Anda di halaman 1dari 12

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Disusun Oleh Kelompok 12


1.Sri Mulyana Siregar ( 2002090103 )
2.Alfira Agustin ( 2002090119 )

Dosen Pengampu :
Suci Perwita Sari S.pd.,M.pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan segala rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Remedial dan Pengayaan” dengan baik dan maksimal.
Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW,pemimpin segala sumber ilmu bagi seluruh umat manusia.
Ucapan terima kasih kami hanturkan kepada Ibu Suci Perwita Sari,S.pd.,M.pd sebagai
dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar, yang telah
membimbing kami dalam menyelasaikan makalah ini. Dan kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini dari awal hingga akhir.
Tujuan penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran diSekolah Dasar. Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca.kami yakin masih banyak kekurangan didalam makalah ini.
Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Medan, Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I .....................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A.Latar Belakang............................................................................................................
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................
C.Tujuan..........................................................................................................................
D.Manfaat.......................................................................................................................

BAB II ....................................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................
1.Pengertian Remedial dan pengayaan...........................................................................
2.Hakikat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.........................................................
3.Pentingnya Pembelajaraan Remedial dan Pengayaan..................................................
4.Tujuan Pembelajaran Remedial dan Pengayaan..........................................................
5.Fungsi Pembelajaran Remedial dan Pengayaan..........................................................
6.Prinsip Pembelajaran Remedial dan Pengayaan..........................................................
7.Bentuk Kegiatan Remedial dan Pengayaan.................................................................
8.Strategi dan Teknik Remedial dan Pengayaan.............................................................
9.Metode Pengajaran Remedial dan Pengayaan ............................................................
10.Langkah – langkah Kegiatan Remedial dan pengayaan ...........................................
BAB III...................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah melalui proses
pembelajaran guru sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran, guru
diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan
kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada
siswa, maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi
pendekatan intraksi siswa dengan siswa dan guru, sehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi
lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar intraksi, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip – prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang pula
dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan
perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik,
dsb.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan:
1. Apa saja konsep –konsep yang terdapat dipembelajaran Remedial ?
2. Apa saja konsep –konsep yang terdapat dipembelajaran Pengayaan?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas didapatkan tujuan dari pembuatan dari makalah sebagai
berikut:
1. Siswa dapat memahami konsep –konsep yang terdapat di pembelajaran Remedial ?
2. Siswa dapat memahami konsep –konsep yang terdapat di pembelajaran Pengayaan?

D.Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca khususnya mahasiswa yang
belum mengerti banyak mengenai remedial dan pengayaan bisa lebih tahu dan memahami
konsep-konsep yang terdapat di pembelajaraan remedial dan pengayaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Remedial dan Pengayaan

1. Pengertian Remedial dan Pengayaan


Istilah remedial berasal dari bahasa inggris yaitu Remediation. Kata
Remediation berasal dari kata “to remedy”, yang bermakna “menyembuhkan”. Jadi
remediasi ditekankan pada proses “penyembuhan”. Sementara itu kata remedial
merupakan kata sifat, sehingga dalam bahasa inggris selalu dibandingkan dengan kata
benda, misalnya “remedial work”, yang berarti pekerjaan penyembuhan. Dalam
bahasa indonesia yang baik dan benar, kata remedial tidak berdiri sendiri tetapi
disandingkan dengan kata kegiatan atau pembelajaran, sehingga istilah yang
digunakan adalah kegiatan remedial atau pembelajaran remedial. Dan Istilah
pengayaan ini sudah menyiratkan “kecukupan”, artinya bahwa siswa yang hendak
diberikan pengayaan itu sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai materi
yang diajarkan. Program pengayaan ini merupakan suatu program belajar yang
disusun dengan menggunakan materi “di atas program standar” untuk para siswa yang
dinilai memiliki kemampuan belajar yang lebih tinggi daripada yang dituntut oleh
program belajar yang standar ( Mukhtar dan Rusmini, 2008: 6).
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 menyatakan
bahwa Pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui ketuntasan minimal yang ditentukan oleh pendidik
sehingga dapat lebih optimal.
Pembelajaran remedial adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran. Pembelajaran
remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang
ditetapkan. Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD tertentu, menggunakan berbagai
metode yang diakhiri oleh penilaian untuk mengukur kembali ketuntasan peserta
didik.
Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan siswa dengan memberi
tugas tambahan,baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di
kelas. Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok
cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka
memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara
umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta
didik yang telah melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan
tidak semua peserta didik dapat melakukannya (Rohmah,2016:42).

2. Hakikat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

5
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan
yang diberikan kepda peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegaiatan
peserta didik yang melampui persyarata minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan
tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas.

3. Pentingnya Pembelajaraan Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran remedial sebagai keseluruhan proses pembelajaran memiliki
beberapa fungsi penting dalam membantu mengembangkankemampuan siswa secara
optimal Pembelajaran remedial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
keseluruhan program pembelajaran. Melalui program remedial, guru berusaha
membantu peserta didik untuk mencapai kesuksesan belajar secara optimal.Remedial
merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif
(perbaikan). Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang
bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi
penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi
peserta didik.
Pembelajaran pengayaan yang diberikan oleh peserta didik telah
mencapai/melampui KKM. Pembelajaran pengayaan cukup diberikan satu kali dan
tidak berulang kali, sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan
umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya
dengan remedial.

4. Tujuan Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang
mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai
hasil belajar yang baik. Secara umum tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan
pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa
dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan bedasarkan kurikulum yang
berlaku. Secara khusus kegiatan remedial bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran
tambahan. Melalui kegiatan remedial, siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar
yang dihadapinya.
- Siswa mampu menyamai kompetensi yang ada disekolah.
- Mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa
- Dapat memilih sarana pendukung pembelajaran yang sesuai dengan siswa.
- Dapat mengubah dan memperbaiki cara belajar yang sesuai dengan siswa. (red)

Tujuan pengayaan yaitu memberikan kesempatan siswa untuk memperdalam materi


pelajaran yang berhubungan dengan tugas belajar, sehingga tercapai tingkat
perkembangan dan penguasaan materi yang optimal.
Manfaat pengayaan antara lain :
- Siswa diberikan kesempatan untuk lebih memperdalam materi pelajaran.
- Siswa menjadi lebih paham dan semakin berkembang.

6
- Mempermudah guru dalam memberikan materi.
- Melatih siswa untuk belajar mandiri.
- Memberi pelajaran kepada siswa agar belajar lebih keras.

5. Fungsi Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran remedial sebagai keseluruhan proses pembelajaran memiliki beberapa
fungsi penting dalam membantu mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.
Warkitri (dalam Julaiha, 2007) menjelaskan 6 fungsi pembelajaran remedial yaitu :
a. Fungsi Korektif
Fungsi Korektif adalah dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap
hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam proses
pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, guru membuat
perencanaan pembelajaran agar memperoleh hasil yang diharapkan. Dengan
demikian guru dapat mengetahui perbedaan individual siswa dan kesulitan
belajar siswa tersebut.
b. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu memungkinkan guru,siswa dan pihak lain dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi siswa. 10
kepribadian siswa sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Oleh karena itu,
guru atau pihak lain dapat memahami kepribadian pada diri siswa atau
perbedaan pada masing-masing siswa.
c. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian yaitu pengajaran remedial dapat membentuk siswa
untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya, Siswa
dapat belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga peluang untuk
mencapai hasil lebih baik.
d. Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar.
Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi metode yang dipergunakan
dalam pengajaran remedial sehingga hasil yag diperoleh lebih banyak, lebih
dalam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya. Adanya daya
dukung fasilitas ternis, serta sarana penunjang yang diperlukan. Sasaran pokok
fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakannya
pengayaan.

e. Fungsi Akselerasi
Dengan pengajaran remedial akan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih
baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efesien.
f. Fungsi Terapeutik
Ini berarti bahwa secara langsung atau tidak, pengajaran remedial akan dapat
membantu menyembuhkan atau memperbaiki kondisi- kondisi kepribadian
siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.

7
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar. Pengayaan dapat
melalui atau terletak dalam segi metode yang dipergunakan dalam pengajaran
remedial sehingga hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat
prestasi belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas teknis, serta sarana
penunjang yang diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu
lebih sempurna dengan diadakannya pengayaan.

6. Prinsip Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan
sifatnya sebagai pelayanan khusus adalah sebagai berikut:
a. Adaptif
Setiap memiliki keunikan sendiri-sendiri .oleh karena itu,program pembelajaran
remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan
kecepatan ,kesempatan,dan gaya belajar masing-masing.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan secara intensif berinteraksi
dengan guru dan sumber belajar yang tersedia.kegiatan belajar siswa yang
bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar
diketahui kemajuan belajarnya.
c. Fleksibilitas dan Metode Pembelajaran dan Penelitian
Dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan
metode penilaian yang sesuai dengan karekteristik siswa.
d. Pemberian Umpan Balik
Umpan balik berupa informasi yang berupa informasi yang diberikan sesegera
mungkin.
e. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan
programnya selalu tersedia agar setiap saaat siswa dapat mengaksesnya sesuai
dengan kesempatan masing masing.

Beberapa Prinsip prinsip pengayaan yaitu:


a. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta
didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan
dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c. Merencanakan metodologi yang luas
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan aktivitas-akitivitas
menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau
kemajuan program-program pendidikan terkini.

8
7.Bentuk Kegiatan Remedial dan Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang
dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai
ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan
penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih
tepat.
2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif
tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem
tutorial dilaksanakan bila mana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang
belum berhasil mencapai ketuntasan.
3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip
pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi
latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki
kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial
kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya
diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka
dan akrab.

Pelaksanaan bentuk pengayaan dapat dilakukan melalui cara-cara berikut.


1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait
dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran
sekolah.
Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah
nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan
sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2. Belajar Mandiri
Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, atau pun penelitian ilmiah juga
dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati
secara individu.
3. Pembelajaran Berbasis Tema

9
Pembelajaran berbasis tema adalah pembelajaran dengan cara memadukan kurikulum
di bawah tema besar, sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antar
berbagai disiplin ilmu.

4. Pemadatan Kurikulum
Pemadatan kurikulum dilakukan dengan memberikan pembelajaran hanya pada
bagiab materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian akan tersedia
waktu bagi peserta didik untuk memperoleh materi baru atau bekerja proyek secara
mandiri sesuai kapasitasnya.

8 Strategi dan teknik remedial dan pengayaan


Pembelajaran remedial bertujuan untuk membantu setiap siswa dalam batas-batas
normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga
dapat mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan pada level tertentu, sekurang-
kurangnya sesuai dengan batas - batas kriteria ketuntasan yang dapat diterima.
Mengingat sasaran tersebut tidak dapat dicapai dengan pendekatan sistem
konvensional maka perlu dicari upaya pendekatan strategis lainnya
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 menyatakan
bahwa Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui
jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu
antara lain meliputi:
a. Belajar lebih cepat
Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi ditandai dengan cepatnya
penguasaan kompetensi (KI/KD) mata pelajaran tertentu.
b. Menyimpan informasi lebih mudah
Peserta didik yang memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah, akan
memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam memori/ ingatannya dan mudah
diakses untuk digunakan.
c. Keingintahuan yang tinggi
Banyak bertanya dan menyelidiki merupakan tanda bahwa seorang peserta didik
memiliki hasrat ingin tahu yang tinggi.
d. Berpikir mandiri
Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih menyukai tugas
mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
e. Superior dalam berpikir abstrak
Peserta didik yang superior dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan
pemecahan masalah.
f. Memiliki banyak minat

9 Metode Pengajaran Remedial dan Pengayaan


Dalam memberikan pengaran remedial dilakukan dengan beberapa metode, antara
lain :
a. Metode pemberian tugas

10
Dalam pemberian tugas dapat diberikan kepada kelompok ataupun individual.
Tugas yang diberikan sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan
yang dihadapi. Metode ini dapat pula diberikan untuk mengetahui kasus yang
sedang dicari. Keuntungan dari metode ini adalah :
1) Siswa dapat memahami dirinya, baik kelebihan maupun
kekurangannya.
2) Untuk memperdalam atau memperluas materi pelajaran
3) Memperbaiki cara – cara belajar kurang efesien
4) Mempercepat kemajuan belajarnya baik pada kelompk maupun
individual.

10 Langkah – langkah Kegiatan Remedial dan pengayaan


Menurut Dapertemen Pendidikan Nasional (2013, p.7-12) ada beberapa langkah –
langkah dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, yaitu sebagai berikut :
1. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran
Penting untuk memahami bahwa “tidak ada dua individu yang persis sama di dunia
ini” . begitu juga penting untuk memahami bahwa peserta didik pun memiliki beragam
variasi baik kemampuan, kepribadian, tipe dan gaya belajar maupun latar belakang
sosial – budaya. Oleh karenanya guru perlu melakukan identifikasi terhadap
keseluruhan permasalahan pembelajaran.
Secara umum identifikasi awal bisa dilakukan melalui :
● Observasi (selama proses pembelajaran)
● Penilaian otentik (bisa melalui tes/ulangan harian atau penilaian proses)
permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan kedalam 3 fokus perhatian.

Langkah – langkah dalam pengayaan tidak terlalu jauh berbeda dengan program
pembelajaran remedial. Diawali dengan kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Guru tidak perlu menunggu diperolehnya penilaian
autentik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui obseravasi dalam proses
pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari
teman lainnya.
1. Interaksi Secara Langsung
Interaksi secara langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain seperti berikut.
a. menghadirkan orang tuawali siswa ke sekolah untuk diberikan penjelasan
tentang perkembangan dan atau perilaku anaknya selama belajar di sekolah, b.
penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua, adalah salah satu bentuk
upaya sekolah untuk memberikan kesempatan kepada guru, khususnya wali kelas
untuk berinteraksi secara langsung dengan orang tua
2. Interaksi Secara Tidak Langsung
Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini a. Komunikasi tertulis antara guru dan orang tua, b. Meminta
orang tua ikut memeriksa dan menandatangani pekerjaan rumah PR. c. Membuka

11
hubungan komunikasi telepon, sms, e-mail, portal interaktif serta dorongan agar
orang tua aktif berinteraksi dengan guru dan anak.

DAPTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai