Mensholati
Kelompok
4:
1. Aros Putra
Jabbaar Rosyiid
(4)
Sholat jenazah adalah sholat yang hukumnya adalah fardhu kifayah dan merupakan sholat
yang dilakukan dengan 4 kali takbir. Fardhu kifayah sendiri artinya wajib dan ditujukan oleh
orang banyak namun jika sebagian orang muslim sudah melakukannya maka kewajiban
tersebut telah gugur bagi muslim yang lainnya. Namun jika seluruh kaum muslimin
meninggalkan sholat jenazah maka kaum muslimin tersebut berdosa.
B. Hadist
Hadist yang membahas tentang shiolat jenazah banyak sekali, hal itu dikarenakan pentingnya
sholat jenazah tersbut terhadap orang muslim yang telah meninggal. Berikut ini adalah
beberapa hadist yang membahas tentang sholat jenazah :
HR. Ibnu Majah : Bunyi dari HR. Ibnu Majah adalah “Shalatkanlah mayat-
mayatmu!”.
HR. Tsauban : “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath.
Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath
sama dengan gunung Uhud.”
HR. Abu Hurairah : Bunyi dari hadist ini adalah sebagai berikut ini :
ِم ْث ُل ال َجبَلَي ِْن:ال ِ َ َو َما القِي َْراط: قِ ْي َل، َو َم ْن َش ِه َد َحتَّى تُ ْدفَنَ فَلَهُ قِ ْي َراطَا ِن،ٌ فَلَهُ قِ ْي َراط، صلِّ َي َعلَ ْيهَا
َ َان؟ ق َ ُالجنَا َزةَ َحتَّى ي
َ َم ْن َش ِه َد
ال َع ِظ ْي َم ْي
Sholat jenazah ada dua macam atau dua jenis, kaum muslim tentu sudah tahu jenis dari shalat
jenazah tersebut. Berikut ini adalah jenis shalat jenazah yang harus kita ketahui :
Sholat jenazah memiliki syarat syahnya sholat, sehingga jika salah satu syarat tidak terpenuhi
maka sholat terssebut tidak syah atau tidak diterima. Syarat syahnya sholat jenazah sama
dengan sholat fardhu biasa. Berikut ini adalah syarat syahnya sholat jenazah :
Menutup Aurat
Aurat laki-laki dan wanita berbeda. Aurat wanita adalah semua tubuh kecuali tangan dan
muka sehingga saat sholat bagian muka dan tangan saja lah yang tidak ditutupi. Sedangkan
untuk aurat laki-laki adalah bagian di bawah pusar sampai dengan atas lutut. Jika tidak
menutup aurat maka sholat tersebut tidak syah dan tidak dapat diterima oleh Allah SWT.
Yang harus diperhatikan di sini adalah bagi wanita tidak boleh ada sehelai rambut yang
kelihatan sebab jika ada sehelai rambut yang kelihatan sholat tidak akan syah. Selain itu
ketika sujud, bagian mukena tidak boleh menutupi muka sehingga muka bisa menyentuh
lantai atau menyentuh sajadah.
Suci
Syarat syahnya sholat jenazah yang kedua adalah suci. Suci di sini adalah bebas dari hadast
kecil dan bebas dari hadast besar. Kadang banyak umat muslim yang tidak bisa membedakan
apa itu hadast dan apa itu najis. Najis adalah kotoran yang menghalangi syahnya sholat dan
menempel pada pakaian ataupun tempat sholat.
Hadast adalah sesuatu yang menghalangi syahnya sholat dan menempel atau berasal dari
badan manusia. Untuk bisa suci dari hadast kecil umat muslim harus melakukan wudhu
sedangkan untuk bisa suci dari hadast besar kita harus melakukan mandi besar.
Menghadap Kiblat
Sholat jenazah juga seharusnya menghadap kiblat. Sholat tidak boleh dilakukan dengan
menghadap ke selain kiblat.
Sunnat shalat jenazah adalah jika dilakukan bisa menambah pahala bagi orang yang
melaksanakan sunnat shalat tersebut. Berikut ini adalah sunnat sholat jenazah yang harus
diperhatikan bagi umat muslim yang harus diketahui :
2. Suara Di Rendahkan
Dalam melakukan sholat jenazah baik suara makmum maupun suara imam sebaiknya
dilirihkan. Oleh sebab itu tidak ada imam yang membaca tiap-tiap bacaan takbir dengan suara
keras atau jar.
3. Membaca Ta’Awuz
Membaca ta’awuz juga menjadi sunah bagi sholat jenazah.
4. Banyak Makmum
Sholat jenazah akan banyak pahalanya jika banyak makmum atau banyak orang yang
melakukannya.
5. Banyak Shaf
Ketika ada orang muslim yang meninggal kemudian dishalatkan oleh orang muslim lainnya
banyaknya shaf untuk menyalatkan jenazah tersebut adalah 3 shaf.
Selain itu yang harus diperhatikan adalah posisi imam tersebut. Alasannya adalah posisi
jenazah perempuan dengan jenazah laki-laki berbeda. Berikut ini adalah posisi imam yang
benar ketika menyalatkan jenazah :
Jenazah laki-laki ; Jika jenazahnya adalah laki-laki maka posisi imam adalah berdiri
tepat di bagian belakang kepalanya si jenazah. Lalu kita bisa meletakkan kepala jenazah di
sebelah kiri imam.
Jenazah perempuan ; Jika jenazahnya perempuan maka imam tepat berdiri di
belakang pinggang jenazah tersebut, posisi kepala jenazah tepat diletakkan d sebelah kanan
sang imam.
1. Ayah jenazah.
2. Kakek, ayah dari ayahnya jenazah.
3. Anak laki-laki jenazah.
4. Cucu laki-laki dari anak laki-laki jenazah.
5. Saudara kandung laki-laki jenazah.
6. Saudara laki-laki yang seayah dengan jenazah.
7. Keponakan berjenis kelamin laki-laki dari saudara laki-laki sekandung jenazah.
8. Paman saudara yang sekandung dari ayah jenazah.
9. Paman saudara yang seayah dengan jenazah.
10. Keponakan berjenis kelamin laki-laki yang masih saudara dan sekandung dengan
jenazah.
11. Sepupu atau anak dari paman yang masih saudara kandung dengan jenazah.
12. Sepupu yang merupakan anak dari paman yang seayah dengan jenazah.
13. Tuan yang pernah memberikan kemerdekaan bagi si jenazah.
14. Sultan maupun presiden.
15. Kerabat berjenis kelamin laki-laki dan bukan menjadi ahli waris. Yang seperti ini
didahulukan yang hubungan kekerabatannya lebih dekat dengan jenazah misalnya kakak ayah
dari jenazah. Setelah itu cucu laki-laki dari anak perempuan jenazah.
16. Suami jenazah.
17. Selain saudara dan kerabat jenazah. Sehingga jika orang lain ingin menjadi imam
namun masih ada sanak atau saudara yang belum menjadi imam sebaiknya didahulukan
sanak atau saudara tersebut. Sebab selain kerabat berada di urutan yang paling bawah sendiri.
Catatan Penting Saat Sholat Jenazah
Ada beberapa catatn penting yang harus diperhatikan ketika shalat jenazah dilakukan. Catatan
ini tidak boleh disepelekan sebab sangat penting. Berikut ini adalah catatan yang harus
diperhatikan ketika mensholati jenazah :
Wanita mengandung
Jika jenazah yang meninggal adalah wanita yang mengalami keguguran kemudian meninggal
sedangkan usia kandungannya telah mencapai usia 4 bulan bahkan lebih. Maka hukum untuk
menyalati janin tersebut adalah fardhu kifayah.
Sedangkan jika usia janin yang meninggal tersebut kurang dari 4 bulan maka janin tersebut
tidak perlu dishalati. Hal itu dikarenakan saat kandungan berusia 4 bulan atau lebih, Allah
telah meniupkan ruh kepada janin tersebut sehingga janin tersebut sudah memiliki nyawa.
”Barangsiapa yang menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan
satu qirath. Dan barangsiapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia
mendapatkan dua qirath. Lalu ada yang bertanya : Apakah dua qirath itu?, Rasulullah pun
menjawab : sama dengan dua gunung yang besar.”
Hadist yang diriwayatkan oleh Tsauban juga menyebutkan seperti ini,
Tata cara holat jenazah dibedakan antara jenazah laki-laki dan jenazah perempuan. Yang
harus diperhatikan di sini adalah sholat jenazah berbeda dengan sholat fardhu. Perbedaan itu
diantaranya adalah sholat jenazah tidak menggunakan adzan maupun iqamah, tidak
menggunakan ruku, tidak menggunakan sujud, tidak menggunakan I’tidal dan tidak
menggunakan tahiyat.
Shlat jenazah terdiri dari 4 takbir, oleh sebab itu jika dia tidak paham tentang tata cara sholat
jenazah pada takbir kedua ada orang yang langsung ruku’, takbir ketiga i’tidal dan takbir
yang keempat melakukan sujud. Yang benar adalah 4 takbir tersebut adalah takbiratul ikhram
semua sehingga 4 takbir tetap dilakukan dalam posisi berdiri dan membaca bacaan yang telah
ditentukan.
Berikut ini adalah tata cara sholat jenazah yang harus diketahui :
1. Niat
Hal pertama yang dilakukan adalah niat. Niat sangatlah penting sebab dari niat lah Allah tahu
apa yang mau kita lakukan. Dari niat pulalah Allah tahu ketulusan dan tekat hamba NYA
dalam melakukan hal tersebut. Yang berbeda adalah niat untuk sholat jenazah laki-laki dan
shalat jenazah perempuan.
Niat juga merupakan syarat syahnya sholat sehingga setiap amalan yang akan dilakukan
harus diawali dengan niat. Berikut ini adalah niat sholat jenazah yang harus diketahui :
ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى ٍ ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا
َ ْت فَر ْ صلِّى َعلَى هَ َذ
ِ ِّاال َمي َ ُا
ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى ٍ صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا
َ ْت فَر َ ُا
Bunyi dari ayat tersebut adalah” usholli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiraatin fardhol
kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aala.”
Artinya: Saya niat shalat di atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah
karena menjadi makmum karena Allah ta’ala.
Untuk menjadi imam, kita juga harus mengucapkan niat. Ketika menjadi imam, lafadz pada
bacaan ma’muuman diubah menjadi lafadz imaa’man. Berikut ini adalah niat yang harus
dibaca ketika menjadi imam bagi jenazah :
Bunyi dari ayat tersebut adalah “usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a takbiraatin fardhol
kifaayati imaaman lillaahi ta’aala.”
Artinya: saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah menjadi imam
karena Allah ta’ala. Lafadz niat itu berlaku bagi jenazah perempuan maupun jenazah laki-
laki.
Niat Salat Gaib Berikut ini adalah lafal niat salat gaib untuk jenazah umat Islam secara umum
baik wafat di daerah lain atau wafat di masa jauh silam.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang jenazah gaib empat takbir fardhu kifayah karena
Allah SWT.”
Dalam Shalat Gaib dan Jenazah yang ditulis Ulil H dijelaskan, niat salat gaib yang ditujukan
Akepada mayat yang diketahui dengan jelas identitasnya maka bunyi niatnya adalah:
أصلى على ميت (فالن) الغائب اربع تكبيرات فرض الكفاية هلل تعالى
Artinya, "Saya niat salat gaib atas mayat (si A) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah
Ta’ala."
Tata Cara Salat Gaib Bacaan dalam salat gaib sama dengan salat jenazah. Yaitu dengan
empat takbir tanpa rukuk dan sujud. Membaca surat alfatihah setelah takbir pertama
(takbiratul ihram). Kemudian takbir kedua membaca shalawat atas nabi miimal shalawat
pendek “allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”. Lalu mendo’akan mayat setelah
takbir ketiga yang berbunyi:
Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu. Ya Allah ampuniah dia, berilah dia
rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia Dan terakhir, setelah rakaat keempat
disunnahkan membaca do’a sebelum salam.
Adapun do’a setelah takbir keempat adalah:
Dalam Ini Lafal Niat salat gaib atas Jenazah di Luar Kota atau Jenazah Hilang yang ditulis
Alhafiz K dijelaskan, salat gaib pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika Raja Najasyi
wafat. Rasulullah SAW bersama para sahabatnya di Madinah melakukan salat jenazah.
ف بِ ِه ْم َو َكب ََّر أَرْ بَعًا َ ي فِي ْاليَوْ ِم الَّ ِذي َماتَ فِي ِه َخ َر َج إِلَى ْال ُم
َ َصلَّى ف
َّ ص َ ِ أَ َّن َرسُو َل هَّللا
َّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَ َعى النَّ َجا ِش
3. Takbir Kedua
Takbir kedua masih dilakukan dalam posisi berdiri, jangan melakukan sujud sebab dalam
shalat jenazah tidak ada sujud. Pada saat takbir yang kedua ini kita diwajibkan untuk
membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Bunyi shalawat yang lengkap adalah berikut ini:
Bunyi shalawat di atas adalah “Allahumma shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ali muhammad.
kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim, wa ‘alaa ali ibraahiim. wabaarik ‘alaa muhammad, wa
‘alaa ali muhammad. kamaa baarakta ‘alaa ibraahiim, wa ‘alaa ali ibraahiim. Fil
‘alaamiina innaka hamiidummajiid”.
Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, beserta dengan
keluarganya. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya. Dan limpahkanlah berkat atas Nabi Muhammad SAW beserta dengan
keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkat atas Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
Di seluruh alam semesta, Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia.
4. Takbir Ketiga
Takbir ketiga adalah membaca doa khusus jenazah. Pembacaan doa tersebut berbeda
tergantung dengan jenazahnya. Berikut ini adalah doa yang diucapkan berdasarkan dengan
jenazahnya :
Jenazah perempuan
Untuk jenazah perempuan bacaan doa yang harus dilafadzkan menggunakan lafadz (haa).
Berikut ini adalah bacaan doa lengkapnya :
Jenazah laki-laki
Untuk jenazah laki-laki bacaan ( haa ) diganti dengan bacaan ( hu ). Berikut ini adalah bacaan
doa yang harus dibaca ketika jenazahnya laki-laki:
Jenazah anak-anak
Untuk jenazah yang masih anak-anak, bacaan yang harus dibaca adalah sebagai berikut ini:
َُلى قُلُوْ بِ ِه َما َوالَ تَ ْفتِ ْنهُ َما بَ ْع َده ِ َواَ ْف ِر
َّ غ ال
ٰ صب َْرع
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai
titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi
orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran
dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya
sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
5. Takbir Keempat
Takbir keempat kita akan membaca doa khusus. Berikut ini adlaah bacaan yang harus dibaca
ketika takbir yang keempat :
ُاَللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنا َ أَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَا بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنا َ َولَه
Bunyi dari bacaan tersebut adalah “Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa
ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.”
Artinya:
“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami ( janganlah Engkau
meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Salam
Tata cara yang terakhir adalah salam. Bacaan salam adalah :
Arti dari bacaan salam adalah “keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu
sekalian.”