Pada hakikatnya tidak ada yang abadi di dunia ini, semua makhlun ciptaan
Allah Swt. akan mengalami kematian. Begitu bagi manusia yang ada di bumi, baik
tua, muda, miskin, kaya, besar maupun kecil tidak akan ada satu pun masnusia
yang luput dari kematian, jika memang sudah waktunya mati. Kematian seseorang
sesuai dengan kehendak Allah Swt. Tak akan ada manusia yang bisa
menghindarinya. Kematian tidak bisa ditunda waktunya jika Allah Swt. sudah
mengendakinya.
Sebagaimana diketahui bahwa ada empat kewajiban yang mesti dilakukan oleh
orang yang masih hidup terhadap orang yang meninggal atau mayit. Keempat
kewajiban itu adalah memandikan, mengafani, menshalati, dan mengubur.
Memandikan mayit adalah proses yang pertama kali dilakukan dalam memulasara
jenazah sebagai tindakan memuliakan dan membersihkan tubuh si mayit. Tentunya
ada aturan dan tata cara tertentu yang mesti dilakukan dalam memandikan mayit.
Sesuai dalam Q.S Ali Imran, 3:185 yang artinya, "Tiap tiap yang berjiwa akan
merasakan mati" Sesungguhnya pada haria kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, makas
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak laian hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.
Dalam islam, jika ada saudara atau tentangga kita yang meninggal kita wajib
mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya. Tata cara penyelenggaraan jenazah
pun telah diatur dalam syariat islam, mulai dari memandikan jenazah, mengafani
jenazah, menyalatkan jenazah dan menguburkan jenazah. untuk itu penjelasan kita
mulai dari tata cara memandikan jenazah.
Memandikan mayat hukumnya adalah fardu kifayah atas muslim lain yang masih
hidup. Artinya, apabila di antara mereka ada yang mengerjakanya, kewajiban itu
sudah terbayar dan gugur bagi muslimin selebihnya karena perintah memandikan
mayat itu adalah kepada umumnya kaum muslim. Namun bagi muslim yang mati
syahid tidaklah dimandikan walau ia dalam keadaan junub sekalipun, tetapi ia
hanya dikafani dengan pakaian yang baik untuk kain kafan, ditambah jika kurang
atau dikurangi jika berlebih dari tuntunan sunah, lalu dimakamkan dengan
darahnya tanpa dibasuh sedikit pun. Beliau menyuruh agar para syuhada dari
Perang Uhud dikuburkan dengan darah mereka tanpa dimandikan dan
disembahyangkan.
Syarat bagi orang yang memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:
Adapun orang yang memiliki hak untuk memandikan jenazah dalam islam
antara lain sebagai berikut:
demikianlah tata cara memanandikan janazah yang baik dan benar sesuai
dengan syari’at islam.