Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi petunjuk, bimbingan dan arahan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
Analisis Real 1.
Makalah ini tersusun dari berbagai sumber reverensi baik dari media cetak
maupun internet. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam
proses pembelajaran. Kami menyadari bahwa makalah yang sudah penulis
kerjakan masih sangat jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kritik, saran serta
pendapat yang bersifat membangun selalu kami harapkan dengan tujuan supaya
tugas - tugas yang selanjutnya dapat penulis kerjakan dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada ibu Citra Utami, S.Pd.,
M.Pd. yang telah memberi bimbingan dan arahan hingga tersusunnya makalah ini.
Apabila ada salah kata kami ucapkan mohon maaf. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.3 Sifat Kelengkapan dari R ..............................................................................2
2.3.1 Definisi........................................................................................................2
2.3.2 Definisi........................................................................................................3
2.3.3 Lemma.........................................................................................................4
2.3.4 Lemma.........................................................................................................6
2.3.6 Sifat Kelengkapan ℝ................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sifat dalam sistem bilangan real yang memegang peranan
sangat penting yaitu sifat kelengkapan (completeness). Sifat ini menjamin
bahwa setiap himpunan bagian tak kosong dari himpunan bilangan real yang
terbatas ke atas dijamin nilai supremumnya pasti ada. Sebelum membahas
lebih jauh tentang sifat kelengkapan tersebut, terlebih dahulu akan
dijelaskan tentang supremum dan infimum dari suatu himpunan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.3.1 Definisi
2
dari S. himpunan ini tidak mempunyai batas bawah, jadi himpunan ini tidak
terbatas ke bawah. Jadi, S merupakan himpunan yang tidak terbatas.
2.3.2 Definisi
a) Definisi supremum :
Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan u disebut sepremum (batas
atas terkecil) dari S jika memenuhi kondisi berikut :
1. u merupakan batas bawah S.
2. jika v adalah sebarang batas bawah S, maka u ≤ 𝑣, ditulis u =
sup S b.
b) definisi infimum :
jika S terbatas ke bawah, maka suatu bilangan w disebut infimum
(batas bawah terbesar) dari S jika memenuhi kondisi sebagai berikut :
1. w merupakan batas bawah S 2.
2. jika t adalah sebarang batas bawah S, maka t ≤ 𝑤, ditulis w = inf
S
3
u’ adalah sebarang batas atas dari suatu himpunan tak kosong S, maka sup S
≤ 𝑢′, sebab sub S merupakan batas atas kecil dari S.
2.3.3 Lemma
Pembuktian poin 1 :
(bukti dari kiri kekanan )
Misalkan S⊂ R , S ≠ ∅ dan u = sup S
Akan di buktikan :
1) s ≤ u untuk semua s ∈ S,
2) jika v < u, maka terdapat ś ∈ S sedemikian sehingga v < ś
Karena u = sup S maka
1) u batas atas, akibatnya s ≤ u untuk semua s ∈ S → definisi 2.3.1
bagian a
4
2) Jika v < u maka v bukan batas atas dari S, akibatnya ada ś ∈ S
sedemikian sehingga v < ś
(bukti dari kanan ke kiri )
Misalkan S⊂ R , S ≠ ∅ dan u ∈ R yang bersifat
1) s ≤ u untuk semua s ∈ S,
2) Jika v < u, maka terdapat ś ∈ S sedemikian sehingga v < ś
Akan dibuktikan :
u = sup S, yaitu dengan menunjukan u merupakan batas atas terkecil
dari S
karena ( 1 ) maka u merupakan batas atas dari S dari ( 2 ) diperoleh
bahwa setiap bilangan real v yang lebih kecil dari u bukan merupakan
batas atas.
Jadi, u merupakan batas atas terkecil dari S.
Contoh :
Jawaban :
5
b) ambil bilangan real t dengan t > 1, maka 1 < t hal ini berarti ada x
= 1 ∈ S. Sehingga 1 < t akibatnya t bukan batas bawah.
Ini berarti ada 1 merupakan batas bawah terbesar dari S, karena ( i ) dan
( ii ) maka 1 = inf S.
Pembuktian poin 2 :
(Dari kiri kekanan)
Misalkan u=S ¿, maka u adalah batas atas dari S. Artinya, s ≤u , ∀ s ∈S .
Karena u=S ¿, maka v<u , berarti v bukan batas atas S. Maka dapat
diartikan bahwa terdapat s' ∈ S sedemikian sehingga v< s ' .
(Dari kanan ke kiri)
Misalkan u memenuhi dua syarat diatas, maka akan dibuktikan u=S .
Syarat 1 : menyatakan u bats atas S
Syarat 2 : menyatakan v bukan batas atas S
2.3.4 Lemma
6
Diketahui u=S ¿ → yang akan dibuktikan
dari definisi 2.3.3 poin b yang dari kiri ke kanan:
jika u=S .
Syarat 1 : menyatakan u batas atas S
− Syarat 2 : menyatakan v bukan batas atas S
maka u adalah batas atas dari S. Artinya, s ≤u , ∀ s ∈S .
v<u,ε>0
ε=u–v
v = u−ε
v = u−ε < sε
karena v < u , maka v ≠ S
dapat disimpulkanu=S ¿
Sehingga menghasilkan sε ∈ S > u – ε
∴ u−ε <s ε (terbukti)
7
2.3.5 Contoh
Himpunan s1
inf s1 W U sup s1
8
b. Himpunan S2 : = { x : 0 ≤ x ≤ 1 } mempunyai batas atas 1. Buktikan
bahwa 1 merupakan spremumnya 1
Bukti :
Jika V < 1 , maka terdapat S’ € S2 sedemikian hingga V < S’. Oleh
karena itu , V bukan merupakan batas atas S 2 dan karena V merupakan
sebarang V < 1 , maka dapat disimpulkan bahwa supremen S2 = 1
R
0 V S’ 1
Bukan batas bawah
Buktikan bahwa 0 meruoakan infimum S2 !
Bukti :
Jika W > 0 maka terdapat t’ elemen S 2 sedemikian hingga W > bukan
merupakan batas bawah S2 dan karena W merupakan sebarang W > 0
maka dapat disimpulkan bahwa inf S2 = 0
0 t w
Bukan batas bawah
Jika V < 1, maka terdapat S’ € S3 sedemikian hingga V < S’. Oleh karena
itu, V bukan merupakan batas atas S3 dan karena V merupakan sebarang V
< 1, maka dapat disimpulkan bahwa supremun S3 = 1
Dalam kasus ini sup S3 tidak termasuk dalam S3. Dengan cara yang sama
inf S3 = 0 yang juga tidak termasuk dalam S3.
9
Buktikan bahwa 0 merupakan infimum S3!
10
Bukti:
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem bilangan rasional ℚ memenuhi sifat aljabar dan sifat urutan, tetapi
telah diperlihatkan bahwa √ 2 tidak dapat dinyatakan sebagai bilangan
rasional, oleh karena itu √ 2∉ ℚ. Jika S terbatas ke atas, maka suatu
bilangan u disebut sepremum (batas atas terkecil) dari S jika memenuhi
kondisi berikut : a) u merupakan batas bawah S, dan b) jika v adalah
sebarang batas bawah S, maka u ≤ 𝑣, ditulis u = sup S b. Sedangkan jika S
terbatas ke bawah, maka suatu bilangan w disebut infimum (batas bawah
terbesar) dari S jika memenuhi kondisi sebagai berikut : a) w merupakan
batas bawah S,Dan b) Jiika t adalah sebarang batas bawah S, maka t ≤ 𝑤,
ditulis w = inf S
12
DAFTAR PUSTAKA
13