Anda di halaman 1dari 224

PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC) DAN CAPITAL

EXPENDITURE (CE) TERHADAP TOTAL ASSETS PADA


PT. INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK YANG
TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH
INDONESIA (ISSI) PERIODE 2010-2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung

Oleh:
ILHAM MASHDAR ROIHAN
NIM: 1173070069

BANDUNG
2021 M / 1442 H
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC) DAN CAPITAL


EXPENDITURE (CE) TERHADAP TOTAL ASSETS PADA
PT. INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK YANG
TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH
INDONESIA (ISSI) PERIODE 2010-2019

Oleh:
ILHAM MASHDAR ROIHAN
NIM: 1173070069

Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., S.E., M.M.Ak. Dedi Suyandi, S.Ag., M.E.
NIP. 19550551986031025 NIP. 196909012014111001

Mengetahui,

Dekan, Ketua Jurusan,


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Manajemen Keuangan Syariah

Dr. Dudang Gojali, M.Ag. Dr. H. Dadang Husen Sobana, M.Ag.


NIP. 197002052000031001 NIP. 197409012006041003

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan


Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode 2010-2019 ini telah dipertanggungjawabkan dalam Sidang Munaqasyah
pada tanggal 28 April 2021, dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Disahkan oleh Majelis Sidang yang terdiri dari:

Bandung, Mei 2021

Ketua Majelis

Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag.


NIP. 197411062005011006

Mengetahui,

Penguji I, Penguji II,

Dr. Ramadhani Irma Tripalupi, S.E., M.M. Usep Deden Suherman, M.Si.
NIP. 196601212006042013 NIP. 198403052015031001

iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Sarjana, baik di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung maupun di Perguruan Tinggi lainnya;

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing;

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali karya tulis secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka;

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh dengan karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Bandung, Mei 2021

Ilham Mashdar Roihan


NIM. 1173070069

iv
PEDOMAN TRANSLITERASI

‫ﺍ‬ A ‫ﻁ‬ Th
‫ﺏ‬ B ‫ﻆ‬ Zh
‫ﺕ‬ T ‫ﻉ‬ ‘
‫ﺙ‬ Ts ‫ﻍ‬ Gh
‫ﺝ‬ J ‫ﻑ‬ F
‫ﺡ‬ H ‫ﻕ‬ Q
‫ﺥ‬ Kh ‫ﻙ‬ K
‫ﺪ‬ D ‫ﻝ‬ L
‫ﺫ‬ Dz ‫ﻢ‬ M
‫ﺮ‬ R ‫ﻥ‬ N
‫ﺯ‬ Z ‫ﻮ‬ W
‫ﺲ‬ S ‫ﻫ‬ H
‫ﺶ‬ Sy ‫ﺀ‬ ‘
‫ﺹ‬ Sh ‫ﻱ‬ Y
‫ﺾ‬ Dh ‫ﺓ‬ t/h

Untuk Madd dan Diftong

‫ﺁ‬ a panjang Ā

‫إِﻱ‬ i panjang Ī

‫أُو‬ u panjang Ū

ْ‫أَو‬ Diftong Aw

ْ‫أَﻱ‬ Diftong Ai

v
KATA PENGANTAR

‫بسﻢْللهْﺍلﺮحمنْﺍلﺮحيﻢ‬
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan
segala nikmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode
2010-2019”. Shalawat dan salam peneliti sanjung tinggikan kepada nabi
Muhammad salllallahu wassalam yang telah membawa cahaya dari zaman
jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti saat ini yaitu adanya ilmu
pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung. Pada kesempatan kali ini, peneliti menyampaikan
terimakasih atas bantuan, saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda tercinta Cecep Suryatman dan Ibunda
tercinta Yeti Saryeti yang selalu memberikan doa, mendukung peneliti baik
secara material maupun nonmaterial, dan selalu memberikan doa serta
semangat dan motivasi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik;
2. Saudara-saudara tercinta, Nurbaeti dan Ilmi Farhan yang selalu memberikan
semangat dan dukungan untuk mendapatkan gelar sarjana;
3. Segenap keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan kepada
peneliti untuk menyelesaikan studi;

vi
4. Bapak Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi;
5. Bapak Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag., selaku Wadek 1 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam sekaligus Dosen Pengampu Metode Penelitian yang selalu
memberikan motivasi, arahan serta bimbingan dalam menyusun skripsi;
6. Bapak H. Dadang Husen Sobana, M.Ag., selaku Ketua Jurusan dan Ibu
NenengHartati, SE., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Gunung Djati Bandung
yang telah membantu pemenuhan berkas-berkas administrasi peneliti;
7. Bapak Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., M.M.Ak. selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen pembimbing 1 yang telah memberikan arahan serta
bimbingan baik dari aspek keilmuan maupun keorganisasian yang sangat
berarti sejak awal masuk perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini;
8. Bapak Dedi Suyandi, S.Ag., M.E selaku Dosen Pembimbing 2 Skripsi yang
telah memberikan arahan, saran, ilmu dan bimbingan serta meluangkan
waktunya dalam proses penyelesaian penelitian skripsi hingga selesai;
9. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Gunung Djati Bandung yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga
bagi peneliti selama perkuliahan;
10. Seluruh jajaran karyawan dan staff di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
telah melayani dan membantu peneliti selama perkuliahan;
11. Teman-teman Manajemen Keuangan Syariah B 2017, atas waktu yang telah
kita habiskan bersama dan telah memberikan banyak suka duka bersama
selama di Bandung dan di kampus;

vii
12. Teman-teman seperjuanganku, Asri Indah Sari, Hasbi Abdul Al-Wahhab KH,
Gina Saila yang selalu mendukung satu sama lain dan berjuang bersama demi
mendapatkan gelar sarjana;
13. Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Manajemen
Keuangan Syariah angkatan 2017, atas kebersamaan selama 4 tahun mulai
dari belajar bersama, ujian bersama, diskusi bersama hingga mengerjakan
skripsi ini;
14. Sahabat-sahabatku Fighters Five, Muhamad Aldi Rafsanjani, Gilang
Prasetyo, Deden Saepul Anwar, Dika Handika Munajat yang selalu
memotivasi dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;
15. Teman-teman Goes, Hasbi Ashshidiqie, Ilham Nurzaman, Ivan Kila Fahlevi,
Erni Fauziah, Firman Abdul Aziz, Fitri Pebriyanti, Hafidah Ulya Adila,
Hafifah Nurfalah, Heri Putra Awaludin, Insan Naufal, Irfan Fadhil Jauhari,
Haniatun Maimuroh yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam
melakukan penelitian.
16. Teman-teman Koperasi Mahasiswa, Organisasi Daerah Tasikmalaya di
lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya pada teman
terdekat yaitu Nanda Nurulhuda, Irma Nurazizah, Tira Febriyani, Durotul
Muqodisah yang menjadi tempat penulis berkeluh kesah dan refreshing ke
luar ketika penulis merasa penat di semester akhir ini;
17. Kakak Tingkat Manajemen Keuangan Syariah, Ade Ponirah, Dian Ramadhani
Putri, Vira Sahara Fajarrahmah, Hafsah Nur Padillah yang membimbing dan
berbagi pengalaman yang dapat memotivasi penulis;
18. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti baik selama masa
perkuliahan sampai pengerjaan skripsi yang tidak dapat peneliti sebut satu
persatu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.

viii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki peneliti. Oleh sebab
itu, peneliti mengharapakan segala bentuk kritik dan saran yang membangun
untuk pencapaian yang lebih baik.
Pada akhirnya, peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tak dapat peneliti
sebutkan namanya satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan ganjaran yang
setimpal atas segala kebaikan dan pertolongannya bagi peneliti. Besar harapan
hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Ekonomi
dan Keuangan Syariah. Amiin ya robbal ‘alamiin...
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Bandung, Mei 2021


Penulis,

Ilham Mashdar Roihan


NIM. 1173070069

ix
MOTTO HIDUP

‫َم ْن َج َّد َو َج َد‬


“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”.

َ ‫ فَنَدَا َمةُ العُ ْقبَى ِل َم ْن يَتَكَا‬,‫غافِ ًل‬


‫س ُل‬ َ ُ‫س ْل َو ََل ت َك‬
َ ‫اِجْ َه ْد َو ََل ت َ ْك‬
“Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena
penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan"

Berkat usaha dan do’a yang bisa mengantarkan kepada sebuah pencapaian.

Hidup ini memang butuh perjuangan, janganlah pernah merasa puas dengan
satu keberhasilan karena setelahnya masih banyak perjuangan lain yang
perlu kita raih.

x
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya tanggal 30


Oktober 1998, dan merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Cecep Suryatman dan Ibu
Yeti Saryeti, yang diberi nama Ilham Mashdar Roihan.
Bertempat tinggal di Jalan Raya Indihiang Kp. Ciumbeng
RT. 03 RW. 01 Kelurahan/Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya Jawa Barat 46151.
Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Indihiang (2005-2011), SMP
Terpadu Riyadlul Ulum Waddawah (2011-2012), SMPN 5 Kota Tasikmalaya
(2013-2014), SMAN 2 Kota Tasikmalaya (2014-2017). Dan pada tahun 2017
penulis melanjutkan kuliah Strata 1 Jurusan Manajemen Keuangan Syariah di
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Selama menjadi mahasiswa di kampus penulis mengikuti kegiatan
mahasiswaan dengan memasuki Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah (HMJ MKS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2018-
2019, Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung (KOIN) periode
2017-2021, dan Organisai Daerah Tasikmalaya (Orda Tasik) UIN Sunan Gunung
Djati Bandung periode 2017-2021.
Penulis menyelesaikan Program S1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jurusan Manajemen Keuangan Syariah pada tahun akademik 2017-2021. Dalam
menyelesaikan studi akhir, penulis melakukan penelitian dan menulis Skripsi
dengan judul ”Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure
(CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2010-2019” yang
dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., M.M.Ak. selaku Dosen
Pembing Akademik sekaligus Dosen Pembimbing I dan Bapak Dedi Suyandi,
S.Ag., M.E selaku Dosen Pembimbing II.

xi
ABSTRAK

Ilham Mashdar Roihan: Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan


Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets
pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) Periode 2010-2019

Total Assets merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu


perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Salah satu unsur penting dan
utama bahwa tingginya kepemilikan aset dan manajemen yang baik, maka
kestabilan laju bisnis perusahaan pun akan terjamin. Total Asset dapat dipengaruhi
oleh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE).
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
berapa besar pengaruh Net Working Capital (NWC) secara parsial terhadap Total
Assets; mengetahui dan menganalisis berapa besar pengaruh Capital Expenditure
(CE) secara parsial terhadap Total Assets; mengetahui dan menganalisis berapa
besar pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara
parsial terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode
2010-2019.
Kerangka pemikiran penelitian didasarkan pada teori yang menyatakan
bahwa Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) berpengaruh
positif terhadap Total Asset, artinya apabila Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expendiure (CE) naik, maka Total Assets pun naik, begitupun sebaliknya
apabila Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) turun, maka
Total Assets pun turun.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
dari laporan keuangan yang dipublikasi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
periode 2010-2019. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
sederhana dan berganda, korelasi pearson product moment dan korelasi berganda,
koefisien determinasi serta analisis uji hipotesis (uji t dan uji f).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Net Working Capital
(NWC) tidak berpengaruh signifikan terhadap Total Assets yang dibuktikan dari
besar nilai koefisien determinasi sebesar 37,939%. Pada variabel Capital
Expenditure (CE) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Total
Assets yang dibuktikan dari nilai koefisien determinasi sebesar 3,7%. Kemudian
secara simultan, diketahui bahwa hasil koefisien sebesar 38,42% artinya Ho
diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Total Assets.

Kata Kunci: Net Working Capital, Capital Expenditure dan Total Assets.

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................... iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
MOTTO HIDUP ........................................................................................ x
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... xi
ABSTRAK ................................................................................................. xii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xix
DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….... 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………….............. 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah …………………....... 13
C. Tujuan Penelitian …………................................................. 13
D. Kegunaan Penelitian ............................................................ 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS ……….……. 16
A. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................. 16
B. Konsep dan Teori…………….............................................. 24
1. Manajemen Keuangan Syariah ………………………… 24
a. Pengertian Manajemen Keuangan Syariah ……........ 24
b. Landasan Manajemen Keuangan Syariah ……….…. 25
c. Fungsi Manajemen Keuangan Syariah …….............. 26
d. Aspek-aspek Manajemen Keuangan Syariah …….... 27
e. Tujuan Manajemen Keuangan Syariah ……………. 27
2. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ……………….. 28
a. Pengertian Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) .. 28

xiii
b. Landasan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ... 28
c. Karakteristik Indeks Saham Syariah …….………… 29
3. Analisis Laporan Keuangan ……………………............ 30
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ………....… 31
b. Landasan Syariah Analisis Laporan Keuangan ….… 32
c. Unsur-unsur Analisis Laporan Keuangan …….....… 33
d. Metode Analisis Laporan Keuangan ……................. 37
e. Manfaat Analisis Laporan Keuangan ………....…… 37
4. Konsep dan Teori Capital ………………....................... 38
a. Pengertian Capital ………................................……. 38
b. Landasan Syariah Capital …...............................….. 40
c. Jenis-jenis Capital ……...................................…….. 41
d. Metode Menghitung Capital ……............…………. 43
e. Manfaat Capital ……..............................…….......... 43
5. Net Working Capital (NWC) ........................................... 43
a. Pengertian Net Working Capital (NWC).................... 44
b. Landasan Syariah Net Working Capital (NWC)........ 45
c. Komponen Net Working Capital (NWC)................... 47
d. Metode Menghitung Net Working Capital (NWC).... 49
e. Manfaat Mengetahui Net Working Capital (NWC).... 49
6. Capital Expenditure (CE) ................................................ 50
a. Pengertian Capital Expenditure (CE) ........................ 51
b. Landasan Capital Expenditure (CE) .......................... 52
c. Jenis-jenis Capital Expenditure (CE) ........................ 53
d. Manfaat Mengetahui Capital Expenditure (CE) ....... 55
7. Total Assets ...................................................................... 55
a. Pengertian Total Assets ............................................. 55
b. Landasan Total Assets ............................................... 56
c. Komponen Total Assets ............................................. 58
d. Metode Menghitung Total Assets .............................. 58
e. Manfaat Mengetahui Total Assets.............................. 58
f. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Total Assets …… 59

xiv
C. Kerangka Berpikir ………………………............................ 61
D. Hipotesis …………………………………………………... 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 66
A. Obyek Penelitian .................................................................. 66
B. Metode Penelitian ............................................................... 67
C. Jenis Data Penelitian ………………………........................ 68
D. Sumber Data Penelitian ....................................................... 68
E. Opeasionalisasi Variabel ..................................................... 69
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 71
1. Dokumentasi ................................................................. 71
2. Kepustakaan .................................................................. 72
3. Browsing ........................................................................ 73
G. Teknik Analisis Data........................................................... 73
1. Analisis Deskriptif........ .................................................. 74
2. Analisis Asumsi Klasik .................................................. 74
a. Uji Normalitas ......................................................... 75
b. Uji Multikolinearitas ................................................ 75
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 76
d. Uji Autokorelasi ...................................................... 76
3. Analisis Kuantitatif ......................................................... 76
a. Analisis Regresi ....................................................... 76
b. Analisis Korelasi ..................................................... 79
c. Analisis Koefisien Determinasi ............................... 82
4. Analisis Uji Hipotesis ..................................................... 83
a. Analisis Signifikansi Parsial (Uji t) ........................ 84
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................. 85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………...... 88
A. Gambaran Umum PT. IndoTambangraya Megah Tbk......... 88
1. Sejarah Berdirinya PT. IndoTambangraya Megah Tbk.. 88
2. Visi dan Misi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ......... 89
3. Manajemen Organisasi PT. IndoTambangraya Megah
Tbk................................................................................... 90

xv
4. Kegiatan Usaha PT. Indo Tambangraya Megah Tbk...... 91
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................... 92
1. Analisis Deskriptif ......................................................... 93
2. Analisis Asumsi Klasik ................................................. 100
3. Analisis Kuantitatif ....................................................... 107
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 133
1. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC)
Terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk ................................................................................ 133
2. Analisis Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap
Terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk ................................................................................ 136
3. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expenditure (CE) Terhadap Terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ………….... 138
BAB V PENUTUP................................................................................. 141
A. Kesimpulan ………………………………………….......... 141
B. Saran/Rekomendasi ………………………………………. 142
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 144
LAMPIRAN .............................................................................................. 150

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hlm


1.1 Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital
Expenditure (CE) dan Total Assets pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 9
2.1 Penelitian Terdahulu ...……………………………………..… 19
3.1 Operasionalisasi Variabel …………………………….……… 70
3.2 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi …………………………… 82
4.1 Dewan Komisaris dan Direksi PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk ……………………………………………………..……. 91
4.2 Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT.
Indo Tambangraya Megah Tbk Periode 2010-2019 ………… 93
4.3 Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk Periode 2010-2019 ….…………… 95
4.4 Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk Periode 2010-2019 ……………………………… 97
4.5 Statistik Deskriptif Pengaruh Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah, Tbk .………………………………….. 99
4.6 Uji Normalitas ………………………………………………. 101
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas …………………….……………. 104
4.8 Uji Autokorelasi …………………………………………….. 106
4.9 Jumlah Perhitungan Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 107
4.10 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Net Working
Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk. Periode 2010-2019 …………………………….. 109
4.11 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) Pengaruh
Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.Periode 2010-2019 ……………… 111
4.12 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi …………………………... 112

xvii
4.13 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Net Working
Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………………………... 113
4.14 Analisis Uji t (Parsial) Pengaruh Net Working Capital (NWC)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019 ………………………………………….... 115
4.15 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 117
4.16 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) Pengaruh
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 119
4.17 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi …………………………… 120
4.18 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Capital Expenditure
(CE) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk. Periode 2010-2019 ……………………………………… 121
4.19 Analisis Uji t (Parsial) Pengaruh Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019 …………………………………………… 123
4.20 Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 127
4.21 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 129
4.22 Analisis Koefisien Determinasi Pengaruh Net Working
Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-
2019 ………………………………………………………….. 130
4.23 Uji F (Simultan) Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ……………… 132

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hlm


2.1 Kerangka Berpikir …………………...……………………... 64
4.1 Struktur Organisasi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk …… 90
4.2 Hasil Normalitas Histogram …………………………….….. 102
4.3 Hasil Normalitas Probality-Plot ……………………………. 103
4.4 Uji Heterokedastisitas ……………………………………… 105
4.5 Hasil pembuktian Hipotesis ………………………………... 113
4.6 Skema Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk …………………. 116
4.7 Hasil pembuktian Hipotesis ………………………………… 121
4.8 Skema Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap Total
Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ………………… 124
4.9 Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets ................................. 132

xix
DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hlm


1.1 Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital
Expenditure (CE) dan Total Assets pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019 ………………. 11
4.1 Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT.
Indo Tambangraya Megah Tbk Peiode 2010-2019 …………... 94
4.2 Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk Peiode 2010-2019………………… 96
4.3 Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk Peiode 2010-2019 ……………………………….. 98

xx
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu negara memerlukan suatu sistem pengaturan

ekonomi tersedia terarah serta terpadu yang kemudian dimanfaatkan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Lembaga-lembaga keuangan bahu membahu

mengelola dan menggerakan semua potensi ekonomi supaya lebih berhasil secara

optimal.1 Salah satu faktor yang bisa dilihat adalah ketika negara sanggup

menekan laju inflasi dan meningkatkan hasil produksi serta menghasilkan sumber

pendapatan baru.

Perkembangan ekonomi di Indonesia cenderung fluktuatif dikarenakan

keadaannya sering mengalami perubahan pada setiap tahunnya. Hal tersebut, tentu

adanya berbagai faktor ekternal seperti halnya pasar bebas, kebijakan politik asing

serta kondisi geopolitik yang akan berdampak terhadap perekomnomian di

Indonesia dan peningkatan laju ekonomi negara. Lalu daya beli pun semakin

menurun seiring dengan menguatnya mata uang dolar Amerika sehingga

melemahkan mata uang rupiah.

Perusahaan besar menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak secara

langsung dari fluktuatif ekonomi yang ada di Indonesia, keadaan ekonomi yang

mengalmi fkluktuasi setiap saat nya berdampak pada pendapatan dan laba

perusahaan, kerugian pun menjadi ancaman yang tak terelakan lagi sehingga

1
Yayat Rahmat Hidayat, Analisis Peluang dan Tantangan Lembaga Keuangan Syariah
untuk Meningkatkan Daya SaingMenghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, dalam Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Syariah, Vol. 2, Nomor. 2, 2018, hlm. 14.

1
2

keadaan ini memaksa perusahaan melakukan berbagai cara agar bisa menghadapi

tantangan ketidakpastian kondisi ekonomi di Indonesia, solusinya adalah

meningkatkan inovasi baru sebagai sarana membuka segmentasi pasar untuk

mendapatkan sumber pendapatan baru dan untuk menarik para investor agar tetap

berinvestasi pada perusahaan-perusahaan sehingga aset yang dimiliki bertambah

agar menjadi salah satu cara untuk menghadapi fluktuasi ekonomi di Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya kebudayaan global dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan tekonologi informasi memberi dampak pada berbagai bagian

dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak budaya global juga ditandai

dengan adanya konsep perekonomian yaitu konsep ekonomi syariah dan hukum

diperlukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.2

Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan

cerminan dan kerinduan umat islam di Indonesia ini khususnya seorang pedagang,

berinvestasi , bahkan berbisnis yang secara islami dan diridhoi oleh Allah SWT.

Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam keikutsertaannya

mengembangkan ekonomi islam di dalam negeri.3 Dengan demikian Indonesia

berpeluang untuk menjadi Negara dengan perkembangan nilai asset ekonomi

syariah tertinggi secara global.

Adanya sistem ekonomi syariah di masyarakat didasarkan dari adanya

pemahaman tentang islam yang merupakan konsep atau sistem hidup secara

integratif dan komprehensif. Di Indonesia hadir ekonomi syariah pada tahun 1992

2
Raden Ani Eko Wahyuni, Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia Melalui
Penyelenggaraan Fintech Syariah, dalam Jurnal Kajuan Hukum Islam, Vol. 4, No. 2, Desember
2019, hlm. 186.
3
Tira Nur Fitria, Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional,
dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 3, November 2016, hlm. 32.
3

dengan berdirinya Bank Muamalat, tetapi sebelumnya perekonomian syariah

memang sudah diterapkan sejak dulu dalam Islam.

Islam merupakan salah satu agama yang bersifat universal dan dapat

memberikan tuntunan bagi kehidupan umat manusia. Dalam ajaran Islam

mencakup berbagai aspek kehidupan umat manusia, baik dalam hal ibadah, sosial,

politik maupun ekonomi. Salah satunya dalam hal bermuamalah yang berfungsi

sebagai sarana untuk memperingatkan umat manusia dalam menjalankan tugasnya

di muka bumi secara baik dan juga bertanggungjawab. Termasuk dalam hal ini

adalah peranan manusia dalam menjalankan sektor muamalah yang berkaitan

dengan harta dan ekonomi.4 Ekonomi merupakan seluruh kegiatan yang

berhubungan dengan individu maupun kelompok dalam memenuhi kebutuhannya

dengan cara produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Berkenaan

dengan produksi tentunya bagi negara berkembang, dalam usaha meningkatkan

kapasitas produksi membutuhkan suatu solusi salah satunya melalui investasi.

Investasi merupakan suatu kegiatan produktif yang menguntungkan jika

dilihat dari sudut pandang teologis dan menjadi untung atau rugi, jika dipandang

dari sisi ekonomi, maka tidak terlepas dari adanya suatu ketidakpastian

(uncertainty of loss) dalam kehidupan manusia serta harus dilakukan sesuai

dengan prinsip syariah.5 Oleh karena itu, investasi sangat dianjurkan dalam Islam,

karena hal ini dapat menjadikan harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan

tentu akan membawa manfaat bagi banyak orang yang membutuhkan.

4
Muhammad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2012), hlm. 1.
5
Naili Rahmawati, Manajemen Investasi Syariah, (Mataram: CV. Sanabil, Cetakan 1:
Desember 2015), hlm. 19-20.
4

Dewasa ini, beberapa instrumen keuangan menggunakan prinsip syariah

banyak diminati oleh masyarakat maupun perusahaan. Kepercayaan dalam

penyalurannya pada sektor-sektor syariah menjadi salah satu pertimbangan dalam

berinvestasi, maka para pengembang ekonomi semakin mengkaji hal ini. Oleh

karena itu, kesadaran akan penerapan prinsip ekonomi Islam menjadikan semakin

berkembangnya lembaga keuangan syariah, baik itu perbankan hingga ke pasar

modal.

Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor penting

dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan

perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap

investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar

modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada dunia

modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis

tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta

terorganisir dengan baik. Selain itu, pasar modal jiga dijadikan sebagai salah satu

indikator perkembangan perekonomian suatu negara.6

Pasar modal merupakan tempat pasar yang memperjualbelikan berbagai

instrumen keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, warrant, right atau

instrumen lainnya, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Sedangkan

pasar modal syariah hampir sama dengan pasar modal secara umum, hanya saja

menggunakan prinsip syariah dalam kegiatan transaksinya dan ada batasan-

batasan yang dilarang, seperti spekulasi, riba dan lain sebagainya.7

6
Faiza Muklis, Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Indonesia, dalam Jurnal
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2016 hal. 1-2.
7
Fadilla, “Pasar Modal Syariah dan Konvensional”, dalam Jurnal Islamic Banking,
Volume 3, Nomor 2 Edisi Februari 2018, hlm. 45-46.
5

Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi berupa fungsi ekonomi

dengan mewujudkan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana kepada

pihak yang membutuhkan dana, dan fungsi keuangan dengan memberikan

kesempatan untuk memperoleh dividen bagi pemilik dana melalui investasi. Pada

fungsi keuangan, pasar modal berperan sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari masyarakat pemilik

dana (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat dipergunakan untuk

pengembangan penambahan modal kerja, usaha, ekspansi dan lain-lain.

Sedangkan fungsi yang kedua, pasar modal menjadi tempat bagi masyarakat untuk

berinvestasi pada instrumen pasar modal seperti obligasi, saham, reksadana dan

instrumen lainnya. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing

instrumen pasar modal yang dipilihnya.8

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia saat ini semakin

meningkat, dapat dilihat setiap tahunnya terdapat penambahan perusahaan yang

terdaftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan

saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terdaftar dalam

Daftar Efek Syariah (DES). ISSI juga mengalami perubahan setiap 6 bulan sekali.

ISSI juga melakukan konstituen penyesuaian apabila ada saham syariah yang

tercatat atau dihapuskan dari Daftar Efek Syariah (DES).9

8
Awaluddin, “Pasar Modal Syariah: Analisis Penawaran Efek Syariah di Bursa Efek
Indonesia”, dalam Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016, hlm.
139.
9
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, (Bandung: CV. Mitra
Syariah Indonesia, 2017), hlm.63-64.
6

Penulis mengambil obyek penelitian laporan keuangan pada salah satu

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) yaitu PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dengan kode saham

IMTG.10 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) didirikan pada tanggal 2

September 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988.

Kantor pusat ITMG berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai 3, Jln.

Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA, Jakarta Selatan 12310.

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) telah hadir 30 tahun di

Indonesia lalu tumbuh menjadi salah satu pemasok batubara terbesar di Indonesia

dan terus bertransformasi mengatasi tantangan untuk menjadi perusahaan

penyedia produk energi, jasa berkualitas, terjangkau dan berkelanjutan.

Transformasi memastikan ITM menerapkan segala aspek pembangunan

berkelanjutan dalam semua inisiatif dan kegiatan bisnis yang dilaksanakan,

sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Para investor sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual

sahamnya, terlebih dahulu mencari informasi dari laporan keuangan yang sudah

tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, para investor diperlukan

memahami analisis laporan keuangan agar melihat kinerja perusahaan tersebut

bisa dikatakan baik atau tidaknya dalam mencapai suatu keberhasilan perusahaan.

Salah satu alat yang digunakan oleh para investor untuk mengetahui

kondisi keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan

menyajikan gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam

10
BEI, Profile Perusahaan Tercatat, dalam https://www.idx.co.id/profile-perusahaan-
tercatat/detail-profile-perusahaan-tercatat/?kodeEmiten=ITMG diakses pada tanggal 25 April
2020.
7

menghasilkan laba yang umumnya terdiri dari laporan neraca, laba rugi,

perubahan modal dan arus kas. Oleh karena itu, para investor mampu

menganalisis laporan keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan

dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi

perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan

eleminasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja

perusahaan pada masa mendatang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat profitabilitas, tingkat

solvabilitas, tingkat likuiditas, stabilitas usaha dan tingkat resiko atau tingkat

kesehatan suatu perusahaan.11 Analisis terhadap laporan keuangan sebenarnya

banyak sekali, namun pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel saja.

Pada laporan keuangan perusahaan di PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

terdapat berbagai hal yang mempengaruhi Total Assets. Seperti Net Working

Capital dan Capital Expenditure, kedua variabel tersebut sangat berpengaruh pada

kenaikan dan penurunan Total Assets karena apabila Net Working Capital dan

Capital Expenditure naik maka Total Assets pun akan naik begitupun sebaliknya

apabila Net Working Capital dan Capital Expenditure turun maka Total Assets

pun ikut turun.

Net Working Capital (NWC) adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar

dan menjadi bagian penting dari permodalan yang harus mendapatkan perhatian

dari pimpinan perusahaan. Perusahaan yang memiliki kekurangan dana dapat

11
Anton Trianto, Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim, dalam Jurnal
IlmiahEkonomi Global Masa Kini, Vol. 8, No. 3, Desember 2017, hlm. 1 dalam
https://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EGMK/article/view/346 diakses pada 5 Februari 2021.
8

memasukan modal pemilik perusahaan atau melakukan kepada pihak luar. Hal ini

penting bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan untuk menginvestasikan

pendapatan pada tingkat pengembalian yang cukup, hal itu disebut biaya modal.12

Setiap perusahaan akan selalu memastikan pengelolaan modal kerja yang baik,

karena salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan.13

Capital Expenditure (CE) adalah biaya yang dikeluarkan untuk

menciptakan manfaat yang bisa dirasakan lebih dari satu periode. Sebuah belanja

modal tersebut terjadi ketika sebuah bisnis menghabiskan uang, baik untuk

membeli aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang ada. Capital

Expenditure (CE) juga, digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-

upgrade fisik aset seperti peralatan, property atau bangunan industri.

Total Assets adalah jumlah keseluruhan harta/aktiva diantaranya aset

lancar, aset tetap dan aset lainnya. Total Assets juga didefinisikan sebagai

keseluruhan aktiva lancar yaitu kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber

yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual untuk

dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal dalam waktu satu tahun.

Total Assets jika dilihat dalam laporan keuangan ada pada laporan neraca.14

Merujuk pada teori mengungkapkan bahwa Total Assets dipengaruhi oleh

tingkat modal kerja dan operasi perusahaan.15 Net Working Capital (NWC) dan

Capital Expenditure (CE) berpengaruh positif terhadap Total Assets, artinya

12
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 96.
13
Farras Caesarmas Putri, Muhammad Saifi, “Pengaruh Net Working Capital (NWC),
Current Ratio (CR), Cash Flow Liquidity Ratio (CFLR) dan Market Value Added (MVA) terhadap
Return Saham”, dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 46, No.1, Mei 2017, hlm. 72 dalam
https://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/vie/1784 diakses pada 27
April 2020.
14
Zaki Budiawan, Sistem Akuntansi (Penyusunan dan Metode), (Yogyakarta: BPFE
Universitas Gajah Mada, 2011) hlm. 21.
15
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
9

apabila Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) naik, maka

Total Assets pun naik, begitupun sebaliknya apabila Net Working Capital (NWC)

dan Capital Expenditure (CE) turun, maka Total Assets pun turun.

Di bawah ini merupakan data perkembangan Net Working Capital (NWC),

Capital Expenditure (CE) dan Total Assets yang terdapat dalam laporan tahunan

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019.

Tabel 1.1
Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019
(dalam ribuan dolar AS)

Net Working Capital Capital Expenditure


Tahun Total Assets
(NWC) (CE)
2009 332.737 78.831 1.198.571
2010 276.626 ↓ 55.621 ↓ 1.089.706 ↓
2011 615.679 ↑ 49.471 ↓ 1.578.474 ↑
2012 531.907 ↓ 48.574 ↓ 1.491.224 ↓
2013 371.654 ↓ 35.895 ↓ 1.492.140 ↑
2014 205.383 ↓ 35.144 ↓ 1.510.494 ↑
2015 227.974 ↑ 24.753 ↓ 1.178.363 ↓
2016 300.169 ↑ 21.020 ↓ 1.209.792 ↑
2017 469.488 ↑ 45.934 ↑ 1.358.663 ↑
2018 376.553 ↓ 57.085 ↑ 1.442.728 ↑
2019 239.212 ↓ 47.509 ↓ 1.209.041 ↓
Sumber: www.itmg.co.id Laporan Tahunan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

Keterangan:

↑ = Mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

↓ = Mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan pada tabel di atas, perkembangan Net Working Capital

(NWC) dan Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pada Indo Tambangraya

Megak Tbk mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada Tahun 2010 Net Working
10

Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total Assets mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 Net Working Capital (NWC) dan Total

Assets mengalami peningkatan masing-masing menjadi 615.679 dan 1.578.474,

namun tidak diikuti oleh Capital Expenditure (CE) yang mengalami penurunan

menjadi 49.471.

Pada tahun 2012 Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE)

dan Total Assets masing-masing mengalami penurunan menjadi 531.907, 48.574

dan 1.491.224. Sedangkan pada 2013 Total Assets mengalami peningkatan

menjadi 1.492.10, namun Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure

(CE) mengalami penurunan masing-masing menjadi 371.654 dan 35.144.

Kemudian, Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) pada

tahun 2014 kembali mengalami penurunan masing-masing menjadi 205.383 dan

35.144, sementara Total Assets tetap mengalami kenaikan menjadi 1.510.494.

Pada tahun 2015 Net Working Capital (NWC) mengalami peningkatan

menjadi 227.974, sementara Capital Expenditure (CE) dan Total Assets

mengalami penurunan masing-masing menjadi 24.753 dan 1.178.363. Lalu, tahun

2016 Net Working Capital (NWC) dan Total Assets mengalami peningkatan

masing masing menjadi 300.169 dan 1.209.792. Namun, Capital Expenditure

mengalami penurunan menjadi 21.020.

Kemudian, pada tahun 2017 Net Working Capital (NWC) dan Capital

Expenditure (CE) mengalami peningkatan masing-masing menjadi 469.488 dan

45.934 dengan diikuti Total Assets yang mengalami peningkatan juga menjadi

1.358.663. Pada tahun 2018 terjadi lagi peningkatan pada Capital Expenditure
11

(CE) dan Total Assets masing-masing menjadi 57.085 dan 1.442.728, namun

berbeda dengan Net Working Capital (NWC) yang mengalami penurunan menjadi

376.553. Pada tahun 2019 terjadi lagi penurunan pada Net Working Capital

(NWC) menjadi 239.212, ternyata Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pun

cenderung mengalami penurunan masing-masing menjadi 47.509 dan 1.209.041.

Berikut peneliti sajikan data dalam bentuk grafik untuk melihat

perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total

Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019 sebagai

berikut:

Grafik 1.1
Perkembangan Net Working Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan
Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019
(dalam ribuan dolar AS)

Net Working Capital Capital Expenditure Total Assets

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: www.itmg.co.id Laporan Tahunan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

Berdasarkan pada grafik di atas, menggambarkan fluktuasi Net Working

Capital (NWC), Capital Expenditure (CE) dan Total Assets pada PT. Indo
12

Tambaraya Megah Tbk. yang tidak stabil dari tahun ke tahun. Meningkatnya Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan berpengaruh positif

terhadap Total Assets yang dimiliki perusahaan, sedangkan menurunnya Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan berpengaruh positif

terhadap Total Assets yang dimiliki perusahaan pula.

Berlandaskan dari pemaparan tersebut, ada ketidaksesuaian antara teori

dan data di lapangan. Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa tidak selalu

kenaikan Net Woking Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) akan diikuti

dengan kenaikan Total Assets pula, begitupun sebaliknya. Penurunan yang terjadi

pada Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) di tahun 2013

dan 2014 tidak berpengaruh positif terhadap Total Assets dengan dibuktikan

bahwa Total Assets tetap mengalami kenaikan. Begitu pula sebaliknya, kenaikan

Net Working Capital (NWC) pada tahun 2015 tidak berpengaruh positif terhadap

Total Assets dengan dibuktikan bahwa Total Assets mengalami penurunan.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, sangatlah penting untuk

diteliti mengapa peristiwa itu terjadi sehingga dapat diketahui faktor

penyebabnya. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan

judul Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)

terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. yang Terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2010-2019.


13

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah penelitian dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang

mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel pada

suatu fenomena. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh Net Working Capital (NWC) secara parsial terhadap

Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019?

2. Seberapa besar pengaruh Capital Expenditure (CE) secara parsial terhadap

Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019?

3. Seberapa besar pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital

Expenditure (CE) secara simultan terhadap Total Assets pada PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat didefinisikan sebagai pencapaian dalam suatu

penelitian serta memiliki konsistensi dalam suatu masalah atau pertanyaan

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Net Working

Capital (NWC) secara parsial terhadap Total Assets pada PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019;

2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Capital

Expenditure (CE) secara parsial terhadap Total Assets pada PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019;


14

3. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Net Working

Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan terhadap Total

Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan terhadap

beberapa pihak yaitu secara akademis dan praktis, diantaranya:

1. Kegunaan Secara Akademis

Dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pustaka dan bahan

tinjauan untuk penelitian selanjutnya. Serta dapat dijadikan sebagai bahan

untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai investasi saham syariah di

pasar modal syariah dan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini.

2. Kegunaan Secara Praktis

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai pengukuran kinerja perusahaan

dalam pengelolaan saham. Serta untuk tetap konsisten mempertahankan

kegiatan usaha yang sesuai prinsip syariah dan tetap tercatat di Indeks Saham

Syariah (ISSI). Hal ini juga dapat memotivasi perusahaan lain yang dalam

menjalankan usahanya belum sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu,

investor dapat mengetahui dari hasil penelitian ini mengenai perkembangan

perusahaan. Hal tersebut akan berpengaruh agar investor tetap

menginvestasikan dananya pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dan akan

cenderung lebih memilih menginvestasikan dananya pada saham syariah serta

pada instrumen pasar modal syariah lainnya.


15

3. Kegunaan bagi Penulis

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung. Serta dapat membuktikan hasil penelitian yang selaras atau bertolak

belakang dengan penelitian yang sebelumnya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Penelitian Terdahulu


Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh penulis, terdapat

beberapa penelitian yang memiliki variabel yang hampir sama atau relevan

dengan penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang berkaitan

dengan fenomena yang akan diteliti, diantaranya:

1. Penelitian yang disusun oleh Mohd. Najibullah Bangun yang berjudul

Pengaruh Leverage, Capital Expenditure, dan Working Capital terhadap

Tingkat Profitabilitas dengan Participatory Budgeting sebagai Variabel

Moderating pada PT Perkebunan Nusantara IV Periode 2009-2012. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Capital Expenditure, Leverage memiliki

pengaruh positif terhadap Profitabilitas dan working capital tidak memiliki

pengaruh terhadap Profitabilitas. Particapatory Budgeting tidak dapat

memediasi Leverage, Capital Expenditure dan Working Capital terhadap

Profitabilitas.16

2. Penelitian yang disusun oleh Tresna Aprilia Mustaram yang berjudul

Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total

Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk yang Terdaftar di Jakarta

Islamic Index Periode 2010-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

besarnya pengaruh Net Working Capital tidak berpengaruh signifikan terhadap

Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dimana besar Net Working
16
Mohd Najibullah Bangun, Pengaruh Leverage, Capital Expenditure, dan Working
Capital terhadap Tingkat Profitabilitas dengan Participatory Budgeting sebagai Variabel
Moderating pada PT. Perkebunan Nusantara IV Periode 2009-2012. (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2013).

16
17

Capital sebesar 0,010 atau 1% terhadap Total Assets PT Perusahaan Gas

Negara Tbk, secara signifikasi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = -0,228 ≤ 2,015 yang artinya

tidak terdapat hubungan yang signifikan. Besarnya pengaruh Net Sales

berpengaruh secara signifikan terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas

Negara dimana besarnya Net Sales sebesar 0,616 atau 61,6% terhadap Total

Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk secara signifikasi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

2,831 ≥ 2,015 terdapat hubungan yang signifikan. Besarnya Net Working

Capital dan Net Sales secara simultan menunjukkan hasil yang sangat kuat

atau berpengaruh signifikan terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas

Negara Tbk dimana Net Working Capital dan Net Sales berpengaruh 65%

terhadap Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.17

3. Penelitian yang disusun oleh Rissa Dwi Putri Rahayu yang berjudul Pengaruh
Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap Jumlah Aset pada PT Asuransi
Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 3,721 > 2,145 yang berarti adanya pengaruh

yang signifikan antara Piutang Kontribusi terhadap Jumlah Aset pada PT.
Asuransi Sinar Mas Unit Syariah. Hasil uji signifikansi selanjutnya
menunjukkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 0,756 < 2,145 yang berarti tidak

adanya pengaruh yang signifikan antara Investasi terhadap Jumlah Aset PT


Asuransi Sinar Mas Unit Syariah. Hasil uji F menunjukkan bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 6,673 > 3,80 yang berarti adanya pengaruh yang signifikan
antara Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap Jumlah Aset pada PT
Asuransi Sinar Mas Unit Syariah.18

17
Tresna Aprilia Mustaram, Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. yang Terdaftar di Jakarta Islamic
Index Periode 2010-2016. (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2017).
18
Rissa Dwi Putri Rahayu, Pengaruh Piutang Kontribusi dan Investasi terhadap
Jumlah Aset pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016. (Bandung: UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 2018)
18

4. Penelitian yang disusun oleh Sjamsul Maarif, Choirul Anwar dan Darmasyah

yang berjudul Pengaruh Interest Income Growth, Net Working Capital, dan

Capital Expenditure terhadap Cash Holding dengan Aktivitas Dewan

Komisaris sebagai Variabel Moderasi pada perusahaan Jasa Keuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Interest Income Growth (IIG) berpengaruh positif

signifikan terhadap Cash Holding, Net Working Capital (NWC) terhadap

Cash Holding tidak berpengaruh, Capital Expenditure terhadap Cash Holding

tidak berpengaruh signifikan, hubungan antara Interest Income Growth

terhadap Cash Holding yang di moderasi oleh ADK berpengaruh signifikan,

hubungan antara Net Working Capital (NWC) terhadap Cash Holding yang

dimoderasi oleh ADK tidak signifikan dan hubungan antara Capital

Expenditure (Capex) terhadap Cash Holding yang dimoderasi oleh ADK

berpengaruh signifikan.19

5. Penelitian yang disusun oleh Alfiah Lu’lu Sholihah yang berjudul Pengaruh

Net Working Capital dan Net Sales terhadap Total Assets pada Perusahaan

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI): Studi di PT. Elnusa

Tbk. Periode 2016-2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan

hasil perhitungan, didapatkan hasil Uji t dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,510

dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,14475, karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,510 > 2,14475) maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Net Working

19
Sjamsul Maarif, Choirul Anwar dan Darmasyah, Pengaruh Interest Income Growth,
Net Working Capital, dan Capital Expenditure terhadap Cash Holding dengan Aktivitas Dewan
Komisaris sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2012-2016, dalam Jurnal Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019, (Jakarta Selatan: Universitas Pancasila, 2019).
19

Capital berpengaruh positif signifikan terhadap Total Assets. Berdasarkan

hasil perhitungan, didapatkan hasil Uji t dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 3,804

dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,14475, karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,804 > 2,14475) maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Net Sales

berpengaruh positif signifikan terhadap Total Assets. Berdasarkan hasil

perhitungan, bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 16,781 dan untuk 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar

3,81, karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (16,781 > 3,81) maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Net Working Capital dan Net Sales

berpengaruh positif signifikan terhadap Total Assets. Hasil koefisien

determinasi diperoleh sebesar 72,1%. Hal ini menunjukkan bahwa di PT.

Elnusa Tbk. Periode 2016-2019 Net Working Capital dan Net Sales

memberikan kontribusi terhadap tingkat Total Assets sebesar 72,1% dan

sisanya sebesar 27,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Nama Hasil
Judul
No Peneliti/ Persamaan Perbedaan Penelitian
Penelitian
Tahun
1 Mohd Pengaruh Variabel Variabel Capital
Najibullah Leverage, bebasnya bebasnya Expenditure,
Mustaram, Capital adalah adalah Leverage
2013 Expenditure, Capital Leverage dan memiliki
dan Working Expenditure variabel pengaruh
Capital dan terikatnya positif
terhadap Working adalah terhadap
Tingkat Capital. Participatory Profitabilitas
Profitabilitas Budgeting. dan working
dengan capital tidak
20

Participatory memiliki
Budgeting pengaruh
sebagai terhadap
sebagai Profitabilitas.
Variabel Particapatory
Moderating Budgeting
pada PT. tidak dapat
Perkebunan memediasi
Nusantara IV Leverage,
Periode Capital
2009-2012. Expenditure
dan Working
Capital
terhadap
Profitabilitas.
2 Tresna Pengaruh Net Variabel Variabel Besarnya
Aprilia Working bebasnya bebasnya pengaruh Net
Mustaram, Capital adalah Net adalah Net Working
2017 (NWC) dan Working Sales (NS). Capital tidak
Net Sales Capital berpengaruh
(NS) (NWC) dan signifikan
terhadap variabel terhadap
Total Assets terikatnya Total Assets
pada PT. adalah Total pada PT.
Perusahaan Assets. Perusahaan
Gas Negara Gas Negara
Tbk. yang Tbk.
Terdaftar di Besarnya
Jakarta pengaruh Net
Islamic Index Sales
(JII) Periode berpengaruh
2010-2016. secara
signifikan
terhadap
Total Assets
pada PT
Perusahaan
Gas Negara
Tbk.
Besarnya Net
Working
Capital dan
Net Sales
secara
simultan
menunjukkan
21

hasil yang
sangat kuat
atau
berpengaruh
signifikan
terhadap
Total Assets
pada PT
Perusahaan
Gas Negara
Tbk.
3 Rissa Dwi Pengaruh Variabel Variabel Hasil uji t
Putri Piutang bebasnya bebasnya menunjukkan
Rahayu, Kontribusi adalah adalah adanya
2018 dan Investasi Investasi Piutang pengaruh
terhadap dan variabel Kontribusi. yang
Jumlah Aset terikatnya signifikan
pada PT. adalah antara
Asuransi Jumlah Piutang
Sinar Mas Aset. Kontribusi
Unit Syariah terhadap
Periode Jumlah Aset
2013-2016. pada PT.
Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah.
Hasil uji t
selanjutnya
menunjukkan
tidak adanya
pengaruh
yang
signifikan
antara
Investasi
terhadap
Jumlah Aset
PT Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah.
Hasil uji F
menunjukkan
adanya
pengaruh
yang
signifikan
22

antara
Piutang
Kontribusi
dan Investasi
terhadap
Jumlah Aset
pada PT
Asuransi
Sinar Mas
Unit Syariah
4 Sjamsul Pengaruh Variabel Variabel Interest
Maarif, Interest bebasnya bebasnya Income
Choirul Income adalah Net adalah Growth (IIG)
Anwar dan Growth, Net Working Interest berpengaruh
Darmansya Working Capital dan Income positif
h, 2019 Capital dan Capital Growth dan signifikan
Capital Expenditure variabel terhadap
Expenditure . terikatnya Cash
terhadap adalah Cash Holding, Net
Cash Holding Holding. Working
dengan Capital
Aktivitas (NWC)
Dewan terhadap
Komisaris Cash Holding
sebagai tidak
Variabel berpengaruh,
Moderasi Capital
pada Expenditure
Perusahaan terhadap
Jasa Cash Holding
Keuangan tidak
yang terdaftar berpengaruh
di Bursa Efek signifikan,
Indonesia hubungan
Periode antara
2012-2016. Interest
Income
Growth
terhadap
Cash Holding
yang di
moderasi
oleh ADK
berpengaruh
signifikan,
hubungan
23

antara Net
Working
Capital
(NWC)
terhadap
Cash Holding
yang
dimoderasi
oleh ADK
tidak
signifikan
dan
hubungan
antara
Capital
Expenditure
(Capex)
terhadap
Cash Holding
yang
dimoderasi
oleh ADK
berpengaruh
signifikan.
5 Alfiah Pengaruh Net Variabel Variabel Net Working
Lu’lu Working bebasnya bebasnya Capital
Sholihah, Capital dan adalah Net adalah Net berpengaruh
2020 Net Sales Working Sales. positif
terhadap Capital dan signifikan
Total Assets variabel terhadap
pada terikatnya Total Assets.
Perusahaan adalah Total Net Sales
yang terdaftar Assets. berpengaruh
di Indeks positif
Saham signifikan
Syariah terhadap
Indonesia Total Assets.
(ISSI): Studi Net Working
di PT. Elnusa Capital dan
Tbk. Periode Net Sales
2016-2019 berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Total Assets.
24

B. Konsep Teori

Penulisan karya tulis ilmiah harus didasari dengan adanya konsep dan

teori sebagai dasar penelitian. Dibawah ini merupakan pemaparan konsep dan

teori yang berhubungan dengan objek penelitian:

1. Manajemen Keuangan Syariah

Di era globalisasi, lembaga keuangan syariah pada saat ini tumbuh cepat

dan menjadi bagian dari kehidupan di dunia islam, maka perkembangan ilmu pun

semakin luas dan berkembang, salah satunya yaitu ilmu manajemen keuangan

syariah.

a. Pengertian Manajemen Keuangan Syariah

Manajemen keuangan merupakan seluruh kegiatan perusahaan yang

berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan

meminimalkan biaya serta termasuk kegiatan analisis, perencanaan dan

pengendalian terhadap kegiatan keuangan oleh manajer keuangan secara efisien

dalam mencapai suatu keberhasilan bagi perusahaan.20

Manajemen keuangan syariah adalah seluruh aktivitas mencakup kegiatan

perencanaan, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang

berhubungan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola

aset sesuai dengan tujuan dan sasaran untuk mencapai tujuan dengan pedoman

syariah atau hukum islam yang bersumber pada Al-Quran, As-Sunnah, Ijma,

Qiyas, dan Ijtihad.21 Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan

syariah adalah pengelolaan keuangan yang berlaku dengan berlandaskan prinsip-

prinsip syariah.

20
Dr. Asnaini, M.A. Manejemen Keuangan, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1
21
H. Dadang Husen Sobana, Manajemen Keuangan Syariah, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2018), hlm.20-21.
25

b. Landasan Manajemen Keuangan Syariah

Adapun landasan dari manajemen keuangan syariah dalam Al-Quran dan

Hadits adalah sebagai berikut:

1) Al-Quran

ٌۗ‫شَفاعَا‬ َّ ٌَّ‫ۗو اَّلۗ ُخل‬


ۗ‫ۗو اَّلۗ ا‬ ِ ‫عۗر از ْق ٰن ُك ْم‬
‫ۗم ْنۗقا ْب ِلۗا ا ْنۗيَّأْتِ ايۗيا ْوم ََّّۗلۗبايْعۗفِ ْي ِه ا‬ ِ ‫ٰيْٓعايُّ اهعۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُ ْْٓواۗا ا ْن َِفقُ ْو‬
‫اۗم َّم ا‬
ّٰ ‫اوۗا ْل ٰك َِف ُر ْونا ۗ ُه ُمۗال‬
٤٥٢ۗ-ۗ ‫ظ ِل ُم ْونا‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki

yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada

lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat.

Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.”22 (QS. Al-Baqarah: 254)

Berdasarkan ayat Al-Quran di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

pentingnya mengelola harta dengan baik selagi diberi kesempatan untuk

memaksimalkan nilai harta itu dan Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap

manusia atas dasar usaha yang dilakukan oleh setiap manusia sesuai dengan

porsinya. Maka dari itu, konsekuensinya adalah manusia wajib mengelola dengan

baik hartanya dan salah satu proses pengelolaan harta yang baik adalah berinfak

sebagai menifestasi atas keimanan seorang hambanya.

2) Hadits

‫سعَ ۗاٌا‬
َّ ‫ض ِيعاتِۗاْأل ا امعناٌُۗفاع ْنت ا ِظ ِرۗال‬
ُ ۗ‫ ِإذاا‬. ‫قاع اۗل‬: ۗ‫سنِداۗاْأل ا ْم ُرۗ ِإلاى‬
ْ ُ ‫سولاۗالل ِه؟ۗقاعلاۗأ‬ ‫َت ُ اهعۗيا ا‬
ُ ‫عۗر‬ ‫اكي ا‬
‫ْفۗ ِإضاع ا‬

ۗ‫سعَاٌا‬
َّ ‫غي ِْرۗأ ا ْه ِل ِهۗفاع ْنت ا ِظ ِرۗال‬
‫ا‬

‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau

menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan pada bukan ahlinya, maka

tunggu saat kehancurannya”.23 (H.R. Bukhari)

Muchlis M Hanafi, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta, 2014: Sahifa), hlm.42.


22
23
https://www.persis.or.id/kehancuran-pasti-terjadi-jika-amanah-diurus-oleh-bukan-
ahlinya, diakses pada 4 Mei 2020
26

Berdasarkan hadits di atas, maka dapat dirumuskan bahwa amanah harus

diurus dan diberikan kepada ahlinya dengan baik dan hadits di atas muncul

berkaitan dengan pertanyaan seorang a’rabi tentang kapan datangnya hari

kiamat.24 Hal ini bertujuan agar tugas dan tanggungjawab dalam mengelola

keuangan, harus ditangani langsung oleh manajer keuangan, agar dapat

meminimalisir risiko.

c. Fungsi Manajemen Keuangan Syariah

Fungsi manajemen keuangan syariah adalah keputusan keuangan yang

meliputi tiga fungsi utama, yaitu: keputusan investasi, keputusan pendanaan dan

keputusan bagi hasil atau dividen yang berorientasi kepada pencapaian tujuan

perusahaan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi manajemen keuangan

syariah:25

1) Pengambilan keputusan investasi, hal ini berkaitan dengan keputusan

perusahaan dalam mengoptimalkan modalnya, ataupun memenuhi kebutuhan

modal yang dapat diperoleh darimana saja, baik pasar keuangan maupun pasar

modal;

2) Pengambilan keputusan pendanaan dengan mengalokasikan dana dengan baik,

dana berasal dari dalam perusahaan ataupun dana berasal dari luar perusahaan

pada berbagai bentuk investasi;

3) Keputusan dividen atau bagi hasil, biasanya menyangkut berbagai hal seperti

besaran persentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas

dan pembelian saham kembali atau sebaliknya ditahan dalam bentuk laba guna

memenuhi kebutuhan investasi di masa yang akan datang.

24
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, Cetakan 1, (Mesir: Dar al-Bayan, 1981), hlm.
341.
25
Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Cetakan 4, (Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 2010), hlm. 6.
27

d. Apek-aspek Manajemen Keuangan Syariah

Adapun beberapa aspek manajemen keuangan syariah yang harus

diperhatikan, diantaranya sebagai berikut: 26

1) Manajer keuangan mampu berkerja sama dengan para manajer di perusahaan

agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin;

2) Manajer keuangan mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar

keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga

perusahaan dapat diperdagangkan;

3) Manajer keuangan mampu memusatkan perhatian pada berbagai keputusan

investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya;

4) Manajer keuangan mampu bekerjasama dengan para manajer di perusahaan

agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.

e. Tujuan Manajemen Keuangan Syariah

Tujuan manajemen keuangan adalah salah satu untuk mendapatkan

keuntungan dalam meningkatkan nilai kekayaan suatu perusahaan. Berikut ini

adalah tujuan dari manajemen keuangan syariah: 27

1) Memaksimalkan keuntungan yang diterima dengan mempertimbangkan risiko

yang dihadapi. Oleh karena itu, memaksimalkan keuntungan diperlukan

adanya pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh aktivitas yang

dijalankan oleh perusahaan;

2) Memaksimalkan dua keuntungan yaitu keuntungan dunia dan keuntunhgan di

akhirat kelak;

3) Mengusahakan untuk berbagai kepentingan bagi pihak lain, salah satunya

adalah adanya dana untuk memenuhi kewajiban yang ada.

26
Dipublikasikan oleh Editor, “Peran Manajemen Keuangan”, dalam
https://gmpjconsulting.com/2016/04/25/peran-manajemen-keuangan/ diakses tanggal 5 Mei 2020.
27
Harmono, Manajemen Keuangan berbasis Balanced Scorecar, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004), hlm. 1.
28

2. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

a. Pengertian Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12

Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI

merupakan indicator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI

adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam DES yang

diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang

masuk ke dalam ISSI.

Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap

bulan Mei dan November mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab itu, setiap

periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk menjadi

konstituen ISSI.28

b. Landasan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Adapun landasan syariah dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

dalam Al-Quran dan Hadits adalah sebagai berikut:

1) Al-Quran

‫ۗم ْن ُۗك ْمۗ ا‬


ۗ‫ۗو اَّل‬ ٍ ‫عرةًَۗ ْانۗت ا ار‬
ِ ‫اض‬ ‫عط ِلۗا ََِّّلْٓۗا ا ْنۗتاك ُْونا ۗ ِت اج ا‬ ‫ٰ ْٓيعايُّ اهعۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُ ْو ا‬
ِ ‫اَّۗلۗتاأ ْ ُكلُ ْْٓواۗاا ْم اوالا ُك ْمۗ اب ْينا ُك ْمۗ ِبع ْل اب‬

‫ت ا ْقتُلُ ْْٓواۗا ا ْنَفُ ا‬


‫س ُك ْمۗۗاِنَّ ۗاللّٰهاۗكاعنا ۗ ِب ُك ْم ا‬
٤٢ۗ-ۗ‫ۗر ِح ْي ًمع‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”29 (QS. An-Nisa: 29)
28
Editor, Indeks Saham Syariah, dalam https://idx.co.id/idx-syariah/index-saham-
syariah/, diakses pada tanggal 6 Mei 2021.
29
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008).
29

2) Hadits

‫ۗو اجلَّۗإِذااۗ اح َّر امۗ ا‬


ُ‫ش ْيئ ًعۗ اح َّر امۗث ا امنا ۗه‬ ‫إِنَّ ۗاللَّهاَۗ َّاز ا‬

“Sesungguhnya jika Allah telah mengharamkan sesuatu, maka Allah juga

mengharamkan hasil penjualannya.”30 (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Berdasarkan ayat Al-Quran dan Hadits diatas, dapat dirumuskan bahwa

transaksi jual beli yang dilakukan harus berlandaskan syariah dan mempunyai

hukum yang halal, termasuk dalam hal investasi juga harus didasari dengan

kehalalannya. Maka dari itu, investasi syariah sangatlah penting bagi umat islam

dengan banyaknya perusahaan yang sudah menerapkan prinsip syariah.

c. Karakteristik Indeks Saham Syariah

Legalisasi saham syariah di Indonesia telah diatur dalam fatwa Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.40/DSN-

MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip

Syariah di Bidang Pasar Modal. Terdapat beberapa kriteria Emiten atau

Perusahaan Publik (Bab III pasal 3) untuk pasar modal syariah yaitu: 31

1) Jenis usaha, produk barang jasa yang diberikan dan akad serta cara

pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan

Edek Syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

2) Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

sebagaiman dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 di atas, antara lain:

30
Editor, Jual Beli yang Diharamkan, dalam https://almanhaj.or.id/3477-jual-beli-yang-
diharamkan.html, diakses pada 7 Mei 2021
31
Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/IX/2003, Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
30

a) Perjudian dan permainnan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

b) Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan

asuaransi konvensional.

c) Produsen, distributor, serta pedangan makanan dan minuman yang haram.

d) Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang

merusak moral dan bersifat mudharat.

e) Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi

tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih

dominan dari modalnya.

3) Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah

wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai

dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan.

4) Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib

menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan

memliki Sharia Compliance Officer.

5) Dalam hal emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah

sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang

diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.

3. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan cara sebuah perusahaan mengontrol kinerja

dari setiap periode sehingga bisa terlihat peningkatan penurunan kinerja

perusahaan. Salah satu tujuan utamanya adalah perusahaan bisa melihat dan

menganalisis laporan keuangan terhadap aktivitasnya sehingga hal ini dapat

dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.


31

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut.32 Sedangkan analisis
laporan keuangan merupakan analisis laporan keuangan yang terdiri dari
penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan
perusahaan yang bersangkutan.33
Berdasarkan uraian di atas laporan keuangan merupakan objek dari
analisis keuangan, dimana data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan
bahan mentah yang kemudian diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi
para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan
melalui informasi yang didapat dari laporan keuangan. Laporan keuangan
meliputi neraca, laba rugi, perubahan modal, perubahan keuangan, catatan dan
laporan keuangan lainnya.
b. Landasan Syariah Analisis Laporan Keuangan
Adapun landasan syariah dari analisis laporan keuangan dalam Al-Quran
dan Hadits adalah sebagai berikut:
1) Al-Quran

ۗ‫ب‬ ‫ۗو ْليا ْكت ُ ْبۗبَّ ْينا ُك ْۗمۗكاعتِبۗبِع ْلعا ْد ِۗلۗ او اَّلۗياأ ْ ا‬ ‫س ًّمىۗفاع ْكتُبُ ْوهُ ا‬ ‫ٰيْٓعايُّ اهعۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُ ْْٓواۗاِذااۗتاداايا ْنت ُ ْمۗبِ ادي ٍْنۗا ِٰلْٓىۗا ا اج ٍلۗ ُّم ا‬
ُۗ‫ۗم ْنه‬ ِ ْ ْ َ‫ۗو اَّلۗيا ْب ا‬ ‫قۗاللّٰها ا‬
‫ۗرۗبَّ ٗه ا‬ ِ َّ ‫ۗو ْليات‬
‫ق ا‬ ُّ ‫َلا ْي ِهۗا ْل اح‬ ‫ِيۗ ا‬ ْ ‫ۗو ْليُ ْم ِل ِلۗالَّذ‬ ‫َلَّ امهُۗاللّٰهُۗفا ْليا ْكت ُ ْۚ ْب ا‬ ‫بۗ اك امعۗ ا‬ ‫كاعتِبۗا ا ْنۗيَّ ْكت ُ ا‬
ۗ‫ْۗو ِليُّ ٗهۗبِع ْلعا ْد ِل‬‫ط ْي ُعۗا ا ْنۗيُّ ِملَّۗ ُه اوۗفا ْليُ ْم ِلل ا‬ ِۗ ‫ست ا‬ ْ ‫ض ِع ْيَفًعۗا ا ْو اَّۗلۗيا‬ ‫س َِف ْي ًهعۗا ا ْوۗ ا‬ ‫َلا ْي ِهۗا ْل احقُّۗ ا‬ ‫ِيۗ ا‬ ْ ‫شيْـًٔعۗفاع ِْنۗكاعنا ۗالَّذ‬ ‫ا‬
ۗ ‫ۗم َّم ْن ۗت ا ْرض ْاوناۗ ۗ ِمنا‬ ٰ ‫ا‬
ِ ‫ۗوا ْم ارات ِن‬ ‫ا‬
َّ ‫ۗر ُجلي ِْن ۗف ار ُجل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ َّ ‫ا‬ ْۚ
‫ۗم ْن ِۗر اجع ِل ُك ْم ۗفع ِْن ۗل ْم ۗياك ُْونع ا‬ ِ ‫ستاش ِْهد ُْوا ۗش ِاه ْي ادي ِْن‬ ْ ‫اوا‬
ۗ‫سـَٔ ُم ْْٓوا‬ ‫ا‬
ْ ‫ۗوَّلۗت ا‬ ‫ا‬
‫ش اه ادا ُءۗاِذاۗ امعۗ ُدَ ُْواۗ ا‬ َۤ ُّ ‫بۗال‬ ْ
‫ۗوَّلۗياأ ا‬ ‫ا‬ ْ ُ ْ ٰ ‫ا‬ ‫ا‬ ٰ
‫اءۗا ْنۗت ا ِضلَّۗاِحْ دى ُه امعۗفتُذ ِك ارۗاِحْ دى ُه امعۗاَّلخ ٰرى ا‬ ‫ا‬ َۤ
ِ ‫ش اه اد‬ُّ ‫ال‬
َّْۗٓ‫ۗواادْٰۗن ْٓىۗا ا ََّّلۗت ا ْرتاعبُ ْْٓواۗاَِّل‬
‫ش اهع اد ِة ا‬ ْ
َّ ‫ۗواق او ُمۗ ِلل‬‫ا‬ ّٰ ْ
‫سطۗ َِنداۗالل ِه ا‬ ُ ْ ‫ا‬ ٰ ‫ا‬ ْٓ ٰ
‫ص ِغي ًْراۗا ْوۗ اكبِي ًْراۗاِلىۗا اج ِلهۗذ ِل ُك ْمۗاق ا‬ ‫ا‬ ‫ا ا ْنۗت ا ْكتُبُ ْوهُۗ ا‬
ۗۗ‫ۗوااش ِْهد ُْْٓواۗاِذااۗتاباعيا ْعۗت ُ ْم‬ ‫َلا ْي ُك ْم ۗ ُجناعح ۗا ا ََّّل ۗت ا ْكتُبُ ْو اهع ا‬ ‫ْْ ۗ ا‬ ‫عض ارةًۗت ُ ِدي ُْر ْونا اهعۗبا ْينا ُك ْمۗفالاي ا‬ ِ ‫عرةًۗ اح‬ ‫ج ا‬ ۗ‫ا ا ْن ۗتاك ُْونا ۗتِ ا‬
ۗ‫ۗواللّٰهُۗبِك ُِل‬ ‫ۗويُعا ِل ُم ُۗك ُۗمۗاللّٰهُۗ ا‬ ‫ۗواتَّقُواۗاللّٰهاۗ ا‬ ‫س ْوقۗبِ ُك ْمۗ ا‬ ُ ُ‫ۗوا ِْنۗت ا َْفعالُ ْواۗفا ِعنَّ ٗهۗف‬ ‫ۗو اَّلۗش ِاهيْدۗە ا‬ َّ ‫او اَّلۗيُض َۤاع َّرۗكاعتِب‬
٤٨٤ۗ-ۗ‫َ ِليْم‬ ‫ش ْايءٍ ۗ ا‬
32
Suan Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasa/idxr Manajemen Keuangan, Cetakan
6, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN), hlm. 5.
33
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kelima Belas,
(Yogyakarta: Liberty, 2010), hlm. 35.
32

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang


piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah
telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskannya. Dan
hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia
bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit
pun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau
lemah (keadaanya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka
hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi)
dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang
perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari pada saksi laki-
laki di antara para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa, maka
yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah kamu bosan
menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun
besar. Yang demikian, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan
kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali
jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya.
Dan ambillah saksi apabila berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit
dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”34 (QS. Al-Baqarah: 282)

Secara spesifik ayat ini menjelaskan tentang keharusan mencatat bagi

orang yang bermuamalah tidak secara tunai, sehingga catatan itu bisa menjadi

data yang kuat agar tidak ada kekeliruan dalam pembayaran, hal ini sesuai dengan

pencatatan laporan keuangan dimana setiap transaksi yang di lakukan oleh

perusahaan harus tercatat pada laporan keuangan di dalam transaksinya.

2) Hadits

ُۗ‫صلَّـىۗالله‬
‫س ْولاۗالل ِهۗ ا‬ ‫َ ْنهُۗأانَّ ا‬
ُ ‫ۗر‬ ‫عنۗا ْلـ َُد ِْري ِ ا‬
‫ۗر ِض ايۗاللهُۗ ا‬ ٍ ‫سنا‬
ِ ۗ‫س ْعدِۗب ِْنۗ امع ِل ِكۗب ِْن‬
‫س ِع ْيدٍۗ ا‬ ْ ِ‫َ ْانۗأاب‬
‫ـيۗ ا‬

ۗ‫ار‬ ِ ‫ۗو اَّل‬


‫ۗض ار ا‬ ‫سلَّ امۗقاعل ا‬
‫َّۗلۗض اار ار ا‬:ۗ‫ا‬ ‫َلا ْي ِه ا‬
‫ۗو ا‬ ‫ا‬
34
Fadhal AR Bafadal, Al-Quran dan Terjemahannya, (Surabaya: Lintas Media, 2006),
hlm.48.
33

“Dari Abu Sa’id Sa’ad Bin Sinan Al Khudri RA. Sesungguhnya

Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan

tidak boleh pula membahayakan orang lain”. (HR. Ibnu Majah)

Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap manusia tidak boleh melakukan

suatu perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain, hal ini sangat

sesuai dengan inti dari sebuah laporan keuangan yang memang bertujuan untuk

menghindati berbagai bahaya dan kecurangan pada sektor keuangan bagi suatu

perusahan.

c. Unsur-unsur Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan dalam memberikan informasinya mempunyai

beberapa unsur-unsur, yaitu: aktiva, passiva, laporan laba rugi, dan rasio

keuangan.

1) Aktiva

Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

atau penyediaan barang atau jasa kepada pihak lain, atau untuk tujuan

administratif diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.35 Aktiva juga

merupakan manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan atau

dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di

masa lalu.36 Hal ini dapat diartikan, bahwa aktiva merupakan salah satu harta yang

dimiliki perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya.

35
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2, Edisi Lima, (Yogyakarta: UPP STIM YPKN,
2009), hlm. 137.
36
Donald E. Kieso, Akuntansi Intermediate, Terjemahan Emil Salim, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2008), hlm. 219.
34

2) Pasiva

Pasiva adalah semua kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain yang

belum dipenuhi, dimana kewajiban ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur.37 Pasiva juga merupakan kewajiban yang

dimiliki perusahaan yang dapat mengendalikan dan mengelompokkan sumber-

sumber dana.38

3) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah semua pendapatan dan biaya pengeluaran

perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya selama satu tahun.39

Laporan laba rugi juga dapat diartikan sebagai salah satu bagian dari beberapa

laporan keuangan yang terdiri dari pendapatan dan biaya.40 Maka dapat

dirumuskan laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode

tertentu.

4) Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua kuantitas

agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan

yang penting secara ekonomi. Saat ini dalam praktiknya rasio keuangan dibagi

kedalam empat jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk melihat kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan, keempat jenis rasio ini sebagai berikut:41

37
Munawir S, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hlm. 18.
38
Julius R. Latumaerisa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1999), hlm. 104.
39
Brigham & Houston, Fundamental of Financial Management, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), hlm. 50.
40
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 97.
41
Herry, Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition Lengkap dengan Kumpulan Soal
dan Solusinya, (Jakarta: PT. Grasindo, 2015), hlm. 515-518.
35

a) Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajibannya pada saat ditagih. Jenis rasio likuiditas

diantaranya:42

(1) Current Ratio

Salah satu rasio likuiditas yang mempunyai tujuan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan aktiva lancarnya yaitu dengan membagi aktiva lancer dengan

kewajiban lancer.

(2) Quick Ratio

Salah satu rasio likuiditas yang mempunyai tujuan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menemui kewajiban jangka pendeknya melalui

aktiva lancar yang benar-benar likuid.

(3) Net Working Capital

Salah satu rasio likuiditas yang mempunyai tujuan untuk melihat secara

ekstrim apkah suatu perusahaan mengalami kesulitan likuiditas keuangan atau

tidak. Jika Net Working Capital nilainya negative, maka perusahaan

mengalami kesulitan likuiditas.

b) Rasio Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah uang yang digunakan perusahaan

42
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, (Bandung: CV. Mitra
Syariah Indonesia, 2017), hlm.72-73.
36

untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan modal sendiri.

Jenis rasio solvabilitas diantaranya rasio total utang terhadap total aset, time

interest earned, dan fixed charge coverage.

c) Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan menggunakan

asetnya dengan efektif dan mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya

perusahaan atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan

aktivitas sehari-hari. Semakin tinggi angka perputaran, semakin efektif aset

digunakan dan semakin tinggi rata-rata umur piutang semakin tidak baik (tidak

efektif menggunakan aset). Jenis rasio aktivitas diantaranya rasio perputaran

piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva

dan perputaran kas.

d) Rasio Pasar

Rasio ini digunakan untuk melihat berapa jauh tujuan kemakmuran

pemegang saham tercapai secara umum. Semakin tinggi angka Price Earning

Ratio (PER), Dividen Yield dan rasio pembayar dividen, maka semakin baik rasio

pasar. Jenis rasio pasar diantaranya Price Earning Ratio (PER) dan dividend Yield

dan rasio pembayar dividen.

e) Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Jenis rasio

profitabilitas diantaranya Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI),

Return on Equity (ROE), dan Gross Profit Margin (GPM).


37

d. Metode Analisis Laporan Keuangan

Metode analisis laporan keuangan digunakan untuk menentukan dan

mengukur mengenai informasi dalam laporan keuangan, maka dalam suatu

analisis laporan keuangan harus menggunakan suatu metode dan teknik agar

mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, metode analisis dalam laporan

keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni:43

1) Metode Analisis Horizontal (Dinamis)

Metode analisis horizontal adalah analisis mengadakan perbandingan

laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga akan diketahui

perkembangannya. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode

ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber,

penggunaan dana, dan analisis perubahan laba kotor.

2) Metode Analisis Vertikal (Statis)

Metode analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara

menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan

membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan

yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang

termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase

perkomponen, common size, analisis rasio, dan analisis impas.

e. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan mempunyai manfaat mencakup teknik analisis

pada laporan dan data keuangan untuk memperoleh hubungan yang berguna

dalam pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk

memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:

43
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YPKN, 2008), hlm. 59.
38

1) Sebagai bahan evaluasi bisnis, dalam seluruh kegiatan yang kita lakukan pada

dasarnya membutuhkan sebuah evaluasi demi kemajuan yang lebih baik.

2) Sebagai acuan pengambilan keputusan, laporan keuangan merupakan salah

satu alat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil sebuah

keputusan.

3) Sebagai pertanggungjawaban, pada dasarnya laporan keuangan dibuat untuk

melakukan sebuah pertanggungjawaban atas seluruh transaksi keuangan yang

dilakukan.

4) Sebagai bahan untuk berinovasi, adanya laporan keuangan dapat memberikan

peluang bagi anda dan dapat memberikan suatu ide tersendiri.

Mengacu pada pemaparan di atas, manfaat dari mengetahui analisis

laporan keuangan yaitu mengetahui gambaran kondisi sebuah perusahaan dan

memberikan informasi tentang keuangan secara kuantitatif. Hasil dari analisis

tersebut bisa dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang

efektif. Tidak hanya itu manfaat dari hasil laporan keuangan dapat diketahui

mengetahui bagaimana kinerja manajemen apakah mencapai target atau tidak.

4. Konsep dan Teori Capital

Capital atau biasa disebut sebagai modal dalam suatu perusahaan

memegang peranan yang sangat penting. Modal harus senantiasa diperhatikan

dengan seksama karena semakin besar suatu perusahaan, maka tuntutan

keberadaan modal semakin besar pula.

a. Pengertian Capital

Para ekonom menggunakan istilah modal atau capital untuk mengacu pada

stok berbagai peralatan dan struktur yang digunakan dalam proses produksi.

Artinya, modal ekonomi mencerminkan akumulasi barang yang dihasilkan di


39

masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk memproduksi barang dan

jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan, mesin, angkutan, gedung dan

bahan baku.44

Capital adalah hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan

dalam pos modal (modal saham), surplus dan modal modal ditahan atau kelebihan

nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.45

Sedangkan Capital dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang bernilai

dalam pandangan syar’i, dimana aktivitas manusia ikut berperan serta dalam

usaha produksinya dengan tujuan pengembangan. Uang merupakan modal serta

salah satu faktor produksi yang penting, tetapi bukan yang terpenting karena

manusia menduduki tempat di atas modal yang disusul oleh sumber daya alam.

Pandangan ini berbeda dengan pandangan pelaku ekomi modern yang

memandang uang segala sesuatu, sehingga tidak jarang manusia atau sumber daya

alam dianiaya atau ditelantarkan.46

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa ekuitas atau

modal adalah suatu sumber dana bagi perusahaan untuk menunjang suatu kegiatan

operasional perusahaan dalam kelangsungannya untuk menghasilkan laba. Modal

yang lebih dari cukup dapat membantu suatu perusahaan untuk mencapai

tujuannya, begitupun bagi investor atau orang yang menyertakan modalnya.

44
Gregory N. Mankiw, Principles of economics (Pengantar Ekonomi Mikro), (Jakarta:
Salemba Empat, 2011), hlm. 501.
45
Munawir. S, Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke 4, (Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2010), hlm. 19.
46
Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Pengantar Ekonomi Mikro),
(Jakarta: Salemba Empat, 2011), hlm. 501.
40

b. Landasan Syariah Capital

Adapun landasan syariah dari Capital dalam Al-Quran dan Hadits adalah

sebagai berikut:

1) Al-Quran

‫ُّواۗاَّلا ٰم ٰنتِۗا ِٰلْٓىۗا ا ْه ِل اه ۙع ا‬


ِ َّ‫ۗواِذااۗ احك ْامت ُ ْمۗبا ْينا ۗالن‬
ۗ‫عسۗا ا ْنۗتاحْ ُك ُم ْواۗ ِبع ْلعا ْد ِلۗۗاِنَّ ۗاللّٰها‬ ْ ‫اِنَّ ۗاللّٰهاۗياأ ْ ُم ُر ُك ْمۗا ا ْنۗت ُ اؤد‬

ُ ‫نِ ِع َّمعۗيا ِع‬


‫ظ ُك ْمۗبِهۗۗاِنَّ ۗاللّٰهاۗكاعنا ۗ ا‬
٥٨ۗ-ۗ‫س ِم ْيعًعۗبا ِصي ًْرا‬
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara
manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah
sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat.”47 (QS. An-Nisa: 58)

Penjelasan tentang ayat di atas adalah amanat manusia sesama manusia,

baik berupa harta maupun berbentuk rahasia yang dipercayakan kepada kita.

Maka adalah satu kewajiban kita untuk menyimpannya dengan sebaik-baiknya

dan haram membukanya kepada orang banyak dengan tidak seizin orangnya atau

pihak yang mengamanatkan. Termasuk juga dalam amanat ini, menurut

keterangan Al-Razi, keadilan dari pihak pemerintah sebagai amanat yang mesti

dipeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian juga ilmu yang diamanahkan

Allah kepada ulama, sarjana hendaklah dijaga dan jangan disembunyikan, maka

hendaklah mereka menerangkan hukum atau apa yang diminta dari mereka itu.

2) Hadits

ۗ‫ۗنۗأ ا ْفلا َا‬ ‫سلا امٌاَۗ ْانۗ امعلِكٍ َۗ ْانۗياحْ ياىۗب ِْنۗ ا‬
ُ ۗ‫س ِعيدٍَۗ ْان‬
ِ ِ‫َ ام ارۗب ِْنۗ اكث‬
ِ ‫يرۗ ْب‬ ‫اح َّدثاناعۗ ا‬
ْ ‫َ ْبدُۗاللَّ ِهۗ ْبنُ ۗ ام‬

ۗ‫سو ِل‬ ‫َ ْنهُۗقاعلاۗ اخ ارجْ ناعۗ ام اع ا‬


ُ ‫ۗر‬ ‫َ ْانۗأ ا ِبيۗ ُم اح َّمدٍۗ ام ْولاىۗأ ا ِبيۗقاتاۗع ادةاَۗ ْانۗأ ا ِبيۗقاتاع ادةا ا‬
‫ۗر ِض ايۗاللَّهُۗ ا‬

ۗ‫سلَّ امَۗاع امۗ ُحناي ٍْنۗفاأ ا َْ اطعهُۗيا ْعنِيۗد ِْرًَعۗفا ِبعْتُ ۗالد ِْرعاۗفاع ْبۗت اعْتُ ۗبِ ِه‬ ‫َلا ْي ِه ا‬
‫ۗو ا‬ ‫صلَّىۗاللَّهُۗ ا‬
‫ۗاللَّ ِهۗ ا‬

ۗ‫س اَل ِم‬ ِ ْ ِ‫س ِل امٌاۗفا ِإنَّهُ اۗأل ا َّو ُلۗ امع ٍلۗتاأاث َّ ْلتُهُۗف‬
ْ ‫يۗاْل‬ ‫ام َْ ارفًعۗفِيۗبا ِنيۗ ا‬
47
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008).
41

“Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik


dari Yahya bin Sa'id dari 'Umar bin Katsir bin Aflah dari Abu
Muhammad sahayanya Abu Qatadah dari Abu Qatadah radliallahu 'anhu
berkata: "Kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada tahun perang Hunain, lalu Beliau memberiku baju besi. Kemudian
baju besi itu aku jual lalu uangnya aku gunakan untuk membeli sebuah
kebun di kampung Bani Salamah. Maka kebun itulah yang kemudian
menjadi harta pertamaku (modal awal) dalam Islam.”48 (HR. Muslim)

c. Jenis-jenis Capital

Capital memiliki jenis yang beragam, penulis dapat membedakan jenis

Capital berdasarkan sumber, sifat, dan fungsi bekerjanya. Berikut adalah jenis

atau bentuk capital, diantaranya sebagai berikut:

1) Capital Berdasarkan Sumbernya

a) Permodalan Sendiri

Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari

dalam perusahaan, misalnya penjualan saham, simpanan anggota pada bentuk

usaha koperasi dancadangan. Kekayaan sendiri ini mempunyai ciri yaitu

terikat secara permanen dalam perusahaan

b) Permodalan Asing

Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan yaitu berupa pinjaman

jangka panjang atau jangka pendek. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman

yang jangka waktunya maksimum satu tahun. Sedangkan pinjaman yang

jangka panjang, waktunya lebih dari satu tahun. Ciri dari kekayaan asing ini

ialah tidak terikat secara permanen atau hanya sementara yang sewaktu-waktu

dapat dikembalikan kepada yang memberi pinjaman.49

48
Editor, Ensiklopedi Kitab 9 Imam Hadits, dalam http://www.infotbi.com
/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1958, diakses pada tanggal 23 November 2020.
49
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 57.
42

2) Capital Berdasarkan Sifatnya

a) Modal Tetap

Modal tetap adalah modal yang sifatnya tetap, tidak terpengaruh oleh

proses produksi dan tidak habis digunakan dalam sekali proses proses

produksi. Contohnya; gedung, mesin-mesin dan peralatan lainnya.

b) Modal Lancar

Modal lancar adalah modal yang habis dalam satu kali proses produksi

atau berubah bentuk menjadi barang jadi. Contonya; bahan baku dan bahan-

bahan penolong.50

3) Berdasarkan Fungsi Bekerjanya

a) Modal tetap yang digunakan untuk jangka panjang dan digunakan

berulangulang. Biasanya umurnya lebih dari satu tahun. Penggunaan

utama modal ini adalah untuk membeli aktiva tetap seperti; bangunan,

mesin, peralatan, kendaraan serta inventaris lainnya. Modal tetap

merupakan bagian terbesar komponen pembiayaan suatu usaha dan

biasanya dikeluarkan pertama kali saat perusahaan didirikan.

b) Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh

perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari atau untuk

membelanjai operasinya sehari-hari. Seperti membeli bahan baku,

perawatan, pemeliharaan, listrik, air, telepon dan pembayaran lainnya.51

50
Bambang Prishardoyo, Agus Trimarwanto, dan Shodiqin, Pelajaran Ekonomi
(Jakarta: Grasindo, 2005), hlm. 67.
51
Suyadi Prawirosentono, Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesian dan
Analisis Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm. 129
43

d. Metode Menghitung Capital

Sebagaiman telah dijelaskan bahwa modal merupakan hak pemilik dalam

suatu perusahaan. Pada dasarnya ekuitas dapat diartikan sebagai hak residual

(sisa) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Rumus Capital

sebagai berikut:52

Capital = Total Asset – Total Kewajiban

e. Manfaat Capital

Bagi suatu perusahaan, Capital mempunyai fungsi yang spesifik pada

perusahaan industri maupun perdagangan. Fungsi Capital ini berbanding lurus

dengan kegiatan operasional yang akan dijalankan pihak perusahaan. Setiap

perusahaan memiliki Capital karena jika tidak memiliki Capital maka perusahaan

tidak akan berjalan dengan baik. Capital sangat berperngaruh terhadap

keberlangsungan operasional perusahaan baik di internal maupun eksternal.

5. Net Working Capital (NWC)

Modal kerja bersih merupakan bagian dari aktiva lancar yang benar-benar

bisa digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan yaitu kelebihan

aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi

dengan utang lancar.53

52
Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 284
53
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan ke 4, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 300.
44

a. Pengertian Net Working Capital (NWC)

Net Working Capital atau biasa disebut modal kerja bersih dapat diartikan

sebagai nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas digunakan

perusahaan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai,

pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar utang dan

sebagainya.54

Net Working Capital adalah perbedaan antara aset jangka pendek

perusahaan perusahaan dengan kewajiban lancar atau hutang jangka pendek. Pada

prinsipnya, aktiva jangka pendek itu terdiri dari kas, surat berharga, piutang

datang, serta persediaan. Sedangkan hutang jangka pendek biasanya terdiri dari

kredit jangka, kredit yang harus segera dibayar, hutang dagang, hutang wesel, dan

hutang pajak. Modal kerja bersih merupakan investasi perusahaan dalam bentuk

aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva

lancar.55

Kesalahan dalam mengelola modal kerja akan mengakibatkan hilangnya

kepercayaan internal dan eksternal. Kepercayaan internal adalah kepercayaan dari

pegawai dan buruh, disebabkan gaji atau upah tidak dibayar tepat waktu.

Sedangkan kepercayaan eksternal adalah kepercayaan dari partner bisnis

khususnya kreditur, disebabkan karena utang yang jatuh tempo tidak dibayar tepat

waktu. Jika suatu perusahaan kehilangan dua kepercayaan tersebut dapat

dipastikan akan bangkrut.56 Salah satu tugas manajer keuangan dapat mengelola

harta lancar dengan baik dengan membiayai kegiatan bisnis dan membayar utang

yang jatuh tempo.


54
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan
ketigabelas, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013), hlm. 57.
55
Weston J. Fred, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hlm. 327.
56
Darsono, Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Diadit Media, 2007),
hlm. 115.
45

Mengacu pada pemaparan di atas, maka dapat dirumuskan modal kerja

bersih merupakan bagian aktiva lancar yang benar-benar digunakan untuk

membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya yaitu yang

merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Apabila aktiva lancar

melebihi kewajiban lancar, maka modal kerja bersihnya bisa dikatakan baik dan

sebaliknya, apabila aktiva lancar lebih kecil dari kewajiban lancar, maka modal

kerja bersihnya bisa dikatakan kurang baik.

b. Landasan Syariah Net Working Capital (NWC)

Adapun landasan syariah dari Net Working Capital dalam Al-Quran,

Hadits dan Kaidah Fikih adalah sebagai berikut:

1) Al-Quran

٧٦ۗ-ۗ‫اۗوكاعنا ۗبا ْينا ٰۗذ ِلكا ۗقا اوا ًمع‬ ‫س ِرفُ ْو ا‬


‫اۗولا ْمۗيا ْقت ُ ُر ْو ا‬ ْ ُ‫اوالَّ ِذ ْينا ۗاِذاآْۗا ا ْنَفاقُ ْواۗلا ْمۗي‬

“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-

orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan

tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”57 (QS. Furqan: 67)

Ayat ini dapat ditafsirkan dengan tidak boleh berlebihan, dalam Islam juga

disyaratkan untuk memutar modal dan mengembangkan modal karena dengan

memutar modal, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Pada sistem

ekonomi Islam modal diharuskan terus berkembang agar sirkulasi uang tidak

berhenti. Apabila modal berhenti, maka harta tersebut tidak dapat mendatangkan

manfaat namun jika uang digunakan untuk melakukan bisnis, akan mendatangkan

manfaat bagi orang lain. Modal tidak boleh diabaikan, manusia berkewajiban

menggunakan dengan baik agar dapat terus produktif.

57
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
46

2) Hadits

ۗ‫سلَّ ام ا‬
ۗ‫َّۗل‬ ‫َلا ْي ِه ا‬
‫ۗو ا‬ ‫صلَّىۗاللَّهُۗ ا‬
‫سو ُلۗاللَّ ِهۗ ا‬ ‫بَۗ ْانۗأ ا ِبي ِهَۗ ْانۗ اج ِدهِۗقاعلاۗقاعل ا‬
ُ ‫اۗر‬ ُ ۗ‫َ ْانَۗ ْام ِروۗب ِْن‬
ٍ ‫شعا ْي‬

ْ ُ‫ۗو اَّل ِۗر ْب َُۗ امعۗلا ْمۗي‬


ۗ‫ض ام ْن‬ ‫يا ِحلُّۗبا ْي ُعۗ امعۗلاي ا‬
‫ْْۗ َِ ْنداكا ا‬

“Dari Amr bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya isa berkata,

Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak halal menjual sesuatu yang tidak

engkau miliki, dan tidak boleh ambil keuntungan pada sesuatu yang

belum ada jaminan (kejelasan hukumnya).”58 (HR. Ibnu Majah).

Hadits di atas menjelaskan bahwasanya dalam jual beli kita tidak

diperbolehkan menjajakan apa yang belum dalam kepemilikan kita atau masih

belum ada akad dengan pemilik sebelumnya seperti halnya kita menjual buku

pinjaman yang kita pinjam dari perpustakaan. Lalu apa hubungan hadits tersebut

dengan modal yaitu kita mengetahui bahwa modal adalah segala sesuatu baik itu

barang berharga ataupun tidak yang kita gunakan sebagai kelangsungan bisnis

dagang kita. Pada hadits di atas, kita mengetahui larangan dalam mencari modal,

kita tidaklah boleh merugikan satu sama lain. Seperti penerangan di atas bahwa

kita tidak diperbolehkan atau lebih tepatnya dilarang untuk menggunakan modal

yang bukan milik kita dan juga tidak diperbolehkan mempunyai yang tidak jelas.

3) Kaidah Fikih

ِ ‫اَّْلُ ُم ْو ُرۗبِ امقا‬


‫عص ِد اهع‬

“Segala sesuatu bergantung pada tujuannya.”59

58
Achmad Naufal, Penerangan tentang hadits ekonomi bab modal yang tidak jelas,
dalam https://www.kompasiana.com/nopalary/penerangan-tentang-hadits-ekonomi-bab-modal-
yang-tidak-jelas_58cde798519373ec12a64768, diakses pada tanggal 8 Mei 2020.
59
Moh Mufid, Kaidah Fiqih Ekonomi Syariah (Teori dan Aplikasi Praktis), Cetakan
Pertama, (Makasar: Zahra Litera, 2017) hlm. 23
47

c. Komponen Net Working Capital (NWC)

Menurut Munawir, bahwa yang menjadi komponen penyusunan Net

Working Capital (Modal Kerja Bersih) yaitu:

1) Aktiva Lancar

Aktiva lancar merupakan uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau

dikonsumer dalam periode berikutnya. Berikut yang termasuk aktiva lancar

diantaranya: 60

a) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan;

b) Investasi jangka pendek atau surat berharga adalah investasi yang sifatnya

sementara dengan maksud memanfaatkan uang kas yang dibutuhkan dalam

operasi;

c) Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya

penjualan barang secara kredit;

d) Piutang wesel adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain yang dinyatakan

dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang, maka

wesel ini lebih memiliki kekuatan hukum dan lebih terjamin pelunasannya dan

piutang wesel ini dapat diperjualbelikan;

e) Piutang penghasilan atau piutang yang masih harus diterima adalah

penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan

jasa atau prestasinya, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga

merupakan tagihan;
60
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2004), hlm. 14-16
48

f) Persekot atau biaya yang dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk

memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum

menjadi biaya, jasa dan prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh

perusahaan pada periode ini melainkan periode berikutnya.

g) Persediaan dalam perusahaan dagang adalah barang-barang yang

diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang atau belum laku

terjual. Untuk perusahaan manufaktur maka persediaan barang yang dimiliki

meliputi persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses, dan

persediaan barang jadi.

2) Hutang lancar

Hutang lancar atau kewajiban jangka pendek adalah kewajiban keuangan

perusahaan yang pelunasan atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka

pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki oleh perusahaan. Berikut ini yang termasuk hutang lancar, diantaranya:61

a) Hutang dagang adalah hutang yang timbul akibat adanya pembelian secara

kredit;

b) Hutang wesel adalah hutang yang disertai janji tertulis (yang diatur dengan

undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu

tertentu di masa yang akan datang;

c) Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi

belum melakukan permbayaran;

d) Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan ataupun pajak

pendapatan karyawan yang belum disetorkan kepada Negara;

61
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keemoat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2004), hlm. 18-19.
49

e) Penghasilan yang diterima dimuka adalah penerimaan uang untuk penjualan

barang dan jasa yang belum direalisasikan;

f) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian atau seluruh

hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena

harus segera dilakukan pembayaran.

d. Metode Menghitung Net Working Capital (NWC)

Adapun rumus untuk mencari nilai Net Working Capital yaitu sebagai

berikut:62

Net Working Capital = Aktiva Lancar – Hutang Lancar

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa untuk mencari Net Working capital

atau Modal Kerja Bersih yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Jika aktiva

lancar melebihi utang lancar berarti perusahaan mempunyai modal kerja bersih

positif, sedangkan jika aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar berarti

perusahaan mempunyai modal kerja bersih yang negatif.63

e. Manfaat Mengetahui Net Working Capital (NWC)

Manfaat Net Working Capital (NWC) yaitu untuk mengukur tingkat

likuiditas perusahaan, oleh adanya keyakinan bahwa semakin besar kelebihan

(margin) aktiva lancar di atas hutang lancar maka semakin besar pula kemampuan

perusahaan untuk membayar semua kewajiban-kewajiban. Dengan modal kerja

bersih yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan

62
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 126.
63
Fitri Puspitasari, Pengaruh Tingkat Kolektabilitas dan Net Working Capital terhadap
Tingkat Profitabilitas PD BPR BKPD Pangandaran, Skripsi, (Bandung: UIN Bandung, 2013),
hlm. 35.
50

efisien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut

Munawir, diantaranya:64

1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar;
2) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya;
3) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayani para konsumen;

4) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan kepada para langganannya;

5) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien

karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang

dibutuhkan.

6. Capital Expenditure (CE)

Capital Expenditure atau biasa disebut belanja modal yang dibutuhkan

oleh perusahaan untuk menjalankan operasionalnya dan memperoleh suatu

manfaat lebih dari satu periode. Capital Expenditure dapat didefinisikan sebagai

salah satu pengeluaran untuk menciptakan manfaat di masa yang akan datang atau

bisa dikatakan sebagai investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

a. Pengertian Capital Expenditure (CE)

Capital Expenditure adalah bagian dari investasi perusahaan yaitu kegiatan

manajer keuangan dalam mengalokasikan modal dalam kegiatan operasional

perusahaan baik berupa modal kerja yang disebut current expenditure maupun

64
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 2010), hlm. 116
51

modal tetap yang disebut capital expenditure.65 Capital Expenditure digunakan

oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-upgrade fisik aset seperti

peralatan, properti, atau bangunan industri. Dalam akuntansi, suatu belanja modal

ditambahkan ke akun aktiva “dikapitalisasi”, sehingga meningkatkan aset dasar

(biaya atau nilai aset yang telah disesuaikan untuk tujuan perpajakan).

Capital Expenditure adalah pengeluaran menciptakan manfaat masa

depan. Sebuah belanja modal tersebut terjadi ketika sebuah bisnis menghabiskan

uang baik untuk membeli aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang

ada dengan masa manfaat yang meluas dari tahun pajak. Capital Expenditure

umumnya ditemukan pada laporan arus kas sebagai “Investasi di Plant Aktiva

Tetap” atau sesuatu yang serupa dalam ayat Investasi. Dalam konsep penilaian

investasi oleh Sartono berdasar jangka waktunya capital expenditure biasanya

dibagi menjadi investasi jangka menengah, investasi jangka panjang dan jangka

pendek, yang lamanya masing-masing tipe itu adalah 1-5 tahun, > 5 tahun dan < 1

tahun.66

Maka dari ilustrasi di atas dapat dirumuskan bahwa Capital Expenditure

biasanya dianggarkan dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan setelah itu

jika masih ada sisa dari keuntungan tersebut baru dibagikan kepada pemegang

saham sebagai dividen. Capital Expenditure tidak mesti berasal dari hasil

keuntungan perusahaan ataupun dana internal, akan tetapi dapat pula bersumber

dari dana pihak lain seperti pinjaman bank, penerbitan surat utang, sekuritisasi

aset, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa keputusan investasi ini mencakup tidak

65
Ery Hidayanti, “Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership terhadap
Capital Expenditure”, dalam Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN No. 2088-0944,
hlm. 122.
66
Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi 4, (Yogyakarta:
Badan Penerbitas Fakultan Ekonomi UGM, 2001), hlm. 56.
52

hanya investasi pada aset riil seperti tanah bangunan, alat kantor, kendaraan dan

aset lainnya, namun juga aset finansil seperti investasi pada saham dan obligasi

pertumbuhan laba perusahaan.

b. Landasan Capital Expenditure (CE)

Adapun landasan syariah dari Capital Expenditure dalam Al-Quran,

Hadits dan Kaidah Fikih adalah sebagai berikut:

1) Al-Quran

‫ظ ْر ۗنا َْفْ ۗ َّمع ۗقا َّد امتْ ۗ ِلغا ْۚ ٍد ا‬


ۗ‫ۗواتَّقُوا ۗاللّٰهاۗاِنَّ ۗاللّٰ ۗها ۗ اخبِْۗيرۗبِ امع‬ ‫ٰيْٓعايُّ اهع ۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُوا ۗاتَّقُوا ۗاللّٰ اه ا‬
ُ ‫ۗو ْلت ا ْن‬

٨٨ۗ–ۗ ‫ت ا ْع املُ ْونا‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah

Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan..”67 (QS. Al-Hasyr: 18)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa ayat di atas mengandung anjuran

moral untuk berinvestasi sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat karena dalam

Islam semua jenis kegiatan kalau diniati sebagai ibadah akan bernilai akhirat juga

seperti kegiatan investasi ini.

2) Hadits

ْ ‫شت ا ِريۗلاهُۗبِ ِهۗشاعةًۗفاع‬


ۗ‫شت ا ارىۗۗلاهُۗبِ ِه‬ ً ‫سلَّ امۗأ ا َْ اطعهُۗدِينا‬
ْ ‫عراۗيا‬ ‫َلا ْي ِه ا‬
‫ۗو ا‬ ‫َ ْانَۗ ُْر اوةاأانَّ ۗالنَّبِ َّيۗ ا‬
‫صلَّىۗاللَّهُۗ ا‬

‫ۗوشاعةٍۗفا ادَاعۗلاهُۗبِع ْلبا ار اك ٌِۗفِيۗبا ْي ِع ِه ا‬


ْ ‫ۗوكاعنا ۗلا ْۗوۗا‬
ۗ‫شت ا ارى‬ ‫شاعتاي ِْنۗفاباععاۗإِحْ داا ُه امعۗبِدِينا ٍعر ا‬
‫ۗو اجع اء ُهبِدِينا ٍعر ا‬

)‫(ر اواهُۗا ْلبُ اَعِرى‬


‫ابۗلا اربِ َاۗفِي ِه ا‬
‫الت ُّ ار ا‬

67
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
53

“Dari 'Urwah bahwa Nabi SAW memberinya satu dinar untuk dibelikan
seekor kambing, dengan uang itu ia beli dua ekor kambing, kemudian
salah satunya dijual seharga satu dinar, lalu dia menemui beliau dengan
membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Maka beliau
mendoa'akan dia keberkahan dalam jual belinya itu". Sungguh dia
apabila berdagang debu sekalipun, pasti mendapatkan untung"68 (HR.
Bukhari).
Dari hadits di atas, menjelaskan bahwa modal merupakan salah satu

kekayaan yang dapat menghasilakan kekayaan lain. Maka dari itu, pemilik modal

harus berupaya memproduktifkan modalnya agar bisa dimanfaatkan secara

maksimal di masa yang akan datang.

3) Kaidah Fikih

ْ ‫األ ا‬
ۗ‫ص ُلۗفِيۗا ْل ُمعاع امَلاتِۗا ْل ِح ُّل‬

“Asal dalam muamalah adalah halal”.

c. Jenis-jenis Capital Expenditure (CE)

Menurut Saphiro, ada beberapa jenis-jenis Capital Exepnditure,

diantaranya sebagai berikut:69

1) Equipment Replacement (Pergantian Peralatan)

Hal yang dimaksud dalam poin ini adalah adanya tambahan aset karena

adanya kebutuhan baru ataupun karena usangnya peralatan yang lama. Sebagai

contoh adanya penggantian komputer di sebuah perusahaan karena rusaknya

komputer yang ada, maka komputer baru tersebut dikategorikan sebagai Capital

Expenditure.

68
Editor, Pengembangan Modal yang Diberkasi dalam Jual Beli Islam (Hadits
Ekonomi), dalam www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 26 Februari 2021.
69
Alan Saphiro, Capital Budgeting and Investment Analysis, (Pearson, 1st ed, 2005),
hlm.43
54

2) Expansion to Meet Growth in Existing Products (Ekspansi untuk Peningkatan

Pangsa Pasar)

Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi demi

meningkatkan produk yang ada (baik dari segi efisiensi maupun pengembangan

pangsa pasar) maka biaya dalam proyek ekspansi tersebut dapat dikategorikan

sebagai Capital Expenditure.

3) Expansion Generated by New Products (Ekspansi untuk Mengeluarkan

Produk Baru)

Begitu pula dengan adanya rencana untuk mengeluarkan produk baru,

sehingga dibutuhkan, misalnya pabrik baru. Seluruh biaya dalam menghasilkan

pabrik yang siap beroperasi dapat dimasukkan ke dalam Capital Expenditure.

4) Projected Mandated by Law (Proyek yang muncul Akibat Hukum yang

Berlaku)

Hal ini berkaitan dengan ketegasan hukum yang terjadi. Jenis terakhir ini,

makin sering dihadapi perusahaan belakangan ini, terutama yang bergerak di

bidang pertambangan ataupun industri lain yang bidang operasinya mengambil

sesuatu dari alam. Intinya, seluruh pengeluaran yang dikeluarkan demi kesesuaian

dengan hukum (peraturan) yang berlaku dapat dikategorikan sebagai Capital

Expenditure. Misalnya jika ada peraturan negara yang menyebutkan bahwa sekitar

pabrik yang mengeluarkan limbah yang berbahaya diwajibkan keberadaan tempat

pengolahan limbah, maka seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan siap

dipakainya tempat pengolahan limbah tersebut dapat dikapitalisasi dan

digolongkan sebagai Capital Expenditure.


55

d. Manfaat Mengetahui Capital Expenditure (CE)

Menurut Pricilia, manfaat dari Capital Expenditure yaitu apabila manfaat

dari adanya pengeluaran tersebut, baru dapat dinikmati pada periode akuntansi

berikutnya dan pengeluaran ini akan dibebankan pada periode akuntansi yang bisa

menikmati manfaat tersebut dari investasi seperti aktiva tetap atau investasi

lainnya.70 Oleh karena itu, beberapa perusahaan pasti merencanakan capital

expenditure dengan baik agar bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan

keuntungan dan penambahan aset untuk meningkatkan kapasitas atau manfaat dari

aset tetap yang bisa dirasakan dalam kurun waktu yang panjang.

7. Total Assets

Aset pada sebuah perusahaan merupakan salah satu unsur yang penting

dan utama, tingginya kepemilikan aset dan manajemen yang baik maka

kesetabilan laju bisnis perusahaan pun akan terjamin, karena pentingnya aset ini

perlu diketahui pula penjelasan tentang aset.

a. Pengertian Total Assets

Total Assets adalah kumpulan dari seluruh harta kekayaan yang terdapat

pada total aset yakni terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Dimana

total assets ini akan menunjukkan kekayaan suatu perusahaan dalam menjalankan

usahanya tersebut, pertumbuhan perusahaan berbanding lurus dengan ukuran

perusahaan sehingga semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar

pula ukuran perusahaan.71

70
Timban Pricilia, “Perlakuan Akuntansi Capital Expenditure dan Revenue Expenditure
pada PT. Massindo Sinar Pratama Manado”, dalam Jurnal Emba Vol. 1, Tahun 2016, hlm. 1.046.
71
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
56

Hanafi dan Halim menyatakan bahwa total aset yang tinggi biasanya

menunjukkan manajemen yang baik dan sebaliknya apabila total asetnya menurun

maka akan menunjukkan manajemen yang buruk.72 Dari pernyataan ini dapat

dirumuskan bahwa semakin tinggi tingkat total aset maka semakin efektif

perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya.

Total Assets juga mencerminkan bagaimana perusahaan dapat mengelola

keseluruhan aset yang dimilikinya dapat menghasilkan laba yang akan

mempengaruhi para pemegang saham untuk berinvestasi pada perusahaan

tersebut. Analisis pada total assets ini akan memberikan gambaran bagi para

pemegang saham untuk menjadikan pertimbangan ketika para investor tersebut

akan menanamkan modalnya karena prospek perusahaan di masa yang akan

datang akan berdampak dan mempengaruhi pada laba yang dibagikan kepada para

investor.

b. Landasan Total Assets

Adapun landasan syariah dari Total Assets dalam Al-Quran, Hadits dan

Ushul Fiqih adalah sebagai berikut:

1) Al-Quran

ْۗ ِ‫ۗوا ا ْنَفُس ِِه ْمۗف‬


ۗ‫ي‬ ‫س ْو ِلهۗث ُ َّمۗلا ْمۗيا ْرتاعبُ ْو ا‬
‫اۗو اجع اهد ُْواۗ ِبع ا ْم اوا ِل ِه ْم ا‬ ‫اِنَّ امعۗا ْل ُم ْؤ ِمنُ ْونا ۗالَّ ِذ ْينا ٰۗا امنُ ْواۗبِعللّٰ ِه ا‬
ُ ‫ۗو ار‬
َٰۤ
٨٥ۗ-ۗ ‫ص ِدقُ ْونا‬ ّٰ ‫ول ِٕىكا ۗ ُه ُمۗال‬ ُ ‫س ِب ْي ِلۗاللّٰ ِهۗۗا‬
‫ا‬
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka

yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-

ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah.

Mereka itulah orang-orang yang benar.”73 (QS. Al-Hujurat: 15)

72
Hanafia dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2009), hlm. 81.
73
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah, (Bandung:
Diponegoro, 2008)
57

Ayat di atas ditafsirkan bahwa Al-Qur’an telah dengan jelas memberikan

gambaran dalam menggunakan atau membelanjakan harta kekayaan, yaitu

menekankan diwajibkannya berinfaq, melarang sikap boros terhadap harta dan

menggunakannya dalam hal-hal yang dilarang oleh syariah, melarang semua

bentuk kejahatan termasuk riba dan aktivitas yang tidak adil, memanfaatkannya

sesuai dengan ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah.

2) Hadits

ۗ‫اۗوَ ْان‬ ‫َ ْم ِرهِۗفِي امعۗأ ا ْفناعهُ ا‬


ۗ‫ۗوَ ْانۗ َِ ْل ِم ِهۗفِي امعۗفاعال ا‬ ُ ۗ‫سأالاَۗ ْان‬ ‫َّلاۗت ا ُزو ُلۗقا اد امعۗ ا‬
ْ ُ‫َ ْبدٍۗيا ْو امۗا ْل ِقياع ام ٌِۗ احتَّىۗي‬

ُ‫س ِم ِهۗفِي امعۗأ ا ْبَلا ۗه‬ ‫ۗوفِي امعۗأ ا ْنَفاقاهُ ا‬


ِ ‫ۗوَ ْان‬
ْ ‫ۗج‬ ‫ۗم ْنۗأ ا ْينا ۗا ْكت ا ا‬
‫سباهُ ا‬ ِ ‫امع ِل ِه‬
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat
sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya
kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia
mengamalkannya, tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan kemana
dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.” (HR.
At-Tirmidzi No. 2417)

Hadits di atas, menunjukkan kewajiban mengatur pembelajaan harta

dengan menggunakannya untuk hal-hal yang baik dan diridhai oleh Allah, karena

pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggungjawaban tentang harta

yang mereka belanjakan sewaktu di dunia.74 Seperti halnya harta yang dimiliki

oleh perusahaan harus bisa digunakan dengan baik sebagaimana mestinya dan

tidak dipakai diluar kegiatan operasional perusahaan.

3) Ushul Fikih

‫ۗاْلباع احٌُۗاَّلَّۗأ ا ْنۗيادُۗلَّۗ اد ِليْلَۗ ا‬


‫الىۗتاحْ ِري ِْم ۗها‬ ْ ‫أل ا‬
ِ ٌِ ‫ص ُلۗفِيۗال ُمعاع املا‬
“Hukum asal dalam segala bentuk muamalah adalah boleh kecuali ada

dalil yang mengharamkannya.”75

74
Editor, Mengatur dan Membelanjakan Harta, dalam https;//muslim.or.id/3952-
mengatur-dan-membelanjakan-harta.html, diakses pada tanggal 8 Mei 2020
75
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-masalah yang Praktis, Cetakan ke-4, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 130.
58

c. Komponen Total Assets


Komponen yang digunakan dalam menghitung Total Assets atau total
aktiva adalah sebagai berikut:
1) Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat ditukar dengan uang
tunai dalam waktu yang cukup singkat, biasanya ukuran waktu yang dipakai
adalah siklus usaha atau tahun buku.76
2) Aktiva tetap merupakan harta yang dapat digunakan lebih dari satu tahun
dalam kegiatan usaha.77
d. Metode Menghitung Total Assets
Total Assets ini menjadi penyeimbang dalam neraca, dimana ada hubungan
timbal balik yang menunjukkan keseimbangan antara harta dengan kewajiban dan
modal. Besarnya kewajiban dan modal memberikan gambaran mengenai
bagaimana cara perusahaan dalam mengelola aset. Guna memudahkan dalam
membaca keuangan tanpa menjumlahkan komponen yang ada, dapat dilakukan
dengan melihat total assets pada laporan neraca perusahaan.
Rumus yang digunakan dalam menghitung total assets yang dimiliki
perusahaan yaitu sebagai berikut:

Total Assets = Aset Lancar + Aset Tidak Lancar

e. Manfaat Mengetahui Total Assets


Dengan mengetahui Total Assets diharapkan mampu memberikan manfaat
sebagai berikut;
1) Memberikan gambaran tentang penilaian terhadap keadaan perusahaan;
2) Memberikan gambaran kepada para investor dan kreditor tentang baik
buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan dari suatu periode ke
periode yang akan datang;
76
Aliminsyah dan Padji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, (Bandung: Yrama
Widya, 2006), hlm. 284.
77
Yusdianto Prabowo, Akuntansi Perpajakan Terapan, Edisi Revisi, (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm. 209.
59

3) Menstandarkan ukuran penilaian perusahaan sehingga memudahkan dalam

mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lainnya;

4) Memungkinkan manajer keuangan untuk meramalkan reaksi para calon

investor dan kreditur yang sedang mencari dana tambahan;

5) Dapat digunakan untuk mengambil keputusan, pertimbangan dan prediksi

berdasarkan tren tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa

mendatang.

f. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Total Assets

Faktor-faktor yang memengaruhi Total Assets sangat banyak, namun

penulis hanya menjelaskan beberapa variabel saja. Jumlah aktiva dapat

dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasi perusahaan.78 Berikut unsur

modal kerja dan operasi perusahaan, yaitu:

1) Gross Working Capital (GWC)

GWC merupakan modal kerja kotor yang mana aktiva lancar dikurangi

kewajiban lancar dengan hasil kewajiban lancar lebih besar dibandingkan aktiva

lancarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki nilai GWC

tinggi dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki hambatan dari

likuiditasnya. Sesuai definisi GWC dengan Total Assets memiliki hubungan yang

negatif. Artinya ketika GWC meningkat maka Total Assets akan menurun.

2) Net Working Capital (NWC)

NWC merupakan modal kerja bersih, dimana nilai aktiva lancarnya lebih

tinggi dibandingkan kewajiban lancarnya dan NWC mempunyai manfaat untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan. NWC memiliki hubungan positif

terhadap Total Assets, artinya jika semakin besar nilai NWC maka semakin besar

pula Total Asset yang diharapkan.

78
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
60

3) Capital Expenditure (CE)


CE termasuk operasional perusahaan yang digunakan untuk menambah
manfaat di masa yang akan datang atau biasa disebut sebagai investasi. Hal ini
menyebabkan bahwa CE memiliki hubungann yang positif, karena semakin besar
perusahaan dalam mengalokasikan dananya untuk CE, maka semakin besar aset
yang diharapkan oleh suatu perusahaan.
4) Net Sales (NS)
NS merupakan penjualan bersih perusahaan sebagai salah satu unsur dari
pendapatan di suatu perusahaan. Meskipun hubungan Total Assets dengan Net
Sales tidak linier, tetapi dapat dilihat bahwa semakin besar tingkat kegiatan,
semakin besar pula jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, Maka dapat dikatakan
bahwa Net Sales memiliki hubungan yang positif terhadap Total Assets.
Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi Total Assets, diantaranya
sebagai berikut:79
1) Return On Assets (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas dari suatu perusahaan yang
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba.
ROA ini mewakili SHU dan efisiensi operasional. Semakin besar ROA semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi
perusahaan tersebut dari penggunaan aset. Hal ini menyebabkan ROA dan Total
Assets memiliki hubungan yang positif. Artinya, ketika terjadi peningkatan pada
ROA maka Total Assets akan ikut meningkat dengan persentase tertentu.
2) Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan persentase seberapa banyak pembiayaan yang dapat
disalurkan kepada para anggota dari total dana yang diterima. Secara logis,
penambahan jumlah pembiayaan akan menambah jumlah aset. Dengan demikian,
faktor-faktor yang memengaruhi jumlah pembiayaan, juga merupakan faktor yang
79
Hanif F. Abdurrahman, Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Total Aset BMT
Studi pada BMT Anggota Inkopsyah, Skripsi, (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2015), hlm. 24.
61

memengaruhi pertumbuhan aset. Semakin tinggi pembiayaan yang dapat


disalurkan maka makin tinggi persentase FDR dan juga akan meningkatkan Total
Assets suatu perusahaan.
3) Dana Pihak Ketiga (DPK)
DPK memiliki andil yang besar dalam peningkatan kesuksesan suatu
BMT. Berbeda dengan lembaga bisnis lainnya yang merupakan organisasi
berbasis modal (capital based organization), BMT memiliki partisipasi anggota
sebagai kunci keberhasilannya karena BMT merupakan member based
organization. DPK dengan Total Assets memiliki hubungan yang positif. Artinya,
ketika DPK meningkat maka Total Assets pun akan meningkat.
4) Non Performing Finance (NPF)
NPF merupakan permasalahan nomor satu pada lembaga keuangan
syariah, keberadaannya memengatuhi rentabilitas dan menurunkan tingkat
kualitas aktiva produktif. NPF sendiri memiliki definisi yang sama dengan NPL
yaitu Net Performing Loan. Sesuai definisi NPF dengan Total Assets memiliki
hubungan yang negative. Artinya ketika NPF meningkat maka Total Assets akan
menurun.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah riset. Dalam hal ini, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan

antar variabel independen dan dependen, jika ada. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independen adalah Net Working Capital (NWC) dan Capital

Expenditure (CE), dan variabel dependen adalah Total Assets.

Net Working Capital (NWC) merupakan faktor investasi perusahaan yang

penting, karena bagian dari dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan
62

operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek

yaitu berupa kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan dikurangi

kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar. Dengan

perusahaan menginvestasikan aset lancarnya maka Net Working Capital yang

diperoleh akan meningkat.

Capital Expenditure (CE) adalah hal yang sangat berpengaruh bagi suatu

perusahaan untuk mempertahankan atau menambah keuntungannya. Capital

Expenditure (CE) biasanya dianggarkan dari keuntungan yang dihasilkan oleh

perusahaan setelah itu jika masih ada sisa dari keuntungan tersebut baru dibagikan

kepada pemegang saham sebagai dividen. Capital Expenditure (CE) tidak mesti

berasal dari hasil keuntungan perusahaan ataupun dana internal akan tetapi dapat

pula bersumber dari dana pihak lain seperti pinjaman bank, penerbitan surat utang,

sekuritisasi aset, dan lain-lain.

Total Assets menjadi tolak ukur seberapa efektifkah suatu perusahaan

dalam mengelola aset yang ada. Total Assets yang tinggi biasanya menunjukkan

manajemen yang baik dan sebaliknya apabila Total Assets menurun, maka akan

menunjukkan manajamen yang buruk. Dari pernyataan ini dapat dirumuskan

bahwa semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin efektif perusahaan tersebut

dalam mengelola aktiva/asetnya sehingga menunjukkan Total Assets yang tinggi.

Semakin besar Total Assets menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien

dalam menggunakan seluruh aktiva perusahaan guna menghasilkan penjualan.

Berlandaskan teori menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti bahwa

Total Assets dapat dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional

perusahaan. Dalam penelitian ini, Net Working Capital (NWC) termasuk modal
63

kerja dan Capital Expenditure (CE) termasuk operasional perusahaan. Maka dapat

dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka semakin besar pula

hasil operasional dan tingkat modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tresna Aprilia

Mustaram (2017) menyatakan bahwa Net Working Capital (NWC) dan Capital

Expenditure (CE) berpengaruh positif terhadap Total Assets. Meningkatnya Net

Working Capital (NWC) maka Total Assets pun meningkat, sebaliknya

menurunnya Net Working Capital maka Total Assets pun menurun. Begitupun

meningkatnya Capital Expenditure (CE) maka Total Assets pun meningkat,

sebaliknya menurunnya Capital Expenditure (CE) maka Total Assets pun

menurun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rissa Dwi Putri Rahayu

(2018).

Mengacu pada konsep dasar teori dan hasil analisis yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka hubungan antara Net Working Capital (NWC)

dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets dan dapat digambarkan

dalam kerangka berpikir sebagai berikut:

Faktor Lain
Net Working Capital (NWC)
(X₁)
Total Assets
(Y)
Capital Expenditure (CE)
(X₂)

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir
64

Variabel dependent atau terikat (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel independent, yaitu dalam penelitian ini adalah Total

Assets. Variabel independent atau variabel tidak terikat (variabel X) yaitu variabel

yang menjadi sebab terjadinya pengaruh terhadap variabel dependent, yaitu dalam

penelitian ini adalah Net Working Capital (X₁), Capital Expenditure (X₂) dan

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini .

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian yang

masih perlu diuji kebenarannya melalui uji hipotesis atau uji statistik.80

Berdasarkan dengan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari

penelitian ini dapat dirumuskan penelitian dan disusun dalam bentuk kalimat

pernyataan, yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis antara X₁ dan Y

Ho: Net Working Capital (NWC) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

Total Assets; dan

Ha: Net Working Capital (NWC) secara parsial berpengaruh terhadap Total

Assets.

2. Hipotesis antara X₂ dan Y

Ho: Capital Expenditure (CE) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Total

Assets; dan

Ha: Capital Expenditure (CE) secara parsial berpengaruh terhadap Total

Assets.
80
Ketut Swajarna, Statistik Kesehatan, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2016), hlm. 71
65

3. Hipotesis antara X₁, X₂ dan Y

Ho: Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara

simultan tidak berpengaruh terhadap Total Assets; dan

Ha: Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara

simultan berpengaruh terhadap Total Assets.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk menda-

patkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.81

Dengan demikian metode yang digunakan untuk meneliti Pengaruh Net Working

Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets harus

menggunakan metode ilmiah yang sistematis, rasional, dan dapat diverifikasi

secara ilmiah pula sehingga dapat menjadi rujukan bagi peneliti lainnya, baik

dalam obyek penelitian sejenis atau berbeda.

A. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini mengenai Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan

Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets. Data diperoleh dari Laporan

Keuangan periode 2010-2019 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia

(BEI). Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) merupakan

objek penelitian sebagai variabel X1 dan X2, sedangkan Total Assets adalah objek

penelitian sebagai variabel Y. Penelitian ini difokuskan pada analisis laporan

keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) yaitu PT. Indo Tambangraya Megah. Perusahaan ini adalah perusahaan

yang bergerak dalam sektor pertambangan yang telah go public di Bursa Efek

Indonesia.

81
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabet, 2008) hlm. 2.

66
67

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu

pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah.82

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

menggunakan metode analisis deskriptif verifikatif dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data

yang dapat diukur dalam suatu skala numeric (angka) yang dalam perhitungannya

menggunakan metoda statistika.

Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode

yang bertujuan menggambarkan secara sistematis tentang fakta-fakta serta

hubungan antara variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data,

mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data dalam pengujian teori yang

telah ada tetapi bukan untuk menciptakan teori baru.

Hasil penelitian ini merupakan pengujian dari teori atau hipotesis melalui

perhitungan statistik dengan melakukan pengukuran secara linier serta

menjelaskan hubungan antar variabel, dimana hasil yang akan keluar adalah

terdapat pengaruh signifikan atau tidak. Terdapat dua variabel yang diteliti dalam

penelitian ini, yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.83

82
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. (Bandung: Alfabet. 2013) hlm. 2
83
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 58
68

Variabel Independen sering disebut sebagai variabel stimulus dan dalam


bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen atau terikat.84 Dalam penelitian ini, dipilih variabel independen
Net Working Capital (NWC) sebagai X1 dan Capital Expenditure (CE) Sebagai
X2. Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam
penelitian ini variabel dependen yang dipilih adalah Total Assets sebagai Y.

C. Jenis Data Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif ini
menyajikan penelitian berupa analisis pada data-data (numerical) yang diolah
dengan metoda statistika.85 Penelitian kuantitatif umumnya berbentuk penelitian
eksplanatoris (expalanatoriy research) yang menggambarkan dan menjelaskan
hubungan antara variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable) yaitu hubungan antara variabel Net Working Capital (NWC)
dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets.
Penelitian mengenai pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets ini menggunakan data sekunder runtun
waktu (time series). Data sekunder runtun waktu adalah laporan keuangan tahunan
yang telah dipublikasikan oleh . PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. secara runtun
waktu (tahunan).
D. Sumber Data Penelitian
Data dari sudut ilmu sistem informasi sebagai fakta-fakta maupun angka-
angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat data ini diproses,
sehingga dapat berubah menjadi informasi.86 Adapun sumber data cenderung pada

84
Sugiyono, Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.
39
85 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm. 37
86
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 41.
69

pengertian dari mana (sumbernya) data itu berasal. Berdasarkan hal itu, data
tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh pihak lain.87
Sedangkan data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan oleh institusi atau
lembaga pengumpul data yang otoritatif dan telah dipublikasikan kepada
masyarakat luas.88
Sumber data penelitian yang penulis pakai yaitu dari data sekunder. Data

tersebut diperoleh dari Indonesia Index Exchange (IDX) yang berupa laporan

keuangan tahunan (annual report) PT. Indo Tambangraya Megah periode 2010-

2019 yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI). Data tersebut dari laporan

tahunan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk yaitu www.itmg.co.id.

E. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses untuk menguraikan variabel

penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel dan pengukuran.

Variabel merupakan suatu konsep yang telah dioperasionalisasikan menjadi

berbagai variasi nilai (kategori).89 Variabel data adalah variabel yang secara

sederhana dapat diartikan ciri individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur

secara kuantitatif mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbul

variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen

(biasa).90

87
Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hlm 104
88
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015) Hlm. 17.
89
Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan
Praktisi, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hlm. 36.
70

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis

variabel, yaitu sebagai berikut:

1. Variabel independen (variabel X1) yaitu variabel yang menjadi sebab

terjadinya atau terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah Net Working Capital (NWC);

2. Variabel independen (variabel X2) yaitu variabel yang menjadi sebab

terjadinya atau terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah Capital Expenditure (CE); dan

3. Variabel dependen (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Total

Assets.

Indikator dan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini

dipaparkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Rumus Skala


X1 Net Working Capital Aset Net Working Rasio
Net Working (NWC) merupakan lancar dan Capital (NWC)
Capital bagian aktiva lancar yang hutang =
(NWC) digunakan untuk lancar Aset Lancar –
membiayai operasional Hutang Lancar
perusahaan tanpa
mengganggu likuiditas91
X2 Capital Expenditure Aset tetap - Rasio
Capital (CE) dan
Expenditure adalah salah satu investasi
(CE) pengeluaran untuk
menciptakan manfaat di
masa yang akan datang92

91
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan ke 4, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 300.
92
Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi 4, (Yogyakarta: Badan
Penerbitas Fakultan Ekonomi UGM, 2001), hlm. 56.
71

Y Total Assets merupakan Aktiva Total Assets = Rasio


Total Assets salah satu aset yang lancar dan Aktiva lancar +
menunjukkan jumlah aktiva Aktiva tetap
kekayaan suatu tetap
perusahaan dalam
menjalankan
operasionalnya93

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.94

Salah satu kegiatan proyek perencanaan penelitian adalah merumuskan

alat pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti, untuk mendapatkan

data-data otentik dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dukumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian, dan sebagainya.95 Studi dokumentasi adalah kegiatan

pengumpulan data dengan mengambil data yang telah tercatat atau terdata dalam

suatu laporan atau pembukuan sehingga penulis tidak melakukan pengelolaan

93
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
94
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 308.
95
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 201.
72

langsung.96 Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah bersumber dari

documenter PT Indo Tambangraya Megah Tbk., laporan tersebut dipublikasikan

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan penulis memperoleh data tersebut

dari annual report PT. Indo Tambangraya Megah secara daring.

2. Kepustakaan

Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti

menghimpun berbagai data atau informasi dari sejumlah literatur yang erat

kaitannya dengan objek penelitian. Penelitian ini dilakukan melalui studi

kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta

menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan,

majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian penelitian sebelumnya yang

memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.

Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin

teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan

pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, studi

kepustkaan yang dilakukan adalah dengan cara:

a. Mengumpulkan sumber-sumber buku yang membahas tentang pasar modal

konvensional, pasar modal syariah, dan manajemen keuangan syariah.

b. Menelaah sumber-sumber dan buku-buku yang membahas tentang pasar

modal konvensional, pasar modal syariah dan manajemen keuangan syariah

kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti, dan

c. Mengkategorikan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti.

96
Skripsi Deuis Fitrotul Hayat, Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM,
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.41
73

3. Browsing

Pengambilan materi dari internet disebabkan karena terdapat banyak

informasi dan pengetahuan mengenai manajemen keuangan syariah. Selain itu,

materi dari internet sangat melimpah dan mudah untuk didapat, sehingga

mempermudah penulis dalam memperkuat pendapat pada penelitian dan dapat

menambah sumber materi.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dirumuskan bahwa metode

dokumentasi atau studi pustaka adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari

data mengenai hal-hal variabel berupa laporan keuangan yang telah

dipublikasikan oleh perusahaan dari tahun 2010 sampai tahun 2019 melalui

website resmi perusahaan dan www.idx.co.id yang berhubungan dengan objek

yang diteliti.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam peneli-

tian, dengan analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan

dan ketika peneliti telah telah selesai mengumpulkan data maka langkah selan-

jutnya adalah menganalisis data yang telah diperolehnya. Metode analisis data ini

terbagi menjadi dua jenis, yaitu: metode analisis kuantitatif dan metode analisis

kualitatif.

Analisis kuantitatif ini menggunakan data statistik dan dapat dilakukan

dengan cepat, sementara analisis kualitatif ini digunakan untuk data kualitatif

yang data yang digunakannya adalah berupa catatan-catatan yang biasanya

cenderung banyak dan menumpuk sehingga membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk dapat menganalisisnya secara saksama.


74

Metode kuantitatif ini menggunakan statistik sebagai alat analisis datanya.

Statistik ini diartikan sebagai metode pengetahuan yang berhubungan dengan

cara-cara penafsiran dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data yang

telah diperoleh sebelumnya melalui observasi dan penganalisaan yang dilakukan

melalui aturan-aturan dan prosedur-prosedur tertentu.

Mengacu kepada uraian di atas, maka pada bagian analisis data ini peneliti

menggunakan teknik dan tahapan analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan alat uji analisis yang digunakan

dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk memaparkan data objek penelitian.

Dalam jenis penelitian kuantitatif, analisis deskriptif disusun ke dalam bentuk

tabel, kurva, atau diagram sebagai bahan dasar untuk dijelaskan secara naratif dan

deskriptif.97

2. Analisis Asumsi Klasik

Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika model

tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi

klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linear yaitu

residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya

heterokedastisitas, dan tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Harus

terpenuhinya asumsi klasik ditunjukan untuk memperoleh model regresi dengan

estimasi yang tidak bisa dan pengujiannya dapat dipercaya.98 Adapun pengajuan

terhadap asumsi klasik meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji

Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi sebagaimana diuraikan sebagai berikut:


97
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015), Hlm. 24.
98
Siti Jubaedah, “Pengaruh Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO)
Terhadap Return On Assets (ROA) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) PNM Al
Ma’soem Rancaekek Bandung”, Skripsi, (Bandung, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
2014), hlm. 57.
75

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil.99 Teknik pengujian normalitas terdiri dari uji P-P Plot,

Histogram dan Kolmogrov-Sminov Peneliti ini menggunakan taraf signifikansi 5%

dengan melihat nilai signifikansi (Asymp. Sig. pada output Statistical Package for

Social Sciense) dari nilai Kolmogrov Sminov > 5%, maka data yang digunakan

berdistribusi normal.100

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol.101 Uji multikolinearitas dilakukan dengan metode

nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Model regresi dikatakan

mengalami multikolinearitas apabila nilai tolerance ≤ 0,10 dengan nilai VIF ≥

10.102

99
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 107.
100
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 50
101
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 25.
102
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat; Ringkasan dan Kasus,
cetakan pertama, (Yogyakarta: Amara Books, 2007), h. 90.
76

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lainnya. Jika variance dan residual satu pengamatan ke

pegamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoske-

dastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.103

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan salah satu dari analisis uji asumsi klasik

bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi

antara kesalah penggunaan pada periode t dengan kesalahan pada pengganggu

pada periode sebelumnya (t-1). Model regreasi yang baik adalah yang tidak

adanya masalah autokorelasi.104

3. Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif merupakan analisis yang menggunakan proses data-

data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian

penelitian, terutama mengenal apa yang sudah diteliti. Dalam penelitian ini,

analisis yang digunakan adalah analisis regresi, analisis korelasi dan analisis

koefisien.

a. Analisis Regresi

Analisis regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mempelajari

hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu antara variabel bergantung

103
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 92.
104
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 110.
77

(dependent variabel), dengan variabel bebasnya (independent variabel) dengan

maksud bahwa dari hubungan tersebut dapat memprediksi besarnya dampak

kuantitatif yang terjadi perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya.105

Dalam hal ini menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana dan

Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengukur apakah ketiga data atau

variabel yang dihibungkan itu berbentuk garis lurus atau linearitas dapat juga

diartikan ada hubungan yang linier antar variabel.

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana merupakan suatu metode sederhana untuk

melakukan investigasi tentang hubungan fungsional diantara beberapa variabel.

Hubungan anatara variabel tersebut diwujudkan dalam suatu model matematika.

Tujuan analisis regresi linier sederhana adalah untuk meramalkan nilai variabel

dependen melalui nilai-nilai variabel yang diketahui, teknis analisis ini sangat

dibutuhkan dalam berbagai pemgambilan keputusan, baik dalam perumusan

kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.106

Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi sederhana pada

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap

Total Assets dan Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets.

Dengan memakai rumus persamaan regresi linier sederhana sebagai

berikut107:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

105
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.
140.
106
Skripsi Deuis Fitrotul Hayat, Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM,
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.43
107
Sudjana, Metoda Statistika, cetakan ulang ketiga edisi keenam, (Bandung: PT Tarsito
Bandung, 2005), hlm. 315.
78

Keterangan:

𝑌 = Variabel Terikat

𝑎 = Konstana

𝑏 = Koefisien Regresi

𝑋 = Variabel Bebas

Regresi dengan X merupakan variabel bebas dalam variabel bebasnya, dan

Y variabel tak bebas. Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai

berikut: 108

(∑ 𝑥 2 ) (∑ 𝑦) − (∑ 𝑥)( ∑ 𝑦)
𝑎= 2
𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2

Keterangan:

𝑎 = konstanta

𝑏 = koefisien regresi

∑𝑥 = Variabel Bebas

∑𝑦 = Variabel Terikat

𝑛 = lamanya periode

2) Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Analisis Regresi Linier

Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Net Working Capital (NWC)

dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets yang dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

108
Sudjana, Metoda Statistika, cetakan ulang ketiga edisi keenam, (Bandung: PT Tarsito
Bandung, 2005), hlm, 315.
79

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑥𝑛 + 𝑒 atau ditulis

Total Assets = a + b1 Net Working Capital (NWC) + b2 Capital Expenditure

(CE).

Keterangan:

𝑌 = Variabel Terikat

𝑎 = Konstanta yang menunjukan besar nilai 𝑌 apabila nilai (𝑥 = 0)

𝑥1 = Variabel Bebas 1

𝑥2 = Variabel Bebas 2

𝑏1 𝑏𝑛 = koefisien yang menunjukan besar nilai x

𝑥𝑛 = Variabel Independen ke-n

𝑒 = Error (kesalahan)

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik analisis statistik yang digunakan untuk

menguji ada atau tidaknya hubungan serta arah hubungan antar dua variabel atau

lebih.109 Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dua variabel bila data

kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan data berasal dari dua sumber atau

lebih tersebut sama.110 Untuk menunjukan besarnya keeratan hubungan antara dua

variabel acak yang masing-masing memiliki skala pengukuran minimal interval

dan berdistribusi bivariat, serta digunakan koefisien korelasi yang dirumuskan

sebagai berikut:

109
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015) Hlm. 25.
110
Skripsi Siti Umdatul Faroh, Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index(JII),
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.78
80

1) Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur besarnya hubungan linier

antara 2 variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, analisis korelasi yang digunakan

untuk mengetahui besarnya keeratan hubungan antara Net Working Capital

(NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets. Nilai korelasi

populasi (p) berkisar antara interval -1 ≤ p ≤ 1. Jika korelasi bernilai positif, maka

hubungan antara dua variabel bersifat searah. Sebaliknya, jika korelasi bernilai

negatif maka hubungan antara dua variabel bersifat berlawanan arah.111

Perhitungan korelasi Pearson Product Moment yang digunakam adalah sebagai

berikut:

𝑛. (∑ 𝑋1 𝑦) − (∑ 𝑋1 ). (∑ 𝑌)
𝑟𝑋1 𝑌 =
2 2
√{𝑛. ∑ 𝑋₁2 − (∑ X1 ) } . {𝑛. ∑ 𝑌2 − (∑ Y) }

𝑛. (∑ 𝑋2 𝑦) − (∑ 𝑋2 ). (∑ 𝑌)
𝑟𝑋2 𝑌 =
2 2
√{𝑛. ∑ 𝑋₂2 − (∑ X2 ) } . {𝑛. ∑ 𝑌2 − (∑ Y) }

Keterangan:

𝑟 = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y

𝑛 = Jumlah Periode

𝑥 = Variabel Bebas

𝑦 = Variabel Terikat

2) Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan

dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan atau bersama-sama dengan

111
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 192.
81

variabel terikat (Y).112 Perhitungan korelasi Pearson Product Moment yang

digunakam adalah sebagai berikut:

𝑛 (𝛴𝑥₁𝑦) − (𝛴𝑥₁)(𝛴𝑦)
𝑟𝑥₁𝑦 =
√[𝑛 (𝛴𝑥₁2 ) − (𝛴𝑥₁)²][𝑛 (𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)²]

𝑛 (𝛴𝑥₂𝑦) − (𝛴𝑥₂)(𝛴𝑦)
𝑟𝑥₂𝑦 =
√[𝑛 (𝛴𝑥₂2 ) − (𝛴𝑥₂)²][𝑛 (𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)²]

𝑛 (𝛴𝑥₁𝑥₂) − (𝛴𝑥₁)(𝛴𝑥₂)
𝑟𝑥₁𝑥₂ =
√[𝑛 (𝛴𝑥₁2 ) − (𝛴𝑥₁)²][𝑛 (𝛴𝑥₂2 ) − (𝛴𝑥₂)²]

(𝑟𝑥₁𝑦)2 + (𝑟𝑥₂𝑦)2 − 2(𝑟𝑥₁𝑦)(𝑟𝑥₂𝑦)(𝑟𝑥₁𝑥₂)


𝑟𝑥₁𝑥₂𝑦 = √
1 − (𝑟𝑥₁𝑥₂)²

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n = Jumlah periode

x₁ = Variabel bebas 1

x₂ = Variabel bebas 2

y = Variabel terikat

Besar 𝑟 adalah −1 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ +1. Tanda (+) menunjukan pasangan X dan Y

dengan arah yang sama, sedangkan tanda (– ) menunjukan pasangan X dan Y

dengan arah yang berlawanan. Nilai 𝑟𝑥𝑦 yang besarnya semakin mendekati 1

menunjukan hubungan X dan Y cenderung sangat erat. Jika mendekati 0

hubungan X dan Y cenderung kurang kuat. 𝑟𝑥𝑦 = 0 menunjukan tidak terdapat

hubungan antara X dan Y. Kriteria hubungan korelasi juga dapat dijelaskan pada

tabel, sebagai berikut113:

112
Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan Keuangan,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2009), hlm. 233.
113
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm, 231.
82

Tabel 3.2
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan


1 0,00-0,199 Sangat Rendah
2 0,20-0,399 Rendah
3 0,40-0,599 Sedang
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat Kuat

c. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis 𝑅2 (Koefisien Determinasi/R Square) digunakan untuk menge-

tahui seberapa besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan

Capital Expenditure (X2) dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap

variabel Total Assets (Y). Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Rentang nilai 𝑅2 antara nol dan satu, artinya Semakin besar 𝑅2 tentu mengindi-

kasikan semakin besar pula tingkat kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel menjelaskan variabel dependen amat terbatas, sedangkan semakin

mendekati angka satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.114

1) Analisis Koefisiensi Determinasi Sederhana (Parsial)

Perhitungan koefisiensi determinasi dapat dilakukan dengan rumus115:

Kd = 𝑟2 x 100%

114
Skripsi Siti Umdatul Faroh, Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index(JII),
(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2016), hlm.78
115
Ridwan dan Sunarto, Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis.
(Bandung: Alfabeta, 2007) hlm.61
83

Keterangan:

Kd = Nilai Koefisien Determinasi

r2 = Nilai Koefisien Korelasi.

2) Analisis Koefisiensi Determinasi Berganda (Simultan)

Analisis korelasi berganda ini berkenaan dengan hubungan tiga atau lebih

variabel. Sekurang-kurangnya dua variabel bebas dihubungkan dengan variabel

terikatnya. Dalam korelasi berganda, koefisien korelasinya dinyatakan dengan R.

Sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh yang diberikan seluruh variabel

bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Korelasi berganda ini dapat diketahui

dengan rumus:

(𝑟𝑥2+𝑟𝑥2−(2 (𝑟𝑥1 )(𝑟𝑥2 )(𝑟𝑦))


Rx1x2y = √ 1 2
(1−(𝑦)2 )

Keterangan:

Rx1x2y = koefisien korelasi berganda antara X1 dan X2 terhadap Y.

2
𝑟𝑥 = Koefisien korelasi X1 terhadap Y
1
2
𝑟𝑥 = Koefisien korelasi X2 terhadap Y
2

𝑟𝑦 = Koefisien korelasi Y

4. Analisis Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pertama dan kedua dilakukan uji pada masing-masing

koefisien dengan uji t. Sedangkan uji variabel secara simultan pengaruh antara X1

dan X2 terhadap Y dilakukan uji f. Uji koefisien determinasi yang dilakukan

untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel

terikat. Masing-masing pengujian tersebut, lebih jelasnya adalah sebagai berikut:


84

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial atau uji t ini dilakukan untuk mengetahui atau

mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel indpenden secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Pengujian semacam ini akan sangat berguna jika pada pengujian analisis

ragam diperoleh kesimpulan bahwa terdapat paling sedikit satu peubah yang

berpengaruh terhadap peubah tak bebas. Sehingga pengujian ini akan sangat

bermanfaat untuk menunjukan peubah bebas (X1 = Net Working Capital dan X2 =

Capital Expenditure (CE) mana yang berpengaruh terhadap peubah tak bebas (Y

= Total Assets). Uji t dapat dirumuskan sebagai berikut:116

𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2

Keterangan:

t = distirbusi t

n = jumlah data

r = koefisien korelasi parsial

r2 = koefisien determinasi,

thitung hasil perhitungan maupun hasil perhitungan menggunakan SPSS,

selanjutnya dibandingkan dengan ttabel, dengan besar taraf nyata atau probabilitas

(besar signifikansi) 0,05 atau sama denagn 5%. Selanjutnya, kesimpulan dari

perhitungan tersebut diperbandingkan dengan kriteria sebagai berikut:

(a) Ho diterima dan Ha ditolak, jika –ttabel < thitung < ttabel maka dapat disimpulkan

suatu tidak pengaruh signifikan; dan

116
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 380.
85

(b) Ho ditolak dan Ha diterima, jika thitung>ttabel atau thitung<-ttabel maka dapat

disimpulkan suatu pengaruh signifikan.

Jika dihubungkan dengan rancangan pengujian hipotesis penelitian ini,

maka untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh secara parsial dari masing-

masing variabel yang terdiri dari variabel independen X1 Net Working Capital

(NWC) dan X2 Capital Expenditure (CE) dengan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternative (Ha) sebagai berikut:

(a) Net Working Capital (NWC)

Ho : 𝛽1 = 0, artinya pengaruh Net Working Capital (NWC) tidak signifikan

terhadap Total Assets.

Ho : 𝛽1 ≠ 0, artinya pengaruh Net Working Capital (NWC) signifikan

terhadap Total Assets.

(b) Capital Expenditure (CE)

Ho : 𝛽1 = 0, artinya pengaruh Capital Expenditure (CE) tidak signifikan

terhadap Total Assets.

Ho : 𝛽1 ≠ 0, artinya pengaruh Capital Expenditure (CE) signifikan terhadap

Total Assets.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Penggunaan Uji F dalam menguji pengaruh peubah bebas secara simultan

sering disebut analisis ragam.117 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat

117
Deni K, Yusup, Panduan Penysunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,
(Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung, 2015), hlm. 28.
86

pengaruh variabel bebas Net Working Capital (X1) dan Capital Expenditure (X2)

secara bersama-sama terhadap variabel terikat Total Assets (Y). Untuk menguji

hipotesis ini digunakan statistik uji F yang berbentuk:

𝑅 2 ⁄𝑘
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1 − 𝑟2 )⁄(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

n = Jumlah data

k = Jumlah variabel independen/bebas

Pada pengujian selanjutnya, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dibandingkan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang

diperoleh dengan menggunakan tingakt risiko atau taraf signifikansi level 5% atau

sama dengan 0,05, dengan degree freedom (df) = n-k-1 dengan kriteria sebagai

berikut:

1) Ho diterima dan Ha ditolak, jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka disimpulkan suatu

pengaruh tidak signifikan; dan

2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka disimpulkan suatu

pengaruh signifikan.

Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ho : â1 = â2 = 0

Pengaruh Net Working Capital (NWC) bertindak sebagai variabel X1 dan

Capital Expenditure (CE) sebagai variabel X2 tidak signifikan terhadap Total

Assets yang bertindak sebagai variabel Y, di PT Indo Tambangraya Megah

Tbk.
87

2) Ho : â1 = â2 ≠ 0

Pengaruh Net Working Capital (NWC) bertindak sebagai variabel X1 dan

Capital Expenditure (CE) sebagai variabel X2 signifikan terhadap Total

Assets yang bertindak sebagai variabel Y, di PT Indo Tambangraya Megah

Tbk.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Indo Tambangraya Megah Tbk118

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) adalah perusahaan publik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan merupakan pemasok batubara Indonesia

terkemuka untuk pasar energi dunia. Berikut gambaran umum PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk mengenai sejarah berdirinya perusahaan, visi misi,

manajemen organisasi dan kegiatan usahanya.

1. Sejarah Berdirinya PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) didirikan pada tanggal 02

September 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Sejak

didirikan tidak pernah dilakukan perubahan nama perusahaan sampai saat ini. Pada

tahun 2007, ITM mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember

dan menjadi perusahaan terbuka dengan melepas 20% saham kepada publik. Sisa

saham dimiliki Banpu Mineral (Singapore) Pte. Ltd 77,60% dan PT. Sigma Buana

Cemerlang 2,40%.

Pada tahun 2010, Banpu Mineral (Singapore) Pte. Ltd melepaskan 8,72%

sahamnya kepada public, sehingga kepermilikannya menjadi 65% dan sisanya

dikuasai public dengan masing-masing kepemilikan kurang dari 5%. Adapun

Kantor Pusat perusahaan ITM berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai

3, Jln. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA, Jakarta Selatan 12310.

Lingkup Usaha perusahaan ITM mencakup operasi penambangan

batubara, pengolahan dan logistik yang terintegrasi di Indonesia. Perusahaan

118
Editor, “Annual Report PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Tahun 2019”, dalam
https://itmg.co.id/ diakses pada tanggal 25 Desember 2020.

88
89

menguasai kepemilikan saham mayoritas di 14 anak perusahaan dan

mengoperasikan 7 konsesi tambang di pulau Kalimantan, meliputi Provinsi

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. ITM juga

memiliki dan mengoperasikan Terminal Batubara Bontang (BoCT), 3 pelabuhan

muat dan Pembangkit Listrik Bontang.

Perusahaan ITM setiap tahunnya selalu melakukan inovasi dan kreativitas

guna meningkatkan nilai tambah bagi perusahaanya. Selama bertahun-tahun,

inisiatif inovasi ITM tak hanya bermanfaat secara internal, namun juga secara

konsisten mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak eksternal. Sebagian

proyek yang ditampilkan pada ITMNovation ke-11, mewakili ITM pada Banpu

Innovation Convention ke-7 do Thailand. Pada acara itu, ITM meraih penghargaan

“Overall Champion” dan satu proyek JBG, Swampy Forest, memenangkan juara

kedua. Selaon itu, Bursa Efek Indonesia menetapkan ITM sebagai "Perusahaan

Paling Inovatif” di sector pertambangan pada tahun 2019.

2. Visi dan Misi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

a. Visi

Menyediakan produk energi dan jasa yang berkualitas dan terjangkau secara

berkelanjutan

b. Misi

1) Berinvestasi secara bersinergi pada rantai nilai dari bisnis energi;

2) Menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan dengan

menyediakan produk dan jasa berkualitas;

3) Menjadi warga korporat yang teladan dengan menjalankan bisnis secara

beretika, bertanggung jawab sosial dan berwawasan ramah lingkungan;


90

4) Menjadikan kerangka pembangunan berkelanjutan sebagai landasan untuk

semua inisiatif dan kegiatan bisnis.

3. Manajemen Organisasi PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran skematis tentang

hubungan kerja sama yang ada dalam perusahaan untuk mencapai sasaran. Stuktur

organisasi ini menggambarkan pembagian kerja, garis-garis wewenang,

pembatasan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi yang ada dalam

suatu perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Indo Tambangraya Megah tbk

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
91

Tabel 4.1
Dewan Komisaris dan Direksi PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Per 31 Desember 2019

Dewan Komisaris
Nama Jabatan
Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak Komisaris Utama dan Independen
Somruedee Chaimongkol Komisaris
Fredi Chandra Komisaris
Mahyudin Lubis Komisaris Independen
Somsak Sithinamsuwan Komisaris
Prof. Djoko Wintoro, PhD. Komisaris Independen
Direksi
Nama Jabatan
Kirana Limpaphayom Direktur Utama
A.H. Bramantya Putra Wakil Direktur Utama
Padungsak Thanakij Direktur
Ignatius Wurwanto Direktur
Jusnan Ruslan Direktur
Stephanus Demo Wawin Direktur
Yulius Kurniawan Gozali Direktur
Mulianto Direktur

4. Kegiatan Usaha PT. Indo Tambangraya Megah Tbk


PT. Indo Tambangraya Megah Tbk adalah perusahaan yang bergerak di
sektor pertambangan. Lingkup usaha ITM mencakup pembangunan, perdagangan,
pengangkutan, perbengkelan, perindustruan dan ketenagalistrikan. Kegiatan usaha
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pembangunan
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk menjalankan usaha dalam bidang
pembangunan dengan melakukan pemborongan di bidang pertambangan umum,
pengupasan, penggalian, pengolahan, pemurnian dan pemborongan dalam bidang
pertambangan batubara serta pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
terutama batubara dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mendirikan
pembangkit listrik.
92

b. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan meliputi ekspor-impor dan perdagangan
hasil pertambangan yang meliputi pasir, batu, batubara padat (bricket), batu abu
tahan api serta kegiatan usaha terkait.
c. Pengangkutan/Transportasi
Dalam menjalankan usaha di bidang pengangkutan/transportasi
pertambangan dan batubara termasuk pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas
transportasi di bidang pertambangan dan batubara serta kegiatan usaha terkait.
d. Perbengkelan
Menjalankan usaha dalam bidang perbengkelan termasuk pemeliharaan dan
perawatan (maintenance) untuk segala macam kendaraan bermotor serta bagian
dari kegiatan jaringan layanan purna jual yang sekaligus berfungsi mendukung
pemasaran produk yang dijual. Dalam kenyataannya layanan tidak dapat diberikan
kendaraan.
e. Industri
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk menjalankan usaha dalam bidang
industri pengolahan barang-barang dari hasil pertambangan dan memproduksi
barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang
serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin.
f. Ketenagalistrikan
Menjalankan usaha penunjang ketenagalistrikan antara lain pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan dan pengembangan
teknologi yang menunjang penyediaan tenaga listrik dan pembangkit listrik tenaga
energi baru lainnya.

B. Deskripsi Hasil Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif,
analisis asumsi klasik dan analisis kuantitatif. Pengelolahan data menggunakan
93

aplikasi SPSS for windows version 20 dan perhitungan manual yang dilakukan pada
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan alat uji analisis yang digunakan dalam suatu
penelitian yang bertujuan untuk memaparkan data objek penelitian. Data yang akan
digunakan dalam analisis deskriptif adalah Net Working Capital (NWC), Capital
Expenditure (CE) dan Total Assets yang diperoleh dari website resmi PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019.
a. Analisis Perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Berdasarkan data analisis Net Working Capital (NWC) sebagai variabel X₁
dapat terlihat perkembangannya setiap tahun mengalami kenaikan atau penurunan.
Berikut data perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk periode 2010-2019:

Tabel 4.2
Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019

Periode Net Working Capital (%) Perkembangan


Keterangan
2009 8,429 (%)
2010 7,653 -0,776 Turun
2011 17,033 9,380 Naik
2012 14,715 -2,318 Turun
2013 10,282 -4,443 Turun
2014 5,682 -4,600 Turun
2015 6,307 0,625 Naik
2016 8,304 1,997 Naik
2017 12,988 4,684 Naik
2018 10,417 -2,571 Turun
2019 6,618 -3,799 Turun
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
94

Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Net Working

Capital (NWC) pada PT. Indo Tambangraya Megah Periode 2010-2019

menunjukkan perkembangan data yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Tahun 2009

menjadi acuan perhitungan untuk mengetahui perkembangan kenaikan atau

penurunan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -

0,776%, sedangkan tahun 2011 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar

9,380%. Namun pada tahun 2012, 2013 dan 2014 mengalami penurunan masing-

masing menjadi -2,318%, -4,443% dan -4,600%. Pada tahun selanjutnya Net

Working Capital (NWC) mengalami kenaikan yaitu tahun 2015 sebesar 0,625%,

tahun 2016 sebesar 1,997% dan tahun 2017 sebesar 4,684%. Sementara pada tahun

2018 dan 2019 mengalami penurunan kembali yakni masing-masing sebesar -

2,571% dan 3,799%.

Berikut ini perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk Periode 2010-2019 yang disajikan dalam bentuk grafik.

Grafik 4.1
Data Perkembangan Net Working Capital (NWC) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019

Net Working Capital


12
10
8
6
4
2
0
-2 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-4
-6

NWC

Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
95

Grafik di atas menunjukkan secara jelas bahwa Net Working Capital (NWC)

selama periode 2010-2019 mengalami kenaikan dan penurunan. Dapat dilihat

bahwa kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 9,38%.

Sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu menurun sebesar -

4,60%.

b. Analisis Perkembangan Capital Expenditure (CE) PT. Indo Tambangraya

Megah Tbk

Berdasarkan data analisis Capital Expenditure (CE) sebagai variabel X₂

dapat terlihat perkembangannya setiap tahun mengalami kenaikan atau penurunan.

Berikut data perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo Tambangraya

Megah Tbk periode 2010-2019.

Tabel 4.3
Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019

Periode Net Working Capital (%) Perkembangan


Keterangan
2009 15,771 (%)
2010 13,211 -2,560 Turun
2011 11,751 -1,460 Turun
2012 11,538 -0,213 Turun
2013 8,526 -0,312 Turun
2014 8,348 -0,178 Turun
2015 5,879 -2,469 Turun
2016 4,993 -0,886 Turun
2017 10,911 5,918 Naik
2018 13,559 2,648 Naik
2019 11,285 -2,274 Turun
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
96

Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Capital


Expenditure (CE) pada PT. Indo Tambangraya Megah Periode 2010-2019
menunjukkan perkembangan data yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Tahun 2009
menjadi acuan perhitungan untuk mengetahui perkembangan kenaikan atau
penurunan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -
2,560%, kemudian terjadi kembali pada tahun 2011 mengalami penurunan pula
sebesar -1,460%. Pada tahun selanjutnya mengalami penurunan pula yaitu tahun
2012 sebesar -0,213%, tahun 2013 sebesar -0,312% dan 2014 sebesar -0,178%.
Lalu pada tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan pula masing masing sebesar
-2,469% dan -0,886%. Kemudian, pada tahun 2017 dan 2018 Capital Expenditure
(CE) baru mengalami peningkatan masing-masing sebesar 5,918% dan 2,648%.
Namun, berbeda dengan tahun 2019 yang mengalami penurunan sebesar -2,274%.
Berikut ini perkembangan Net Working Capital (NWC) PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk Periode 2010-2019 yang disajikan dalam bentuk grafik.

Grafik 4.2
Data Perkembangan Capital Expenditure (CE) pada PT. Indo Tambangraya
Megah Tbk
Periode 2010-2019

Capital Expenditure
8

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-2

-4

CE

Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
97

Grafik di atas menunjukkan secara jelas bahwa Capital Expenditure (CE)

selama periode 2010-2019 mengalami kenaikan dan penurunan. Dapat dilihat

bahwa kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 5,92%.

Sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu menurun sebesar -

2,56%.

c. Analisis Perkembangan Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

Berdasarkan data analisis Total Assets sebagai variabel Y dapat terlihat

perkembangannya setiap tahun mengalami kenaikan atau penurunan. Berikut data

perkembangan Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk periode 2010-2019.

Tabel 4.4
Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah
Tbk
Periode 2010-2019

Periode Total Assets (%) Perkembangan


Keterangan
2009 8,121 (%)
2010 8,036 -0,085 Turun
2011 11,640 3,604 Naik
2012 10,997 0,643 Naik
2013 11,003 0,006 Naik
2014 11,139 0,136 Naik
2015 8,690 -2,449 Turun
2016 8,921 0,231 Naik
2017 10,019 1,098 Naik
2018 10,639 0,620 Naik
2019 8,916 -1,723 Turun
Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
98

Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Total Assets pada

PT. Indo Tambangraya Megah Periode 2010-2019 menunjukkan perkembangan

data yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Tahun 2009 menjadi acuan perhitungan

untuk mengetahui perkembangan kenaikan atau penurunan pada tahun 2010. Pada

tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -0,085%, namun berbeda dengan tahun

2011 yang mengalami kenaikan sebesar 3,604%. Kemudian tahun selanjutnya

mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2012 sebesar 0,643%, lalu tahun 2013 pun

meningkat sebesar 0,006% dan kembali meningkat pada tahun 2014 sebesar

0,136%. Lalu, tahun 2015 mengalami penurunan kembali sebesar -2,449%. Pada

tahun selanjutnya mengalami peningkatan secara terus menerus yaitu pada tahun

2016 sebesar 0,231%, tahun 2017 sebesar 1,098% dan tahun 2018 sebesar 0,620%.

Namun, tidak diikuti pada tahun 2019 yang mengalami penurunan sebesar -1,723%.

Berikut ini perkembangan Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk

Periode 2010-2019 yang disajikan dalam bentuk grafik.

Grafik 4.3
Data Perkembangan Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
Periode 2010-2019

Total Assets
4
3
2
1
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-1
-2
-3

TA

Sumber : Laporan Keuangan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
99

Grafik di atas menunjukkan secara jelas bahwa Total Assets selama periode

2010-2019 mengalami kenaikan dan penurunan. Dapat dilihat bahwa kenaikan

paling tinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,60%. Sedangkan penurunan

terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu menurun sebesar -2,50%.

d. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang bertujuan untuk menjabarkan

atau memberi gambaran pada obyek yang akan diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku secara umum. Berikut merupakan data deskriptif yang diolah

memakai SPSS For Windows version 20:

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital
Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.


Deviation
Net Working Capital 10 5.682 17.033 9.99990 3.843927
Capital Expenditure 10 4.993 13.559 10.00010 2.940976
Total Assets 10 8.036 11.640 10.00000 1.260878
Valid N (listwise) 10
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Mengacu pada tabel 4.5 di atas, diperoleh hasil yang menunjukkan nilai N

atau jumlah data pada Net Working Capital (NWC) adalah 10. Maka nilai minimum

diperoleh untuk Net Working Capital (NWC) 5,682 dan nilai maksimum 17,033.

Selanjutnya angka mean dan standar deviasi untuk Net Working Capital (NWC)
100

masing-masing sebesar 9,99990 dan 3,843927. Sedangkan pada variabel Capital

Expenditure (CE) nilai N atau jumlah data adalah 10, maka diperoleh nilai

minimum 4,993 dan nilai maksimum 13,559. Selanjutnya angka mean sebesar

10,00010 dan standar deviasi sebesar 2,940976.

Lalu variabel Total Assets nilai N atau jumlah data adalah 10 dengan nilai

minimum 8,036 dan nilai maksimum sebesar 11,640. Lalu nilai mean sebesar

10,00000 dengan angka standar deviasi sebesar 1,260878. Berdasarkan data

tersebut, keseluruhan data didapat dari perhitungan dengan N atau banyaknya data

yaitu 10 tahun.

2. Analisis Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan sebuah pengujian yang dijadikan sebagai

persyaratan suatu model analisis yang digunakan dalam sebuah penelitian.

Pengujian ini pada umumnya bertujuan untuk menguji persyaratan model regresi

berganda agar model regresi tersebut tidak mengalami Best Unbiased Estimator

(BLUE) atau pembiasan suatu model regresi berganda. Oleh karena itu, diperlukan

uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang dijadikan persyaratan pra

analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi data

variabel terikat dan variabel bebas keduanya berdistribusi normal atau tidak dalam

regresi. Model regresi dikatakan baik apabila memiliki distribusi data normal atau
101

mendekati normal. Berikut hasil pengujiannya dengan menggunakan aplikasi SPSS

for Windows Version 20.

Ho : Model berdistribusi normal

Ha : Model tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas data, teknik yang digunakan peneliti yaitu uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov, normal P-P Plot dan Normalitas histogram untuk

memperjelas dengan angka. Perhitungan menggunakan aplikasi SPSS for Windows

version 20 menujukan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 10
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .98946045
Absolute .128
Most Extreme Differences Positive .128
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .405
Asymp. Sig. (2-tailed) .997
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas, menunjukan

pengujian residual yang menghasilkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,405

nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,997 yang berarti jika dilihat pada dasar

pengambilan keputusan, nilai tersebut lebih besar dari nilai taraf signifikasi 0,05,

yaitu 0,405 ≥ 0,05 dan 0,997 ≥ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

residual regresi tersebut berdistribusi normal dan analisis regresi dapat dilakukan.
102

Sedangkan hasil uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot dan

Histogram adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2
Hasil Normalitas Histogram
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan histogram di atas, menunjukan

bahwa data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal, karena jika dilihat

dari gambar di atas, histogram tersebut memiliki pola seperti gental, bell atau

menyerupai lonceng dalam artian tidak lebih condong ke kanan maupun ke kiri.
103

Gambar 4.3
Hasil Normalitas Probality-Plot
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan data pada grafik uji normalitas tersebut hasil perhitungan SPSS

for windows Version 20 menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal menujukan model regresi dinyatakan lulus atau

Ho diterima artinya pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependent/independent mempunyai korelasi tinggi atau tidak. Untuk mengetahui

tersebut maka dilakukan pengujian multikolinearitas dideteksi dengan cara melihat


104

Tolerance dan Variance Inflastion Factor (VIF). Pada umumnya nilai tolerance di

atas 0,1 atau sama dengan VIP dibawah 10. Hipotesis dari uji ini yaitu:

Ho : Model berdistribusi normal

Ha : Model tidak berdistribusi normal

Perhitungan menggunakan aplikasi SPSS for Windows Versi 20

menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 8.203 1.408 5.828 .001
Net
Working
.212 .107 .648 1.986 .087 .827 1.209
Capital
1
(NWC)
Capital
Expenditur -.033 .140 -.077 -.235 .821 .827 1.209
e (CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Pada tabel di atas nilai tolerance 0,827 ≥ 0,1 dan nilai VIF 1,209 ≤ 10,

sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas atau Ho diterima tidak

terjadi multikolinearitas artinya tidak terjadi gangguan multikolinearitas atau

dengan kata lain model regresi ini terbebas dari gejala multikolinearitas. Maka

model regresi yang ada layak untuk dipakai.


105

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji atau mendeteksi bahwa

model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.

Heterokedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogeny yang

mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk mengetahui

ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat melalui ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Ada

pun hipotesis dalam pengujian adalah:

Ho : tidak terdapat heterokedastisitas

H1 : terdapat heterokedastisitas

Berikut hasil uji heterokedastisitas dilihat dari scatterplot menggunakan

SPSS for Windows Version 20.

Gambar 4.4
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20
106

Berdasarkan grafik di atas, titik-titik yang terlihat menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y dan titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu

yang teratur. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas, Ho

diterima dan uji heterokedastisitas terpenuhi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model

regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode

tertentu (t) dengan kesalahan pengganggu (residual) pada periode sebelumnya (t-

1). Teknik yang digunakan adalah Runs Test. Adapun hipotesis yang akan diuji

adalah:

Ho : Tidak ada autokorelasi

H1 : Ada autokorelasi

Berikut hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS for Windows

Version 20 dengan teknik Runs Test.

Tabel 4.8
Uji Autokorelasi

Runs Test
Unstandardiz
ed Residual
a
Test Value -.13884
Cases < Test Value 5
Cases >= Test Value 5
Total Cases 10
Number of Runs 5
Z -.335
Asymp. Sig. (2-tailed) .737
a. Median
Sumber: Data hasil Output SPS for Windows Version 20
107

Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas, diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,737. Artinya lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak residual
random (acak). Dengan demikian data yang digunakan tidak terdapat autokorelasi.
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi atau lulus, maka pengujian dilanjutkan
ke analisis statistik parametris dengan teknik uji analisis regresi dan dilanjutkan
analisis korelasi, koefisien determinasi, uji signifikansi uji t (parsial), dan uji F
(simultan).

3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang menggambarkan angka-angka
yang muncul agar mudah dipahami. Metode perhitungan analisis kuantitatif dapat
menggunakan analisis regresi, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian
hipoteses dengan melakukan uji t dan uji F.
Berikut merupakan data keseluruhan beserta data dasar untuk analisis
statistik:

Tabel 4.9
Jumlah Perhitungan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure
(CE) terhadap Total Assets
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Periode 2010-2019

No. X₁ X₂ Y 𝐗₁𝟐 𝐗₂𝟐 𝒀𝟐 X₁Y X₂Y X₁X₂


1 7.653 13.211 8.036 58.567 174.542 64.574 61.497 106.165 101.106
2 17.033 11.751 11.640 290.120 138.078 135.493 198.265 136.779 200.148
3 14.715 11.538 10.997 216.541 133.116 120.928 161.820 126.876 169.780
4 10.282 8.526 11.003 105.717 72.693 121.076 113.137 93.816 87.664
5 5.682 8.348 11.139 32.285 69.683 124.073 63.290 92.983 47.431
6 6.307 5.879 8.690 39.778 34.568 75.509 54.805 51.090 37.082
7 8.304 4.993 8.921 68.960 24.928 79.591 74.085 44.543 41.461
8 12.988 10.911 10.019 168.701 119.040 100.384 130.134 109.315 141.711
9 10.417 13.559 10.639 108.523 183.852 113.190 110.832 144.258 141.252
10 6.618 11.285 8.916 43.796 127.343 79.492 59.004 100.612 74.680
∑ 100.000 100.000 100.000 1132.988 1077.843 1014.310 1026.870 1006.435 1042.315
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (data diolah)
108

a. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) Terhadap Total Assets di

PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.

Analisis pengaruh Net Working Capital (NWC) secara parsial terhadap

Total Assets dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa analisis kuantitatif,

sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis linier sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan Net

Working Capital (NWC) terhadap Total Assets berpengaruh positif atau negatif,

selain itu regresi linier bertujuan untuk memprediksi nilai dari Total Assets

mengalami penurunan atau kenaikan . Adapun hasil perhitungan regresi linier

sederhana secara manual sebagai berikut:

Y = a + bX
a) Menghitung 𝑎
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
(𝛴𝑦)(𝛴𝑥12 ) − (𝛴𝑥1 )(𝛴𝑥1 𝑦)
𝑎=
𝑛 (𝛴𝑥12 ) − (𝛴𝑥1 )2

(100)(1.132,988) − (100)(1.026,870)
𝑎=
10 (1.132,988) − (100)2

113.298,8 − 102.687
𝑎=
11.329,88 − 10.000

10.611,8
𝑎=
1.329,88

𝒂 = 𝟕, 𝟗𝟕𝟗𝟓𝟐 ≈ 𝟕, 𝟗𝟖𝟎

b) Menghitung nilai b

𝑛 (𝛴𝑥1 𝑦) − (𝛴𝑥1 )(𝛴𝑦)


𝑏=
𝑛 (𝛴𝑥1 2 ) − (𝛴𝑥1 )2
109

10 (1.026,870) − (100)(100)
𝑏=
10 (1.132,988) − (100)2

10.628,7 − 10.000
𝑏=
11.329,88 − 10.000

268,7
𝑏=
1.329,88

𝒃 = 𝟎, 𝟐𝟎𝟐𝟎𝟓 ≈ 𝟎, 𝟐𝟎𝟐

Berdasarkan hasil perhitungan manual regresi sederhana Net Working

Capital (NWC) Terhadap Total Assets menghasilkan konstanta (a) sebesar 7,980

dan koefisien (b) sebesar 0,202. Sedengkan apabila dibandingkan dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS for Widows Version 20 diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.10
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7.980 .972 8.205 .000
Net Working
1
Capital .202 .091 .616 2.211 .058
(NWC)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
Berdasarkan perhitungan manual dan SPSS for Windows yang ditampilkan

melalui tabel 4.10 di atas menujukan hasil yang sama. Bahwa Total Asset sebagai

variabel dependen menggambarkan regresi sebagai berikut:

Y = a + bX₁
Y = 7,980 + 0,202 X₁
Total Assets = 7,980 + 0,202 Net Working Capital
110

Keterangan:

Y = Total Asset

𝑎 = Konstanta

𝑏 = Koefisien Regresi

X = Net Working Capital (NWC)

Persamaan di atas menunjukan bahwa apabila Net Working Capital (NWC)

dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 7,980 dan apabila Net

Working Capital (NWC) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total Assets

akan mengalami penaikan sebesar 0,2020. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah

pengaruh variabel Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets berpengaruh

positif.

2) Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)

Analisis korelasi dipakai untuk mengukur besarnya hubungan linear antara

2 variabel atau lebih. Berikut hasil perhitungan korelasi secara manual:

𝑛(𝛴𝑥1 𝑦) − (𝛴𝑥1 )(𝛴𝑦)


𝑟𝑥1𝑦 =
√(𝑛(𝛴𝑥12 ) − (𝛴𝑥1 )2 ) (𝑛(𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)2 )

10(1.026,870) − (100)(100)
𝑟𝑥1𝑦 =
√(10(1.132,988) − (100)2 ) (10(1.014,310) − (100)2 )

10.268,7 − 10.000
𝑟𝑥1𝑦 =
√(11.329,88 − 10.000) (10.143,1 − 10.000)

268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
√(1.329,88) (143,1)

268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
√ 190.305,828
111

268,7
𝑟𝑥1𝑦 =
436,24056

𝒓𝒙𝟏𝒚 = 𝟎, 𝟔𝟏𝟓𝟗𝟒𝟒𝟓𝟔 ≈ 𝟎, 𝟔𝟏𝟔

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan SPSS For Widnows version 20, maka diperoleh hasil yang sama. Hasil

perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11
Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Correlations
Net Working Total
Capital Assets
(NWC)
Pearson
1 .616
Net Working Capital Correlation
(NWC) Sig. (2-tailed) .058
N 10 10
Pearson
.616 1
Correlation
Total Assets
Sig. (2-tailed) .058
N 10 10
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows Version 20 di atas, bernilai positif sebesar 0,616 yang berada pada

interval 0,60-0,799, ini menunjukkan bahwa Net Working Capital (NWC) kuat

hubungannya terhadap Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan bahwa

jika nilai Net Working Capital (NWC) meningkat maka nilai Total Assets pun

meningkat.
112

Tabel 4.12
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan


1 0,00-0,199 Sangat Rendah
2 0,20-0,399 Rendah
3 0,40-0,599 Sedang
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat Kuat

3) Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisen determinasi (𝑅 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan Capital

Expenditure (X2) dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel Total

Assets (Y).. Adapun hasil perhitungan determinasi secara manual yaitu sebagai

berikut:

𝑅 2 = (𝑟𝑥1𝑦 )2 × 100%

𝑅 2 = (0,61594456)2 × 100%

𝑅 2 = 0,3793877 × 100%

𝑅 2 = 37,939%

Keterangan:

Kd = Nilai Koefisien Determinasi

𝑅2 = Nilai Koefisien Korelasi

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS For Windows Version 20, maka diperoleh sebagai

berikut:
113

Tabel 4.13
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
l
1 .616a .379 .302 1.053597
a. Predictors: (Constant), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows version 20 di atas, menunjukan nilai R square sebesar 0,379 atau

sebesar 37,939% yang berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dapat

mempengaruhi Total Assets sebesar 37,939%. Sedangkan sisanya sebesar 62,061%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Faktor Lain

62,061%

37,939%
Net Working Capital Total Assets (Y)
(NWC) (X₁)

Gambar 4.5
Hasil pembuktian Hipotesis

4) Analisis Uji t (Parsial)

Uji t pada dasarnya dipakai untuk mengetahui pengaruh Net Working

Capital (NWC) secara parsial dalam menerangkan Total Assets. Perhitungan uji t

secara manual adalah sebagai berikut:


114

a) Menentukan rumusan hipotesis statistik

Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara Net Working Capital (NWC)

terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.

Ha : ρ ≠ 0 : Terdapat pengaruh antara Net Working Capital (NWC) terhadap

Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.

b) Menentukan uji ststistika dengan cara sebagai berikut:

𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2

0,61594456√10 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (0,61594456)2

0,61594456 √8
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 0,3793877

0,61594456 (2,8284)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,6206123

1,74213759
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,7877895

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝟐, 𝟐𝟏𝟏𝟒𝟐𝟓 ≈ 2,211

c) Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat kebebasan

df = n – 2

df = 10 – 2

df = 8

d) Membandingkan nilai uji t terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi 5%


𝑎
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (df)
2

0,05
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (8)
2
115

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (0,025) (8)

𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 2,306

𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 ≤ 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 2,211 < 2,306

Keterangan:

t = distirbusi t

n = jumlah data

r = koefisien korelasi parsial

r2 = koefisien determinasi,

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS For Windowss Version 20, maka didapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.14
Analisis Uji t (Parsial)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7.980 .972 8.205 .000
1 Net Working
Capital .202 .091 .616 2.211 .058
(NWC)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows Version 20 di atas, diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,211 Sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

sebesar 2,306 dengan nilai signifikansi 0,058. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
116

= 2,211 < 2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu Net Working Capital

(NWC) secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total

Assets.

Net Working Capital 37,939% Total Assets (Y)


(NWC) (X₁)

Gambar 4.6
Skema Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.

b. Analisis Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap Total Assets di PT.


Indo Tambangraya Megah, Tbk.
1) Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis linier sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan
Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets berpengaruh positif atau negatif,
selain itu regresi linier bertujuan untuk memprediksi nilai dari Total Assets
mengalami penurunan atau kenaikan. Adapun hasil perhitungan regresi linier
sederhana secara manual sebagai berikut:

Y = a + bX
a) Menghitung 𝑎
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
(𝛴𝑦)(𝛴𝑥22 ) − (𝛴𝑥2 )(𝛴𝑥2 𝑦)
𝑎=
𝑛 (𝛴𝑥22 ) − (𝛴𝑥2 )2
(100)(1.077,843) − (100)(1.006,435)
𝑎=
10 (1.077,843) − (100)2
107.784,3 − 100.643,5
𝑎=
10.778,43 − 10.000
7.140,8
𝑎=
778,43
𝒂 = 𝟗, 𝟏𝟕𝟑𝟑𝟑𝟔𝟎𝟕𝟒 ≈ 𝟗, 𝟏𝟕𝟑
117

b) Menghitung nilai b

𝑛 (𝛴𝑥2 𝑦) − (𝛴𝑥2 )(𝛴𝑦)


𝑏=
𝑛 (𝛴𝑥2 2 ) − (𝛴𝑥2 )2

10 (1.006.435) − (100)(100)
𝑏=
10 (1.077,843) − (100)2
10.064,35 − 10.000
𝑏=
10.778,43 − 10.000
64,35
𝑏=
778,43

𝒃 = 𝟎, 𝟎𝟖𝟐𝟔𝟔𝟔𝟑𝟗𝟐 ≈ 𝟎, 𝟎𝟖𝟑

Berdasarkan hasil perhitungan manual regresi sederhana Capital

Expenditure (CE) Terhadap Total Assets menghasilkan konstanta (a) sebesar 9,173

dan koefisien (b) sebesar 0,083. Sedangkan apabila dibandingkan dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS for Widows Version 20 diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.15
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Capital Expenditure (CE)terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9.173 1.544 5.941 .000
1 Capital
Expenditure .083 .149 .193 .556 .593
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20
118

Berdasarkan perhitungan manual dan SPSS for Windows yang ditampilkan

melalui tabel 4.10 di atas menujukan hasil yang sama. Bahwa Total Asset sebagai

variabel dependen menggambarkan regresi sebagai berikut:

Y = a + b𝑿𝟐
Y = 9,173 + 0,083 𝑿𝟐
Total Assets = 9,173 + 0,083 Capital Expenditure
Keterangan:

Y = Total Assets

𝑎 = Konstanta

𝑏 = Koefisien Regresi

X = Capital Expenditure (CE)

Persamaan di atas menunjukan bahwa apabila Capital Expenditure (CE)

dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 9,173 dan apabila Capital

Expenditure (CE) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total Assets akan

mengalami penaikan sebesar 0,083. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh

variabel Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets berpengaruh positif.

2) Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)

Analisis korelasi dipakai untuk mengukur besarnya hubungan linear antara

2 variabel atau lebih. Berikut hasil perhitungan korelasi secara manual:

𝑛(𝛴𝑥2 𝑦) − (𝛴𝑥2 )(𝛴𝑦)


𝑟𝑥2𝑦 =
√(𝑛(𝛴𝑥22 ) − (𝛴𝑥2 )2 ) (𝑛(𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)2 )

10(1.006,435) − (100)(100)
𝑟𝑥2𝑦 =
√(10(1.006,435) − (100)2 ) (10(1.014,310) − (100)2 )

10.064,35 − 10.000
𝑟𝑥2𝑦 =
√(10.778,43 − 10.000) (10.143,1 − 10.000)
119

64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
√(778,43) (143,10)

64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
√111.393,333

64,35
𝑟𝑥2𝑦 =
333,7563977

𝒓𝒙𝒚 = 𝟎, 𝟏𝟗𝟐𝟖𝟎𝟓𝟐𝟗 ≈ 𝟎, 𝟏𝟗𝟑

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan SPSS For Widnows version 20, maka diperoleh hasil yang sama. Hasil

perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16
Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Correlations
Total Assets Capital
Expenditure (CE)
Pearson Correlation 1 .193
Total Assets Sig. (2-tailed) .593
N 10 10
Pearson Correlation .193 1
Capital Expenditure
Sig. (2-tailed) .593
(CE)
N 10 10
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows Version 20 di atas, bernilai positif sebesar 0,193 yang berada pada

interval 0,00-0,199, ini menunjukkan bahwa Capital Expenditure (CE) sangat

rendah hubungannya terhadap Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan

bahwa jika nilai Capital Expenditure (CE) meningkat maka nilai Total Assets pun

meningkat.
120

Tabel 4.17
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan


1 0,00-0,199 Sangat Rendah
2 0,20-0,399 Rendah
3 0,40-0,599 Sedang
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat Kuat

3) Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisen determinasi (𝑅 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat kemampuan variabel Net Working Capital (X1) dan Capital

Expenditure (X2) dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel Total

Assets (Y). Adapun hasil perhitungan determinasi secara manual yaitu sebagai

berikut:

𝑅 2 = (𝑟𝑥2𝑦 )2 × 100%

𝑅 2 = (0,19280529)2 × 100%

𝑅 2 = 0,037174 × 100%

𝑅 2 = 3,7%

Keterangan:

Kd = Nilai Koefisien Determinasi

𝑅2 = Nilai Koefisien Korelasi

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS For Windows Version 20, maka diperoleh sebagai

berikut:
121

Tabel 4.18
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .193 .037 -.083 1.312242
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE)
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows version 20 di atas, menunjukan nilai R square sebesar 0,037 atau

sebesar 3,7% yang berarti bahwa Capital Expenditure (CE) dapat mempengaruhi

Total Assets sebesar 3,7%. Sedangkan sisanya sebesar 96,3% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Faktor Lain

96,3%

3,7%
Capital Expenditure (CE) Total Assets (Y)
(𝑋2)

Gambar 4.7
Hasil pembuktian Hipotesis

4) Analisis Uji t (Parsial)

Uji t pada dasarnya dipakai untuk mengetahui pengaruh Capital

Expenditure (CE) secara parsial dalam menerangkan Total Assets. Perhitungan uji

t secara manual adalah sebagai berikut:

a) Menentukan rumusan hipotesis statistik

Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara Capital Expenditure (CE) terhadap

Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.


122

Ha : ρ ≠ 0 : Terdapat pengaruh antara Capital Expenditure (CE) terhadap Total

Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.

b) Menentukan uji ststistika dengan cara sebagai berikut:

𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2

0,192805529√10 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (0,192805529)2

0,192805529 √8
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 0,37174

0,192805529 (2,8284)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,962826

0,54533
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,98124

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝟎, 𝟓𝟓𝟓𝟕𝟓 ≈ 0,556

c) Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat kebebasan

df = n – 2

df = 10 – 2

df = 8

d) Membandingkan nilai uji t terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi 5%


𝑎
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (df)
2

0,05
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( ) (8)
2

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (0,025) (8)

𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 2,306

𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 ≤ 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 0,556 < 2,306


123

Keterangan:

t = distirbusi t

n = jumlah data

r = koefisien korelasi parsial

r2 = koefisien determinasi,

Apabila dibandingkan antara hasil perhitungan manual dengan hasil

perhitungan menggunakan SPSS For Windowss Version 20, maka didapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.19
Analisis Uji t (Parsial)
Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9.173 1.544 5.941 .000
Capital
1
Expenditure .083 .149 .193 .556 .593
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output Software SPSS for Windows version 20

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan perhitungan menggunakan SPSS

For Windows Version 20 di atas, diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,556 Sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

sebesar 2,306 dengan nilai signifikansi 0,593. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

= 0,556 < 2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu Capital Expenditure (CE)

secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total Assets.
124

Capital Expenditure 3,7% Total Assets (Y)


(CE) (𝑋2)

Gambar 4.8
Skema Pengaruh Capital Expenditure (CE) Terhadap Total Assets PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk.

c. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure

(CE) terhadap Total Assets di PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk.

Hasil analisis secara sistematik perlu diketahui dengan beberapa tahapan

perhitungan statistik sebagai berikut.

1) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dua variabel atau lebih terhadap variabel dependen atau terikat. Ada

beberapa tahapan penghitungan sebagai berikut.

a) Menghitung Nilai 𝛴𝑥1 2

(𝛴𝑋1 )2
𝛴𝑋12 = 𝛴𝑋12 −
𝑛

2
(100)2
𝛴𝑋1 = 1.132,988 −
10
10000
𝛴𝑋12 = 1.132,988 −
10

𝛴𝑋12 = 132,988

b) Menghitung Nilai 𝛴𝑋22

(𝛴𝑋2 )2
𝛴𝑋22 = 𝛴𝑋22 −
𝑛
125

(100)2
𝛴𝑋22 = 1.077,843 −
10

10000
𝛴𝑋22 = 1.077,843 −
10

𝛴𝑋22 = 77,843

c) Menghitung 𝛴𝑌 2

(𝛴𝑌)2
𝛴𝑌 2 = 𝛴𝑌 2 −
𝑛

2
(100)2
𝛴𝑌 = 1.014,310 −
10

10000
𝛴𝑌 2 = 1.014,310 −
10

𝛴𝑌 2 = 14,310

d) Menghitung 𝛴𝑋1 𝑌

(𝛴𝑋1 ) (𝛴𝑌)
𝛴𝑋1 𝑌 = 𝛴𝑋1 𝑌 −
𝑛

(100)(100)
𝛴𝑋1 𝑌 = 1.026,870 −
10
10000
𝛴𝑋1 𝑌 = 1.026,870 −
10

𝛴𝑋1 𝑌 = 26,87

e) Menghitung 𝛴𝑋2 𝑌

(𝛴𝑋2 ) (𝛴𝑌)
𝛴𝑋2 𝑌 = 𝛴𝑋𝟐 𝑌 −
𝑛

(100)(100)
𝛴𝑋2 𝑌 = 1.006,435 −
10
10000
𝛴𝑋2 𝑌 = 1.006,435 −
10

𝛴𝑋2 𝑌 = 6,435
126

f) Menghitung 𝛴𝑋1 𝑋2

(𝛴𝑋1 )(𝛴𝑋2 )
𝛴𝑋1 𝑋2 = 𝛴𝑋1 𝑋2 −
𝑛

(100)(100)
𝛴𝑋1 𝑋2 = 1.042,315 −
10
10000
𝛴𝑋1 𝑋2 = 1.042,315 −
10

𝛴𝑋1 𝑋2 = 42,315

g) Menghitung 𝑏1

(𝛴𝑋22 ) (𝛴𝑋1 𝑌) − (𝛴𝑋1 𝑋2 )(𝛴𝑋2 𝑌)


𝑏1 =
(𝛴𝑋12 )(𝛴𝑋22 ) − (𝛴𝑋1 𝑋2 )2

(77,843)(26,870) − (42,315)(6,435)
𝑏1 =
(132,988)(77,843) − (42,315)2

2.091,64141 − 272,297025
𝑏1 =
10.352,184884 − 1.790,559225

1.819,344385
𝑏1 =
8.561,625659

𝑏1 = 0,2124999 ≈ 0,212

h) Menghitung 𝑏2

(𝛴𝑋12 ) (𝛴𝑋2 𝑌) − (𝛴𝑋1 𝑋2 ) (𝛴𝑋1 𝑌)


𝑏2 =
(𝛴𝑋12 ) (𝛴𝑋22 ) − (𝛴𝑋1 𝑋2 )2

(132,988)(6,435) − (42,315)(26,87)
𝑏2 =
(132,988)(77,843) − (42,315)2

855,77778 − 1.137,00405
𝑏2 =
10.352,184884 − 1.790,559225

−281.22627
𝑏2 =
8.561,625659

𝑏2 = −0,032847 ≈ −0,033
127

i) Menghitung nilai a

𝛴𝑌 − (𝑏1 . 𝛴𝑋1 ) − (𝑏2 . 𝛴𝑋2 )


𝑎=
𝑛

100 − (0,2124999 . 100) − (−0,032847 . 100)


𝑎=
10
100 − 21,2499 + 3,2847
𝑎=
10

𝑎 = 8,203471 ≈ 8,203

Berdasarkan perhitungan manual di atas diperoleh nilai konstanta (a)

sebesar 8,203, nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,212, dan nilai koefisien regresi

(b2) sebesar -0,033. Berikut penulis sajikan hasil perhitungan menggunakan SPSS

for Windows Version 20 sebagai berikut.

Tabel 4.20
Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8.203 1.408 5.828 .001
Net Working
Capital .212 .107 .648 1.986 .087
1 (NWC)
Capital
Expenditure -.033 .140 -.077 -.235 .821
(CE)
a. Dependent Variable: Total Assets
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.

Berdasarkan penghitungan secara manual dan statistik, maka dapat dibuat

model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.


128

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝑿𝟏 + 𝒃𝑿𝟐
𝒀 = 𝟖, 𝟐𝟎𝟑 + 𝟎, 𝟐𝟏𝟐𝑿𝟏 ± 𝟎, 𝟎𝟑𝟑𝑿𝟐
Total Assets = 8,203 + 0,212 Net Working Capital + (- 0,033) Capital
Expenditure

Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda di atas, maka dapat

dipaparkan sebagai berikut.

a) Jika nilai konstanta sebesar 8,203, artinya variabel independen Net Working

Capital dan Capital Expenditure dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel

dependen yaitu Total Assets akan bernilai 8,203.

b) Jika nilai koefisien regresi variabel Net Working Capital menunjukkan nilai

sebesar 0,212, artinya apabila Net Working Capital mengalami perubahan

sebesar satu (satuan) dan Capital Expenditure dianggap konstan (bernilai 0)

maka Total Assets akan mengalami perubahan peningkatan sebesar 0,212.

c) Jika nilai koefisien variabel Capital Expenditure menunjukkan nilai sebesar -

0,033, artinya apabila variabel Capital Expenditure mengalami perubahan satu

(satuan) dan variabel lainnya yaitu Net Working Capital dianggap konstan

(bernilai 0) maka variabel dependen yaitu Total Assets akan mengalami

perubahan penurunan sebesar -0,033.

2) Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan

dan kontribusi “variabel X1” dan “variabel X2” terhadap”variabel Y”, berikut

perhitungan korelasi berganda.

𝑏1 . ∑𝑋1 𝑌 + 𝑏2 . ∑𝑋2 𝑌
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
∑𝑌 2
129

0,2124999 (26,87) + (−0,032847) . 6,435


𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
14,310

5,70987 + (−0,21137)
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
14,310

5,4985
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √
14,310

𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = √0,38424

𝑟𝑥1𝑥2𝑦 = 0,61987 ≈ 0,620

Berdasarkan perhitungan manual di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi

berganda sebesar 0,620. Berikut penulis sajikan data berdasarkan penghitungan

SPSS for Windows Version 20.

Tabel 4.21
Analisis Koefisien Korelasi Berganda
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .620a .384 .208 1.121943
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.

Mengacu pada hasil perhitungan di atas, di dapat nilai korelasi Net Working

Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets sebesar 0,620.

Maka nilai tersebut berada pada interval 0,60-0,799. Artinya, hubungan Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) kuat hubungannya terhadap

Total Assets.
130

3) Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) dalam menjelaskan

secara komprehensif terhadap Total Assets. Berikut perhitungan koefisien

determinasi secara manual.


2
𝑅 2 = (𝑟𝑥1𝑥2𝑦 ) × 100%

𝑅 2 = (0,61987)2 × 100%

𝑅 2 = 0,384239 × 100%

𝑅 2 = 38,4239% ≈ 38,42%

Adapun hasil perhitungan menggunakan aplikasi SPSS for Windows

Version 20 sebagai berikut:

Tabel 4.22
Analisis Koefisien Determinasi
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .620a .384 .208 1.121943
a. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisen determinasi di atas, maka dapat

diketahui sebesar 0,384239 dan jika dipersenkan menjadi 38,42%. Artinya, Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan

memberikan kontribusi terhadap Total Assets sebesar 38,42%. Sedangkan sisanya

61,58% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.


131

4) Analisis Uji F

Analisis Uji F digunakan untuk mengetahui apakah Net Working Capital

(NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadapTotal Assets . ada pun langkah-langkah dalam melakukan uji

F adalah sebagai berikut.

a) Menentukan rumusan hipotesis

Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan

Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan

Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets.

b) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi 5% atau 0,05 bertujuan untuk mengetahui diterima atau

ditolak.

c) Menghitung nilai Fhitung

𝑅 2 (𝑛 − 𝑚 − 1)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑚 ( 1 − 𝑅2)
0,384239 ( 10 − 2 − 1)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2 (1 − 0,384239)
0,384239 (7)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2 ( 0,615761)
2,689673
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1,231522
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,18402 ≈ 2,184

d) Menghitung nilai F

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 (∝){(𝑑𝑓1 = 𝑘), (𝑑𝑓2 = 𝑛 − 𝑘 − 1)}

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 (0,05){(𝑑𝑓1 = 2), (𝑑𝑓2 = 10 − 2 − 1)}

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 (0,05){(𝑑𝑓1 = 2), (𝑑𝑓2 = 7)}

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,74
132

Tabel 4.23
Uji F (Simultan)
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Periode 2010-2019

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 5.497 2 2.749 2.184 .183b
1 Residual 8.811 7 1.259
Total 14.308 9
a. Dependent Variable: Total Assets
b. Predictors: (Constant), Capital Expenditure (CE), Net Working Capital (NWC)
Sumber: Data hasil Output SPSS for Windows Version 20.

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan SPSS Fhitung sebesar 2,184 lebih
kecil dari Ftabel yang diperoleh sebesar 4,74. Sehingga diperoleh perbandingan
antara nilai Fhitung dan Ftabel yaitu 2,184 < 4,74 dengan nilai signifikansi 0,183. Maka
dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya “Net Working Capital
(NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara simultan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap Total Assets.

Faktor Lain

Net Working
37,939% 61,58%
Capital (NWC)
(X1)

38,42% Total Assets


( (Y)

Capital 3,7%
Expenditure
(X2)
Gambar 4.9
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets
133

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan merupakan bagian dari analisis penelitian dari data-data yang

diperoleh. Dalam bahasan ini, mengemukakan dan menganalisis makna dari

penemuan dalam penelitian dan menghubungkan pertanyaan-pertanyaan atau

hipotesis. Sebelum menjelaskan dari hasil penemuan penulis menggunakan uji

hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, analisis regresi

linier berganda, uji korelasi, uji determinasi, uji t dan uji F secara manual serta

dengan menggunakan Output Software SPSS For Windows Version 20.

Berdasarkan perhitungan yang telah sebelumnya, berikut akan dijelaskan

pembahasan mengenai pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital

Expenditure (CE) terhadap Total Assets.

1. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets pada

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.

Net Working Capital atau biasa disebut modal kerja bersih dapat diartikan

sebagai nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas digunakan

perusahaan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai,

pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar utang dan

sebagainya.119 Modal kerja bersih merupakan investasi perusahaan dalam bentuk

aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva

lancar.120

119
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan
ketigabelas, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013), hlm. 57.
120
Weston J. Fred, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hlm. 327.
134

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti bahwa Total Assets dapat

dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional perusahaan. 121 Dalam

penelitian ini, Net Working Capital (NWC) termasuk salah satu bagian dari modal

kerja. Maka dapat dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka

semakin besar pula tingkat modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uji analisis regresi sederhana dengan nilai konstanta (a) sebesar

7,980 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,202, sehingga di dapat persamaan

Y=7,980+0,202X1 . Persamaan ini juga menunjukan apabila Net Working Capital

(NWC) dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 7,980 dan apabila

Net Working Capital (NWC) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total

Assets akan mengalami penaikan sebesar 0,2020. Sehingga dapat dikatakan bahwa

arah pengaruh variabel Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets

berpengaruh positif.

Pada perhitungan hasil uji korelasi menunjukan Net Working Capital

(NWC) bernilai positif sebesar 0,616 yang berada pada interval 0,60-0,799, ini

menunjukkan bahwa Net Working Capital (NWC) kuat hubungannya terhadap

Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan bahwa jika nilai Net Working

Capital (NWC) meningkat maka nilai Total Assets pun meningkat. Sedangkan

perhitungan hasil uji koefisien determinasi menunjukan nilai R square sebesar

0,379 atau sebesar 37,939% yang berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dapat

mempengaruhi Total Assets sebesar 37,939%. Sedangkan sisanya sebesar 62,061%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

121
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
135

Berdasarkan hasil uji t menggunakan regresi linier sederhana Net Working

Capital (NWC) terhadap Total Assets memperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,211 Sedangkan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

sebesar 2,306. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,211 < 2,306, maka H₀

diterima dan Ha ditolak, yaitu Net Working Capital (NWC) secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total Assets.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Net

Working Capital (NWC) bernilai positif dan tidak berpengaruh signifikan, artinya

apabila nilai Net Working Capital (NWC) naik maka nilai Total Assets akan naik,

namun tidak mampu meningkatkan nilai Total Assets secara signifikan. Hal ini

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Tresna Aprilia Mustaram (2018)

yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Net Working Capital tidak

berpengaruh signifikan terhadap Total Assets. Sedangkan penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alfiah Lu’lu Sholihah

(2020) yang menunjukan bahwa Net Working Capital (NWC) berpengaruh positif

signifikan terhadap Total Assets.

Berdasarkan uraian di atas bahwa Net Working Capital (NWC) tidak

berpengaruh terhadap Total Assets. Apabila dianalisis dari laporan keuangan PT.

Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki liabilitas yang fluktuasi, namun cenderung

terus mengalami kenaikan pada beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan

bahwa PT. Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki utang jangka pendek yang

tinggi, sehingga adanya pengurangan aset perusahaan untuk melunasi utang jangka

pendeknya sejalan dengan rumus Net Working Capital (NWC).


136

2. Analisis Pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.

Capital Expenditure adalah bagian dari investasi perusahaan yaitu kegiatan

manajer keuangan dalam mengalokasikan modal dalam kegiatan operasional

perusahaan baik berupa modal kerja yang disebut current expenditure maupun

modal tetap yang disebut capital expenditure.122 Capital Expenditure digunakan

oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-upgrade fisik aset seperti peralatan,

properti, atau bangunan industri. Dalam akuntansi, suatu belanja modal

ditambahkan ke akun aktiva “dikapitalisasi”, sehingga meningkatkan aset dasar

(biaya atau nilai aset yang telah disesuaikan untuk tujuan perpajakan).

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti bahwa Total Assets dapat

dipengaruhi oleh tingkat modal kerja dan operasional perusahaan. 123 Dalam

penelitian ini, Capital Expenditure (CE) termasuk operasional perusahaan. Maka

dapat dirumuskan bahwa semakin besar aset yang diharapkan maka semakin besar

pula hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uji analisis regresi sederhana dengan nilai konstanta (a) sebesar

9,173 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,083, sehingga di dapat persamaan

Y=9,173+0,083X 2 . Persamaan ini juga menunjukan apabila Capital Expenditure

(CE) dianggap konstan nol (0) maka Total Assets akan bernilai 9,173 dan apabila

Capital Expenditure (CE) mengalami perubahan sebesar 1 satuan, maka Total

122
Ery Hidayanti, “Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership terhadap
Capital Expenditure”, dalam Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN No. 2088-0944,
hlm. 122.
123
Suad Husnan dan EnnyPudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 164.
137

Assets akan mengalami penaikan sebesar 0,083. Sehingga dapat dikatakan bahwa

arah pengaruh variabel Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets

berpengaruh positif.

Pada perhitungan hasil uji korelasi menunjukan Capital Expenditure (CE)

bernilai positif sebesar 0,193 yang berada pada interval 0,00-0,199, ini

menunjukkan bahwa Capital Expenditure (CE) sangat rendah hubungannya

terhadap Total Assets. Hubungan yang positif menunjukan bahwa jika nilai Capital

Expenditure (CE) meningkat maka nilai Total Assets pun meningkat. Sedangkan

perhitungan hasil uji koefisien determinasi menunjukan nilai R square sebesar

0,037 atau sebesar 3,7% yang berarti bahwa Capital Expenditure (CE) dapat

mempengaruhi Total Assets sebesar 3,7%. Sedangkan sisanya sebesar 96,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil uji t menggunakan regresi linier sederhana Capital

Expenditure (CE) terhadap Total Assets memperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,556 Sedangkan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan df = 10(n-2) dan taraf signifikasi sebesar 5% (0,05), maka dapat 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

sebesar 2,306. Oleh karena itu, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,556 < 2,306, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, yaitu Capital Expenditure (CE) secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total Assets.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

Capital Expenditure (CE) bernilai positif dan tidak berpengaruh signifikan, artinya

apabila nilai Capital Expenditure (CE) naik maka nilai Total Assets akan naik,

namun tidak mampu meningkatkan nilai Total Assets secara signifikan. Hal ini

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Rissa Dwi Putri Rahayu (2018) yang

menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara Investasi terhadap

Jumlah Aset PT Asuransi Sinar Mas Unit Syariah.


138

Berdasarkan uraian di atas bahwa Capital Expenditure (CE) tidak

berpengaruh terhadap Total Assets. Apabila dianalisis dari laporan keuangan PT.

Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki nilai Capital Expenditure (CE) yang

rendah pada periode yang diambil oleh penulis. Hal ini dapat dilihat juga dari hasil

koefisien determinasi bahwa Capital Expenditure (CE) memiliki hubungan yang

sangat rendah terhadap Total Assets.

3. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure

(CE) terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.

Total Assets menjadi tolak ukur seberapa efektifkah suatu perusahaan dalam

mengelola aset yang ada. Total Assets yang tinggi biasanya menunjukkan

manajemen yang baik dan sebaliknya apabila Total Assets menurun, maka akan

menunjukkan manajamen yang buruk. Dari pernyataan ini dapat dirumuskan bahwa

semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin efektif perusahaan tersebut dalam

mengelola aktiva/asetnya sehingga menunjukkan Total Assets yang tinggi. Semakin

besar Total Assets menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam

menggunakan seluruh aktiva perusahaan guna menghasilkan penjualan.

Total Assets adalah kumpulan dari seluruh harta kekayaan yang terdapat

pada total aset yakni terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Dimana

total assets ini akan menunjukkan kekayaan suatu perusahaan dalam menjalankan

usahanya tersebut, pertumbuhan perusahaan berbanding lurus dengan ukuran

perusahaan sehingga semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar

pula ukuran perusahaan.124

124
M. Munandar, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), hlm. 54.
139

Pengajuan asumsi klasik yang telah dilakukan oleh peneliti telah memenuhi

syarat asumsi klasik, sehingga data penelitian layak untuk digunakan dalam

perhitungan statistik. Berdasarkan hasil perhitungan statistic secara manual dan

menggunakan SPSS for Windows version 20 di dapat hasil uji regresi berganda

dengan nilai konstanta (a) sebesar 8,203, koefisien b₁ sebesar 0,212, dan koefisien

b₂ sebesar -0,033. Sehingga diperoleh persamaan Y=8,203+0,212X1 -0,033X2 .

Artinya apabila Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)

dianggap konstan bernilai nol (0) maka besarnya nilai Total Assets akan bernilai

8,203. Koefisien regresi Net Working Capital (NWC) bernilai positif sebesar 0,212,

mengasumsikan bahwa apabila Net Working Capital (NWC) mengalami perubahan

sebesar satu (satuan) dan Capital Expenditure (CE) dianggap konstan (bernilai 0)

maka Total Assets akan mengalami perubahan peningkatan sebesar 0,212.

Sedangkan koefisien regresi Capital Expenditure (CE) bernilai negatif sebesar -

0,033, mengasumsikan bahwa apabila variabel Capital Expenditure mengalami

perubahan satu (satuan) dan Net Working Capital dianggap konstan (bernilai 0)

maka variabel dependen yaitu Total Assets akan mengalami perubahan penurunan

sebesar -0,033.

Pada perhitungan hasil uji korelasi berganda menunjukan nilai korelasi Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets

sebesar 0,620. Maka nilai tersebut berada pada interval 0,60-0,799. Artinya,

hubungan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) kuat

hubungannya terhadap Total Assets. Sedangkan perhitungan hasil uji koefisien

determinasi menunjukan nilai R square sebesar 0,384239 dan jika dipersenkan


140

menjadi 38,42%. Artinya, Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure

(CE) secara simultan memberikan kontribusi terhadap Total Assets sebesar 38,42%.

Sedangkan sisanya 61,58% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.

Berdasarkan hasil uji F menunjukan Fhitung sebesar 2,184 lebih kecil dari

Ftabel yang diperoleh sebesar 4,74. Sehingga diperoleh perbandingan antara nilai

Fhitung dan Ftabel yaitu 2,184 < 4,74. Maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) secara

simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Total Assets.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode kuantitatif yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets pada

PT. Indo Tambangraya Megah Periode 2010-2019 yaitu sebagai berikut:

1. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa Net Working Capital (NWC)

terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap Total Assets. Dengan demikian

ketika Net Working Capital (NWC) naik maka Total Assets akan naik, namun

kenaikan Net Working Capital (NWC) tidak akan mampu meningkatkan Total

Assets secara signifikan. Besarnya pengaruh Net Working Capital (NWC)

terhadap Total Assets sebesar 37,939%, sedangkan sisanya sebesar 62,061%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa Capital Expenditure (CE)

terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap Total Assets. Dengan demikian

ketika Capital Expenditure (CE) naik maka Total Assets akan naik, namun

kenaikan Capital Expenditure (CE) tidak akan mampu meningkatkan Total

Assets secara signifikan. Besarnya pengaruh Capital Expenditure (CE) terhadap

Total Assets sebesar 3,7%, sedangkan sisanya sebesar 96,3% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa Net Working Capital

(NWC) dan Capital Expenditure (CE) terbukti tidak berpengaruh signifikan

terhadap Total Assets. Dengan demikian ketika Net Working Capital (NWC)

dan Capital Expenditure (CE) naik maka Total Assets akan naik, namun

141
142

kenaikan Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) tidak akan

mampu meningkatkan Total Assets secara signifikan. Besarnya pengaruh Net

Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) terhadap Total Assets

sebesar 38,42%, sedangkan sisanya sebesar 61,58% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil intisari

kemudian menjadi saran atau rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan

yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, sebaiknya memperhatikan kinerja pengelolaan keuangan

perusahaan dalam hal permodalan maupun kegiatan operasional, dimana hal

tersebut akan berdampak pada besarnya aset yang diperoleh. Semua perusahaan

khususnya PT. Indo Tambangraya Megah Tbk diharapkan dapat meningkatkan

kinerja perusahaan dengan menjaga kestabilan modal kerja bersih dan belanja

modal, meskipun hasil penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan, akan

tetapi hal ini harus mendapat perhatian dari pimpinan perusahaan. Oleh karena

itu, perusahaan harus menjaga likuiditas dan mengalokasikan dana untuk

memperbaharui atau memperoleh fisik aset dengan baik dalam menjaga

kestabilan perolehan aset sesuai dengan penelitian ini yaitu Net Working

Capital dan Capital Expenditure.

2. Bagi akademisi, penulis berharap kepada peneliti selanjutnya lebih

mengembangkan dan memperbaiki segala keterbatasan yang ada pada

penelitian ini. Selain itu, penulis menyarankan menggunakan faktor-faktor lain

diluar Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE) karena masih
banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi Total

Assets.
143

3. Bagi investor, penulis memberikan saran kepada para investor agar tidak

membuat keputusan dengan mudah dan diperlukan memahami analisis laporan

keuangan agar melihat kinerja perusahaan tersebut bisa dikatakan baik atau

tidaknya dalam mencapai suatu keberhasilan perusahaan. Serta dapat

memotivasi para investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)


DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber dari Buku


Aedy, Hasan. 2011. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Pengantar Ekonomi
Mikro). Jakarta: Salemba Empat.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 1981. Fathul Bari, Cetakan 1. Mesir: Dar al-Bayan.
Alminsyah dan Padji. 2006. Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung:
Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, Fadhal AR. 2006. Al-Quran dan Terjemahannya. Surabaya: Lintas Media.
Budiawan, Zaki. 2011. Sistem Akuntansi (Penyusunan dan Metode). Yogyakarta:
BPFE Universitas Gajah Mada.
Brigham & Houston. 2015. Pengantar Akuntans Comprehensive Edition Lengkap
dengan Kumpulan Soal dan Solusinya. Jakarta: PT. Grasindo.
Darsono, 2007. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis. Jakarta: Diadit Media.
Djazuli, A. 2011. Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kadidah Gukum Islam dalam
Menyelasaikan Masalah-masalah yang Praktis, Cetakan 4. Jakarta:
Kencana.
Departemen Agama RI. 2008. Al-Quran dan Terjemahannya Al-Hikmah. Bandung:
Diponegoro.
Dr. Asnaini, M. A. 2012. Manejemen Keuangan. Yogyakarta: Teras.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
_____. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fred, Wston J. 1992. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Syamsul. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan
Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Hanafia dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat.
Yogyakarta UPP STIM YKPN.
Hanafi, Muchlis M. 2014. Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Sahifa.

144
145

Harmono. 2004. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecar. Jakarta:


Aksara.
Heykal, Muhammad. 2012. Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan ke 4.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Kieso, Donald E. 2008. Akuntansi Intermediate, Terjemahan Emil Salim. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Latumaerisa, Julius R. 1999. Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta:
Bumi Aksara.
M. Munandar. 2007. Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja
Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE.
Mankiw. Gregory N. 2011. Principles of economics (Pengantar Ekonomi Mikro).
Jakarta: Salemba Empat.
Mardani. 2015. Hukum Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Margaretha, Farah. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kelima
Belas. Yogyakarta: Liberty.
_____. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
_____. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Moh. Mufid. 2017. Kaidah Fiqih Ekonomi (Teori dan Aplikasi Praktis), Cetakan
Pertama. Makasar: Zahra Litera.
Ridwan dan Sunarto. 2007. Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi,
dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2007.
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat,
Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Cetakan 4.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Saphiro, Alan. 2005. Capital Budgteing and Investment Analysis. Person 1st ed.
Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.
146

Sobana, H. Dadang Husen. 2018. Manajemen Keuangan Syariah. Bandung: CV.


Pustaka Setia.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika, cetakan ulang ketiga edisi keenam. Bandung: PT
Tarsito Bandung.
Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi Pengantar 2, Edisi Lima. Yogyakarta: UPP STIM
YPKN.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_____. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_____. 2009. Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_____. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
_____. 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_____. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
_____. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Puguh. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan
Filosofi dan Praktisi. Jakarta: PT Indeks
Suhendi, Hendi. 2005. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat; Ringkasan dan
Kasus, cetakan pertama. Yogyakarta: Amara Books.
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada.
_____. 2002. Metode Riset Bisnis: Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset
dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan
Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Prabowo, Yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan terapan, Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Gramedia
Prasetyo, Yoyok. 2017. Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah. Bandung: CV.
Mitra Syariah Indonesia.
Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YPKN.
Prawirosentono, Suyadi. 2002. Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesian
dan Analisis Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
147

Prishardoyo, Bambang, Agus Trimarwanto, dan Shodiqin. 2005. Pelajaran


Ekonomi. Jakarta: Grasindo.
Pudjiastuti, Enny dan Suan Husnan. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Cetakan
6. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Swajarna, Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Yusup, Deni K. 2015. Panduan Penyusunan Skripsi Manajemen Keuangan
Syariah. Perpustakaan: MKS UIN SGD Bandung.

b. Karya Ilmiah
Alfiah Lu’lu Sholihah. 2020. Pengaruh Net Working Capital dan Net Sales
terhadap Total Assets pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI): Studi di PT. Elnusa Tbk. Periode 2016-2019.
Bandung: UIN SGD Bandung.
Anton Trianto. 2017. Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung
Enim, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, Vol. 8, No. 3, Desember.
Awaluddin. 2016. Pasar Modal Syariah: Analisis Penawaran Efek Syariah di
Bursa Efek Indonesia, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Volume 1, Nomor 2.
Deuis Fitrotul Hayat. 2016. Pengaruh DPK dan jumlah Pembiayaan terhadap NIM.
Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Ery Hidayanti. 2012. Pengaruh Internal Cash Flow dan Insider ownership
terhadap Capital Expenditure, Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September ISSN
No. 2088-0944”
Fadilla. 2018. Pasar Modal Syariah dan Konvensional, Jurnal Islamic Banking,
Volume 3, Nomor 2 Edisi Februari.
Faiza Muklis. 2016. Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Indonesia, Jurnal
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni.
Farras Caesarmas dan Muhammad Saifi Putri. 2017. Pengaruh Net Working
Capital (NWC), Current Ratio (CR), Cash Flow Liquidity Ratio (CFLR) dan
Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham, dalam Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vo. 46, No.1, Mei.
Fitri Puspitasari. Pengaruh Tingkat Kolektabilitas dan Net Working Capital
terhadap Tingkat Profitabilitas PD BPR BKPD Pangandaran. Bandung:
UIN SGD Bandung.
148

Hanif F. Abdurrahman. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Total


Aset BMT Studi pada BMT Anggota Inkopsyah. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Mohd Najibullah Bangun. 2013. Pengaruh Leverage, Capital Expenditure, dan
Working Capital terhadap Tingkat Profitabilitas dengan Participatory
Budgeting sebagai Variabel Moderating pada PT. Perkebunan Nusantara
IV Periode 2009-2012. Semarang: Universitas Diponegoro.
Raden Ani Eko Wahyuni. 2019 Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia
Melalui Penyelenggaraan Fintech Syariah, Jurnal Kajuan Hukum Islam,
Vol. 4, No. 2, Desember.
Rissa Dwi Putri Rahayu. 2018. Pengaruh Piutang Kontribusi dan Investasi
terhadap Jumlah Aset pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode
2013-2016. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Siti Jubaedah. 2014. Pengaruh Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional
(BOPO) Terhadap Return On Assets (ROA) di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung. Bandung:
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Siti Umdatul Faroh. 2016. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta
Islamic Index (JII). Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati.
Sjamsul Maarif, Choirul Anwar dan Darmasyah. 2019. Pengaruh Interest Income
Growth, Net Working Capital, dan Capital Expenditure terhadap Cash
Holding dengan Aktivitas Dewan Komisaris sebagai Variabel Moderasi
pada Perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2016, Jurnal Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Humaniora, Vol. 2, No. 1. Jakarta Selatan: Universitas Pancasila.
Timban Pricilia. 2016. Perlakuan Akuntansi Capital Expenditure dan Revenue
Expenditure pada PT. Massindo Sinar Pratama Manado, Jurnal Emba
Vol.1.
Tira Nur Fitria. 2016. Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi
Nasional, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 3, November.
Tresna Aprilia Mustaram. 2017. Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net
Sales (NS) terhadap Total Assets pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.
yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2016. Bandung: UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
Yayat Rahmat Hidayat. 2018. Analisis Peluang dan Tantangan Lembaga Keuangan
Syariah untuk Meningkatkan Daya SaingMenghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah. Vol. 2, Nomor. 2.
149

c. Web-Situs
Achmad Naufal, Penerangan tentang Hadits Ekonomi Bab Modal yang Tidak
Jelas, dalam https://www.kompasiana.com/nopalary/penerangan-tentang-
hadits-ekonomi-bab-modal-yang-tidak-jelas_58cde798519373ec12a64768,
diakses pada tanggal 8 Mei 2020.
BEI, Profile Perusahaan Tercatat, dalam https://www.idx.co.id/profile-
perusahaan-tercatat/detail-profile-perusahaantercatat/?kodeEmiten=ITMG,
diakses pada tanggal 25 April 2020.
Editor, Annual Report PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Tahun 2019, dalam
https://itmg.co.id/ diakses pada tanggal 25 Desember 2020.
Editor, Ensiklopedi Kitab 9 Imam Hadits, dalam http://www.infotbi.com
/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1958, diakses pada
tanggal 23 November 2020.
Editor, Indeks Saham Syariah, dalam https://idx.co.id/idx-syariah/index-saham-
syariah/, diakses pada tanggal 6 Mei 2021.
Editor, Jual Beli yang Diharamkan, dalam https://almanhaj.or.id/3477-jual-beli-
yang-diharamkan.html, diakses pada 7 Mei 2021
Editor, Mengatur dan Membelanjakan Harta, dalam https;//muslim.or.id/3952-
mengatur-dan-membelanjakan-harta.html, diakses pada tanggal 8 Mei
2020.
Editor, Pengembangan Modal yang Diberkasi dalam Jual Beli Islam (Hadits
Ekonomi), dalam www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 26 Februari
2021.
Editor, Peran Manajemen Keuangan, dalam https://gmpjconsulting.com/2016
/04/25/peran-manajemen-keuangan/, diakses pada tanggal 5 Mei 2020.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

150
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Nomor : B-526/Un.05/III.3/PP.009/BS/XII/2020
Lamp :-
DEKAN FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar dan tertibnya pelaksanaan Penyusunan Skripsi
Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung dan hasil pertimbangan Biro Skripsi Fakultas Syari`ah dan Hukum UIN Sunan
Gunung Djati Bandung telah menyetujui judul skripsi yang bersangkutan pada tanggal 18
November 2020, perlu adanya Pembimbing Skripsi;
b. bahwa Saudara yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan ini dipandang mampu dan
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pembimbing skripsi mahasiswa Fakultas Syari’ah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan;
5. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Status IAIN Sunan Gunung
Djati Bandung Menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 07 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN
Sunan Gunung Djati Bandung;
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Statuta UIN Sunan Gunung
Djati Bandung;
8. Keputusan Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/22666 Tanggal 23 Juli 2019 tentang
pengangkatan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
9. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Nomor :
401/Un.05/II.2/KP.07.6/08/2019 Tanggal 15 Agustus 2019 tentang Pengangkatan Dekan
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Mengangkat Saudara-saudara yang namanya tertulis di bawah ini:

1. Nana Herdiana, Prof., Dr., H., M.M.Ak., SE. Sebagai Pembimbing I


2. Dedi Suyandi, S.Ag., M.E. Sebagai Pembimbing II

Dalam penyusunan skripsi:


Nama : Ilham Mashdar Roihan
Nomor Pokok : 1173070069
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah (MKS)
Judul Skripsi :

PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC) DAN CAPITAL EXEPNDITURE (CE)


TERHADAP TOTAL ASSETS PADA PT. INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK YANG
TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH (ISSI) PERIODE 2010-2019

Kedua : Pembimbing Skripsi berkewajiban melaksanakan bimbingan dan menyelesaikan tugasnya sampai
mahasiswa yang dibimbingnya berhasil menempuh Sidang Munaqasyah;
Ketiga : Kepada Pembimbing Skripsi diberikan honorarium, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan ketentuan segala sesuatu akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini;
SALINAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan
diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 8 Desember 2020
Dekan,

Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si.


NIP. 197002011997031003
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
Jl. A.H. Nasution No. 105 Cibiru Bandung 40614 Tlp. (022) 7802278 Fax. (022) 7802278 Email: fsh_uinsgd@yahoo.com

LEMBAR BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI


Nama : Ilham Mashdar Roihan
NIM : 1173070069
Pembimbing : Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., S.E., M.M.Ak.
No. SK. Skripsi : B-526/Un.05/III.3/PP.009/BS/XII/2020
Judul Skripsi : PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC) DAN CAPITAL EXEPNDITURE (CE)
TERHADAP TOTAL ASSETS PADA PT. INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK
YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH (ISSI) PERIODE 2010-2019
MATERI
NO TGL/TAHUN CATATAN PEMBIMBING PARAF
BIMBINGAN
1 05 – 03 - 2021 Outline Sudah sesuai dengan isi skripsi √
2 05 – 03 - 2021 Latar Belakang Masalah Cukup √

3 05 – 03 - 2021 Rumusan Masalah Cukup √

4 05 – 03 - 2021 Tujuan Penelitian Cukup √

5 05 – 03 - 2021 Kegunaan Penelitian Cukup √

6 05 – 03 - 2021 Kerangka Pemikiran Lanjutkan bab selanjutnya √


05 – 03 - 2021 Langkah-Langkah Sesuai dengan pedoman berdasarkan √
7 judul penelitian yang diambil
Penelitian

05 – 03 - 2021 Cukup karena sudah sesuai dengan metlit
8 Pembahasan
yang telah direncanakan

9 05 – 03 - 2021 Kesimpulan Cukup √

10 06 – 04 - 2021 Abstrak Sudah cukup √


Cover
Lembar Persetujuan
11 06 – 04 - 2021 Daftar Isi Sudah cukup √
Kata Pengantar
Lampiran

Bandung, 06 April 2021


Pembimbing I, Ketua Jurusan/Prodi,

Prof. Dr. H. Nana Herdiana A., S.E., M.M.Ak. Dadang Husen Sobana, M.Ag.
NIP. 19550551986031025 NIP. 197409012006041003

Catatan:
Lembar Bimbingan ini agar dibawa pada setiap bimbingan dan diparaf oleh Pembimbing.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS SYARI`AH DAN HUKUM
Jl. A.H. Nasution No. 105 Cibiru Bandung 40614 Tlp. (022) 7802278 Fax. (022) 7802278 Email: fsh_uinsgd@yahoo.com

LEMBAR BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI


Nama : Ilham Mashdar Roihan
NIM : 1173070069
Pembimbing : Dedi Suyandi, S.Ag., M.E.
No. SK. Skripsi : B-526/Un.05/III.3/PP.009/BS/XII/2020
Judul Skripsi : PENGARUH NET WORKING CAPITAL (NWC) DAN CAPITAL EXEPNDITURE (CE)
TERHADAP TOTAL ASSETS PADA PT. INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK
YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH (ISSI) PERIODE 2010-2019

MATERI
NO TGL/TAHUN CATATAN PEMBIMBING PARAF
BIMBINGAN
1 04 – 02 – 2021 Outline Cukup dan lanjutkan

2 04 – 02 - 2021 Latar Belakang Masalah - Menambahkan permasalahan umum

3 04 – 02 - 2021 Rumusan Masalah Sudah cukup


- Menambahkan redaksi “berapa besar
4 04 – 02 - 2021 Tujuan Penelitian
pengaruh”
5 04 – 02 - 2021 Kegunaan Penelitian - Menambahkan kegunaan bagi penulis
- Menambahkan teori menurut para ahli
pada unsur-unsur analisis laporan
Kajian Pustaka, Konsep
keuangan,
6 14 – 02 - 2021 dan Teori, Kerangka
- Memperbaharui landasan syariah
Pemikiran, dan Hipotesis
pada Net Working Capital dan Capital
Expenditure (Quran dan Hadits)
- Menambahkan footnote pada bagian
Langkah-Langkah jenis data kuantitatif,
7 14 – 03 - 2021
Penelitian - Menambahkan penjelasan sumber
data primer dan sekunder.

8 28 – 03 - 2021 Pembahasan Cukup

9 28 – 03 - 2021 Kesimpulan Cukup


10 29 – 03 - 2021 Abstrak Sudah cukup
Cover
Lembar Persetujuan
11 29 – 03 – 2021 Daftar Isi Sudah cukup
Kata Pengantar
Lampiran

Bandung, 06 April 2021


Pembimbing II, Ketua Jurusan/Prodi,

Dedi Suyandi, S.Ag., M.E. Dadang Husen Sobana, M.Ag.


NIP. 19550551986031025 NIP. 197409012006041003

Catatan:
Lembar Bimbingan ini agar dibawa pada setiap bimbingan dan diparaf oleh Pembimbing.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. A.H. Nasution Nomor 105 Cibiru - Kota Bandung 40614 Telp/Fax (022) 7802844
Website : www.febi.uinsgd.ac.id E.mail : febi@uinsgd.ac.id

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIARISME

Ketua Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN
Sunan Gunung Djati Bandung menerangkan bahwa mahasiswa dengan identitas berikut:
Nama : Ilham Mashdar Roihan
NIM : 1173070069
Kelas : MKS/8/B/2017
Judul Skripsi : Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Capital Expenditure (CE)
terhadap Total Assets pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2010-2019

Sudah melakukan cek plagiarisme menggunakan Turnitin dengan hasil plagiarisme


sebesar 14%. Surat keterangan ini digunakan sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian skripsi
dan wajib dilampirkan dalam skripsi bersamaan dengan original report hasil cek plagiasi.
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 5 April 2021


Ketua Jurusan

Dr. H. Dadang Husen Sobana, M.Ag.


NIP. 197409012006041003
4 Laporan Tahunan PT Indo Tambangraya Megah Tbk 2010 Laporan Tahunan PT Indo Tambangraya Megah Tbk 2010 5

NILAI-NILAI PERUSAHAAN IKHTISAR KEUANGAN

Banpu Spirit adalah nilai-nilai utama perusahaan, yang terus menerus kami budayakan sehingga para karyawan
LAPORAN LABA RUGI 2010 2009 % 2008 2007 2006
ITM memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Perusahaan, dan pihak-pihak eksternal dapat mengenal nilai-nilai [dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain] [disajikan kembali]*** [disajikan kembali]*

yang menjadi karakter ITM tersebut:


Penjualan Bersih 1.668.192 1.508.359 11 1.316.981 771.817 732.317

Laba Kotor 541.595 570.404 (5) 477.811 206.068 186.632

Laba Usaha 362.908 435.815 (17) 340.012 120.774 82.524

Laba Bersih 204.151 335.551 (39) 234.925 55.785 23.241


Inovasi
Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Beredar 1.129.925 1.129.925 - 1.129.925 533.840 202.162**
Berpikir kreatif, cerdas dalam bertindak, berani untuk memulai, berani dan [dalam ribuan saham]

dapat menerima tantangan, proaktif, fleksibel serta cakap dalam berbagai hal, Laba Bersih per Saham [nilai penuh] 0,18 0,30 (40) 0,21 0,10 0,11
mampu beradaptasi serta ulet, berkembang terus menerus.
Aset Lancar 608.153 673.004 (10) 498.228 380.692 175.472

Aset Tidak Lancar 481.553 525.567 (8) 480.837 394.937 365.586

Jumlah Aset 1.089.706 1.198.571 (9) 979.065 775.629 541.058

Kewajiban Lancar 331.527 340.267 (3) 325.905 238.986 209.587

Kewajiban Tidak Lancar 37.155 70.818 (48) 42.790 80.328 202.101


Integritas Jumlah Kewajiban 368.682 411.085 (10) 368.695 319.314 411.688
Jujur, etis, dapat diandalkan, disiplin, gigih, berkomitmen, transparan. Hak Minoritas - - - - - 2.037

Jumlah Ekuitas 721.024 787.486 (8) 610.370 456.315 127.333

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.089.706 1.198.571 (9) 979.065 775.629 541.058

Modal Kerja Bersih 276.626 332.737 (17) 172.323 141.706 (34.115)

Pengeluaran Modal 55.621 78.831 (29) 98.502 60.463 43.988

Rasio Laba Bersih


18,73% 28,00% (33) 23,99% 7,19% 4,30%
Peduli terhadap Jumlah Aset

Terbuka dan tulus, dapat menerima dan menampung, menghargai orang lain, Rasio Laba Bersih
28,31% 42,61% (34) 38,49% 12,23% 18,25%
terhadap Jumlah Ekuitas
menghormati, hangat dan perhatian, baik dan murah hati.
Rasio Lancar 183,44% 197,79% (7) 152,88% 159,29% 83,72%

Rasio Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas 51,13% 52,20% (2) 60,41% 69,98% 323,32%

Rasio Jumlah Kewajiban


33,83% 34,30% (1) 37,66% 41,17% 76,09%
terhadap Jumlah Aset

Marjin Laba Kotor 32,47% 37,82% (14) 36,28% 26,70% 25,49%

Sinergi Marjin Laba Bersih 12,24% 22,25% (45) 17,84% 7,23% 3,17%

Mampu bekerjasama, berpola pikir terbuka, kerja kelompok, * Disajikan kembali termasuk PT Jorong Barutama Greston.
membangun jejaring, saling mendukung dan berbagi, ** Disajikan kembali untuk mencerminkan pemecahan saham Perusahaan dengan basis 2000:1 sejak 27 Juli 2007.

berupaya untuk menang-menang. *** Disajikan kembali untuk mencerminkan perubahan kebijakan akuntansi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16-Aset Tetap ( revisi 2007) untuk
mencatat estimasi biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi untuk aset tetap tertentu. Laporan Keuangan tahun sebelumnya yang disajikan di atas tidak disajikan
kembali berkaitan dengan perubahan ini.
IKHTISAR KEUANGAN
Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain

2011 2010* PERUBAHAN 2009* 2008* 2007*

Penjualan bersih 2.381.875 1.644.650 45% 1.500.825 1.297.363 755.562

Laba kotor 892.068 518.053 72% 562.870 458.193 189.813

Laba usaha 706.915 362.908 95% 435.815 340.012 120.774

Laba bersih 546.126 204.151 167% 335.551 234.925 55.785

Rata-rata tertimbang jumlah 1.129.925 1.129.925 - 1.129.925 1.129.925 533.840


saham biasa yang beredar
(dalam ribuan lembar saham)

Laba bersih per saham 0,48 0,18 167% 0,30 0,21 0,10
(Nilai penuh)

Aset lancar 1.066.427 608.153 75% 673.004 498.228 380.692

Aset tidak lancar 512.047 481.553 6% 525.567 480.837 394.937

Jumlah aset 1.578.474 1 .089 706 45% 1.198.571 979.065 775.629

Liabilitas jangka pendek 450.748 331.527 36% 340.267 325.905 238.986

Liabilitas jangka panjang 46.922 37.155 26% 70.818 42.790 80.328

Jumlah liabilitas 497.670 368.682 35% 411.085 368.695 319.314

Jumlah ekuitas 1.080.804 721.024 50% 787.486 610.370 456.315

Jumlah liabilitas dan ekuitas 1.578.474 1.089.706 45% 1.198.571 979.065 775.629

Modal kerja bersih 615.679 276.626 123% 332.737 172.323 141.706

Belanja modal 49.471 55.621 (11%) 78.831 98.502 60.463

Rasio laba bersih 35% 19% 16% 28% 24% 7%


terhadap jumlah aset

Rasio laba bersih 51% 28% 23% 43% 38% 12%


terhadap jumlah ekuitas

Rasio lancar 237% 183% 54% 198% 153% 159%

Rasio jumlah liabilitas terhadap 46% 51% (5%) 52% 60% 70%
jumlah ekuitas

Rasio jumlah liabilitas 32% 34% (2%) 34% 38% 41%


terhadap jumlah aset

Marjin laba kotor 37% 31% 6% 38% 35% 25%

Marjin laba bersih 23% 12% 11% 22% 18% 7%

* Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian,
terutama untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, akun penjualan bersih dan beban penjualan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian telah direklasifikasi.

4 Laporan Tahunan 2011 PT Indo Tambangraya Megah Tbk


IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL SUMMARY

Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated

2012 2011 2010* ∆ 2012/2011


%
Penjualan bersih 2,438,941 2,381,875 1,644,650 2 Net sales

Laba kotor 741,167 892,068 518,053 (17) Gross profit


Laba usaha** 558,438 706,915 362,908 (21) Operating income**
Laba bersih yang dapat Net income attributable
diatribusikan kepada pemilik 432,043 546,126 204,151 (21) to the owners of the
Perusahaan Company
Jumlah pendapatan Total comprehensive income
komprehensif yang dapat attributable to the owners
426,580 551,304 189,121 (23)
diatribusikan kepada pemilik of the Company
Perusahaan
Jumlah saham beredar Number of shares
(dalam ribuan lembar saham) 1,129,925 1,129,925 1,129,925 - (in thousand of shares)

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share


(nilai penuh) 0.38 0.48 0.18 (21) (full amount)

Modal kerja bersih 531,907 611,559 276,626 (13) Net working capital
Aset lancar 968,928 1,066,427 608,153 (9) Current assets
Aset tidak lancar 522,296 512,047 481,553 2 Non-current assets
Jumlah aset 1,491,224 1,578,474 1,089,706 (6) Total assets

Liabilitas jangka pendek 437,021 454,868 331,527 (4) Current liabilities


Liabilitas jangka panjang 51,786 42,802 37,155 21 Non-current liabilities
Jumlah liabilitas 488,807 497,670 368,682 (2) Total liabilities
Jumlah ekuitas 1,002,417 1,080,804 721,024 (7) Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,491,224 1,578,474 1,089,706 (6) Total liabilities and equity
Belanja modal 48,574 49,471 55,621 (2) Capital expenditure
Rasio laba bersih Ratio of net income
29% 35% 19% (6)
terhadap jumlah aset against total assets
Rasio laba bersih terhadap Ratio of net income
43% 51% 28% (7)
jumlah ekuitas against equity
Rasio lancar 222% 234% 183% (13) Current ratio
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against equity
49% 46% 51% 3
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against total
33% 32% 34% 1
terhadap jumlah aset assets
Margin laba kotor 30% 37% 31% (7) Gross profit margin
Margin laba bersih 18% 23% 12% (5) Net profit margin

* Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian telah * Certain comparative figures in the consolidated financial statements
diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan have been amended to conform with the basis on which the consolidated
konsolidasian, terutama untuk menyesuaikan dengan penyajian financial statements for the year have been presented. In particular,
laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 dan 2011, akun to conform with the presentation of the 2012 and 2011 consolidated
penjualan bersih dan beban penjualan pada laporan laba rugi financial statements, the accounts of net sales and selling expense in the
komprehensif konsolidasian telah direklasifikasi. consolidated statements of comprehensive income have been reclassified.

** Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan ** Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling
Beban Umum dan Administrasi. Expenses and General Administration Expenses.

6 Laporan Tahunan 2012 Annual Report


Sekilas 2013
2013 In Brief

........................ .................................................................................................................

1
Ikhtisar Keuangan &
Operasional

Financial & Operational Summary


Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain
Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS
2013 2012 2011 2013/2012
KONSOLIDASIAN OF COMPREHENSIVE INCOME
%

Penjualan bersih 2,178,763 2,438,941 2,381,875 (11) Net Sales

Laba kotor 509,194 741,167 892,068 (31) Gross profit


Laba usaha* 337,475 558.438 706,915 (40) Operating income*
Laba sebelum pajak penghasilan 320,948 591,109 729,938 (46) Profit before income tax
Laba bersih yang dapat diatribusikan Total comprehensive income
kepada pemilik perusahaan 230,484 432,043 546,126 (47) attributable to the owners
of the Company
Laba bersih yang dapat diatribusikan Total comprehensive income
- - - -
kepada kepentingan non-pengendali attributable to non-controlling interest
Jumlah saham beredar Number of shares
(dalam ribuan lembar saham) 1,129,925 1,129,925 1,129,925 - (in thousand of shares)

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share


0.20 0.38 0.48 (45)
(nilai penuh) (full amount)

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
2013 2012 2011 2013/2012
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
%
12
Aset lancar 746,328 968,928 1,066,427 (23) Current assets
Aset tidak lancar 745,812 522,296 512,047 24 Non current assets
Jumlah aset 1,492,140 1,491,224 1,578,474 (7) Total assets

Liabilitas jangka pendek 374,674 437,021 454,868 (14) Current liabilities

Liabilitas jangka panjang 53,611 51,786 42,802 4 Non-current liabilities


Jumlah liabilitas 428,285 488,807 497,670 (12) Total liabilities
Jumlah ekuitas 963,855 1,002,417 1,080,804 (4) Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,592,140 1,491,224 1,578,474 (7) Total liabilities & equity
Modal kerja bersih 371,654 531,907 611,559 (30) Net working capital
Belanja modal 35,895 48,574 49,471 (26) Capital expenditures

RASIO USAHA 2013 2012 2011 2013/2012 OPERATING RATIOS
%

Rasio laba bersih Ratio of net income


17% 29% 35% (12)
terhadap aset to total assets
Rasio laba bersih terhadap ekuitas Ratio of net income
24% 43% 51% (19) to equity
Margin laba kotor (rasio laba kotor Gross profit margin (ratio of
23% 30% 37% (7)
terhadap pendapatan) gross profit to net sales)
Margin laba bersih (rasio laba bersih Net profit margin (ratio of
11% 18% 23% (7)
terhadap pendapatan) net profit to net sales)

RASIO KEUANGAN 2013 2012 2011 2013/2012 FINANCIAL RATIOS
%
Rasio lancar 199% 222% 234% (23) Current ratio
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against equity
44% 49% 46% (5)
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against total
31% 33% 32% (2)
terhadap jumlah aset assets

*Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban *Operating Income was derived from Gross Profit deducted by
Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi. Selling Expenses and General Administration Expenses.
Sekilas 2014 Tentang ITM Analisis & Pembahasan Manajemen
2014 in Brief About ITM Management Analysis & Discussions

Ikhtisar Keuangan & Operasional


Financial & Operational Summary

Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain


Expressed in thousand US dollars, unless otherwise stated

LAPORAN LABA RUGI 2014/2013 2014/2013 (%)


CONSOLIDATED STATEMENTS
KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 2014 2013* 2012 OF COMPREHENSIVE INCOME

Penjualan bersih 1,942,655 2,178,763 2,438,941 (236,108) (11) Net sales


Laba kotor 408,094 483,691 741,167 (75,597) (16) Gross profit
Laba usaha** 235,935 311,972 558,438 (76,037) (24) Operating income**
Laba sebelum pajak penghasilan 262,030 295,445 591,109 (33,415) (11) Profit before income tax
Laba bersih yang dapat Net income attributable to the
diatribusikan kepada pemilik 200,218 204,981 432,043 (4,763) (2) owners of the Company
Perusahaan
Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income
yang dapat diatribusikan kepada 200,218 204,981 426,580 (4,763) (2) attributable to the owners of
pemilik Perusahaan the Company
Jumlah saham beredar Number of shares
1,129,925 1,129,925 1,129,925 - - (in thousand of shares)
(dalam ribuan lembar saham)
Laba bersih per saham dasar 0.18 0.18 0.38 - - Basic earnings per share
(nilai penuh) (full amount)

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS


KONSOLIDASIAN 2014 2013* 2012 2014/2013 2014/2013 (%)
OF FINANCIAL POSITION
Aset lancar 669,553 746,328 968,928 (37,039) (6) Current assets
Aset tidak lancar 840,941 745.812 522,296 17,631 2 Non current assets
Jumlah aset 1,510,494 1,492.140 1,491,224 (19,408) (1) Total assets
Liabilitas jangka pendek 364,170 374,674 437,021 (10,504) (3) Current liabilities
Liabilitas jangka panjang 44,554 53,611 51,786 (9,057) (17) Non-current liabilities
Jumlah liabilitas 408,724 428,285 488,807 (19,561) (5) Total liabilities
Jumlah ekuitas 898,624 898,471 1,002,417 153 0 Total equity
Jumlah liabilitas & ekuitas 1,307,348 1,326,756 1,491,224 (19,408) (1) Total liabilities & equity
Modal kerja bersih 205,383 231,918 531,907 (26,535) (11) Net working capital
Belanja modal 35,144 35,895 48,574 (751) (2) Capital expenditures

RASIO USAHA 2014 2013* 2012 2014/2013 2014/2013(%) OPERATING RATIOS


terhadap jumlah aset
Rasio laba bersih 15% - Ratio of net income
15% 29% - to total assets
Rasio laba bersih terhadap 22% (2) Ratio of net income
jumlah ekuitas 23% 43% (1%) to equity
Annual Report 2014 | PT Indo Tambangraya Megah Tbk

Margin laba kotor (rasio laba kotor 21% (5) Gross profit margin (ratio of
terhadap pendapatan) 22% 30% (1%) gross profit to net sales)

Margin laba bersih (rasio laba bersih 10% 10 Net profit margin (ratio of net
terhadap pendapatan) 9% 18% 1% profit to net sales)

RASIO KEUANGAN 2014 2013* 2012 2014/2013 2014/2013(%) FINANCIAL RATIOS


Rasio lancar 156% 162% 222% (6%) (3) Current ratio
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas 45% 48% 49% (2%) (5) Liabilities ratio against equity
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against total
31% 32% 33% (1%) (3) assets
terhadap jumlah aset

*Disajikan kembali untuk mengadopsi penerapan Interpretasi Standar *As restated to implement the adoption of Indonesian Financial Accounting
Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Standards (ISFAS) No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a
Produksi pada Pertambangan Terbuka Surface Mine”

**Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan **Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling
Beban Umum dan Administrasi. Expenses and General Administration Expenses

10
IKHTISAR KEUANGAN &OPERASIONAL
Financial & Operational Summary

Dinyatakan dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US dollars, unless otherwise stated

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS


2015 2014* 2013 +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%)
KONSOLIDASIAN OF COMPREHENSIVE INCOME
Penjualan bersih 1,589,409 1,942,655 2,178,763 (353,246) (18) Net sales

Laba kotor 350,231 408,921 483,691 (58,690) (14) Gross profit

Laba usaha** 193,582 236,762 311,972 (43,180) (18) Operating income**

Laba sebelum pajak penghasilan 139,446 262,857 295,445 (123,411) (47) Profit before income tax
Laba bersih yang dapat diatribusikan Net Income attributable to the
63,107 200,971 204,981 (137,864) (69)
kepada pemilik Perusahaan owners of the company
Jumlah pendapatan komprehensif yang Total comprehensive income
dapat diatribusikan kepada pemilik 64,475 193,631 204,981 (129,156) (67) attributable to the owners of the
Perusahaan Company
Jumlah saham beredar Number of shares
1,129,925 1,129,925 1,129,925 - -
(dalam ribuan lembar saham) (in thousand of shares)
Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share
0.06 0.18 0.18 (0.12) (67)
(nilai penuh) (full amount)

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF


2015 2014* 2013* +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%)
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
Aset lancar 512,318 669,553 746,328 (57,235) (10) Current assets

Aset tidak lancar 666,045 840,941 745,812 (74,896) (10) Non-current assets

Jumlah aset 1,178,363 1,510,494 1,492,140 (132,131) (10) Total assets

Liabilitas jangka pendek 284,344 364,170 374,674 (79,826) (22) Current liabilities

Liabilitas jangka panjang 59,462 61,704 62,490 (2,242) (4) Non-current liabilities

Jumlah liabilitas 343,806 425,874 437,164 (82,068) (19) Total liabilities

Jumlah ekuitas 834,557 884,620 891,054 (50,063) (6) Total equity

Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,178,363 1,310,494 1,328,218 (132,131) (10) Total liabilities & equity

Modal kerja bersih 227,974 205,383 231,918 22,591 11 Networking capital

Belanja modal 24,753 35,144 35,895 (10,391) (30) Capital expenditures

RASIO USAHA 2015 2014* 2013* +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%) OPERATING RATIOS
Rasio laba bersih Ratio of net income
5% 15% 15% (10%) (67)
terhadap jumlah aset to total assets
Rasio laba bersih terhadap Ratio of net income
8% 22% 23% (14%) (65)
jumlah ekuitas to equity
Margin laba kotor (rasio laba kotor Gross profit margin (ratio of gross
22% 21% 22% 1% 5
terhadap pendapatan) profit to net sales)
Margin laba bersih (rasio laba bersih Net profit margin (ratio of net profit
4% 10% 9% (6%) (60)
terhadap pendapatan) to net sales)

RASIO KEUANGAN 2015 2014* 2013* +/- 2015/2014 +/- 2015/2014 (%) FINANCIAL RATIOS

Rasio lancar 180% 156% 162% 24% 15 Current ratio


Rasio jumlah liabilitas
41% 48% 49% (7%) (15) Liabilities ratio against equity
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas Liabilities ratio against total
29% 32% 33% (3%) (9)
terhadap jumlah aset assets

* Disajikan kembali untuk mengadopsi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi * As restated to implement the adoption of Statements of Financial Accounting
Keuangan (PSAK) No. 24 “Imbalan Kerja” Standards (SFAS) No. 24 “Employee Benefits”
** Laba Usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Penjualan dan Beban ** Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses
Umum dan Administrasi and General Administration Expenses

6 PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK LAPORAN TAHUNAN 2015


01. 02. 03. 04.
IKHTISAR UTAMA
IKhTIsAR uTAmA LApoRAn mAnAJemen pRofIL peRusAhAAn AnALIsIs dAn pembAhAsAn
Highlights
Highlights Management Reports Company Profile mAnAJemen
Management Discussion And Analysis

IKhTIsAR KeuAngAn
financial highlights
dinyatakan dalam ribuan dolar As, kecuali dinyatakan lain
Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated

LApoRAn LAbA RugI dAn penghAsILAn Δ CONSOLIDATED STATEMENTS


KompRehensIf LAIn 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 of pRofIT oR Loss And oTheR
KonsoLIdAsIAn COMPREHENSIVE INCOME
%
pendapatan bersih 1,367,498 1,589,409 1,942,655 2,178,763 2,438,941 (14) net revenue
Laba kotor 330,699 350,231 408,921 483,691 741,167 (6) Gross profit
Laba usaha* 208,558 193,582 236,762 311,972 558,438 8 operating income*
Laba sebelum pajak penghasilan 191,991 139,446 262,857 295,445 591,109 38 Profit before income tax
Laba bersih yang diatribusikan 130,709 63,107 200,971 204,981 432,043 107 net Income attributable to the
kepada pemilik entitas induk owners of the parent entity
Jumlah laba komprehensif yang 133,657 64,475 193,631 204,981 426,580 107 Total comprehensive income
diatribusikan kepada pemilik attributable to the owners of the
entitas induk parent entity
Rata-rata tertimbang jumlah 1,107,991 1,129,925 1,129,925 1,129,925 1,129,925 (2) weighted-average number of
saham biasa yang beredar ordinary shares outstanding
(dalam ribuan lembar saham) (in thousand of shares)
Laba bersih per saham dasar 0.12 0.06 0.18 0.18 0.38 100 basic earnings per share
yang diatribusikan kepada pemilik for net income attributable to the
entitas induk owners of the parent entity (full
(nilai penuh) amount)

Δ
LApoRAn posIsI KeuAngAn CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
KonsoLIdAsIAn 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 posITIon
%
Aset lancar 539,004 512,318 669,553 746,328 968,928 5 Current assets
Aset tidak lancar 670,788 666,045 840,941 745,812 522,296 1 non-current assets
Jumlah aset 1,209,792 1,178,363 1,510,494 1,492,140 1,491,224 3 Total assets
Liabilitas jangka pendek 238,835 284,344 364,170 374,674 437,021 (16) Current liabilities
Liabilitas jangka panjang 63,527 59,462 61,704 53,611 51,786 7 non-current liabilities
Jumlah liabilitas 302,362 343,806 425,874 428,285 488,807 (12) Total liabilities
Jumlah ekuitas 907,430 834,557 884,620 898,471 1,002,417 9 Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,209,792 1,178,363 1,310,494 1,326,756 1,491,224 3 Total liabilities & equity
modal kerja bersih 300,169 227,974 205,383 231,918 531,907 32 Net working capital
belanja modal 21,020 24,753 35,144 35,895 48,574 (15) Capital expenditures

Δ
RAsIo usAhA 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 opeRATIng RATIos
%
Rasio laba bersih 11% 5% 15% 15% 29% 102 Ratio of net income
terhadap jumlah aset to total assets
Rasio laba bersih terhadap 14% 8% 23% 23% 43% 90 Ratio of net income
jumlah ekuitas to equity
margin laba kotor (rasio laba kotor 24% 22% 21% 22% 30% 10 Gross profit margin (ratio of gross
terhadap pendapatan) profit to net sales)
margin laba bersih (rasio laba 10% 4% 10% 9% 18% 141 Net profit margin (ratio of net
bersih terhadap pendapatan) profit to net sales)

Δ
RAsIo KeuAngAn 2016 2015 2014 2013 2012 2016/2015 FINANCIAL RATIOS
%
Rasio lancar 226% 180% 156% 162% 222% 25 Current ratio
Rasio jumlah liabilitas 33% 41% 48% 48% 49% (19) Liabilities ratio against equity
terhadap jumlah ekuitas
Rasio jumlah liabilitas 25% 29% 32% 32% 33% (14) Liabilities ratio against total
terhadap jumlah aset assets
* Laba usaha diperoleh dari Laba Kotor dikurangi beban penjualan dan beban umum dan Administrasi
* Operating Income was derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses and General and Administration Expenses

8 PT Indo Tambangraya Megah Tbk | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Ikhtisar
IKHTISAR L APORAN Profil A NALISIS &
Utama
Ut AMA M ANAJEMEN PERUSAHAAN PEMBAHASA N M ANAJEMEN
HIGHLIGHTS
HIGHLIGHTS MANAGEMENT REPORT COMPANY PROFILE MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

Ikhtisar Keuangan DinyATAKAN d ALAM RIBUAN DOLAR AS, kECUALI dinyATAKAN LAIN

FINANCIAL HIGHLIGHTS Expressed in THOUSAND US D OLLARS, unless otherwise stATed

2017/2016
2017 2016 2015 2014 2013
%
InfORMASI HASIL USAHA Business PerfORMANCE InfORMATION
PENDAPATan Bersih 1,689,525 1,367,498 1,589,409 1,942,655 2,178,763 24 Net Revenue
B EBAN Pokok PENDAPATan 1,184,077 1,036,799 1,239,178 1,533,734 1,695,072 14 Cost of SALES
LABA Kotor 505,448 330,699 350,231 408,921 483,691 53 Gross Profit
LABA U SAHA * 388,086 208,558 193,582 236,762 311,972 86 OperATING Income*
LABA Sebelum 362,055 191,991 139,446 262,857 295,445 89 Profit Before
PAJAK PENGHASILAN Incoming TAX
LABA TAHUN BERJALAN 252,703 130,709 63,107 200,971 204,981 93 Profit for The YEAR
LABA TAHUN B ERJALAN yANG DIATRIBUSIKAN 252,608 130,709 63,107 200,971 204,981 93 Profit for The YEAR AttributABLE to
KEPADA Pemilik EntitAS Induk the Owner of PARENT Entity
LABA TAHUN B ERJALAN yANG DIATRIBUSIKAN 95 0 0 0 0 100 Profit for The YEAR AttributABLE to
KEPADA KEPENTINGAN N ON-PENGENDALI the Non-Controlling Interests
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 249,703 133,657 64,475 193,631 204,981 87 Comprehensive Income for The YEAR
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 249,608 133,657 64,475 193,631 204,981 87 Comprehensive Income for the YEAR
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA AttributABLE to
Pemilik EntitAS Induk Owner of PARENT Entity
LABA Komprehensif TAHUN BERJALAN 95 0 0 0 0 100 Comprehensive Income for the YEAR
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA AttributABLE to Non-Controlling
KEPENTINGAN NON- PENGENDALI Interests
RATA -RATA TERTIMBANG J UMLAH SAHAM 1,096,556 1,107,991 1,129,925 1,129,925 1,129,925 (1) Weighted AverAGE Number of
BIASA y ANG BEREDAR O RDINARY SHARES OutstANDING
(DALAM RIBUAN LEMBAR SAHAM) (in THOUSAND of SHARES )
LABA TAHUN BERJALAN Per SAHAM DASAR 0.23 0.12 0.06 0.18 0.18 92 BASIC EARNINGS per SHARE
yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik (full AMOUNT ) AttributABLE to
EntitAS Induk (NILAI Penuh) Owner of PARENT Entity

InfORMASI Posisi KEUANGAN KonsolidASIAN ConsolidATed FINANCIAL Position InfORMATION


JUMLAH InvestASI PADA EntitAS A NAK 178,592 163,524 155,524 155,524 134,629 9 TotAL Investments in SUBSIDIARIES Entities
Aset LANCAR 796,996 539,004 512,318 569,553 606,592 48 Current Assets
Aset TIDAK LANCAR 561,667 670,788 666,045 740,941 720,164 (16) Non-current Assets
JUMLAH Aset 1,358,663 1,209,792 1,178,363 1,510,494 1,326,756 12 TotAL Assets
LIABILITAS JANGKA Pendek 327,508 238,835 284,344 364,170 374,674 37 Current LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG 73,016 63,527 59,462 61,704 53,611 15 Non-current L IABILITIES
JUMLAH L IABILITAS 400,524 302,362 343,806 425,874 428,285 32 TotAL LIABILITIES
JUMLAH EkuitAS 958,139 907,430 834,557 884,620 898,471 6 TotAL Equity
JUMLAH L IABILITAS DAN EkuitAS 1,358,663 1,209,792 1,178,363 1,310,494 1,326,756 12 TotAL LIABILITIES & Equity
M ODAL KERJA Bersih 469,488 300,169 227,974 205,383 231,918 56 Net Working CAPITAL
BELANJA M ODAL 45,934 21,020 24,753 35,144 35,895 124 CAPITAL Expenditure

RASIO USAHA OperATING R ATIOS


RASIO LABA (Rugi) Bersih TERHADAP 19% 11% 5% 15% 15% 73 RATIO of Net Income (Loss)
JUMLAH Aset to Assets
RASIO LABA (Rugi) Bersih TERHADAP 26% 14% 8% 23% 23% 86 RATIO of Net Income (Loss)
EkuitAS to Equity
RASIO LABA (Rugi) Kotor TERHADAP 30% 24% 22% 21% 22% 25 RATIO of Gross Profit (Loss) to
PENDAPATan (M ARGIN LABA Kotor) Net SALES (Gross Profit M ARGIN)
RASIO LABA (Rugi) Bersih TERHADAP 15% 10% 4% 10% 9% 50 RATIO of Net Profit (Loss) to Net SALES
PENDAPATan (M ARGIN LABA Bersih) (Net Profit M ARGIN)

RASIO KEUANGAN RASIO KEUANGAN


RASIO LANCAR 243% 226% 180% 156% 162% 8 Current rATIO
RASIO LIABILITAS TERHADAP EkuitAS 42% 33% 41% 48% 48% 27 LIABILITIES to Equity RATIO
RASIO LIABILITAS TERHADAP J UMLAH Aset 29% 25% 29% 32% 32% 16 LIABILITIES to TotAL Assets RATIO

* LABA USAHA diperoleh dARI LABA Kotor dikurANGI BEBAN PENJUALAN dAN BEBAN Umum dAN AdministrASI
* OperATING Income w AS derived from Gross Profit deducted by Selling Expenses AND Gener AL AdministrATION Expenses

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK


08 LAPORAN TAHUNAN 2017
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
Highlights Management Report Company Profile

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


FINANCIAL HIGHLIGHTS

Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated
Deskripsi 2018 2017 2016 2015 2014 Description
INFORMASI HASIL USAHA CONSOLIDATED BUSINESS PERFORMANCE INFORMATION
Pendapatan Bersih 2,007,630 1,689,525 1,367,498 1,589,409 1,942,655 Net Revenue
Beban Pokok
1,423,671 1,184,077 1,036,799 1,239,178 1,533,734 Cost of Revenue
Pendapatan
Laba Kotor 583,959 505,448 330,699 350,231 408,921 Gross Profit
Laba Usaha* 432,050 388,086 208,558 193,582 236,762 Operating Income*
Laba Sebelum Pajak Profit Before Income
367,363 362,055 191,991 139,446 262,857
Penghasilan Tax
Laba Tahun Berjalan 258,756 252,703 130,709 63,107 200,971 Profit for The Year
Laba Tahun Berjalan Profit for The Year
yang Diatribusikan 261,951 252,608 130,709 63,107 200,971 Attributable to the
Kepada Pemilik Entitas Owner of the Parent
Induk Entity
Laba (Rugi) Tahun
Profit (Loss) for The
Berjalan yang
Year Attributable to
Diatribusikan Kepada (3,195) 95 0 0 0
Kepentingan Non- the Non-Controlling
pengendali Interests
Laba Komprehensif Comprehensive
260,749 249,703 133,657 64,475 193,631
Tahun Berjalan Income for The Year
Comprehensive
Laba Komprehensif
Income for the Year
Tahun Berjalan yang 263,944
Diatribusikan Kepada 249,608 133,657 64,475 193,631 Attributable to the
Owner of the Parent
Pemilik Entitas Induk
Entity
Laba Komprehensif
Comprehensive
Tahun Berjalan
Income for the Year
yang Diatribusikan (3,195) 95 0 0 0
Kepada Kepentingan Attributable to Non-
Nonpengendali Controlling Interests
Weighted Average
Rata-rata Tertimbang
Number of Ordinary
Jumlah Saham Biasa 1,096,556
yang Beredar (dalam 1,096,556 1,107,991 1,129,925 1,129,925 Shares Outstanding
(in thousand of
ribuan saham)
shares)
Laba Bersih Per
Basic Earnings per
Saham Dasar yang
Share Attributable to
Diatribusikan Kepada 0.24 0.23 0.12 0.06 0.18
Owner of the Parent
Pemilik Entitas Induk
Entity (full amount)
(nilai penuh)

INFORMASI POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION INFORMATION


Jumlah Investasi Pada Total Investments in
210,463 178,592 163,524 155,524 155,524
Entitas Anak Subsidiaries Entities
Aset Lancar 766,450 796,996 539,004 512,318 569,553 Current Assets
Aset Tidak Lancar 676,278 561,667 670,788 666,045 740,941 Non-current Assets
Jumlah Aset 1,442,728 1,358,663 1,209,792 1,178,363 1,510,494 Total Assets
Liabilitas Jangka
389,897 327,508 238,835 284,344 364,170 Current Liabilities
Pendek
Liabilitas Jangka
83,048 73,016 63,527 59,462 61,704 Non-current Liabilities
Panjang
Jumlah Liabilitas 472,945 400,524 302,362 343,806 425,874 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 969,783 958,139 907,430 834,557 884,620 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Total Liabilities &
1,442,728 1,358,663 1,209,792 1,178,363 1,310,494
Ekuitas Equity
Modal Kerja Bersih 376,553 469,488 300,169 227,974 205,383 Net Working Capital
Belanja Modal 57,085 47,092 21,020 24,753 35,144 Capital Expenditure

PT Indo Tambangraya Megah Tbk


10
10

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Financial Highlights
Informasi Hasil Usaha KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED Business Performance Information

Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated

Deskripsi 2019 2018 2017 2016 2015 Description


Pendapatan bersih 1,715,592 2,007,630 1,689,525 1,367,498 1,589,409 Net revenue
Beban pokok
1,388,904 1,423,671 1,184,077 1,036,799 1,239,178 Cost of revenue
pendapatan
Laba kotor 326,688 583,959 505,448 330,699 350,231 Gross profit
Laba usaha* 180,526 432,050 388,086 208,558 193,582 Operating income*

Laba sebelum pajak


185,908 367,363 362,055 191,991 139,446 Profit before income tax
penghasilan

Laba tahun berjalan 126,502 258,756 252,703 130,709 63,107 Profit for the year

Laba tahun berjalan yang Profit for the year


dapat diatribusikan kepada 129,426 261,951 252,608 130,709 63,107 attributable to the
pemilik entitas induk owners of the parent entity

Laba/(rugi) tahun berjalan


Profit/(loss) for the year
yang dapat diatribusikan
(2,924) (3,195) 95 - - attributable to the
kepada kepentingan
non-controlling interests
non-pengendali

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income


128,326 260,749 249,703 133,657 64,475
tahun berjalan for the year
Jumlah laba komprehensif
Total comprehensive income
tahun berjalan yang dapat
131,252 263,944 249,608 133,657 64,475 for the year attributable to the
diatribusikan kepada pemilik
owners of the parent entity
entitas induk

Jumlah laba/(rugi)
Comprehensive income/(loss)
komprehensif tahun berjalan
(2,926) (3,195) 95 - - for the year attributable to
yang diatribusikan kepada
non-controlling interests
kepentingan non-pengendali

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted-average number of


saham biasa yang beredar 1,096,556** 1,096,556** 1,096,556** 1,107,991** 1,129,925 ordinary shares outstanding
(dalam ribuan saham) (in thousand of shares)

Laba bersih per saham dasar Earnings per share for net
yang dapat diatribusikan attributable to the owners
0.12 0.24 0.23 0.12 0.06
kepada pemilik entitas induk Of the parent entity
(nilai penuh) (full amount)

Keterangan / Note:
* Laba usaha diperoleh dari Laba kotor dikurangi Beban penjualan dan Beban umum dan administrasi
** Tidak termasuk saham treasuri
* Operating income was derived from Gross profit deducted by Selling expenses and General administration expenses
** Excluding treasury shares

Informasi Posisi Keuangan Konsolidasian


Consolidated Financial Position Information

Dinyatakan dalam ribuan dolar AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated

Deskripsi 2019 2018 2017 2016 2015 Description


Jumlah investasi pada Total investments in
215,709 210,463 178,592 163,524 155,524
entitas anak subsidiaries entities
Aset lancar 472,500 766,450 796,996 539,004 512,318 Current assets
Aset tidak lancar 736,541 676,278 561,667 670,788 666,045 Non-current assets
Jumlah aset 1,209,041 1,442,728 1,358,663 1,209,792 1,178,363 Total assets
Liabilitas jangka pendek 233,288 389,897 327,508 238,835 284,344 Current liabilities
Liabilitas jangka panjang 91,288 83,048 73,016 63,527 59,462 Non-current liabilities
Jumlah liabilitas 324,576 472,945 400,524 302,362 343,806 Total liabilities
Jumlah ekuitas 884,465 969,783 958,139 907,430 834,557 Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,209,041 1,442,728 1,358,663 1,209,792 1,178,363 Total liabilities & equity
Modal kerja bersih 239,212 376,553 469,488 300,169 227,974 Net working capital
Belanja modal 47,509 57,085 47,092 21,020 24,753 Capital expenditure

ITM PT Indo Tambangraya Megah Tbk


Rumus Perhitungan Net Working Capital (NWC)
(dalam ribuan Dolar AS)

Net Working Capital = Aktiva Lancar – Hutang Lancar

 Tahun 2010: 608.153 – 331.527 = 276.626

 Tahun 2011: 1.066.427 – 450.748 = 615.679

 Tahun 2012: 968.928 – 437.021 = 531.907

 Tahun 2013: 746.328 – 374.674 = 371.654

 Tahun 2014: 669.553 – 464.170 = 205.383

 Tahun 2015: 512.318 – 284.344 = 227.974

 Tahun 2016: 539.004 – 238.835 = 300.169

 Tahun 2017: 796.996 – 327.508 = 469.488

 Tahun 2018: 766.450 – 389.897 = 376.553

 Tahun 2019: 427.500 – 188.288 = 239.212


IDX
Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode Juni s.d. November 2012
(lampiran pengumuman BE! No. Peng-00146/BEI.PSH/05-2012 tangga130 Mei 2012)

No. Kode Nama Emiten Keterangan


I. AALI Astra Agro Lestari Tbk. Tetap
2. ABBA Mahaka Media Tbk. Tetap
3. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. Tetap
4. ADES Akasha Wira International Tbk. Baru
5. ADID Adhi Karya (Persero) Tbk. Baru
6. ADMG Polychem Indonesia Tbk. Baru
7. ADRO Adaro Energy Tbk. Tetap
8. AIMS Akbar Indo Makrnur Stimec Tbk. Tetap
9. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Baru
10. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk. Tetap
II. AKRA AKR Corporindo Tbk. Tetap
12. ALOO Alkindo Naratama Tbk Baru
13. ALKA Alakasa Industrindo Tbk. Tetap
14. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. Baru
15. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. Tetap
16. ANTM Aneka Tam bang (Persero) Tbk. Tetap
17. APLI Asiaplast Industries Tbk. Tetap
18. APLN Agung Podomoro Land Tbk. Tetap
19. ARII Atlas Resources Tbk. Tetap
20. ARNA Arwana Citramulia Tbk. Tetap
21. ARTI Ratu Prabu El).ergi Tbk. Tetap
22. ASGR Astra Graphia Tbk. Tetap
23. ASIA Asia Natural Resources Tbk. Tetap
24. ASII Astra International Tbk. Tetap
25. ASRI A lam Sutera Realty Tbk. Tetap
26. ATPK A TPK Resources Tbk. Tetap
27. AUTO Astra Otoparts Tbk. Tetap
28. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. Tetap
29. BATA Sepatu Bata Tbk. Tetap
30. BAYU Bayu Buana Tbk. Tetap
31. BCIP Bumi Citra Permai Tbk. Tetap
32. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. Tetap
33. BHIT Bhakti Investama Tbk. Tetap
34. BISI BISI International Tbk. Tetap
35. BKDP Bukit Darrno Property Tbk. Tetap
36. BKSL Sentul City Tbk. Tetap
37. BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Tetap
38. BMTR Global Mediacom Tbk.
~~
Tetap

Indonesia Stock Exchange Building, Tower l6 1h Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 -Indonesia
www.idx.co.id
Phone: +62 21 515 0515, Fax: +62-21 515 0330, Toll free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id

~~

IDX
Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia

No. Kode Nama Emiten Keterangan


121. INTD Inter Delta Tbk. Baru
122. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Tetap
123. ISAT Indosat Tbk. Baru
124. ITMA Somber Energi Andalan Tbk. Baru
125. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. Tetap
126. JAWA Jaya Agra Wattie Tbk. Tetap
127. JECC Jembo Cable Company Tbk. Baru
128. JffiD Jakarta International Hotels & Development Tbk. Baru
129. JKON Jay a Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Tetap
130. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Baru
131. JPRS Jay a Pari Steel Tbk. Tetap
132. JRPT Jaya Real Property Tbk. Tetap
133. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. Baru
134. JSPT Jakarta Setiabudi Intemasional Tbk. Tetap
135. JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. Tetap
136. KAEF Kimia Farrna Tbk. Tetap
137. KBLI KMI Wire & Cable Tbk. Tetap
138. KBLM Kabelindo Mumi Tbk. Tetap
139. KBLV First Media Tbk. Tetap
140. KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. Tetap
141. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. Tetap
142. KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. Baru
143. KICI Kedaung Indah Can Tbk. Tetap
144. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. Tetap
145. KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. Tetap
146. KLBF Kalbe Farma Tbk. Tetap
147. KOIN Kokoh Inti Arebama Thk. Tetap
148. KPIG Global Land Development Tbk. Tetap
149. KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tetap
150. LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. Tetap
151. LAPD Leyand International Tbk. Tetap
152. LCGP Laguna Cipta Griya Tbk. Tetap
153. LION Lion Metal Works Tbk. Tetap
154. LMPI Langgeng Makmur lndustri Tbk. Tetap
155. LMSH Lionmesh Prima Tbk. Tetap
156. LPCK Lippa Cikarang Tbk. Tetap
157. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk. Tetap
158. LPKR Lippa Karawaci Tbk. Tetap
159. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. Tetap
160. MAIN Malindo Feedmill Tbk. Baru
161. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk. Tetap

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 16th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 -Indonesia
www.idx.co.id
Phone: +62 21 515 0515, Fax: +62-21 515 0330, Toll free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id
!1
1 #%

IDX
Indonesia Stock Exchange
fii'Jil.
Nabung
member of
wh
y
WORLD FEDERATION
OF EXCHANGES Saham

Daftar Saham yang Masuk dalam Pengliitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode 1 Descmber 2019 s.d. review DES berikutnya oleh OJK
(Lampiran Pengumuman BEI No.: Peng-00558/BEl.POP/l 1-2019 tanggal 27 November 2019)

No. Kodc Nania Saham Kcterangan


AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
ACST Acset Indonnsa Tbk.
4. A DES Akasha Wira International Tbk.
ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
6. ADMG Polychem Indonesia Tbk.
ADRO Adaro Energy Tbk.
8. AGII Aneka Gas Industri Tbk.
g AKKU Anugerah Kagum Karya Utama Tbk.
10. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.
11. AKRA AKR Corporindo Tbk.
12. AKSI Majapahit Inti Corpora Tbk.
13. ALDO Alkindo Naralama Tbk.
14. ALKA Alakasa Industrindo Tbk.
15. AM IN Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk.
16. ANI) I Andira Agro Tbk. Baru
17. ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk.
18. ANTM . Aneka Tambang Tbk.
19. APII Arita Prima Indonesia Tbk.
20. APLI Asiaplast Industries Tbk.
21. APLN Agung Podomoro Land Tbk.
22. ARII Atlas Resources Tbk.
23. ARMY Armidian Karyatama Tbk.
24. ARNA Arwana Citramulia Tbk.
25. ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.
26. ASGR Astra Graphia Tbk.
27. ASH Astra International Tbk.
28. ASRI A lam Sutera Realty Tbk.
29. AUTO Astra Otoparts Tbk.
30. BALI Bali Towerindo Sentra Tbk.
31. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk.
32. BAP I Bhakti Agung Propertindo Tbk.
33. BATA Sepatu Bata Tbk.
34. BAYU Bayu Buana Tbk.
35. BCIP Bumi Citra Permai Tbk.
36. BEEF Estika Tata Tiara Tbk. Baru
7
Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl, Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190- Indonesia
www.idx.co.id
Phone : +62 21 515 0515, Fax : +62 21 515 0330,Toll Free : 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id

if.
S/A
1
I
IDX
Indonesia Stock Exchange
K:
Nabung
member of
wfe
V
WORLD FEDERATION
OF EXCHANGES
Sakam

No. Kode Nama Sahara Keterangan


157. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
158. ICON Island Concepts Indonesia Tbk.
159. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk.
160. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
161. IIKP Inti Agri Resources Tbk.
162. IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
163. 1KB I Sumi Indo Kabel Tbk.
164. IMPC Impack Pratama Industri Tbk.
165. INAF Indofarma (Persero) Tbk.
166. INCI Intanwijaya Internasional Tbk.
167. INCO Vale Indonesia Tbk.
168. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
169. INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.
170. INDS Indospring Tbk.
171. INPP Indonesian Paradise Property Tbk.
172. IN PS Indah Prakasa Sentosa Tbk.
173. INRIJ Toba Pulp Lestari Tbk. Baru
174. INTO Inter Delta Tbk.
175. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
176. IPCC Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.
177. I PCM Jasa Armada Indonesia Tbk.
178. IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
179. IPTV MNC Vision Networks Tbk. Baru
180. IRRA Itama Ranoraya Tbk.
181. I SAT Indosat Tbk.
182. ITMA Sumber Energi Andalan Tbk.
183. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
184. IT'TG Leo Investments Tbk.
185. JAST Jasnita Telekomindo Tbk.
186. JAYA Armada Berjaya Trans Tbk. Baru
187. JECC Jembo Cable Company Tbk.
188. JGLE Graha Andrasentra Propeitindo Tbk.
189. JIHD Jakarta International Hotels & Development Tbk.
190. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
191. JMAS Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.
192. JPFA Jap fa Com feed Indonesia Tbk.
193. JRPT Jaya Real Property Tbk.
194. JSKY Sky Energy Indonesia Tbk. Baru
195. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
196. JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
T

Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 - Indonesia
www.idx.co.id
Phone : +62 21 515 0515, Fax: +62 21 515 0330,Toll Free: 0800 100 9000, Email: callcenter@idx.co.id

Anda mungkin juga menyukai