Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tari Kecak

Anggota:

 BRAHMANTARA (3)
 DIEVOUNT REYMONT JULIO PRATAMA (6)
 I KOMANG ADI WIDNYANA (14)
 I MADE OGI HARRY PRAWIRANATA (20)
 I NYOMAN ANRASANSYA DHARMA PUTRA (21)
 I PUTU MARESA PRAMADIKA (22)
 I WAYAN AGUS ADI SUPUTRA (24)
 KADEK ARJUN SATRIA PUTRA (27)
 MOHAMAD IQBAL AJEHIR (31)
 WAYAN GEDE EKA MERTA (40)

SMP GANESHA DENPASAR


TAHUN AJARAN 2023/2024.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pentas
“Tari Kecak ini dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk Dokumentasi Pentas Tari Kecak Dari
Kelompok Tari Kecak dari Kelas IX 8 Serta Untuk Melestarikan Budaya
Indonesia.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan proposal selanjutnya. Akhir kata semoga
proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita Sekalian.

Penulis
DENPASAR 2023

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……………………… i
DAFTAR ISI…………………………….……………………………………………………….….. ii

A.PENGERTIAN TARI….………………..………………..………………..……………..……1
B.UNSUR PENDUKUNG TARI.………………..………………….……….....………...1-2
C.GAMBAR TARI KECAK..………………..………………..………..……..…………………2
D.SEJARAH TARI KECAK..………………..………………..……..………..…………..…….3
E.FUNGSI TARI KECAK..………….……..………………...…..…………..………………4-5
F.PROPERTI TARI KECAK..………………..………………..……………..….……………5-6
G.IRINGAN MUSIK TARI KECAK……..………………..…………………..………..…….6
H.MAKNA TARI KECAK..………………..………………..……………….……………….6-7
I.CIRI KHAS TARI KECAK..………………..………………..……………….…………………7

DAFTAR PUSTAKA..………………....………………..……………..………………………....8

ii
A.PENGERTIAN TARI KECAK
Tari Kecak adalah salah satu tarian tradisional dari Bali, Indonesia. Tarian ini sangat
terkenal dan populer di kalangan wisatawan karena gerakan yang dinamis dan
musik vokal yang unik. Tari Kecak menceritakan kisah Ramayana, sebuah epik
Hindu yang mengisahkan perjalanan Pangeran Rama dalam mencari istri yang
diculik oleh Raja Rahwana.

B.UNSUR PENDUKUNG TARI


Unsur pendukung dalam Tari Kecak meliputi:
1. Musik dan Vokal: Salah satu unsur utama dalam Tari Kecak adalah musik
dan vokal. Kelompok penari pria yang duduk melingkar di tengah panggung
menghasilkan suara “cak” secara bersama-sama yang menjadi dasar musik
tarian ini. Suara vokal yang dihasilkan oleh penari ini menciptakan ritme dan
pola musik yang khas.
2. Penari dan Gerakan: Penari-penari pria yang terlibat dalam Tari Kecak
memiliki peran yang sangat penting. Mereka menggunakan gerakan tubuh,
tangan, dan kepala mereka untuk menggambarkan karakter dan cerita yang
sedang diceritakan. Gerakan-gerakan ini merupakan bagian integral dari
ekspresi tarian dan membantu menyampaikan pesan dan emosi kepada
penonton.
3. Cerita dan Narasi: Tari Kecak biasanya menggambarkan cerita dari epik
Ramayana. Narasi dan cerita ini menjadi dasar bagi gerakan dan ekspresi
penari dalam tarian ini. Cerita dan narasi ini membantu memperjelas
konteks dan makna tarian bagi penonton.
4. Kostum dan Properti: Kostum yang dikenakan oleh penari dalam Tari Kecak
juga memiliki peran penting dalam menambah keindahan tarian ini. Penari
biasanya mengenakan kain sarung dan kain ikat di bagian atas tubuh
mereka. Beberapa properti seperti keris, perisai, atau busur panah juga
dapat digunakan untuk memperkaya tampilan visual tarian.
5. Komunitas dan Tradisi: Tari Kecak tidak dapat dipisahkan dari komunitas
lokal dan tradisi di Bali. Para penari, guru, dan ahli tarian bekerja sama
dalam menjaga dan mengembangkan tarian ini. Tradisi turun-temurun dan
pengetahuan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi juga
memberikan dukungan yang kuat bagi keberlanjutan Tari Kecak.

Semua unsur ini saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain dalam
menciptakan sebuah pertunjukan Tari Kecak yang menarik dan mengesankan.
Keberadaan dan peran unsur-unsur ini memastikan kesinambungan dan keaslian
tarian ini dalam berbagai pertunjukan dan generasi.

C.GAMBAR TARI KECAK


D.SEJARAH TARI KECAK
Sejarah Tari Kecak dimulai pada tahun 1930-an di desa Bona, Gianyar, Bali. Tarian
ini diciptakan oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak. Wayan Limbak adalah
seorang seniman tari dan pelukis yang memiliki minat dalam mengembangkan
seni pertunjukan tradisional Bali.
Awalnya, Wayan Limbak menciptakan Tari Kecak sebagai bentuk inovasi dari
tradisi tari Bali yang sudah ada sebelumnya. Dia ingin menciptakan tarian yang
tidak bergantung pada musik gamelan seperti tarian-tarian Bali pada umumnya.
Oleh karena itu, Tari Kecak menggunakan vokal manusia sebagai pengiringnya.
Pada awalnya, Tari Kecak tidak memiliki cerita tetap yang diikutsertakan. Namun,
pada tahun 1930-an, Wayan Limbak bertemu dengan seorang seniman Jerman
bernama Walter Spies. Walter Spies adalah seorang seniman dan peneliti budaya
yang tertarik pada seni dan budaya Bali.
Kolaborasi antara Wayan Limbak dan Walter Spies menghasilkan konsep baru
untuk Tari Kecak. Mereka memutuskan untuk menambahkan cerita dari epik
Hindu, Ramayana, ke dalam tarian ini. Dengan penambahan cerita Ramayana, Tari
Kecak menjadi lebih menarik dan mendapatkan perhatian dari wisatawan yang
datang ke Bali.
Sejak itu, Tari Kecak semakin populer dan menjadi salah satu atraksi budaya yang
paling terkenal di Bali. Tarian ini sering dipentaskan di berbagai acara budaya,
festival, dan tempat wisata di Bali. Tari Kecak juga menjadi bagian penting dari
upacara adat dan ritual keagamaan di Bali.
Wayan Limbak dan Walter Spies telah menciptakan sebuah karya seni yang unik
dan berharga dalam bentuk Tari Kecak. Karya mereka ini telah menjadi warisan
budaya Bali dan menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia.
E.FUNGSI TARI KECAK
Tari Kecak adalah tarian tradisional yang berasal dari Bali, Indonesia.
Tarian ini memiliki beberapa fungsi yang penting dalam budaya dan
masyarakat Bali. Berikut adalah beberapa fungsi tari Kecak:
1. Hiburan: Tari Kecak dipentaskan sebagai bentuk hiburan bagi para
penonton. Pertunjukan ini biasanya dilakukan di tempat wisata atau
acara seni dan budaya. Rhythmik dan gerakan yang dinamis dari tarian
ini dapat memikat dan menghibur penonton.
2. Cerita Pewayangan: Tari Kecak sering kali menggambarkan cerita dari
pewayangan, yaitu cerita-cerita epik dari mitologi Hindu seperti
Ramayana dan Mahabharata. Tarian ini memainkan peran penting
dalam mempertahankan dan memperkenalkan warisan cerita-cerita
tersebut kepada generasi muda.
3. Ritual Keagamaan: Tari Kecak juga dapat digunakan dalam upacara
keagamaan Hindu. Dalam konteks ini, tarian tersebut berfungsi sebagai
bentuk persembahan kepada dewa-dewa dan sebagai sarana
komunikasi dengan alam spiritual.
4. Pendidikan Budaya: Tari Kecak juga berperan dalam pendidikan
budaya di Bali. Melalui tarian ini, generasi muda dapat mempelajari
tentang sejarah, mitologi, dan budaya Bali. Hal ini membantu mereka
memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
5. Pariwisata: Tari Kecak merupakan daya tarik utama bagi wisatawan
yang mengunjungi Bali. Pertunjukan tari ini menjadi atraksi yang
populer di antara para wisatawan internasional dan lokal. Dengan
demikian, tari Kecak berperan dalam mempromosikan pariwisata Bali
dan meningkatkan ekonomi lokal.

Penting untuk dicatat bahwa fungsi tari Kecak dapat bervariasi


tergantung pada konteks dan tujuan pertunjukan. Namun, secara
umum, tari Kecak memiliki peran yang penting dalam menjaga warisan
budaya Bali dan memperkenalkannya kepada dunia.

F.PROPERTI TARI KECAK


Properti tari Kecak adalah objek atau perlengkapan yang digunakan selama
pertunjukan untuk memperkaya visual dan cerita tari. Berikut adalah beberapa
properti yang umumnya digunakan dalam tari Kecak:
1. Api: Properti api sering digunakan dalam tari Kecak untuk menciptakan efek
dramatis. Para penari dapat menggunakan obor atau lilin yang dinyalakan
selama pertunjukan untuk menciptakan suasana yang memikat.
2. Topeng: Topeng-topeng tradisional Bali dapat digunakan dalam tari Kecak
untuk menggambarkan karakter-karakter dalam cerita pewayangan seperti
Rama, Sita, atau tokoh antagonis seperti Rahwana. Topeng ini membantu
penari memvisualisasikan karakter yang mereka perankan.
3. Kostum: Kostum dalam tari Kecak biasanya terdiri dari kain sarung yang
panjang dan warna-warni. Para penari pria sering mengenakan kain sarung
berwarna cerah dengan ikat pinggang yang khas, sedangkan penari wanita
mengenakan kain sarung dan kain panjang yang dikemas dengan indah.
4. Selendang: Selendang adalah sejenis kain panjang yang sering digunakan
oleh penari wanita dalam tari Kecak. Selendang ini dapat digunakan untuk
menggambarkan gerakan dan ekspresi emosi para penari.
5. Perkakas Musik: Tari Kecak juga melibatkan musik dan vokal yang dimainkan
secara live oleh kelompok penari yang duduk dalam lingkaran. Properti
musik yang digunakan biasanya termasuk gamelan, gong, kincring, dan alat
musik perkusi lainnya.
6. Tanduk Tanduk (Kriss): Tanduk tanduk atau keris adalah benda tajam yang
sering digunakan dalam tari Kecak untuk menggambarkan pertempuran
atau adegan kekerasan dalam cerita pewayangan.
Properti ini memberikan nuansa visual dan kontekstual yang khas dalam
pertunjukan tari Kecak. Mereka membantu menciptakan suasana dan
menghidupkan cerita yang sedang ditampilkan.

G.IRINGAN MUSIK TARI KECAK


Iringan musik dalam Tari Kecak sangat penting untuk menciptakan ritme, melodi,
dan suasana yang khas. Suara manusia yang terus-menerus berulang-ulang,
diiringi dengan gong, kincring, dan alat musik lainnya, menciptakan musik yang
unik dan memikat yang menyertai gerakan dan cerita dalam tarian ini.

H.MAKNA TARI KECAK


Tari Kecak memiliki makna yang mendalam dan melibatkan berbagai aspek
budaya dan spiritual. Berikut adalah beberapa makna yang terkait dengan Tari
Kecak:
1. Mitologi Ramayana: Tari Kecak biasanya mengambil cerita dari epik
Ramayana, yang merupakan salah satu kisah epik paling terkenal di India.
Pertunjukan Tari Kecak menggambarkan kisah Rama, Sita, dan Hanuman,
serta pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Melalui gerakan dan
ekspresi, tari ini menghidupkan kembali cerita mitologis ini.
2. Spiritualitas dan Keagamaan: Tari Kecak juga memiliki unsur spiritual dan
keagamaan yang kuat. Dalam beberapa pertunjukan, penari melakukan
ritual dan pemujaan sebelum pertunjukan dimulai. Suara “Cak” yang terus-
menerus diulang-ulang oleh penari menciptakan suasana trance dan
digunakan untuk memanggil roh-roh leluhur atau dewa-dewa yang
dihormati.

3. Solidaritas dan Kebersamaan: Tari Kecak melibatkan sekelompok penari


yang duduk dalam lingkaran dan saling bergantung satu sama lain. Ini
mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat.
Kolaborasi dan koordinasi yang diperlukan dalam tari ini mengajarkan
pentingnya bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Ekspresi Budaya: Tari Kecak menjadi simbol budaya Bali dan Indonesia.
Pertunjukan ini memperlihatkan keindahan dan kekayaan warisan budaya
Bali kepada penonton. Melalui gerakan, musik, dan kostum, tari ini
mengungkapkan identitas budaya yang unik dan khas dari Bali.
5. Ketangguhan dan Keberanian: Tari Kecak melibatkan gerakan yang energik
dan kuat. Gerakan-gerakan ini mencerminkan ketangguhan dan keberanian
para tokoh dalam cerita Ramayana. Tari ini juga memperlihatkan semangat
perjuangan dan keberanian dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Makna dalam Tari Kecak bervariasi tergantung pada konteks pertunjukan dan
perinterpretasian yang dilakukan. Namun, secara umum, tari ini mencerminkan
nilai-nilai budaya, spiritualitas, solidaritas, dan keberanian yang relevan dalam
kehidupan masyarakat Bali dan Indonesia.

I.CIRI KHAS TARI KECAK


Ciri khas dari Tari Kecak adalah penggunaan suara "cak" yang dinyanyikan oleh
puluhan atau bahkan ratusan penari laki-laki yang duduk melingkar. Tarian ini
tidak menggunakan alat musik, melainkan mengandalkan vokal para penari
sebagai pengiringnya. Suara "cak" yang dinyanyikan oleh penari menciptakan
ritme dan melodi yang menarik. Selain itu, gerakan tari yang energik, ekspresif,
dan terkoordinasi juga menjadi daya tarik utama dari Tari Kecak
DAFTAR PUSTAKA
“The Kecak Dance: Performance and Context” oleh I Wayan Dibia dan
Rucina Ballinger. (ISBN: 978-979-8083-97-0)
“Kecak: The Ramayana Monkey Chant” oleh Garrett Kam. (ISBN: 978-0-
8248-1351-4)
“Kecak: Trance and Possession in Bali” oleh Jane Belo. (ISBN: 978-0-674-
51339-1)
“Balinese Dance, Drama, and Music: A Guide to the Performing Arts of
Bali” oleh I Wayan Dibia dan Rucina Ballinger. (ISBN: 978-0-8248-1663-
8)
“The Arts of Bali” oleh Adrian Vickers. (ISBN: 978-0-8248-3194-5)
“Bali: Sekala and Niskala: Volume I – Essays on Religion, Ritual, and Art”
oleh Fred B. Eiseman Jr. (ISBN: 978-0-8248-1110-6)
“Balinese Temples” oleh Julian Davison. (ISBN: 978-0-7946-0476-3)
“The World of Bali” oleh Miguel Covarrubias. (ISBN: 978-0-486-42250-
5)
“Bali: Dances of Enchantment” oleh Barbara Anello dan Adrienne L.
Kaeppler. (ISBN: 978-0-14-019617-2)
“Bali: Island of the Gods” oleh Adrian Vickers. (ISBN: 978-0-226-85323-
1)

Anda mungkin juga menyukai