Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).

Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,

terperinci, dan mendalam terhadap suatu objek tertentu dengan

mempelajarinya sebagai suatu kasus. Seorang peniliti untuk memperoleh

data akan terjun kelapangan secara langsung. Dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Persiapan, mengkaji bahan pustaka,

b) Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk

masuk dalam lokasi

c) Menjalin hubungan social dengan orang yang di teliti

d) Memilih peran social

e) Mengumpulkan data d lapangan

Tujuan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif

atau mendalam tentang latar belakang kondisi tertentu, dan interaksi

lingkungan sesuatu unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat. Dengan demikian penelitian lapangan ini bertujuan

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

atau kelompok tertentu atau untuk mengetahui frekuensi penyebaran suatu

gejala-gejala lain dalam kondisi tertentu.

16
2. Sifat Penelitian

Sesuai dengan judul dan fokus permasalahan yang diambil maka sifat

penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif. Sifat penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan,

mencatat, menganalisis, dan menginterpresentasikan kondisi-kondisi yang

sedang berlangsung.

Maka sifat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif

kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis

fakta dan fenomena mengenai bimbingan konseling bagi siswa broken

home di SMPN 4 Alla.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP NEGERI 4 ALLA. Penelitian ini

dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber atau asal mula diperolehnya data

primer. Data primer adalah data pokok dalam bentuk verbal atau kata-kata

yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subyek yang dipercaya dalam suatu poplasi, dalam hal ini adalah subyek

penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.

17
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

secara langsung dari sumbernya, baik wawancara, observasi, maupun

laporan dalam bentuk dokumen yang kemudian diolah dan dianalisis oleh

peneliti. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Guru BK dan siswa

yang terkena kasus Broken Home.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah segenap media yang mampu

memberikan atau mendukung data-data yang dibutuhkan untuk subyek

penelitian.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang menja disumber dan

dapat memberikan data terkait dengan penelitian yang akan

dilaksanakan. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah:

a. Guru BK merupakan subjek utama sebagai suatu kegiatan yang

diteliti untuk menggali data-data dalam penelitian ini.

b. Siswa yang memiliki kasus broken home. Teknik pengambilan

subjek menggunakan purpose sampling yaitu subjek yang

dipilih berdasarkan karakteristik yang dibutuhkan dalam

penelitian. Berdasarkan hasil pra penelitian siswa yang memiliki

kasus broken home berjumlah 3 siswa

18
2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pihak-pihak yang menjadi sampel dalam

sebuah penelitian, objek penelitian ini adalah metode konseling

individu dalam menangani siswa broken home yang digunakan guru

bimbingan dan konseling dalam mengatasi kasus tersebut di SMPN 4

ALLA khususnya kelas VIII.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian

ini, peneliti melakukan metode observasi secara terbuka yang berarti

pengumpulan data diketahui oleh subjek penelitian.

Hal-hal yang diobservasi berupa metode atau cara yang digunakan

oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani siswa broken home

Kelas VIII di SMPN 4 Alla.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah artinya pertanyaan datang dari

pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai

guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan peneliti. Jenis wawancara

yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang

19
dilakukan dengan membuat pertanyaan- pertanyaan sebelum dilakukannya

wawancara. Pada saat wawancara peneliti membaca pertanyaan yang telah

dibuat, sekaligus untuk dicatat dan ceklist pertanyaan yang telah terjawab

oleh responden.

Perolehan data yang akurat dalam penelitian ini maka peneliti

mengadakan wawancara dengan subjek peneleitian (informan) yang akan

diambil dari Guru BK dan siswa yang terdampak kasus Broken Home.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya arsip, surat

tertulis. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mencatat, menyalin,

menggandakan data atau dokumentasi tertulis lainnya. Dokumentasi yang

diperlukan peneliti berupa dokumen atau arsip yang berhubungan dengan

judul penelitian, baik sejarah, visi misi, struktur, dan sebagainya.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dan subjek guna mendapatkan infromasi

terkait penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi tidak

terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan tidak menggunakan pedoman

observasi sehingga peneliti menembangkan pengamatannya berdasarkan

perkembangan yang terjadi dilapangan.

20
2. Pedoman Wawancara

Suatu bentuk dialog yang diadakan oleh peneliti untuk memperoleh

informasi dari responden dinamakan interview. Instrumennya dinamakan

pedoman wawancara atau interview guide. Dalam pelaksanaannya,

interview dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur (bebas).

Secara bebas artinya pewawancara bebas menanyakan hal apa saja kepada

terwawancara tanpa harus membawa lembar pedomannya. Syarat

interview seperti ini adalah pewawancara harus tetap mengingat data yang

harus terkumpul. Lain halnya dengan interview yang bersifat terpimpin,

pewawancara atau peneliti dalam hal ini berpedoman pada pertanyaan

lengkap dan terperinci, layaknya sebuah kuesioner yang akan dijawab ole

responden nantinya. Selain itu ada juga interview yang bebas terpimpin,

dimana pewawancara bebas melakuakan interview dengan hanya

menggunakan pedoman yang memuat garis besarnya saja.

Berdasarkan judul penelitian, peneliti menggunakan instrumen

wawancara terstruktur yang telah disusun sebelumnya yang akan menjadi

pedoman dalam mengumpulkan data terkait bimbingan konseling individu

siswa broken home.

Berdasarkan judul penelitian, peneliti menggunakan instrumen

wawancara terstruktur yang telah disusun sebelumnya yang akan menjadi

pedoman dalam mengumpulkan data terkait Konseling Individu bagi

Siswa Broken Home (Studi Kasus Siswa Kelas VIII di SMPN 4 ALLA)

21
3. Bentuk Instrumen Dokumentasi

Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman

dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari

datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel yang akan

dikumpulkan datanya sesuai dengan judul penelitian. Perbedaan antara

kedua bentuk instrumen ini terletak pada gejala yang diteliti. Pada pedoman

dokumentasi, peneliti cukup menuliskan tanda centang dalam kolom gejala,

sedangkan check-list, peneliti memberikan centang pada setiap pemunculan

gejala.

G. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, mengolah data dan memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang paling

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan hasil dari penelitian.

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kualitatif yaitu

pengumpulan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan, ataupun data lainnya.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah dipelajari

dan ditelaah, maka langkah selanjutnya memilih dan mengambil data-data mana

saja yang diperlukan. Data-data yang telah dipilih kemudian dikategorisasikan

hingga tersusun secara sistematis.

Setelah peneliti mendapatkan data yang diperlukan maka data akan diolah

dan dianalisis. Semua data yang diperoleh kemudian direduksi, dirangkum, dipilih

22
hal yang pokok dan difokuskan dalam konsep, tema dan kategori. Sehingga data

yang dikelolah lebih terstruktur dan akurat berdasarkan fakta kemudian diolah

dengan mengadakan teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi di lapangan

guna mengambil sesuatu kesimpulan dari penelitian ini.

H. Pengujian Keabsahan Data

Kualitas dari hasil penelitian dilihat dari keabsahan data yang diperoleh.

Untuk menentukan keabsahan data maka dilakukan suatu pengecekan data melalui

beberapa kriteria yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan

kepastian.

Salah satu cara untuk melakukan pengecekan yaitu dengan mengguanakan

metode triangulai. Triangulasi adalah metode pengecekan data dengan

menggabungkan multimetode pada saat mengumpulkan dan menganalisis data.

Ada tiga jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber dan

triangulasi waktu.

Dalam penalitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu

membandingkan informasi yang diberikan oleh sumber yang satu dengan sumber

yang lain. Sumber yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Guru BK dan siswa

yang terdampak kasus broken home.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini memiliki prosedur tertentu. Adapun prosedur dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

23
persiapan sebagai berikut:

a. Menentukan lokasi dan waktu penelitian.

b. Meminta izin kepada Rektor UNIMEN.

c. Melakukan kesepakatan dengan guru terkait dengan penelitian.

d. Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian.

2. Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi Pertama yaitu metode

observasi dan dokumentasi dengan mengamati, mencari dan menelaah

berbagai sumber informasi yang relevan dengan penelitian. Sesi kedua

yaitu metode wawancara dengan responden yang telah ditentukan.

24
DAFTAR PUSTAKA

AkbarAli. (2016). Merawat Cinta Kasih. Jakarta:Pustaka Agama.

Anjar V Tabah. (2013). Metode Konseling Individu Dalam Mengatasi Persoalan


Bullying diMAN Temanggung. Yogyakarta: fakultas dakwah dan
komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

Arikunto Suharsimi. (1997). Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: RinekaCipta..

BadrujamanAip. (2011). Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan


Konseling.
Jakarta:indeks..

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.(1998). Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka..

GunawanYusuf. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling:Buku Panduan


Mahasiswa.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama..

Gantina Komalasari dkk,(2014).Teori dan Teknik Konseling,Jakarta:Indeks


Permata Putri.
Harian Jogja, Edisi1, 30 Maret 2021.

Moleong Lexy.Metode Penulisan Kualitatif. Edisirevisi.


Bandung:Rosada.2008.JihnM.

Khairani Makmum. (2014).Psikologi Konseling. Yogyakarta: Aswaja Pressindo..

Lubis Akhyar Saiful. (2007). Konseling Islami. Yogyakarta:Elsaq Press..

Prayitno. (2004) Dasar-Dasar Bimbingan dan


Konseling.Yogyakarta,RinekaCipta..

Rahma Diana Ayu.(2013).Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak


(P2TPA) Rekso Dyah Utamu Yogyakarta dalam Menangani Korban
Broken Home.Yogyakarta:fakultas Ushuludin,UIN Sunan Kalijaga..

SudrajadAkmad. (2011.) Mengatasi Masalah Siswa Melalui Layanan Konseling


Individual.
Yogyakarta:Paramitra Publising.

25
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kombinasi (mixedmethods).
Bandung:Alfabeta.

Sukinah. (2016) Pemenuhan Fungsi Keluarga bagi Anak Broken Home oleh Balai
Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja(BPRSR) Beran Tridadi
Sleman. Yogyakarta,(Yogyakarta:Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan
Kalijaga.

Sudarto,(2016).Layanan Konseling Individu dalam Meningkatkan Kedisiplinan


Siswa MAN Yogyakarta III, (Yogyakarta: FakultasDakwah dan
Komunikasi, UINSunanKalijaga.

Tohirin.(2009). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis


Integrasi).
Jakarta:Raja Grafindo Persad.

Willis Sofyan S.(2010) . Konselinvg Individual Teori dan Praktek. Bandung :


Alfabeta.

26

Anda mungkin juga menyukai