Anda di halaman 1dari 10

NAMA : LIALY SARTI

NIM : 17029064
RESUME
BILANGAN REAL
1. PENDAHULUAN
a. Bilangan Rasional (Q ¿

Q= {ab|a , b ∈ Z , b ≠ 0}
1) Bilangan Bulat
Z={… ,−2 ,−1 , 0 ,1 , 2 , …}
2) Bilangan Cacah
W ={0,1,2,3 … }
3) Bilangan Asli
N={1 ,2 , 3 , … }
b. Bilangan Irasional (R ¿ ¿
1) Bersifat Aljabar

Ex : √ 2 , √ 3 ,
√5+ √ 2 , etc
2
2) Transenden
Ex : π , e , ln , log, etc

2. SIFAT ALJABAR
Bilangan real dengan operasi penambahan dan perkalian membentuk sebuah “lapangan”,
istilah di Struktur Aljabar. Kemudian, operasi penambahan dan perkalian harus memenuhi
“aksioma lapangan)
( R ,+, ×)→lapangan
Semua aksioma lapangan bilangan real disebut sifat aljabar bilangan real.
Sifat Aljabar=Sifat Lapangan

Sifat Aljabar dari R


Ada dua operasi biner pada himpunan R, yaitu penambahan ¿ and perkalian (.). Kedua
operasi memenuhi sifat di bawah :
Penambahan :
(A1) a+ b=b+a untuk semua a , b pada R (sifat komutatif penjumlahan)
(A2) ( a+ b ) +c=a+(b +c) untuk semua a , b , c pada R (sifat asosiatif penjumlahan)
(A3) Terdapat anggota 0 pada R sehingga 0+ a=a dan a+ 0=a untuk semua a pada R
(existence of a zero element)
(A4) Untuk setiap a pada R terdapat anggota −a inR sehingga a+ (−a )=0 dan (−a )+ a=0
(existence of negative element)

Perkalian :

a. a . b=b . a untuk setiap a , b pada R (sifat komutatif perkalian)


b. (a . b). c=a .(b . c) untuk setiap a , b , c pada R (sifat asosiatif perkalian)
c. Terdapat anggota 1 pada R yang berbeda dari 0 sehingga 1. a=a untuk semua a pada R
(existence of a unit element)
d. Untuk setiap a ≠ 0 pada R terdapat anggota 1/a in R sehingga a . ¿ a ¿=1 dan
¿ ¿ a ¿ . a=1 (existence of reciprocals)

Distributif :

a. a . ( b+ c ) =( a . b ) +( a .c ) dan ( b+ c ) . a=( b . a ) +( c . a) untuk semua a , b , cpada R (sifat


distributif perkalian pada penjumlahan)

Teorema
a. Jika z dan a adalah unsur-unsur pada R dengan z +a=a, maka z=0
Bukti :
A 4 :a+ (−a )=0 , A 3 : z+ 0=z
Perhatikan,
z=z +0z=z +(a+ (−a ))z=( z +a ) +(−a)z=a+(−a)z=0
b. Jiks u dan b ≠ 0 adalah unsur-unsur pada R dengan a . b=b, maka a=1
Bukti :
M 1 :a . b=b . a, M 2 : 1. a=a ,M 4 : a .(1 /a)=1
1 1
u=u.1u=( u .b ) u=b . u=1
b b
c. Jika a ∈ R, maka a .0=0
Bukti :
Perhatikan
a+ 0=a
Perhatikan
a+ a .0=a ( 1+0 )a+ a .0=a .1a+ a .0=a
Jadi, a .0=0
Pengurangan
Pengurangan didefinisikan sebagai a−b=a+(−b), untuk a , b pada R
Pembagian
Pembagian didefinisikan untuk a , b pada R dengan b ≠ 0 oleh a /b ≔a .(1 /b)

Bilangan Rasional dan Irrasional


Ingat
N ⊆ R, karena 1 ∈ N, bisa ditulis n−f memiliki hasil sama dengan 1
Z ⊆ R, karena N ⊆ R ,0 ∈ R, dan −1 ∈ R maka jika −n ∈ Z, bisa ditulis n−f memiliki hasil
sama dengan −1
Bilangan Rasional
a
Bilangan rasional adalah himpunan semua anggota dari R yang bisa ditulis sebagai ,
b
dimana a , b ∈ Z dan b ≠ 0. Bilangan rasional dilambangkan dengan Q

Q= {ab|a , b ∈ Z , b ≠ 0}
Sifat-Sifat Bilangan Rasional :
Bilangan rasional di bawah operasi penjumlahan dan perkalian
Akibatnya Q memenuhi sifat aljabar
Bilangan Irrasional
Pada abad ke-6 B ,C, Ilmuwan pytaghoras menemukan panjang diagonal dari persegi satuan
adalah √ 2 yang tidak bisa ditulis sebagai rasio bilangan bulat
a
√ 2≠ , a ,b ∈ Z
b
Akibatnya, unsur pada R yang tidak pada Q are dikenal sebagai bilangan irrasional .
Buktikan bahwa tidak terdapat bilangan rasional r sehingga r 2=2
Bukti :
Andaikan
Terdapat p , q
p
r = , ( p , q )=1 dengan q ≠ 0
q
Karena r 2=2
p 2
()
q
=2

p2=2 q 2
p2 adalah bilanan genap maka p adalah bilangan genap
p=2k → p 2=4 k 2
q 2=2 k 2 → q adalah bilangan genap (kontradiksi)

3. SIFAT URUTAN
Terdapat himpunan bagian tidak kosong P dari sifat R
(i) Jika a , b anggota P, maka a+ b anggota P
(ii) Jika a , b anggota P, maka ab anggota P
(iii) Jika a anggota R, maka terdapat tepat satu yang di bawah ini terpenuhi :
a ∈ P , a=0 ,−a ∈ P
Perhatikan bahwa ketiga kriteria disebut sebagai sifat Trichotomy yang membagi R menjadi
3 himpunan bagian yang saling lepas
Himpunan P disebut sebagai Bilangan Real Positif
{0 }
Himpunan {−a|a ∈ P } disebut sebagai Bilangan Real Negatif

Anggota dari Simbol Baru Nama


a∈P a> 0 a adalah positif (sangat positif)
a ∈ P ∪{0} a≥0 a adalah non negatif
−a ∈ P a< 0 a adalah negatif
−a ∈ P ∪{0} a≤0 a adalah non positif

Pengertian
Diketahui a , badalah anggota dari R
a. Jika a−b ∈ P, maka kita tulis a> b atau b< a
b. Jika a−b ∈ P ∪{0 }, maka kita tulis a ≥ b atau b ≤ a
Dengan Sifat Trichotomy, kita memiliki dimana jika a , b ∈ R maka tepat satu kondisi
dibawah ini yang benar
a< b jika −( a−b)∈ P
a=b jika ( a−b ) =0
a> b jika (a−b)∈ P
Dan jika a ≤ bdan a ≥ b maka a=b
Jika kita tulis a< b<c berarti a< b dan b< c

Teorema
Diketahui a , b , c anggota dari R
a. Jika a> b dan b> c, maka a> c
Bukti :
(a−b)∈ P, (b−c )∈ P maka
a−b ¿+(b−c)∈ P
( a−c ) ∈ P↔ a> c
b. Jika a> b, maka a+ c> b+c
Bukti :
(a−b)∈ P
( a−b ) +0 ∈ P
( a−b ) +(c−c)∈ P
( a+ c )−( b−c)∈ P
c. Jika a> bdan c >0, maka ca> cb
Bukti :
( a−b ) ∈ P , c ∈ P
c (a−b)∈ P
ca−cb ∈ P
Jika a> b dan c <0, maka ca< cb
Bukti :
( a−b ) ∈ P ,−c ∈ P
−c (a−b)∈ P
cb−ca ∈ P
Teorema
a. Jika a ∈ R dan a ≠ 0, maka a 2> 0
Bukti :
a∈R , a≠0
Cek a ∈ P atau (−a)∈ P
a 2=a . a ∈ P, berarti a 2> 0
a 2=(−a)(−a)∈ P, berarti a 2> 0
b. 1>0
Bukti :
1 ∈ R , 1≠ 0
Berdasarkan (a), 12 >0
c. Jika n ∈ N , maka n> 0
Bukti :
1>0
1+1>0
1+1+1>0

Teorema
a. Jika a ∈ R sehingga 0 ≤ a< ε untuk setiap ε > 0, maka a=0
Bukti :
a
Andaikan a> 0, maka >0
2
a a
Sehingga pilih ε = , kita punya 0< <a
2 2
Kontradiksi bahwa a< ε, ∀ ε >0
Jadi, a=0
b. Jika ab> 0 maka salah satu
(i) a> 0 dan b> 0, atau
(ii) a< 0 dan b< 0
Bukti :
ab> 0, ab ∈ P
1
(i) a> 0, a ∈ P, ∈P
a
1
a . b . =b, b ∈ P
a
1
(i) a< 0 ,−a ∈ P , ∈P
−a

ab (−a1 )=−b ,−b ∈ P


Jika ab< 0, maka salah satu
(i) a< 0 and b> 0, or
(ii) a> 0 and b< 0
Bukti :
ab< 0 , ab ∈ P
1
(i) a< 0 ,−a ∈ P , ∈P
−a

−ab ( −a1 )=b, b ∈ P


1
(ii) a> 0 , a∈ P , ∈ P
a

−ab ( 1a )=−b ,−b∈ P


Ketidaksamaan
Contoh pengantar :
1) Tentukan himpunan A dari semua bilangan real x sehingga 2 x+3< 6
Catat bahwa kita punya
3
x ∈ A ↔2 x+ 3≤ 6 ↔ 2 x ≤3 ↔ x ≤
2
3
{
Oleh karena itu, A= x ∈ R : x ≤
2 }
2) Tentukan himpunan B≔ {x ∈ R : x 2 + x >2}
Kita tulis kembali ketidaksaman sehingga Teorema 2.1.10 bisa diterapkan. Catat bahwa
x ∈ B ↔ x 2+ x−2> 0↔ ( x−1 ) ( x−2 ) >0
Oleh karena itu, kita memiliki salah satu (i) kita harus memiliki kedua x−1>0 dan
x +2>0, atau kita memiliki (ii) x−1<0 dan x +2<0. Pada kasus (i) kita harus memiliki
kedua x >1 and x >−2, yang memenuhi jika dan hanya jika x >1.Pada kasus (ii) kita harus
memiliki x <1 and x ←2, yang memenuhi jika dan hanya jika x ←2
Kita simpulkan bahwa B=x ∈ R : x> 1}∪ { x ∈ R : x ←2 }
3) Tentukan himpunan
2 x +1
C ≔{ x ∈ R : <1
x +2

Beberapa Ketidaksamaan yang Bermanfaat


a. Diketahui a ≥ 0 dan b ≥ 0. Maka
a< b ↔a 2< b2 ↔ √ a< √ b
b. Ketidaksamaan Rata-rata Aritmatika-Geometri untuk a , b adalah
1
√ ab ≤ ( a+b )
2
Dengan kesamaan yang terjadi jika dan hanya jika a=b
c. Ketidaksamaan Bernouli, jika x >−1 ,maka
( 1+ x )n ≥ 1+nx untuk semua n ∈ N

Anda mungkin juga menyukai