Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KEBERHASILAN PEMBELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Strategi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Yang Luhur Dhamma

Oleh:
Kelompok 6
Sathya Bintang V.M.S. : 20230200013
Canda Devi : 20230200008
Darman : 20230200015
Astriadi : 20230200023

SEMESTER II
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA
“SMARATUNGGA”
BOYOLALI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Sang Hyang Adi Buddha, Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas karma baik yang telah kami limpahkan kami dapat
meyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
selesai sesuai dengan harapan kami.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Yang Luhur Tria sebagai
dosen pengampu mata kuliah Strategi Pendidikan yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam menyusun makalah ini.

Serta kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang kami tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Boyolali, 11 Febuari 2024

Kelompok 6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan Pembelajaran menjadi salah satu tujuan dalam kegiatan


pembelajaran yang akan menjadi tolak ukur kualitas dari tenaga pendidik itu sendiri.
Tenaga pendidik yang kreatif biasanya memiliki berbagai startegi pembelajaran yang
baik, kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian peserta didik serta meningkatkan
daya serap peserta didik yang diimplementasikan sesuai situasi dan kondisi.

Kegiatan pembelajaran hakikatnya merupakan suatu hal yang dilakukan oleh


seseorang atau sekelompok orang untuk mempelajari suatu ilmu tertentu. Kegiatan
pembelajaran biasanya terdiri dari dua aktor utama yaitu: 1.) Seorang guru atau
tenaga pendidik yang bertugas sebagai fasilitator dan pemateri yang menyampaikan
materi serta ilmu yang perlu dibabarkan. 2.) Seorang/sekelompok siswa atau peserta
didik yang menjadi subjek Pendidik untuk dididi atau diajarkan.

Keberhasilan dari pembelajaran menjadi tugas seorang tenaga pendidik untuk


memastikan peserta didiknya memahami materi yang disampaikan, melalui berbagai
metode atau cara, alat, media, dan sumber yang memiliki kredibilitas. Tenaga
pendidik professional harus siap dengan segala masalah pada kelas seperti berbagai
kemampuan peserta didik, latar belakang peserta didik yang berbeda-beda, serta
tingkat daya serap materi dari peserta didik itu sendiri. Dengan kata lain tenaga
pendidik harus memahami bagaimana kondisi kelas yang diajarnya, serta memahami
peserta didik yang diajarnya, apa yang peserta didik butuhkan untuk kegiatan
pembelajaran dan bagaimana peserta didik dapat menyerap materi dengan mudah.
BAB II

PENJELASAN

2.1 PENGERTIAN KEBERHASILAN

Menurut David J. Schwartz (1989) Keberhasilan merupakan pencapaian tujuan


yang telah ditetapkan. Menurut Edwin Locke (2004) keberhasilan adalah tingkatan
dimana seseorang mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan. Dimana tujuan
yang dimaksut telah disepakati dan ditentukan oleh seseorang atau lembaga yang
bertanggungjawab mengatur dan memantau kinerja seseorang.

Sedangkan yang dimaksut Keberhasilan Pembelajaran menurut W. James


Popham merupakan kemampuan tenaga pendidik untuk memastikan semua peserta
didiknya memperoleh hasil yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Robert
Marzano berpendapat bahawa keberhasilan pembelajaran merupakan kemampuan
pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang efisien dan efektif,
serta memberikan pengangalaman belajar yang positif dan bermakna bagi peserta
didik.

Dengan kata lain Keberhasilan Pembelajaran merupakan suatu kemampuan


tenaga pendidik untuk mendapatkan hasil yang telah ditetapkan oleh Lembaga
Pendidikan dengan memastikan peserta didik memahami ilmu atau materi yang
disampaikan oleh tenaga pendidik melalui berbagai cara yang efektif dan efisien
sesuai kebutuhan peserta didik.

2.2 STANDAR KEBERHASILAN

Secara umum standar keberhasilan adalah kriteria yang di gunakan untuk


menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai atau tidak. Standar ini berbeda- beda
tergantung jenis tujuan dan konteksnya.

Sedangkan dalam ranah Pendidikan, standar keberhasilan pembelajaran


merupakan suatu tolakukur yang dibuat oleh Lembaga Pendidikan sebagai tujuan
tenaga pendidik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Standar keberhasilan
pembelajaran yang digunakan tenaga pendidik untuk mengetahui progress peserta
didik dapat dibagi dalam 3 aspek yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.

1. Kognitif:
a. Siswa mampu memahami dan menjelaskan konsep-konsep kunci dalam
materi pelajaran.
b. Siswa mampu menyelesaikan soal-soal latihan dengan benar.
c. Siswa mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi
baru.
2. Afektif:
a. Siswa menunjukkan minat dan motivasi belajar yang tinggi.
b. Siswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran.
c. Siswa menunjukkan rasa percaya diri dalam kemampuannya.
3. Psikomotorik:
a. Siswa mampu menunjukkan keterampilan yang dipelajari dengan benar.
b. Siswa mampu menyelesaikan tugas dengan tepat dan efisien.
c. Siswa mampu bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab.

Dalam kasus lain yang spesifik siswa dapat menyelesaikan soal-soal matematika
dengan benar, mampu menulis teks pendek dengan struktur yang lengkap dan benar
dalam mata pelajaran Bahasa, dan mampu melakukan percobaan ilmiah dalam mata
Pelajaran IPA

2.3 INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan dalam mengajar cukup beragam mulai dari bagaimana


guru merancang kegiatan pembelajaran, berinteraksi dengan siswa, dan analisis
tingkah laku. Indikator digunakan sebagai tanda atau ciri kuantitatif jika tujuan
tercapai dengan baik, sehingga guru bisa berusaha untuk memenuhi indikator
tersebut. Adapun berikut beberapa indikator keberhasilan dalam mengajar, yaitu:
1. Menyusun RPP

Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan efektif tentu harus ada
rencana yang matang. Dalam perencanaan ini guru menentukan durasi waktu
pembelajaran, materi yang akan disampaikan, metode pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan cara asesmen atau penilaian. Guru harus bisa
mempertimbangkan pelajaran yang diberikan pada siswa agar tercipta
pembelajaran bermakna. Selain itu, tujuan pembelajaran juga harus bisa
membentuk pribadi anak lebih baik.

Perencanaan pembelajaran ini disebut dengan RPP. Ini bukan hanya menjadi
tugas administratif guru saja, tetapi ruang inovasi dan acuan dalam menjalankan
kegiatan pembelajaran lebih baik. Penyusunan RPP yang baik dan tepat menjadi
salah satu indikator keberhasilan guru dalam mengajar.

2. Kemampuan dalam Mengajar

Indikator keberhasilan guru dalam mengajar juga bisa dilihat saat proses
pembelajaran berlangsung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti cara
menyajikan materi pelajaran pada siswa. Jika siswa mudah menerima dan
memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru, bisa dikatakan guru tersebut
berhasil dalam mengajar. Bukan hanya itu, umumnya guru harus memiliki
kemampuan mengajar seperti berikut:

a. Mampu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi untuk


mengatasi kebosanan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
b. Mampu mengintegrasikan pengalaman belajar dengan mengamati sejauh
mana kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
c. Mampu menggunakan media atau alat bantu belajar untuk mendukung dan
mempermudah pemahaman materi pelajaran.
d. Kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran yang menarik
dan efektif.
e. Kemampuan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
f. Kemampuan mengajukan pertanyaan yang tepat pada siswa sesuai dengan
kompetensi dasar mereka.

2.4 PENILAIAN KEBERHASILAN

Dalam semua aspek keberhasilan menjadi sebuah tujuan, dan dalam pendidikan
keberhasilan ini akan menjadi sebuah keputusan yang diberikan kepada peserta didik
apakah ia berhasil atau tidak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya
atau memasuki dunia kerja. Lembaga Pendidikan biasanya akan memberikan sebuah
tugas akhir untuk mengetahui dan menilai apakah peserta didik sudah berhasil dalam
menempuh pendidikan. Tugas akhir itu berupa:

a) Penilaian Tengah semester (PTS) bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh


pesertadidik memahami materi yang diajarkan.
b) Penilaian akhir semester (PAS) untuk mengevaluasi siswa apakah dia sudah
menguasai materi yang sudah disampaikan selama satu semester.

PTS dan PAS ini bertujuan untuk menguji sekaligus mengevaluasi peserta didik
untuk menjadi lebih baik dalam menyerap dan memahami pelajaran, serta
mengevaluasi tenaga didik menjadi lebih baik dalam penyampaian dan pembawaan
pelajaran. Ada beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa antara lain:

a) Siswa memiliki pengetahuan yang baru dan wawasan yang luas.


b) Siswa dapat menemukan keterampilan dan minat dalam dalam belajar
c) Mengubah individu siswa dalam berkarakter dan sikap yang lebih baik
d) Siswa memiliki inovasi inovasi yang dapat di kembangkan dan meniptakan
hal baru
e) Siswa mendapatkan berprestasi dalam belajar.
2.5 TINGKAT KEBERHASILAN

Dalam sistem pendidikan tingkat keberhasilan merupakan point penting dan


harus diperhatikan oleh tenaga pendidik, yang mana hal ini menjadi hasil dari proses
belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan. Macam-macam tingkat
keberhasilan pendidikan ini dapat diukur dan dikategorikan dalam berbagai cara,
tergantung pada konteks dan tujuan pengukuran yang dilakukan. Tingkat
keberhasilan yang biasa digunakan sebagai berikut:

a. Berdasarkan Prestasi Akademik


Tinggi : Ketika siswa mencapai nilai yang tinggi dalam ujian, tugas,
dan proyek.
Sedang : Ketika siswa mencapai nilai yang cukup dalam ujian, tugas,
dan proyek
Rendah : Ketika siswa mencapai nilai yang rendah dalam ujian, tugas,
dan proyek
b. Berdasarkan Kemajuan Belajar
Signifikan : Ketika siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan
dalam pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran.
Cukup : Ketika siswa menunjukkan peningkatan yang cukup dalam
pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran.
Minimal : Ketika siswa menunjukkan peningkatan yang minim dalam
pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran.
c. Berdasarkan Keterampilan dan Pengetahuan
Mampu : Ketika siswa mampu menunjukkan keterampilan dan
pengetahuan yang dipelajari dalam situasi belajar yang berbeda.
Cukup mampu : Ketika siswa cukup mampu menunjukkan
keterampilan dan pengetahuan yang dipelajari dalam situasi belajar yang
berbeda.
Kurang Mampu : Ketika siswa kurang mampu menunjukkan
keterampilan dan pengetahuan yang dipelajari dalam situasi belajar yang
berbeda.
d. Berdasarkan Perkembangan Emosional dan Sosial
Positif : Ketika siswa menunjukkan perkembangan emosional dan
sosial yang positif seperti percaya diri, kerja sama, dan empati.
Cukup Positif : Ketika siswa menunjukkan perkembangan emosional dan
sosial yang cukup positif.
Kurang Positif : Ketika siswa menunjukkan perkembangan emosional dan
sosial yang kurang positif.
e. Berdasarkan Kesiapan Masa Depan
Siap : Ketika siswa siap melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya atau memasuki dunia kerja.
Cukup Siap : Ketika siswa cukup siap melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya atau memasuki dunia kerja.
Kurang Siap : Ketika siswa kurang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya atau memasuki dunia kerja.

Pengukuran ini dilakukan secara objektif dan akuran, pemilihan pengukuran


yang tepat akan memberikan dampak yang positif bagi akurasi penilaian terhadap
peserta didik. Perlu dicatat bahwa penilaian keberhasilan tidak hanya diukur melalui
kemampuan akademik peserta didik, melainkan mencakup berbagai aspek yang dapat
memperngaruhi peserta didik sesuai kemampuan dan skill yang dimiliki peserta didik,
dan keberhasilan pendidikan ini merupakan proses yang berkelanjutan dan
membutuhkan waktu.

2.6 PROGRAM PERBAIKAN

Program Perbaikan merupakan program yang dirancang untuk membantu siswa


yang mengalami kesulitan belajar atau belum mencapai standar ketuntasan minimal
dalam suatu materi pembelajaran, dengan tujuan meningkatkan presentasi belajar
siswa dan membantu mereka mencapai potensi belajarnya secara maksimal.

Berikut beberapa program perbaikan yang biasa digunakan tenaga pendidik:

1. Remedial teaching: Program ini dirancang untuk membantu siswa yang


mengalami kesulitan belajar dalam suatu materi pelajaran tertentu. Program
ini biasanya melibatkan pemberian materi pelajaran tambahan, latihan soal,
dan bimbingan belajar individual.
2. Pengayaan: Program ini dirancang untuk membantu siswa yang telah
mencapai standar ketuntasan minimal dan ingin belajar lebih lanjut tentang
suatu materi pelajaran. Program ini biasanya melibatkan pemberian materi
pelajaran yang lebih mendalam, proyek-proyek penelitian, dan kegiatan
belajar yang lebih menantang.
3. Tutor sebaya: Program ini melibatkan siswa yang lebih mampu untuk
membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar. Program ini dapat
membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan mereka
kesempatan untuk belajar dari teman sebayanya.
4. Program bimbingan belajar: Program ini menyediakan bantuan belajar
tambahan bagi siswa yang membutuhkannya. Program ini biasanya
melibatkan pemberian materi pelajaran, latihan soal, dan bimbingan belajar
individual.
2.7 FAKTOR KEBERHASILAN

Tingkat Keberhasilan menjadi kunci penting dan menjadi pertimbangan skala


keberhasilan yang didapatkan dalam kegiatan belajar mengajar, beberapa ahli
pendidikan seringkali mempertimbangkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Berikut beberapa faktor yang umum diidentifikasi:

1. Faktor Internal Siswa:


a. Kecerdasan: Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
pembelajaran. Siswa yang cerdas umumnya lebih mudah memahami
konsep dan menyelesaikan tugas.
b. Motivasi: Motivasi belajar yang tinggi mendorong siswa untuk belajar
dengan giat dan tekun.
c. Minat: Siswa yang memiliki minat terhadap suatu materi pelajaran akan
lebih mudah belajar dan memahami materi tersebut.
d. Sikap: Sikap positif terhadap pembelajaran, seperti rasa ingin tahu dan
percaya diri, dapat membantu siswa untuk lebih mudah belajar.
e. Gaya belajar: Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Guru
yang memahami gaya belajar siswanya dapat membantu mereka belajar
dengan lebih efektif.
2. Faktor Eksternal Siswa:
a. Guru: Guru yang kompeten dan profesional dapat membantu siswa untuk
belajar dengan lebih efektif.
b. Metode pembelajaran: Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan siswa dapat membantu mereka belajar dengan lebih mudah.
c. Lingkungan belajar: Lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung
dapat membantu siswa untuk belajar dengan lebih fokus dan tenang.
d. Sumber belajar: Sumber belajar yang lengkap dan mudah diakses dapat
membantu siswa untuk belajar dengan lebih optimal.
e. Dukungan sosial: Dukungan dari orang tua, teman, dan keluarga dapat
membantu siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar.
3. Faktor Lainnya:
a. Kebijakan pendidikan: Kebijakan pendidikan yang mendukung
pembelajaran dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Ketersediaan infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur yang memadai,
seperti sekolah yang layak, buku teks, dan teknologi informasi, dapat
membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Keadaan ekonomi: Keadaan ekonomi yang stabil dapat membantu
meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kesimpulannya Keberhasilan Pendidikan menjadi hal yang sangat penting dan


krusial dan menjadi hasil akhir dari kinerja tenaga pendidik untuk mengajar
peserta didik. Dengan begitu diperlukannya berbagai factor untuk meraih tujuan
Lembaga Pendidikan, mulai dari latar belakang siswa, kemampuan guru,
lingkungan yang mendukung, kurikulum yang relevan, dan pembelajaran yang
kondusif.

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa Keberhasilan Pendidikan merupakan


tujuan Lembaga Pendidikan untuk mencerdaskan atau mengembangkan
kemampuan peserta didik dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
melalui pembelajaran dan penilaian untuk mengukur keberhasilan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ellyta, R. (Desember 2019). “Mengintip Kesuksesan Ruanguru Merevolusi


Pendidikan”. Marketeers. Diakses pada 17 Maret 2024 melalui:
https://www.marketeers.com/mengintip-kesuksesan-ruanguru-merevolusi-
pendidikan/

Universitas Medan Area. (2023). Apa Saja Indikator Keberhasilan Guru dalam
Mengajar?. Medan: Biro Administrasi Kemahasiswaan Alumni dan Informasi
(BAKAI).

Universitas Islam An Nur Lampung. (2023). 5 Faktor yang mempengaruhi


Keberhasilan Belajar. Lampung: an-nur.

Anda mungkin juga menyukai