.
Faiza Muklis. 2016. Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Indonesia, Jurnal
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni.
Farras Caesarmas dan Muhammad Saifi Putri. 2017. Pengaruh Net Working
Capital (NWC), Current Ratio (CR), Cash Flow Liquidity Ratio (CFLR) dan
Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham, dalam Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vo. 46, No.1, Mei.
Fitri Puspitasari. Pengaruh Tingkat Kolektabilitas dan Net Working Capital
terhadap Tingkat Profitabilitas PD BPR BKPD Pangandaran. Bandung:
UIN SGD Bandung.
148
c. Web-Situs
Achmad Naufal, Penerangan tentang Hadits Ekonomi Bab Modal yang Tidak
Jelas, dalam https://www.kompasiana.com/nopalary/penerangan-tentang-
hadits-ekonomi-bab-modal-yang-tidak-jelas_58cde798519373ec12a64768,
diakses pada tanggal 8 Mei 2020.
BEI, Profile Perusahaan Tercatat, dalam https://www.idx.co.id/profile-
perusahaan-tercatat/detail-profile-perusahaantercatat/?kodeEmiten=ITMG,
diakses pada tanggal 25 April 2020.
Editor, Annual Report PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Tahun 2019, dalam
https://itmg.co.id/ diakses pada tanggal 25 Desember 2020.
Editor, Ensiklopedi Kitab 9 Imam Hadits, dalam http://www.infotbi.com
/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1958, diakses pada
tanggal 23 November 2020.
Editor, Indeks Saham Syariah, dalam https://idx.co.id/idx-syariah/index-saham-
syariah/, diakses pada tanggal 6 Mei 2021.
Editor, Jual Beli yang Diharamkan, dalam https://almanhaj.or.id/3477-jual-beli-
yang-diharamkan.html, diakses pada 7 Mei 2021
Editor, Mengatur dan Membelanjakan Harta, dalam https;//muslim.or.id/3952-
mengatur-dan-membelanjakan-harta.html, diakses pada tanggal 8 Mei
2020.
Editor, Pengembangan Modal yang Diberkasi dalam Jual Beli Islam (Hadits
Ekonomi), dalam www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 26 Februari
2021.
Editor, Peran Manajemen Keuangan, dalam https://gmpjconsulting.com/2016
/04/25/peran-manajemen-keuangan/, diakses pada tanggal 5 Mei 2020.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
150
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Nomor : B-526/Un.05/III.3/PP.009/BS/XII/2020
Lamp :-
DEKAN FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar dan tertibnya pelaksanaan Penyusunan Skripsi
Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung dan hasil pertimbangan Biro Skripsi Fakultas Syari`ah dan Hukum UIN Sunan
Gunung Djati Bandung telah menyetujui judul skripsi yang bersangkutan pada tanggal 18
November 2020, perlu adanya Pembimbing Skripsi;
b. bahwa Saudara yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan ini dipandang mampu dan
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pembimbing skripsi mahasiswa Fakultas Syari’ah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Kedua : Pembimbing Skripsi berkewajiban melaksanakan bimbingan dan menyelesaikan tugasnya sampai
mahasiswa yang dibimbingnya berhasil menempuh Sidang Munaqasyah;
Ketiga : Kepada Pembimbing Skripsi diberikan honorarium, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan ketentuan segala sesuatu akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini;
SALINAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan
diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 8 Desember 2020
Dekan,
Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., S.E., M.M.Ak. Dadang Husen Sobana, M.Ag.
NIP. 19550551986031025 NIP. 197409012006041003
Catatan:
Lembar Bimbingan ini agar dibawa pada setiap bimbingan dan diparaf oleh Pembimbing.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
Jl. A.H. Nasution No. 105 Cibiru Bandung 40614 Tlp. (022) 7802278 Fax. (022) 7802278 Email: fsh_uinsgd@yahoo.com
MATERI
NO TGL/TAHUN CATATAN PEMBIMBING PARAF
BIMBINGAN
1 04 – 02 – 2021 Outline Cukup dan lanjutkan
Catatan:
Lembar Bimbingan ini agar dibawa pada setiap bimbingan dan diparaf oleh Pembimbing.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. A.H. Nasution Nomor 105 Cibiru - Kota Bandung 40614 Telp/Fax (022) 7802844
Website : www.febi.uinsgd.ac.id E.mail : febi@uinsgd.ac.id
Ketua Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN
Sunan Gunung Djati Bandung menerangkan bahwa mahasiswa dengan identitas berikut:
Nama : Ilham Mashdar Roihan
NIM : 1173070069
Kelas : MKS/8/B/2017
Judul Skripsi : Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2010-2019
Banpu Spirit adalah nilai-nilai utama perusahaan, yang terus menerus kami budayakan sehingga para karyawan
LAPORAN LABA RUGI 2010 2009 % 2008 2007 2006
ITM memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Perusahaan, dan pihak-pihak eksternal dapat mengenal nilai-nilai [dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain] [disajikan kembali]*** [disajikan kembali]*
dapat menerima tantangan, proaktif, fleksibel serta cakap dalam berbagai hal, Laba Bersih per Saham [nilai penuh] 0,18 0,30 (40) 0,21 0,10 0,11
mampu beradaptasi serta ulet, berkembang terus menerus.
Aset Lancar 608.153 673.004 (10) 498.228 380.692 175.472
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.089.706 1.198.571 (9) 979.065 775.629 541.058
Terbuka dan tulus, dapat menerima dan menampung, menghargai orang lain, Rasio Laba Bersih
28,31% 42,61% (34) 38,49% 12,23% 18,25%
terhadap Jumlah Ekuitas
menghormati, hangat dan perhatian, baik dan murah hati.
Rasio Lancar 183,44% 197,79% (7) 152,88% 159,29% 83,72%
Rasio Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas 51,13% 52,20% (2) 60,41% 69,98% 323,32%
Sinergi Marjin Laba Bersih 12,24% 22,25% (45) 17,84% 7,23% 3,17%
Mampu bekerjasama, berpola pikir terbuka, kerja kelompok, * Disajikan kembali termasuk PT Jorong Barutama Greston.
membangun jejaring, saling mendukung dan berbagi, ** Disajikan kembali untuk mencerminkan pemecahan saham Perusahaan dengan basis 2000:1 sejak 27 Juli 2007.
berupaya untuk menang-menang. *** Disajikan kembali untuk mencerminkan perubahan kebijakan akuntansi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16-Aset Tetap ( revisi 2007) untuk
mencatat estimasi biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi untuk aset tetap tertentu. Laporan Keuangan tahun sebelumnya yang disajikan di atas tidak disajikan
kembali berkaitan dengan perubahan ini.
IKHTISAR KEUANGAN
Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain
Laba bersih per saham 0,48 0,18 167% 0,30 0,21 0,10
(Nilai penuh)
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1.578.474 1.089.706 45% 1.198.571 979.065 775.629
Rasio jumlah liabilitas terhadap 46% 51% (5%) 52% 60% 70%
jumlah ekuitas
* Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian,
terutama untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, akun penjualan bersih dan beban penjualan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian telah direklasifikasi.
Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Modal kerja bersih 531,907 611,559 276,626 (13) Net working capital
Aset lancar 968,928 1,066,427 608,153 (9) Current assets
Aset tidak lancar 522,296 512,047 481,553 2 Non-current assets
Jumlah aset 1,491,224 1,578,474 1,089,706 (6) Total assets
* Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian telah * Certain comparative figures in the consolidated financial statements
diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan have been amended to conform with the basis on which the consolidated
konsolidasian, terutama untuk menyesuaikan dengan penyajian financial statements for the year have been presented. In particular,
laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 dan 2011, akun to conform with the presentation of the 2012 and 2011 consolidated
penjualan bersih dan beban penjualan pada laporan laba rugi financial statements, the accounts of net sales and selling expense in the
komprehensif konsolidasian telah direklasifikasi. consolidated statements of comprehensive income have been reclassified.
** Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan ** Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling
Beban Umum dan Administrasi. Expenses and General Administration Expenses.
........................ .................................................................................................................
1
Ikhtisar Keuangan &
Operasional
∆
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS
2013 2012 2011 2013/2012
KONSOLIDASIAN OF COMPREHENSIVE INCOME
%
*Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban *Operating Income was derived from Gross Profit deducted by
Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi. Selling Expenses and General Administration Expenses.
Sekilas 2014 Tentang ITM Analisis & Pembahasan Manajemen
2014 in Brief About ITM Management Analysis & Discussions
Margin laba kotor (rasio laba kotor 21% (5) Gross profit margin (ratio of
terhadap pendapatan) 22% 30% (1%) gross profit to net sales)
Margin laba bersih (rasio laba bersih 10% 10 Net profit margin (ratio of net
terhadap pendapatan) 9% 18% 1% profit to net sales)
*Disajikan kembali untuk mengadopsi penerapan Interpretasi Standar *As restated to implement the adoption of Indonesian Financial Accounting
Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Standards (ISFAS) No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a
Produksi pada Pertambangan Terbuka Surface Mine”
**Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan **Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling
Beban Umum dan Administrasi. Expenses and General Administration Expenses
10
IKHTISAR KEUANGAN &OPERASIONAL
Financial & Operational Summary
Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US dollars, unless otherwise stated
Laba sebelum pajak penghasilan 139,446 262,857 295,445 (123,411) (47) Profit before income tax
Laba bersih yang dapat diatribusikan Net Income attributable to the
63,107 200,971 204,981 (137,864) (69)
kepada pemilik Perusahaan owners of the company
Jumlah pendapatan komprehensif yang Total comprehensive income
dapat diatribusikan kepada pemilik 64,475 193,631 204,981 (129,156) (67) attributable to the owners of the
Perusahaan Company
Jumlah saham beredar Number of shares
1,129,925 1,129,925 1,129,925 - -
(dalam ribuan lembar saham) (in thousand of shares)
Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share
0.06 0.18 0.18 (0.12) (67)
(nilai penuh) (full amount)
Aset tidak lancar 666,045 840,941 745,812 (74,896) (10) Non-current assets
Liabilitas jangka pendek 284,344 364,170 374,674 (79,826) (22) Current liabilities
Liabilitas jangka panjang 59,462 61,704 62,490 (2,242) (4) Non-current liabilities
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,178,363 1,310,494 1,328,218 (132,131) (10) Total liabilities & equity
RASIO USAHA 2015 2014* 2013* +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%) OPERATING RATIOS
Rasio laba bersih Ratio of net income
5% 15% 15% (10%) (67)
terhadap jumlah aset to total assets
Rasio laba bersih terhadap Ratio of net income
8% 22% 23% (14%) (65)
jumlah ekuitas to equity
Margin laba kotor (rasio laba kotor Gross profit margin (ratio of gross
22% 21% 22% 1% 5
terhadap pendapatan) profit to net sales)
Margin laba bersih (rasio laba bersih Net profit margin (ratio of net profit
4% 10% 9% (6%) (60)
terhadap pendapatan) to net sales)
RASIO KEUANGAN 2015 2014* 2013* +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%) FINANCIAL RATIOS
* Disajikan kembali untuk mengadopsi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi * As restated to implement the adoption of Statements of Financial Accounting
Keuangan (PSAK) No. 24 “Imbalan Kerja” Standards (SFAS) No. 24 “Employee Benefits”
** Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan Beban ** Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses
Umum dan Administrasi and General Administration Expenses
IKhTIsAR KeuAngAn
financial highlights
dinyatakan dalam ribuan dolar As, kecuali dinyatakan lain
Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Δ
LApoRAn posIsI KeuAngAn CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
KonsoLIdAsIAn 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 posITIon
%
Aset lancar 539,004 512,318 669,553 746,328 968,928 5 Current assets
Aset tidak lancar 670,788 666,045 840,941 745,812 522,296 1 non-current assets
Jumlah aset 1,209,792 1,178,363 1,510,494 1,492,140 1,491,224 3 Total assets
Liabilitas jangka pendek 238,835 284,344 364,170 374,674 437,021 (16) Current liabilities
Liabilitas jangka panjang 63,527 59,462 61,704 53,611 51,786 7 non-current liabilities
Jumlah liabilitas 302,362 343,806 425,874 428,285 488,807 (12) Total liabilities
Jumlah ekuitas 907,430 834,557 884,620 898,471 1,002,417 9 Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,209,792 1,178,363 1,310,494 1,326,756 1,491,224 3 Total liabilities & equity
modal kerja bersih 300,169 227,974 205,383 231,918 531,907 32 Net working capital
belanja modal 21,020 24,753 35,144 35,895 48,574 (15) Capital expenditures
Δ
RAsIo usAhA 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 opeRATIng RATIos
%
Rasio laba bersih 11% 5% 15% 15% 29% 102 Ratio of net income
terhadap jumlah aset to total assets
Rasio laba bersih terhadap 14% 8% 23% 23% 43% 90 Ratio of net income
jumlah ekuitas to equity
margin laba kotor (rasio laba kotor 24% 22% 21% 22% 30% 10 Gross profit margin (ratio of gross
terhadap pendapatan) profit to net sales)
margin laba bersih (rasio laba 10% 4% 10% 9% 18% 141 Net profit margin (ratio of net
bersih terhadap pendapatan) profit to net sales)
Δ
RAsIo KeuAngAn 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 FINANCIAL RATIOS
%
Rasio lancar 226% 180% 156% 162% 222% 25 Current ratio
Rasio jumlah liabilitas 33% 41% 48% 48% 49% (19) Liabilities ratio against equity
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas 25% 29% 32% 32% 33% (14) Liabilities ratio against total
terhadap jumlah aset assets
* Laba usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi beban penjualan dan beban umum dan Administrasi
* Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses and General and Administration Expenses
Ikhtisar Keuangan DinyATAKAN d ALAM RIBUAN DOLAR AS, kECUALI dinyATAKAN LAIN
2017/2016
2017 2016 2015 2014 2013
%
InfORMASI HASIL USAHA Business PerfORMANCE InfORMATION
PENDAPATan Bersih 1,689,525 1,367,498 1,589,409 1,942,655 2,178,763 24 Net Revenue
B EBAN Pokok PENDAPATan 1,184,077 1,036,799 1,239,178 1,533,734 1,695,072 14 Cost of SALES
LABA Kotor 505,448 330,699 350,231 408,921 483,691 53 Gross Profit
LABA U SAHA * 388,086 208,558 193,582 236,762 311,972 86 OperATING Income*
LABA Sebelum 362,055 191,991 139,446 262,857 295,445 89 Profit Before
PAJAK PENGHASILAN Incoming TAX
LABA TAHUN BERJALAN 252,703 130,709 63,107 200,971 204,981 93 Profit for The YEAR
LABA TAHUN B ERJALAN yANG DIATRIBUSIKAN 252,608 130,709 63,107 200,971 204,981 93 Profit for The YEAR AttributABLE to
KEPADA Pemilik EntitAS Induk the Owner of PARENT Entity
LABA TAHUN B ERJALAN yANG DIATRIBUSIKAN 95 0 0 0 0 100 Profit for The YEAR AttributABLE to
KEPADA KEPENTINGAN N ON-PENGENDALI the Non-Controlling Interests
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 249,703 133,657 64,475 193,631 204,981 87 Comprehensive Income for The YEAR
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 249,608 133,657 64,475 193,631 204,981 87 Comprehensive Income for the YEAR
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA AttributABLE to
Pemilik EntitAS Induk Owner of PARENT Entity
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 95 0 0 0 0 100 Comprehensive Income for the YEAR
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA AttributABLE to Non-Controlling
KEPENTINGAN NON- PENGENDALI Interests
RATA -RATA TERTIMBANG J UMLAH SAHAM 1,096,556 1,107,991 1,129,925 1,129,925 1,129,925 (1) Weighted AverAGE Number of
BIASA y ANG BEREDAR O RDINARY SHARES OutstANDING
(DALAM RIBUAN LEMBAR SAHAM) (in THOUSAND of SHARES )
LABA TAHUN BERJALAN Per SAHAM DASAR 0.23 0.12 0.06 0.18 0.18 92 BASIC EARNINGS per SHARE
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik (full AMOUNT ) AttributABLE to
EntitAS Induk (NILAI Penuh) Owner of PARENT Entity
* LABA USAHA diperoleh dARI LABA Kotor dikurANGI BEBAN PENJUALAN dAN BEBAN Umum dAN AdministrASI
* OperATING Income w AS derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses AND Gener AL AdministrATION Expenses
Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Deskripsi 2018 2017 2016 2015 2014 Description
INFORMASI HASIL USAHA CONSOLIDATED BUSINESS PERFORMANCE INFORMATION
Pendapatan Bersih 2,007,630 1,689,525 1,367,498 1,589,409 1,942,655 Net Revenue
Beban Pokok
1,423,671 1,184,077 1,036,799 1,239,178 1,533,734 Cost of Revenue
Pendapatan
Laba Kotor 583,959 505,448 330,699 350,231 408,921 Gross Profit
Laba Usaha* 432,050 388,086 208,558 193,582 236,762 Operating Income*
Laba Sebelum Pajak Profit Before Income
367,363 362,055 191,991 139,446 262,857
Penghasilan Tax
Laba Tahun Berjalan 258,756 252,703 130,709 63,107 200,971 Profit for The Year
Laba Tahun Berjalan Profit for The Year
yang Diatribusikan 261,951 252,608 130,709 63,107 200,971 Attributable to the
Kepada Pemilik Entitas Owner of the Parent
Induk Entity
Laba (Rugi) Tahun
Profit (Loss) for The
Berjalan yang
Year Attributable to
Diatribusikan Kepada (3,195) 95 0 0 0
Kepentingan Non- the Non-Controlling
pengendali Interests
Laba Komprehensif Comprehensive
260,749 249,703 133,657 64,475 193,631
Tahun Berjalan Income for The Year
Comprehensive
Laba Komprehensif
Income for the Year
Tahun Berjalan yang 263,944
Diatribusikan Kepada 249,608 133,657 64,475 193,631 Attributable to the
Owner of the Parent
Pemilik Entitas Induk
Entity
Laba Komprehensif
Comprehensive
Tahun Berjalan
Income for the Year
yang Diatribusikan (3,195) 95 0 0 0
Kepada Kepentingan Attributable to Non-
Nonpengendali Controlling Interests
Weighted Average
Rata-rata Tertimbang
Number of Ordinary
Jumlah Saham Biasa 1,096,556
yang Beredar (dalam 1,096,556 1,107,991 1,129,925 1,129,925 Shares Outstanding
(in thousand of
ribuan saham)
shares)
Laba Bersih Per
Basic Earnings per
Saham Dasar yang
Share Attributable to
Diatribusikan Kepada 0.24 0.23 0.12 0.06 0.18
Owner of the Parent
Pemilik Entitas Induk
Entity (full amount)
(nilai penuh)
Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Laba tahun berjalan 126,502 258,756 252,703 130,709 63,107 Profit for the year
Jumlah laba/(rugi)
Comprehensive income/(loss)
komprehensif tahun berjalan
(2,926) (3,195) 95 - - for the year attributable to
yang diatribusikan kepada
non-controlling interests
kepentingan non-pengendali
Laba bersih per saham dasar Earnings per share for net
yang dapat diatribusikan attributable to the owners
0.12 0.24 0.23 0.12 0.06
kepada pemilik entitas induk Of the parent entity
(nilai penuh) (full amount)
Keterangan / Note:
* Laba usaha diperoleh dari Laba kotor dikurangi Beban penjualan dan Beban umum dan administrasi
** Tidak termasuk saham treasuri
* Operating income was derived from Gross profit deducted by Selling expenses and General administration expenses
** Excluding treasury shares
Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Indonesia Stock Exchange Building, Tower l6 1h Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 -Indonesia
www.idx.co.id
Phone: +62 21 515 0515, Fax: +62-21 515 0330, Toll free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id
•
~~
IDX
Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 16th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 -Indonesia
www.idx.co.id
Phone: +62 21 515 0515, Fax: +62-21 515 0330, Toll free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id
!1
1 #%
IDX
Indonesia Stock Exchange
fii'Jil.
Nabung
member of
wh
y
WORLD FEDERATION
OF EXCHANGES Saham
Daftar Saham yang Masuk dalam Pengliitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode 1 Descmber 2019 s.d. review DES berikutnya oleh OJK
(Lampiran Pengumuman BEI No.: Peng-00558/BEl.POP/l 1-2019 tanggal 27 November 2019)
if.
S/A
1
I
IDX
Indonesia Stock Exchange
K:
Nabung
member of
wfe
V
WORLD FEDERATION
OF EXCHANGES
Sakam
Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 - Indonesia
www.idx.co.id
Phone : +62 21 515 0515, Fax: +62 21 515 0330,Toll Free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id