Anda di halaman 1dari 17

DESAIN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah I'dadu Tadris Al-lughah Al


arabiyah yang dibina Oleh Dr. H. Achmad Muhlis, M.A

Disusun Oleh:

Ilham Ali Maksum R. (20381021023)

Rauhatul Wardah (20381022031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Desain Remedial Dan Pengayaan" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang studi I'dadu Tadris Al-lughah Al-arabiyah. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang apa itu remedial dan pengayaan. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Dr. H. Achmad Muhlis, M.A., selaku dosen
bidang studi I’dadu Tadris al-Lughah al-Arabiyyah yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan
bidang studi yang di tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pamekasan, 20 Mei 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMABAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Program Remidial dan Pengayaan ........................................ 3
B. Prinsip Mendesain Program Remidial dan Pengayaan ........................... 4
C. Tahapan Mendesain Program Remidial dan Pengayaan ......................... 6
D. Contoh Program Remidial dan Pengayaan ............................................. 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar di suatu institusi pendidikan, masing-
masing individu memiliki caranya masing-masing untuk memperoleh hasil
yang maksimal dalam belajar. Beberapa ketrampilan belajar pun dipakai guna
memenuhi tujuan dari pendidikan tersebut. Namun tidak jarang seorang siswa
mengalami kesulitan belajar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mengganggu dirinya dalam belajar. Banyak peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan pembelajaran
dengan baik, tidak dapat konsentrasi dalam belajar, tidak mampu mengerjakan
tes dan sebagainya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti itu akan
memiliki resiko hasil yang didapatkan dari proses belajar kurang maksimal.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan
agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mengatasi masalah-
masalah belajar tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan
program pembelajaran remedial dan pengayaan. Mengingat pentingnya
pemahaman menyeluruh konsep dasar dari kurikulum ini, maka penulis
tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah makalah yang khusus
mengungkap mengenai hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Program Remidial dan Pengayaan ?
2. Bagaimana Prinsip Mendesain Program Remidial dan Pengayaan ?
3. Bagaimana Tahapan Mendesain Program Remidial dan Pengayaan ?
4. Bagaimana Contoh Program Remidial dan Pengayaan ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Program Remidial dan Pengayaan.
2. Untuk Mengetahui Prinsip Mendesain Program Remidial dan Pengayaan.

1
3. Untuk Mengetahui Tahapan Mendesain Program Remidial dan Pengayaan.
4. Untuk Mengetahui Contoh Program Remidial dan Pengayaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Remidial dan Pengayaan


Kata desain mempunyai arti upaya untuk merencanakan dan menyusun,
melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran secara
sistematis. Sedangkan istilah Remedial berasal dari kata remedy (bahasa
Inggris) yang berarti obat, memperbaiki atau menolong. Karena itu, remedial
berarti hal-hal yang berhubungan dengan perbaikan. Sedangkan pembelajaran
atau pengajaran remedial (remedial Teaching) ini berfungsi terapis untuk
penyembuhan. Dalam hal ini, yang disembuhkan adalah beberapa hambatan
atau gangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga
berakibat timbal balik, Maksudnya jika hasil yang dicapai tidak memuaskan,
siswa masih dipandang belum mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif
(penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pembelajaran dan pengajaran
remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk
menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi
penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar
bagi siswa. Pengajaran remedial sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
karena :
a. Tidak semua siswa.dapat mencapai hasil belajar sesuai kemampuannya.
b. Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan tingkah
laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar.
c. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik
bimbingan belajar. Salah satu teknik bimbingan belajar adalah pengajaran
remedial.

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi


peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum
mencapai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik

3
membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi
secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar
dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang
optimal. Dalam hal ini, penilaian merupakan assessment as learning.1

Adapun pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan


peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Program
pengayaan dapat diartikan memberi tambahan/ perluasan pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh kurikulum.2

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa


kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilki. Kegiatan pengayaan pada
prinsipnya memberikan kesepatan pada siswa yang pandai untuk meningkatkan
pengetahuannya dengan cara dan kecepatan yang sesuai dengan
kemampuannya.3 Dilakukan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan
tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehngga tercapai tingkat perkembangan
yang optimal.4

B. Prinsip Mendesain Program Remidial dan Pengayaan


Adapun Prinsip Mendesain Program Remidial yaitu :
1. Adaptif
Setiap siswa memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu,
program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk
belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-

1
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Pertama (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2016), 16-17.
2
Masithoh, Dian Dewi., El Abdah, Zhafiri Azum., Op.cit., hal. 6
3
Isa Anshori, Evaluasi Pendidikan, (Sidoarjo: Muhammadiyah University Press, Cetakan ke 1
2004), 201.
4
Evi Dwiretnowati, Pengelolaan Program Pengayaan Dalam Persiapan Menghadapi Ujian
Nasional Di Smp Negeri 1 Donorojo Pacitan (Surakarta : UMS, 2012)

4
masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi
perbedaan individual siswa.
2. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk
secara intensif berinteraksi dengan guru dan sumber belajar yang tersedia.
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar siswa yang
bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan
agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai ada siswa yang
mengalami kesulitan maka guru harus segera memberikan bantuan.
3. Fleksibilitas
dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian : Sejalan dengan sifat
keunikan dan kesulitan belajar siswa yang berbeda-beda, maka dalam
pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan
metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Pemberian Umpan Balik
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada siswa
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan
balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin
memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-
larut yang dialami siswa.
5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial
merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler
dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia
agar setiap saat siswa dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan
masing-masing.5
Adapun Prinsip-prinsip kegiatan pengayaaan perlu diperhatikan dalam
mengonsep perogram pengayaan menurut Khatena (1992) :
a. Inovasi

5
Dian Dewi Masithoh, Program Perbaikan Dan Pengayaan. 4

5
guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan
kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta lingkunga hidup dan
budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
dalam menyusun materi dan mendesain kegiatan pembelajaran
pengayaan, membangkitakan minat, merangsang pertanyaan, dan sumber-
sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c. Merencanakan metode yang luas dan metode yang bervariasi
misalnya dengan memberikan project, mengembangkan minat dan
aktiitas-aktivitas mengunggah. Menerapkan informasi baru, hasil-hasil
penelitian atau kemajuan program-program terkini.
C. Tahapan Mendesain Program Remidial dan Pengayaan
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Analisis Hasil Diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan
terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui
kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu
mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang
menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan 80%,
maka siswa yang dianggap berhasil.
Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus
mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru
adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut.
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui
mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
2) Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
Setelah diketahui siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial,
topik yang belum dikuasai setiap siswa, serta faktor penyebab kesulitan,
langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Sama halnya
pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus

6
direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai
berikut :
 Merumuskan indikator hasil belajar.
 Menentukan materi yang sesuai engan indikator hasil belajar.
 Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.
 Merencanakan waktu yang diperlukan.
 Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian.
3) Melaksanakan Kegiatan Remedial
Setelah kegiatan perencanaan remedial disusun,langkah berikutnya
adalah melaksanakan kegiatan remedial. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan
remedial dilakukan sesegera mungkin, karena semakin cepat siswa dibantu
mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa
tersebut berhasil dalam belajarnya.
4) Menilai Kegiatan Remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah
dilaksanakan, harus dilakukan penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan
dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa mengalami
kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang
direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami
kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan
dan dilaksanakan kurang efektif.

Pemberian remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu


memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya
pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat
ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama
daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.6

Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, langkah berikutnya


adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Menurut buku

6
Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineke Cipta, 2008), 285.

7
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial, tahapan pelaksanaan
pembelajaran remedial diantaranya :7
1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang bisa dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes / pertanyaan. Pembelajaran
ulang dilaksanakan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum
mencapai ketuntasan belajara atau mengalami kesulitan belajar dan
pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan
metode dan media yang lebih tepat.
2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu
dipilih alternative tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara
individual. Pemberian bimbingan ini merupakan implikasi peran pendidik
sebagai tutor.
3. Pemberian tugas-tugas, latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan
prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta
didik tidak mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan tes akhir.
Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai
kompetensi yang ditetapkan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang
mempunyai kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar.
Dengan teman sebaya diharapka peserta didik lebih terbuka dan akrab.

Tahapan pelaksanaan pengayaan Dalam buku Panduan Penyelenggaraan


Pembelajaran Pengayaan yang disusun oleh Tim Depdiknas (2008), disebutkan
bentuk – bentuk pengayaan dapat dilakukan melalui :8

1. Belajar kelompok, sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu


diberikan pembelajaran bersama pada jam–jam sekolah biasa, sambil

7
Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta. Insan Madani:2012). 50 – 51.
8
Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2012), 187-188

8
mengikuti teman – temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena
belum mencapai ketuntasan.
2. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati.
3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum dibawah tema
besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai
disiplin ilmu.
4. Pendataan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi / materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian,
tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi
baru, atau bekerja proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun
kapabilitas masing-masing.
D. Contoh Program Remidial dan Pengayaan

9
CONTOH PROGRAM REMIDIAL DAN PROGRAM PENGAYAAN

CONTOH PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : SMP Negeri ............


Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Ulangan Harian ke : 2
Tanggal Ulangan Harian : 1 Maret 2011
Bentuk Soal UH : Uraian
Materi UH (KD/Indikator) : 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1. Menghitung keliling lingkaran
2. Menghitung luas lingkaran.
3. Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Rencana Ulangan Rem : 8 Maret 2011
KKM : 70

Bentuk Nomor
Indikat Nil
Pelaksanaa Soal yang
Nilai or yang ai
N Nama n dikerjaka
Ulang tidak Tes Ket.
o. Siswa Pembelaja n dalam
an dikuasa Re
ran Tes Remid
i m
Remidial ial
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Diberikan Tunt
Bimbingan as
1. Aco 65 2, 3 Khusus dan 1, 2, 3, 4 85
tugas
Individu
Diberikan Tunt
2. Besse 68 3 Tugas 3, 4 98 as
khusus
Dst………
3.

Sengkang, 2011 Guru Mata Pelajaran

UMAR MUHADI

NIP.
Keterangan :
 Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal
dengan tingkat kesukaran berbeda-beda
Misalnya : Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
Indikator 3 menjadi 2 soal yaitu nomor 3, 4

10
 Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan
tuntas atau tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remidial, karena nilai
yang akan diolah adalah nilai batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan
Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh :
a) Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik
yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b) Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang
sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
a) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu
b) Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model,
skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
c) Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum
tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu
atau sejumlah KD dalam satu kesatuan
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
 Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
 Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.

CONTOH PROGRAM PENGAYAAN

Sekolah : SMP Negeri ...............


Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
KKM Mata Pelajaran : 70
Materi (KD/Indikator) : 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1. Menghitung keliling lingkaran
2. Menghitung luas lingkaran.
3. Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari.

No. Nilai Bentuk Pengayaan


Nama Siswa
Ulangan
1. Condeng 90 Contoh:
2. Dandang 100 1. Memberikan soal-soal pemecahan
Dst masalah, misalnya soal-soal Olimpiade
…………….. yang terkait dengan materi lingkaran.

11
2. Memanfaatkan Condeng dan Dandang
untuk menjadi Tutor Sebaya

Pelaksanaan Program Pengayaan

1. Cara yang dapat ditempuh:


a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik,
bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum
mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau
indikator yang dipelajari , bisa berupa penguatan materi yang dipelajari
maupun berupa pengembangan materi.
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
 setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau kesatuan KD tertentu,
dan atau pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas
dibanding dengan teman lainnya maka dilayani dengan program
pengayaan.
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan
pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar
kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa,
tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif
(penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pembelajaran dan pengajaran
remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk
menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi
penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar
bagi siswa.
pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
semua peserta didik dapat melakukannya. Program pengayaan dapat diartikan
memberi tambahan/ perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.
Adapun Prinsip Mendesain Program Remidial yaitu :
1. Adaktif
2. Interkstif
3. Fleksibelitas
4. Pemberian Umpan Balik
5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Adapun Prinsip-prinsip kegiatan pengayaaan :
1. Inovasi
2. Kegiatan memperkaya
3. Merencanakan metode yang luas dan metode yang bervariasi
B. Saran
Dalam Makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak keterbatasan
dan kekeliruan. Namun dengan makalah ini, diharapkan dapat memberikan
konstribusi yang bermanfaat bagi para akademisi dan pembaca untuk
memperluas wawasan.
Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dimasa yang akan datang dapat
digunakan sebagi salah satu sumber data dan rujukan untuk penelitian lebih
lanjut berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih luas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penilaian Oleh


Pendidik dan Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Pertama (Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Masithoh, Dian Dewi., El Abdah, Zhafiri Azum., Op.cit.
Isa Anshori, Evaluasi Pendidikan, (Sidoarjo: Muhammadiyah University Press,
Cetakan ke 1 2004),
Evi Dwiretnowati, Pengelolaan Program Pengayaan Dalam Persiapan
Menghadapi Ujian Nasional Di Smp Negeri 1 Donorojo Pacitan (Surakarta :
UMS, 2012)
Dian Dewi Masithoh, Program Perbaikan Dan Pengayaan.
Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineke Cipta, 2008).

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta. Insan Madani:2012).

Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2012).

14

Anda mungkin juga menyukai