Anda di halaman 1dari 14

Shalat

Jenazah
AULIA RISMALA (2114131023)
DZIKRILLAH AKMAL (2154131023)
RAIHAN A (2114131068)
ULA NADYA(2114131046)
SHALAT JENAZAH
Rukun salat jenazah antara jenazah laki-laki dan perempuan
berbeda, termasuk dilakukan secara berjamaah maupun
sendirian. Dalam Islam, menyalatkan orang yang meninggal
hukumnya fardhu kifayah. Artinya, ketika salah seorang di
suatu tempat sudah melaksanakannya maka kewajiban sudah
gugur bagi orang lain. Meski demikian, melaksanakan salat
jenazah tetap merupakan suatu anjuran bagi setiap muslim.
Syarat Shalat Jenazah
Dari Moh. Rifa'i, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam
salat jenazah, yaitu:
Salat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus
01 menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian
dan tempatnya serta menghadap qiblat.

02 Mayat sudah dimandikan dan dikafani

Letak mayat sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali


03 kalau shalat dilakukan di atas kubur atau salat ghaib
Rukun Shalat Jenazah
1. Niat
Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan
pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku
dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu. Adapun lafal niat
melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah
berkelamin laki-laki adalah sebagai berikut :
Niat doa shalat mayit laki laki:
"Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirootin fardhol kifaayati
makmuuman lillahi ta'aalaa.“

Artinya: "Saya niat sholat atas mayat ini empat kali takbir fardhu
kifayah, sebagai makmum karena Allah Taala."

Niat doa shalat mayit perempuan:


"Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai
ma'muuman lillahi ta'aala."

Artinya: "Saya niat sholat atas mayat ini empat kali takbir fardhu
kifayah, sebagai makmum karena Allah Taala."
2. Berdiri
Salat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab
salat jenazah tergolong salat fardhu, sedangkan setiap
salat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri. Tapi
jika seseorang memang tidak mampu berdiri karena sedang
sakit maka bisa dilakukan dengan cara dudu seperti halnya
ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu.
3. Takbir 4 Kali
Jumlah takbir dalam salat jenazah harus empat kali, ini
termasuk takbiratul ihram. Jika tidak cukup empat kali maka
shalat dianggap tidak sah. Seperti pada shalat fardu lima kali,
disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua
pundak saat berseru takbir. Dalam melakukan takbir akan
diselingi dengan beberapa bacaan doa. Setelah takbir pertama
kita dianjurkan untuk membaca Surat Al-Fatihah, tkabir kedua
membaca shalawat, takbir ketiga dan keempat membaca doa
4. Membaca Surat al-Fatihah
Membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir
pertama (takbiratul ihram). Sebaiknya membaca Surat al-
Fatihah dengan cara suara dilirihkan. Setelah itu membaca
ta’awwudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat).
Note : Dalam shalat jenazah tidak disunahkan membaca Do'a
Iftitah karena dianggap terlalu panjang (Syekh Ibnu Hajar al-
Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, hal. 342).
5. Membaca Shalawat
Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua. Bacaan shalawat yang
minimal bisa mencukupi sahnya shalat jenazah adalah sebagai berikut:
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat


Ibrahimiyah, yakni shalawat yang dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat
fardhu lima waktu, yaitu:

"Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa


sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid. wa
baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala
ibroohim wa ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid."
6. Mendoakan Jenazah
Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Minimal bacaan doa
yang bisa dibaca untuk jenazah laki-laki adalah:

"Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu.“

Jika ingin lebih sempurna maka bacaannya adalah:


"Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu
wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa
naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad
danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi
wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min
‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar."
6. Mendoakan Jenazah
Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Minimal bacaan doa
yang bisa dibaca untuk jenazah perempuan adalah:

"Allohummaghfirlaha “

Jika ingin lebih sempurna maka bacaannya adalah:


"Allahummaghfirlaha warhamha wa’aafiha wa’fu ‘anha wa akrim nuzulaha
wawassi’ mudkholahua waghsilha bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa
naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad
danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi
wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min
‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar."
6. Mendoakan Jenazah
Setelah itu takbir keempat. Dalam situasi ini disunnahkan untuk membaca
doa berikut ini. Untuk jenazah laki-laki:

“Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu “

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan)
bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Untuk jenazah perempuan:

“Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ”

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah
(cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.
7. Membaca Salam
Membaca salam ini dilakukan setelah membaca doa yang dilafalkan
setelah takbir keempat. Bacaan salam pada shalat jenazah ini persis
seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu.

Selain itu, menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam
pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua
merupakan sunnah yang berlaku dalam pelaksanaan salat jenazah.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai