Anda di halaman 1dari 2

BAB III

3.1 Metode dan jenis penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (Ibrahim et
al., 2018; Moleong, 2012) mendefinisikan metode kualitatif sebagai metode penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa bahasa tulisan atau lisan orang dan perilaku yang dapat diamati,
bukan dalam (Ma' ruf, 2015; Winarno, 2018). Sugiono (Nurdin & Hartati, 2019; Salim & Syahrum, 2012;
Sidiq & Choiri, 2019; Suyitno, 2018) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji
kondisi objek alam, dimana peneliti sebagai alat kuncinya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Nasir (Rukayat, 2018), jenis penelitian
deskriptif adalah menggambarkan suatu keadaan dengan sebenar-benarnya, autentik dan sebenar-
benarnya, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan fakta yang
sistematis, benar dan akurat, sifat dan hubungan antara fenomena yang diteliti. Karena pengalaman
setiap orang dalam membantu anak belajar berbeda-beda, tidak mungkin untuk mengukur fenomena
situasi stres yang dialami ibu dengan anak-anak mereka.

Oleh karena itu, perlu digunakan metode kualitatif, khususnya penelitian deskriptif, karena metode ini
merupakan cara yang baik untuk menggambarkan kondisi yang terjadi di lapangan.

3.2 Tempat belajar

Penelitian akan dilakukan di SD Negeri 22 Banda Aceh, Jl. Nyak Adam Kamil III, Neusu Jaya, Kec. Baitur
Rahman, Kabu. Banda Aceh, Aceh. Waktu penelitian direncanakan dengan penelitian yang dilakukan
pada tahun ajaran 2020/2021.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mentah. Menurut Bugin (Kurniasari &
Memarista, 2017), data mentah adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama tempat
penelitian atau subjek penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah ibu-ibu siswa SD
Negeri 22 Banda Aceh sebagai informan/subjek. Data yang dikumpulkan berupa
ungkapan/pendapat/persepsi subjek tentang segala hal yang berkaitan dengan situasi stres ibu yang
mendampingi anaknya dalam belajar.

3.3 Topik penelitian dan objek penelitian

Subyek penelitian adalah penyedia informasi faktual domain yang relevan dengan pertanyaan penelitian
yang diteliti. Subyek dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling
dengan mengidentifikasi tujuan atau kriteria tertentu (Mamik, 2015). Dalam penelitian ini, subjek yang
digunakan adalah ibu bekerja dan tidak bekerja. Jumlah responden berdasarkan kriteria tersebut adalah
12 orang, Ada rincian untuk 6 ibu bekerja, 2 dari setiap kelas bawah, dan 6 ibu tidak bekerja, 2 dari
setiap kelas bawah. Menggunakan kriteria subjek yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Ibu rumah tangga dan ibu pegawai negeri sipil, pekerja tidak tetap, pengusaha, petani dan buruh.

2. Ibu dengan anak di kelas bawah sekolah dasar.

3. Ibu dengan anak yang bersekolah di SD Negeri 22 Banda Aceh

4. Ibu-ibu yang memberikan bantuan belajar kepada anak-anak di kelas bawah.

5. Direkomendasikan untuk ibu-ibu yang membimbing penelitian belajar anaknya.

6. Bersedia menjadi informan.

Subyek penelitian adalah suatu keadaan yang menjadi fokus penelitian, seseorang ingin melakukan
penelitian untuk mendapatkan data yang ditargetkan. .kondisi yang dimaksud dapat berupa sifat,
kuantitas dan kualitas (benda, orang dan lembaga), bisa juga dalam bentuk perilaku, aktivitas, opini,
opini, evaluasi, dll. Objek penelitian ini adalah situasi stres para ibu yang menemani anaknya belajar.
3.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan
utama penelitian adalah untuk memperoleh data (Sugiyono, 2015). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dengan subjek penelitian.

Wawancara atau interview adalah suatu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan untuk mengkaji secara lebih
detail dan mendalam informasi yang diperoleh dari data observasi. Untuk penelitian ini, peneliti akan
mewawancarai beberapa orang tua kelas bawah, ibu yang bekerja dan tidak bekerja, untuk memahami
stres menemani anaknya belajar.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar mendapatkan informasi yang
dibutuhkan secara lebih mendalam. Wawancara dengan informan direkam oleh peneliti menggunakan
rekaman handphone, dan peneliti juga mencatat informasi penting yang disampaikan oleh informan
selama wawancara.

3.5 Teknologi Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi. Data olahan adalah data yang
diperoleh ketika data dikumpulkan dari wawancara lapangan untuk memudahkan pemahaman dan
menginformasikan temuan kepada publik. Sehingga karakteristik data yang diperoleh mudah dipahami
dan berguna untuk menjawab pertanyaan yang ada (Primastuti, 2015).

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menurut (I Made Wirartha, 2006), yaitu:

“Teknik analisis deskriptif kualitatif adalah analisis, deskripsi, dan peringkasan dari berbagai situasi
dalam berbagai data yang dikumpulkan dalam bentuk wawancara atau observasi tentang masalah yang
diteliti di lapangan”.

Jenis analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, dengan cara mereduksi data,
menampilkan data, dan menarik kesimpulan.

1) Reduksi data

Reduksi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan pada penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan
pola. Dengan cara ini, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan membantu
untuk mengumpulkan data lebih lanjut dan menemukannya saat dibutuhkan.

2) Tampilan data

Penyajian data adalah kegiatan ketika informasi dikumpulkan, sehingga memberikan kemungkinan
untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Bentuk penyajian data dapat berupa teks
deskriptif, seperti: deskripsi singkat, diagram, hubungan antar kelas, flowchart, dll. Tabel ini
mengelompokkan pengaturan bersama dalam bentuk yang ringkas dan mudah digunakan, membuatnya
lebih mudah untuk melihat apa yang terjadi dan apakah kesimpulan yang ditarik benar atau perlu
dianalisis ulang.

3) menarik kesimpulan

Setelah penyajian data, menarik kesimpulan dan melakukan validasi data. Kesimpulan awal yang
disajikan masih bersifat pendahuluan dan dapat berubah jika bukti pendukung yang kuat tidak
ditemukan pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun, kesimpulan yang disajikan dapat
dipercaya jika kesimpulan yang ditarik oleh peneliti ketika mereka kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan data adalah valid dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai