Anda di halaman 1dari 18

MATERI

SHOLAT JUMAAT DAN


PENGURUSAN JENAZAH

Nama kelompok :
Dewi
Natasya amanda p
Siti aisyah
PEMBAHASAN MATERI
PERTAMA BERUPA :

1. Pengertian sholat
jumat
2. hukum sholat jumat
dan dasar hukumnya
3. syarat mendirikan
sholat jumat
4. khutbah jumaat
PENGERTIAN SHOLAT JUMAAT

Shalat Jum’at menurut etimologi berarti


perkumpulan, perhimpunan, persahabatan,
kerukunan dan persatuan disamping juga
berarti pekan dan segenggam. Shalat jumaat
ialah salat dua rakaat sesudah khotbah pada
waktu lohor pada hari jumaat, dan juga
Shalat jumaat berhukumkan farlu’ain bagi
setiap lelaki muslim yang telah dewasa,
merdeka, dan berstatus mukim ( tidak
sedang dalam perjalanan ).
Hukum Sholat Jumaat Dan Dasar
Hukumnya
A. Dalil al-Qur’an Menurut Ulama Fiqh B. Dalil al-Hadits Dasar hukum shalat
landasan hukum diwajibkannya shalat Jum’at Jum’at dari hadits Rasulullah di antaranya
bagi setiap pribadi muslim adalah firman Allah hadits riwayat Imam Abu Daud yang
SWT. Dalam surat al- Jum’ah ayat 9-10, yang berbunyi :
berbunyi : ‫ا لجمع ةحقواجبعلىك لمسلم ف يجماعة إ ال‬
‫ عبد مملوكأو امرأةأو ص بيأو‬: ‫أربع ة‬
‫مريض‬
Artinya : Shalat Jum’at itu sesuatu yang
wajib bagi setiap muslim secara berjama’ah
kecuali empat golongan: hamba sahaya,
wanita, anak kecil dan orang sakit. “ ( Hadist
Shahih Riwayat Abu Daud)’’.
SYARAT
MATERI MENDIRIKAN
SHOLAT JUMAAT
SHOLAT JUMAAT DAN
PERTAMA Shalat jumat dan kedua kutbahnya dilakukan di waktu zhuhur
PENGURUSAN JENAZAH
KEDUA Dilaksanakan di area pemukiman warga
KETIGA Rakaat pertama jumat harus dilaksanakan secara berjamaah.
KEEMPAT Jamaah shalat jumat adalah orang-orang yang wajib menjalankan
jumat
KELIMA Tidak didahului atau berbarengan dengan jumat lain dalam satu
desa dalam satu daerah, shalat jumat hanya boleh dilakukan satu
kali
KEENAM Didahului kedua khutbah
KHUTBAH JUMAAT

Memuji allah SWT Sholawat atas


Rukun ini harus dilakukan Nabi Muhammad
dalam masing-masing SAW.
khutbah pertama dan
kedua. Doa untuk Orang Mukmin
Berdoa untuk orang-orang mukmin
dan mukminat khususnya dalam
khutbah kedua. Disyaratkan pula
hendaklah doa itu menyangkut
Wasiat Takwa urusan keakhiratan, seperti doa
mengucapkan, "Taatlah kamu tentang ampunan bila khatib hafal. Membaca satu ayat Al-
sekalian kepada Allah" dan tidak Qur'an
cukup dengan sekadar mengajak pada salah satu dari kedua
agar waspada terhadap dunia khutbah.
dengan segala tipu dayanya,
tanpa mengimbau untuk berbuat
taat.
PEMBAHASAN MATERI KEDUA
BERUPA :

• Hukum Memandikan jenazah


• Syarat memandikan jenazah
• Ketentuan memandikan jenazah
• Perlengkapan wajib memandikan
jenazah
• Langkah-langkah memandikan
jenazah
• Sunnah dalam mengkafani
jenazah
• Shalat jenazah
Hukum Memandikan jenazah

HUKUM memandikan jenazah adalah


fardhu kifayah, artinya jika sudah ada satu
orang yang memandikan jenazah, maka
tidak ada kewajiban lagi bagi yang lain
untuk melaksanakannya. Tapi, jika belum
ada yang melakukannya, maka semua
orang di daerah tersebut berkewajiban
melakukannya
Syarat memandikan jenazah

Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah


• Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat mental.
• Berniat memandikan jenazah.
• Mengetahui hukum memandikan jenazah
• Amanah dan mampu menutupi aib jenazah.
• Syarat Jenazah yang Dimandikan Beragama Islam.
• Ada sebagian tubuhnya, meski sedikit yang bisa
dimandikan.
• Jenazah tidak mati syahid.
• Bukan bayi yang meninggal karena keguguran.
• Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib
dimandikan
Ketentuan memandikan jenazah
• Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah laki-laki adalah orang yang
diberi wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga terdekatnya
yang laki-laki, dan istrinya.
• Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah perempuan adalah ibunya,
neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.
• Yang memandikan jenazah anak laki-laki boleh perempuan, sebaliknya untuk jenazah anak
perempuan boleh laki-laki yang memandikanya.
• Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki
dan dia tidak mempunyai suami. Atau sebaliknya, seorang laki-laki meninggal sementara
yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, jenazah tersebut tidak
dimandikan, tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai sarung
tangan.
Perlengkapan wajib memandikan jenazah

 Air bersih untuk memandikan jenazah.


 Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan
wangi-wangian tanpa alkohol.
 Sarung tangan untuk memandikan jenazah
 Sedikit kapas
 Potongan atau gulungan kain kecil
 Handuk dan kain khusus basahan  
Langkah-langkah memandikan jenazah
•Meletakkan jenazah dengan posisi kepala agak tinggi.
•Orang yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan.
• Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak
terlihat.
•Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga,
celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
•Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih
dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya
keluar.
•Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
•Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan
dahulu, lalu kiri masing-masing tiga kali.
•Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
•Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
•Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
Langkah-langkah memandikan jenazah

Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu.
Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar.
Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
Siram aau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu,
lalu kiri masing-masing tiga kali.
Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
Siram dengan air kapur barus.
Jenazah kemudian diwudukan seperti orang yang berwudu sebelum salat.
Langkah-langkah memandikan jenazah
•Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota
tubuhnya.
•Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang
dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya,
cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
•Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang.
Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
•Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain
kafannya.
•Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol
sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
Sunnah dalam Mengkafani Jenazah

Memilih kain yang baik, bersih, menutup seluruh badan, berwarna putih, dan diberikan wewangian. Kain kafan
hendaklah berjumlah 3 lapis bagi mayat laki-laki dan 5 lapis bagi mayat wanita. Dari Abu Said, Ibnu Umar, dan
Ibnu Abbas, wewangian yang dianjurkan adalah wewangian dari asap kayu gaharu.
Sholat jenazah

1. Niat

ِ ِ ‫ض ِك َفا َي ِة ِا َما ًما| َمْأ ُم ْو ًما‬


‫هلل َت َعا َلى‬ َ ‫ت َف ْر‬
ٍ ‫ص ِّلى َع َلى َه ِذ ِه ا ْل َم ِّي َت ِة اَ ْر َب َع َت ْك ِب َرا‬
َ ُ‫ا‬

ِ ِ ‫ض ِك َفا َي ِة ِا َما ًما| َمْأ ُم ْو ًما‬


‫هلل َت َعا َلى‬ َ ‫ت َف ْر‬ ِ ‫ص ِّلى َع َلى ه ََذاا ْل َم ِّي‬
ٍ ‫ت اَ ْر َب َع َت ْك ِب َرا‬ َ ُ‫ا‬

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Bertakbir empat kali

4. Membaca Al Fatihah setelah takbir pertama

5. Membaca sholawat Nabi SAW setelah takbir kedua

6. Berdoa untuk jenazah

7. Mengucap salam
1. Mempersiapkan Lubang Kubur

Penguburan jenazah a. Lubang Harus Dalam

Kedalaman lubang kubur harus setinggi orang yang berdiri di dalam dengan
tangan melambai ke atas. Sedangkan untuk lebarnya harus berukuran satu
hasta lebih satu jengkal, setara dengan 50 cm.

b. Bentuk Lubang

Panjang lubang harus cukup untuk jenazah yang pastinya melebihi tinggi
badannya.

2. Menguburkan di Pemakaman Muslim

3. Waktu Menguburkan Jenazah

Waktu yang disarankan dihindari saat menguburkan jenazah yaitu saat


matahari terbit hingga naik, saat matahari berada di tengah tengah dan saat
matahari hampir terbenam atau benar benar terbenam.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai