Anda di halaman 1dari 13

1

PROPOSAL PERTUNJUKAN TARI TRADISI


MENGUBUR CAHAYA DIGITAL

XI SAINTEK 6

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Ahmad Kristiyono (02)
2. Galang Putra Maulana (14)
3. Mas M. Rakan Amli (17)
4. M. Fakhri Robbani (20)
5. Pandu Kartika W. (23)
6. Rado Hutapea (25)

SMAN 1 KOTA CILEGON

TAHUN AJARAN 2023/2024

Jl. Kyai H. Tubagus Ismail F No.103, Ciwaduk, Kec. Cilegon, kota Cilegon,
Banten
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul "Proposal Pertunjukan Tari Tradisi: Mengubur Cahaya Digital” ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari pembuatan proposal ini adalah untuk
memenuhi tugas berkelompok terkait peerencanaan pagelaran Tari Serampang
Dua-Belas. Selain itu, proposal ini juga sebagai acuan dan pedoman bagi para
pembaca seputar pertunjukan pagelaran tari tradisi yang direncanakan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Yani Suryani,
selaku guru pelajaran Seni Budaya yang membimbing kami dalam kelancaran
pembuatan proposal ini, juga untuk semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
semua, atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kemudian,
kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Cilegon, 11 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Dasar Pemikiran Pertunjukan.................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan Pertunjukan............................................................1

1.3 Sasaran Pertunjukan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Identitas Pertunjukan..............................................................................3

2.2 Susunan Acara........................................................................................7

2.3 Anggaran Biaya......................................................................................8

2.4 Kerjasama Kemitraan.............................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................9

3.1 Kesimpulan............................................................................................9

3.2 Saran.......................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran Pertunjukan

Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai
landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu
bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar dalam
sendi kehidupan. Budaya juga merupakan identitas yang menunjukkan pada
peradaban suatu masyarakat maupun sebuah negara. Yang dimana identitas
sebagai pembeda antara bangsa atau kelompok satu dengan lainnya.

Namun, sayang, seiring zaman yang mulai termodernisasi ini, tidak


banyak anak muda yang menekuni maupun berminat untuk ikut andil dalam
pelestarian kebudayaan dalam era digitalisasi. Dengan permasalahan itulah kami
menkukuhkan tekad untuk mementaskan pertunjukkan tari tradisional dengan
tujuan mengembangkan kreatifitas dan minat pada dunia tari. Juga kami berharap
dengan diadakannya pementasan tarian tradisional ini, kesadaran mendalam
terhadap pentingnya melestarikan kebudayaan pada lingkungan belajar SM8A
Negeri 1 Cilegon dapat terbangun, dan memotivasi peserta didik untuk ikut
menenteng keberadaan seni di Indonesia.

1.2 Maksud dan Tujuan Petunjukan

Seperti apa yang sudah didekonstruksi pada bagian dasar pemikiran,


maksud dan tujuan utama dari pertunjukkan tari ini adalah untuk membangun
kesadaran para peserta didik dalam bidang kesenian atau kebudayaan Indonesia di
era digitalisasi. Di samping itu pertunjukkan ini terbagi dalam beberapa tujuan,
yaitu, sebagai hiburan, sebagai media pendidikan, dan media pertunjukkan.
Dengan adanya pagelaran pertunjukan ini diharapakan peserta didik SMA Negeri
1 Cilegon dapat menikmati, mengamati, serta merenungkan makna eksplisit dan
inplisit pada tiap-tiap tarian yang dipentaskan.

1
1.3 Sasaran Pertunjukan

Kelestarian budaya Indonesia bukanlah beban yang hanya bisa ditanggung


oleh sejumlah orang, namun merupakan sebuah tanggungan bagi negara yang
dengan beruntung dapat memilikinya. Sebagai warga negara, juga sebagai
pengamat penting untuk seluruh sendi-sendi masyarakat mengakui kesenian dan
budaya di Indonesia.

Dengan begitu sasaran dari pertunjukan pagelaran pementasan tari


tradisional ini mencakup semua kalangan, khususnya para peserta didik SMA
Negeri 1 Cilegon. Dengan adanya generalisasi sasaran, kita dapat dengan efektif
menyampaikan pesan dari tarian yang dipentaskan dan tujuan dari pagelaran.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Identitas Pertunjukan

 Nama Pertunjukan: Mengubur cahaya digital


 Tema Pertunjukan: “Berdiri di sini menyadari pentingnya melestarikan
budaya di era digitalisasi”
 Materi Pertunjukan:
a. Sejarah Tari Serampang Dua Belas

Tari serampang dua belas merupakan salah satu tarian tradisional yang
cukup terkenal. Tarian ini berasal dari Sumatera Utara. Tari serampang dua
belas mengisahkan tentang cinta pertama antara sepasang manusia. Pada
akhirnya, kedua pasangan tersebut berhasil melanjutkan ke jenjang yang lebih
serius, yaitu pernikahan. Kata serampang sendiri merupakan variasi suara dari
kata cerancang. Adapun, dua belas menunjukan jumlah rangkai gerak tarian
yang berjumlah 12.

Lalu, dari tarian cerancang diganti menjadi tari serampang dua belas.
Mengutip dari buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi dan Revitalisasi Seni
yang disusun oleh Muhdi Kurnia, karena latar kisah tari serampang dua belas,
maka tarian tersebut ditarikan dengan berpasangan antara penari lelaki dan
perempuan. Meskipun begitu, dahulu tari serampang dua belas ini hanya
boleh dibawakan oleh laki-laki saja. Hal tersebut dikarenakan pada masa itu,
budaya masyarakat Melayu Islam sangat kental. Perempuan tampil menari
dengan melenggokkan badannya dinilai kurang sopan, namun seiring
berjalannya waktu tarian ini dapat dibawakan oleh perempuan. Tari
serampang dua belas tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, namun juga
di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong, India dan
bahkan negara-negara Eropa.

3
b. Jenis tari

1) Bentuk

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari berpasangan yang


dimainkan oleh penari pria dan perempuan. Sejalan dengan tema yang dianut,
yaitu cinta suci sepasang anak sejak pandangan pertama

2) Fungsi

Tari Serampang Dua Belas memiliki fungsi sebagai tari pertunjukkan


yang dapat ditampilkan di acara apapunn, mulai dari upacara adat, acara
budaya, sampai hiburan.

3) Koreografi

Seperti namanya, rangkaian gerak pada Tari Serampang Dua Belas


memiliki dua belas bagian yang memiliki gerakan dan makna yang berbeda-
beda, diantaranya:

1. Tari Permulaan baru bertemu. 7. Tari Sebelah Kaki


2. Tari Berjalan 8. Tari Langkah Tiga
3. Tari Pusing 9. Tari Melonjak
4. Tari Gila 10. Tari Datang Mendatangi
5. Tari Berjalan Sipat 11. Tari Rupa Rupa
6. Tari Goncat-goncet 12. Tari Sapu Tangan

c. Unsur-Unsur Tari

1) Tata Rias

Tata rias dari Tari Serampang Dua Belas identik dengan riasan adat
melayu pesisir pantai timur Sumatera.

2) Tata Busana

4
Tari Serampang Dua Belas menggunakan pakaian adat Melayu.
berupa baju kurung. Baju kurung yang digunakan umumnya berwarna
cerah, seperti merah, merah muda, dan biru muda. Warna yang cerah
melambangkan suka cita dan kesetiaan kedua pasangan. Busana lain yang
biasanya dipakai, antara lain:

 Kain Penutup. Sarung adalah kain penutup penari wanita, sedangkan


penari mengenakan celana panjang yang dinamakan seluar.
 Hiasan Penutup Dada. Hiasan penutup dada penari wanita berupa kain
atau kalung, yang selain menutupi dada juga berfungsi sebagai penambah
keindahan. Sedangkan kain mantul merupakan properti hiasan dada penari
pria, yaitu kain selendang pendek motif sulam yang dikenakan di
punggung kiri.
 Hiasan Kepala. Hiasan kepala penari wanita dapat berupa bunga asli atau
hiasan, manik-manik emas atau perak, dan ditambahkan kain yang
menjuntai dengan anggun. Sementara penari pria umumnya mengenakan
peci hitam dengan hiasan bermotif dan warna emas.
 Kain Pinggang. Kain pinggang merupakan properti berupa lembaran kain
panjang yang dikenakan di pinggang hingga bagian lutut. Kain pinggang
berupa lembaran panjang polos atau motif ini digunakan dengan cara
dililitkan menutupi pinggang hingga lutut.

3) Musik

Musik pengiring untuk tari Serampang 12 memakai alat-alat musik


seperti akordeon, kecapi dan rebana. Seiring dengan perkembangan zaman,
musik pengiring tari tradisional bertambah seperti organ, piano hingga bisa
digantikan berupa rekaman suara agar lebih praktis.

5
4) Properti

Properti Tari Serampang Dua Belas adalah berupa sapu tangan. Sapu
tangan yang berwarna cerah merupakan properti penting pada tari
Serampang Dua Belas. Sapu tangan tersebut pun digunakan sebagai media
pada gerakan tari penutup.

5) Tata Pentas

Tari serampang dua belas dipentaskan secara berpasangan. Dalam


satu panggung bisa diisi oleh 1 sampai dengan 3 pasang penari, yang terdiri
dari satu penari pria dan satu penari wanita. Dengan bagian belakang
panggung terdapat sekumpulan orang yang memainkan musik pengiring
tarian ini.

d. Tema Tari

Tari Serampang Dua Belas berkisah tentang cinta suci dua anak
manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan
pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua sang dara dan pemuda. Oleh
karena menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini
biasanya dimainkan secara berpasangan, laki-laki dan perempuan.

 Sinopsis Pertunjukkan:

Dalam pagelaran ini, penonton diajak untuk merasakan pesona dan


kekayaan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Selama pertunjukan, penonton diajak untuk ikut terlibat dalam pengalaman
tersebut, baik melalui tepuk tangan, sorak-sorai, atau bahkan dengan ikut
serta dalam beberapa tarian yang sederhana. Ini menciptakan suasana yang
interaktif dan membangun kebersamaan antara penonton dan para penari. Di
antara adegan tarian yang menawan, seringkali ada juga penyampaian cerita

6
atau narasi yang menjelaskan latar belakang dan makna dari setiap tarian
yang ditampilkan. Hal ini membantu penonton untuk lebih memahami dan
mengapresiasi seni tradisional yang mereka saksikan. Pertunjukan mencapai
puncaknya dengan penampilan tarian yang energik dan meriah, di mana
para penari membawakan gerakan-gerakan yang dinamis dan menggetarkan.
Dengan musik yang semakin cepat dan semangat yang membara,
pertunjukan berakhir dengan sorak-sorai dan tepuk tangan yang meriah dari
penonton yang terkesan.

 Tempat Pertunjukan: Aula SMA Negeri 1 Cilegon


 Waktu Pertunjukan: 13 Maret 2024
 Durasi Pertunjukan: 07:30 – 12:30
 Bentuk Pertunjukan: Non Dramatik

2.2 Susunan Acara

1) Susunan Kepanitiaan

Rado Hutapea
Ketua Pelaksana

Ahmad Kristiyono
Wakil Ketua
Pelaksana

M. Fakhri Robbani
Galang Putra M.
Sekretaris
Bendahara

Mas M. Rakan Amli Pandu Kartika W.


Seksi Konsumsi Dokumentasi

7
2) Rangkaian Acara

07:30-08:00 WIB Pembukaan


08:00-08:30 WIB Kata Sambutan
08:30-09:00 WIB Pembaaan kalam ilahi
09:00-11:30 WIB Pertunjukan seni tari kreasi
11:30-12:00 WIB Penutup
12:00-12:30 WIB Do’a

2.3 Anggaran Biaya

1. Dekorasi: Rp.300.000
2. Baliho: Rp.600.000
3. Penyewaan alat musik: Rp.400.000
4. Keamanan: Rp.300.000
5. Snack: Rp.700.000
6. Kostum: Rp.650.000
7. Dekorasi: Rp.350.000
8. Lain-lain: Rp.400.000
9. Jumlah : Rp.3.700.000

2.4 Kerjasama Kemitraan

Secara umum, kerjasama kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha
kecil dengan usaha besar, dengan tujuan menimalkan risiko dan memaksimalkan
hasil. Dengan begitulah, pagelaran pentas seni ini terjalin kemitraan dengan PT
Chandra Asri Pacific. Yang dimana perusahaan dapat mendukung
keberlangsungan acara dengan memberikan dukungan, pembinaan dan
pengembangan antar pihak. Yang memperhatikan pronsip saling memerlukan,
memperkuat, dan saling menguntungkan.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertunjukan tari tradisional "Mengubur Cahaya Digital" yang


diselenggarakan di SMA Negeri 1 Cilegon berhasil menghadirkan sebuah
pengalaman budaya yang memukau dan membangkitkan kesadaran akan
pentingnya melestarikan kebudayaan di era digitalisasi. Dengan memfokuskan
pada tarian tradisional seperti Tari Serampang Dua Belas, pertunjukan ini berhasil
menyampaikan pesan tentang cinta, keindahan budaya, dan pentingnya menjaga
warisan nenek moyang.

Dalam pertunjukan tersebut, berbagai aspek seperti sejarah, jenis tari,


unsur-unsur tari, tema, sinopsis, tempat dan waktu pertunjukan, serta susunan
acara telah diorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan keseluruhan. Selain itu,
kerjasama kemitraan dengan PT Chandra Asri Pacific juga turut mendukung
kelancaran acara ini, menunjukkan pentingnya kolaborasi antara sektor
pendidikan dan industri dalam memperkuat keberlangsungan budaya.

3.2 Saran

1) Peningkatan Promosi: Melakukan promosi yang lebih luas dan intensif


untuk menarik minat masyarakat luas, termasuk pelajar dari sekolah-
sekolah lain, untuk menghadiri pertunjukan ini. Promosi melalui media
sosial, surat kabar lokal, dan poster di tempat-tempat strategis dapat
menjadi langkah efektif.
2) Pengembangan Program Edukasi: Mengembangkan program edukasi
tentang seni tradisional bagi para siswa, baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Program ini dapat mencakup workshop tari, seminar tentang
pentingnya melestarikan budaya, dan kunjungan ke tempat-tempat
bersejarah terkait.

Anda mungkin juga menyukai