A. Pendahuluan
B. Uraian Materi
ℜ
B.1 Sifat Kelengkapan Dari
Sejauh ini , kita telah membahas sifat aljabar dan sifat urutan pada
bilangan riil. Pembahasan kali ini berkaitan dengan sifat lain pada ℝ yang
biasa disebut sifat kelengkapan. Sistem bilangan rasional Q memenuhi sifat
aljabar dan sifat urutan, tetapi √ 2 bukan sebuah bilangan rasional, sehingga
perlu menambakan satu sifat lagi yang mencirikan system bilangan riil. Sifat
tersebut adalah Sifat Kelengkapan, merupakan sifat yang penting pada sisem
18
bilangan riil. Dengan tambahan sifat ini, maka system bilangan riil
selanjutnya dikatakan sebagai lapangan terurut lengkap.
19
{ x ∈ R : x <1 } terbatas atas tetapi tidak terbatas bawah, atau juga dapat
dikatakan bahwa himpunan tersebut tidak terbatas.
Definisi 4.2
20
menunjukkan bahwa infimum (jika ada) dari sebuah himpunan juga bersifat
tunggal.
Suprimum atau infimum dari sebuah himpunan S dinotasikan dengan:
¿ S atau inf S
Apabila u1 adalah sebarang batas atas dari S, maka ¿ S ≤u 1 . Hal ini
karena sup S merupakan batas atas terkecil dari S. Tidak semua himpunan
bagian dari ℝ memiliki supremum, demikian pula tidak semua himpunan
bagian dari ℝ memiliki infimum. Secara umum, ada empat kemungkinan
yang dapat dikatakan dari suatu himpunan S berkaitan dengan keberadaan
suprimum dan infimum, dengan S adalah himpunan bagian dari ℝ, yaitu
1. S mempunyai supremum dan infimum
2. S mempunyai supremum tetapi tidak mempunyai infimum
3. S mempunyai infimum tetapi tidak mempunyai supremum
4. S tidak mempunyai supremum maupun infimum
Lemma 4.1.
Suatu bilangan u adalah supremum dari suatu himpunan bagian tak
kosong S dari ℝ jika dan hanya jika u memenuhi kondisi berikut:
1. s ≤u untuk setiap s ∈ S
2. jika v<u , maka terdapat s1 ∈ S sedemikian sehingga v< s 1.
Lemma 2.2
Suatu batas atas u dari himpunan bagian tak kosong S di ℝ adalah
supremum dari S jika dan hanya jika untuk setiapε > 0, terdapat sε ∈ S
sedemikian sehingga u−ε < s ε.
Bukti:
Jika u adalah batas atas dari S yang memenuhi kondisi yang diberikan
dan jika v<u , maka dapat diambil ε =u – v . Untuk ε > 0 maka terdapat sε
∈ S sedemikian sehingga v=u – ε< s ε . Akibatnya, v bukanlah batas atas
dari S.
Jadi dapat disimpulkan bahwa u = sup S.
21
Sebaliknya, misalkan u=S ¿ dan ε > 0. Karena u – ε <u maka u – ε
bukanlah batas atas dari S. Akibatnya terdapat beberapa elemen sε dari S
sedemikian sehingga u – ε <s ε .
(Perhatikan Gambar 4.1 berikut ini)
Gambar 4.1
Supremum dari suatu himpunan bisa saja merupakan elemen dari himpunan
tersebut atau bisa saja bukan merupakan elemen dari himpunan yang
dimaksud. Untuk melihat kondisi tersebut, perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 4.1
a) Jika sebuah himpunan tak kosong S1 mempunyai elemen hingga, maka
dapat ditunjukkan bahwa S1 memiliki sebuah elemen terbesar u dan
sebuah elemen terkecil w . Maka u=S ¿ dan w=inf S1 , dan keduanya
1
22
Setiap himpunan bagian tak kosong dari bilangan real ℝ yang terbatas di
atas juga akan memiliki sebuah supremum di ℝ. Setiap himpunan bagian
tak kosong dari bilangan real ℝ yang terbatas di bawah juga akan memiliki
sebuah infimum di ℝ.
Contoh 4.2
Penyelesaian.
23
Selanjutnya, kita akan menggunakan Teorema 1.21 untuk menunjukkan 1
adalah supremum dari . Jika , berdasarkan pembahasan tadi,
Penyelesaian.
Klaim terlebih dahulu bahwa inf , infimum dari , adalah 0. Klaim kita
benar jika dapat ditunjukkan bahwa :
24
Berikutnya, kita akan menggunakan Teorema 3.2.3. untuk menunjukkan 0
adalah infimum dari . Misalkan . Berdasarkan pembahasan
Sifat Archimedes:
Bukti:
Andaikan n< x untuk setiap n ∈ N . Hal ini berarti x adalah batas atas N .
Menurut sifat kelengkapan, N mempunyai suprimum u ∈ R . Selanjutnya,
karena u−1< u maka u−1 bukan batas atas. Akibatnya terdapat m∈ N
25
sedemikian sehingga u−1< m. Jika kedua ruas pada ketaksamaan terakhir di
tambah 1 maka diperoleh:
u<m+1 ,dengan m+1∈ N
Hal ini kontradiksi dengan u=N ¿.
Jadi pengandaian salah. Haruslah terdapat n ∈ N sedemikian sehingga x <n
untuk setiap x ∈ R .
C. Penutup
1. Misalkan Sadalah himpunan bilangan riil tak kosong yang terbatas bawah.
Buktikan inf S=−{−s : s ∈S } ¿
2. Misalkan Sadalah himpunan bilangan riil tak kosong. Tunjukkan bahwa u ∈ R
adalah batas atas dari S jika dan hanya jika memenuhi jika t ∈ R dan t >u
maka t ∉ S
3. Tunjukkan jika A dan B himpunan bilangan riil terbatas maka A ∪B
himpunan terbatas. Tunjukkan pula bahwa ¿ ( A ∪ B ) ={ ¿ A , } ¿
B
26
2. Trench, William F,2009,”Introduction to Real Analysis”, Pearson Education,USA
27