Anda di halaman 1dari 3

ESSAY ILMIAH

“Menjadi Pribadi Muslim Negarawan Bercermin Pada Imam Hasan Al-Banna”

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mengikuti DM 2

KAMMI SOLO RAYA

Oleh :

Rizki Anifah Nur Susanti

KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA

PENGURUS DAERAH OKU RAYA

2019
BAB 1
PENDAHULUAN

Muslim Negarawan adalah profil ideal kader KAMMI. Hal ini merupakan interpretasi
dari sosok “Pemimpin Masa Depan yang Tangguh” yang mana perwujudan dari visi KAMMI
sendiri. Adapun jika ditelusuri secara harfiah singkat perkatanya, Muslim adalah orang yang
beragama Islam sedangkan Negarawan merupakan seseorang yang bermental merasa
memiliki bangsa dan negaranya dan karenanya ia berkontribusi dalam membela dan
membangun negara dan bangsanya.
Jadi, dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI 1427 H, Muslim Negarawan adalah kader
KAMMI yang memiliki basis ideologi Islam yang mengakar, basis pengetahuan dan
pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika
umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan.
Dari definisi ini terdapat lima elemen kunci sebagai alat ukur evaluasi apakah kader
KAMMI atau kebijakan-kebijakan KAMMI mencerminkan sebagai Muslim Negarawan.
Lima Elemen kunci dari kader Muslim Negarawan yang masih termaktub dalam Manhaj
Kaderisasi KAMMI 1942 H, yaitu yang pertama Memiliki Basis Ideologi Islam yang
Mengakar bahwa kader KAMMI berpikir dan bergerak berdasarkan ‘kehendak’ Islam. Islam
sebagai titik tolak pergerakan adalah ideologi yang mewarnai pergerakan dan kebijakan
KAMMI. KAMMI tidak berpikir dan bertindak dalam kacamata liberal atau menggunakan
elemen ideologi kelompok lain.

Yang kedua, Memiliki Basis Pengetahuan dan Pemikiran yang Mapan, maksudnya
kader KAMMI berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan ilmiah dan pemikiran yang
mapan. Yang dimaksud dengan pengetahuan ilmiah adalah berangkat dari pengetahuan yang
rasional masuk akal dan dapat dibuktikan. KAMMI tidak bergerak secara emosional tapi
bergerak dengan penuh argumen yang valid dan solid, lengkap dengan data-data yang akurat
dan pembelaan yang tepat. Yang dimaksud dengan pemikiran yang mapan adalah bahwa
KAMMI tidak berangkat dari pengetahuan yang mudah terambigukan dengan banyak
tanggapan.

Yang ketiga, idealis dan konsisten adalah bahwa kader KAMMI berpikir, berniat, dan
bertindak berangkat dari nilai-nilai ideal bukan dari keuntungan sesaat dan tidak mudah
menjual diri pada kepentingan pragmatis.
Yang keempat,

Anda mungkin juga menyukai