Anda di halaman 1dari 14

BUDAYA TARIAN MUANG SANGKAL

MAKALAH

Di susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Budaya Madura

Dosen Pengampu : Febrihada Gahas Candramukti, S.Pd., M.A

Disusun Oleh :

Elma Widiana ( 10/20381022004 )

Khomisatul Fajriyah ( 14/20381022008 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Budaya Tarian Muang Sangkal” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada bidang studi Sejarah Peradaban Islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Peradaban Islam Pada Masa Bani
Umayyah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Febrihada Gahas


Candramukti, S.Pd., M.A, selaku dosen bidang studi Islam dan Buadaya Madura
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dn saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesepurnaan makalah ini.

Pamekasan, 28 Maret 2021

penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


A. Pengertian budaya tarian muang sangkal ................................................ 3
B. Sejarah perkembangan tarian muang sangkal ......................................... 3
C. Tata cara pelaksanaan tarian muang sangkal........................................... 5
D. Nilai-nilai Islam dalam budaya tarian muang sangkal ............................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9


A. Kesimpulan ............................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muwang Sangkal pada dasarnya adalah tradisi yang terdapat di Keraton


Sumenep. Tradisi tersebut dilakukan dengan menabur beras kuning pada saat
ada tamu yang berkunjung ke keraton sebagai bentuk penghormatan dan
penyambutan. Penaburan beras kuning dilakukan oleh beberapa orang secara
bersamaan yang dipercayai dapat menolak malapetaka atau bala, kemudian
ritual tersebut disebut dengan istilah Muwang Sangkal. Dari tradisi tersebut,
pada tahun 1972 Muwang Sangkal dijadikan tarian oleh Taufikurrahman.

Tari Muwang Sangkal bagi masyarakat Sumenep khususnya


keberadaannya menjadi sangat penting sekaligus menjadi kekuatan, karena
terbukti dari pemberlakuannya yang pada awalnya hanya dilakukan di dalam
keraton pada perkembangan selanjutnya sudah dilakukan hampir setiap
masyarakat. Dalam perkembangan terakhir sering ditemukan pemahaman
yang salah pada masyarakat mengenai tari Muwang Sangkal, baik yang
berkaitan dengan koreografi, fungsinya, dan ketentuan-ketentuan mutlak
lainnya, seperti jumlah penari, tata busana, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, kami akan menjelaskan lebih mendalam


mengenai tari muang sangkal, diantaranya definisi, sejarah, tata cara, dan
niali-nilai agama yang terdapat di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian budaya tarian muang sangkal ?


2. Sejarah perkembangan tarian muang sangkal ?
3. Tata cara pelaksanaan tarian muang sangkal ?
4. Nilai-nilai Islam dalam budaya tarian muang sangkal ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian budaya tarian muang sangkal.

1
2. Untuk mengetahui Sejarah perkembangan tarian muang sangkal.
3. Untuk mengetahui Tata cara pelaksanaan tarian muang sangkal.
4. Untuk mengetahui Nilai-nilai Islam dalam budaya tarian muang sangkal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian budaya tarian Muang Sangkal.


Tari Moang Sangkal merupakan salah satu icon seni tari di Madura, secara
harfiah kata moang sangkal terdiri dari dua kata berbahasa Madura yang
mempunyai makna kata sebagai berikut:

Kata Mowang berarti membuang, dan kata Sangkal berarti sukerta yang
artinya gelap (sesuatu yang menjadi santapan sebangsa setan, dedemit, jin
rayangan, iblis, menurut ajaran Hindu). Sedangkan kata "sangkal" sendiri
mengadopsi dari bahasa Jawi Kuno yang maksudnya Sengkala (sengkolo).
Jadi sangkal yang dimaksudkan pada umumnya oleh masyarakat Songennep
adalah: bila ada orang tua mempunyai anak gadis lalu dilamar oleh laki-laki,
tidak boleh ditolak karena membuat si gadis tersebut akan “sangkal” (tidak
laku selamanya).1

Tari muang sangkal adalah tari tradisional masyarakat dari Madura yang
dilakukan untuk ritual tolak bala. Tari muang sangkal sering ditampilkan di
berbagai acara. Tari muang sangkal adalah tari tradisional yang sangat
terkenal dan menjadi salah satu ikon seni tradisional di Madura, Jawa Timur.2

B. Sejarah perkembangan tarian Muang Sangkal.


Tari Muang Sangkal ini diciptakan oleh seorang seniman asal Sumenep,
Madura, Jawa Timur bernama taufikurrachman. Tarian ini diciptakan sebagai
rasa kepedulian para seniman terhadap kekayaan yang dimiliki oleh Madura
yang sarat akan karya dan keunikan didalamnya. Selain itu juga mengangkat
kembali sejarah kehidupan Keraton Sumenep pada jaman dahulu.

1
, “Tari Muwang Sangkal,” Wikipedia, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Moang_Sangkal, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.19 WIB
2
Anders Noren, “Makna dan Sejarah Tari Muang Sangkal,” diakses dari
https://seringjalan.com/makna-dan-sejarah-tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul
11.28 WIB.

3
Nama Tari Muang Sangkal sendiri diambil dari kata “Muang” dan
“Sangkal”. Kata “muang“ berarti membuang, sedangkan kata “sangkal”
sendiri berarti kegelapan atau sesuatu yang berhubungan dengan santapan
setan atau jin (pada ajaran agama hindu jaman dahulu). Namun kata sangkal
bagi masyarakat Sumenep sediri bisa diartikan seperti penolakan atau karma,
contohnya apa bila orang tua memiliki anak perempuan dan dilamar oleh
seorang pria maka tidak boleh ditolak karena membuat anak perempuan
tersebut menjadi sangkal atau tidak laku selamanya. Jadi tarian ini bisa
diartikan membuang malapetaka.3

Rupanya, ketenaran tarian dari Madura ini sudah sampai ke mancanegara.


Terbukti pada tahun 2008, tarian Muang Sangkal mendapatkan penghargaan
oleh Cak Durasim Award di Surabaya. Selain itu, tarian ini ditampilkan di
Pekan Budaya Nasional yang dilaksanakan di Legian Beach, Denpasar Bali.

Tercatat beberapa prestasi, seperti di tahun 2008 yang mendapatkan


penghargaan Cak Durasim Award di Surabaya. Juga ditahun yang sama,
tarian ini ditampilkan dalam Pekan Budaya Nasional yang dilaksanakan di
Legian Beach, Denpasar Bali.4

Dalam perkembangannya, Tari Muang Sangkal ini masih terus dilestarikan


dan masih tetap hidup sampai sekarang. Selain karna fungsinya, kecintaan
masyarakat akan budaya warisan nenek moyang sangat mempengaruhi
keberadaan Tari Muang Sangkal ini. Dalam perkembangannya, tarian ini
masih tetap ditampilkan dalam berbagai acara disana seperti acara adat dan
penyambutan tamu besar. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di
berbagai acara festival budaya, baik di daerah maupun luar daerah. Hal ini

3
, “Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur,” Negeriku Indonesia,
diakses dari http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-muang-sangkal-tarian-
tradisional.html?m=1, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.12 WIB.
4
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.

4
dilakukan sebagai upaya pelestarian dan memperkenalkan kepada masyarakat
luas akan Tari Muang Sangkal ini.5

C. Tata cara pelaksanaan tarian Muang Sangkal.


Dikutip dari buku Perempuan dan Kehormatan bagi Masyarakat Madura
(2020) karya Dedi Dores, dalam pertunjukkan tari Muang Sangkal diawali
dengan gerakan cepat. Para penari berjalan beriringan menuju panggung.
Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan yang lebih halus, di mana para penari
menari sambil membawa cemong atau mangkung kuningan yang berisi
kembang beraneka macam dan menaburkannya dengan gerakan yang lembut
dan indah. Pada gerakan tersebut tentunya diselaraskan dengan musik
pengiring, yaitu musik Gamelan khas keraton.Di mana gending yang
digunakan adalah gending sampak, gending oramba-orambe dan gending
lainnya.6

Sebenarnya gerakan tari Muang Sangkal tidak jauh berbeda dengan


gerakan-gerakan tari lainnya. Tarian ini punya beberapa keunikan yang jadi
ciri kekhasan itu sendiri. Keunikannya yaitu penarinya perempuan semua dan
jumlahnya harus ganjil. Boleh satu, tiga, lima, tujuh, sebelas, dan seterusnya.
Pakaian yang dipakai yaitu busana pengantin legga dengan dodot khas
Sumenep.berwarna merah dan kuning. Warna kostum pun tidak terlepas dari
pemaknaan tersendiri yakni ”kapodhang nyocco’ sare” yang maksudnya
”Rato prapa’na bunga” (raja sedang bahagia).

Penari Muang Sangkal adalah perempuan, karena gerakan perempuan


dinilai lebih telihat gemulai. Tarian ini juga tidak berpasangan dengan laki-
laki, karena untuk menjaga kesucian dari tari ini.dan penari tidak boleh dalam
keadaan menstruasi. Sedangkan untuk paduan warna kostum merah dan hijau
atau kuning dan hijau mengandung folosofi ”kapodang nyocco’ daun” yang
maksudnya ”Rato prapa’na bendhu” (Raja sedang marah). Selain itu para

5
, “Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur,” Negeriku Indonesia,
diakses dari http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-muang-sangkal-tarian-
tradisional.html?m=1, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.12 WIB.
6
Dedi Dores, Perempuan dan Kehormatan bagi Masyarakat Madura, (Surabaya: CV. Cipta
Media Nusantara,2020), hlm 165-166.

5
penari Moang Sangkal tidak diperkenankan jika dalam keadaan sedang
datang bulan.7

1. Properti Tari Muang Sangkal

a. Kemben Hitam
Penari perempuan dalam tari Muang Sangkal menggunakan
kemben berwarna hitam sebagai baju atasan. Kemben ini bentuk dan
motifnya sangat unik, polanya membuat kain ini unik yang
mengelilingi leher penari.

b. Kain Penutup Dada


Salah satu properti yang digunakan sebagai kostum penari yaitu
menggunakan kain penutup dada berwarna merah atau kuning.
Kainnya dikalungkan di leher penari. Kain ini cukup panjang,
sampai menjuntai ke bawah. Saat menari, kain ini digerakan atau
dikibaskan ke arah samping dan depan .

c. Kain Bawahan Panjang


Penari tarian ini menggunakan bawahan dari kain panjang, yang
panjangnya hingga mencapai mata kaki. Selanjutnya, dililitkan pada
pinggang sampai membentuk rok ketat. Kain ini biasanya bermotif
tenun yang berwarna emas, dan roknya berwarna merah terang.

d. Kain Penutup Tambahan


Pada bagian atas kain bawahan penari, dilapisi lagi dengan 2
lembar kain hiasan. Kain lapis atas ini berwarna merah terang
dengan pinggiran kuning.

Fungsi dari kain ini yaitu untuk mempercantik tampilan penari.


Pada bagian atas, disisipkan kain tambahan yang berwarna kuning
terang. Kain itu kemudian disusun dengan sedikit mengembang, agar
menjuntai sampai atas lutut.

7
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.

6
e. Mahkota Bunga
Penari tarian Muang Sangkal dari zaman dahulu sampai sekarang
ini, selalu menggunakan mahkota di kepalanya. Mahkota ini
berbentuk lingkaran emas, dilengkapi dengan untaian atau rangkaian
dari bunga dari ronce melati segar.

Ada 2 rangkaian melati di sisi kiri dan kanan kepala. Selain melati,
di bagian atas kepala juga terdapat rangkaian 3 mawar merah.

f. Aksesoris Tambahan
Aksesoris tambahan yang digunakan penari yaitu gelang emas,
anting, dan ikat pinggang. Semua aksesoris tambahan berwarna
emas, agar warna emas kontras dengan warna kostum yaitu, merah,
kuning, dan hitam.

g. Sampur
Sampur adalah kain selendang yang biasa digunakan untuk menari.
Dalam tarian ini, para penari biasa menggunakan selendang panjang
saat pentas. Selendang ini disebut juga kain penutup dada.

Selendang yang dipakai penari biasanya dibuat dari kain tipis dan
berbahan halus, hal ini agar menimbulkan kesan “jatuh” pada kain
itu.

h. Cemong
Cemong adalah properti yang wajib untuk seorang penari. Cemong
yaitu sejenis mangkok berbahan kuningan atau tembaga, yang
biasanya diisi bunga-bungaan.

Cemong memiliki sejarah di dunia penari, yaitu biasanya sebagai


lambang senjata untuk buang sial. Buang sesuatu dalam cemong
berarti membuang kesialan-kesialan dan bisa menjauhinya.

i. Alat Musik Pengiring


Tarian Muang Sangkal ini diiringi oleh musik dari seperangkat
gamelan keraton. Alat musiknya berupa kendang, gong, dan juga

7
gamelan. Biasanya dalam sejarah tari ini, instrumen yang digunakan
adalah alat musik tradisional yang dimainkan oleh para pengiring tari
yang biasanya laki-laki dengan irama yang unik.

Namun saat ini, ada juga pementasan tarian Muang Sangkal yang
hanya diiringi dengan musik dari kaset rekaman saja. Untuk
penggunaan alat musik pengiringnya sangat jarang digunakan,
namun pertunjukkannya tetap menarik meskipun diiringi musik dari
kaset rekaman.

Properti dari tarian ini merupakan sebuah pakem atau aturan dasar yang
harus dipatuhi. Semua properti yang digunakan bertujuan untuk menjaga
kesakralan dari tarian ini. Selain itu, penggunaan properti-properti di atas
adalah untuk menambah nilai seni dari pementasan tari ini sendiri. 8

D. Nilai-nilai Islam dalam budaya tarian Muang Sangkal.


1. Penari harus dalam keadaan suci Agar permohonannya di terima yakni
permohonan diterima.
2. Sebagai wahana ritus yang bersifat religious.
Tari Muang sangkal suatu tarian yang bersifat sakral dan agamis yang
mengungkapkan suatu doa agar diberikan keselamatan
3. Penaburan beras kuning sebagai simbol ungkapan doa memohon kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar tamu yang datang diberi keselamatan dan
terhindar dari bahaya. Acara yang diselenggarakan pun berjalan lancar
dan sukses.

8
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari Moang Sangkal merupakan salah satu icon seni tari di Madura. Secara
harfiah kata mowang sangkal terdiri dari dua kata berbahasa Madura yaitu,
Kata Mowang yang berarti membuang, dan kata Sangkal yang berarti sukerta
atau gelap (sesuatu yang menjadi santapan sebangsa setan, dedemit, jin
rayangan, iblis, menurut ajaran Hindu).

Tari Muang Sangkal diciptakan oleh seorang seniman asal Sumenep,


Madura, Jawa Timur bernama taufikurrachman. Tarian ini diciptakan sebagai
rasa kepedulian para seniman terhadap kekayaan yang dimiliki oleh Madura.
Selain itu juga mengangkat kembali sejarah kehidupan Keraton Sumenep
pada jaman dahulu. Dalam perkembangannya, Tari Muang Sangkal ini masih
terus dilestarikan dan masih tetap hidup sampai sekarang. Selain karna
fungsinya, kecintaan masyarakat akan budaya warisan nenek moyang sangat
mempengaruhi keberadaan Tari Muang Sangkal ini.

Gerakan tari Muang Sangkal tidak jauh berbeda dengan gerakan-gerakan


tari lainnya. Tarian ini punya beberapa keunikan yang jadi ciri kekhasan itu
sendiri. Dalam tari Muwang Sangkal terdapat beberapa properti yang
digunakan, seperti kemben hitam, kain penutup dada, kain bawahan panjang,
dan lain-lain.

Tari ini mempunyai nilai-nilai Islam di dalamnya, diantaranya Penari


harus dalam keadaan suci Agar permohonannya di terima yakni permohonan
diterima, Penaburan beras kuning sebagai simbol ungkapan doa memohon
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tamu yang datang diberi keselamatan dan
terhindar dari bahaya, dan acara yang diselenggarakan pun berjalan lancar
dan sukses.

9
B. Saran

Madura adalah sebuah pulau yang terdiri dari banyak budaya, salah
satunya yaitu tari Muang Sangkal. Sudah seharusnya kita mengenali budaya-
budaya di Madura. Selain mempelajari mengenai isi dari budaya tersebut, kita
harus paham mengenai nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Dari
pembelajaran ini diharapkan tidak terjadi kesalahpahaman dari budaya di
Madura.

10
DAFTAR PUSTAKA

“Makna dan Sejarah Tari Muang Sangkal.” Sering Jalan. Anders Noren. 2021. 20
Maret 2021.

“Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura.” Gasbanter. 2021.
20 Maret 2021.

“Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur.” Negeriku
Indonesia. 2015. 20 Maret 2021.

“Tari Muwang Sangkal.” Wikipedia. 20 Maret 2021.

Dores, Dedi, Perempuan dan Kehormatan bagi Masyarakat Madura, Surabaya:


CV. Cipta Media Nusantara, 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai