Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 I Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong
(2014, h. 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi tindakan, dan lain-lain yang disajikan dalam bentuk deskripsi
kata-kata dengan menggunakan berbagai metode ilmiah. Menurut Sugiyono
(2016:16) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah dan
menguraikannya secara detail guna memahami pusat fenomena dari suatu
masalah. Analisis kualitatif dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan
makna data guna menjawab permasalahan dalam penelitian. Dalam analisis
kualitatif peneliti mendeskripsikan, menghubungkan, membandingkan, kemudian
memberi makna dari data-data yang telah dianalisis. Sebab data-data dalam
penelitian kualitatif berupa kalimat, dokumen, dan gambar. Oleh karena itu,
berdasarkan tujuan penelitian maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
karena data yang didapatkan dalam bentuk kata-kata dan bahasa yang
pengumpulannya berdasarkan keadaan atau situasi sekarang.
Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka
(Sugiyono, 2016, h. 16). Hasil data dari sebuah penelitian berasal dari hasil
wawancara, observasi, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lainnya
(Meleong, 2019, h. 9)

31
32

3.2 iTempat dan Waktu iPenelitian


3.2.1 iTempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Gunungtua
Kabupaten Padang Lawas Utara yaitu SDN 101090 Gunungtua yang beralamat di
Jalan Bangau Pasar Gunungtua,Lingkungan V Kelurahan Pasar Gunungtua
Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara. Peneliti mengambil
lokasi ini karena sebelumnya peneliti melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

3.2.2 iWaktu iPenelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu pada bulan
Maret sampai April tahun 2022.
33

Tabel 3.1 Waktu Penelitian


No Jumlah Bulan
Kegiatan
Desemb Januari Februar Maret April Mei
er i
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penulisan
Proposal
2. Seminar
Proposal
3. Perbaikan
Proposal
4. Pengambil
an
Data
5. Analisis
Data
6. Penulisan
Skripsi
7. Ujian Meja
Hijau

3.3 iSubjek idan iObjek iPenelitian i

3.3.1 iSubjek iPenelitian


Subjek penelitian adalah tempat data variabel penelitian diperoleh. Istilah
subjek penelitian merujuk kepada orang atau individu dan kelompok yang
dijadikan unit usaha atau satuan kasus diteliti (Arikunto, 2010, h. 152)
Jumlah peserta didik kelas V di SD Negeri 101090 Kab Padang Lawas
Utara Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 59 orang, dimana jumlah siswa
kelas VA berjumlah 32 orang, jumlah siswa kelas V-B 27 siswa..
34

Untuk menentukan peserta didik mana yang akan menjadi subjek


penelitian, maka dipilihlah peserta didik yang memenuhi kriteria pemilihan subjek
karena didalam penelitian ini pemilihan subjek mengunakan teknik purposive
sampling yaitu pengambilan subjek dengan kriteria tertentu atau tujuan tertentu,
yaitu dengan cara pengambilan sampel dari data kemampuan awal matematis
(KAM) siswa.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sumber data dipilih


dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan dan tujuan tertentu ini,
seperti mereka yang diyakini paling tahu apa yang kita harapkan, atau mungkin
seorang penguasa. Hal ini memungkinkan peneliti untuk dengan mudah
menyelidiki objek atau situasi sosial yang diteliti.

Maka ada tiga kriteria pemilihan subjek dalam penelitian ini, berikut
penjelasannya:

1. Peserta didik yang telah mendapatkan pembelajaran materi Perbandingan


dibuktikan dengan nilai ulangan harian sebagai kemampuan awal
matematis (KAM) kelas V.
2. Peserta didik yang mengalami miskonsepsi dilihat dari banyaknya soal tes
yang teridentifikasi miskonsepsi berdasarkan CRI.
3. Peserta didik yang dimungkinkan bisa mengkomunikasikan pemikirannya
baik secara lisan atau tulisan dengan meminta saran dari Wali Kelas V.
35

3.3.2 iObjek iPenelitian


Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian adalah objek
penelitian yang akan diteliti. Dimana objek penelitian tersebut mengandung
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian untuk dicari solusinya. Objek
penelitian adalah Variabel yang diteliti oleh peneliti dilapangan tempat penelitian
dilakukan (Supriati, 2015, h. 44). Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa
objek penelitian adalah uraian tentang gambaran sasaran ilmiah yang diuraikan
dalam rangka memperoleh informasi dan data untuk tujuan atau kegunaan
tertentu. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah miskonsepsi yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi Perbandingan
Dua Besaran Berbeda.

3.4 Jenis dan Sumber Data


3.4.1 Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dibawa langsung dari seorang peneliti ke
suatu sumber tanpa perantara. Sumber yang dimaksud dapat berupa benda-benda
atau sumber manusia. Teknik pengumpulan data primer ini tergantung dari jenis
data yang diperlukan tentang manusia, maka peneliti dapat memperolehnya
dengan menyiapkan seperangkat alat instrumen untuk melakukan observasi
langsung terhadap setting atau subjek penelitian.
Oleh karena itu, data primer yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah
data-data yang menyangkut hal-hal tentang:

1. Bagaimana bentuk miskonsepsi yang terjadi dalam menyelesaikan soal


essay pada materi Perbandingan ditinjau dari kemampuan awal matematis

2. Apa faktor penyebab miskonsepsi peserta didik kelas V SDN 101090


Gunungtua yang terjadi dalam menyelesaikan soal essay pada materi
Perbandingan ditinjau dari kemampuan awal matematis.
36

a. Data Sekunder
Data sekunder adalah data dari sumber lain. Data ini biasanya disajikan dalam
bentuk bagan, grafik, atau tabel yang berisi informasi penting. Menurut Husain
(2009,h. 42) Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain seperti tangan
kedua, ketiga dan seterusnya. Artinya, itu diteruskan ke satu atau lebih pihak yang
tidak penelitian sendiri. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
terdapat di SDN 101090 Gunungtua adalah historis SDN 101090 Gunungtua.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data berasal dari peserta didik yang berasal dari data kasus dan
data pribadi. Hal ini karena data yang dikumpulkan berasal dari kasus tertentu dan
hanya berlaku untuk kasus tertentu. Dan ini adalah informasi tentang apa yang
akan dialami siswa tertentu ketika memecahkan masalah matematika.

3.5 Prosedur idan iRancangan iPenelitian

Rumusan Tujuan
Judul Masalah Masalah
Penelitian Penelitian

Pengolahan Pengumpulan
Hasil Data
Data Data

Penyajian
Kesimpulan
Data

Gambar i3.1 iSkema iRancangan iPenelitian

a. Menentukan Judul, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

Dalam tahap ini yaitu menentukan judul penelitian terlebih dahulu dari sebuah
informasi yang ada di salah satu sekolah di Gunungtua yang sebelumnya telah
disepekati dalam bentuk proposal skripsi ke tahap penulisan skripsi. Setelah judul
37

ditetapkan maka tahap selanjutnya adalah mengangkat dan menentukan rumusah


masalah penelitian yang menjadi kajian pokok yang akan dibahas.
Dari rumusan masalah yang telah diangkat tersebut kemudian menyimpulkan
tujuan dari keingintahuan penulis terhadap Miskonsepsi Siswa kelas V dalam
menyelesaikan soal Matematika perbandingan di SDN 101090 Gunungtua.
b. Pengumpulan Data
Untuk mengetahui jawaban atas rumusan dan tujuan dari peneitian ini, maka
pengumpulan data yang relevan adalah caranya. Maka dalam tahap ini dilakukan
berbagai cara untuk mendapatkan informasi,diantaranya dengan melakukan
observasi langsung ke lokasi penelitian dengan mengamati peristiwa dari berbagai
aspek, melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Guru wali kelas,
melakukan tes miskonsepsi yang sudah di validasi salah satu dosen, melakukan
wawancara, melakukan dokumentasi dan melakukan kegiatan yang berkaitan dan
mencari informasi lainnya yang mendukung penelitian ini. Dari kegiatan tersebut
maka akan memperoleh hasil informasi dan data yang diinginkan.
c. Tahap Pengolahan Data
Analisis data adalah usaha dari peneliti untuk merangkum, menyusun dan
menyajikan tulisannya yang kemudian dianalisis sesuai dengan struktur kategori
penelitian yang sistemasis. Data hasil dari tes diagnostik miskonsepsi dilengkapi
CRI, wawancara, dan dokumentasi kemudian dirangkum dan juga diseleksi.
Dalam proses menyeleksi dan merangkum data harus didasarkan pada
permasalahan yang ada. Proses pelaksanaanya harus dimulai sejak awal penelitian
hingga akhir. Maka semua informasi dan data penelitian yang diperoleh harus
segera dituangkan kedalam tulisan dan dianalisis.
d. Penyajian Data
Data yang sudah diproses pada tahap pengolahan data kemudian diolah
kembali dan dianalisis dengan menyajikannya ke dalam bentuk uraian, tabel, dan
gambar lalu dideskripsikan secara sitemastis.
e. Pengambilan Keputusan
Dari semua proses pengolahan data maka penulis menyimpulkan hasil dari
penelitian berdasarkan poin-poin yang penting sehingga menjelaskan jawaban dari
rumusan masalah yang ada.
38

3.6 Instrumen idan iTeknik iPengumpulan iData


3.6.1IInstrumen iPenelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data sesuai
dengan permasalahan yang sedang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar tes diagnostic dilengkapi CRI dan lembar pedoman
wawancara yang telah divalidasi oleh validator.

1. Tes Diagnostik dilengkapi CRI


Lembar tes diagnostic dilengkapi CRI digunakan untuk mengetahui jenis
miskonsepsi dan penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Lembar Tes
Diagnostik terdiri dari 4 butir soal yang mencakup semua sub bab dari materi
perbandingan dengan alokasi waktu 60 menit. Kisi-kisi tes diagnostic dilengkapi
CRI yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
39

Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk Aspek No


soal
Kognitif
Soal
3.3 Menjelaskan 3.3.1 Menganalisis Uraian C3 1
perbandingan dua perbandingan dua besaran
besaran yang berbeda yang berbeda (kecepatan
(kecepatan sebagai sebagai perbandingan jarak
perbandingan jarak dengan waktu)
dengan waktu, debit
3.3.2 Menganalisis Uraian C2 2
sebagai perbandingan
perbandingan dua besaran
volume dan waktu)
yang berbeda (debit sebagai
perbandingan volume dan
waktu)

4.3 Menyelesaikan 4.3.1 Menyelesaikan Uraian C2 3


masalah yang masalah yang
berkaitan dengan berkaitan dengan
perbandingan dua perbandingan dua
besaran yang berbeda besaran yang berbeda
(kecepatan, debit) (kecepatan)
4.3.2 Menyelesaikan Uraian C4 4
masalah yang
berkaitan dengan
perbandingan dua
besaran yang berbeda
(debit)
Tabel 4.1 Kisi-kisi Tes diagnostic dilengkapi CRI

2. Lembar Pedoman Wawancara


40

Lembar pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui lebih lanjut


penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa serta untuk memastikan jenis
miskonsepsi yang dialami siswa dalam mengerjakan Tes diagnostic Uraian
dilengkapi CRI.

Tabel 4.2 Kisi-kisi Lembar Pedoman Wawancara

Aspek Indikator

Pendapat siswa dan perolehan 1. Memastikan siswa paham


jawaban siswa cara mengerjakan/ menjawab
soa dan lalasan jawaban
siswa serta perolehan konsep
oleh siswa
2. Kepercayaan diri siswa
dalam menjawab soal
3. Kesulitan siswa dalam
menjawab pertanyaan
4. Asal jawaban yang ditulis
siswa
Pendalaman konsep untuk 5. Pendalaman konsep-konsep
menggali pemahaman siswa yang ditulis oleh siswa

Kebiasaan belajar siswa 6. Ketertarikan terhadap


pelajaran matematika
7. Ketertarikan terhadap materi
Perbandingan Dua Besaran
Berbeda
8. Bagian materi Perbandingan
Dua Besaran Berbeda yang
sulit.
41

Metode mengajar 9. Respon siswa terhadap


metode guru dalam
menjelaskan konsep
Perbandingan Dua Besaran
Berbeda
Guru 10. Pertentangan konsep antara
buku teks dengan guru dan
pengetahuan siswa
sebelumnya
Buku yang digunakan 11. Buku yang digunakan siswa
dalam belajar materi
Perbandingan Dua Besaran
Berbeda

Soal Tes diagnostic uraian dilengkapi CRI dan pedoman wawancara


disusun oleh peneliti dengan persetujuan dosen pembimbing dan guru
matematika. Sebelum Tes diagnostic uraian dilengkapi CRI diujikan, peneliti
terlebih dahulu melakukan validasi. Pada tahap validasi, instrument akan diuji
kevalidannya. Suatu tes atau instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilaksanakannya pengukuran tersebut.

3.6.2 iTeknik iPengumpulan iData


Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh data-data yang
diperlukan serta dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai
dengan rumusan masalah pada penelitian yang dilaksanakan. Pada penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Tes
Teknik yang digunakan guna tujuan pengukuran merupakan pengertian dari
tes, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa untuk mengukur aspek kemampuan
siswa. Tes ini diujikan kepada siswa agar peneliti mengetahui jenis miskonsepsi
42

dan penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa.Tes diagnostik yang


dilengkapi dengan Certainty of Respons Indeks (CRI) digunakan dalam tes
penelitian ini. Menurut Endang Poerwanti dkk (2008, h. 316) tes diagnostik
merupakan tes yang diberikan sesudah materi pembelajaran disajikan, dan tes
diagnostik dalam penelitian ini adalah soal tes essai materi Perbandingan Dua
Besaran Berbeda.

2. Wawancara
Percakapan dengan maksud tertentu adalah pengertian dari Wawancara.
Sugiyono (2016, h. 316) menyatakan wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.
Kegiatan wawancara ini dilakukan setelah siswa mengerjakan tes serta
kegiatan ini hanya dilakukan kepada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi
paling banyak. Selain itu, peneliti juga menggunakan pedoman wawancara dan
tape recording untuk membantu jalannya wawancara. Sehingga peneliti dapat
memperoleh data secara mendalam terkait jenis miskonsepsi dan penyebab
miskonsepsi yang dialami oleh siswa.
43

3. Dokumentasi
Data dokumenter dalam penelitian ini adalah data historis dan geografis
serta aktivitas pembelajaran di kelas. Menurut Arikunto (2010, h. 274)
dokumentasi ialah mencari data tentang sesuatu dan variabel berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan lain-lain.
Sedangkan menurut Sugiyono (2016, h. 326) dokumentasi adalah catatan
peristiwa masa lalu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dokumen
yang dikumpulkan saat dokumentasi dapat berupa teks manusia, foto, atau
karya monumental.

3.7 Teknik iAnalisis iData


Analisis adalah proses memecah subjek menjadi bagian-bagian yang berbeda,
mempelajari bagian-bagian itu sendiri dan hubungan di antara mereka, dan
mendapatkan pemahaman yang tepat tentang keseluruhan makna. Sedangkan data
adalah sebuah informasi yang dapat diproses atau diolah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis data ialah proses mengurai atau menjabarkan sebuah
informasi sehingga dapat dikategorikan dalam sebuah pola kemudian dapat
diperoleh sebuah konsep. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan
terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Analisis Data Tes diagnostic uraian dilengkapi CRI
Data yang diperoleh peneliti dalam tes diagnostik uraian dengan CRI
adalah data kualitatif, maka peneliti tidak fokus pada skor, melainkan proses kerja
siswa yang dilalui siswa saat menyelesaikan Tes diagnostik dengan CRI. Berikut
adalah urutan proses analisis data dalam Tes diagnostik uraian dengan CRI:
a. Tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu reduksi data. Reduksi data
adalah menyederhanakan data, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal
penting, membuang data yang tidak perlu, sehingga dapat ditentukan
D
R
jenisnya. APada tahap ini dimulai dengan mengelompokkan hasil tes siswa
F
T
ke dalam kategori Paham Konsep (PK), Tidak Tahu Konsep (TTK), dan
Miskonsepsi (M) sesuai dengan kombinasi jawaban Tes diagnostic uraian
dilengkapi CRI. Tingkat keyakinan tergolong rendah apabila siswa
44

memilih skala 0 atau 1 atau 2, sedangkan tingkat keyakinan tergolong


tinggi apabila siswa memilih skala 3 atau 4 atau 5 seperti berikut ini:
CRI Kriteria

0 jawaban yang benar-benar tidak tahu

1 Jawaban sedikit tahu

2 jawaban tidak yakin

3 Jawaban yakin

4 jawaban yang sedikit pasti

5 jawaban yang sangat pasti

Sumber: (Novitasari, 2019)


Kriteria CRI Rendah <2,5 (0-2) CRI Tinggi > 2,5(3-
Jawaban 5)
Jawaban benar Jawaban benar tapi CRI rendah Jawaban benar dan
berarti Tidak tahu konsep/ CRI tinggi berarti
jawaban mengandung tebakan Menguasai konsep
atau beruntung dengan baik
(lucky guess)
Jawaban salah Jawaban salah dan CRI rendah Jawaban salah tapi
berarti Tidak tahu konsep CRI tinggi berarti
Miskonsepsi
Sumber: (Novitasari, 2019)
45

b. Setelah mengetahui kategori siswa yang termasuk paham konsep, tidak


paham konsep, dan miskonsepsi untuk setiap soal dan mendapatkan
jumlah siswa di setiap kategori, langkah selanjutnya adalah menyajikanan
data. Pada tahap ini, data yang telah direduksi ditampilkan dalam bentuk
tabel untuk memudahkan analisis data dan penarikan kesimpulan.
Selanjutnya, lembar jawaban siswa yang termasuk pada kategori
miskonsepsi diambil dari jawaban lengkap siswa untuk mengidentifikasi
pertanyaan dan indikator yang menyebabkan siswa miskonsepsi.
Disamping itu, juga dipaparkan script wawancara yang dilakukan kepada
siswa yang mengalami miskonsepsi untuk mempelajari lebih lanjut
penyebab miskonsepsi. Sehingga dapat memudahkan untuk
mendeskripsikan penyebab miskonsepsi siswa.
c. Tahapan yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Pada tahap ini peneliti
menyimpulkan jenis miskonsepsi siswa dengan merujuk pada teori Amien.
Peneliti juga mengaitkan hasil data yang sudah tersaji dengan teori- teori
serta hasil penelitian yang terdahulu untuk memperkuat hasil dari
penelitian tersebut.
2. Analisis Data Wawancara
a. Tahap yang pertama yaitu reduksi data, dimana tahapannya sebagai
berikut:
1. Peneliti mendengarkan secara berulang-ulang rekaman wawancara
yang telah direkam menggunakan tape recorder.
2. Menuliskan hasil wawancara yang berupa pertanyaan dari peneliti
serta penjelasan dari narasumber. Pada tahap ini peneliti memberikan kode
untuk setiap subjek agar lebih mudah dalam menganalisis datanya. Berikut
D
R
adalah cara
A pengkodean pada hasil wawancara :
F
T
P = Peneliti
MIS = Subjek
a = Digit setelah MIS
Digit ini menyatakan subjek ke-a, dengan a = 1,2,3 dan 4
Contoh :
MIS-1 = Subjek Pertama
46

3. Memeriksa kembali penulisan hasil wawancara dengan


membandingkan rekaman dari tape recorder untuk mengantisipasi adanya
kesalahan data.
a. Tahapan kedua yang dilakukan yaitu penyajian data. Pada tahap ini
peneliti menyajikan data yang sudah direduksi menjadi lebih sistematis.
Hal ini bertujuan supaya lebih mudah membaca data serta memudahkan
peneliti pada saat tahap penarikan kesimpulan. Pada tahap penyajian data,
peneliti menyajikan data dengan teks naratif atau uraian dari data yang
telah direduksi sebelumnya. Penyajian data disini berupa penjelasan-
penjelasan tentang jenis-jenis dan penyebab miskonsepsi siswa dari
subjek-subjek yang telah terpilih. Adapun langkah-langkah penyajian data
dalam penelitian ini yaitu :
1. Menyajikan data hasil wawancara yang awalnya berupa rekaman
suara menjadi tulisan.
2. Meneliti kembali kebenaran dan kekonsistenan subjek dalam
memberikan informasi kepada peneliti sehingga data yang
didapatkan benar dan valid.
3. Menelaah dan menganalisa data yang telah valid untuk
mendeskripsikan jenis-jenis dan penyebab miskonsepsi siswa
dalam menyelesaikan soal perbandingan dua besaran berbeda.
b. Tahapan terakhir yang dilakukan yaitu tahap penarikan kesimpulan untuk
memberikan arti yang mudah dipahami terhadap data yang telah dianalisis.
Pada tahap ini, peneliti juga melakukan verifikasi terhadap data yang
sudah tersaji dengan mengaitkan hasil dan kesimpulan dengan teori- teori
serta hasil penelitian yang terdahulu untuk memperkuat hasil dari
penelitian tersebut. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna dari data
yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan
untuk menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang ada
47

Gambar 3.2 Komponen Dalam Analisis Data


Dari igambar idiatas idapat idisimpulkan ibahwa iproses ipenelitian
iini idilakukan iberulang-ulang idan isaling iberkaitan isatu isama ilain
ibaik idari isebelum idi ilapangan,selama idi ilapangan isampai iselesai.
3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan triangulasi untuk menguji reliabilitas atau
validitas data. Triangulasi adalah proses pemeriksaan data dan melihat hasil dari
sumber yang berbeda dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi dapat
dibagi menjadi empat metode: triangulasi sumber, triangulasi peneliti, triangulasi
metodologi, dan triangulasi teoretis.
Dari keempat jenis teknik triangulasi tersebut, peneliti menggunakan
Triangulasi teknik dan Triangulasi sumber. Triangulasi Teknik dilakukan untuk
menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
dengan tes, wawancara serta teori dari sumber data dicek kembali dengan teknik
observasi. Sedangkan triangulasi sumber dilakukan dengan cara memberikan tes
kepada sumber yang berbeda yaitu peserta didik dan tingkat kemampuan awal
matematis yang berbeda. Triangulasi sumber ialah salah satu teknik triangulasi
dengan menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan
sumber perolehan data. Jika data pada Tes Diagnostic Uraian dilengkapi CRI
nantinya akan ditemukan kecocokan dengan hasil data wawancara maka data
tersebut benar-benar valid. Namun, jika hasil data yang ditemukan dari triangulasi
tidak cocok dengan hasil data yang awal, maka perlu dilakukan adanya
pengulangan proses triangulasi dengan menggunakan pendekatan yang berbeda
hingga ditemukan hasil penelitian yang benar-benar relevan.

Anda mungkin juga menyukai