SKRIPSI
Oleh:
JAUHAROTUN NAFISAH
NIM: 1320210026
2017
PERNYATAAN
Jauharotun Nafisah
NIM: 1320210026
MOTTO
ِﺳﺒِ ْﯿ ِﻞ ﷲ
َ ﺐ ا ْﻟ ِﻌﻠْﻢِ ﻓَﮭُﻮَ ﻓﻰ
ِ َطﻠ
َ ﻣَﻦْ ﺧَﺮَ َج ﻓِﻰ
‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’
(HR.Turmudzi)
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena “tidak ada gading yang tak retak”. Oleh karenanya tegur sapa
yang bersifat konstruktif dari para pembaca dan pendidik sangat diharapkan demi
tercapainya kesempurnaan dimasa mendatang.
Untuk itu saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga
karya ini bermanfaat bagi para pendidik pada khususnya serta masyarakat pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jauharotun Nafisah
NIM: 1320210026
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
ABSTRAK...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................. x
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Penegasan Istilah.................................................................................. 7
C. Fokus Penelitian................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah................................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian............................................................................... 9
G. Sistematika Penelitian.......................................................................... 10
x
B. Kedisipinan......................................................................................... 28
1. PengertianKedisiplinan................................................................. 28
2. Pentingnya Disiplin Kerja............................................................. 29
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja....................... 30
4. Bentuk-bentuk Disiplin Kerja....................................................... 35
5. Pendekatan Disiplin Kerja............................................................ 37
C. Disiplin dalam Pandangan Islam........................................................ 39
D. Penelitian Terdahulu........................................................................... 42
E. Kerangka Berfikir............................................................................... 43
xi
B. Gambaran Khusus Objek Penelitian................................................... 57
1. Sejarah Berdirinya Pabrik Roti Al-Hana Kudus........................... 57
2. Struktur Organisasi Pabrik Roti Al-Hana Kudus.......................... 58
3. Visi dan Misi Pabrik Roti Al-Hana Kudus................................... 59
4. Tujuan Pabrik Roti Al-Hana Kudus.............................................. 60
5. Jumlah Karyawan Pabrik Roti Al-Hana Kudus............................ 60
6. Jam Kerja Karyawan Pabrik Roti Al-Hana Kudus....................... 60
7. Produk yang Dihasilkan Pabrik Roti Al-Hana Kudus.................. 60
8. Proses Pembuatan Roti Pabrik Roti Al-Hana Kudus.................... 61
C. Hasil Penelitian................................................................................... 62
1. Data tentang Faktor yang Menentukan Disiplin Kerja................. 62
2. Data tentang Strategi Pengendalian Karyawan............................ 64
3. Data tentang Kendala dan Solusi Pengendalian Karyawan.......... 67
D. Analisis Data Penelitian...................................................................... 69
1. Analisis Faktor yang Menentukan Disiplin Kerja........................ 69
2. Analisis Strategi Pengendalian Karyawan.................................... 73
3. Analisis Kendala dan Solusi Pengendalian Karyawan................. 77
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 81
B. Keterbatasan Penelitian....................................................................... 82
C. Saran................................................................................................... 83
D. Penutup............................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Cet. 16, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2002, hlm. 195
2
Willy Tri Hardianto, Peranan Motivasi Serta Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan
Pelayanan Publik Di Era Otonomi Daerah (Studi pada BPTP Jawa Timur Di Karangploso),
Jurnal Reformasi, Vol. 1, No. 1 Juli-Desember 2011
1
2
وَ ﻣِ ﻦ رﱠ ۡﺣ َﻤﺘِ ِﮫۦ َﺟ َﻌ َﻞ ﻟَ ُﻜ ُﻢ ٱﻟﱠﯿۡ َﻞ وَ ٱﻟﻨﱠﮭَﺎرَ ِﻟﺘ َﺴۡ ُﻜﻨُﻮاْ ﻓِﯿ ِﮫ وَ ِﻟﺘ َﺒۡ ﺘَﻐُﻮاْ ﻣِ ﻦ ﻓَﻀۡ ِﻠ ِﮫۦ
(٧٣) َوَ ﻟَﻌَﻠﱠﻜُﻢۡ ﺗ َﺸۡ ﻜُﺮُ ون
3
Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan, MANAGEMENT CONTROL SYSTEM
Sistem Penegndalian Manajemen, Buku 1, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 1
4
M. Karebet Widjajakusuma & M. Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen Syariat, Cet.
2, Khairul Bayaan, Jakarta, hlm. 159-160
3
5
Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2010, hlm. 79
6
Eka Nabila Aprilianti, Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada SMA Islam PB
Soedirman 1 Bekasi, Jurnal Administrasi Kantor, Vol. 4, No. 1 Juni 2016
4
Penyesuaian diri dari tiap individu terhadap segala sesuatu yang ditetapkan
kepadanya, akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib dan bebas dari
kekacauan-kekacauan. Demikian juga kehidupan dalam suatu perusahaan akan
sangat membutuhkan ketaatan dari anggota-anggotanya pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, disiplin
kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan
perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja.
Disiplin kerja diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan
yang sesuai peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak.7
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah
kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta
masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan,
karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya
adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi. Seseorang yang sehat dan
kuat biasanya pun mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai
keteraturan di dalam menjaga dirinya, teratur kerja, teratur makan, tertib olah
raga dan tertib dalam segala hal.8
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan demikian bila
peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan, atau sering
dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin kerja yang buruk. Sebaliknya
jika karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya
kondisi disiplin yang baik.9
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik
bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi
adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
7
Didit Darmawan, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, PT. JePe Press Media Mulya,
Surabaya, 2013, hlm. 41
8
Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Peusahaan: Dari
Teori ke Praktik, Edisi 3, Jakarta, Rajawali Pers, 2014, hlm. 598
9
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta, Kencana
Prenada Media Group, 2009, hlm. 86
5
10
Ibid, hlm. 88
6
B. Penegasan Istilah
Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi
kesalahpahaman tentang judul skripsi ini maka diperlukan penegasan istilah.
Adapun istilah yang dimaksud antara lain:
1. Pengendalian
Mengembangkan rencana kerja dan perkiraan biaya-waktu untuk
memproduksi dan menyampaikan produk / jasa, menelusuri
produktivitas, memastikan kualitas produk atau efektivitas jasa, serta
menganalisis efektivitas operasional.12
2. Karyawan
Orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan
mendapat gaji (upah).
11
Agus Ahyari, Manajemen Produksi Pengendalian Produksi, Edisi ketiga, BPFE,
Yogyakarta, 1983, hlm. 149
12
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi 5, PT. Indeks, 2005, hlm. 34
8
3. Disiplin
Tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan.
4. Kerja
Kegiatan melakukan sesuatu, sesuatu yang dilakukan untuk mencari
nafkah.13
Melihat penegasan judul di atas, dapat dipahami bahwa dalam penelitian
ini memfokuskan pengendalian karyawan dalam meningkatkan disiplin kerja
pada Pabrik Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus.
C. Fokus Penelitian
Dari latar belakang masalah yang terpapar diatas, diperoleh gambaran
dimensi permasalahan yang begitu luas, namun menyadari adanya
keterbatasan waktu dan kemampuan. Agar pembahasan penelitian dapat
berfokus sesuai dengan permasalahan, maka disajikan batasan penelitian
sebagai berikut:
1. Obyek penelitian adalah Pabrik Roti Al-Hana
2. Penelitian yang akan dilakukan tentang pengendalian karyawan dalam
meningkatkan disiplin kerja
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana faktor-faktor yang memotivasi karyawan dalam meningkatkan
disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus?
2. Apa saja strategi pengendalian karyawan yang digunakan dalam
meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus?
3. Apa saja kendala dan solusi pengendalian karyawan dalam meningkatkan
disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus?
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 2007, hlm 488
9
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data atau
informasi yang digunakan untuk mengetahui pengendalian karyawan dalam
meningkatkan disiplin kerja, yaitu:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi karyawan dalam
meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana
2. Untuk mengetahui strategi pengendalian yang digunakan di Pabrik Roti
Al-Hana dalam meningkatkan disiplin kerja
3. Untuk mengetahui kendala dan solusi pengendalian karyawan dalam
meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan
dan memperluas wawasan dalam bidang Manajemen Sumber Daya
Manusia.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bahan kajian bagi
penelitian selanjutnya, mengenai Pengendalian Karyawan dan Disiplin
Kerja Karyawan.
2. Manfaat Secara Praktis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan arah kepada pemilik
Pabrik Roti Al-Hana mengenai pengendalian karyawan, sehingga dapat
mendorong dan meningkatkan disiplin kerja karyawan.
G. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing bagian atau
saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang
sistematis dan ilmiah.
Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun:
10
1. Bagian Awal
Bagian awal ini, terdiri dari: halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata
pengantar, halaman abstraksi, halaman daftar isi, dan daftar tabel.
2. Bagian Isi Meliputi:
Pada bagian ini. Memuat garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab
1 dengan bab lainnya saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan
yang utuh. Adapun kelima bab itu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah,
batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat dari penelitian, dan sitematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang sistem pengendalian, pengertian
pengendalian manajemen, asas-asas pengendalian, jenis-
jenis pengendalian, proses dan cara pengendalian, sifat dan
waktu pengendalian, karakteristik pengendalian yang
efektif, pengertian disiplin kerja, pentingnya disiplin kerja,
faktor-faktor disiplin kerja, bentuk-bentuk disiplin kerja,
pendekatan disiplin kerja dan disiplin dalam pandangan
Islam. Disamping itu, dalam bab ini juga dicantumkan hasil
penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang dimulai dari
jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, subjek
dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, uji keabsahan data, metode analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum Pabrik Roti Al-
Hana Besito Gebog-Kudus sebagai lokasi penelitian, hasil
penelitian strategi pengendalian karyawan di Pabrik Roti
11
A. Pengendalian
1. Pengertian Pengendalian
Pengendalian menjadi fungsi keempat dan merupakan bagian ujung
dan sebuah proses kegiatan. Griffin, memberikan batasan tentang
pengendalian sebagai pengamatan secara organisatoris terhadap sasaran
yang dicapai perusahaan.1 Pengendalian adalah proses untuk membuat
sebuah organisasi mencapai tujuannya.2 Pengendalian menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
a. Earl P.Strong, controlling is the process of regulating the various
factors in an enterprise according to the requirement of its plans.
Artinya : pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam
suatu perusahaan,agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan
dalam rencana.
b. Harold Koontz, control is the measurement and correction of the
performance of subordinates in order to make sure that enterprise
objectives and the plans devised to attain then are accomplished.
Artinya :Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja
bawahan,agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.3
c. Arief Suadi berpendapat bahwa pengendalian manajemen adalah
sebuah usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan
digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan. Efektif berbeda dengan efisien, efektif diartikan sebagai
1
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, ALFABETA,
Jakarta, 2010, hlm. 166
2
Arief Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1995, hlm. 3
3
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, PT Bumi Aksara,
Jakarta, 2006, hlm. 241-242
12
13
4
Ibid, hlm. 6-7
5
Siswanto, Pengantar Manajemen, cet. 1, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm. 139-140
6
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Yogyakarta, hlm. 62
14
7
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2003), hlm.359
15
8
Siswanto, Op.Cit, hlm. 140
16
9
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit, hlm. 243-244
18
10
Siswanto, Op.Cit, hlm. 143-144
11
Stephen P. Robbins, Manajemen, Edisi kedelapan/Jilid 2, PT Indeks, 2007, hlm. 250
19
12
Ibid, hlm. 248
20
13
Siswanto, Op.Cit, hlm. 143-145
22
14
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit, hlm. 244-245
23
Mengukur Kinerja
Tahap 1. Sebelumnya
Melakukan Tindakan
Manajerial
Tahap 3.
Gambar 2.1: Proses Pengendalian17
15
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, hlm.469-470
16
Hery, Controllership Knowledge and Management Approach, PT Gramedia, Jakarta,
2014, hlm. 3
17
Stephen P. Robbins, Op.Cit, hlm. 236-237
24
b. Cara-Cara Pengendalian
1) Pengawasan langsung
Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh
seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang
dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan
hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Kelebihannya
pengawasan langsung yaitu:
Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin, sehingga
perbaikannya dilakukan dengan cepat
Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan,
sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan
bawahannya
Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan, karena
merasa diperhatikan atasannya
Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang
mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya
Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan “asal
Bapak senang”
2) Pengawasan tidak langsung
Pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang
diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau
tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah
dicapai. Kelebihan pengawasan tidak langsung yaitu:
Waktu manajer mengerjakan tugas-tugas lainnya semakin
banyak, misalnya perencanaan, kebijaksanaan, dan lain-lain.
Biaya pengawasan relatif kecil
Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang
dalam melaksanakan pekerjaan
3) Pengawasan berdasarkan kekecualian
Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang
luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian
25
18
Malayu S.P Hasibuan, Op.Cit, hlm. 245-246
26
19
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit, hlm. 247-248
27
h. Fleksibel (Flexible)
Pada setiap organisasi pengendalian harus mengandung sifat
flexsibel yang sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut dapat
segera bertindak untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau
memanfaatkan peluang baru.
i. Preskriptif dan Operasional (Prescriptive and Operational)
Pengendalian yang efektif dapat mengidentifikasi tindakan
perbaikan apa yang perlu diambil setelah terjadi penyimpangan dari
standar. Informasi harus sampai dalam bentuk yang dapat digunakan
ketika informasi itu tiba pada pihak yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan perbaikan.
j. Diterima Para Anggota Organisasi (Accespted by Organization
Members)
Agar sistem pengendalian dapat diterima oleh para anggota
organisasi, pengendalian tersebut harus bertalian dengan tujuan yang
berarti dan diterima. Tujuan tersebut harus mencerminkan bahasa dan
aktivitas individu kepada situasi tujuan tersebut dipertautkan. 20
B. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya
manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit
bagi organisasi mencapai hasil yang optimal.21
1. Pengertian Kedisiplinan
Disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-
peraturan perusahaan.22 Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
20
Siswanto, Op.Cit, hlm. 149-150
21
Abdurrahmat Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 172
22
Robert L. Mathis & John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba
Empat, Jakarta, hlm. 314
29
23
Abdurrahmat Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. 1, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2006, hlm. 126
24
Malayu S.P. Hasibuan, Manaje men Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta,
2000, hlm. 194
30
b. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para
bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin
baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan
pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan akan ikut baik.
c. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan
karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan
semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin
baik pula.
d. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan
minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang
dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau hukuman
akan tercipta kedisiplinan yang baik.
e. Waskat (Pengawasan melekat)
Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan
kedisiplinan karyawan, karena dengan waskat ini, atasan harus aktif
dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti bahwa atasan harus selalu
ada/hadir di tempat pekerjaannya, supaya dia dapat mengawasi dan
memberikan petunjuk, jika ada bawahnnya yang mengalami kesulitan
dalam menggerakkan pekerjaan. Jadi, waskat ini menuntut adanya
kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan dalam mencapai
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
f. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan
karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan
35
27
Ibid, hlm. 195-198
36
konsekuensi-konsekuensi negatifnya.
memperkenankan perilaku yang
tidak wajar perlu
dipertimbangkan. Karena biaya
pengganti karyawan kian
melambung, maka kerasnya
disiplin hendaknya semakin
menurun. Karena konsekuensi
membiarkan perilaku yang
tidak terpuji terus meningkat,
maka demikian pula kerasnya
hukum.
Tabel 2.1: Prespektif Disiplin Karyawan28
5. Pendekatan Disiplin Kerja
Terdapat tiga konsep dalam pelaksanaan tindakan disipliner, yaitu:
a. Aturan tungku panas
Pendekatan untuk melaksanakan tindakan disipliner disebut sebagai
aturan tungku panas (hot stove rule). Menurut pendekatan ini,
tindakan disipliner haruslah memiliki konsekuensi yang analog
dengan menyentuh sebuah tungku panas:
1) Membakar dengan segera. Jika tindakan disipliner akan diambil,
tindakan itu harus dilaksankan segera sehingga individu
memahami alasan tindakan tersebut.
2) Memberi peringatan. Hal ini penting untuk memberikan
peringatan sebelumnya bahwa hukuman akan mengikuti perilaku
yang tidak dapat diterima.
3) Memberikan hukuman yang konsisten. Tindakan disipliner
haruslah konsisten ketika setiap orang yang melakukan tindakan
yang sama akan dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku.
28
Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Peusahaan: Dari
Teori ke Praktik, Edisi 3, Jakarta, Rajawali Pers, 2014, hlm. 599-600
38
29
Ibid, hlm. 600-601
30
Didit Darmawan, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, PT. Jepe Press Media Utama,
Surabaya, 2013, hlm. 45
31
Ibid, hlm. 43
32
Veithzal Rivai Zainal, dkk, Op.Cit, hlm. 603
39
ﺖ
ِ ﺼ ٰـ ِﻠ َﺤ ٰـ
( إ ﱠِﻻ ٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ ءَا َﻣﻨُﻮاْ وَ ﻋَﻤِ ﻠُﻮاْ ٱﻟ ﱠ٢) ﺴـٰﻦَ ﻟَﻔِﻰ ﺧُﺴۡ ٍﺮ
َ ٱﻹﻧ
ِ ۡ ( إِنﱠ١) وَ ٱﻟۡ ﻌَﺼۡ ِﺮ
(٣) َﻖ وَ ﺗَﻮَ اﺻ َۡﻮاْ ﺑِﭑﻟﺼﱠﺒۡ ِﺮ
ِ ّ وَ ﺗَﻮَ اﺻ َۡﻮاْ ﺑِﭑﻟۡ ﺤ
33
Malayu S.P Hasibuan, Op.Cit, hlm. 190
34
Ahmad Gazali, Menuju Masyarakat Industri yang Islami, Jakarta, 1998, hlm. 31-32
35
Al-Qur’an, Surat Al-‘Ashr Ayat 1-3, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan
Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 1099
40
Dalam ajaran islam perintah disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan
yang telah ditetapkan, sebagaimana diterangkan dalan firman Allah SWT
dalam surat An-Nisa’ ayat 59:
ﺐ
ِ ۡﻋ ٰـﻠِﻢِ ٱﻟۡ ﻐَﯿ
َ ﺳﺘ ُﺮَ دﱡونَ إِﻟ َٰﻰ
َ َۥ وَ ٱﻟۡ ﻤ ُۡﺆﻣِ ﻨُﻮنَ ۖ و
(١٠٥) َﺸ َﮩ ٰـﺪَةِ ﻓَﯿُﻨَ ِﺒّﺌُﻜُﻢ ِﺑﻤَﺎ ﻛُﻨﺘ ُﻢۡ ﺗ َﻌۡ َﻤﻠُﻮن
وَ ٱﻟ ﱠ
36
Al-Qur’an, Surat Al-Nisa’ 59, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsiran Al-
Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 183
41
37
Al-Qur’an, Surat At-Taubah 105, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsiran
Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 203
38
Al-Qur’an, Surat An-Nahl 97, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsiran Al-
Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 278
42
D. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Nabila Aprillianti, tentang
“Penerapan Disiplin Kerja Karyawan pada SMA Isalam PB Soedirman 1
Bekasi”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa penerapan
disiplin kerja yang diterapkan pada SMA Islam PB Soedirman 1 Bekasi
dengan memberikan peraturan mengenai kehadiran, kelengkapan dalam
berseragam dan peraturan lainnya. SMA Islam PB Soedirman 1 Bekasi
juga menindak lanjuti terhadap sikap dan perilaku karyawannya dengan
cara memberikan reward kepada karyawan yang berprestasi serta sanksi
kepada karyawan yang tidak menerapkan disiplin yang berlaku di SMA
Islam PB Soedirman 1 Bekasi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Peni Sawitri, tentang “Interaksi budaya
organisasi dengan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja unit
bisnis industri manufaktur dan jasa”. Dari penelitian tersebut diperoleh
hasil bahwa peranan sistem pengendalian manajemen sangat signifikan
dalam peningkatan kinerja perusahaan yang tergantung pada bentuk
maupun budaya organisasi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Willy Tri Hardianto, tentang “Peranan
Motivasi serta Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di
Era Otonomi Daerah pada BPTP Jawa Timur di Karangploso”. Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa dengan memberlakukan disiplin
serta motivasi kerja, BPTP Jawa Timur mengalami beberapa perubahan.
Perubahan ini dipandang baik untuk memajukan perusahaan serta dapat
meningkatkan kualitas SDM. Sebagai buktinya banyak yang ingin
meningkatkan tingkat pendidikan atau kemampuan mereka.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Sitti Hardianti Musa, tentang “Evaluasi
Sistem Pengendalian Manajemen untuk Meningkatkan Kinerja Manajer
Penjualan pada PT. Hasjrat Abadi Manado”. Dari penelitian tersebut
diperoleh hasil bahwa proses sistem pengendalian manajemen sudah baik
terbukti dengan pendelegasian wewenang dengan baik, pelaksanaan
program yang mengacu pada rencana sebelumnya, penyusunan anggaran,
43
E. Kerangka Berfikir
Strategi
Pengendalian
Disiplin Kerja
1
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, CV. Pustaka
Setia, Bandung, 2012, hlm. 41
2
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis, UII Press, Yogyakarta, 2005, hlm.
34
3
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 57
45
46
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat yang diteliti dan diambil data-data
yang diperlukan. Penentuan lokasi dimaksud untuk mempermudah dan
memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan
tidak terlalu luas. Tempat penelitian dipilih karena adanya kesediaan penuh
dari pihak manajemen untuk bekerjasama dan membantu penulis dengan
memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan guna kelancaran
penelitian ini.
Penelitian lokasi dan setting penelitian selain dibingkai dalam kerangka
teoritik juga dilandasi oleh pertimbangan teknis operasional. Untuk itu lokasi
dan setting penelitian dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan dapat
tidaknya dimasuki dan dikaji lebih mendalam. Hal ini penting, karena betapa
pun menariknya suatu kasus, tetapi jika sulit dimasuki lebih dalam oleh
seorang penulis, maka akan menjadi suatu kerja yang sia-sia.5
Adapun lokasi yang digunakan peneliti yaitu Pabrik Roti Al-Hana di Desa
Besito Dukuh Kauman RT 02/RW 04, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus
penentuan fokus lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan
4
Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002, hlm. 26
5
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
hlm. 101
47
diperoleh dari situasi sosial (lapangan).6 Maka yang dijadikan fokus dalam
penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian ini adalah Pabrik Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus
2. Subjek penelitian ini adalah pimpinan, karyawan dan konsumen Pabrik
Roti Al-Hana Besito Gebog Kudus
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber dan bersifat
mentah atau belum diolah. Data primer belum mampu memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan sehingga perlu diolah lebih
lanjut.7 Jadi yang dimaksud data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari para responden dengan cara wawancara, yaitu dengan
mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman
dengan variasi-variasi yang disesuaikan ketika wawancara agar
memperoleh sejumlah keterangan yang akan digunakan dalam penelitian
ini. Data primer contohnya data mengenai tanggapan responden. Dalam
hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Pemilik Usaha dan
Karyawan yang bekerja di sana tentang pengendalian karyawan dalam
meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang
menerbitkan dan bersifat siap pakai. Data sekunder mampu memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih
lanjut.8
Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam, dari surat-
surat pribadi, kitab hanan, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-
6
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm. 377
7
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta,
2013, hlm. 19
8
Ibid, hlm. 19
48
E. Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif instrumen penelitian utamanya adalah peneliti sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat
mempertajam serta melengkapi data hasil pengamatan melalui observasi dan
wawancara.10
9
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi aksara, Jakarta, 2003, hlm. 143
10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005, hlm. 61
11
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 131
49
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2012, hlm. 44
13
Toni Wijaya, Op.Cit, hlm. 21
14
Ibid, hlm. 23
50
15
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 134
16
Ibid. hlm. 135
17
Supardi, Op.Cit, hlm. 138
51
Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data
yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam
memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.21
Dalam tahap ini peneliti akan memfokuskan pada pengendalian
dan disiplin kerja karyawan dengan melihat perilaku orang yang memiliki
tingkat kedisiplinan tinggi, faktor pendukung dan penghambat disiplin
kerja, serta bentuk-bentuk pengendalian yang ada di Pabrik Roti Al-Hana.
2. Penyajian Data (Display Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan
“the most frequent form of display data for qualitative research data in the
past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.22
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah difahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam
melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat
berupa, grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chat. Untuk mengecek
apakah peneliti telah memahami apa yang didisplaykan. 23 Adapun dalam
penelitian ini selain menggunakan uraian teks yang naratif juga
menggunakan matrik, hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam
memahami suatu data dan dapat merencanakan kerja berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
21
Ibid, hlm. 129
22
Sugiono, Op.Cit, hlm. 95
23
Ibid, hlm. 95
54
Penyajian data ini dapat berupa data yang telah diperoleh peneliti
melalui reduksi data, yaitu peneliti membuat tabel yang berupa koding
data agar jelas dalam menyusun data sehingga akan mudah dipahami.
Artinya peneliti membuat koding data yang memuat isi tentang
pengendalian karyawan dalam meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti
Al-Hana.
3. Kesimpulan (Verification)
Dalam penelitian kualitatif kesimpulan dapat menjawab rumusan
masalah-masalah yang dirumuskan sejak awal, jika didapat bukti-bukti
yang valid dan konsisten maka didapatkan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.24
Agar penelitiannya bersifat kredibel atau dapat dipercaya, penulis
berusaha mendapatkan bukti-bukti yang valid mengenai pengendalian
karyawan dalam meningkatkan disiplin kerja di Pabrik Roti Al-Hana,
sehingga bukti-bukti tersebut mampu untuk menjawab rumusan masalah
yang sudah dirumuskan sebelumnya.
24
Ibid, hlm. 99
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1
Dokumentasi Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, dikutip tanggal 10
Desember 2016
55
56
2
Dokumentasi Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, dikutip tanggal 10
Desember 2016
3
Dokumentasi Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, dikutip tanggal 10
Desember 2016
57
yang diproduksi oleh Al-Hana termasuk dalam kategori roti manis. Saat
ini jenis roti yang diproduksi oleh Al-Hana ada lima, yaitu roti donat, roti
rasa, roti bolu, roti pisang, dan roti salju. Disamping jenis roti yang
diproduksi oleh Al-Hana semakin beragam, maka saat ini Al-Hana juga
telah memiliki beberapa agen atau sales untuk memasarkan produknya.
Selain itu, berbeda dengan saat awal berdirinya Roti Al-Hana yang
masih menggunakan peralatan sederhana dan tradisional, maka saat ini
untuk menunjang proses produksinya, Al-Hana telah menggunakan
beberapa peralatan modern yang cara kerjanya tidak menggunakan tenaga
manusia, misalnya mesin penggiling dengan kapasitas 25 kg serta mesin
mixer untuk mengaduk cokelat sebagai salah satu isi roti.4
2. Struktur Organisasi Pabrik Roti Al-Hana Kudus
Struktur organisasi merupakan suatu petunjuk bagaimana tugas,
tanggung jawab antara anggota-anggotanya sehingga dapat memudahkan
pimpinan dalam mengadakan pengawasan maupun meminta pertanggung
jawaban pada bawahannya. Adapun struktur organisasi Pabrik Roti Al-
Hana Kudus adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pabrik Roti Al-Hana Kudus
Pemilik
Hj. Suwanah
4
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal
13 Februari 2017 pukul 09.30 WIB
59
2) Misi
Memberikan kualitas yang terbaik
Membangun masyarakat agar memiliki jiwa entrepreneur
Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan
kualitas dan rasa yang memukau
4. Tujuan Pabrik Roti Al-Hana Kudus
1) Membangun usaha dengan tipe social enterpreneur
2) Mengembangkan usaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk
masyarakat sekitar
5. Jumlah Karyawan Pabrik Roti Al-Hana
Jumlah karyawan yang dimiliki Pabrik Roti Al-Hana secara
keselurahan ada 12 orang, tapi yang bagian produksi ada 6 orang wanita
semua. Untuk bagian produksi, pihak yang bertanggung jawab terhadap
proses produksi roti adalah Ibu Ulya. Dalam proses produksi ini, Ibu Ulya
bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi mulai dari
penggilingan, penimbangan, pengepresan, pencetakan, pemasakan melalui
oven, dan pengemasan roti dengan menggunakan pembungkus plastik atau
kardus.
6. Jam Kerja Karyawan Pabrik Roti Al-Hana
Untuk karyawan yang sudah memiliki keluarga jam kerjanya mulai
jam 07.00 – 16.00 WIB. Sedangkan bagi karyawan yang masih lajang jam
kerjanya dimulai dari jam 06.00 – 17.00 WIB. Hari minggu libur, tapi jika
ada pesanan karyawan diminta masuk oleh pihak pabrik.
7. Produk Yang Dihasilkan Pabrik Roti Al-Hana
Ruang lingkup produk yang dihasilkan dari Roti Al-Hana fokus
pada pembuatan roti:
Roti donat
Roti rasa (Coklat, Strawberi, Nanas)
Roti bolu
Roti pisang
Roti salju
61
5
Hasil Dokumentasi Perusahaan Roti, Dikutip Tanggal 15 Mei 2017
62
j) Pengembang adonan
3) Cara pembuatan
Semua bahan kecuali garam dan mentega diaduk dengan dough
mixer dengan kecepatan rendah selama ± 7 menit, kemudian sisa
bahan dimasukkan dan diaduk dengan kecepatan tinggi selama ± 8
menit atau sampai menjadi kalis.
Adonan diistirahatkan selama 15 menit dengan ditutup kain
dingin kemudian dibuang gasnya dengan cara ditekan.
Adonan dibagi-bagi dengan berat ± 65 gram, lalu dibulatkan,
diistirahatkan 10 menit di atas meja dengan ditutup kain dingin.
Setelah itu, adonan ditekan dan dibulat-bulatkan lagi, dan
kemudian disusun di loyang yang telah disemir/diolesi dengan
mentega. Setelah itu, dipanggang di oven pada suhu 150˚C selama
±11 menit sampai warna roti kuning kecoklatan.
C. Hasil Penelitian
1. Data tentang Faktor-faktor yang Memotivasi Karyawan dalam
Meningkatkan Disiplin Kerja Pabrik Roti Al-Hana
Secara garis besar disiplin kerja sangatlah penting untuk
meningkatkan efisiensi dengan cara mencegah pemborosan waktu dan
energi. Demikian halnya dengan Pabrik Roti Al-Hana yakni sebuah
Pabrik yang bergerak di bidang penjualan Roti di Desa Besito Gebog
Kudus. Salah satu yang dilakukan pemimpin dalam meningkatkan
kualitas usahanya adalah memperhatikan kedisiplinan karyawannya.
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik Pabrik
Roti Al-Hana terkait persentase kedisiplinan karyawan yaitu sebagai
berikut:
63
Persentase
No Nama Karyawan Jenis Kelamin
Kedisiplinan
1 Himmatul Ulya Perempuan 70%
2 Nor Fatiyah Perempuan 60%
3 Nia Perempuan 65%
4 Iis Perempuan 50%
5 Eva Perempuan 65%
6 Lis Perempuan 60%
Tabel 4.3: Persentase Kedisiplinan
“Tujuan saya bekerja tidak lain adalah untuk membantu ibu saya
membiayai sekolah adik-adik saya mbak. Iya saya bekerja sesuai dengan
tujuan dan kemampuan mbak, sikap disiplin yang saya lakukan adalah
semata-mata merupakan kewajiban seorang karyawan untuk mematuhi
semua peraturan dan ketentuan yang ada di pabrik.”7
Faktor-faktor yang menentukan disiplin kerja kayawan yaitu:
a. Keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan
Karakter kuat seorang pemimpin bisa menjadi panutan yang baik
bagi bawahannya. Tegas, berani mengambil keputusan, tidak ragu-
6
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal
13 Februari 2017 pukul 12.00 WIB
7
Wawancara dengan Saudari Nia selaku Karyawan Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal 27
April 2017 pukul 15.30 WIB
64
ragu, serta memiliki tujuan yang tepat mengenai visi dan misi
perusahaan, wajib diperlihatkan kepada setiap karyawan. Hal ini akan
memacu semangat kerja para karyawan untuk bersama-sama
mencapai target yang ditentukan. Hasil wawancara dengan Ibu Hj.
Suwanah selaku pemilik Pabrik Roti Al-Hana:
“Dalam hal pengambilan keputusan penempatan karyawan saya
sesuaikan dengan keahlian, misalnya karyawan yang mempunyai
keahlian dalam membuat adonan kue ditaruh di bagian pembuatan
adonan dll, penempatan karyawan di bagian pembuatan adonan roti
lebih selektif, karena hal yang paling susah dalam pembuatan roti
adalah adalah pembuatan adonan dan tidak semua karyawan bisa
membuat adonan. Selain itu keputusan penerimaan pesanan roti
biasanya saya melibatkan karyawan, dengan bertanya kepada
karyawan saya apakah sanggup atau tidak memproduksi roti yang
banyak dengan tepat waktu.”8
8
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal
13 Februari 2017 pukul 12.00 WIB
9
Wawancara dengan Ibu Himmatul Ulya selaku karyawan di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 22 April 2017 Pukul 13.30 WIB
65
10
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
11
Wawancara dengan Ibu Tatik selaku pelanggan di Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal 16
Mei 2017 Pukul 08.00 WIB
66
12
Wawancara dengan Ibu Himmatul Ulya selaku Karyawan Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 22 April 2017 pukul 14.00 WIB
13
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
67
14
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
68
b. Solusi Pengendalian
1) Motivasi
Pemberian motivasi atau dorongan dari seorang pemimpin
sangat dibutuhkan untuk memacu semangat kerja karyawan di
15
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
16
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
69
17
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
18
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.15 WIB
70
وَ ﻟ َۡﻮ ِﺷ ۡﺌﻨَﺎ َﻷَﺗَﯿۡ ﻨَﺎ ُﻛ ﱠﻞ ﻧَﻔۡ ٍﺲ ُھﺪَﯨٰ ﮭَﺎ وَ ﻟَ ٰـﻜ ِۡﻦ ﺣَﻖﱠ ٱﻟۡ ﻘ َۡﻮ ُل ﻣِ ﻨِّﻰ َﻷ َۡﻣ َﻸ َنﱠ َﺟ َﮭﻨﱠ َﻢ ﻣِ ﻦَ ٱﻟۡ ﺠِ ﻨﱠ ِﺔ
(١٣) َﱠﺎس أ َۡﺟ َﻤﻌِﯿﻦ
ِ وَ ٱﻟﻨ
ﺖ
ِ ﺼ ٰـ ِﻠ َﺤ ٰـ
( إ ﱠِﻻ ٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ ءَا َﻣﻨُﻮاْ وَ ﻋَﻤِ ﻠُﻮاْ ٱﻟ ﱠ٢) ﺴـٰﻦَ ﻟَﻔِﻰ ﺧُﺴۡ ٍﺮ
َ ٱﻹﻧ
ِ ۡ ( إِنﱠ١) وَ ٱﻟۡ ﻌَﺼۡ ِﺮ
(٣) َﻖ وَ ﺗ َﻮَ اﺻ َۡﻮاْ ﺑِﭑﻟﺼﱠﺒۡ ِﺮ
ِ ّ وَ ﺗ َﻮَ اﺻ َۡﻮاْ ﺑِﭑﻟۡ ﺤ
22
Al-Qur’an, Surat Al ‘Ashr Ayat 1-3, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan
Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 601
23
A.S. Moenir, Pendekatan Manusiawi & Organisasi terhadap Pembinaan
Kepegawaian, PT Inti Indayu Press, Jakarta, 1983, hlm. 183
72
24
Muhammad Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani, Jakarta, 2002,
hlm. 116
25
Arief Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1995, hlm. 6-7
74
(٣)
26
Wawancara dengan ibu Hj. Suwanah selaku pemilik Pabrik Roti Al-Hana pada tanggal
15 Februari 2017 Pukul 13.30 WIB
27
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, PT Bumi
Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 247
28
Al-Qur’an, Surat As-Shof Ayat 3, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsiran
Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1992, hlm. 551
75
Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus
mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana
Allah mengatur alam raya ini.
Sejalan dengan kandungan ayat tersebut, manajemen merupakan
sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang
lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai
secara efektif, efesien, dan produktif. Fungsi manajemen adalah
merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan. Sejalan dengan ayat di atas, Allah Swt memberi
arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain rencana
apa yang akan dilakukan dikemudian hari.
c. Pemberian sanksi hukuman
Adapun yang digunakan oleh Pabrik Roti AL-Hana dalam
meningkatkan disiplin kerja karyawan adalah pemberian sanksi atau
hukuman pada setiap karyawan yang tidak mau mematuhi peraturan
dan semaunya sendiri dalam bekerja. Pemberian sanksi itu awalnya
berupa teguran pada tingkat kesalahan yang masing ringan, potong
gaji untuk pelanggaran sedang, meliburkan karyawan beberapa hari
dan yang paling parah yaitu memecat karyawan untuk pelanggaran
diluar batas.”29
Ada aturan, tentunya ada sanksi. Setiap karyawan yang melakukan
pelanggaran harus dikenakan sanksi sesuai yang berlaku di pabrik.
Jika aturan hanya dipajang dan ada karyawan yang melanggar tapi
tidak diberlakukan sangsi, ini akan membuat mereka mengulangi
kesalahan itu lagi dan lagi. jadi, selain aturan, sangsi juga harus
ditegakkan. Dengan adanya sanksi yang nyata, karyawan akan
berpikir dua kali sebelum melakukan pelanggaran.
Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan,
kualitas kehidupan kerja, terutama tingkat prestasi suatu organisasi.
29
Wawancara dengan Ibu Hj. Suwanah selaku pemilik di Pabrik Roti Al-Hana pada
tanggal 13 Februari Pukul 09.00 WIB
76
Perusahaan
(Melalui manajer)
Menetapkan peraturan
dan standar
Mengkomunikasikan peraturan-
peraturan dan standar tersebut
Karyawan
30
Undang Ahmad Kamaludin, Op.Cit, hlm. 155-156
77
31
Didit Darmawan, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, PT. JePe Press Media Utama,
2013, hlm. 42
78
32
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil, Alfabeta, Bandung,
2010, hlm. 170
79
33
Siswanto, Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm. 148
80
34
Hery, Controllership: Knowledge and Management Approach, PT Grasindo, Jakarta,
2014, hlm. 5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang paling dominan dalam meningkatkan disiplin kerja
karyawan pada Pabrik Roti Al-Hana yaitu tingkat kesadaran diri karyawan,
adanya peraturan yang tegas dari pimpinan, serta pemberian balas jasa
yang seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Pemimpin yang disiplin akan membuat bawahannya merasa segan
sehingga mereka pun akan mengikuti sifat disiplin pemimpin tersebut.
Selain memberikan contoh yang baik, sebagai atasan juga harus tegas.
Jangan segan untuk menegur karyawan yang kurang disiplin misalnya
terus-terusan mengobrol di jam kerja atau datang terlambat. Jadi disiplin
karyawan adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan,
prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis
maupun yang tidak tertulis.
2. Strategi pengendalian pada Pabrik Roti Al-Hana pada dasarnya sudah baik
karena jelasnya dalam pembuatan peraturan dibuat secara musyawarah dan
disosialisakan langsung kepada kayawan. Selanjutnya pemimpin
melakukan pengamatan terhadap karyawan, bahwa dalam kenyataan
sehari-hari peraturan-peraturan tersebut ada yang ditaati dan ada pula yang
dilanggar. Startegi yang digunakan pimpinan untuk mencegah karyawan
yang telat masuk kerja yaitu dengan melakukan pengabsenan. Selain itu
ada sanksi yang telah diatur oleh pimpinan. Adapun sanksi yang diberikan
oleh Pabrik Roti Al-Hana yaitu:
a) Sanksi pelanggaran ringan berupa teguran lisan
b) Sanksi pelanggaran sedang berupa penurunan gaji
c) Sanksi pelanggaran berat berupa pemberhentian kerja
81
82
3. Kendala
a) Karyawan belum sesuai dengan standar kerja yang ada di pabrik Roti
Al-Hana
b) Alat pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan karyawan
masih sederhana yaitu berupa buku absen
Solusi
a) Memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan yang mulai
melanggar standar-standar kerja di pabrik roti Al-Hana.
b) Berusaha memperbaharui alat pengendalian yang lebih modern dan
menerapkan sanksi nyata yang berupa potong gaji, agar karyawan
berpikir dua kali ketika mau melanggar peraturan.
B. Keterbatasan Penelitian
Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata
penelitian ini masih banyak keterbatasan penelitian, yang meliputi:
1. Apabila hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai masukan, maka perlu
dipertimbangkan adanya beberapa keterbatasan. Hal ini perlu diperhatikan
dengan maksud agar hasil penelitian ini bermanfaat secara optimal.
2. Objek penelitian yang masih kecil, artinya luas penelitian yang masih
kurang, pada daerah tingkat dua, sehingga kurang bisa digeneralisasi untuk
kota besar.
3. Jumlah responden dalam penelitian ini yang masih sedikit untuk
mendukung kemampuan menggeneralisasi hasil penelitian, sehingga
diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk memperbanyak responden
agar bisa mendukung kemampuan menggeneralisasi hasil penelitian.
4. Kurangnya variabel penelitian yang dimasukkan dalam model, sehingga
memiliki kontribusi penelitian yang kurang luas.
5. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga sehingga penelitian ini kurang
maksimal.
83
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, adapun saran yang diberikan untuk
penelitian selanjutnya meliputi:
1. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama
disarankan untuk lebih meluaskan objek dan subjek penelitian, tidak hanya
di satu desa saja.
2. Bagi Pabrik Roti Al-Hana diharapkan, strategi pengendalian karyawannya
diperbaiki lagi dan berusaha membuat peraturan secara tertulis supaya
dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan. Serta hambatan-hambatan
dalam pengendalian perlu diminimalisir agar tercapai semua tujuan yang
ingin dicapai oleh Pabrik Roti Al-Hana.
D. Penutup
Hasibuan Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara,
Jakarta, 2000.
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis, UII Press, Yogyakarta, 2005.
Supomo dan Indriantoro, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntasi dan
Manajemen, Yogyakarta, 2002
Sutrisno Edi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, 2009
Suwiknyo Dwi, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2010.
Siswanto, Pengantar Manajemen, cet. 1, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005.