Anda di halaman 1dari 15

FIKIH RINGKAS

TOHAROH & SHOLAT


Disarikan dari kitab safinatun najah dan
matan abu syuja’ fikih syafi’i

Ditulis oleh : Rifqi Firmansyah, Lc


Macam-macam toharoh
 Toharoh artinya suci, yang berarti dalam fikih
mensucikan diri dari hadast kecil dan hadast
besar.
 Hadast adalah sesuatu yang keluar dari tubuh
manusia berupa: air kecil, air besar, muntah,
mani, darah haid, darah nifas.
 Hadast kecil adalah : buang angin, buang air kecil,
buang air besar, muntah maka cara
mensucikannya adalah dengan berwudhu.
 Sedangkan hadast besar adalah : mengeluarkan
mani dengan sengaja ataupun dengan mimpi
basah, haidh, nifas, maka cara mensucikannya
adalah dengan mandi besar.
Praktek wudhu
1. Niat wudhu dalam hati atau dilafadhkan
2. Mencuci telapak tangan 3x
3. Kumur-kumur 3x
4. Istinsyaq (memasukkan air ke hidung) 3x (sunnah)
5. Membasuh muka 3x
6. Membasuh tangan kanan kemudian tangan kiri
hingga ke siku 3x
7. Mengusap kepala 1x
8. Mengusap telinga 3x
9. Membasuh kaki kanan kemudian kiri hingga ke
mata kaki 3x
10.Dilakukan secara tertib
Mandi besar

1.Niat mandi besar


2.Membersihkan najis jika masih ada
3.Membersihkan kemaluan
4.Wudhu
5.Menyiram rambut sambil memasukkan jari
ke pangkal rambut hingga rata.
6.Membasuh kepala sebanyak tiga kali.
7.Membasuh seluruh tubuh.
Tayammum

Tayammum adalah cara bersuci dari hadats jika


tidak didapati air.
Tayammum adalah pengganti wudhu dan mandi
wajib.
Media bersuci dengan tayammum adalah debu.
Tata cara tayammum
1. Gunakan debu atau pasir yang bersih, jangan pasir yang telah
digunakan berkali kali.
2. Saat menyentuh debu atau pasir, bacakan niat tayamum.
3. Setelah membacakan niat, usapkan debu di tangan ke permukaan wajah.
4. Telapak tangan kembali menyentuh debu. Kali ini jari tangan
direnggangkan, lalu tengadahkan kedua telapak tangan dengan posisi
telapak tangan kanan di atas tangan kiri.
5. Rapatkan jari-jari tangan dan usahakan ujung jari kanan tidak keluar
dari telunjuk jari kiri
6. Usapkan telapak tangan kiri ke punggung lengan kanan sampai ke
pergelangan tangan. Lalu, Usapkan bagian dalam jempol kiri ke bagian
punggung jempol kanan.
7. Selanjutnya, lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
8. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-
jarinya.
NAJIS
 Najis ada tiga macam : najis mukhoffafah (kecil), najis
mutawassitoh (sedang) dan najis mugholladzoh (besar)
 Najis mukhoffafah adalah najis ringan, yaitu air
kencing bayi laki-laki, untuk mensucikan cukup
dengan memercikkan air saja
 Najis mugholladzoh adalah najis besar, yaitu air liur
anjing dan babi, cara mensucikannya adalah dengan
mencucinya 7 kali, salah satunya dengan tanah.
 Najis mutawassitah adalah najis selain itu, seperti : air
kencing, kotoran manusia dan hewan, muntahan,
darah dll, dan cara mensucikannya adalah dengan
mengalirkan air, namun jika masih ada najisnya maka
dihilangkan terlebih dahulu.
FIKIH SHOLAT

‫ن كِ ٰتبًا َّم ْو ُق ْوتًا‬


َ ‫م ْؤ ِمنِ ْي‬ ْ َ‫ص ٰلو َة َكان‬
ُ ‫ت َعلَى ا ْل‬ َّ ‫ن ال‬
َّ ِ‫ا‬

Artinya: "Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang


ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman." (QS. An Nisa: 103)
 Sholat merupakan kewajiban setiap individu muslim, sholat adalah
pembeda antara orang muslim dan kafir.
 Sholat ada 4 macam : sholat wajib, sholat sunnah muaqqotah, sholat
sunnah karena sebab, sholat sunnah mutlak.
 Banyak dalil kewajiban sholat dan ancaman bagi yang
meninggalkannya dalam Qur’an dan Hadist.
 Sholat yang wajib dilakukan ada 5 : subuh, dzuhur, ashar, magrib
dan isya
 Shalat (fardhu) adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat
maka ia telah mendirikan agama, dan barang siapa meninggalkan
shalat maka ia menghancurkan agama.
 Shalat adalah “ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang di mulai dengan takbir, di sudahi dengan salam, dan
memenuhi beberapa syarat yang di tentukan.
Rukun dan sunnah shalat
 Niat
 Berdiri jika mampu
 Takbiratul ihram dengan mengucap takbir
 Membaca doa istiftah
 Membaca surat alfatihah
 Membaca surat pendek
 Rukuk dan membaca (subhana robbiyal adhim 3x)
 I’tidal dan mengucap (sami’Allahu liman hamidah, robbana lakal hamdu)
 Sujud dan mengucap (subhana robbiyal a’la wabihamdih 3x)
 Duduk antara dua sujud dan mengucap minimal (robbighfirli 1x), boleh lebih
Panjang.
 Tasyahhud awal dan membaca doa tasyahhud awal
 Tasyahhud akhir dan membaca do’a tasyahhud dan sholawat nabi
 Salam
 Tuma’ninah
Sholat sunnah

 Adapun shalat sunnah ada 5 (lima) yaitu Idul Fitri dan Idul
Adha, gerhana matahari (kusuf as Syamsi) dan gerhana
bulan (khusuf al qamar); shalat istisqa' (minta hujan).
 Adapun shalat sunnah rawatib yang bersamaan dengan
shalat fardhu ada 17 (tujuh belas) rakaat. Yaitu dua rokaat
sebelum shalat subuh, empat rakaat sebelum dzuhur, dua
rokaat setelah dhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dua
rakaat setelah maghrib dan tiga rokaat setelah isya' dengan
shalat witir (ganjil) dengan satu rakaat terakhir.
 Ada 3 (tiga) shalat sunnah mua'akkad yaitu shalat malam,
shalat dhuha dan shalat tarawih.
SYARAT SAHNYA SHALAT
 Syarat shalat sebelum melaksanakannya ada 5 (lima)
yaitu :
1. sucinya anggota badan dari hadas dan najis,
2. menutup aurat dengan kain yang suci,
3. berdiri pada tempat yang suci,
4. tahu masuknya waktu shalat,
5. menghadap kiblat.
 Boleh tidak menghadap kiblat dalam dua keadaan
yaitu ketika sangat takut dan shalat sunnah di atas
kendaraan dalam perjalanan.
Perkara yang membatalkan shalat
 Perkara yang membatalkan shalat ada 11 (sebelas):
 Perkataan yang disengaja
 Gerakan yang banyak
 Hadats (kecil dan besar)
 Adanya najis
 Terbukanya aurat
 Berubahnya niat
 Membelakangi kiblat
 Makan
 Minum
 Tertawa terbahak-bahak
 Murtad
Waktu dilarang untuk shalat

 Ada lima waktu yang tidak boleh melakukan shalat


kecuali shalat yang memiliki sebab yaitu :
 setelah shalat subuh sampai terbit matahari;
 saat terbit matahari sampai sempurna dan naik sekitar
satu tombak;
 saat matahari tepat di tengah sampai condong;
 setelah shalat ashar sampai matahari terbenam;
 saat matahari terbenam sampai sempurna terbenamnya.
SHALAT BAGI MUSAFIR: JAMAK
DAN QASHAR
 Boleh bagi musafir untuk mengqashar shalat yang
empat raka'at menjadi 2 (dua) raka'at dengan 5 (lima)
syarat:
1. Bukan perjalanan maksiat.
2. Jarak yang ditempuh mencapai 16 farsakh (85 km)
3. Shalat empat raka'at.
4. Niat qashar saat takbiratul ihram (takbir pertama).
5. Tidak bermakmum pada orang mukim.

Anda mungkin juga menyukai