Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ANALISIS ULANGAN HARIAN, PENGAJARAN REMEDIAL, DAN


PENGAYAAN
Dosen Pengampu : Mariyam, S.Pd M.Pd

MATA KULIAH:

ASSESMENT DAN HASI BELAJAR MATEMATIKA

SEMESTER: 2 (Dua)

DISUSUN OLEH :

APRIODA 11308502190001

MINDRA LESMANA 11308502190009

TASYA VINA 11308502190023

YUSI NOPRIANSI 11308502190028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SINGKAWANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Berkat dan Rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Makalah ini berisi tentang “Analisis Ulangan Harian, Pengajaran


Remedial, Dan Pengayaan” Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah dan
Pengembangan Kurikulum Matematika. Penulisan makalah ini didasarkan pada
materi-materi yang penulis dapat dari berbagai sumber. Penulisan materi ini
dibuat dengan langkah-langkah dan metode yang sistematis sehingga dapat
dengan mudah dipahami.

Dalam penyelesaian makalah, kami banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu . Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif agar makalah ini akan menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang
akan datang.

Singkawang, 7 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................3

C. Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Ulangan Harian..............................................................................................6

B. Pembelajaran Remedial................................................................................10

C. Kegiatan Pengayaan.....................................................................................16

D. Analisa ulangan harian, pengajaran remedial dan, pengayaan.....................18

BAB III PENUTUP...............................................................................................20


A. Kesimpulan..................................................................................................20

B. Saran.............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN...........................................................22
HASIL ANALISIS.................................................................................................23
PROGRAM REMEDIAL/PERBAIKAN..............................................................24
PROGRAM PENGAYAAN..................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah


adalah melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam
meningkatkan mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu
mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi
pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan
pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa, maka motivasi dan
perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan
interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru kupsehingga kualitas
pembelajaran akan meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan
standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu
diusahakan agar interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai
tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program ulangan harian, pembelajaran remedial atau
perbaikan dan pengayaan.

1
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah

2
3

menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Pembelajaran


remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta
didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang  ditetapkan. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang
tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka
muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik.
Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program
pembelajaran remedial atau perbaikan.

Dan program pengayaan dapat diartikan memberi tambahan/


perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi
melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian ulangan harian?


2. Bagaimana cara pengadaan ulangan harian yang baik?
3. Apa peran pengadaan ulangan harian yang baik?
4. Apa manfaat ulangan harian dalam pembelajaran?
5. Apa pengertian pembelajaran remedial?
6. Apa saja prinsip pembelajaran?
7. Bagaimana bentuk kegiatan remedial?
8. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran remedial?
9. Apa pengertian kegiatan pengayaan?
10. Apa saja macam kegiatan pengayaan?
11. Apa tujuan pengayaan?
12. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pengayaan?
13. Apa prinsip-prinsip kegiatan pengayaan?
14. Bagaimana penilaian pada kegiatan pengayaan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui ulangan harian.


2. Untuk mengetahui cara pengadaan ulangan harian yang baik.
3

3. Untuk mengetahui peran pengadaan ulangan harian yang baik.


4. Untuk mengetahui manfaat ulangan harian dalam pembelajaran.
5. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran remedial.
6. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran.
7. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran remedial.
8. Untuk mengetahui pengertian kegiatan pengayaan.
9. Untuk mengetahui tujuan pengayaan.
10. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatan pengayaan.
11. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kegiatan pengayaan.
12. Untuk mengetahui penilaian pada kegiatan pengayaan.
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ulangan Harian

1. Pengertian Ulangan Harian


Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara
periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan
satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator
dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam
satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman
materi.
2.      Cara Pengadaan Ulangan Harian yang Baik
Ulangan harian dibuat oleh guru kelas itu sendiri, khususnya mata
pelajaran tertentu. Hal itu disebabkan karena gurulah yang merumuskan tujuan
yang akan dicapai, memilih bahan, dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Ulangan harian dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan setelah berlangsungnya proses pengajaran yang dikelola oleh
guru kelas yang bersangkutan. Oleh karena itu, gurulah yang paling tahu apa yang
dipelajari siswa di kelasnya sehingga ia dimungkinkan untuk membuat ulangan
harian secara tepat. 
Penyusunan butir-butir soal dalam ulangan harian harus didasarkan pada
tujuan dan deskripsi bahan yang telah diajarkan. Pengadaan ulangan harian
merupakan usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas
kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yang dikuasainya.
Guru perlu menyusun silabus kisi-kisi (sistem) penilaian berdasarkan prinsip yang
berorientasi pada pencapaian kompetensi. Maka sistem penilaian mata pelajaran
harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah. Sehingga benar-benar menjadi
pedoman guru dalam mengembangkan pembelajaran dan pengorganisasian
seluruh komponen yang dapat mengubah perilaku peserta didik.

6
7

Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi oleh ulangan harian: valid (ulangan


harian harus mengukur apa yang seharusnya diukur sehingga dapat dipercaya dan
sahih), mendidik (ulangan harian harus memberi sumbangan yang positif terhadap
pencapaian hasil belajar siswa: dirasakan sebagai penghargaan yang memotivasi
bagi siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil
belajar bagi yang kurang berhasil), berorientasi pada kompetensi (ulangan harian
mampu menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum), adil
dan objektif (ulangan harian harus adil terhadap semua siswa dan tidak membeda-
bedakan latar belakang siswa), terbuka (kriteria penilaian hendaknya tebuka bagi
berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan), berkesinambungan (ulangan harian dilakukan
secara berencana, bertahap, teratur, dan terus-menerus untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar siswa), dan bermakna (ulangan
harian hendaknya mudah dipahami dan mudah ditindaklanjuti oleh pihak-pihak
yang berkepentingan).
Ulangan harian haruslah tidak terlalu mudah dan sebaliknya tidak terlalu
sulit. Ulangan harian yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kelayakan (ulangan harian dapat mengukur keluaran hasil belajar yang konsisten
dengan tujuan, kriteria utama adalah kesesuaian dengan tujuan, setiap pertanyaan
harus secara jelas dapat mengacu pada tujuan tertentu, selain itu juga sesuai
dengan bahan pelajaran yang telah diajarkan), kesahihan (ulangan harian dapat
mengukur apa yang diukur), keterpercayaan, ketertafsiran, dan kebergunaan.
Ulangan harian dilakukan selama kegiatan belajar mengajar masih
berlangsung, pada setiap akhir suatu bahasan (satu atau dua kompetensi dasar).
Dengan demikian, ulangan harian dilakukan beberapa kali dalam satu semester.
Ulangan harian dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa
mencapai tujuan yang berkaitan dengan pokok bahasan yang baru saja
diselesaikan. Informasi yang diperoleh dari ulangan harian merupakan masukan
yang berguna untuk menilai efektifitas kegiatan pengajaran yang dilakukan.
Ulangan harian diberikan untuk mengetahui penguasaan ranah kognitif
siswa. Sehingga ulangan harian dilakukan secara periodik pada akhir
8

pengembangan kompetensi, untuk mengungkap penguasaan dari jenjang


pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, sampai evaluasi. Bentuk
instrumen yang dapat digunakan, antara lain: pilihan ganda, uraian objektif, uraian
nonobjektif/bebas, jawaban/isian singkat, menjodohkan, dll. 
3. Peran Ulangan Harian dalam Pembelajaran
Sebagai tolak ukur prestasi siwa dalam pembelajran, adapun  tindak lanjut
ulangan harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas
diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar
siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial
atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui
sebelum akhir semester.
Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian
dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan 
produk.  Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio.
Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar
siswa.
Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan
teknik ulangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Ulangan Tertulis
Ulangan tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban
secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian.   Ulangan tertulis dapat
berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau
uraian (essay).
b. Ulangan Lisan
Ulangan lisan adalah teknik penilaian  hasil belajar  yang pertanyaan dan
jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam
bentuk lisan dan spontan. Ulangan jenis ini memerlukan daftar pertanyaan
dan pedoman pensekoran.
c. Ulangan Praktik/Perbuatan
9

Ulangan  praktik/perbuatan adalah teknik  penilaian hasil belajar yang


menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau
menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes
praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik
kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran
mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap
melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran
bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan
untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang
sesungguhnya.
d. Teknik notes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini
teknik nontes kurang digunakan  dibandingkan teknis tes. Dalam proses
pembelajaran pada umumnya kegiatan  penilaian mengutamakan teknik
tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan
keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat
menentukan siswa.
4. Manfaat Ulangan
a. Manfaat bagi siswa.
Melalui ulangan siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apakah siswa merasa puas
atau tidak puas atas hasil yang diperolehnya. Bila hasilnya memuaskan
akan menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
lagi sementara bila hasil tidak memuaskan maka ia akan berusaha agar
penilaian berikutnya memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Manfaat bagi guru
1) Dapat mengetahui siswa mana yang sudah berhasil menguasai
materi pelajaran dan yang belum berhasil menguasai materi
pelajaran.
10

2) Guru dapat mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat


bagi siswa atau belum, apabila materi tepat maka diwaktu akan
datang tidak perlu diadakan perubahan.
3) Guru akan mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau
belum. Jika hasil yang diperoleh sebagian besar siswa
mendapatkan nilai bagus maka metode sudah tepat sebaliknya bila
sebagian besar hasil yang diperleh siswa buruk maka metode yang
digunakan harus dipertimbangkan kembali dan kalau perlu diganti.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Mengetahui kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sesuai
dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin
kualitas suatu sekolah.
2) Untuk mengetahui tepat tidaknya kurikulum yang dipakai
3) Untuk dapat mengetahui kemajuan perkembangan penilaian dari
tahun ke tahun sehingga menjadi pedoman bagi sekolah untuk
tindakan selanjutnya.
B. Pembelajaran Remedial

1. Pengertian pembelajaran remedial


Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang  ditetapkan. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak
mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul
permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu
tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau
perbaikan.
Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum
mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar
belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta
didik. Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik  yang
11

belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan
waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.
Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program
pembelajaran remedial.

2. Prinsip Pembelajaran Remedial


Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai
dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:

a.  Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu
program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus
mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk
secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang
tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar
peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring
dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang
berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan
berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
d. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan
balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera
12

mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar


yang  berlarut-larut yang dialami peserta didik.
e.  Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian  Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan
satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan
remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar
setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan
masing-masing.
3. Bentuk Kegiatan Remedial
Dengan memperhatikan pengertian dan prinsip pembelajaran remedial
tersebut, maka pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai
kegiatan antara lain:
a. Memberikan tambahan penjelasan atau contoh
Peserta didik kadang-kadang mengalami kesulitan memahami
penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang
disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi dan contoh. Pemberian
tambahan ilustrasi, contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran konsep
misalnya akan membantu pembentukan konsep pada diri peserta didik.
b. Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya
Penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan memungkinkan
peserta didik  dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi.
c. Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu.
Penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran akan membantu
peserta didik menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan dapat
dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sama atau
metode dan media yang  berbeda.
d. Menggunakan berbagai jenis media
Perhatian memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.
Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih baik. Penggunaan
berbagai jenis  media dapat menarik perhatian peserta didik.
13

4. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial


Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta
didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Sehubungan dengan
itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran
remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan
belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
a. Diagnosis Kesulitan Belajar
1) Tujuan
Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan
menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.
a) Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik
yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.
b) Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang
mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta
didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan, dsb.
c) Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang
mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna
netra¸tuna daksa, dsb.
2) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
a) Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan
kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi
prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
b) Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta
didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam
mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami
14

kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan,


pembagian, atau perkalian.
c) Wawancara dilakukan  dengan mengadakan interaksi lisan
dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai
kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
d) Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut
diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan
belajar peserta didik.
b. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar
atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau
mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan
kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, 
perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara
individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi
peran  pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana
terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai
ketuntasan.
3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan
perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
15

mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill)
untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya.
Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar
lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada
rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya
diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih
terbuka dan akrab.

Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui


penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian
hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester. Jika peserta didik tidak lulus karena penilaian hasil maka sebaiknya
hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun
apabila ketidaklulusan akibat penilaian proses yang tidak diikuti (misalnya kinerja
praktik, diskusi/presentasi kelompok) maka sebaiknya peserta didik mengulang
semua proses yang harus diikuti.

c. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial


Terdapat beberapa alternatif berkenaan dengan waktu atau kapan 
pembelajaran remedial dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah
pembelajaran remedial diberikan pada setiap akhir ulangan harian,
mingguan, akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah
pembelajaran remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK
atau KD tertentu? Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta
didik mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat
beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan
pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat
indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan
dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pembelajaran
16

remedial dapat juga diberikan setelah peserta didik menempuh tes SK


yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan
bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari
beberapa KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu
mengikuti program pembelajaran remedial.
d. Tes Ulang
Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah
mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan.
e. Nilai Hasil Remedial
Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM

C. Kegiatan Pengayaan

1. Pengertian kegiatan pengayaan


Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Program
pengayaan dapat diartikan memberi tambahan/ perluasan pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh kurikulum.
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara
optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilki. Kegiatan pengayaan
dilakukan dengan tujuan memberikn kesempatan kepada siswa untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas
belajar yang sedang dilaksanakan sehngga tercapai tingkat perkembangan
yang optimal.
2. Macam Kegiatan Pengayaan
a. Vertikal, yaitu kegiatan pengayaan yang berupa peningkatan dari tingkat
pengetahuan yang sedang diajarkan ke tingkat yang lebih tinggi yang akan
diajarkan, sehingga siswa maju dari satuan pelajaran yang sedang diajarkan
17

kesatuan pelajaran berikutnya menurut kemampuan dan kecerdasannya


sendiri.
b. Horizontal, yaitu kegiatan upaya memberikan tugas sampingan yang akan
memperkaya pengetahuan siswa mengetahui materi yang sama,karena dalam
suatu kelas siswa dan teman-temannya yang memiliki perbedaan tingkat
pengetahuan,mungkin akan merasa bosan atau jenuh bila seseorang guru tetap
menerangkan bahan yang sudah dikuasainya.
3. Tujuan Pengayaan
Pada dasarnya kegiatan pengayaan bertujuan untuk:
a. Menerapkan penegtahuan atau keterampilan dalam suatu situasi baru
b. Menerapkan lebih lanjut kemampuan siswa pada pengajara pokok
c. Melatih cara berpikir untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi
Dengan kata lain, kegiatan penayaan diarahkan untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan siswa melebihi tuntutan minimal bagi seluruh
siswa.
4. Bentuk-bentuk Kegiatan Pengayaan
Ada beberapa bentuk kegiatan pengayaan yang dapat diselenggarakan guru
ialah memberikan kesempatan kepada siswa yang istimewa/pandai untuk:
a. Menerapkan pokok bahasan pada situasi yang berbeda
b. Menciptakan alat/instrumen, atau membuat pameran yang berhubungan
dengan penegtahuan yang diipelajari pada pengajaran pokok.
c. Menelaah lebih lanjut aspek-aspek yang lebih kompleks dari konsep yang
diajarkan pada pokok bahasan.
d. Menyatakan tafsiran atau keyainannya tentang soal-soal yang berhubungan
dengan pokok bahsan.

5. Prinsip-prinsip Kegiatan Pengayaan

Prinsip-prinsip kegiatan pengayaaan perlu diperhatikan dalam mengonsep


perogram pengayaan menurut Khatena (1992):
18

a. Inovasi: guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan


kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta lingkunga hidup dan budaya
peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya: dalam menyusun materi dan mendesain
kegiatan pembelajaran pengayaan, membangkitakan minat, merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c. Merencanakan metode yang luas dan metode yang bervariasi: misalnya
dengan memberikan project, mengembangkan minat dan aktiitas-aktivitas
mengunggah. Menerapkan informasi baru, hasil-hasil penelitian atau
kemajuan program-program terkini.
Winner mengemukakan karakteristik peserta didik yang berbakat, antar lain:
a. Peserta didik yang berbakat biasanya cermat dalam setap hal ataupun
kesempatan dimana mereka harus menggunakannya.
b. Dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang berbakat dapat berhasil
memecahkan masalah secara tepat dengan cara ia kembangkan sendiri atau
temukan sendiri.
c. Memiliki hasrat untuk mengasai dan memahami suatu hal.
6. Penilaian Kegiatan Pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajran
tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan
pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasanya, tetapi
cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah
(lebih) peserta didik yang normal.

D. Analisa ulangan harian, pengajaran remedial dan, pengayaan

Analisa hasil penilaian merupkan administrasi guru yang masuk pada buku
kerja sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari program perbaikan dan
pengayaan karena dengan melakukan analisa terhadap ulangan siswa akan
menghasilkan ketuntasan atau ketidaktuntasan seseorang siswa terhadap
penguasaan kompetensi dasar tertentu. Jadi akan ditindaklanjuti dengan
melakukan program perbaikan dan pengayaan.
19

Selain itu analisa hasil ulangan dan program perbaikan dan pengayaan
digunakan juga sebagai laporan capaian kinerja guru yang biasanya
ditanyakan saat supervisi kepala sekolah maupun oleh pengawas pendidikan
setempat, bahkan untuk ASN dipergunakan sebagai komponen wajib dalam
menyusun DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) bila rekan mau
naik pangkat dan golongan.
Analisa hasil penilaian dan program pengayaan dan remedial ini dilakukan
setiap guru menyelesaikan ulangan harian, atau penilaian tengah semester.
Jadi prinsip remedial itu adalah pemberian pembelajaran atau pemahaman
kembali terhadap KD atau materi yang belum dikuasai dan itu dapat diketahui
kalau diadakan analisa ulangan harian untuk perbaikan selanjutnya sampai
siswa itu paham.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara


periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Pembelajaran remedial
merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang 
ditetapkan. Program pengayaan dapat diartikan memberi tambahan/ perluasan
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.
Ketiga kegiatan ini adalah hal yang saling berkaitan dan sangat penting
bagi seorang guru untuk melihat keberhasilan kinerjanya dalam mengajar,
dalam melaksanakan kegiatan ulangan harian, remedial, dan pengayaan
haruslah memeperhatikan setiap ketentuan yang ada agar dapat berjalan baik
dan memberkan hasil yang dapat dipertanggung jawabnkan.

B. Saran

Setiap guru harus bisa melakukan kegiatan penilaian yang baik bagi peserta
didiknya, sesuai dengan kriteria penilain, remedial dan pengayaan yang baik
serta selalu mengembangakan kemampuannya seiring dengan perkembangan
yang
21

DAFTAR PUSTAKA

Sudjiono, Abas. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bnadung: PT Remaja
Rosdakarya
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Nana Sudjana, R. Ibrahim. 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru.
Boon, R. (2005) Remediation of reading, spelling, and comprehension. Sydney:
Harris Park
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian;
Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah
Umum.
Rienties B, Martin Rehm, and Joost Dijkstra (2005). Remedial online teaching in
theory and practice. Netherlands: Maastricht University Publ.
Slameto. 1999.EvaluasiPendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
http//pengertian perbaiakan dan pengayaan diunduh pada tanggal 30 Oktober
2016 pukul 14.25  WIB.
http//kegiatanperbaiakandanpengayaan diunduh pada tanggal 30 Oktober 2016
pukul 15.00 WIB
www.progamremedialsiswa.com diunduh pada tanggal 1 Noember 2016 pukul
22.44
22

LAMPIRAN

ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN

` Mata Pelajaran/Tema :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumlah Siswa/KKM :
Kelas/Semester :
Kompetensi Dasar :
Nomor soal/ Tuntas
Jml
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % Ketercapaian
Skor Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jml Skor Perolehan
Jml SkorMaksimal
% Ketercapaian

Catatan: Lampirkan soal, kunci jawaban, dan sampel lembar jawaban


siswa.

……………….., .........................
Mengetahui, Guru
Mapel/Kelas
Pengawas Sekolah,

NIP. NIP.
23

HASIL ANALISIS

A. Ketuntasan Belajar
1. Perorangan
a. Banyak siswa yang mengikuti ulangan = ............ orang
b. Banyak siswa yang telah tuntas belajar = ............ orang
c. Persentase siswa yang telah tuntas belajar = ............ %
2. Klasikal = Ya/ Tidak *)
B. Kesimpulan
1. Perlu perbaikan secara klasikal untuk soal nomor :
.......................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Perlu perbaikan secara individual untuk siswa, nama:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

*) Coret yang tidak perlu

………….., ............................
.....

Mengetahui,
Pengawas Sekolah, Guru
Maple/Kelas

………………………………... ................
.................
NIP. ............................ NIP.
………………………….
24

PROGRAM REMEDIAL/PERBAIKAN

Nama Sekolah : …………………………………………………..


Mata Pelajaran : ............................................................................
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Kompetensi Dasar :
Instrumen Penilaian :

No Soal Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Hasil Remidial/Perbaikan:
Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Sebelum Sesudah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

………………. , ................
Mengetahui,
Pengawas Sekolah, Guru
Maple/Kelas
25

NIP. NIP.
PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : …………………………………………………


Mata Pelajaran/Tema : .............................................................................
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Kompetensi Dasar :
Materi Pengayaan : …………………………………………………..

No Soal/Materi Pengayaan Skor


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

………………. , ................
Mengetahui,
26

Pengawas Sekolah, Guru


Maple/Kelas

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai