Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

Melda Andelia (1613021001)


Mirza Wildani (1653021015)
Nabiila Fakhriyya (1613021055)
Antika Desta Roba (1613021053)
Batas Atas dan Batas Bawah

DEFINISI 1 :
Misalnya diberikan subset tak kosong SR.
Himpunan S dikatakan terbatas ke atas (bounded above)
jika terdapat suatu bilangan uR sedemikian hingga su untuk
semua sS. Setiap bilangan u seperti ini disebut
dengan batas atas (upper bound) dari S.
Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah (bounded
beow) jika terdapat suatu bilangan wR sedemikian
hingga ws untuk semua sS. Setiap bilangan w seperti ini
disebut dengan batas bawah (Lower bound) dari S.
Suatu himpunan dikatakan terbatas (bounded) jika
terbatas ke atas dan terbatas ke bawah. Jika tidak, maka
dikatakan tidak terbatas (unbounded).
Dengan kata lain, terbatas ke atas atau batas
atas suatu himpunan adalah bilangan yang lebih
besar atau sama dengan dari semua unsur di
himpunan tersebut. Sedangkan terbatas ke bawah
atau batas bawah suatu himpunan adalah
bilangan yang lebih kecil atau sama dengan dari
semua unsur di himpunan tersebut.
  DEFINISI 2 :
Misalnya diberikan S subset tak kosong R.
Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan u disebut supremum
(batas atas terkecil) dari S jika memenuhi suatu kondisi berikut :
 u merupakan batas atas S
 Jika v adalah sembarang batas atas S, maka uv.
Atau dapat ditulis u=supremum S.
Jika S terbatas ke bawah, maka suatu bilangan u disebut infimum
(batas bawah terbesar) dari S jika memenuhi suatu kondisi
berikut :
 w merupakan batas bawah S
 Jika t adalah sembarang batas bawah S, maka tw.
Atau dapat ditulis w=infimum S.
Suatu subset tak kosong SR mempunyai empat
kemungkinan yaitu :
Mempunyai supremum dan infimum,
Hanya mempunyai supremum,
Hanya mempunyai infimum,
Tidak mempunyai infimum dan supremum.
Sifat Lengkap R
Akan ditunjukkan bahwa subset tak kosong R yang
terbatas ke atas pasti mempunyai batas atas terkecil.
Sifat seperti ini disebut Sifat Lengkap R . Sifat Lengkap
juga sering disebut dengan Aksioma Supremum R .
 
DEFINISI 5 :
Jika subset tak kosong SR terbatas ke atas, maka
supremumnya ada, yaitu terdapat uR sedemikian
hingga u = sup S .
DEFINISI 6 :
Jika subset tak kosong SR terbatas ke bawah, maka
infimumnya
ada, yaitu terdapat wR sedemikian hingga w =
inf S .
Supremum dan Infimum

Definisi 1. Misalkan S C R ,
Jika  S tidak terbatas di atas, kita definisikan
supremum dari  S menjadi supS = tak hingga  .
Untuk himpunan tak kosong S C R   , bilangan real u
 adalah batas atas terkecil (supremum) dari
himpunan 𝑆, ditulis 𝑢 = Sup𝑆 jika 𝑢 merupakan
suatu batas atas dari 𝑆, dan batas atas lain dari 𝑆
lebih besar atau sama dengan 𝑢.
Definisi 2. Misalkan  S C R ,
Jika S  tidak terbatas di bawah, kita definisikan
infimum dari S menjadi infS  tak hingga .
Untuk himpunan S  tak kosong , bilangan real v
 adalah batas bawah terbesar (infimum) dari
himpunan 𝑆, ditulis  v  inf𝑆 jika  v suatu batas bawah
dari 𝑆 dan batas bawah lain dari 𝑆 lebih kecil atau
sama dengan v  .
Himpunan yang terbatas di atas akan selalu memiliki
supremum, juga himpunan yang terbatas di bawah
akan dijamin memiliki infimum. Apa yang
menjamin? Perhatikan aksioma berikut:
Aksioma 1. Setiap himpunan  S C R  yang terbatas
di atas mempunyai supremum di R  .
Aksioma 2. Setiap himpunan S C R yang terbatas
di bawah mempunyai infimum di R  .
Penggunaan Sifat Aksioma Supremum

DEFINISI 1 :
Diberikan subset tak kosong SR yang terbatas ke
atas dan
sebarang aR. Didefinisikan himpunan a + S := ,
maka berlaku
sup(a + S ) = a + sup(S ) .
DEFINISI 2 :
Diberikan subset tak kosong SR yang terbatas dan
sebarang
bilangan real a > 0 . Didefinisikan himpunan aS :=
{as :sS}, maka berlaku
inf (aS ) = a inf (S ) .
DEFINISI 3 :
Jika A dan B subset tak kosong R dan memenuhi ab
untuk semua aA dan bB , maka
sup A inf B .
Himpunan Bagian

Himpunan A disebut bagian dari himpunan B, maka


ditulis dengan A ⊂ B, jika setiap anggota A termasuk
anggota B. ditulis B ⊃ A, dibaca “B sumber dari A”,
“B mengandung A”, atau “B super himpunan A”.

Anda mungkin juga menyukai