Materi yang dibahas meliputi sifat aljabar bilangan riil dan sifat urutan
bilangan riil , sifat-sifat nilai mutlak serta sifat bilangan rasional
A. Pendahuluan
B. Uraian Materi
6
Aksioma Penjumlahan (A)
7
Elemen 1 selanjutnya disebut elemen satuan.
B5. (Eksistensi Balikan)
Untuk setiap a ∈ R ,a ≠ 0, terdapat elemen ( 1/a ) ∈ R sedemikian sehingga:
( 1/a ) . a=1 dan a . ( 1/a ) =1 .
Elemen 1/a selanjutnya disebut balikan dari a dan dinotasikan dengan
a−1.
Hukum Distributif
Sebagai akibat dari sifat aljabar bilangan riil tersebut, beberapa sifat
lain yang terkait dinyatkan dalam teorema-teorema berikut ini:
Teorema 2.1
a. Jika z dan a adalah bilangan riil dengan z +a=a maka z=0
b. Jika u dan b ≠ 0 adalah bilangan riil dengan u . b=b maka u=1
c. Jika a bilangan riil maka a .0=0
Bukti:
Teorema 2.2
1
a. Jika a ≠ 0 dan b bilangan riil sedemikian sehingga a . b=1 maka b= .
a
b. Jika a . b=0 maka a=0 atau b=0
8
Bukti:
Teorema 2.3.
Untuk setiap bilangan real a danb , terdapat tepat satu x ∈ R sedemikian
sehingga a+ x =b .Bilangan tersebut mempunyai bentuk x=b+ (−a ) .
Bukti:
Pembuktian dilakukan melalui 2 langkah:
Langkah 1:
Akan ditunjukkan x=b+ (−a ) memenuhi persamaan a+ x =b .
Misalkan x=b+ (−a ) . Dengan menggunakan aksioma A2–A4 diperoleh
bahwa:
a+ x =a+ [ b+ (−a ) ]=a+ [ (−a )+ b ]
¿ [ a+(−a) ] +b=0+b=b .
Langkah 2:
Akan ditunjukkan x bersifat tunggal (artinya tidak ada bilangan riil y lain yang
memenuhi y=b+ (−a )
(Pembuktian ini diserahkan kepada mahasiswa)
Teorema 2.4:
9
Jika a adalah bilangan riil, maka – (−a)=a
Bukti:
Dari aksioma bilangan negatif, maka:
(−a )+ [ −(−a) ] + a=0+ a
(−a )+ ¿
( (−a ) +a ) ±(−a ) =a
0+− (−a )=a
−(−a )=a
Teorema 2.5.
Jika a ∈ ℜ sebarang, maka
(a). a ∈ ℜ ⇒ a .1=a
⇒ a+a . 0=a .1+a . 0
=a . ( 1+0 )
=a . 1=a
∵ a+a . 0= a⇒ a . 0=0
Misalkan a ,b , c∈ ℜ
1 1
≠0 1
=a
(a). Jika a≠0 maka a dan a
10
(b). Jika a ∘b=a ∘c, a≠0 , maka b=c
(c). Jika a ∘b=0 , maka a=0 atau b=0
Bukti:
1
a≠0 ⇒
(a). a ada
1 (B3 )
1
=0 1 = ∘ a=0 ∘a=0
Andaikan a , maka a Kontradiksi.
1 Th 1 . 2 1
∘a=1 ⇒ a=
a 1
Jadi a
1
a≠0 ⇒ ≠0
(b). a sehingga dari yang diketahui:
a ∘b=a ∘c
1 1
∘ ( a ∘b ) = ∘ ( a ∘c )
a a
1∘b=1∘ c
b=c
(c). Misalkan a≠0 ⇒ harus dibuktikan b=0 .
1
Karena a≠0 , maka a
≠0
. Oleh karena itu
( 1a ) ∘ ( a ∘b)= 1a ∘0
(diketahui)
1∘b=0
b=0
B. Penutup
11
2. Jika a , b ∈ R , buktikan pernyataan berikut ini
1
a. Jika a ≠ 0 maka ≠0
a
b. Jika a . b=0 maka a=0 atau b=0
12