KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................
1.4 Manfaat............................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Poin 2...............................................................................................................................
2.2 Poin 3...............................................................................................................................
2.3 Poin 4...............................................................................................................................
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................
3.2 SARAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2. Gerak Bahu :
Kereg
3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro dll
4. Gerak tubuh / badan:
Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki dan kepala
5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu jari
melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.
Deskripsi:
tari tradisi adalah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu
lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.
Analisis:
bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak
yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama. Menurut
Sekarningsih dan Rohayani dalam buku Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama
, seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai
masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki hubungan
ritual atau adat istiadat. Adapun, menurut Robby Hidayat dalam buku Wawasan Seni
Tari tari tradisi adalah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu
lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.
Evaluasi:
Secara keseluruhan bahwa, pengertian tari tradisional adalah tarian yang telah
berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu
daerah, adat, atau etnik tertentu. Perkembangan tersebut membuat tari tradisional
memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke generasi.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Tari Tradisi:
tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi sebagai sarana
upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial, dan
tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Tari Tradisional:
sebagai sarana upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari
pergaulan sosial, dan tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat
- Tari tradisional:
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku
atau kelompok masyarakat tertentu.
Contohnya tari gambyong.
- Tari dramatik:
Contoh dari drama tar in adalah sendra tar dan langen mandrawanara
yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang
diperagakan oleh seorang penari. Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan
jumlah penari saja.
. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh
seorang atau lebih penari. Misalnya, Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi
tari berpasangan atau kelompok. Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan
menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tar tunggal
terdiri atas :
Lirik, yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti
bahagia,atau haru,atau senang.
Epik, yaitu sifat tar yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.
Contohnva: lari gambir anom (Jawa lengah,
2. Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan ole banyak orang atau
lebih dari 2.
3. Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2 orang
(berpasangan) seperti:
Laki-laki dengan laki-laki
Perempuan dengan perempuan
1. Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang ditimbulkan dari gerak,
busana maupun iringan musiknya.
Contohnya tari balet .
2. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tar yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku
atau kelompok masyarakat tertentu.
Contohnya tari gambyong.
3. Tari kreasi baru
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
seni tari merupakan salah satu kesenian yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan baik mengenai sejarah ,konsep garapan ,gerak, musik dan kostum.
3.2 SARAN
1. Seni tari bagus diajarkan bag anak2 sebagai sangu keterampilan utk masa dpn
2. Seni tari g tradisional bisa dikombinasikan tari modern (tari kreasi) agar anak
terpacu utk mengikutinya
DAFTAR PUSTAKA
https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/305-memahami-seni-tradisi-seni-kontemporer-
dan-seni-