Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SENI BUDAYA

MENERAPKAN KONSEP,TEKNIK,DAN PROSEDUR DALAM BERKARYA TARI KREASI

OLEH KELOMPOK

NAMA: JUNI YANTI SAMOSIR

FAZILA SHAFIQA

KELAS: XI MIPA 2

SMAN 2 PANGKALAN KERINCI

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah , karena berkat
kemurahannya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai diharapkan .Dalam makalah ini kami
membahas “menerapkan konsep,teknik,dan prosedur dalam berkarya tari kreasi”Yang dimana konsep
dasar tari kreasi adalah dengan memperbaharui gerakan, property atau pun iringan tari agar sesuai
dengan perkembangan zaman dan lebih diterima di dalam masyarakat namun dengan tetap
mempertahankan nilai-nilai yang ada pada tari tradisional yang diperbaharui tersebut.Makalah ini
dibuat dalam rangka mengingatkan kepada masyarakat bahwa tari bukan hanya sebagai hiburan saja
tapi bisa menambah wawasan seni dan sebagainya.manfaat dari tari kreasi ini bisa mengekspresikan
emosi,mengolah raga,dan menghilangkan sters.

Dalam proses pendalaman materi tari kreasi ini,tentunya kami tidak lupa mendapatkan
bimbingan ,arahan ,koreksi ,dan saran , dari guru kami.untuk itu rasa terimakasih yang dalam
dalamnya kami sampaikan untuk Buk Intan Sukmayanti selaku guru seni budaya kami

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat ,

Pangkalan kerinci , 26 Oktober 2021

penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………..

Daftar Isi……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

1)Pengertian Tari Kreasi………………………………………………………….

2)Konsep dasar tari kreasi ……………………………………………………………..

3)Unsur-unsur tari kreasi……………………………………………………………………….

4)teknik tari kreasi…………………………………………………………………………..

5)Prosedur teknik kreasi………………………………………………………………….

6)Fungsi Dan Peranan Tari………………………………………………………………

7)Contoh Tari Kreasi……………………………………………………………………….

BAB III

Penutup………………………………………………………………………………......

Kesimpulan………………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tari adalah upaya untuk mewujudkan keindahan melalui susunan gerak dan irama dalam satuan
komposisi gerak untuk menyampaikan pesan tertentu. Menurut Alma Hwkins (1990: 81) :”Tari adalah
ekspresi manusia yang paling tua. Pengalaman yang timbul karena gerakan social merupakan hasil
dari kebutuhan manusia untuk menemukan serta mencari bentuk yang nyata pada aspek-aspek
estetis dari pertemuannya dengan kehidupan. Ada dua pengalaman kreatif dan estetis karena
pengalaman itu akan memperkaya dirinya sebagai manusia. Pengalaman menolong manusia menjadi
seorang individu yang terintegrasi dan merasa harmonis dengan dunianya, untuk mencapai perasaan
keutuhan”.

Dalam seni tari di Indonesia dikenal istilah tari kreasi baru dan tari tradisi. Tari kreasi baru adalah tari
yang diciptakan berdasarkan pengembangan gerak yang berasal dari gerak tradisi maupun luar
tradisi,Tari kreasi baru berasal dari dua bagian yang pertama tari kreasi baru yang berakar dari tari
tradisi dan yang kedua adalah tari kreasi baru yang berpijak diluar tradisi atau lepas dari tradisi. Tari
kreasi baru diciptakan untuk mengekspresikan ungkapan perasaan, ide maupun pesan dalam gerakan.

Dalam menciptakan tari diperlukan kemampuan khusus serta memiliki aturan yang harus diikuti oleh
setiap pelatih yang sekaligus berperan sebagai penata tari di sanggar tari. Pengetahuan menata tari
dan konsep-konsep menata tari dikemukakan oleh banyak ahli koreografi seperti Alma Hawkins,
Jacqueline Smith, Suzanne K. Langer, Doris Humphrey dan lain-lain. Tokoh- tokoh koreografi tersebut
menetapkan dan menjelaskan teknik menata tari yang baik dan benar, yang harus digunakan untuk
menyusun tari kreasi baru yang bersumber baik dari tari tradisi atau lepas dari tari tradisi.

Pada umumnya ilmu menata tari sudah dikusai oleh setiap pelatih di sanggar tari di Kota Medan,
salah satuya adalah Lembaga Pendidikan Seni Semenda yang terletak di Taman Budaya Sumatera
Utara. Lembaga tersebut telah berdiri selama 19 tahun sejak bulan Agustus 1993, dibawah pimpinan
Dra. Dilinar Adlin, M.Pd. Lembaga Pendidikan Semenda adalah Lembaga yang fokus pada bidang tari,
lembaga ini mengajarkan tari baik tari tradisi maupun tari kreasi baru. dan materi tari yang diajarkan
bersumber dari bebagai etnis, baik lokal maupun nusantara.
BAB II

PEMBAHASAN

 PENGERTIAN TARI KREASI

Tari kreasi merupakan jenis kesenian tari yang dalam melakukannya tidak terikat dengan peraturan
baku, yang sudah ada sebelumnya dalam seni tari tradisional. Oleh karena tidak terikat dengan
peraturan baku, maka penari untuk tari kr asi bisa lebih bebas dalam mengungkapkan gaya serta
ekspresinya. Pola gerakan yang ada dalam tari kreasi baru memang berbeda dari tari tradisional.
Namun, gerakan yang dihasilkan tetap indah. Secara garis besar, tari kreasi dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:

1)Tari kreasi baru yang berpolakan tradisi

Sesuai dengan namanya, tari kreasi ini didasarkan pada tradisi yang sudah ada. Tradisi ini meliputi
iringan musik, koreografi gerak, tata rias, busana, dan lain sebagainya.

Walaupun pada penerapannya tari kreasi tetap mengalami pengembangan, namun tetap tidak
menghilangkan esensi tradisi daerahnya.

2)Tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi

Tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi berarti tidak didasarkan pada tradisi yang sudah. Maka
untuk koreografi gerak, tata rias, busana serta iringan musiknya tidak mengikuti tradisi daerahnya.

Jenis tari kreasi ini lebih sering dikenal sebagai tari modern. Walau tidak berpolakan tradisi, namun
bisa jadi dalam proses pembuatan tekniknya masih tetap mengacu pada pola tradisi yang ada.

Namun, pada intinya jenis tari kreasi ini mengolah berbagai unsur yang ada pada tari tradisional
menjadi konsep atau ide baru.

secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1)Tari Rakyat

Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun.

2)Tari Klasik

Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang
tinggi.

3)Tari Kreasi Baru

Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak
menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri.
 KONSEP TARI KREASI:

Karya tari merupakan hasil dari masyarakat sehingga tari dapat mencerminkan budaya masyarakat

Tari lahir dari menirukan (imitatif) dari kehidupan.Contohnya tari nelayan lahir dari kegiatan
masyarakat pelaut.Dua sumber penciptaan dalam berkaryaseni tari yaitu:

-peniruan terhadap perilaku atau kegitan manusia ,

-peniruan perilaku binatang yang selanjutnya distilasi (diperindah) untuk keperluan tarian.

Selain bersifat imitatif tari juga menggambarkan tokoh-tokoh seperti, pahlawan, Gatotkaca, dan lain
sebagainya.

Tari tercipta dari berbagai asal rangsangan (stimulus) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan
konsep sebagai berikut :

1.) Peniruan terhadap perilaku alam dan manusia, serta binatang;

2.) Perwujudan tokoh- tokoh dalam cerita;

3.) Mengacu pada lagu-lagu atau suara iringan musik.

 UNSUR UNSUR TARI KREASI:

Unsur-unsur tari kreasi pun yang mampu memperkuat nilai dalam seni tari, yakni berupa unsur utama
seni tari kreasi dan unsur pendukung seni tari kreasi. Unsur-unsur tari kreasi adalah sama seperti
kesenian tari tradisional, hanya sedikit mengalami perubahan. Berikut unsur-unsur tari kreasi:

A)Unsur-Unsur Tari Kreasi Utama

1. Unsur-Unsur Tari Kreasi adalah Wiraga

Unsur dalam seni tari yang pertama adalah raga atau disebut wiraga. Unsur yang pertama ini memiliki
artian, bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan pada posisi duduk maupun berdiri. Wiraga di
ambil dari Bahasa Jawa yang artinya adalah raga, dan dikenal sebagai gerakan tari.

Pada saat menari, para penari harus menonjolkan seluruh gerakan tubuh yang ritmis, dinamis dan
estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Dan memiliki
gerak maknawi yang gerakannya memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Setiap gerakan yang dibawakan penari, memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh penonton atau
penikmat tari. Contohnya pada saat penari memutar pergelangan tangan, artinya penari tersebut
menunjukkan keluwesan. Sedangkan gerakan berdecak pinggang yang dilakukan penari lelaki,
memiliki arti wibawa atau kekuasaan.
2. Unsur-Unsur Tari Kreasi adalah Wirama

Seni tari juga memiliki unsur irama, yang artinya setiap gerakan tari harus bersifat ritmis sesuai
dengan alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam seni tari, biasanya
berasal dari rekaman lagu atau langsung dari instrumen musik yang dibawakan oleh pemusik.

Namun di dalam beberapa tarian, gerakan tari bisa dilakukan dengan mengikuti irama dari tepukan
tangan, hentakan kaki, hitungan maupun nyanyian yang dibawakan penari.

Musik atau irama yang ada dalam unsur seni tari, bisa membuat suasana menjadi lebih hidup,
harmonis dan sesuai dengan makna tarian tersebut.

3. Unsur-Unsur Tari Kreasi adalah Wirasa

Unsur seni tari yang selanjutnya adalah wirasa atau rasa, yang memiliki arti bahwa tarian tersebut
bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan, dari setiap gerakan yang dibawakan oleh penari. Pesan
perasaan ini akan tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh penari.

Bagi seorang penari, penjiwaan dan ekspresi wajah saat menari sangatlah penting. Jika seorang penari
mendapatkan karakter sebagai perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai,
dan mimik wajah yang ramah.

Unsur wirasa ini juga harus menyatu dengan irama yang dibawakan pada saat menari. Contohnya
pada saat iramanya sedih, penari juga harus memasang wajah yang sedih, agar pesan dari tarian
tersebut tersampaikan pada penikmat seni tari.

B)Unsur-Unsur Tari Kreasi Pendukung

1. Unsur-Unsur Tari Kreasi adalah Tata Rias dan Kostum

Tata rias dan kostum juga merupakan unsur pendukung yang penting dalam sebuah pertunjukkan tari.
Riasan dan kostum juga akan menjadi identitas karakter yang dibawakan oleh penari. Unsur ini
mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.

2. Unsur-Unsur Tari Kreasi adalah Pola Lantai

Sebuah pertunjukkan tari akan lebih terasa rapi dan indah, jika penari bisa menguasai pola lantai.
Selain itu ada beberapa pola desain yang juga penting dipahami penari, yakni:

- Desain Lantai

Desain lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis di lantai
yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus dan
garis lengkung.
Garis lurus dapat menghasilkan bentuk V, V terbalik, segitiga, T, T terbalik dan diagonal. Sementara
itu, garis lengkung dapat dibuat bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan
dan lengkung ular.

- Desain Atas

Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan berada di atas lantai. Desain ini dilihat
dari arah penonton. Desain atas ada bermacam-macam bentuknya. Masing – masing desain
menimbulkan kesan sendiri-sendiri bagi penonton yang melihatnya.

- Desain Musik

Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis dalam tari timbul karena gerakan tari
yang sesuai dengan melodi. Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai
dengan frasa musik.

- Desain Dramatis

Desain dramatis adalah tahapan-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari.
Tahap-tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tarian itu
tidak terkesan monoton.

 TEKNIK TARI KREASI:

Ada beberapa teknik gerak dalam tari sebagai berikut :

1. Teknik gerak badan seperti mendag,hoyog.

2. Teknik gerak kepala seperti geleng, pacak gulu

3. Teknik gerak tangan seperti ngrujii, ukel, ngrayung

4. Teknik gerak kaki seperti injit ,tanjak, jengkeng

 PROSEDUR TARI KREASI

Langkah dan kaidah proses penciptaan tari menurut Hawkins tahun 2003 dalam bukunya yang
berjudul Creating through the Dance memiliki tahapan yaitu :

1.Eksplorasi

pengalaman dalam melakukan penjajakan gerak untuk menghasilkan teknik gerak. Kita dapat
berimajinasi dan melakukan penafsiran gerakan dengan apa yang telah diamati dan didengar.
2.Improvisasi

pengalaman secara spontanitas dengan mencoba mencari-cari kemungkinan teknik gerak yang telah
diperoleh pada waktu eksplorasi selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga ,ruang, dan waktu
sehingga menghasilkan teknik gerak

3.Evaluasi

memberikan penilaian dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi
dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
tema gagasannya.

4.Komposisi

penggabungan gerakan dengan harmonisasi iringan dengan tujuan akhir mencari gerak untuk
selanjutnya membentuk tari dari gerak yang telah ditemukan

 FUNGSI DAN PERANAN TARI KREASI:

Fungsi dan peran seni tari merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Seni tari dalam
masyarakat Indonesia begitu lekat, hal ini ditunjukkan dari adanya pertunjukkan tari di setiap acara.
Dikutip dari Sedyawati dalam buku Pengetahuan Elementer Tari (1986), bahwa tari adalah salah satu
bentuk pernyataan budaya. Oleh karena itu sifat, gaya, dan fungsi tari selalu tak dapat dilepaskan dari
kebudayaan yang menghasilkannya.

Fungsi tari :

Dalam buku Telah Teoretis Seni Tari (1994) karya Jazuli, berikut beberapa fungsi tari:

1)Tari sebagai sarana upacara

Di sini fungsi tari dibedakan menjadi tiga, yaitu:

A)Fungsi dalam upacara keagamaan menggunakan tari-tarian dalam prosesi keagamaan. Tarian
seperti ini dijumpai pada adat di pulau Bali. Biasanya tarian dalam upacara keagamaan masyarakat
Bali masih dipertunjukkan di Pura dan sebagai bentuk tarian sesaji.

B)Fungsi dalam upacara adat yang kaitannya dengan kepentingan adat masyarakat di suatu
lingkungan.

C)Fungsi dalam penyelenggaraan upacara adat yang kaitannya dengan peristiwa kehidupan manusia
seperti kelahiran, perkawinan, penobatan, dan kematian.
2)Tari sebagai hiburan

Hiburan lebih menitikberatkan pada pemberian kepuasan perasaan tanpa mempunyai tujuan yang
lebih dalam seperti memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari apa yang dilihatnya. Oleh karena
itu, tari hiburan dapat dikategorikan sebagai tari yang bobot nilainya ringan. Bagi penari mungkin
hanya sekedar untuk menyalurkan hati atau kesenangan seni, misalnya untuk perayaan suatu pesta
atau perayaan hari besar atau ulang tahun.

A)Tari sebagai pertunjukkan dan tontonan

Tari sebagai pertunjukan ditujukan untuk memperlihatkan sesuatu yang dinilai memiliki nilai seni,
untuk menarik perhatian, memberikan kepuasan dan memperoleh kesan.

Hal tersebut akan menimbulkan adanya perubahan dan wawasan baru kepada siapa pun yang
melihatnya.

3)Tari sebagai pendidikan

Tari sebagai salah satu bentuk pendidikan seni mengandung sikap estetis (keindahan) yang berguna
untuk membentuk manusia sebagai pribadi yang memperhatikan lingkungan sosial, budaya dan
hubungan dengan Tuhan.

4)Tari sebagai media pergaulan

Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu,
kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin
atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

5)Tari sebagai pertunjukan

Tari bukan hanya sebagai sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukan
yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai dari
latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih
menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide,
interpretasi, konsepsional, dan memiliki tema serta tujuan. Jenis tari ini bisa sengaja dibuat untuk
pertunjukan, tari upacara atau tari hiburan seperti tari Ngrema dari Jawa TImur, tari Pendet dari Bali,
dan tari Tayuban dari Jawa barat.

6)Tari sebagai katarsis

Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh
orang telah mencapai taraf atas dalam penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jenis tari ini
dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun, seorang gurupun bisa melakukannya, asalkan ia mau
berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani, dan memiliki kekayaan imajinasi.
Selain memiliki beberapa fungsi di atas, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni-seni
lainnya, yaitu: tari sebagai sekspresi;

1)Peranan tari sebagai media komunikasi

adalah Melalui bahasa tubuh (gerak), seni tari merupakan media komunikasi. Tari menjadi simbol
pencerahan. Melalui perayaan ritual maupun hiburan, di dalamnya terkandung spirit akan identitas
yang merupakan perwujudan dari suatu filosofi, nilai dan bentukan sejarah, serta tradisi dan budaya
tertentu

2)Peranan tari sebagai media berfikir kreatif

Tari sebagai media berpikir kreatif adalah salah satu peran tari selain sebagai media ekspresi, media
komunikasi dan media mengembangkan bakat. Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu
logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Ketujuh aspek itu perlu
memperoleh perhatian yang seimbang dalam pendidikan sehingga murid akan bisa lebih berpikir
kreatif.

3)Peranan sebagai media mengambangkan bakat

Tari sebagai media mengembangkan bakat adalah salah satu peran tari selain sebagai media ekspresi,
media komunikasi dan media berpikir kreatif. Umumnya orang berpendapat bahwa bakat dibawa
anak sejak lahir, namun bakat yang terpupuk sejak lahir akan lebih baik perkembangannya,
sebaliknya walaupun berbakat tetapi tidak dipupuk maka pudarlah bakat itu

 CONTOH TARI KREASI:

Tari Kreasi Baru:

Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang mana mengalami perkembangan dan penambahan dari
aransemennya karena mengikuti perkembangan zaman. Walaupun tari klasik ini mengalami
perkembangan, namun tidak menghilangkan nilai-nilai yang dikandungnya. Karena tari kreasi baru ini
telah dikembangkan oleh ahlinya, sehingga berusaha untuk membuang nilai-nilai budaya di
dalamnya. Salah satunya adalah Bagong Kusudiarjo yang mencoba untuk mengembangkan tari kreasi
baru ini.

1. Tari Nguri

Tari Nguri adalah tari daerah asal kerajaan Sumbawa yang fungsinya sebagai pelipur lara alias tarian
untuk hiburan. Ala mula kenapa tarian ini adalah sebagai tarian hiburan, karena pada saat itu, Raja
Sumbawa sedang mengalami duka, sehingga sang raja pun memerintahkan untuk mempertunjukan
tarian ini yang dipentaskan oleh beberapa wanita untuk menghibur sang raja.

2. Tari Kuntulan
Tari Kuntulan ini muncul di awal abad 20, makanya kenapa tarian ini merupakan contoh tari kreasi
baru, karena muncul di peradaban modern. Tari Kuntulan ini berasal dari Pemalang, Jawa Tengah
yang memiliki ciri khas gerakan serupa dengan pencak silat.

3. Tari Merak

Contoh tari kreasi baru yang berikutnya adalah Tari Merak yang berasal dari Jawa Barat. Seperti
namanya, bahwa Tari Merak ini memunculkan keindahan dari burung Merak dengan membentuk
gerak tubuh penari menyerupai burung merak.

4. Tari Rara Ngigel

Tari Rara Ngigel merupakan contoh tari kreasi baru dari kota pendidikan yaitu Yogyakarta. Tarian ini
diciptakan oleh Ida Wibowo yang merupakan putri seniman tari yang bernama Bagong Kusudiarjo.
Tari Rara Ngigel ini juga termasuk tari kreasi berpasangan karena tarian ini dipertunjukan oleh
sepasang pria dan gadis.

5. Tari Kupu-Kupu

Contoh tari kreasi baru yang selanjutnya adalah Tari Kupu-Kupu yang berasal dari Pulau Dewata yaitu
Pulau Bali. Seperti namanya, bahwa Tari Kupu-Kupu ini mengekspresikan kehidupan dari seekor kupu-
kupu biru tua.

6. Tari Manipuren

Tari Manipuren merupakan tari kreasi baru dari Jawa Tengah yang dikembangkan oleh seorang
koreografi yang bernama S. Maridi. Tarian sebenarnya berasal dari Tari Manipuri dari India Timur
yang mengisahkan pola hidup para gadis di sungai Gangga.

7. Tari Yapong

Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah Tari Yapong yang berasal dari Jakarta yang diciptakan oleh
Bagong Kusdiarjo juga dalam pementasan Ulang Tahun Jakarta ke 450 tahun. Tarian ini memberikan
gambaran tentang kehidupan masyarakat Betawi pada masa itu (1977).

8. Tari Manuk Rawa

Selain Tari Kupu-Kupu, tari kreasi baru yang berasal dari Bali juga ada yang lain, yaitu Tari Manuk
Rawa. Tari Manuk Rawa ini berasal dari sendratari Mahabarata dengan kisah lakon Bale Sigale-gale
yang diciptakan oleh koreografer I Wayan Dibia dan dibantu oleh composer yang bernama I Wayan
Beratha pada tahun 1981.

9. Tari Garuda Nusantara

Tari Garuda Nusantara adalah satu-satunya tari kreasi baru yang mencerminkan kenasionalismenya.
Tari Gauda Nusantara menunjukan keagungan, keindahan, kegagan, dan kelincahan seekor burung
garuda yang merupakan lambing Negara Indonesia.
10. Tari Banjar Kemuning

Tari kreasi baru dari Jawa Timur yang selanjutnya adalah Tari Banjar Kemuning yang diciptakan oleh
Agustinus, S.Sn. si pencipta tari ini telah terinspirasi dari kehidpan masyarakat Sidoarjo, tepatnya di
desa Banjar Kemuning. Itu sebabnya, nama tari ini adalah Tari Banjar Kemuning.

Tari Kreasi Tunggal:

Seperti namanya bahwa tari kreasi tunggal ini diperankan atau dipertunjukan oleh satu orang saja.
Jadi, biasanya tarian ini hanya diberikan khusus dan ditampilkan oleh penari yang benar-benar sudah
professional untuk mementaskannya.

Berikut ini adalah 10 contoh tari kreasi tunggal yang perlu kita ketahui

1. Tari Gambir Anom

Contoh tari kreasi tunggal yang pertama adalah Tari Gambir Anom yang merupakan tarian berasal
dari Jawa Tengah sejak zaman Mataram Islam. Tarian ini mengisahkan tentang anak Arjuna yang
sedang dirundung asmara.

2. Tari Legong

Contoh kreasi tunggal selanjutnya adalah Tari Legong yang merupakan tarian yang dilakukan oleh
para penari perempuan di Bali. Tentunya, tarian ini bernuansa bali dengan pakaian mereka yang
merupakan khas dari pulau Bali dengan warna cerah kuning keemasan dan hiasan di kepala
selayaknya batari atau dewi di Bali. Kamu akan terkesima melihat kecantikan mereka

3. Tari Gambyong

Tari Gambyong merupakan tarian khas Surakarta, Jawa Tengah yang diciptakan oleh S. Maridi. Dulu,
Tari Gambyong ini merupakan tari kreasi tunggal karena dimainkan oleh seorang penari saja, namun
seiring perkembangan zaman, Tari Gambyong ini mulai dimainkan secara berkelompok.

4. Tari Baris

Tari Baris merupakan tarian yang memberikan gambaran seorang prajurit yang hendak berangkat ke
medan perang. Jadi, Tari Baris ini tentunya dimainkan oleh seorang pria dengan tubuhnya yang gagah
untuk menceminkan sebagai seorang prajurit.

5. Tari Golek Menak


Contoh tari kreasi tunggal yang berikutnya adalah Tari Golek Menak yang merupakan tarian dari
Kesultanan Jogjakarta. Tari Golek Menak ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX langsung
pada tahun 1940-an yang terinspirasi dari wayang golek.

6. Tari Trunajaya

Tarian ini sangatlah unik dengan tarian yang dimainkan oleh seorang perempuan, namun didandani
layaknya seoarng pria. Karena, tarian ini menceritakan sosok pemuda yang penuh semangat dalam
hidupnya.

7. Tari Jaipong

Tari Jaipong merupakan contoh tari kreasi tunggal yang berasal dari daerah Parahiyangan. Tari
Jaipong ini dimainkan oleh seorang wanita dengan kain kebayanya sebagai kostum tari. Dengan
begitu, tari ini akan terkesan lembut dan feminim.

8. Tari Klasik Gatotkoco

Seperti namanya, bahwa Tari Klasik Gatotkoco ini berasal dari pewayangan dan menceritakan tentang
kehidupan Gatotkaca. Tarian ini berasal dari Jawa Tengah yang menceritakan Gatotkaca bisa terbang
dan sakti mandraguna yang memang titisan dan keturunan Bima alias Werkudara ayahnya.

9. Tari Dewi Anjasmara

Contoh tari kreasi tunggal selanjutnya adalah Tari Dewi Anjasmara yang berasal dari suku Sunda yaitu
Jawa Barat. Tarian ini menggambarkan seorang putrid keturunan bangsawan yang bernama Putri
Anjasmara. Kisah itu diambil dari hikayat Jawa tentang cerita Damarwulan.

10. Tari Bondan

Bukan nama orang ya, tapi nama tarian kreasi tunggal. Tari Bondan ini berasal dari daerah Surakarta
yang mengalami perkembangan hingga terbagi-bagi menjadi Tari Bondan Cindogo, Mardisiwi, dan
Pegunungan Tani

Itulah 10 contoh tari kreasi tunggal yang bisa kita ketahui bersama. Selanjutnya adalah 10 contoh dari
tari kreasi berpasangan

Tari Kreasi Berpasangan:

Sudah jelas kalau tari kreasi berpasangan ini dilakukan dan dimainkan oleh sepasang pria dan
perempuan atau dua orang. Tari berpasangan ini lebih suliut dilakukan karena harus saling selaras dan
harmonis sebagai pertunjukan panggung.

Berikut ini adalah 10 contoh tari kreasi berpasangan.


1. Tari Serampang Dua Belas

Tari kreasi berpasangan yang pertama adalah Tari Serampang Dua Belas yang berasal dari Melayu Deli
yaitu provinsi Sumatera Utara. Tari Serampang Dua Belas ini menceritakan tentang sepasang bujang
yang menjalin cinta dalam menemukan jodohnya. Uuh, romantic banget kan…

2. Tari Payung

Tari Payung ini berasal dari Sumatera Barat yang serupa dengan Tari Serampang Dua Belas. Seperti
namanya, bahwa Tari Payung ini menggunakan property atau alat pendukung yaitu paying. Seperti
tari Serampang Dua Belas bahwa Tari Payung ini mengisahkan sepasang bujang yang sedang mencari
jodohnya. (Baca juga: Pengertian Improvisasi dalam Teater)

3. Tari Legong

Tari Legong merupakan tari kreasi berpasangan yang berasal dari Bali. Jadi, bukan hanya Tari Kecak
dan Pendet saja yang terkenal di Bali, bahwa Tari Legong ini pun juga sangat terkenal di pulau Bali.
Namun, Tari Legong ini dimainkan oleh sepasang dari dua perempuan. Jadi bukan pria perempuan,
melainkan dua perempuan dalam tarian tersebut.

4. Tari Janger

Tari Janger merupakan contoh tari kreasi baru berpasangan yang lain, yang mana Tari Janger ini juga
berasal dari pulau Bali. Walaupun Tari Janger ini dimainkan oleh 10 orang, namun mereka tetap
berpasang-pasangan dalam melakukan gerakan. Maka dari itu, bahwa Tari Jenger ini termasuk contoh
tari kreasi berpasangan. (Baca juga: Cabang Seni Rupa Terapan)

5. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu berasal dari Jawa Barat yang merupakan tarian yang masih mengangkat nilai-nilai
budaya dalam tarian. Kamu akan terpesona melihat Tari Ketuk Tilu ini karena penari-penari wanita
yang bergerak secara dinamid dan saling berpadu dengan dengan pasangannya.

6. Tari Bambangan Cakil

Seperti yang dijelaskan di artikel sebelumnya bahwa Tari Cakil ini berasal dari jawa Tengah yang
dimainkan oleh dua pria yang mana berperan sebagai Arjuna dan Buto Cakil. Tarian ini menceritakan
Arjuna melawan Buto Cakil yang merupakan raksasa. (Baca juga: Cabang Seni Musik)

7. Tari Srikandi Cakil

Sama halnya dengan tari Bambangan Cakil yang menceritakan kedua orang saling bertarung. Namun,
dalam Tari Srikandi Cakil ini diperankan oleh perempuan dan pria yang mana perempuan berperan
sebagai Srikandi yang menghajar Cakil.

8. Tari Pemburu Kijang


Tari kreasi berpasangan yang berikutnya adalah Tari Pemburu Kijang yang masih berasal dari daerah
Jawa Tengah. Seperti namanya, bahwa Tari Pemburu Kijang menceritakan dua orang pria yang sedang
memburu seekor kijang.

9. Tari Umarmaya-Umarmadi

Tari Umarmaya-Umarmadi ini berasal dari daerah Yogyakarta yang terinspirasi dari kisah Fulan dan
Mulan dari kisah agama Islam. Seperti halnya Tari Payung bahwa tarian ini menceritakan sepasang
kekasih yang sedang mencari jodohnya.

10. Tari Yosim

Masih sama seperti Tari Payung, bahwa tarian yang berasal dari Papua ini juga menceritakan kedua
orang bujang yang sedang mencari cinta sejatinya dalam tariannya. Tarian ini sangat terkenal di
daerah Papua yang sering dipertunjukan di acara-acar adat mereka.

Itulah contoh-contoh dari tari kreasi di setiap daerah yang perlu kita ketahui sebagai tambahan
wawasan nusantara dan budaya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan
social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan
kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi,
dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi
tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian
terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional
kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di
Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari
tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan),
operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak
beraturan tapi terkonsep).

Anda mungkin juga menyukai