Anda di halaman 1dari 42

Dikumpul oleh MuHAMMAD YANI

Pada tanggal 03 januari 2014


RAHMI SRIJULIANI RUTTUN
212 120 139/ D
Kelompok 1
Tugas 1

1. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat aljabar bilangan real terhadap operasi biner tambah dan
kali sebagai berikut:
Jawab:
( A 1 ) a+b=b+ auntuk semua a , b ∈ R ( sifat komutatif penjumlahan )
( A 2 ) ( a+b )+ c=a+ ( b +c )
untuk semua a ,b ,c ∈ R( sifat assosiatif penjumlahan)
( A 3 ) terdapat 0 ∈ R sedemikianhingga 0+a=a dan a+ 0=a
untuk semua a∈ R(identitas elemen nol )

( A 4 ) untuk setiap a∈ R terdapat −a ∈ R 0 sedemikian hingga

a+ (−a )=0 dan(−a)+ a=0


(invers penjumlahan)
( M 1 ) a . b=b . a untuk semua a , b ∈ R (sifat komutatif perkalian)

( M 2 )( a . b ) . c=a . ( b . c )

untuk semua a ,b ,c ∈ R(sifat assosiatif perkalian)

( M 3 ) terdapat 1 ∈ R sedemikian hingga 1. a=a dan a.1=a

untuk semua a∈ R(identitas elemen unit 1)

1
( M 4 ) untuk setiap a ∈ R terdapat a≠ 0 terdapat ∈R0
a

sedemikianhingga a . ( 1a )=1 dan ( 1a ) . a=1


(invers perkalian)

( D ) a . ( b+c )=( a .b )+ ( a . c ) dan ( b+ c ) . a=( b . a ) + ( c . a )

untuk semua a ,b ,c ∈ R
( sifat distributif perkalian atas penjumlahan)

2. Buktikan pernyataan berikut:


a. Jika a dan z di R dan berlaku z+a = a maka z = 0.
b. Jika u dan b ¿ 0 keduanya di R dan berlaku u.b =b maka u = 1

Jawab:

Bukti :

(a) z=z +a( A 3)


¿ z +( a+(−a))( A 4 )
¿( z + a)+(−a)( A 2)
¿ a+(−a)( A 4)
¿0
Jadi z=0
(b) u=u .1(M 3)
¿ u(b .(1/ b))( M 4)
¿(u . b)(1/b)( M 2)
¿ b .(1/b)(M 4)
¿1
Jadiu=1

3. Buktikan pernyataan berikut:


a. Jika a dan b di R dan berlaku a+b = 0 maka b =-a.
b. Jika a ¿ 0 dan b keduanya di R dan berlaku a.b =1 maka b=1/a

Jawab:

(a) karena a+b=0, maka


a+ b=0↔ (−a )+ ( a+b )=(−a )+ 0
↔ ( (−a ) + a ) +b=−a( A 2 dan A 3)
↔ 0+b=−a( A 4)
↔ b=−a( A 3)
(b) b=1.b ( M 3)
¿((1/a). a). b( M 4)
¿(1 /a) .(a .b)( M 2)
¿ 1/ a
Jadi b=1/a

4. Buktikan pernyataan berikut:Misalkan a, b sebarang di R, berlaku:


a. persamaan a+x = b memiliki solusi tunggal x = (-a) + b.
b. Jika a 0 dan b keduanya di R dan berlaku ax=b memiliki solusi tunggal
x=(1/a). b

Jawab:

a. Perhatikan bahwa:
−a=−a
(−a )+ ( a+ x )=(−a ) +b
( (−a ) +a ) + x= (−a ) +b
0+ x= (−a ) +b
x=(−a ) +b
Andaikan terdapat x ' yang merupakan solusi lain. Akan ditunjukkan bahwa x ' =x .
Perhatikan bahwa:
Jika x ' adalah solusi dari a+ x =b maka a+ x ' =b
Sehingga
b=b
a+ x =a+ x '
( a+ x ) + (−a )=( a+ x ' )+ (−a )
a+(x + (−a ) )=a+(x ' + (−a ))
( a+ (−a ) ) + x=(a+ (−a ) )+ x '
0+x=0+ x '
x=x '
x ' =x
Jadi, jelas bahwa persamaan a+x = b memiliki solusi tunggal x = (-a) + b
b. Perhatikan bahwa:
1 1
=
a a
1 1
( ax ) = . b
a a

( 1a . a) x= 1a .b
1
1. x= . b
a
1
x= .b
a
Andaikan terdapat solusi lain x ' . Akan ditunjukkan bahwa x ' =x .
Perhatikan bahwa
b=b
ax '=ax
1 1
( ax ' )= (ax)
a a

( 1a . a) x =( 1a . a) x
'

1. x '=1. x
x ' =x
1
Jadi, solusi dari persamaan ax = b adalah tunggal yakni x= .b
a
5. Misalkan a sebarang di R, buktikan:

(a). a.0 = 0
(b). (-1).a = -a.
(c). –(-a) = a
(d) (-1).(-1) =1
Jawab:
(a) Karena a+ a .0=a.1+ a.0=a ( 1+0 )=a .1=a ,maka a .0=0
(b) Karena (-1).a + a = (-1)a + 1. a
= ((-1) + 1) . a
= 0.a
=0
(c) Karena – (-a) + (-a) = (-1)(-a) + (-1)a
= (-1)(-a+a)
= (-1).0
= 0, Jadi , -(-a) = a

(d) karena, ambil a = -1


Teorema 1.5 menurut (b) = (-1)(-1) = -(-1)
Teorema 1.5 menurut (c) = -(-1) = 1

6. Misalkan a,b,c sebarang di R, buktikan:


a. jika a ¿ 0 maka 1/a ¿ 0 dan 1/(1/a) = a,
b. jika a.b = a .c dan a ¿ 0 maka b = c,
c. jika a.b =0 maka a =0 atau b=0.

Jawab:

1 1 1
a. Andaikan =0 maka a . =a .0=0. Jadi haruslah ≠ 0
a a a
1
=a
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa 1
a
Sehingga
a=a .1

( )
1 1
a=a .
a 1
a

( 1a ) 11
a= a .
a

()
1
a=1.
1
a
1
a=
1
a
1
=a
1
a
b. Perhatikan bahwa:
b=b .1

( 1a )
b=b a .

1
b=( b . a )
a
1
b=( a . b )
a
1
b=( a . c )
a
1
b=( c . a )
a

( 1a )
b=c a .

b=c (1 )
b=c
c. Andaikan a ≠ 0 maka
1 1
=
a a
1 1
. ab= .0
a a

( 1a . a) b=0
1. b=0
b=0
Andaikan b ≠ 0 maka
1 1
=
b b
1 1
. ab= .0
b b

( 1b .b) a=0
1. a=0
a=0
Kelompok 2

SOAL ANALISIS REAL 1

1) Tuliskan sifat urutan bilangan real !


Jawab: Sifat urutan menjelaskan tentang kepositifan (positivity) dan ketaksamaan
(inequalities) di antara bilangan-bilangan real.Selanjutnya Jika R adalah himpunan semua
bilangan real, maka P adalah himpunan bilangan real positif. Sebelum membahas sifat-sifat
selanjutnya, sebaiknya kita melihat aksioma pendukung.
Aksioma 1.1.2
Ada P subset tak kosong dari R, yang disebut himpunan bilangan real positif tegas, yang
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :
a) Jika a, b є P, maka a + b є P
b) Jika a, b є P, maka ab є P
c) Jika a є R, maka memenuhi tepat satu kondisi yaitu a є P, a = 0, -a є P   atau dengan kata
lain  a > 0,   a = 0,   atau  a < 0
Sifat (a) disebut sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan
Sifat (b) disebut sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
Sifat (c) disebut Sifat Trikotomi (Trichotomy Property), sebab akan membagi R ke
dalam tiga jenis elemen yang berbeda.  Hal ini menjelaskan bahwa himpunan { -a : a є
P } dari bilangan real negatif tidak mempunyai elemen yang sama dengan himpunan
bilangan real positif. Selanjutnya R dapat dituliskan sebagai gabungan tiga himpunan
yang saling lepas, yaitu : R = P U { 0 } U { -a : a є P }
Definisi 1.1.1
a) Jika a є P, ditulis a > 0. Artinya a adalah bilangan real positif.
b) Jika a є P U { 0 }, ditulis a ≥ 0. Artinya a adalah bilangan real non negative.
c) Jika –a є P, ditulis a < 0. Artinya a adalah bilangan real negative.
d) Jika –a P U { 0 }, ditulis a ≤ 0. Artinya a adalah bilangan real non positif
Definisi 1.1.2
a) Jika a – b є P, maka ditulis a > b atau b < a
b) Jika a – b є P U { 0 }, maka ditulis a ≥ b atau b ≤ a
2) Tuliskan defenisi bilangan positif !
Jawab: Pada himpunan bilangan real R, terdapat himpunan tak kosong P dari R yaitu
bilangan positif yang memenhi sifat:
a) Jika a, b є P, maka a + b є P
b) Jika a, b є P, maka ab є P
c) Jika a є P, maka tepat satu pernyataan berikut terpenuhi: a є P; a = 0; -a є P yang biasa
disebut sifat trikotomi.

3) Jika a, b, c є R
a) Jika a > b dan b > c, maka a > c
Bukti:
Diketahui a > b, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a)  a – b є P
Diketahui b > c, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a)  b – c є P
Berdasarkan sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan, maka akan diperoleh:
(a - b) + (b - c)  a – b + b – c є P
 (a −¿ c) + (-b + b) є P ………. A2
 (a – c) + 0 є P ……………… A4
 a – c є P ……………………. A3
 a > c ……………… definisi 1.1.2 (a) …….. terbukti
b) Hanya satu yang terjadi a > b, a = b, a < b
Bukti:
Menurut sifat trikotomi, maka tepat satu pernyataan berikut terjadi;
a−b ∈ P , a−b=0 , atau−( a−b ) ∈ P
Untuk a – b є P ⇒ a > b ………… terbukti
Untuk a – b = 0 ⇒ a = b ……….... terbukti
Untuk – (a – b ) є P  ( - a + b ) є P
(b–a)єP
b>a
 a < b …………….. terbukti
c) a  b dan b  a, maka a = b
Bukti:
Diketahui a ≥ b dan b ≥ a
Andaikan a ≠ b, maka a – b ≠ 0
Berdasarkan sifat trikotomi, maka a – b є P atau – ( a – b ) = b – a є P
Jika a – b є P, berdasarkan defines 1.1.2 (a) maka a > b. Begitu pula jika b – a є P,
berdasarkan definisi 1.1.2 (a) maka b > a. Hal ini bertentangan dengan yang  telah
diketahui sebelumnya. Jadi pengandaian salah. Seharusnya a = b…………..terbukti

4) Theorem
a) If a є R and a ≠ 0, maka a2 > 0
Bukti:
Diketahui a є R dan a ≠ 0, berdasarkan sifat trikotomi maka a є P atau –a є P
 Untuk a є P
Perhatikan :
(a).(a)є P ……………… sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
 a2 є P …………………. definisi pengkuadratan
 a2 > 0 …………………. definisi 1.1.1 (a)…….terbukti
 Untuk –a є P
Perhatikan :
(-a).(-a) є P  ………………. sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
 ( -1.a ).( -1.a ) є P  ………… point 5b pada kelompok 1
 (-1.-1).(a.a) є P ……………. sifat komutatif pada perkalian
 (1).a.a є P …………….…… point 5d pada kelompok 1
 a.a є P ..…………………… sifat identitas pada perkalian
 a2 є P …………………...… definisi pengkuadratan
 a2 > 0 ……………………... definisi 1.1.1 (a)……….terbukti
b) 1 > 0
Bukti:
Perhatikan bahwa;
1>0
1 = 1 . 1 ………….. M3
= 12 ………..…… definisi pengkuadratan
1 > 0  ……………... point 4a………terbukti

c) If n є N, then n > 0
Bukti:
Gunakan induksi matematika;
Langkah 1: Benar bahwa untuk n = 1 > 0 (point 4b) dan berdasarkan definisi 1.1.1 (a)
berarti 1 є P
Langkah 2: Andaikan benar untuk n = k > 0, (point 4b) dan berdasarkan definisi 1.1.1
(a) berarti k є P
Langkah 3: Tunjukkan benar untuk n = k + 1
Perhatikan :
k + 1 є P ………… sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan
k + 1 > 0 ………… definisi 1.1.1 (a)
Jadi terbukti bahwa untuk semua n є N berlaku n > 0……terbukti

5) Theorem let a, b, c, d be element of R


a) If a > b, then a + c > b + c
Bukti:
Diketahui a > b, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a)  a – b є P
Diberikan c є R sebarang.
Perhatikan :
a–bєP
 a – b + 0 є P …………… A3
 a – b + c - c є P ………… A4
 a + c – b - c є P …………. A1
 a + c – ( b + c ) є P ………. D
 a + c > b + c  …………………..definisi 1.1.2(a)………terbukti
b) If a > b dan c > d, then a + c > b + d
Bukti:
Diketahui a > b, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a) a – b є P
c > d, maka berdasarkan definisi 1.1.1(a) c – d є P
berdasarkan sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan, maka;
(a–b)+(c–d)єP
a–b+c–dєP
 ( a + c ) – ( c + d ) є P ………… A2
 ( a + c ) > ( c + d ) є P ……….. definisi 1.1.2(a)…….terbukti
c) If a > b and c > 0, then ca > cb
Bukti:
Diketahui a > b, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a) a – b є P
c > 0, maka berdasarkan definisi 1.1.1(a) c є P
Berdasarkan sifat tertutup P terhadap operasi perkalian, maka;
c(a–b)єP
 ca - cb є P ………………..… D
 ca > cb………………………definisi 1.1.2(a)……..terbukti
If a > b and c < 0, then ca < cb
Bukti:
Diketahui a > b, maka berdasarkan definisi 1.1.2(a) a – b є P
c < 0, maka berdasarkan definisi 1.1.1(c) – c є P
Berdasarkan sifat tertutup P terhadap operasi perkalian, maka;
-c ( a – b ) є P
 -ca + cb є P …………… D
 cb – ca є P …………..... A1
 ca < cb………………… definisi 1.1.2(a)………terbukti
d) If a > 0, then 1/a > 0, if a < 0 then 1/a < 0
Bukti:
 If a > 0, then 1/a > 0
Bukti:
Diketahui a > 0, berarti a ≠ 0

Andaikan 1/a < 0 ⇒


−1
a
є P, sehingga a . ( )
−1
a
=−1 є P (berdasarkan definisi

1.1.1(c)), maka kontradiksi dengan yang telah diketahui sebelumnya. Jadi


haruslah 1/a > 0………terbukti
 If a < 0, then 1/a < 0
Bukti:
Diketahui a < 0, berarti a ≠ 0

Anadaikan 1/a > 0 ⇒


1
a
є P, sehingga a .
1
a ()
=1 є P (berdasarkan definisi

1.1.1(a)), maka kontradiksi dengan yang telah diketahui sebelumnya. Jadi


haruslah 1/a < 0…….terbukti

6) Theorem if a and b are in R and if a < b, then a < ½ (a + b) < b


Bukti:

Karena a < b, maka

a+a<a+b dan a+b<b+b

2a < a + b a + b < 2b

a+ b a+b
a< <b
2 2

1 1
a ¿ (a + b) (a + b) < b
2 2

1
sehingga, a ¿ (a + b) < b……….terbukti
2

7) Theorem if a є R is such that 0 ≤ a ≤ ɛ for every positive ɛ, then a = 0


Bukti:
Dengan menggunakan kontradiksi.
1 1
Misalkana ≠ 0 atau a> 0 dan 0< ε 0 <a pilih ε 0= a berarti 0< ε 0= a<a kontra dengan
2 2
premis 0 ≤ a< ε untuk setiap ε > 0jadi pemisalan salah sehingga haruslah a=0.........
terbukti
Kelompok 3
1. Tuliskan definisi nilai mutlak

Jawab :

Nilai mutlak dari bilangan real , dinotasikan dengan , didefinisikan dengan

{ }
a , jika a>0
|a|= 0 , jika a=0
−a , jika a<o

Dari Definisi tersebut tampak bahwa atau adalah bilangan nonnegatif untuk setiap

bilangan real . Sebagai contoh, , , dan .

2. Tuliskan Definisi Persekitaran

Jawab :

Misalkan a   dan . Persekitaran- dari a didefinisikan sebagai himpunan V(a)


= {x   : |x – a| < }.

Untuk a  , pernyataan bahwa ekuivalen dengan pernyataan


. (Lihat Gambar berikut.)

( )
a

Gambar Suatu persekitaran- dari a

3. Teorema
a. |a|=0≤¿ a=0

b. |-a| =|a| untuk semua a di R

c. |ab| =|a|.| b| untuk semua a,b di R.

d. jika c≥0 maka |a| ≤c jhj -c ≤a ≤c.


e. |-a| ≤a ≤|a| untuk semua a di R

Jawab :
a) |a|=0≤¿ a=0

|a|=0

|a|=|0|=0

|a|=0

Dari kiri ke kanan

|a|=0

Andaikan a ≠ 0 , maka a>o ∪ a< 0

a> o=¿|a|=0 , ≠ 0

a< 0=¿|a|=−a ≠ 0 (kontradiksi)

b).|−a|=|a| ∀ a ∈ R

Jawab

a> 0 a=0 a< 0

 a=0=¿|0|=0
 a> 0=¿|a|=a
−a< 0=¿|a|=−(−a ) =a
 |a|=a=|−a|
 a< 0=¿|a|=−a
−a> 0=¿|−a|=a
 |a|=|−a| (terbukti)

c). |ab|=|a||b|∀ a ,b ∈ R

jawab
 a> 0 , b>0=¿|a|=a ,|b|=b
ab> 0 ,|ab|=ab=|a||b|
 a< 0 , b>0=¿|a|=−a ,|b|=b
ab< 0 ,|ab|=(−a ) b=|a||b|
 a> 0 , b<0=¿|a|=a ,|b|=−b
ab< 0=¿|ab|=( a ) (−b)=|a||b|

Jika , maka diperoleh dan Hasil ini memberikan dan ,


d).
sehingga Sebaliknya, jika , maka dan yang berarti

Substitusikan ke dalam (d)


e).

4. ketidaksamaan segitiga untuk a , b ∈ R maka|a+ b|≤|a|+|b|


Jawab
a , b ∈ R=¿|−a|<a<|a|dan|−b|≤ b ≤|b|
¿>−¿
atau |a+b|≤|a|+|b|
5. akibatnya, untuk sebarang a , b ∈ R , kita memiliki
a. |a|−|b|≤|a−b|
Jawab
a=( a−b ) +b
Menggunakan ketaksamaan segitiga maka
|a|=|( a−b ) +b|≤|a−b|+|b|dengan cara yang serupa

|b|=|b−a|+a ≤|b−a|+|a|
Akibatnya, |b|−|a|≤|a−b|atau |a|−|b|≥−|a−b|
Akhirnya kita miliki –|a−b|≤|a|−|b|≥|a−b|
 |a−b|≤|a−b|
b. |a−b|≤|a+b|
Jawab
Tidak bisa di buktikan
Misalkan a=1 , b=−3
a−b=1−(−3) ¿ 4 |a−b|=4

|a+b|=1−3=−2
|a+b|=|−2|=2
 |a−b|≤|a+b| |1− (−3 )|=|1−3| 4=2 (kontradiksi)

6. Theorem, let a ∈ R if x belong¿ the neighborhood V ε ( a ) for every ε > 0 then , x=a
Jawab
x ∈ V ε ( a ) x ∈ { x ∈ R ,|x −a|< ε } 0 ≤|x−a|<ε , ∀ ε >0 |x−a|=0 →(3. a) x−a=0 x=a
Kelompok 4

PEMBAHASAN

1. Tuliskan definisi supremum dan infimum !

Definisi 2

Misalkan S adalah himpunan bagian R

a) Bilangan u disebut supremum S (ditulis Sup S = u) jika dan hanya jika untuk setiap a
batas atas S berlaku u ≤ a

b) Bilangan v disebut infimum S (ditulis Inf S = v) jika dan hanya jika untuk setiap b
batas bawah S berlaku b ≤ v.

2. Tuliskan definisi himpunan terbatas ke atas dan terbtas kebawa

Definisi 1

Misalkan S adalah himpunan bagian R.

a). Suatu bilangan a di R disebut batas atas/terbatas keatas S jika dan hanya jika untuk
setiap x є S berlaku x ≤ a

b). Suatu bilangan b di R disebut batas bawah/terbatas kebawah S jika danhanya jika
untuk setiap x є S berlaku b ≤ x

Contoh untuk nomor 1 dan 2

Diketahui S = {x │0< x <1 , x є R }

tentukan batas atas, batas bawah, supremum dan infimum S!

Penyelesian:

Misalkan diberikan himpunan S = {x │0< x <1 , x є R }

Berdasarkan definisi 1a “Suatu bilangan a di R disebut batas atas/terbatas keatas S jika dan
hanya jika untuk setiap x є S berlaku x ≤ a”
1 3
Batas atas S ={1 , , 2, , … }
2 2

Ba ={x є R , x ≥ 1 }

Berdasarkan definisi 1b, ” Suatu bilangan b di R disebut batas bawah/terbatas kebawah S jika
dan hanya jika untuk setiap x є S berlaku b ≤ x”

1 3
Batas bawah S = {0 ,− ,−1 ,−2 ,− }
2 2

Bb = {x є R , x ≤ 0 }

Berdasarkan definisi 2a, “Bilangan u disebut supremum S (ditulis Sup S = u) jika dan hanya jika
untuk setiap a batas atas S berlaku u ≤ a”

Supremum S = 1

Berdasarkan definisi 2b, “Bilangan v disebut infimum S (ditulis Inf S = v) jika dan hanya jika
untuk setiap b batas bawah S berlaku b ≤ v”.

Infimum S = 0

Inf S S Sup S

-3 -2 -1 0 1 2 3

Batas bawahdari S Batas atasdari S


3. Lemma , an upper bound u of a nonempty set S in R is the supremum of S and only if for each
ԑ > 0 there exists an S1 є S such that u - ԑ < S1

Diberikan sebarang S subset tak kosong dari R u = sup S jika dan hanya jika untuk setiap ε > 0
terdapat s1 є S sedemikian sehingga u – ε < s1

Bukti

Pernyataan di atas merupakan pernyataan majemuk biimplikasi (jika dan hanya jika) atau sering
disebut pernyataan dua arah. Sehingga kita harus membuktikan dua arah juga

=> Diketahui u = sup S dan diberikan ε >0.Karena u- ε < u,maka u- ε bukan merupakan batas
atas S. Oleh karena itu, terdapat S1 є S yang lebih besar dari u- ε, sehingga u- ε < S1

<= diketahui u- ε < S1, jika u merupakan batas atas S, dan jika memenuhi v < u , maka diambil ε
= u-v, maka jelas ε > 0, dan diperoleh bahwa u = sup S

Contoh :

Jika suatu himpunan tak kosong S1 mempunyai elemen sebanyak berhingga, maka dapat dilihat
bahwa S1 mempunyai elemen terbesar, namakan u, dan elemen terkecil, namakan w. Maka u =
sup S1dan w = inf S1, dan keduanya merupakan elemen S1.

4. supremum property of R, every nonempety set of real numbers that has an upper bound has a
supremum in R.

“Setiap himpunan bagian dari R yang terbatas atas memiliki supremum di R” . Jika subset tak
kosong S subset R yang terbatas ke atas, maka supremumnya ada, yaitu terdapat u є R
sedemikian hingga u = sup S

contoh

supremum dari himpunan S = {x є R : x <1 }


Penyelesaian :

Kita klaim terlebih dahulu bahwa sup S ,supremum dari S ,adalah 1. Klaim kita benar jika dapat
ditunjukkan bahwa :

1. Batas atas dari S adalah 1, atau x≤1, untuk setiap x є S


2. 2. v ≥ 1, untuk setiap v , batas atas dari S

Jelas bahwa 1 adalah batas atas dari S . Selanjutnya, misalkan v <1.

1 1 1 1
Perhatikan Elemen + Dapat ditunjukkan bahwa v< + <1
2 2 2 2

Artinya, setiap elemen v <1 bukanlah batas atas dari S .

Jelas bahwa v batas atas dari S jika dan hanya jika v ≥ 1

Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa 1 merupakan batas atas terkecil dari S . Dengan demikian,
1 merupakan supremum dari S

5. The infimum property of R. Every nonempty set of real numbers that has a lower bound has
an infimum in R.

“Setiap himpunan bagian dari R yang terbatas bawah memiliki imfimum di R” .

Jika subset tak kosong S subset R terbatas ke bawah, maka infimumnya ada, yaitu terdapat w є
R sedemikian hingga w = inf S.

(merupakan akibat dari no 4)

contoh

Tentukan infimum dari S = {x є R : x > 0}.

Penyelesaian :

Kita klaim terlebih dahulu bahwa inf S , infimum dari S , adalah 0.Klaim kita benar jika dapat
ditunjukkan bahwa :
1. Batas bawah dari S adalah 0, atau 0 ≤ x , untuk setiap x є S .

2. w ≤ 0 , untuk setiap w, batas bawah dari S .

w
Jelas 0 merupakan batas bawah dari S . Berikutnya, misalkan w > 0 . Perhatikan bahwa 0 < <
2
w
w. Di sini є S . Artinya, jika w > 0 maka w bukan batas
2

bawah dari S . Jelas bahwa w ≤ 0 jika dan hanya jika w adalah batas bawah dari S . Hal ini
sekaligus menunjukkan bahwa 0 adalah batas bawah terbesar dari S .
kelompok 5

1. Buktikan sifat Archimedes !

Jawaban:

Berikut ini diberikan salah satu sifat yang mengaitkan hubungan antara bilangan real dan
bilangan asli. Sifat ini menyatakan bahwa apabila diberikan sebarang bilangan real x, maka
selalu dapat ditemukan suatu bilangan asli n yang lebih besar dari x.

Sifat Archimedes.

Jika xℝ, maka terdapat nℕ sedemikian hingga x n .

Bukti:

Ambil sebarang xℝ. Andaikan tidak ada nℕ sedemikian hingga x n ,

maka n x , untuk setiap nℕ. Dengan kata lain, x merupakan batas atas ℕ . Jadi, ℕ ℝ ,
ℕ , dan ℕ terbatas ke atas. Menurut aksioma supremum, maka supℕ ada, tulis u supℕ
. Karena u 1u , maka terdapat mℕ dengan sifat u 1m . Akibatnya u m1 dengan
m1ℕ. Timbul kontradiksi dengan u supℕ . Berarti u batas atas ℕ , yaitu ada m1ℕ
sehingga u m1.

(u bukan batas atas ℕ). Jadi, pengandaian salah, yang benar adalah ada nℕ sedemikian
hingga x n.

2. Misalkan y dan z adalah bilangan real buktikan bahwa:

a. Terdapat n anggota bilangan Asli sehingga z < ny


b. Terdapat n anggota bilangan Asli sehingga 0 < 1/n < y
c. Terdapat n anggota bilangan Asli sehingga n – 1 ≤ z < n
Bukti:

a. Ambil x = z/y > 0 maka terdapat n anggota bilangan Asli, sedemikian sehingga z/y = x <
n sehingga z < ny
b. Ambil z = 1, berdasarkan (a) dan akan memberikan 1 < ny yang mengakibatkan 1/n < y
1
maka 0< < y
n
c. Sifat Archimedes menjamin bahwa subset {m Є N: y < m} dari  bilangan Asli tak kosong.
Misalkan n bilangan terkecil dari himpunan ini, maka n -1 bukan anggota himpunan ini,
sehingga n – 1 < z < n
3. Teorema Kepadatan (The Density Theorem)
Jika x, y bilangan real dengan x < y maka terdapat bilangan irasional r sehingga x <r < y .
Bukti:
Dengan tidak mengurangi keumuman diambil x 0 .
1
Karena x y , maka y 0 dan y x 0 . Akibatnya > 0 sehingga dapat
y−x
dipilih nℕ sedemikian hingga
1
n>
y−x

Untuk n di atas, berlaku ny nx 1, yaitu nx 1ny . Karena nx 0 , maka dapat dipilih
mℕ sehingga

m−1 ≤ nx< m

Bilangan m di atas juga memenuhi m ny , sebab dari m1nx diperoleh

m nx 1ny . Jadi

nx m ny .

m m
Akibatnya untukq= mempunyai sifat x < =q < y Jadi, terdapat bilangan
n n

m
Rasional q= dengan sifat x q y .
n

4. Jika x, y bilangan real dengan x < y , maka ada bilangan irrasional q sedemikian hingga x < r
<y.

Bukti:

x y
Kita terapkan teorema kepadatan pada bilangan real dan dan kita dapatkan bilangan
√2 √2
x y
rasional q ≠ 0 sedemikian sehingga <q< . Maka r =q √ 2 adalah irasional dan
√2 √2
memenuhi x <r < y

5. Tuliskan definisi tentang himpunan Denumerable dan berikan contohnya!


Jawab:

Jika sebuah himpunan D ekuivalen  dengan himpunan bilangan asli N maka D dinamakan
himpunan denumerable.

Contoh:

1. P = { 0 , 2 , 4 , 6 } adalah denumerable karena dapat dibentuk fungsi bijektif f (n) dari P → N

f ( n )=2 n+1
0 1
2 5
4 7
6 133
.

2. A = { 2 , 4 , 6 , 8 } adalah denumerable karena dapat dibentuk fungsi bijektif f ( n ) dari A → N

2 4
4 8
6 12
8 16

f ( n )=2 n
7. Tunjukkan bahwa bilangan rasional itu countable!

Kelompok 6

Soal

1. Tuliskan

a. Definisi barisan

b. Definisi limit barisan

c. Definisi ekor barisan

d. Definisi barisan korvergen dan divergen

2. Therem

Let A = (an) and X = (xn) be sequences of real numbers and let x E R. if for
some n E N we have.

3. Use the definition of the limit of a sequences to estabilish the following limit

a. lim ( n 1+1 ) = 0
2 c. lim ( 32 n+1
n+5 ) =
3
2

( )=2 ( )
2
2n n −1 1
b. lim n+1 d. lim 2
2n +3
=¿
2

4. Show that

( )
a. lim √ n+7 = 0
1

lim ( n+1 ) = 2
2n
b.

c. lim ( n+1
√n
)=0
d. lim ( n 2+1 )
(−1 )n n
=¿ 0

Jawaban

1. a. Definisi barisan

Barisan bilangan real adalah suatu fungsi yang didefinisikan pada himpunan

N dengan range dalam R.

Dengan kata lain, barisan dalam R mengawankan setiap bilangan asli n =

1,2,3,... kepada suatu bilangan real. Jika X : N → R merupakan barisan, maka

biasanya dituliskan dengan nilai X pada n dengan notasi xn. Barisan sering

dinotasikan dengan X atau (xn) atau ( x ¿¿ n :∈ N )¿ atau {xn} atau {x n }n≥ 1. Begitu

pula dengan barisan Y.

Contoh:

Barisan (xn) dengan xn = ( -1 )n adalah barisan 1,1, 1,1, 1,1,..., ( 1)n ,...

b. Definisi limit barisan

Diketahui X = (xn) barisan bilangan real. Sebuah bilangan real x disebut

limit barisan (xn) jika untuk setiap bilangan ε > 0 terdapat sebuah bilangan

¿
asli K(ε) Є N sehingga untuk setiap n Є N dengan n K(ε), berlaku Xn - x

< ε.
C. Definisi ekor barisan

Menurut definisi jika (x 1 , x 2 ,… , x n , …) barisan bilangan real dan jika m suatu

bilangan asli yang diberikan, maka barisan m-ekor dari (x 1 , x 2 ,… , x n , …)

ditulis dengan X m didefinisikan sebagai ( x m+1 , x m+2 , …) .

Contohnya:

Misalnya diketahui barisan bilangan real (2,4,6,8 , … , 2n , …) maka ekor

barisannya adalah

X 3 =( 8,10,12 ,… , 2 n+6 , … ) dan X 1 =( 4,6,8,10,12 , … ,2 n+6 ,… )

d. Jika x adalah limit suatu barisan (xn) maka dikatakan (xn), konvergen ke x,

lim
atau (xn) mempunyai limit x. Dalam hal ini ditulis x→∞ (xn) = x atau lim (xn) =

x atau xn x . Jika (xn) tidak konvergen maka (xn) dikatakan divergen.

2. Therem

Let A = (an) and X = (xn) be sequences of real numbers and let x E R. if for

some n E N we have.

Bukti:
Diberikan bahwa ε > 0 . Karena lim ( a n ) =0 , maka terdapat bilangan asli
KA ( ε c) ,

sehingga bila
n≥ K A ( ε c) maka
|a n|=|a n−0|<
ε
c .

Akibatnya;
n≥ K A ( ε c) dan n≥m , maka

|x n −x|≤c|a n|
ε
|x n −x|≤c|x n −x|<c⋅ =ε
c

Karena ε > 0 sebarang, dapat disimpulkan bahwa x=lim ( x n ) .

3. Use the definition of the limit of a sequences to estabilish the following limit

a. lim ( n 1+1 ) = 0
2

bukti:

1
n ∈ N , n> K ( ε ) ⇒| −0|<ε
∀ ε >0 ,∃ K ( ε ) ∈ N 2
n +1
sedemikian hingga

ε>0
Pilih sebarang

Analisis pendahuluan :

1 1 1 1
| −0|=| 2 |= 2 <
2
n +1 n +1 n +1 n

1
K ( ε) ≥
Pilih ε , sehingga untuk n> K ( ε ) berlaku

1 1
| −0|< <ε
n2 +1 n
b. lim ( )=2
2n
n+1

Bukti:

2n
∀ ε >0 ,∃ K ( ε ) ∈ N
n ∈ N , n>K ( ε ) ⇒| −2|<ε
n+1
sedemikian hingga

ε>0
Pilih sebarang

Analisis pendahuluan :

2n 2 n−2 ( n+ 1 ) 2 n−2 n−2 −2 2


| −2|=| −2|=| |=| |= <ε
n+1 n+1 2
n +1 n+1 n+1

⇒n+1>2 ε
⇒n>2 ε−1

Pilih K ( ε ) ≥2 ε−1 , sehingga untuk n> K ( ε ) berlaku

n> K ( ε )≥2 ε −1⇒ n>2 ε−1

⇒n+1>2 ε
2
⇒ <ε
n+1
2n
⇒| −0|<ε
n+1

c. lim ( 32 n+1
n+5 ) =
3
2

Bukti:

3 n+1 3
∀ ε >0 ,∃ K ( ε ) ∈ N
n ∈ N , n>K ( ε ) ⇒| − |<ε
2 n+5 2
sedemikian hingga
ε>0
Pilih sebarang

Analisis pendahuluan :

3 n+1 3
| − |
2 n+5 2
2 ( 3 n+1 )−3 ( 2n+5 )
=| |
2 ( 2 n+5 )
6 n+2−6 n−15 −13
=| |=| |
4 n+10 4n+10
13 1
= <
4 n+10 n
1 1
=13⋅ <
4 n+10 n

⇒n+1>2 ε
⇒n>2 ε−1
ε
K ( ε) ≥
Pilih 13 , sehingga untuk n> K ( ε ) berlaku

3 n+1 3 13 ε
| − |=| |<13⋅ =ε
2n+5 2 4 n+10 13

d. lim ( n2−1
2
2n +3
=¿
1
2 )
Bukti:

3 n+1 3
∀ ε >0 ,∃ K ( ε ) ∈ N
n ∈ N , n>K ( ε ) ⇒| − |<ε
2 n+5 2
sedemikian hingga

ε>0
Pilih sebarang

Analisis pendahuluan :
3 n+1 3
| − |
2 n+5 2
2 ( 3 n+1 )−3 ( 2n+5 )
=| |
2 ( 2 n+5 )
6 n+2−6 n−15 −13
=| |=| |
4 n+10 4n+10
13 1
= <
4 n+10 n
1 1
=13⋅ <
4 n+10 n

⇒n+1>2 ε
⇒n>2 ε−1
ε
K ( ε) ≥
Pilih 13 , sehingga untuk n> K ( ε ) berlaku

3 n+1 3 13 ε
| − |=| |<13⋅ =ε
2n+5 2 4 n+10 13
Kelompok 7
1. a. Tuliskan defenisi barisan terbatas !
Penyelesaian: Barisan bilangan Real X = ( x n ¿ dikatakan terbatas jika terdapat bilangan
Real M >0 demikian sehingga |x n|≤ M , ∀ n∈ N .Oleh karena itu, barisan (
x n ¿ terbatas dalam R.
Contoh:
3 2 5 n+1
X = ( x n ¿=( 1, , , , … , , …)
4 3 8 2n
Karena X = ( x n ¿ adalah barisan suku-suku positif yang monoton turun, dengan suku
1
pertama x 1=1 maka < x ≤1 , ∀ n∈ N , sehingga barisan tersebut adalah barisan
2 n
terbatas.

b. Buktikan bahwa, jika X = ( x n ¿ barisan konvergen, maka X = ( x n ¿ terbatas !

Bukti: asumsikan barisan x n → a ,maka akan di tunjukan barisan x n terbatas yaitu


|x n|<m , m> 0 ,m ∈ R
Karna barisan x n → a maka lim ( x n ¿=a yaitu ∀ ε >0 , ∃ k ∈ N ∋n ≥ k maka
|x n−a|< ε

|x n−a|< ε
Karna |x n|−|a|≤|x n−a| sehingga
|x n|−|a|< ε
|x n|<|a|+ ε
|x n|<m
|x n|<m , m∈ R , m>0

2. a. Jika X n → x , Y n → y ⇒ X n+ Y n ⟶ x + y , X n−Y n ⟶ x− y
Bukti :
 X n+Y n ⟶ x+ y
ε
Pilih n ≥ n1 , ∋| X n−x|<
2
ε
Pilih n ≥ n2 , ∋| y n − y|<
2
Pilih n 0=max { n1 , n2 }
Jika n 0=n1dan n ≥ n1 maka n ≥n 0
Jika n 0=n2 dan n ≥ n2 maka n ≥ n 0
Karena n ≥ n 0maka berlaku :
ε ε
 |( X n +Y n )−(x+ y)|=|( X n−x ) +(Y n− y )|≤| X n−x|+|Y n − y|< 2 + 2 =ε

ε ε
 |( X n−Y n ) −( x− y)|=|( X n−x )−( Y n− y )|≤|X n −x|+|Y n− y|< 2 + 2 =ε
 |( X n−Y n ) −(x− y)|=|( X n−x )−( Y n− y )|
=| X n−x|+|−1|.|Y n− y|
ε ε
=| X n−x|+|Y n − y|< + =ε
2 2

b. X n ∙ Y n → x ∙ y

Bukti: Akan dibuktikan bahwa:


∀ ε > 0 , ∃ K ∈ N demikian sehingga ∀ n ≥ K berlaku |x n y n−xy|<ε .
Perhatikan bahwa:
|x n y n−xy|=|x n y n−x n y + x n y −xy|
= |x n y n−x n y| + |x n y−xy|
= |x n|| y n− y| +|x n−x|| y|
⇒ Karena X = ( x n ¿ → x , maka ( x n ¿ terbatas. Akibatnya ∃ M 1> 0 demikian
sehingga |x n|≤ M 1 ,∀ n ∈ N.
Pilih M = max { M 1 ,| y|}
Ambil sebarang ε > 0
ε
 Karena ( x n ¿ → x , maka ∃ K 1∈ N, ∋ ∀ n ≥ K 1 berlaku |x n−x|< .
2M
ε
⇒ Karena Y = ( y n ¿ → y , maka ∃ K 2∈ N, ∋∀ n ≥ K 2 berlaku | y n − y|< . N Plih
2M
K = max { K 1 , K 2 }, maka ∀ n ≥ K berlaku:
|x n y n−xy|≤|xn|| y n− y|+|x n−x||y|
ε ε
<M∙ + ∙M
2M 2M
ε ε
= + = ε.
2 2
c. √ x n → √ x
Bukti:
X = lim (xn) ≥ 0
Akan ditunjukkan bahwa untuk x = 0 dan x > 0
 Kasus I
Jika x = 0 diberikan ε > 0. Karena (xn) → x = 0
Maka ∃ K ∈ N , ∋ ∀ n ≥ K berlaku
2
0 ≤ X n= X n−0< ε
0 ≤ √ X n <ε
Karena berlaku ∀ ε <0 maka terbukti√ X n → √ x
Akibatnya lim ( √ X n ) =0
 Kasus II
Jika x > 0 maka √ x> 0
Diberikan ε > 0 maka ∃ k ∈ N ,∋ ∀ n≥ k
berlaku|√ x n−√ x|<ε
perhatikan bahwa :
|√ x n−√ x|=√ x n−√ x
=√ x n−√ x ∙
√ x n+ √ x
√ x n+ √ x
( √ x n−√ x) ( √ x n+ √ x )
=
√ x n+ √ x
x n−x
=
√ x n +√ x
1
= ∙ x n−x
√ x n +√ x
1
= |x n−x|
√ x n +√ x
Karena √ x n+ √ x ≥ √ x >0 maka diperoleh

|√ x n−√ x|≤ 1 |x n−x|< 1 | x n−x|<ε


√ x n +√ x √x
3. a. Tentukan limit:
1 2
a) ((2 + ¿¿ ¿
n
Penyelesaian:
1 2 1 1
Lim (2 + ¿ ¿ = lim (4 + 4 ∙ + 2 ¿
n n n
= (4 + 0+0 ¿
= 4
1 2 +1 +1
Atau: lim (2 + ¿ ¿ = lim (2 ¿ (2 ¿
n n n
= (2 + 0¿ (2 + 0¿
= 2∙2
= 4
1 2
Jadi, lim Lim (2 + ¿¿ = 4
n

b) ( )
(−1 )n
( n+2 )
Penyelesaian :
|lim ⁡x n|=lim |x n|⟺ lim x n=lim ⁡|x n|

lim ( ) | |
(−1 )n
x +2
=lim
(−1 )n
x +2
=lim
1
n+2
1 1
n n
¿ lim =lim ⁡
n 2 2
+ 1+
n n n

1 2
Diketahui bahwa lim ⟶ 0 dan lim ⟶ 0
n n

Maka :

1
n
(−1 ) 0n
Lim = lim = =0
( n+2 ) 2 1
1+
n

( √ n−1)
c) ( ¿
( √ n+1)
Penyelesaian:
( √ n−1) ( √ n−1) ( √ n−1)
Lim ¿ = lim ¿∙
( √ n+1) ( √ n+1) ( √ n−1)
2
( √ n−1 )
= lim
n−1
n−2 √ n+1
= lim
n−1
n 1 1
−2∙ +
= lim
n √ n n
n 1

n n
2 1
1− +
= lim
√n n
1
1−
n

2 1
Diketahui bahwa lim → 0 , lim → 0 maka
n n

1−0+0 1
⇒ = =1
1−0 1

(n+1)
d) ( ¿
n √n
Penyelesaian:

( )
n 1
+
(n+1) n n
Lim = lim
n √n n
√n
n

( )
1
1+
= lim n
√n
1 1
Diketahui bahwa lim → 0 dan →0 maka
n √n
Lim
(n+1)
n √n
= lim 1+ ( ) √1n
1
n
=( 1+0 ) 0=0

4. tuliskan definisi barisan divergen dan berikan contoh !


Penyelesaian :
Barisan( a n ) dikatakan tidak memiliki limit jika untuk setiap bilangan nyata A ada bilangan
nyata positif ε ∋ ∀ bilangan asli m ada n ≥ m dengan |an− A|≥ ε
Barisan yang tidak memiliki limit disebut barisan divergen
Contoh barisan divergen
n
x=(−1 )
Bukti

Andaikan (−1 ) konvergen , ∀ ε> 0 ,∃ k ∈ N ∋ n≥ k berlaku|x n−x|< ε


n

 kasus I
jika n = genap ¿>| xn −x|< 1, jika ε=1
|x n−x|<1≤¿|(−1 )n−x|<1
|1− x|< 1
−1<1−x <1
−1−1<1−1−x <1−1
−2← x <0
0< x <2
¿> x >0
 kasus II
n = ganjil ¿>| xn −x|< 1, jika ε=1
|x n−x|<1≤¿|(−1 )n−x|<1
|−1−x|< 1
−1←1−x <1
−1+1←1+1−x <1+1
0← x <2
−2< x <0
¿> x <0
5. yang manakah barisan berikut yang divergen atau konvergen
n
a. ( x n ¿ =
n+1
Penyelesaian :
x=n ( divergen )
1
y= ( konvergen )
n+1
n
x . y= (konvergen)
n+1
n
 x n=
n+1
n
lim ⁡x n=
n+1
n
n
= lim
n 1
+
n n
1
= lim 1
1+
n
1
=
1+ 0
=1
n
Jadi, x n= adalah konvergen
n+1
2
n
b. x n=
n+1

penyelesaian:
2
x=n (divergen)

1
y= (konvergen)
n+1

n2
x . y= (divergen)
n+1
2
n
x n=
n+1
2
n
lim x n =lim ⁡
n+1
2
n
n2
¿ lim ⁡
n
+1
n2

1
¿ lim ⁡
1 1
+
n n2

¿+ ∞

n
(−1) . n
c. lim ⁡x n= (divergen)
n+1

penyelesaian :
n
(−1) . n
lim x n =lim ⁡ = ±1
n+ 1

1
n = 1 ⇒−
2

2
n=2⇒
3

3
n = 3 ⇒−
4

4
n=4⇒
5

(−1)n . n
lim x n =lim ⁡
n+ 1

n n
lim (−1) .
n
¿
n 1
.
n n

(−1) n .1
¿ lim ⁡
1
1+
n

2
2n +3
d. x n= 2
n +1

penyelesaian:
2
x=2 n +3 ( divergen )

y=n2+ 1 ( divergen )

x 2 n2 +3 (
= konvergen )
y n 2+1

x=2 n2 +3 ( divergen )
1
y= 2
(konvergen)
n +1

2 n2 +3
x . y= (konvergen)
n 2+1

2 n2 +3
Lim x n=lim
n 2+1

2 n2 3
2
+ 2
n n
= lim 2
n 1
2
+ 2
n n

3
2+
n2
= lim
1
1+ 2
n

1
Diketahui lim →0
n2

2+3.0 2
Maka, lim x n= = =2
1+ 0 1
2
2n +3
Jadi, x n= 2
( konvergen)
n +1

Anda mungkin juga menyukai