KELOMPOK 7
MUHAMMAD SEPTIAN 2103015079
ANAS SUHARMAN 2103015078
RISKI PRATAMA 2103015093
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
tugas ini tentang perawatan jenazah ini dapat diselesaikan. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ibadah Akhlak. Kami berharap tugas ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
isi
Islam tidak hanya mengatur apa yang harus diperbuat kepada orang yang
sudah meninggal saja, tetapi juga kepada orang yang sedang sakit yang
dimungkinkan akan meninggal. Hal yang perlu dilakukan bagi orang yang sedang
sakit di antaranya adalah:
Bagi yang sakit hendaknya rela dengan apa yang menimpanya dan harus
sabar menghadapinya.
Orang yang sakit juga harus takut dengan dosa-dosanya yang selama ini di
lakukan dan penuh harapan agar allah memberikan rahmat kepadanya dan
bagaimanapun sakitnya, seorang tidak boleh berharap agar segera mati
Kalau ada kewajiban yang harus ditunaikan hendaknya segera ditunaikan,
tetapi kalua belum di tunaikan segera di wasilahkan
Dalam hal menghadapi orang yang menjelang ajal (sakaratul maut), Nabi
Muhammad Saw. menganjurkan kepada orang-orang Islam di sekitarnya untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Secara khusus Nabi memberikan tuntunan dalam perawatan jenazah ini yang
meliputi memandikan jenazah, mengkafani, menshalatkan, sampai
menguburkannya. Dalam hal ini Nabi tidak memberikan aturan yang rinci, hanya
ketentuan umum saja yang mempermudah kita umat Islam untuk
mengembangkannya sendiri di tengah masyarakat yang memiliki budaya yang
berbeda-beda. Namun secara khusus Nabi juga memberikan ranbu-ranbu mana yang
harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Tata cara mengurus jenazah dalam Islam cukup rumit dan harus kamu
perhatikan dengan saksama.Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan
memandikan jenazah terlebih dahulu.Membersihkan jenazah penting untuk
membuat jenazah bersih dari kotoran dan debu yang menempel sebelum ditutup
oleh kain kafan.
Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan ketika mengurus jenazah adalah
menutupnya menggunakan kain kafanDalam menutup jenazah menggunakan kain
kafan, terdapat perbedaan antara menutup jenazah laki-laki dan menutup jenazah
perempuan.
Berikut adalah tata cara mengurus jenazah laki-laki yang harus kamu
perhatikan.
Siapkan tali pengikat kafan secara vertikal di bawah kain kafan lapis pertama
yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama lalu bentangkan kain kafan
lapis kedua.
Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua lalu bentangkan kaki kafan lapis
ketiga.
Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga kemudian letakkan jenazah di
tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari kanan lalu kiri.
Ikat kain menggunakan tali pengikat yang sudah disediakan.
Berbeda dengan laki-laki, ada beberapa langkah tambahan yang harus kamu lakukan
untuk mengurus jenazah perempuan.
Berikut adalah tata cara mengurus jenazah perempuan dalam Islam yang
mesti diperhatikan:
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu wagfir lanaa wa la-hu
(–haa untuk perempuan)
Artinya: “Ya Allah, jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan
jangan sesatkan kami sepeninggalannya, ampunilah kami dan ampunilah dia.
PENUTUP
KESIMPULAN
Masyarakat bakalan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, apabila
ada orang yang meninggal maka dilaksanakan upacara kematian sebagai bentuk
penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Masyarakat Bakalan memaknai
kematian dengan kembalinya arwah kepada sang pemberi kehidupan, yaitu Allah.
sedangkan makna upacara kematian yaitu tindakan atau perbuatan yang
dilaksanakan karena terlepasnya roh atau arwah dari jasad manusia.
Adapun makna dalam beberapa hal yang dilakukan pada upacara kematian
diantaranya yaitu:
pertama, menyalakan dimar atau lilin, hal ini di makna dengan supaya
ada perbedaan antara orang tidur dan orang yang telah meninggal.
Kedua, memandikan jenazah, artinya mensucikan tubuh jenazah dari
najis.
Ketiga, mengkafani, artinya memberi pakaian jenazah atau menutupi
tubuh jenazah agar auratnya tidak terlihat.
Keempat, mensholati jenazah, artinya mendoakan jenazah agar dosa-
dosanya diampuni dan amal ibadahnya diterima di sisi allah swt Allah.
Kelima, menguburkan, yaitu memasukkan jenazah kedalam tanah
yang telah digali kemudian di tutup kembali.
Keenam, slametan, yaitu mengirimkan doa kepada orang yang telah
meninggal.