Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Berbagai
sumber yang telah penulis tuangkan sebagai data untuk melengkapi makalah ini.
Penulis tak lupa meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan,
baik dari tulisan maupun informasi yang ada.
Dengan penulis menyelesaikan makalah ini, penulis sangat berharap
banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil oleh pembaca.

Mojokerto, 15 Mei 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak
sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tarian merupakan
pepaduan dari beberapa unsur yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Yang
pada dasarnya ketiga unsur tersebut melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis. Menurut
jenisnya taridigolongkan menjadi tiga yaitu Tari Rakyat, Tari Klasik, dan Tari Kreasi Baru.
Pada pembahasan ini , hanya membahas Tari Kreasi saja.
Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang mana mengalami perkembangan dan
penambahan dari aransemennya karena mengikuti perkembangan zaman. Gerak, irama, rias,
dan busananya merupakan hasil dari modofikasi tari tradisi masing masing.
Tari Ramayana adalah salah satu bentuk tari kreasi yang dilakukan secara berkelompok. Tari
ini menggambarkan dimana seorang Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana hingga
diselamatkan oleh Rama. Tarian ini menceritakan bagaimana cerita seorang Dewi Shinta
diculik, peperangan, bahkan penyelamatan seorang Dewi shinta. Penulis mengambil tema ini
karena penulis tau bahwa pada era saat ini banyak anak anak jaman sekarang kurang tau
dengan cerita yang seperti ini.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui tentang Tari Kreasi
1.2.2 Untuk mengetahui konsep dari tari kreasi Ramayana

1.3 Manfaat
1.3.1 Memberitahukan gerakan gerakan dalam Tari Ramayana
1.3.2 Menambah informasi / pengetahuan tentang Tari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kreasi

*Tari adalah gerak tubuh seseorang secara ber irama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Bentuk
tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomin (gerak patah-patah penuh tebakan), operet
(mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak
beraturan tapi berkonsep).
Tari merupakan kebudayaan kebanggaan dari bangsa Indonesia, dan tari kereasi
merupakan tarian yang bebas dalam melakukan pola dalam gerakan yang di iringi oleh suara
music.
Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan
jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Tari kreasi baru merupakan salah satu rumpun tari
yang mengalami pembaharuan dari tari sebelumnya. Jenis tarian ini dapat dikatakan pula
sebagai tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaannya. Saat menciptakan tarian ini,
para koreografer akan mengacu pada tari tradisi di daerah setempatnya. Beberapa koreografer
bahkan ada yang mengambil gerakan tari dari daerah-daerah lain dan mengkombinasikannya
sebagai gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan tradisi. Gerakan tari yang lepas dari ikatan
tradisi ini sering disebut dengan gerakan modern.
Bentuk tari yang Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu
tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi. Berikut
penjelasannya:
a. Tari kreasi berpolakan tradisi
Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik
dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik
pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.
b. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapanya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.
*Adapun beberapa ciri-ciri yang terdapat pada tarian kreasi di antaranya yaitu :

 Memprioritaskan pola pergerakan hasil eksplorasi


 Makna atau ekspresi ekspresi pribadi
 Tunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografis
 Tidak menunjukkan identitas budaya apapun.
*Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari
kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (jawa), tari pattenung, tari padendang, tari
bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).

B. Pengertian dan konsep penyusunan Tari Ramayana

Tari Ramayana adalah salah satu bentuk tari kreasi yang dilakukan secara
berkelompok. Tari ini menggambarkan dimana seorang Dewi Shinta yang diculik oleh
Rahwana hingga diselamatkan oleh Rama. Tarian ini menceritakan bagaimana cerita seorang
Dewi Shinta diculik, peperangan, bahkan penyelamatan seorang Dewi shinta. Penulis
mengambil tema ini karena penulis tau bahwa pada era saat ini banyak anak anak jaman
sekarang kurang tau dengan cerita yang seperti ini.

B.1 Konsep penciptaan


Konsep dasar penciptaan Tari Ramayana adalah memberikan informasi mengenai
cerita tentang kisah ramayana yang telah diwujudkan berupa sebuah tarian yang telah
dimodifikasi.
B.2 Tahap Penyusunan
Dalam penyusunan sebuah karya tari ini kami mengambil contoh/ referensi melalui
You Tube. Dalam proses tersebut kami mengamati sambil memikirkan ide-ide baru karena
kami sangat berusaha agar karya kami benar benar beda dr apa yang kita lihat, ada perbedaan
sedikit itu pun wajar.
Agar dapat mewujudkan sebuah karya tari yang sesuai dengan konsep penciptaan
yang ada , maka dari itu kami wujudkan berupa plot – plot :
1. Plot awal

Dalam sebuah katya gerak tari ini tentunya mengandung beberapa elemen penting
diantaranya yaitu :
1. Tarian
Dalam tarian ini menggunakan iringan musik yang diambil dari You Tube.
2. Tata busana
3. Tata panggung
4. Durasi sajian
5. Jumlah penari

C. Merangkai Gerak Tari Kreasi

Tokoh Tari adalah salah satu cara untuk menciptakan gerakan dengan beberapa
pengetahuan yang dapat merasakan apa yang panca dapatkan.
Dalam hal Ini juga dapat mengambil bentuk dalam lingkungan yang alami, baik itu
pemandangan, suara, selera, rasa dan lain sebagainya yang dapat membayangkan pada
mendengarkan musik yang membuat gerakan spontan.Tarian sebagai gerakan yang spontan
dan akan menjadi dasar untuk gerakan yang sehinga Insentif lain dapat merangsang pada
keragaman tarian nusantara. Hal yang perlu di perhatikan dalam merangkai gerak tari yaitu
forming,keserasian antara gerak satu dengan yang lain,dan yang terakhir estetika dari suatu
gerak yang akan di tampilkan.

Dalam merangkai/ menyusun sebuah karya tari tentunya harus benar benar punya
kreativitas yang tinggi dalam bidang seni. Dalam penciptaannya setiap orang pasti berbeda
beda ide dari mulai tema yang diambil, pola gerak nya, dan arti kandungan dari tari tersebut
sendiri. Semua orang memang dapat membuat tari kreasi namun sesuai kemampuan masing
masing. Berikut ini ada beberapa tokoh pencipta tari kreasi di indonesia :

1. Bagong Kussudiardjo
Bagong Kussudiardjo sebagai pelukis yang terkenal dan dijuluki sebagai seniman
Bagong Kussudiardjo lahir pada tanggal 9 Oktober 1928 di Yogyakarta, dengan karakter
tarian khas bagong dalam pencipta tari dan koreografer.Bagong yang mampu melahirkan dan
membawa gerakan yang manis dan energik, tetapi estetika tariannya didasarkan pada
ketulusan untuk melayani umat manusia.Bagong sejenis tarian naga (1954), tari yang
Tangguh dan kebangkitan Pada 5 Maret 1958, ia mengatur Pusat Pelatihan, dan menyiapkan
padepokan seni di bidang tari pada 2 Oktober 1978.

2. Sujana Arja
Sujana Arja adalah aktivitas dan kehidupan utama sebagai seorang remaja (tahun
1940-an), ia sering bergabung dengan kelompok seni yang dipimpin untuk “ngamen”.
Pengalaman menyanyi untuk Sujana Arja bertahun-tahun mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga sebagai pemimpin kelompok Panji Asmara yang masih ada sampai saat ini.

Sujana Arja adalah sosok pelukis topeng yang berada di Cirebon untuk
memperkenalkan seni dan budaya yang ada di Indonesia dimulai dengan musik jalanan
hingga pertunjukan bergengsi di panggung.

3. Sasminta Mardawa
Sasminta Mardawa adalah salah satu seniman yang dikenal sebagai Romo Sas dan
lahir pada 9 April 1929 di Yogyakarta sebagai master tari klasik dalam gaya Yogyakarta.

Sasminta Mardawa menghadirkan nuansa yang salah di dunia tari klasik yang ada di
Indonesia dalam pengembangan gaya klasik sebagai Seniman berkontribusi pada tarian Jawa
klasik yang masuk oleh komunitas pada zaman modern.

Dia adalah seorang seniman yang sejalan dengan jalur pelayanan sosial dan budaya
yang telah menghasilkan banyak seniman komposisi tarian klasik Yogyakarta. Karya-
karyanya yang sangat populer memiliki ijazah dengan penghargaan yang mengalir sebagai
bukti pengakuan atas karya-karyanya dalam Kebudayaan Indonesia pada tahun 1985.

4. Didik Nini Thowok


Didik Nini Thowok adalah salah satu seniman dalam tari seni dan lahir pada 13
November 1954 di Temanggung, Jawa Tengah ia dikenal sebagai penari, koreografer,
pelawak, pantomim, penyanyi dengan gerakan tarian Bali dan Jawa. Maka diangkat sebagai
dosen di ASTI, untuk menjadi pelatih tata rias di Akademi Kesejahteraan Keluarga
Yogyakarta (AKK).

5. Tjetje Sumatri
Tjetje Sumatri adalah ssalah satu seniman dengan keterampilan yang menguasai
penelitian yang cermat terhadap berbagai jenis tarian dan bahkan dalam seni bela di

D. Properti Tari Kreasi

Properti tari merupakan benda-benda yang digunakan sebagai alat untuk mendukung
ungkapan suatu gerakan. Properti digunakan sebagai pelengkap tari yang dapat memperingan
kesulitan gerak. Properti yang biasaya digunakan misalnya: kuda lumping, tombak, gondewa,
keris, kendi, payung, bakul, piring,kipas, dll.

Properti tari harus disesuaikan dengan tema tarian, agar lebih menarik. Namun yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana cara menggunakan prooperti tersebut sesuai dengan karakter,
tema, dan tarian yang dibuat. Penggunaan suatu media atau properti ini berkaitan dengan
kreativitas. Properti tari juga menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan
pelatih dalam memperkenalkan suatu alat peraga yang digunakan dalam menari.

E. Iringan dalam Tari Kreasi

Iringan musik dalam tari dapat membantu untuk menggambarkan suasanan, baik
suasana sedih, marah, gembira atau dapat menegaskan ungkapan gerak tari. Keberadaan
sebuah iringan dalam tarian menjadi komplementer atau pendamping agar pertunjukan tari
menjadi semarak. Dikutip dari buku Koreografi (1983) karya Sal Murgianto, musik iringan
tari adalah bentuk musik pengiring yang sudah terpola dari segi birama, harmoni, tempo,
dinamika, ritmis, dan melodinya. Sebuah iringan tari dalam pembentukannya menggunakan
alat-alat musik yang berbentuk instrumental maupun vokal untuk mengiringi gerak tari.
Hubungan tarian dengan musik pengiringnya dapat terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme,
suasana, atau gabungan dari aspek-aspek tersebut.

Berikut fungsi iringan dalam tari:

1. Sebagai pengiring tari

Sebagai pengiring tari maksudnya dalam musik yang dapat berperan untuk mengiringi
suatu tarian saja. Sehingga tidak banyak menentukan atau lebih mengutamakan isi tari

2. Sebagai pemberi suasana tari Iringan dalam tari juga bisa memberikan suasana tari.
Contohnya, suasana sedih, gembira, tegang, bingung dan sebagainya
3. Sebagai ilustrasi atau pengantar tari Iringan dalam tari sebagai ilustrasi atau pengantar
tari maksudnya memberi suasana pada saat tertentu jika dibutuhkan pada suatu
garapan.
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

https://rumussoal.com/tokoh-tari/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/30/150000769/pengertian-dan-jenis-iringan-tari-
modern?page=all - :~:text=Sebuah%20iringan%20tari%20dalam%20pembentukannya,vokal
%20untuk%20mengiringi%20gerak%20tari.&text=Hubungan%20tarian%20dengan%20musik
%20pengiringnya,gabungan%20dari%20aspek%2Daspek%20tersebut

Anda mungkin juga menyukai