Anda di halaman 1dari 7

Niat, Doa dan Cara Mengerjakan Shalat Ghaib

Wednesday, March 25th 2015. | Shalat Ghaib

advertisements

Cara Mengerjakan Shalat Ghaib Pengertian Shalat Ghaib ialah Shalat yg dilakukan ketika ada salah satu
keluarga anda atau kerabat atau siapapun seorang Muslim yg meninggal dunia tetapi meninggalnya
tersebut di tempat yg jauh dari anda maupun sanak keluarganya maka disunahkan kita untuk melakukan
Shalat ini atas mayat tersebut walaupun meninggal-nya sang mayat sudah lewat seminggu atau lebih.

Hukum Mengerjakan Shalat Ghaib ini adalah sunah yg jika dilakukan mendapatkan pahala dan jika tidak
melakukan maka tak dosa. Sedangkan untuk Waktu Shalat Ghaib tersebut bisa dilakukan kapan saja baik
siang dan malam baik sendiri maupun secara Makmum, tetapi lebih Shalat ini lebih baik dilakukan atau
dikerjakan secara bersama sama sehingga pahala yg di dapatkan oleh sang mayat menjadi lebih
banyak.

Manfaat Shalat Ghaib ini sendiri adalah untuk mendapatkan pahala yg banyak, seperti sabda Nabi
Muhammad Saw yg berbunyi, Barang Siapa yg mengiringi Jenazah dan Turut menshalatkan maka dia
akan memperoleh pahala yg sebesar 1 Qirath (Gunung Besar) HR. Muttafaq Alaih . Sholat Ghaib sama
persis dg Shalat Jenazah hanya saja Sholat Ghaib ini dilakukan ketika sang mayat berada jauh diluar sana.

advertisements

Kemudian untuk Cara Mengerjakan Shalat Ghaib ini masih sama dg Shalat Jenazah baik cara dan doanya,
yang dikerjakan dg 4 (Empat) takbir dan yg diakhiri dg salam (berdiri) hanya saja terdapat perbedaan
Lafal pada Niat Shalat Ghaib ini. Sedangkan untuk Niat Shalat Ghaib, Doa Shalat Ghaib dan Cara Shalat
Ghaib ini sudah kami buat dibawah sehingga anda bisa langsung mempelajarinya sendiri

Niat, Doa dan Cara Mengerjakan Shalat Ghaib


Saya ingkatkan kembali kepada anda bahwa Cara Shalat Ghaib sendiri sama dg Cara Shalat Jenazah hanya
saja terdapat perbedaan Bacaan Niat Shalat-nya setelah itu jumlah takbir ada 4 (Empat) Takbir dan
Bacaan Doa Shalat Ghaib setelah takbir jg sama persis dg Shalat Jenazah.

Bacaan Niat Shalat Ghaib, USHALLI ALAL MAYYITIL GHAAIBI AR-BAA TAKBIIRAATIN FARDLAL KIFAAYATI
(MAMUUMAN / IMAAMAN) LILLAAHI TAAALAA, ALLAAHU AKBAR . Untuk Niat Shalat Ghaib diatas bisa
ditambahkan dg nama si mayat itu sendiri seperti contoh, USHALLI ALAL MAYYITI (Fulan) AL GHAAIBI
AR-BAA TAKBIIRAATIN FARDLAL KIFAAYATI LILLAAHI TAAALAA, ALLAAHU AKBAR .

Setelah anda membaca Bacaan Niat Shalat Ghaib seperti diatas maka anda tinggal mengucakan Allahu
Akbar atau Takbir Pertama, kemudian tinggal membaca Surat Al Fatihah pada Takbir Pertama tersebut.

Setelah membaca Surat Al Fatihah, maka kembali mengucapkan Allohu Akbar atau Takbir Kedua dan
setelah itu anda membaca Doa Shalat Ghaib Shalawat Nabi Muhammad Saw

Setelah membaca Doa Shalat Ghaib Shalawat Nabi maka kembali mengucapkan Allahu Akbar atau Takbir
Ketiga dan kemudian anda membaca Doa Sholat Ghaib seperti dibawah ini
Kemudian setelah anda membaca Doa di atas, anda mengucapkan Takbir Keempat atau Takbir Terakhir
dan setelah Takbir Keempat ini anda membaca Doa seperti ini, ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA
AJRAHU WALAA FAF-TINNAA BADAHU WAGHFIR LANAA WALAHU .

Setelah membaca doa setelah Takbir Keempat maka tinggal memberi Salam atau memalingkan muka
arah kanan dan ke kiri sambil mengucapkan bacaan Assalaamu Alaikum Warahmatullaahi
Wabarakaatuh .

Lalu tinggal anda membaca Bacaan Doa Setelah Shalat Ghaib seperti dibawah ini

Terjemahan Doa Setelah Shalat Ghaib diatas, Ya Alloh, Curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi
Muhammad Saw dan kpd keluarga Nabi Muhammad Saw. Ya Alloh, dg berkahnya surat Al Fatihah,
bebaskan-lah dosa kami dan dosa mayat inni dari siksaan api neraka .

Ya Alloh, Curahkanlah rahmat dan berikanlah ampunan kpd mayat ii. Dan jadikanlah tempat kubur-nya
taman nyaman dari sorga dan janganlah Engkau jadikan kubur-nya itu lubang jurang neraka. Dan semoga
Alloh memberikan rahmat kpd semulia mulia makhluk-nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad Saw
dan keluarga-nya serta sahabat2nya sekalian, dan segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam .

Berikut ini adalah rukun sholat jenzah :

1. Niat
Setiap shalat dan ibadah lainnya kalo gak ada niat dianggap gak sah, termasuk niat melakukan
Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja akan melakukan shalat tertentu
saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5).

Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya."
(HR. Muttafaq Alaihi).

2. Berdiri Bila Mampu


Shalat jenazah sah jika dilakukan dengan berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan gak ada
uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah
dianggap tidak sah.

3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika
menyolatkan jenazah.

Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau
takbir 4 kali.
(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)

Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun
begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk
Islam.

4. Membaca Surat Al-Fatihah


5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah

Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :


"Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya."
(HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).

Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :


"Allahummaghfir lahu warhamhu, waaafihi wafu anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi
madkhalahu, waghsilhu bil-mai watstsalji wal-baradi."

7. Doa Setelah Takbir Keempat


Misalnya doa yang berbunyi :
"Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa badahu waghfirlana wa lahu.."

8. Salam
Berikut ini adalah Tata Cara, Urutan dan Do'a Sholat Jenazah :

1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :

"Ushalli alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi taaalaa.."

Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi taaalaa.."

2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."

3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli Alaa
Muhamad?"

4. Setelah Takbir ketiga membaca:

Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa
hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan,
sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada
keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan
masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.

atau bisa secara ringkas :

"Allahummagh firlahu warhamhu waaafihi wafu anhu.."

Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"

5. Setelah takbir keempat membaca:


"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa badahu waghfirlanaa walahu.."

Artinya:
"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada
kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya"

6. "Salam" kekanan dan kekiri.

Catatan: Jika jenazah wanita, lafazh hu diganti ha.


Shalat Gaib
Rukun yang pertama : Niat
Niat adalah tonggak utama dari segala macam ibadah yang kita laksanakan. Sebagaimana shalat pada
umumnya, shalat ini pun tidak akan sah jika tidak diniatkan terlebih dahulu. Sebagaimana yang terjadi
pula pada ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan
sesuai niatnya.(HR. Muttafaq Alaihi). Jadi sekalipun niat terletak di dalam hati dan tidak perlu
dilafadzkan keras, tetap saja kita harus berniat untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Dan
khusus pada poin ini adalah niat untuk shalat ghaib bagi si mayit. "Ushalli alal mayyitil ghaaibi ar-
baa takbiiraatin fardlal kifaayati (makmuuman/imaaman) lillaahi taaalaa,allahu akbar."

Rukun yang kedua : Berdiri Bila Mampu


Dalam shalat wajib dan sunnah lainnya, seseorang diberikan keringanan untuk shalat dengan posisi
duduk, bahkan berbaring jika kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat
sambil berdiri. Begitu pula dengan shalat jenazah dan shalat ghaib. Kecuali memang seseorang tersebut
benar-benar memiliki udzur atau alasan yang syar'i sehingga membebaskannya dari posisi shalat sambil
berdiri. Namun, jika masih bisa diusahakan untuk shalat sambil berdiri, maka itu yang lebih baik baginya.

Rukun yang ketiga : Takbir sebanyak 4 kali


Sebagaimana hadits Nabi Muhammad dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja
Najasyi dengan shalat ghaib dan beliau bertakbir 4 kali. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari: 1245,
Muslim: 952 dan Ahmad 3:355). Inilah yang menjadi acuan untuk melaksanakan shalat ghaib dengan
jumlah takbir sebanyak 4 kali. Seperti yang telah diketahui bahwa setelah sebelumnya menjadi seorang
pemeluk nasrani yang taat, Raja Najasyi dapat masuk Islam ketika mendengar berita kerasulan
Muhammad SAW.

Rukun yang keempat : Membaca Surat Al-Fatihah sebagaimana shalat pada umumnya.
Rukun yang kelima : Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana ketika bacaan sholat pada
tahiyyat umumnya.

Rukun yang keenam : Memanjatkan doa teruntuk Jenazah sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang
artinya, "Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya." Hadits Riwayat Abu Daud:
3199 dan Ibnu Majah: 1947. Lafadz doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW diantaranya,
"Allahummaghfirlahu warhamhu, waaafihi wafu anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi madkhalahu,
waghsilhu bil mai watstsalji wal barad."

Rukun yang ketujuh : Berdoa Setelah Takbir Keempat, "Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa
badahu waghfirlana wa lahu."

Rukun yang kedelapan : Salam


Untuk menyelenggarakan shalat ghaib ada beberapa pendapat bahwa ada perintah untuk disyariatkan
shalat ghaib, baik apakah jenazah itu sudah dishalatkan secara langsung ataupun belum dishalatkan.
Salah satu ulama yang berpendapat demikian adalah Imam Ibnu Hazm. Beliau berkata dalam kitabnya Al-
Muhalla (5/169, no.260) bahwa "Mayit tetap dishalatkan ghaib, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah menyalatkan raja Najasyi bersama para sahabatnya dalam beberapa shaf. Ini merupakan ijma'
mereka yang tidak boleh dibantah.

Anda mungkin juga menyukai