serta
pemantauan
pasar,
pengerjaan
dan
manufaktur
dari
dari
lembaga
Hisbah
penyimpangan,
adalah untuk
melindungi
mempertahankan
iman
anggota
mereka
dan
menjamin kesejahteraan rakyat dalam hal agama dan duniawi sesuai dengan
syariah. Hisbah berfungsi sebagai mekanisme kontrol Islam yang didirikan
untuk menjaga tatanan kehidupan sosial, sehingga setiap orang akan
menikmati keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar (Al-Hamar, 1999;
Abdullah, 2010). Menurut Zaidan (1989, pp. 338-9), Hisbah adalah jalan
tengah antara kehakiman (wilayat al-hukm) dan Pengaduan Masyarakat
Komisi (wilayat al-mazhalim). Jangkauannya meliputi aqidah (keyakinan),
ibadat
(ibadah),
mu'amalaat
(transaksi),
lingkungan,
moralitas
dan
terhadap
kesalahan. Selama
bertahun-tahun
namun,
mencegah
keburukan"
dengan
tugas
praktis
konsisten
dengan
sudah tidak up to date. Hal ini tidak terlepas dari peran ulama yang tidak
bisa memperbaharui konsep ini.
c) Tidak adanya kemauan politik dari penguasa untuk mempertahankan
lembaga hisbah.
Evolusi dan kontekstualisasi Al-Hisbah
Lembaga Hisbah tidak hanya berkontribusi pada pengembangan moral
masyarakat, tetapi juga melakukan sejumlah peran ekonomi dengan tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ini dimulai pertama
sebagai inspeksi pasar, tetapi kemudian bermetamorfosis menjadi sensor
moral
maupun
bertanggung
jawab
untuk
mengawasi
pasar. Hal
ini
Al-Hisbah
pelanggar
ini
hukum.
berwenang
Walaupun
untuk
memberikan
demikian,
muhtasib
hukuman
tidak
terhadap
memberikan
(zahir)
dan
sudah
maruf
di
kalangan
masyarakat.
Yaitu
yang
sudah
menjadi
uruf
(adat)
dalam
keseharian
masyarakat.
Sebab itulah, untuk tahap awal yang paling penting dilakukan
sebenarnya adalah menumbuhkan kesadaran yang sempurna di kalangan
masyarakat, baik dengan ceramah ataupun yang lebih bagus tingkah laku
kongkrit para penguasa yang akan menjadi contoh rakyat. Petugas Hisbah
yang menjalankan tugas amar makruf nahi munkar wajib menjadikan dirinya
orang yang pertama melakukan perkara-perkara maruf dan orang yang
pertama meninggalkan perkara-perkara yang munkar.