Anda di halaman 1dari 11

SHALAT BERJAMA’AH SEBAGAI SUNNAHNYA SHALAT

Makalah:

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Ibadah

Oleh:

Achmad Tohari (E91217027)

Dosen pengampu:

Dr. H. Mukhlisin Saad, M. Ag.

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UIN SUNAN AMPEL

SURABAYA

2018
PENDAHULUAN

Allah telah mensyariatkan umat Islam untuk berkumpul dalam sebuah masjid dan
melaksanakan shalat secara bersama-sama yang disebut shalat berjama’ah. Shalat berjama’ah
diibaratkan pasukan dalam suatu peperangan yang saling mengenal, mengasihi, menyayangi,
mencintai sesama muslim, dan menegakkan persatuan, serta kesatuan. Shalat berjama’ah juga
serupa dengan shaf ibadahnya para malaikat yang selalu patuh kepada perintah Allah.

Hukum shalat berjama’ah adalah sunnah yaitu dengan imam yang memimpin shalat
berada di depan dan makmum berada di belakangnya. Makmum harus mengikuti setiap
gerakan imam dan tidak boleh mendahuluinya.1 Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah
saw bersabda: "Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian pergi ke salah satu rumah
Allah untuk melaksanakan salah satu kewajiban terhadap Allah. Maka kedua langkahnya
yang satu menghapuskan kesalahan dan yang lain meniggikan derajat”.2

Shalat berjama’ah yang lebih utama bagi seorang muslim adalah shalat di masjid
dimana ia tinggal. Kemudian di masjid yang banyak jama’ahnya, dan shalat di masjidil
haram, masjidil aqsa, serta masjid nabawi karena ketiga masjid tersebut lebih utama secara
mutlak. Shalat jama’ah paling sedikit berisi dua orang. Semakin banyak orang yang
mengikuti shalat jama’ah, maka semakin banyak pahala yang di dapat.

1
A. Rifai, Pokok-Pokok Rangkuman Kunci Ibadah (Surabaya: Al-Falah, 2007), 98.
2
HR. Muslim no. 666
PEMBAHASAN

A. Shalat yang Disunnahkan Berjama’ah


1. Shalat fardhu lima waktu
a. Shalat subuh: dilaksanakan sebanyak dua rakaat disertai qunut. Waktunya
mulai terbit fajar hingga terbitnya matahari atau sekitar pukul 04.15 sampai
05.30.
b. Shalat dhuhur: dilaksanakan sebanyak empat rakaat. Waktunya ketika
matahari mulai condong ke arah barat sampai bayangan benda sama
panjangnya dengan benda asli atau kira-kira pukul 11.45 sampai 14.30.
c. Shalat ashar: dilaksanakan sebanyak empat rakaat. Waktunya setelah habis
waktu dhuhur sampai terbenamnya matahari atau sekitar pukul 14.45 sampai
17.30.
d. Shalat maghrib: dilaksanakan sebanyak tiga rakaat. Waktunya ketika
terbenamnya matahari sampai hilangnya cahaya merah di ufuk barat atau kira-
kira pukul 17.45 sampai 18.45.
e. Shalat isya’: dilaksanakan sebanyak empat rakaat. Waktunya setelah habis
waktu maghrib sampai terbit fajar atau sekitar pukul 18.50 sampai 04.00.3
2. Shalat tarawih dan witir pada bulan Ramadhan
Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan.
Shalat ini dikerjakan setelah shalat isya’ sampai waktu fajar. Bilangan rakaatnya
seperti yang pernah dilakukan Rasulullah ada delapan rakaat. Namun Umar bin
Khattab mengerjakannya sampai 20 rakaat yang kemudian disepakati oleh Ijma’.4
Niat shalat tarawih:
‫اِ َما ًما ]هلل تَ َعالَى‬/‫ْح َر ْك َعتَي ِْن [ َمْأ ُموْ ًما‬ َ ُ‫ا‬
ِ ‫صلِّى ُسنَّةَ التَّ َر‬
ِ ‫اوي‬
Do’a sesudah shalat tarawih:

.‫ وللز كاة فاعلين‬.‫ ولفرا ئضك مؤدين وعلى الصلوات محافظين‬.‫اللهم اجعلنا باإليمان كاملين‬
.‫ وفى الدنيا زاهدين‬.‫ ولعفوك راجين وبالهدى~ متمسكين وعن اللغو معرضين‬.‫ولما عندك طالبين‬
‫ وبالنعماء شاكرين وعلى البالء صابرين وتحت لواء‬.‫وفى االخرة راغبين وبالقضاء راضين‬
‫ وفى الجنة‬.‫ وعلى الحوض واردين‬.‫سيد نا محمد صلى هللا عليه وسالم يوم القيامة سائرين‬
‫ ومن سندس واستبرق~ وديباج‬.‫ وبحورعين متزوجين‬.‫ وعلى سريرة كرامة قاعدين‬.‫داخلين‬
‫ بأكواب وأبارق~ وكأس من‬.‫ ومن لبن وعسل مصفين شاربين‬.‫ ومن طعام الجنة آكلين‬.‫متلبسين‬

3
A. Rifai, Pokok-Pokok Rangkuman Kunci Ibadah, 72.
4
Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Semarang: Karya Toha Putra, 2011), 106.
.‫ مع الذين انعمت وعليهم من النبيين والصديقين والشهدآء والصالحين وحسن اوآئك رفيقا‬.‫معين‬
‫ والحمد هلل رب العالمين‬.‫ذلك فضل من هلل وكفى با هلل عليما‬.
Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna dapat menunaikan
segala fardhu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan
di sisi-Mu, mengharap keampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-
Mu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan mencintai
amal untuk bekal di akhirat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala
nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah
naungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw. dan melalui telaga yang
sejuk, masuk dalam surga, terhindar dari api neraka dan duduk ddi tahta kehormatan, di
dampingi oleh bidadari surga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera
berwarna-warni, menikmati santapan surga yang lezat, minum susu dan madu yang suci
bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama
ddengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para
nabi. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari
Allah SWT. dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi
Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Shalat witir adalah shalat yang diutamakan. Shalat witir biasanya dirangkai
dengan shalat tarawih. Rakaatnya berkisar 1 atau 3, 5, 7, 9, dan 11. Pada tanggal 15
Ramadhan, disunnatkan pada rakaat terakhir dari witir yaitu sesudah i’tidal untuk
membaca Qunut, kemudian diselesaikan dengan mengucap salam pada takhiyat
akhir.5

Niat shalat witir 2 rakaat:

‫اصلى سنة الوتر ركعتين هلل تعالى‬


Niat shalat witir 1 rakaat:

‫اصلى سنة الوتر ركعة هلل تعالى‬


Do’a sesudah shalat witir:

~‫ ونسألك‬.‫ ونسألك يقينا صادقا‬.‫ ونسألك قلبا خاشعا ونسألك علما نافعا‬.‫اللهم انا نسألك ايمانا دائما‬
.‫ ونسألك تمام العافيه‬.‫ ونسألك العفو والعافية‬.‫ ونسألك خير كثيرا‬.‫ ونسألك~ دينا قيما‬.‫عمال صالحا‬
~‫ اللهم ربنا تقبل منا صال تنا وصيا~ منا وقيا‬.‫ونسألك الشكر على العافية ونسألك الغناء عن الناس‬
‫ وصلى هللا‬.‫منا وتخشعنا~ وتضرعنا~ وتعبدنا وتمم تقصيرنا~ يا هللا يا هللا يا هللا يا ارحم الراحمين‬
‫على خير خلقه محمد وعلى آله وصحبه اجمعين والحمد~ هلل رب العالمين‬.
Artinya:

5
Machsum, Penuntun Sholat Lengkap (Surakarta: Beringin “55”, 2003), 100.
“Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kepadaMu iman yang abadi, kami memohon
kepadaMu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepadaMu keyakinan yang benar,
kami memohon kepadaMu amal yang shalih, kami memohon kepadaMu agama yang
lurus, kami memohon kepadaMu pengampunan dan kesehatan, kami memohon
kepadaMu kekayaan atas manusia. Ya Allah, Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa
kami, shalat malam kami, khusyuk kami, kerendahan kami, ibadah kami dan
sempurnakanlah kekurangan kami, Ya Allah, Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa
kami, shalat malam kami, khusyuk kami, kerendahan kami, ibadah kami dan
sempurnakanlah kekurangan kami, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Wahai Dzat yang
paling Maha Penyayang, semoga Allah memberi kesejahteraan atas kebaikan makhluk-
Nya Nabi Muhammad, atas keluarganya, dan semua sahabatnya dan segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam.”

3. Shalat dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha


Shalat yang dikerjakan dengan dua rakaat yang dihukumi sunnah muakkad.
Hari raya idul fitri jatuh pada 1 Syawal setelah bulan Ramadhan dan hari raya idul
adha jatuh pada 10 Dzulhijjah. Hari raya idul adha dapat juga disebut hari raya
haji. Shalat id dikerjakan di pagi hari ketika matahari mulai terbit sampai setinggi
penggala (setinggi tombak). Shalat id dapat dikerjakan di masjid atau di tanah
lapang. Beberapa hal yang disunnatkan ketika hendak melaksanakan shalat id:
a. Mandi, memakai pakaian yang bagus dan rapi serta memakai parfum.
b. Makan ketika hendak mengerjakan shalat idul fitri, sedangkan pada shalat idul
adha tidak perlu makan sebelum mengerjakan shalat.
c. Melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.6

Niat shalat idul fitri:

‫اصلى سنة لعيد الفطر ركعتين هلل تعالى‬


Niat shalat idul adha:

‫اصلى سنة لعيد االضحى ركعتين هلل تعالى‬


Setelah takbir pertama pada rakaat pertama sampai takbir ke tujuh, membaca
lafaldz:

‫سبحان هللا والحمد هلل وال اله هللا وهللا اكبر‬


Kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat dalam Al-
Qur’an. Pada rakaat kedua, takbir sampai lima kali dan membaca lafadz diatas.
Setelah shalat id, dilanjutkan dengan khutbah seperti pada shalat Jum’at.

4. Shalat Istisqa’
6
A. Rifai, Pokok-Pokok Rangkuman Kunci Ibadah, 150.
Ialah shalat yang dilaksanakan untuk meminta hujan ketika terjadi kekeringan.
Ada tiga macam cara yang dilakukan:
a. Berdo’a, baik sendiri maupun secara bersama-sama. Seperti halnya Rasulullah
pernah meminta hujan cukup dengan berdo’a saja.
b. Berdo’a dalam khutbah Jum’at, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim.
c. Shalat sunnah dua rakaat, cara inilah yang paling sempurna.7

Niat shalat istisqa’:

‫اماما ]هلل تعالى‬/‫اصلى سنة اإلستسقاء ركعتين [مأموما‬


Sebelum melaksanakan shalat istisqa’, dihimbau untuk melaksanakan puasa tiga hari
berturut-turut. Pada saat pelaksanaan shalat dikumpulkan di sebuah tanah lapang.

5. Shalat gerhana matahari dan bulan


Shalat gerhana bulan biasa disebut shalat khusuf, sedangkan shalat gerhana
matahari disebut shalat kusuf. Hukum shalat dua gerhana adalah sunnah
muakkad. Pelaksanaan shalat gerhana matahari yaitu saat timbul gerhana sampai
terbenamnya gerhana. Pada shalat gerhana bulan yaitu saat timbul gerhana
sampai gerhana muncul dengan sempurna layaknya bulan yang utuh.
Shalat gerhana dikerjakan dengan dua rakaat dimana empat kali membaca
surat Al-Fatihah, empat kali rukuk, dan empat kali sujud. Pada rakaat pertama,
sesudah rukuk dan i’tidal, membaca surat Al-Fatihah kembali, kemudian dilanjut
dengan sujud seperti biasa. Bacaan fatihah dalam shalat gerhana bulan
dinyaringkan, sedangkan pada shalat gerhana matahari tidak dinyaringkan.8
Niat shalat gerhana bulan:
‫اصلى سنة الخسوف ركعتين هلل تعالى‬
Niat shalat gerhana matahari:
‫اصلى سنة الكسوف ركعتين هلل تعالى‬

6. Shalat jenazah
Shalat jenazah berbeda dengan shalat-shalat yang lainnya. Perbedaannya
karena hanya dengan berdiri, tanpa rukuk dan sujud, serta dengan empat kali
7
Labib Mz., Pelajaran Shalat (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 1993), 62.
8
Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, 123.
takbir. Setiap takbir, disertai mengangkat tangan setinggi telinga. 9 Shalat jenazah
dikerjakan tanpa adzan dan juga iqomah.

Adapun cara mengerjakan shalat jenazah:

a. Niat
Untuk mayit lak-laki:
‫اصلى على هذا الميت اربع تكبيرت فرض الكفاية مأموما~ هلل تعالى‬
Untuk mayit perempuan:
‫اصلى على هذه الميتة اربع تكبيرت فرض الكفاية مأموما هلل تعالى‬
b. Takbir pertama membaca surat Al-Fatihah
         
        
       
      
 
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang{1}
segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.{2} Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.{3} yang menguasai di hari Pembalasan.{4} hanya Engkaulah yang
Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.{5}
Tunjukilah Kami jalan yang lurus,{6} (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat.{7}
c. Takbir kedua membaca shalawat nabi
‫اللهم صلى على محمد وعلى آل محمد كما صليت على ابراهيم~ وعلى ال ابراهيم وبارك‬
‫ كما باركت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد‬.‫على آل محمد‬.
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya,
sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana
Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di
seluruh alam ini Tuhan-lah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
d. Takbir ketiga membaca do’a untuk mayit
‫اللهم اغفرله [لها] وارحمه [ها] وعافه [ها] واعف عنه [ها] واكرم~ نزله [ها] ووسع مد‬
‫خله [ها] واغسله [ها] باالماء والثلج والبردونقه [ها] من الخطاي كما ينقى الثوب‬
~‫االبيض من الد نس وابدله [ها] دارا خير من داره [ها] واهال خيرا من اهله [ها] وزوجا‬
‫خيرا من زوجه [ها] وقه [ها] فتنة القبر وعداب النار‬.
Artinya:

9
Labib MZ., 73.
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia, dan ampunilah
dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat
tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari
segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan
gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan
gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang
dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur, dan adzab api neraka.”

e. Takbir keempat membaca do’a berikut:


‫اللهم ال تحرمنا اجره وال تفتنا بعده واغفرلنا وله والحواننا الذين سبقونا بااليمان وال‬
~‫تجعل فى قلوبنا غال للذين امنوربنا~ انك رؤف~ رحيم‬.
Artinya:

“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi
saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau
menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau-lah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

f. Mengucap salam

Dalam melaksanakan shalat jenazah, apabila mayitnya laki-laki maka posisi


imam berada pada samping kepala mayit. Sedangkan apabila perempuan imam berada
di dekat perut mayit.

B. Manfaat dan Hikmah Shalat Berjama’ah


1. Manfaat Shalat Berjama’ah
a. Saling menyambung silaturahmi antar sesama muslim, berbuat kebajikan,
saling mengasihi dan memperhatikan.
b. Menanamkan rasa saling menyayangi dan memahami keadaan satu dengan
yang lain.
c. Saling mengenal
d. Merasakan perdamaian dan hancurnya perbedaan-perbedaan sosial antar
muslim.
e. Menghindari kesalahan arah kiblat karena tidak semua kaum muslim
mengetahui tentang arah kiblat.
f. Membiasakan untuk disiplin.10
2. Hikmah shalat berjama’ah

10
Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Lebih Berkah Dengan Sholat Berjamaah, terj. Muhammad bin Ibrahim
(Solo: Qaula, 2008), 53.
a. Persatuan umat, dengan disyariatkan shalat berjama’ah lima kali dalam sehari
maka persatuan antar umat muslim semakin terjalin dengan kuat.
b. Mensyiarkan Islam, berkumpulnya umat di masjid adalah bentuk
pemaklumatan dari umat yang menegakkan syiar Islam di muka bumi.
c. Merealisasikan penghambaan kepada Allah, sebagai bentuk kepatuhan diri
terhadap kewajiban yang Allah tetapkan sebagai jalan menuju surga-Nya.
d. Menumbuhkan disiplin diri, dengan melaksanakan shalat berjama’ah setiap
lima kali sehari, hal tersebut akan menjadi kebisaan hingga tua dan menjadi
contoh bagi yang lainnya.
e. Menghilangkan perbedaan status sosial, dengan melaksanakan shalat
berjama’ah maka yang kaya akan berkumpul dengan yang miskin. Hal
tersebut membuktikan bahwa shalat berjama’ah dapat menghapus strata sosial
pada umat muslim. Semua sama di hadapan Allah dan yang paling mulia
adalah yang paling bertakwa kepada-Nya.11

PENUTUP

Kesimpulan
Shalat berjama’ah disyariatkan sebagai bentuk suatu perwujudan
persatuan dan kesatuan umat muslim yang kian lama kian menghilang akibat
11
Mahir Manshur Abdurraziq, Mukjizat Shalat Berjama’ah, terj. Abdul Majid Alimin (Yogyakarta: Mitra
Pustaka, 2007), 70.
perkembangan zaman. Shalat berjama’ah juga sebagai tambahan dalam
mendapatkan pahala dari Allah Tuhan Semesta Alam. Oleh karena itu, hukum
shalat berjama’ah adalah sunnah muakkad yang berarti sunnah yang dianjurkan
untuk dilakukan. Dan apabila tidak dilakukan, tetap mendapat pahala namun
tidak sebesar mengerjakannya secara berjama’ah.

DAFTAR PUSTAKA

Ali bin Wahf Al-Qahthani, Said bin. 2008. Lebih Berkah Dengan Sholat Berjamaah, terj.
Muhammad bin Ibrahim (Solo: Qaula)
Machsum. 2003. Penuntun Sholat Lengkap (Surakarta: Beringin “55”)

Manshur Abdurraziq, Mahir. 2007. Mukjizat Shalat Berjama’ah, terj. Abdul Majid Alimin
(Yogyakarta: Mitra Pustaka)

MZ., Labib. 1993. Pelajaran Shalat (Surabaya: Bintang Usaha Jaya)

Rifai, A. 2007. Pokok-Pokok Rangkuman Kunci Ibadah (Surabaya: Al Falah)

Rifa’i, Moh. 2011. Risalah Tuntutan Shalat Lengkap (Semarang: Karya Toha Putra)

HR. Muslim no. 666

Anda mungkin juga menyukai