Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TARI SENI KREASI DAN POLA LANTAI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. RANGGA FAHRUR RAHMAN
2. MUHAMMAD ILYAS MUSTOFA
3. BARA DENIANTORO PUTRO
4. SAID ANGGI
5. NOVA HAWA

KELAS: IX C
SMP NEGERI 6 ARUT SELATAN
TAHUN PELAJARAN: 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah
tentang "Tari Seni Kreasi Dan Pola Lantai".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pangkalan bun, April 2024


Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................
4
B. Rumusan Masalah....................................................................
4
C. Tujuan Masalah........................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari Kreasi.......................................................
5
B. Jenis-Jenis Tari Kreasi...............................................................
6
C. Keunikan Gerak Tari Kreasi.......................................................
8
D. Pola Lantai Gerak Tari Kreasi....................................................
9
BAB III PENUTUP
Simpulan..................................................................................
12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks evolusi seni tari, mengikuti arus perubahan zaman, terlihat
transformasi yang terjadi seiring perkembangan kehidupan masyarakat. Tarian
tidak hanya sebagai representasi budaya, tetapi juga menjadi cermin dari
dinamika sosial yang berlangsung secara signifikan.
Perubahan tersebut mencerminkan hubungan erat dan berkesinambungan
antara seni tari dengan masyarakatnya.
Khususnya dalam genre tari kreasi baru, terdapat keberanian dan
kebebasan ekspresi dalam proses penciptaannya. Koreografer-koreografer yang
terlibat dalam menciptakan gerak-gerik baru seringkali terinspirasi oleh ragam
budaya dan tradisi dari beragam daerah.
Hal ini menjadikan tarian kreasi baru sebagai wujud perpaduan inovatif
antara elemen-elemen tradisional dan kontemporer, yang sering kali menjadi
tonggak baru dalam evolusi seni tari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Seni Tari Kreasi?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Tari Kreasi?
3. Bagaimana Pola Lantai Tari Kreasi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengklarifikasi Pengertian Seni Tari Kreasi
2. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Tari Kreasi
3. Menganalasis Pola Lantai Dalam Tari Kreasi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari Kreasi

Dalam perkembangannya, tari kreasi muncul sebagai evolusi dari tari


rakyat dan tari klasik yang sudah ada sebelumnya. Tarian kreasi baru bermula
dari inspirasi gerak yang berasal dari berbagai daerah atau dipengaruhi oleh
gaya tari dari luar, yang kemudian dikembangkan dengan menggabungkan
unsur-unsur tradisional dan musik yang beragam.
Hal ini telah membawa keberagaman dalam dunia tari di Indonesia. Tari
kreasi memiliki karakteristik yang menekankan ekspresi artistik yang bersifat
individual, serta fokus pada aspek ekspresi dan estetika dalam pertunjukannya.

Pengertian dasar dari tari kreasi adalah jenis tarian yang koreografinya
masih berakar pada tari tradisional atau merupakan perkembangan dari pola-
pola gerak tari yang telah ada sebelumnya. Tari kreasi terbentuk melalui
pengaruh gaya tari dari daerah lain atau negara asing, serta melalui kreasi dan
inovasi dari para penciptanya.
Contoh-contoh tari kreasi antara lain Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg
Tambulilingan, Tari Manuk Rawa dari Bali, Tari Karonsih dari Jawa Tengah, Tari
Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu dari Sumatra.

5
B. Jenis-Jenis Tari Kreasi
Tari kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan
kawasan Asia. Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan
sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari
baik di Nusantara maupun di luar Nusantara (mancanegara). Jenis tari kreasi
dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Tari Kreasi Berpolakan tradisi
Tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik
dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik
pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari
kreasi baru, yaitu Tari Nandak Gojek dari Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK
Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari. Tarian ini diciptakan pada tahun 2014 oleh
siswi SMK dengan bimbingan guru kesenian dan tarian ini berangkat dari
pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan
topeng dan properti tari, yaitu payung

Tari Nandak Gojek Betawi

6
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)
Tari kreasi baru mencakup evolusi dari tari tradisional dan tari klasik,
menggabungkan elemen-elemen baru dari berbagai sumber untuk
menciptakan keberagaman dalam seni tari di Indonesia. Sementara tari kreasi
tradisional tetap berakar pada warisan budaya, tari kreasi nontradisional,
seperti tari kontemporer, membebaskan diri dari norma-norma tradisional
dalam koreografi, musik, tata rias, busana, dan teknik penampilan.
Ini memungkinkan para koreografer untuk mengekspresikan kreativitas
mereka secara inovatif dan eksperimental, seringkali menyelami konsep-konsep
modern dan abstrak yang merangsang pikiran penonton.

Tari kreasi baru karya wiwit jurusan seni tari UNJ

7
C. Keunikan Gerak Tari Kreasi
Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang
telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang
baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada
keadaan yang saat ini sedang tren.
1. Tari Gegot
Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam
pada tahun 1976. Merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi
yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai
kehidupannya.
Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua
karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut sehingga
dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak
canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi,
yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai
pertunjukan (theat ri cal dance).
Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu, dalam
penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang baik, serta tema
dan tujuan yang jelas.
2. Tari Ronggeng Blantek
Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng
Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di
mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan
sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek.
Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh
masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
3. Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana
berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari
Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu
pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi
api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha
Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
4. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-
peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain
itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

8
D. Pola Lantai Gerak Tari Kreasi
Peran penari dalam seni tari sangat penting, karena mereka merupakan
elemen utama yang membawa pertunjukan tari menjadi hidup. Dalam
konteks pertunjukan tari di sekolah, penampilan bisa berlangsung dengan
cara individu, berpasangan, maupun dalam kelompok. Saat menampilkan
tarian secara solo, penari memiliki kebebasan untuk menentukan pola
lantai sesuai dengan kreativitas dan preferensi pribadinya. Namun, saat
menari secara berpasangan atau dalam kelompok, setiap penari harus
mematuhi aturan yang ditetapkan dan mampu bekerja sama secara
sinergis.

Proses penyusunan pola lantai dalam tari kreasi berpasangan dan


kelompok membutuhkan perencanaan yang cermat dan detail. Ini
menuntut latihan bersama yang intensif agar setiap gerakan, penempatan
posisi, serta sinkronisasi antarpenari bisa terkoordinasi dengan baik.
Kolaborasi antarpenari menjadi kunci utama dalam menciptakan sebuah
pertunjukan tari yang harmonis dan mengesankan bagi penonton.

Meragakan Tari Kreasi Berdasarkan Pola Lantai


Gerak tari akan menjadi lebih menarik apabila diiringi dengan musik dan
ditarikan dengan pola lantai yang bervariatif. Oleh karena itu, penguasaan
tempat pentas sangat penting untuk dipelajari oleh penata tari dan
penarinya sebab ada garis-garis lantai yang menguntungkan dan merugikan
jika dilihat dari jarak penonton. Klimaks akhir dari pertunjukan biasanya
dilakukan di titik tengah panggung.
Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk adegan yang menjadi
titik awal untuk memulai permasalahan, sedangkan bagian depan menjadi
tempat yang sangat komunikatif antara penari dan penonton (terutama
untuk drama tari).
Dalam meragakan gerak tari kreasi, semua titik pada panggung menjadi
tempat yang menarik dalam membuat pola lantai dengan bentuk garis lurus
atau garis lengkung seperti vertikal, horizontal, diagonal, zigzag, melingkar,
atau spiral. Perhatikan bentuk pola lantai pada gambar di bawah ini.

9
Tari Nandak Gojek dengan pola lantai garis lurus (ambar 10/7/15)

: Tari Kotebang dengan pola lantai zigzag (17/2/14)

: Tari dari Sumatera dengan pola lantai garis lengkung

10
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seni tari, dalam segala keindahannya, sering kali menjadi panggung
bagi ekspresi dan kreativitas yang luar biasa. Penari, sebagai duta utama
di atas pentas, menghadirkan keindahan yang luar biasa melalui
penampilan mereka, baik secara individu, dalam pasangan, maupun
dalam kelompok.
Tarian tidak hanya merupakan gerakan tubuh yang teratur, melainkan
juga merupakan kisah tentang keberanian dalam berekspresi, berinovasi,
dan menyampaikan pesan melalui bahasa gerak yang mampu
menyentuh perasaan dan menginspirasi.
Pola lantai dalam tari kreasi memegang peranan penting sebagai
fondasi yang menopang keharmonisan gerakan dan kesatuan di atas
panggung. Pembentukan koreografi yang memukau memerlukan pikiran
yang matang dan kerja sama yang erat di antara penari. Kedisiplinan,
latihan yang intensif, dan keharmonisan menjadi kunci utama dalam
memberikan pertunjukan yang mampu menyentuh hati para penonton.
Dengan demikian, seni tari kreasi dan pola lantai tidak hanya mewakili
keindahan visual belaka, melainkan juga menjadi alat untuk
mengekspresikan keberanian, inovasi, dan edukasi melalui gerak yang
memesona. Seni tari sebagai cerminan kekayaan budaya dan warisan tak
ternilai, memainkan peran penting dalam menjaga dan mempromosikan
nilai-nilai seni yang abadi, yang tak terikat oleh waktu dan batasan masa.

12

Anda mungkin juga menyukai