SISWA
MAKALAH
Oleh :
Sri Devi
(H0316376)
2020
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Remedial...........................................................3
B. Tujuan Pembelajaran Remedial.................................................................3
C. Fungsi Pembelajaran Remedial.................................................................4
D. Jenis-Jenis Program Remedial...................................................................5
E. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial..........................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang menjadi
indicator terhadap tingkat perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Untuk
mencapai kedua hal tersebut, maka bangsa harus mengupayakan perkembangan
pendidikan berbagai tingkat yaitu tingkat dasar, tingkat menengah, maupun
tingkat perguruan tinggi.
Salah satu aspek yang penting adalah pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu keharusan dalamkehidupan manusia yang merupakan suatu kegiatan, usaha
yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Setiap individu perlu
meningkatkan kapasitas, pengetahuan dan kreatifitas hidup serta mampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Komponen dari suatu pendidikan bagi individu,
masyarakat dan bangsa adalah pembelajaran. Belajar sebagai bagian dari
kebutuhan manusia untuk berusaha mengembangkan aspek kemampuan psikis,
seperti kemampuan berfikir, kemampuan mengingat, kemampuan menelaah, dan
kemampuan lainnya. Untuk pendidikan formal anak akan berhadapan dengan
berbagai sistem pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Kegiatan belajar di
sekolah dibimbing para guru sesuai dengan bidang atau mata pelajaran. Sehingga
para guru berusaha semaksimal mungkin dala mengajar agar para peserta didik
dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
4
berkali-kali untuk bisa tajam. Maka seperti itulah gambaran anak yang lambat
dalam memahami pelajaran bukannya anak tersebut tidak bisa namun anak
tersebut butuh waktu yang lebih lama agar bisa memahami pelajaran. Untuk
membantu anak yang lambat dalam belajarnya atau anak yang mempunyai
kesulitan dalam belajar maka seorang guru perlu mengadakan remedial untuk
membimbing anak tersebut menjadi memahami apa yang sebelumnya belum ia
pahami khususnya dalam pelajaran yang telah ia terima. Pembelajaran remedial
merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam satu
kompetensi dasar tertentu. Metode yang digunakan dapat berfariasi sesuai dengan
sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan
tujuan pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami
peserta didik. Pada program pembelajaran remedial, media belajar harus betul-
betul disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami
pelajaran yang dirasa sulit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Pembelajaran Remedial ?
2. Apa saja Tujuan Pembelajaran Remedial ?
3. Apa saja Fungsi Pembelajaran Remedial ?
4. Apa saja Jenis-Jenis Program Remedial ?
5. Bagaimana Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pembelajaran Remedial ?
2. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Remedial ?
3. Untuk mrnrgtahui Fungsi Pembelajaran Remedial ?
4. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Program Remedial ?
5. Untuk mengetahui Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
belajar mengajar.4Dari kedua pendapat di atas jelaslah bahwa pembelajaran
remedial ditujukan kepada siswa yang mengalami hambatan dalam proses belajar
mengajar dan bersifat menyembuhkan dan membetulkan anak yang mengalami
berkesulitan belajar menjadi lebih baik.
B. Tujuan Pembelajaran Remedial
Tujuan pembelajaran remedial adalah agar siswa dapat:
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi dan kesulitannya.
2. Mengubah dan memperbaiki cara-cara belajar yang lebih baik sesuai dengan
jenis kesulitannya.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan
belajar.
4. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang
kesulitannya.
5. Mengembangkan sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
C. Fungsi Pembelajaran Remedial
Adapun fungsi pengajaran remedial adalah:
1. fungsi korektif yakni mengadakan perbaikan atau pembetulan terhadap
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
2. Fungsi Penyesuaian yakni membuat siswa mampu memahami diri dalam
kemampuan dan keterampilannya.
3. Fungsi pengayaan yakni pengajuan perbaikan yang diharapkan mampu
memperkaya pengetahuan.
4. Fungsi percepatan yakni perbaikan diharapkan akan dapat mempercepat
penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran
7
dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran remedial harus disediakan karena pada
hakikatnya pembelajaran remedial merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
menolong peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya sehingga peserta didik
mampu mencapai suatu standar yang telah di tetapkan. Karena setiap individu
dilahirkan unik begitupula dalam proses pendidikan dan pembelajaran setiap
masing-masing individu memunyai kemampuan yang berbeda masing-masing
memunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing hal inilah yang
menyebabkan perbedaan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran.
8
digunakan, (7) sarana atau alat yang sesuai dengan kegiatan tersebut dan (8)
tingkat kesuliat belajar siswa.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau faktor-faktor tersebut, kini
dapat dilakukan bentuk-bentuk pengajaran remedial yang dimungkinkan cocok
dan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kekhususan dari pada kesulitan siswa.
Adapun bentuk-bentuk program remedial, antara lain:
1. Mengajarkan kembali (re-teaching) bahan yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda
2. Bimbingan individu atau kelompok kecil sesuai dengan kesulitan yang
dihadapinya
3. Memberikan pekerjaan rumah, sehingga guru dapat mengenal kasus kesulitan
belajar yang dihadapi siswa secara lebih dalam
4. Memberikan buku pelajaran yang relevan dengan satuan pelajaran dan
menyuruh siswa untuk mempelajarinya sendiri
5. Menggunakan alat-alat audio-visual yang lebih banyak dan variatif, seperti
menggunakan radio/rekaman, melihat peristiwa-peristiwa secara langsung
atau nyata dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam menyerapnya
sehingga penguasaan mereka akhirnya lebih baik
6. Bimbingan oleh wali kelas, guru bidang studi, guru BP maupun dengan
melibatkan tenaga ahli guna memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa
sekaligus memberikan arahan apa yang semestinya dapat mereka lakukan
untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya
7. Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya siswa lebih mudah menyerap
materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang lebih dekat
hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau bahkan ditakutinya
8. Permainan akademik, yaitu perbaikan secara kelompok yang dengan cara
memecahkan persoalan melalui permainan
9
9. Permainan kartu, yaitu perbaikan secara individual, yang diberikan pada
murid yang berguna mengulangi terminologi, fakta, konsep atau prinsip yang
terdapat dalam satuan pelajaran yang diperbaiki
10. Memanfaatkan latihan khusus, seperti latihan membaca kata-kata tertentu.
Metode ini biasanya diterapkan kepada siswa yang daya tangkapnya sangat
lemah
11. Menekankan pada pemanfaatan segi-segi kemampuan yang kuat. Misalnya,
anak yang tidak dapat memahami pelajaran IPS melalui informasi lisan,
belajar melalui gambar-gambar dengan materimateri yang sama karena daya
pemahaman penglihatan cukup baik.
E. Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial
Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan pengajaran biasa (pada
umumnya), yaitu membantu setiap siswa dalam batas-batas normalitas tertentu
agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai
tingkat penguasaan atau ketuntasan (level of mastery) tertentu, sekurang-
kurangnya sesuai dengan batas-batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima
(minimum acceptable performance). Mengingat secara empirik sasaran strategis
itu tidak selamanya dapat dicapai dengan pendekatan sistem pengajaran
konvensional maka perlu dicari upaya pendekatan strategis.Dalam konteks dasar
diagnostik dan pengajaran remedial, Ross dan Stanley menjelaskan bahwa
tindakan strategis itu seyogyanya dapat dilakukan secara kuratif dan preventif.
Dinkmeyer dan Caldwell dalam bukunya Development Counseling menambahkan
bahwa hal itu dapat dilakukan dengan upaya yang bersifat pengembangan
(development)Berikut ini akan dijelaskan beberapa strategi dan teknik pendekatan
dalam pengajaran remedial.
1. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif.
Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif kalau dilakukan
setelah program PBM utama selesai diselenggarakan. Tindakan ini didasarkan
atas kenyataan empirik bahwa ada seseorang atau sejumlah orang atau bahkan
10
mungkin sebagian besar atau seluruh anggota kelas/kelompok belajar dapat
dipandang tidak mampu menyelesaikan program PBM secara sempurna,
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Program PBM dapat
diartikan sebagai program untuk tiap pertemuan, untuk satuan (unit) bahan
pelajaran atau satuan waktu (mingguan, bulanan, triwulan, semesteran,
tahunan dan sebagainya) tertentu. Untuk strategi yang bersifat kuratif, maka
ada beberapa teknik pendekatan yang telah dikembangkan oleh para ahli,
seperti: pengulangan (repetion), pengayaan (enrichment) dan pengukuhan
(reinforcement) serta percepatan (acceleration).
2. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat preventif.
Jika strategi dan teknik kuratif ditujukan kepada siswa yang secara
empirik sudah jelas menunjukkan kesulitan tertentu (prestasi lemah, kurang
mampu melakukan penyesuaian), pendekatan preventif ditujukan kepada
siswa tertentu berdasarkan data/informasi yang ada dapat diantisipasi atau
diprediksi atau setidaktidaknya patut diduga akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Oleh
karena itu, sasaran pokok dari pendekatan preventif ini berusaha sedapat
mungkin agar hambatan-hambatan yang diantisipasi itu dapat direduksi
seminimal mungkin sehingga siswa yang bersangkutan diharapkan dapat
mencapai prestasi dan kemampuan penyesuaian sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang ditetapkan.Kalau dalam pendekatan kuratif tindakan
remedial itu berpangkal tolak dari hasil post-teaching diagnostic yang
berdasarkan data/informasi hasil post-test/sumatif, sedang pendekatan
preventif bertitik tolak dari hasil pre-test atau evaluasi reflektif atau test of
entering behaviors.
Ada tiga kemungkinan teknik layanan pengajaran remedial yang bersifat
preventif sebagaimana yang disarankan oleh para ahli pendidik dan psikologi
kependidikan, yaitu layanan pengajaran kelompok yang diorganisasikan
secara homogen (homogenitas grouping), layanan pengajaran secara
11
individual (individualized based instruction) dan layanan pengajaran
kelompok dilengkapi dengan kelas khusus.
3. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat pengembangan
(development).
Pendekatan kuratif merupakan tindak lanjut dari post-teaching diagnostic
dan pendekatan preventif merupakan tindak lanjut dari pre-teaching
diagnostic, maka pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari
during teaching diagnostic atau upaya diagnostik yang dilakukan guru selama
berlangsungnya proses PBM.
Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini ialah agar siswa dapat segera
mengatasi hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dialaminya selama melaksanakan kegiatan PBM. Dengan diberikan bantuan
segera (immediate treatment) dari saat ke saat selama berlangsungnya PBM,
pada akhirnya siswa diharapkan akan dapat menyelesaikan program secara
tuntas sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.Agar strategi
pendekatan ini dapat dioperasikan secara teknis dan sistematis, diperlukan
adanya pengorganisasian program PBM yang sistematis pula seperti dalam
bentuk sistem pengajaran berprogram, sistem pengajaran modul, self
instruction audio tutorial system, dan sebagainya. Dengan demikian, maka
proses layanan diagnostik dan remedial itu dapat dikatakan secara sekuensial
dari unit ke unit secara teratur.
12
BAB III
KESIMPULAN
13
2. Menemukan penyebab kesulitan
3. Menyusun rencana kegiatan remedial
4. Melaksanakan kegiatan remedial
5. Menilai kegiatan remedial
6. Kegiatan pengayaan
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, dkk. 2015. Pengaruh Pengajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar yang Mengalami Kesulitan Belajar Matematika. (Online).
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/2288. Diakses pada
tanggal 24 April 2020.
14
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/download/13098/pdf_2
41. Diakses pada tanggal 24 April 2020.
15