MAKALAH
Di susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Budaya Madura
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Budaya Tarian Muang Sangkal” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada bidang studi Sejarah Peradaban Islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Peradaban Islam Pada Masa Bani
Umayyah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dn saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesepurnaan makalah ini.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
2. Untuk mengetahui Sejarah perkembangan tarian muang sangkal.
3. Untuk mengetahui Tata cara pelaksanaan tarian muang sangkal.
4. Untuk mengetahui Nilai-nilai Islam dalam budaya tarian muang sangkal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Mowang berarti membuang, dan kata Sangkal berarti sukerta yang
artinya gelap (sesuatu yang menjadi santapan sebangsa setan, dedemit, jin
rayangan, iblis, menurut ajaran Hindu). Sedangkan kata "sangkal" sendiri
mengadopsi dari bahasa Jawi Kuno yang maksudnya Sengkala (sengkolo).
Jadi sangkal yang dimaksudkan pada umumnya oleh masyarakat Songennep
adalah: bila ada orang tua mempunyai anak gadis lalu dilamar oleh laki-laki,
tidak boleh ditolak karena membuat si gadis tersebut akan “sangkal” (tidak
laku selamanya).1
Tari muang sangkal adalah tari tradisional masyarakat dari Madura yang
dilakukan untuk ritual tolak bala. Tari muang sangkal sering ditampilkan di
berbagai acara. Tari muang sangkal adalah tari tradisional yang sangat
terkenal dan menjadi salah satu ikon seni tradisional di Madura, Jawa Timur.2
1
, “Tari Muwang Sangkal,” Wikipedia, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Moang_Sangkal, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.19 WIB
2
Anders Noren, “Makna dan Sejarah Tari Muang Sangkal,” diakses dari
https://seringjalan.com/makna-dan-sejarah-tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul
11.28 WIB.
3
Nama Tari Muang Sangkal sendiri diambil dari kata “Muang” dan
“Sangkal”. Kata “muang“ berarti membuang, sedangkan kata “sangkal”
sendiri berarti kegelapan atau sesuatu yang berhubungan dengan santapan
setan atau jin (pada ajaran agama hindu jaman dahulu). Namun kata sangkal
bagi masyarakat Sumenep sediri bisa diartikan seperti penolakan atau karma,
contohnya apa bila orang tua memiliki anak perempuan dan dilamar oleh
seorang pria maka tidak boleh ditolak karena membuat anak perempuan
tersebut menjadi sangkal atau tidak laku selamanya. Jadi tarian ini bisa
diartikan membuang malapetaka.3
3
, “Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur,” Negeriku Indonesia,
diakses dari http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-muang-sangkal-tarian-
tradisional.html?m=1, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.12 WIB.
4
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.
4
dilakukan sebagai upaya pelestarian dan memperkenalkan kepada masyarakat
luas akan Tari Muang Sangkal ini.5
5
, “Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur,” Negeriku Indonesia,
diakses dari http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-muang-sangkal-tarian-
tradisional.html?m=1, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.12 WIB.
6
Dedi Dores, Perempuan dan Kehormatan bagi Masyarakat Madura, (Surabaya: CV. Cipta
Media Nusantara,2020), hlm 165-166.
5
penari Moang Sangkal tidak diperkenankan jika dalam keadaan sedang
datang bulan.7
a. Kemben Hitam
Penari perempuan dalam tari Muang Sangkal menggunakan
kemben berwarna hitam sebagai baju atasan. Kemben ini bentuk dan
motifnya sangat unik, polanya membuat kain ini unik yang
mengelilingi leher penari.
7
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.
6
e. Mahkota Bunga
Penari tarian Muang Sangkal dari zaman dahulu sampai sekarang
ini, selalu menggunakan mahkota di kepalanya. Mahkota ini
berbentuk lingkaran emas, dilengkapi dengan untaian atau rangkaian
dari bunga dari ronce melati segar.
Ada 2 rangkaian melati di sisi kiri dan kanan kepala. Selain melati,
di bagian atas kepala juga terdapat rangkaian 3 mawar merah.
f. Aksesoris Tambahan
Aksesoris tambahan yang digunakan penari yaitu gelang emas,
anting, dan ikat pinggang. Semua aksesoris tambahan berwarna
emas, agar warna emas kontras dengan warna kostum yaitu, merah,
kuning, dan hitam.
g. Sampur
Sampur adalah kain selendang yang biasa digunakan untuk menari.
Dalam tarian ini, para penari biasa menggunakan selendang panjang
saat pentas. Selendang ini disebut juga kain penutup dada.
Selendang yang dipakai penari biasanya dibuat dari kain tipis dan
berbahan halus, hal ini agar menimbulkan kesan “jatuh” pada kain
itu.
h. Cemong
Cemong adalah properti yang wajib untuk seorang penari. Cemong
yaitu sejenis mangkok berbahan kuningan atau tembaga, yang
biasanya diisi bunga-bungaan.
7
gamelan. Biasanya dalam sejarah tari ini, instrumen yang digunakan
adalah alat musik tradisional yang dimainkan oleh para pengiring tari
yang biasanya laki-laki dengan irama yang unik.
Namun saat ini, ada juga pementasan tarian Muang Sangkal yang
hanya diiringi dengan musik dari kaset rekaman saja. Untuk
penggunaan alat musik pengiringnya sangat jarang digunakan,
namun pertunjukkannya tetap menarik meskipun diiringi musik dari
kaset rekaman.
Properti dari tarian ini merupakan sebuah pakem atau aturan dasar yang
harus dipatuhi. Semua properti yang digunakan bertujuan untuk menjaga
kesakralan dari tarian ini. Selain itu, penggunaan properti-properti di atas
adalah untuk menambah nilai seni dari pementasan tari ini sendiri. 8
8
, “Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura, ” Gasbanter , diakses dari
https://gasbanter.com/tari-muang-sangkal/, pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 11.03 WIB.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Moang Sangkal merupakan salah satu icon seni tari di Madura. Secara
harfiah kata mowang sangkal terdiri dari dua kata berbahasa Madura yaitu,
Kata Mowang yang berarti membuang, dan kata Sangkal yang berarti sukerta
atau gelap (sesuatu yang menjadi santapan sebangsa setan, dedemit, jin
rayangan, iblis, menurut ajaran Hindu).
9
B. Saran
Madura adalah sebuah pulau yang terdiri dari banyak budaya, salah
satunya yaitu tari Muang Sangkal. Sudah seharusnya kita mengenali budaya-
budaya di Madura. Selain mempelajari mengenai isi dari budaya tersebut, kita
harus paham mengenai nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Dari
pembelajaran ini diharapkan tidak terjadi kesalahpahaman dari budaya di
Madura.
10
DAFTAR PUSTAKA
“Makna dan Sejarah Tari Muang Sangkal.” Sering Jalan. Anders Noren. 2021. 20
Maret 2021.
“Tari Muang Sangkal, Mengulik Kesenian Tari dari Madura.” Gasbanter. 2021.
20 Maret 2021.
“Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur.” Negeriku
Indonesia. 2015. 20 Maret 2021.
11