Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TARI TRADISIONAL INDONESIA

SENI BUDAYA

Disusun oleh :
Muchammad Zidni Ilman
XI MIPA 6

SMA NEGERI 1 PEMALANG

2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Tari Tradisional
Indonesia yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca
untuk mempelajari tentang tari tradisional di Indonesia.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih
dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Pemalang, 12 Juni 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada
setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena
begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan
media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang
kami miliki tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu? Marilah kita pelajari
dengan seksama uraian makalah ini.

B. Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan
memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini,
penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian seni tari ?
2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ?
3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia?
4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ?
5. Apakah keunikan seni tari ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para
pembaca bahwa begitu banyaknya keunikan-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni
tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian
itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di
Indonesia. Dan saya berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di SMAN 1
Pemalang ini dalam bentuk makalah.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami
dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.
BAB II
ISI
Tari Tradisional

1. Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata
dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah
karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.

Menurut Herber Read seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa
indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-
bentuk yang kita amati itu.

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi
gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah
gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan
manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan
batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-
gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat
merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme
merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.

Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang
di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah
membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur
keindahannya bersipat stilatif dan distortif.

1. Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan


(penghalusan) yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2. Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan
merupakan salah satu proses stilasi.

Tari Tradisional adalah adalah suatu tarian yang tumbuh dan berkembang di suatu
daerah tertentu yang dianut secara turun temurun oleh masyaraktnya. Tari tradisional
umumnya memiliki nilai historis yang tinggi, pedoman yang luas, dan berpijak pada
adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar tempat tumbuhnya.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis
gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

1. Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian


tertentu, yang dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2. .Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud
tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat
menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1. Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas. Tari
bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2. Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan sesuatu, menekankan
pada keindahan gerak semata.

2. Sejarah Tari Tradisional

Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia.Wujud dan


bentuk tariannya cendrung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imitatif.
Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan
penyakit.
Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan dari India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia Hindu,seperti tari-tarian
adat dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai
artistik yang tinggi.Sebagai contoh,Wayang Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan
Wayang Topeng.
Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan penggarapannya di lingkungan
keraton,yaitu di Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut mengembangkan
identitasnya yang akhirnya muncul menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya
Ketawang, Serimpi, Gamyong, Wayang Wong, dan Langendriyan), dan Kasultanan (Tari
Merak, Joget Mataram, Bedaya Semang, dan Langen Mandrawanara).
Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman sebab dalam suasana penjajahan.
Untuk mengangkat semangat kepahlawanan akibat penjajahan muncul jenis tari Pejuang,
Prajuritan, Bondoyudo, dan Prawiroguna.
Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari kembali mulai
difungsikan, yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan.
.

3. Fungsi Tari Tradisional

1. Seni tari sebagai sarana upacara.

Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti
tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.
2. Seni tari sebagai hiburan.

Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan.
Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk,
diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan
dengan cara yang menarik.
3. Seni tari sebagai media pendidikan

Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan
keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
4. Seni tari sebagai media pergaulan.

Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh
karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti
latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
5. Seni tari sebagai media pertunjukkan

Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai
pertunjukkan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya
dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh
perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya,
penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional
serta memiliki tema dan tujuan.
6. Seni tari sebagai media katarsis

Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah
dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.

4. Ragam Gerak Tari Tradisional


1. Kepala, gerak kepala antara lain:
Gedeg, anggut, coklek, gibas dll
2. Gerak Bahu : Kereg,
3. Gerak Tangan; Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel
karno, ulap-ulap dll
4. Sikap tangan dalam menari: Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap,
nyempurit, ngontho baskoro, dll
5. Sikap Badan Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki dan
kepala.
6. Gerak Kaki:
-Srisig: lari sambil njinjit
-Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
-Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
- Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
7. Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu
jari melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.

5. Contoh Tari Tradisional


1. Tari-tarian Daerah Bali
-Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem.
Diberikan secara dinamis dan memikat hati.
-Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken
tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
2. Tarian-tarian daerah Jawa Barat
-Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat
seorang raja karena cintanya ditolak.
-Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah
dan memukau.
3. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
-Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan
menawan.
-Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil
(raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
6. Unsur Elemen dan Komposisi Tari

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak
merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang
gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi
gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat,
lemah, elastis dan penekanan gerakan).
A. Ruang
Jika kamu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di
ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan
gerak diruang umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau
berkelompok.
B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak
fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu
membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih
sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh ingin sama cepat nya
dengan jarak yang dekat tiba ditempat, maka gerak yanf dilakukan haruslah memiliki
kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang dekat. Perbedaan cepat atau lambat gerak
berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambatnya gerak yang
dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan
kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak.
2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas
berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

7. Upaya Melestarikan Tari Tradisional


Tari tradisional rakyat adalah representasi dari kearifan lokal setiap daerah. Di dalam
tarian tradisional terkandung nilai-nilai budaya kerakyatan yang positif. Rasa cinta
kepada alam, semangat gotong royong, pendidikan keimanan, dan sumber perekonomian
rakyat digambarkan secara dinamis melalui perpaduan gerak dan musik yang khas.
Sayangnya, tari tradisional saat ini cenderung mengalami kepunahan. Ini karena
minimnya kepedulian masyarakat terhadap potensi daerah.
Berikut beberapa cara untuk melestarikan seni tradisional :
1. Mendirikan Sanggar Seni Tradisional
Membentuk sebuah wadah pembelajaran seni tradisional seperti sanggar,
paguyuban, sekolah dan sebagainya adalah pengabdian yang luar biasa untuk
seni. Dengan adanya wadah ini maka akan terjadi regenarasi seniman tradidional
yang baru. Jaring sebanyak mungkin siswa baru untuk menjadi penerus warisan
sejarah ini.
2. Ikut Latihan di Sanggar Seni Tradisional
Terjun langsung didunia seni sebagai seniman, siswa, atau bahkan pengajar di
sebuah sanggar seni adalah bukti nyata yang bisa Anda lakukan untuk
melestarikan warisan ini. Carilah sanggar seni yang sesuai dengan minat kita atau
yang paling dekat dengan daerah kalian masing-masing.
3. Membuat Organisasi Pecinta Seni Tradisional
Meskipun tidak secara langsung aktif sebagai pekerja seni, kita bisa bergabung
atau mendirikan organisasi/forum pecinta seni atau bahkan usaha yang
mendukung aktifitas seni. Semisal event organizer khusus event-event budaya
yang menampilkan pertunjukkan seni tradisional.
4. Menonton Pertunjukan Seni Tradisional
Jika ketiga point diatas belum bisa Anda lakukan. Masih ada cara yang paling
mudah dan mengasyikan namun tetap sangat berperan bagi kelestarian seni
tradisional. Yaitu menonton pertunjukan seni tradisional.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah
karya manusia yang diekspresikan dalam gerak gerak yang indah. Di mana setiap unsur
geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya
tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangat terkait.
Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya
bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan
berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.
Dan sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita harus ikut melestarikan
kebudayaan daerah masing-masing dalam hal ini terutama seni tari tradisional, karena
kebudayaan adalah identitas dari Negara Indonesia itu sendiri.

3.2 SARAN

Saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali, karena alangkah
baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan di adakannya
festival-festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau kursus tari
tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai