Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAJARAN REMEDIAL UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN

SISWA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pemebelajaran Remedial

Oleh :

Sri Devi

(H0316376)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya


makalah dengan judul “Pemebelajaran Remedial untuk Mencapai Ketuntasan Siswa”
dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Pembelajaran Remedial. Selanjutnya penulis mengucapkan terimah kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan
dan penulisannya yang salah, penulisan memohon maaf dan berharap semoga
penulisan makalah ini bermanfaat khususnya kepada pemaca yang budiman. Dengan
tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
dalam menyusun makalah selanjunya.
Semoga Allah senantiasa memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja
yang mencintai ilmu dan pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.

Wonomulyo, 30 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Remedial...........................................................3
B. Tujuan Pembelajaran Remedial.................................................................3
C. Fungsi Pembelajaran Remedial.................................................................4
D. Jenis-Jenis Program Remedial...................................................................5
E. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial..........................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang menjadi
indicator terhadap tingkat perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Untuk
mencapai kedua hal tersebut, maka bangsa harus mengupayakan perkembangan
pendidikan berbagai tingkat yaitu tingkat dasar, tingkat menengah, maupun
tingkat perguruan tinggi.
Salah satu aspek yang penting adalah pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu keharusan dalamkehidupan manusia yang merupakan suatu kegiatan, usaha
yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Setiap individu perlu
meningkatkan kapasitas, pengetahuan dan kreatifitas hidup serta mampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Komponen dari suatu pendidikan bagi individu,
masyarakat dan bangsa adalah pembelajaran. Belajar sebagai bagian dari
kebutuhan manusia untuk berusaha mengembangkan aspek kemampuan psikis,
seperti kemampuan berfikir, kemampuan mengingat, kemampuan menelaah, dan
kemampuan lainnya. Untuk pendidikan formal anak akan berhadapan dengan
berbagai sistem pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Kegiatan belajar di
sekolah dibimbing para guru sesuai dengan bidang atau mata pelajaran. Sehingga
para guru berusaha semaksimal mungkin dala mengajar agar para peserta didik
dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Dalam proses pembelajaran setiap anak mempunyai kemampuan masing-


masing. Dalam waktu yang bersamaan menerima suatu pelajaran tetapi tidak bisa
menyelesaiakan suatu masalah secara bersamaan. Anak-anak ibaratkan pisau yang
terbuat dari berbagai jenis logam, ada logam yang hanya perlu diasah beberapa
kali kemudian bisa tajam namun ada jenis logam yang memang butuh diasah

4
berkali-kali untuk bisa tajam. Maka seperti itulah gambaran anak yang lambat
dalam memahami pelajaran bukannya anak tersebut tidak bisa namun anak
tersebut butuh waktu yang lebih lama agar bisa memahami pelajaran. Untuk
membantu anak yang lambat dalam belajarnya atau anak yang mempunyai
kesulitan dalam belajar maka seorang guru perlu mengadakan remedial untuk
membimbing anak tersebut menjadi memahami apa yang sebelumnya belum ia
pahami khususnya dalam pelajaran yang telah ia terima. Pembelajaran remedial
merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam satu
kompetensi dasar tertentu. Metode yang digunakan dapat berfariasi sesuai dengan
sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan
tujuan pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami
peserta didik. Pada program pembelajaran remedial, media belajar harus betul-
betul disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami
pelajaran yang dirasa sulit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Pembelajaran Remedial ?
2. Apa saja Tujuan Pembelajaran Remedial ?
3. Apa saja Fungsi Pembelajaran Remedial ?
4. Apa saja Jenis-Jenis Program Remedial ?
5. Bagaimana Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pembelajaran Remedial ?
2. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Remedial ?
3. Untuk mrnrgtahui Fungsi Pembelajaran Remedial ?
4. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Program Remedial ?
5. Untuk mengetahui Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching)


Remedial teaching atau pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran
yang bersifat penyembuhan atau membetulkan atau dengan singkat pengajaran
yang membuat menjadi baik. Dalam memberikan pengajaran remedial kepada
siswa berkesulitan belajar, harus dengan menggunakan metode dan pendekatan
yang tepat sehingga bantuan yang diberikan dapat diterima dengan jelas.
Pengajaran remedial merupakan salah satu wujud pengajaran khusus yang
sifatnya memperbaiki prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran remedial digunakan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar,
pengajaran remedial secara umum dapat diartikan sebagai upaya yang berkaitan
dengan perbaikan pada diri orang atau suatu pemberian pada anak sekolah yang
terutama ditujukan kepada anak-anak yang mengalami hambatan dalam proses

6
belajar mengajar.4Dari kedua pendapat di atas jelaslah bahwa pembelajaran
remedial ditujukan kepada siswa yang mengalami hambatan dalam proses belajar
mengajar dan bersifat menyembuhkan dan membetulkan anak yang mengalami
berkesulitan belajar menjadi lebih baik.
B. Tujuan Pembelajaran Remedial
Tujuan pembelajaran remedial adalah agar siswa dapat:
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi dan kesulitannya.
2. Mengubah dan memperbaiki cara-cara belajar yang lebih baik sesuai dengan
jenis kesulitannya.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan
belajar.
4. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang
kesulitannya.
5. Mengembangkan sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
C. Fungsi Pembelajaran Remedial
Adapun fungsi pengajaran remedial adalah:
1. fungsi korektif yakni mengadakan perbaikan atau pembetulan terhadap
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
2. Fungsi Penyesuaian yakni membuat siswa mampu memahami diri dalam
kemampuan dan keterampilannya.
3. Fungsi pengayaan yakni pengajuan perbaikan yang diharapkan mampu
memperkaya pengetahuan.
4. Fungsi percepatan yakni perbaikan diharapkan akan dapat mempercepat
penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran

Pembelajaran remedial merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam


dunia pendidikan, selama dalam proses pendidikan itu terdapat standar yang harus

7
dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran remedial harus disediakan karena pada
hakikatnya pembelajaran remedial merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
menolong peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya sehingga peserta didik
mampu mencapai suatu standar yang telah di tetapkan. Karena setiap individu
dilahirkan unik begitupula dalam proses pendidikan dan pembelajaran setiap
masing-masing individu memunyai kemampuan yang berbeda masing-masing
memunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing hal inilah yang
menyebabkan perbedaan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran remedial dimulai dari identifikasi kebutuhan siswa yang


bersangkutan. Kebutuhan siswa ini dapat ditentukan dengan cara menganalisis
kesulitan belajar dalam memahami konsep-konsep tertentu. Pada dasarnya
pembelajaran berulang secara generic seperti pembelajaran regular, tetapi
perbedaannya terletak pada pembelajaran beranjak dari kesulitan yang dialami
siswa tentang konsep yang sulit dipahaminya dan proses pembangunan
pengetahuan pada diri siswa disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa.8 Di
dalam pembelajaran, masing-masing siswa memiliki kemampuan intelektual yang
bervariasi. Guru hendaknya membantu siswa dalam proses pembelajaran agar
tujuan pembelaran dapat tercapai. Guru sebaiknya menciptakan suatu
pembelajaran kepada siswa, baik yang diatas rerata maupun yang dibawah rata-
rata.
D. Jenis-jenis Program Remedial
Jenis-jenis program remedial teaching ini tidak dapat dipisahkan dari faktor-
faktor yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana
Sukmadinata dan Thomas, bahwa ada beberapa faktor dalam program remedial
teaching ini antara lain: (1) sifat kegiatan perbaikan itu sendiri, (2) jumlah siswa
yang memerlukannya, (3) tempat bantuan yang berupa kegiatan itu diberikan, (4)
waktu penyelenggaraannya, (5) siapa yang memberinya; (6) metode yang

8
digunakan, (7) sarana atau alat yang sesuai dengan kegiatan tersebut dan (8)
tingkat kesuliat belajar siswa.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau faktor-faktor tersebut, kini
dapat dilakukan bentuk-bentuk pengajaran remedial yang dimungkinkan cocok
dan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kekhususan dari pada kesulitan siswa.
Adapun bentuk-bentuk program remedial, antara lain:
1. Mengajarkan kembali (re-teaching) bahan yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda
2. Bimbingan individu atau kelompok kecil sesuai dengan kesulitan yang
dihadapinya
3. Memberikan pekerjaan rumah, sehingga guru dapat mengenal kasus kesulitan
belajar yang dihadapi siswa secara lebih dalam
4. Memberikan buku pelajaran yang relevan dengan satuan pelajaran dan
menyuruh siswa untuk mempelajarinya sendiri
5. Menggunakan alat-alat audio-visual yang lebih banyak dan variatif, seperti
menggunakan radio/rekaman, melihat peristiwa-peristiwa secara langsung
atau nyata dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam menyerapnya
sehingga penguasaan mereka akhirnya lebih baik
6. Bimbingan oleh wali kelas, guru bidang studi, guru BP maupun dengan
melibatkan tenaga ahli guna memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa
sekaligus memberikan arahan apa yang semestinya dapat mereka lakukan
untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya
7. Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya siswa lebih mudah menyerap
materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang lebih dekat
hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau bahkan ditakutinya
8. Permainan akademik, yaitu perbaikan secara kelompok yang dengan cara
memecahkan persoalan melalui permainan

9
9. Permainan kartu, yaitu perbaikan secara individual, yang diberikan pada
murid yang berguna mengulangi terminologi, fakta, konsep atau prinsip yang
terdapat dalam satuan pelajaran yang diperbaiki
10. Memanfaatkan latihan khusus, seperti latihan membaca kata-kata tertentu.
Metode ini biasanya diterapkan kepada siswa yang daya tangkapnya sangat
lemah
11. Menekankan pada pemanfaatan segi-segi kemampuan yang kuat. Misalnya,
anak yang tidak dapat memahami pelajaran IPS melalui informasi lisan,
belajar melalui gambar-gambar dengan materimateri yang sama karena daya
pemahaman penglihatan cukup baik.
E. Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial
Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan pengajaran biasa (pada
umumnya), yaitu membantu setiap siswa dalam batas-batas normalitas tertentu
agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai
tingkat penguasaan atau ketuntasan (level of mastery) tertentu, sekurang-
kurangnya sesuai dengan batas-batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima
(minimum acceptable performance). Mengingat secara empirik sasaran strategis
itu tidak selamanya dapat dicapai dengan pendekatan sistem pengajaran
konvensional maka perlu dicari upaya pendekatan strategis.Dalam konteks dasar
diagnostik dan pengajaran remedial, Ross dan Stanley menjelaskan bahwa
tindakan strategis itu seyogyanya dapat dilakukan secara kuratif dan preventif.
Dinkmeyer dan Caldwell dalam bukunya Development Counseling menambahkan
bahwa hal itu dapat dilakukan dengan upaya yang bersifat pengembangan
(development)Berikut ini akan dijelaskan beberapa strategi dan teknik pendekatan
dalam pengajaran remedial.
1. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif.
Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif kalau dilakukan
setelah program PBM utama selesai diselenggarakan. Tindakan ini didasarkan
atas kenyataan empirik bahwa ada seseorang atau sejumlah orang atau bahkan

10
mungkin sebagian besar atau seluruh anggota kelas/kelompok belajar dapat
dipandang tidak mampu menyelesaikan program PBM secara sempurna,
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Program PBM dapat
diartikan sebagai program untuk tiap pertemuan, untuk satuan (unit) bahan
pelajaran atau satuan waktu (mingguan, bulanan, triwulan, semesteran,
tahunan dan sebagainya) tertentu. Untuk strategi yang bersifat kuratif, maka
ada beberapa teknik pendekatan yang telah dikembangkan oleh para ahli,
seperti: pengulangan (repetion), pengayaan (enrichment) dan pengukuhan
(reinforcement) serta percepatan (acceleration).
2. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat preventif.
Jika strategi dan teknik kuratif ditujukan kepada siswa yang secara
empirik sudah jelas menunjukkan kesulitan tertentu (prestasi lemah, kurang
mampu melakukan penyesuaian), pendekatan preventif ditujukan kepada
siswa tertentu berdasarkan data/informasi yang ada dapat diantisipasi atau
diprediksi atau setidaktidaknya patut diduga akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Oleh
karena itu, sasaran pokok dari pendekatan preventif ini berusaha sedapat
mungkin agar hambatan-hambatan yang diantisipasi itu dapat direduksi
seminimal mungkin sehingga siswa yang bersangkutan diharapkan dapat
mencapai prestasi dan kemampuan penyesuaian sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang ditetapkan.Kalau dalam pendekatan kuratif tindakan
remedial itu berpangkal tolak dari hasil post-teaching diagnostic yang
berdasarkan data/informasi hasil post-test/sumatif, sedang pendekatan
preventif bertitik tolak dari hasil pre-test atau evaluasi reflektif atau test of
entering behaviors.
Ada tiga kemungkinan teknik layanan pengajaran remedial yang bersifat
preventif sebagaimana yang disarankan oleh para ahli pendidik dan psikologi
kependidikan, yaitu layanan pengajaran kelompok yang diorganisasikan
secara homogen (homogenitas grouping), layanan pengajaran secara

11
individual (individualized based instruction) dan layanan pengajaran
kelompok dilengkapi dengan kelas khusus.
3. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat pengembangan
(development).
Pendekatan kuratif merupakan tindak lanjut dari post-teaching diagnostic
dan pendekatan preventif merupakan tindak lanjut dari pre-teaching
diagnostic, maka pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari
during teaching diagnostic atau upaya diagnostik yang dilakukan guru selama
berlangsungnya proses PBM.
Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini ialah agar siswa dapat segera
mengatasi hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dialaminya selama melaksanakan kegiatan PBM. Dengan diberikan bantuan
segera (immediate treatment) dari saat ke saat selama berlangsungnya PBM,
pada akhirnya siswa diharapkan akan dapat menyelesaikan program secara
tuntas sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.Agar strategi
pendekatan ini dapat dioperasikan secara teknis dan sistematis, diperlukan
adanya pengorganisasian program PBM yang sistematis pula seperti dalam
bentuk sistem pengajaran berprogram, sistem pengajaran modul, self
instruction audio tutorial system, dan sebagainya. Dengan demikian, maka
proses layanan diagnostik dan remedial itu dapat dikatakan secara sekuensial
dari unit ke unit secara teratur.

12
BAB III

KESIMPULAN

Dalam proses pembelajaran setiap anak mempunyai kemampuan masing-


masing. Dalam waktu yang bersamaan menerima suatu pelajaran tetapi tidak bisa
menyelesaiakan suatu masalah secara bersamaan, ada yang cepat dan ada juga
yang lambat. Untuk membantu anak yang lambat dalam belajarnya atau anak
yang mempunyai kesulitan dalam belajar maka seorang guru perlu mengadakan
remedial untuk membimbing anak tersebut menjadi memahami apa yang
sebelumnya belum ia pahami khususnya dalam pelajaran yang telah ia terima.
Pembelajaran remedial merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik.
Dalam melaksanakan kegiatan remedial guru dapat menerapkan berbagai
metode dan media sesuai dengan kesulitan yang dihadapi dan tingkat kemampuan
siswa serta menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa. Langkah-
langkah yang harus ditempuh dalam kegiatan Remadial adalah :
1. Analisis hasil diagnosis kesulitan belajar

13
2. Menemukan penyebab kesulitan
3. Menyusun rencana kegiatan remedial
4. Melaksanakan kegiatan remedial
5. Menilai kegiatan remedial
6. Kegiatan pengayaan

DAFTAR PUSTAKA

Muliati, wijaya. 2013. Pengaruh Pembelajaran Remedial Terhadap Perkembangan


Kognitif Siswa kelas IV-VI. (Online). https://osf.io/3amc4/download.
Diakses pada tanggal 24 April 2020.

Hasibuan. 2014. Mengoptimalkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Remedial.


(Online).
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Edukasia/article/download/776/7
44. Diakses pada tanggal 24 April 2020.

Slamet. 2015. Pembelajaran Remedial untuk Meningkatkan Ketuntasa Belajar Siswa.


(Online).
http://ejournal.staimadiun.ac.id/index.php/annuha/article/download/41/pdf
. Diakses pada tanggal 24 April 2020

Basuki, dkk. 2015. Pengaruh Pengajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar yang Mengalami Kesulitan Belajar Matematika. (Online).
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/2288. Diakses pada
tanggal 24 April 2020.

Sukinah, 2016. Pengajaran Remedial untuk Mencapai Ketuntasan Hasil Belajar


Siswa pada Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran. (Online)
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/view/371. Diakses pada
tanggal 24 April 2020.

Setiawan, dkk. 2017. Efektivitas Penerapan Remedial Teaching dalam Mencapai


Ketuntasan Hasil Belajar. (Online).

14
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/download/13098/pdf_2
41. Diakses pada tanggal 24 April 2020.

Alvina, dkk. 2017. Strategi Pembelajaran Remedial untuk Meningkatkan Ketuntasan


Belajar. (Online). http://jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/article/view/7697.
Diakses pada tanggal 24 April 2020.

Tamrin, Ernawati. 2017. Pengaruh Remedial Langsung Terhadap Hasil Belajar


Siswa pada Mata Pembelajaran Matematika. (Online).
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jkpd/article/download/1085/995.
Diakses pada tanggal 24 April 2020.

Fitratin, dkk. 2018. Pengaruh Pengajaran Remedial Menggunakan Strategi Analogi


Terhadap Miskonsepsi IPA. (Online).
http://jurnallensa.web.id/index.php/lensa/article/download/32/14. Diakses
pada tanggal 24 April 2020.

Hermawati, dkk. 2018. Proses Pelaksanaan Remedial Teaching Terhadap


Ketuntasan Belajar Matematika Peserta Didik. (Online).
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio/article/download/2823/1731.
Diakses pada tanggal 24 April 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai