Anda di halaman 1dari 19

PEMULASARAAN JENAZAH MENURUT ISLAM DARI PERSPEKTIF FIQH

DAN KESEHATAN

UNTUK MEMENUHI PENUGASAN UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh:

Brillian Triangka Saputra (10323020)

Dosen Pengampu:

Safari Hasan, S.IP. MMRS.

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT 2023/2024


Memandikan Jenazah

Memandikan jenazah merupakan suatu proses atau tindakan yang wajib


dilakukan sebelum mengkafani, menyalatkan, dan mengubur jenazah. Dalam
Islam, memandikan jenazah dianggap sebagai fardhu kifayah, yang berarti
kewajiban bagi setiap orang yang beragama Muslim dan memiliki pengetahuan
tentang tata cara pemulasaraan jenazah pada proses pemandian jenazah.

Menurut fikih Islam, memandikan jenazah merupakan salah satu tahapan


penguburan. Kewajiban ini biasanya meliputi memandikan, mengkafani,
menyolatkan dan menguburkan jenazah. Fikih jenazah menetapkan hukum fardu
kifayah untuk memandikan jenazah seorang muslim. Keempat imam mazhab
tersebut yaitu Abu Hanifah, Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i, Malik bin Anas
dan Ahmad bin Hanbal menetapkan hukum fardhu kifayah dalam memandikan
jenazah. Saat memandikan jenazah, jenazah harus dimandikan dengan air.
Setelah itu, jenazah dikeringkan dan diberi wewangian sebelum ditutup. Selimut
tersebut kemudian dililitkan rapi ke seluruh tubuh dan diikat dengan tali. Hal ini
memerlukan perhatian terhadap kebersihan dan kesehatan fisik untuk
meminimalisir penyebaran virus yang dapat timbul akibat kontak dengan tubuh
yang terjangkit penyakit tersebut.

Hak untuk memandikan jenazah adalah orang yang sudah diwariskan


jenazahnya sebelum meninggal. Kemudian, jika jenazah itu adalah seorang laki-
laki, maka setelah pewaris, yang paling berwenang dalam memandikan jenazah
nya itu adalah ayah, anak laki-lakinya, dan setelah mereka, sanak saudara dan
keluarga dekatnya. Jadi jika tubuhnya berjenis kelamin perempuan; setelah
pewaris yaitu ibu, kemudian anak perempuannya dan setelah mereka, kerabat
dekatnya mempunyai hak cukup besar dalam memandikannya.

Seorang suami diperbolehkan dalam memandikan istrinya sendiri.


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berkata kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha;
“Demi Allah jika sekiranya engkau wafat terlebih dahulu dariku, maka saya akan
memandikanmu.”. Demikian juga sebaliknya, istri diperbolehkan untuk ikut
memandikan suaminya. Abu Bakar berwasiat, jika Beliau meninggal, agar
dimandikan oleh istrinya.(Ustadz Muhammad Irfan Zain, n.d.)

1
Pria dan wanita dapat dan diperbolehkan dalam memandikan anak-anak
di bawah usia 7 tahun (baik laki-laki maupun perempuan). Tidak ada salahnya
anak seusia ini melihat ketelanjangannya.Jika seorang laki-laki (yang tidak beristri)
meninggal di tengah-tengah perempuan, maka ia di tayamumkan dan tidak
dimandikan. dan sebaliknya.

Seorang muslim hukumnya haram dalam memandikan dan menguburkan


orang kafir. Allah berfirman; “Janganlah engkau menshalatkan seorangpun yang
mati dari mereka (orang-orang kafir).”. Bila saja menshalati mereka dilarang, maka
pekerjaan yang lebih ringan dari itu , pun terlarang.”(Ustadz Muhammad Irfan Zain,
n.d.)

Alat-alat yang diperlukan untuk memandikan adalah :

1. Tempat mandi badan yang tertutup.


2. Air suci yang mensucikan secukupnya.
3. Sabun yang terdiri dari campuran air dengan tambahan bubuk kapur
barus dan pewangi.
4. Sarung tangan untuk mandi.
5. Sedikit kapas.
6. Potongan kecil atau gulungan kain.
7. Handuk basah untuk menutupi badan saat mandi.

Syarat Orang yang Boleh Memandikan Orang Mati

1. Beragama Islam, dalam keadaan baligh, sehat atau sehat jiwa.

2. Mereka berniat memandikan jenazah.

3. Mengetahui hukum tentang memandikan jenazah

4. Percaya dan mengetahui cara menutupi rasa malu tubuh.(Rheza Aditya


Gradianto, 2023)

Syarat jenazah yang dimandikan:

1. seorang muslim.

2
2. Tubuhnya ada bagiannya, meski sedikit yang bisa dimandikan.

3. Bukanlah seorang mati syahid.

4. Bukan bayi yang meninggal karena aborsi.

5. Jika bayi lahir mati, tidak perlu dimandikan.

Mulailah membasuh badan dengan niat memandikan, lalu membaca basmalah.

Sebagai tata cara memandikan jenazah dan doa-doanya, hendaknya kalian


memahami perbedaan niat memandikan jenazah perempuan dan laki-laki.

Berikut niat memandikan jenazah perempuan:

‫ع ْن ه هذ هه ْال َميهِّت َ هة هلله تَعَالَى‬


َ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل اَدَاء‬

Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah


(wanita) ini karena Allah Ta'ala."

Berikut niat memandikan jenazah laki-laki:

‫ت هِلله تَعَالَى‬ ْ َ‫ع ْن هذ‬


‫اال َميهِّ ه‬ َ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل اَ َداء‬

Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah


(pria) ini karena Allah Ta'ala."

Dalam hal memandikan jenazah, pedoman kesehatan dan fikih Islam disesuaikan
dengan cara penanganan jenazah secara medis dan fikih Islam. Hal ini
memastikan proses pemakaman sesuai dengan ajaran agama dan tetap
memperhatikan aspek kesehatan.

3
1. Memposisikan badan dengan kepala relatif tinggi.

2. Gunakanlah sarung tangan saat memandikan jenazah, hal ini dipergunakan


untuk menjaga keamanan dan kesehatan saat memandikan jenazah.

3. Lepaskan kain pelindung dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar
bagian pribadinya tidak terlihat.

4. Kemudian bersihkan gigi, lubang hidung, telinga, ketiak, jari tangan dan
kaki serta rambut secara perlahan.

5. Bersihkan terlebih dahulu kotoran-kotoran baik pada badan depan maupun


belakang. Caranya adalah dengan menekan ringan pada bagian perut untuk
mengeluarkan kotorannya.

6. Bilas atau cuci seluruh bagian tubuh dengan air sabun.

7. Bilas atau cuci dengan air bersih dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Basuhlah bagian kanan terlebih dahulu, kemudian bagian kiri sebanyak tiga
kali.

8. Membungkukkan badan ke kiri, membasuh perut belakang sebelah kanan.

9. Membungkukkan badan ke kanan, membasuh punggung sebelah kiri.

10. Cuci kembali dengan air bersih dari ujung kepala sampai ujung kaki.

11. Siram dengan air kapur barus.

12. Kemudian jenazah diwudukan seperti orang sebelum shalat.

13. Ingatlah untuk memegang tubuh dengan hati-hati saat memutar dan
menggosok bagian tubuh.

14. Bila setelah mandi,terdapat najis yang keluar dari badan, maka harus
dibuang dan dimandikan kembali. Apabila keluar sesuatu yang najis setelah di

4
dalam kain kafan, maka mandinya tidak perlu diulangi lagi, melainkan yang
najis itu harus dibuang.

15. Potongan rambut pada tubuh wanita sebaiknya dihilangkan dan dibiarkan
tergerai hingga ke punggung. Setelah dimandikan dan dibersihkan, kemudian
keringkan dengan handuk

16. Setelah dicuci, keringkan badan dengan handuk agar tidak membasahi
kain kafan.

17. Sehabis mandi, sebelum menutup badan, berikan wewangian yang tidak
mengandung alkohol, biasanya air kapur barus.(Rheza Aditya Gradianto,
2023)

5
Mengkafani Jenazah

Menurut fikih Islam, mengkafani jenazah merupakan salah satu tahapan


pemulasraan jenazah. kain kafan yang digunakan harus bersih, tidak terbuat dari
sutra atau emas. Kafan laki-laki terdiri dari tiga helai kain, sedangkan kafan wanita
terdiri dari lima helai kain. Setelah jenazah dimandikan, jenazah dikeringkan dan
diberi wewangian sebelum ditutup. Setelah itu, kain kafan tersebut dililitkan rapi
pada badan dan diikat dengan tali. Setelah itu, jenazah dipersiapkan untuk
didoakan dan dimakamkan.Dalam kaitannya dengan kesehatan, proses
mengafani ini harus dilakukan dengan kebersihan dan kesehatan jasmani. Tubuh
sebaiknya ditutup dengan kain bersih dan tidak boleh terkontaminasi bakteri atau
virus. Selain itu, pihak yang melakukan proses pengafanan harus menggunakan
alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah penyebaran
penyakit karena virus dapat menyebar melalui kontak dengan tubuh yang
terinfeksi. Oleh karena itu, menurut fikih Islam, aspek kesehatan saat
menguburkan jenazah harus diperhatikan untuk mencegah penyebaran
penyakit.(Ustadz Muhammad Irfan Zain, n.d.)

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengkafani Jenazah:

1. Kain kafan yang digunakan hendaknya bersih, dan menutupi seluruh


tubuh jenazah.

2. Kain kafan hendaknya berwarna putih.

3. Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya tiga lapis,


sedangkan bagi jenazah perempuan lima lapis.

4. Sebelum kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu

5. Kain kafan diperoleh dengan cara halal

6. Kain kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (Faozan Tri
Nugroho, 2023a)

6
Tata Cara Mengafani Jenazah

Jenazah Laki-Laki

1. Batas minimal mengafani jenazah, laki-laki adalah tiga lapis kain kafan.

2. Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar
dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.

3. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di


atas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.

4. Tutuplah lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan


kapas.

5. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung
lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi
lembar dengan cara yang lembut.

6. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain


kafan tiga atau lima ikatan..

Jenazah Perempuan

1. Batas sempurna untuk jenazah perempuan adalah lima lapis: terdiri dua
lapis kain kafan, ditambah kerudung, baju kurung, dan kain.
2. Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari lima lembar kain yaitu
Lembarr kain untuk seluruh badan. Lembar kain sebagai kerudung
kepala. Lembar kain sebagai baju kurung. Lembar kain untuk menutup
pinggang hingga kaki.kemudian lembar kain untuk menutup pinggul dan
paha.

Cara mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:

1. Susun kain kafan lalu, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan
kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-
wangian atau dengan kapur barus.

7
2. Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran
dengan kapas.
3. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
4. Pakaikan sarung, juga baju kurungnya.
5. Julurkan rambut kearah belakang
6. Pakaikan kerudung.
7. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan
kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam.
8. Ikat dengan tali pengikat di ujung nya.(Faozan Tri Nugroho, 2023a)

8
Shalat Jenazah

Sholat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada
orang beragama Islam yang meninggal. Hukumnya melakukan shalat jenazah
adalah fardu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan sendiri-sendiri.
Menshalatkan jenazah dalam Islam dan mendoakan orang yang meninggal
meliputi beberapa langkah penting. Pertama, jenazah harus dimandikan dengan
air kapur atau daun pohon. Setelah itu, jenazah dikeringkan dan diberi wewangian
sebelum ditutup. Selimut tersebut kemudian dililitkan rapi ke seluruh tubuh dan
diikat dengan tali. Setelah itu, tubuh siap untuk berdoa. Sholat jenazah terdiri dari
empat takbir tanpa rukuk dan shujud. Sholat jenazah wajib dipanjatkan oleh orang
yang beragama Islam dan telah mencapai usia baligh. Usai salat, jenazah
dikuburkan. Dari segi kesehatan, proses ini harus dilakukan dengan
memperhatikan kebersihan dan kesehatan jasmani. Orang yang melakukan
proses ini harus memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker
untuk mencegah penyebaran penyakit.

Tentang keutamaannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

‫ قَا َل قُ ْلتُ يَا أَبَا ه َُري َْرةَ َو َما‬.» ‫ان‬


ِ ‫ط‬ َ ‫ض َع فِى ْالقَب ِْر فَق‬
َ ‫ِيرا‬ ٌ ‫ِيرا‬
َ ‫ط َو َم ِن اتَّبَ َع َها َحتَّى تُو‬ َ ‫علَى َجنَازَ ةٍ فَلَهُ ق‬ َ ‫صلَّى‬َ ‫« َم ْن‬
» ‫ط قَا َل « مِ ثْ ُل أ ُ ُح ٍد‬ َ ‫ْالق‬
ُ ‫ِيرا‬

“Barangsiapa menshalatkan jenazah maka baginya satu qirath. Dan barangsiapa


mengiringinya hingga diletakkan dikuburannya, maka dia akan mendapatkan dua
qirath.”. Abu Hurairah yang membawakan riwayat ini ditanya; apa yang dimaksud
dengan qiraath ?. Beliau berkata; Satu qiraath itu seperti satu uhud. (HR.
Muslim)(Ustadz Muhammad Irfan Zain, n.d.)

Hal ini tertuang dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika ada seorang laki-laki meninggal dalam berutang disampaikan kepada


Rasulullah, maka beliau bertanya apakah ia meninggalkan harta untuk membayar
utangnya. Jika dikatakan ia meninggalkan hartanya untuk membayar utang, maka
beliau akan mensalatkannya. Jika tidak, maka beliau akan memerintahkan kepada
kaum muslimin, ‘salatkanlah temanmu ini’,” (HR Bukhari Muslim).

9
Jika jenazah adalah seorang laki-laki, maka berdiri sejajar dengan kepalanya
sesuai dengan yang disyari’atkan. Apabila jenazah wanita, maka disunnahkan
posisi shalat dengan berdiri sejajar dengan perutnya. Bila jumlah jenazah yang
harus di shalatkan banyak dan bercampur antara laki-laki dan wanita, maka
hendaknya didahulukan (dekat dengan imam); laki-laki dewasa, anak-anak,
kemudian baru wanita.

Syarat sah yang perlu dilakukan dan diperhatikan sebelum melakukan sholat
jenazah:

1. Sholat jenazah sama dengan salat 5 waktu dan shalat lainnya, yakni
diwajibkan untuk menutup aurat, suci dan bersih dari hadas besar
maupun kecil, suci badan, pakaian, dan tempatnya, serta menghadap
kearah kiblat.
2. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
3. Letak jenazah berada di sebelah kiblat orang yang menyalatkannya,
kecuali kalau salat dilakukan di dekat makamnya atau salat gaib.(Amelia
Riskita Putri, 2024)

Berikut orang yang berhak mengurus jenazah:

1. Orang yang sudah diberikan iwasiyat, dengan syarat, orang yang


diwasiatkan bukan orang fasik.
2. Seorang ulama atau pemimpin agama setempat.
3. Orang tua ayah atau ibu dari jenazah tersebut.
4. Anak-anak dari si jenazah ke bawah.
5. Keluarga terdekat jenazah tersebut.
6. Kaum muslimin yang berakhlak mulia.

Rukun sholat jenazah yang benar yakni:

1. Niat untuk bershalat jenazah.


2. Berdiri dengan sikap bagi yang mampu.
3. Melakukan kegiatan 4 kali takbir.
4. Mengangkat kedua tangan pada saat takbir pertama.

10
5. Membaca surat Al-Fatihah.
6. Membaca selawat.
7. Berdoa untuk kebaikan jenazah.
8. Yang terakhir adalah salam.

Sholat jenazah bisa dilakukan kapan saja kecuali di 3 waktu, yakni:

1. Saat matahari terbit hingga ia agak meninggi.


2. Matahari tepat berada di pertengahan langit.
3. Saat matahari hampir terbenam kebagian barat

Niat Sholat Jenazah

Yang perlu diketahui dan di pahami, ada perbedaan yang harus diperhatikan
dalam lafal niat bagi jenazah perempuan dan juga laki-laki.

Lafaz niat salat untuk jenazah perempuan yakni:

‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ تَعَالَى‬ ٍ ‫علَى َه ِذ ِه ْال َميِِّت َ ِة ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ َرا‬
َ ‫ت فَ ْر‬ َ ‫ص ِلِّى‬
َ ُ‫ا‬

“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman


lillaahi ta’aalaa,”.

Artinya: “Saya niat salat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Ta’ala.”

Lafaz niat salat untuk jenazah laki-laki yakni:

ِ ِ ‫ض ْال ِكفَا َي ِة َمأ ْ ُم ْو ًما‬


‫هلل ت َ َعالَى‬ ٍ ‫ت ا َ ْر َب َع ت َ ْك ِب َرا‬
َ ‫ت فَ ْر‬ ْ َ‫علَى َهذ‬
ِ ‫اال َم ِِّي‬ َ ‫ص ِِّلى‬
َ ُ‫ا‬

“Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman


lillaahi ta’aalaa,”.

Artinya: “Saya niat salat atas mayat ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Ta’ala.”

11
Tata Cara Sholat Jenazah dan Bacaannya:

1. Takbir Pertama

Setelah pembacaan niat dilakukan, kemudian segera lakukan takbiratul ihram. Ini
dengan meletakkan tangan di atas pusar sebagaimana salat pada
umumnya.(Faozan Tri Nugroho, 2023c)

Lalu membaca surat Al-Fatihah:

ُ‫ِّين إهيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َوإهيَّاكَ نَ ْست َ هعين‬


‫الرحه هيم َمالهكه يَ ْو هم ال هد ه‬ َّ َ‫ب ْالعَالَمهين‬
َّ ‫الرحْ ٰ َم هن‬ ‫الرحه ي هْم ْال َح ْم ُد ه َّ ه‬
‫لِل َر ِّ ه‬ َّ ‫الرحْ مٰ هن‬ ‫بهس هْم ٰ ه‬
َّ ‫ّللا‬
‫ط الَّذهينَ أ َ ْنعَ ْمتَ َعلَ ْي هه ْم َغي هْر ْال َم ْغضُو ه‬
َ‫ب َعلَ ْي هه ْم َو َل الضَّا هلِّين‬ َ ‫ص َرا‬ ‫ط ْال ُم ْست َ هقي َْم ه‬
َ ‫الص َرا‬
ِّ ‫اه ْه هدنَا ه‬

"Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm,


māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm,
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn."

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Yang Menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang
kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah
kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka, Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat,” (QS Al Fatihah:1-7).

2. Takbir Kedua

Membaca salawat Nabi, yakni:

َ ‫سيهِّ هدنَا ُم َح َّمد َو َع ٰلى ٰا هل‬


‫سيهِّ هدنَا ُم َح َّمد‬ َ ‫ص هِّل َع ٰلى‬
َ ‫اَللَّ ُه َّم‬

“Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aalii sayyidinaa


muhammad."

Artinya: Ya Allah berilah atas selawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya.

12
3. Takbir Ketiga

Dilanjutkan dengan mendoakan jenazah

Doa untuk Jenazah Laki-Laki

ُ‫ْف َع ْنه‬ ْ ‫اَلل ُه َّم ا ْغف ْهرلَهُ َو‬


ُ ‫ار َح ْمهُ َو َعافه هه َواع‬

"Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu."

Artinya: Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.

Doa untuk Jenazah Perempuan

‫ْف َع ْن َها‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْهرلَ َها َو‬


ُ ‫ار َح ْم َها َو َعافه َها َواع‬

"Allahhummaghfir laha warhamha wa’aafiha wa’fuanha."

Artinya: Ya Allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.

4.Takbir keempat

Mendoakan jenazah untuk jenazah laki-laki dan perempuan.

Doa untuk Jenazah Laki-Laki

ُ‫الل ُه َّم َل تَحْ هر ْمنَا اَجْ َرهُ َولَ ت َ ْفتهنَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغف ْهر لَنَا َولَه‬

"Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba’dahu wagfirlana wa lahu."

Artinya: Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan
janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami
dan dia.

Doa untuk Jenazah Perempuan

‫اَللٰ ُه َّم لَ تَحْ هر ْمنَا أَجْ َرهَا َولَ ت َ ْفتهنَّا بَ ْع َدهَا َوا ْغف ْهر لَنَا َولَ َها‬

"Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfirlana walaha."

13
Artinya: Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan
janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami
dan dia.

Mengucapkan Salam Sambil Menoleh ke Kanan dan Kiri

ُ‫اَلس َََّل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاه َو َب َركَا تُه‬

"Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh."

Artinya: Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari


Allah Swt.

14
Pemakaman Jenazah

Dalam Islam, saat ada orang yang meninggal dunia, kewajiban orang yang
masih hidup ialah mengurus jenazahnya. Dari sudut pandang Fiqh, menurut Islam,
penguburan jenazah merupakan kewajiban (fardhu kifayah) bagi umat Islam.
Pemakaman jenazah dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari mencuci,
membungkus, mendoakan hingga menguburkannya. Tata cara ini diatur oleh
ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits. Pemakaman jenazah
juga mencakup aspek kesehatan, sehingga kebersihan dan kesehatan jasmani
harus diperhatikan pada saat penguburan. Dalam penguburan jenazah, pedoman
kesehatan dan fikih Islam disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin
kesesuaian prosedur medis penanganan jenazah dan fikih Islam. Hal ini
memastikan proses pemakaman sesuai dengan ajaran agama dan tetap
memperhatikan aspek kesehatan. Oleh karena itu, penguburan jenazah secara
Islam dalam sudut pandang fiqh sangat penting bagi umat Islam untuk memenuhi
kewajiban agamanya dan memastikan proses penguburan dilakukan dengan
benar dan sesuai dengan ajaran Islam.(Ustadz Muhammad Irfan Zain, n.d.)

Tata cara pengurusan jenazah tidak boleh dilakukan sembarangan. Dalam


ajaran Islam, ada empat hal yang mesti dilakukan dalam pengurusan jenazah, satu
di antaranya menguburkan. Menguburkan dilakukan sesudah serangkaian
memandikan, mengkafani, menshalatkan selesai.

Sunah dalam Menguburkan Jenazah

Berikut ini sunah menguburkan:

1. Menyegerakan untuk membawa jenazah ke pemakaman, dengan hati-hati


tanpa harus tergesa-gesa.

2. Pengiring ridak diperkenankan untuk duduk atau istirahat , sebelum


jenazah diletakkan dibagian bawah.

3. Disunnahkan untuk menggali liang lahar secara mendalam atau setinggi


dada orang dewasa agar jasad jenazah terhindar dari mamahan binatang

15
buas, atau agar baunya tidak merebak keluar sampai mengganggu
lingkungan sekitarnya.

4. Disunahkan dengan cara memasukkan jenazah ke liang lahat mulai dari


arah kaki kuburan, lalu diturunkan secara perlahan kea rah bawah ke
dalam liang kubur.

Tata Cara Menguburkan Jenazah

Waktunya

Terdapat 3 waktu terlarang untuk menguburkan jenazah yang disebutkan dalam


hadits Uqbah bin Amir, Beliau berkata;

‫س‬
ُ ‫ش ْم‬ ْ ‫ِي فِي ِه هن أ َ ْو أ َ ْن َن ْقب َُر فِي ِه هن َم ْوتَانَا حِ ينَ ت‬
‫َطلُ ُع ال ه‬ َ ُ‫سله َم َي ْن َهانَا أ َ ْن ن‬
َ ‫صل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ِ ‫سو ُل ه‬ ُ ‫ت كَانَ َر‬ ٍ ‫عا‬
َ ‫سا‬َ ‫ث‬ ُ ‫ثَ ََل‬
َ ‫ب َحتهى تَ ْغ ُر‬
‫ب‬ ِ ‫س ل ِْلغُ ُرو‬ ُ ‫ش ْم‬‫هف ال ه‬ ُ ‫ضي‬َ َ‫س َوحِ ينَ ت‬ُ ‫ش ْم‬ ‫يرةِ َحتهى تَمِ ي َل ال ه‬ ‫غةً َحتهى ت َْرتَ ِف َع َوحِ ينَ َيقُو ُم قَا ِئ ُم ه‬
َ ‫الظ ِه‬ َ ‫از‬
ِ ‫َب‬

“Ada tiga waktu, yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang
kami untuk shalat atau menguburkan jenazah pada waktu-waktu tersebut: Saat
matahari terbit hingga ia agak meninggi, saat matahari tepat berada di
pertengahan langit hingga ia telah condong ke barat, dan saat matahari hampir
terbenam hingga ia terbenam sempurna.” (HR. Muslim)(Ustadz Muhammad Irfan
Zain, n.d.)

Waktu yang hendaknya dihindari dalam proses penguburan jenazah yakni::

1. Pada saat matahari baru saja terbit

2. Pada saat matahari berada di tengah-tengah atau di bagian tertinggi

3. Serta pada saat matahari sudah hampir terbenam ke bagian timur

Urutan dan tahapannya

1. Jenazah diangkat untuk kemudian diletakkan di dalam kubur dengan


perlahan dan pebuh kehati-hatian

16
2. Jenazah diletakkan dimulai dari kepala terlebih dahulu dan dilakukan lewat
arah kaki.
3. Di dalam liang lahat, jenazah yang sudah berada di bawah, diletakkan
dalam posisi dan jenazah menghadap kea rah kiblat.
4. Bagian pipi dan kaki jenazah ditempelkan ke tanah dengan cara membuka
kain kafannya. Begitu pula tali-tali pengikat dilepas.
5. Pada waktu menurunkan jenazah ke liang lahat, hendaknya membaca doa
sebagai berikut:

Bismillāh wa 'alā millati rasūlillāh.

Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah dan berdasarkan millah (ajaran,


tuntunan) Rasulullah."

6. Setelah jenazah sudah di dalam liang lahat, dan tali-temali selain kepala
dan kaki sudah di dilepaskan maka rongga liang lahat tersebut ditutup atau
di dipasang dengan papan kayu pada bagian atasnya (agak menyamping).
7. Kemudian untuk keluarga terdekat bisamemulai memasukkan tiga
genggaman tanah, yang dilanjutkan penimbunan kuburan sampai selesai
dan tertutup semua.
8. Hendaklah meninggikan makam yang sudah di tutup agar tidak dilanggar
kehormatannya. Karena ditakutnya terdapat orang yang tidak mengetahui
nya dan di injak atau apapun itu, sehingga dianjurkan untuk
meninggikannya
9. Kemudian bisa mulai ditaburi dengan berbagai macam bunga bunga dan
diperciki air yang harum
10. Setelah selesai prosesi penguburan diakhiri dengan doa-doa yang isinya,
antara lain untuk memohon: ampunan kepada Allah, rahmat atau
keberkahan, keselamatan, dan keteguhan dalam menjawab beberapa
pertanyaan yang diajukan malaikat Munkar dan Nakir pada saat di liang
lahat nanti).
11. Rasulullah saw. mengingatkan agar tidak membuat bangunan di atas
kuburan tersebut.(Faozan Tri Nugroho, 2023b)

17
Daftar Pustaka

Amelia Riskita Putri. (2024, October 1). Tata Cara Sholat Jenazah: Urutan, Niat,

Bacaan, dan Doa. https://www.orami.co.id/magazine/salat-

jenazah?page=all

Faozan Tri Nugroho. (2023a, January 19). Tata Cara Mengafani Jenazah Laki-

Laki dan Perempuan Sesuai Ajaran Islam [Www.bola.com].

https://www.bola.com/ragam/read/5183872/tata-cara-mengafani-jenazah-

laki-laki-dan-perempuan-sesuai-ajaran-islam?page=4

Faozan Tri Nugroho. (2023b, January 23). Tata Cara Menguburkan Jenazah

dalam Islam [Www.bola.com].

https://www.bola.com/ragam/read/5184883/tata-cara-menguburkan-

jenazah-dalam-islam?page=3

Faozan Tri Nugroho. (2023c, March 29). Doa Salat Jenazah Takbir ke-3 dalam

Tulisan Arab dan Latin [Www.bola.com].

https://www.bola.com/ragam/read/5301265/doa-salat-jenazah-takbir-ke-3-

dalam-tulisan-arab-dan-latin?page=2

Rheza Aditya Gradianto. (2023, January 31). Tata Cara Memandikan Jenazah

yang Perlu Dipahami Umat Islam [Www.bola.com].

https://www.bola.com/ragam/read/5194026/tata-cara-memandikan-

jenazah-yang-perlu-dipahami-umat-islam?page=5

Ustadz Muhammad Irfan Zain. (n.d.). Anjuran Memperbanyak Mengingat

Kematian [Albinaa.sch.id]. Al Binaa Islamic Boarding School.

https://albinaa.sch.id/fiqh-penyelenggaraan-jenazah/

18

Anda mungkin juga menyukai