Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR 01

( Pengetahuan )

SATUAN PENDIDIKAN : SMP


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS / SEMESTER : IX / 2
ALOKASI WAKTU : 3 jampel (1 x pertemuan )

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya
diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penomena dan kejadian yang tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber
lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.

1.KOMPETENSI DASAR

3.1.Memahami Keunikan Gerak Tari Kreasi Berdasarkan Unsur Pendukung tari

2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )

3.3.1. Menjelaskan pengertian tari kreasi


3.1.2. Mengidentifikasi jenis- jenis tari kreasi
3.1.3. Mengidentifikasi keunikan gerak tari kreasi
3.1.4. Menjelaskan fungsi dari tari kreasi

3. BAHAN RANGSANGAN

 Tayangan video tarian kraesi togan wair


 Membaca buku seni budaya kementerian pendidikan dan kebudayaan RI edisi Revisi
2018kelas IX hal.74 - 81
4. MATERI AJAR

3.3.1. Pengertian Tari Kreasi


Tari kreasi disebut juga tari modern atau kreasi baru. Tari kreasi merupakan pengembangan dari
tari rakyat dan tari klasik. Terbentuknya tari kreasi karena adanya panduan gerak dari berbagai
daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, yang dikembangkan dengan unsur
tradisi yang ada dan iringan iringan musik yang bervariasi. Tari kreasi mempunyai bentuk
mengekspresikan artisitik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan
estetika dari pertunjukannya.
Jadi yang dimaksudkan dengan tari kreasi atau tari modern atau tari kreasi baru adalah jenis
tari yang mengalamai perkembangan dari pola – pola tarian nusantara yang ada atau bertolak
dari tari tradisi yang sudah ada. Contoh tari kreasi yakni antara lain : Tari Gebyar Trompong,
Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa dari Bali, Tari karonsih dari Jawa Tengah, Tari
Kipas, Tari merak dari Jawa, Tari Yapong, Tari Mainang Pulo Kampu dari sumatra, Tari
Padoa dari NTT.
Tokoh tari kreasi Indonesia antara lain : Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok,
Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto.

3.3.2. Jenis – Jenis Tari Kreasi


Perkembangan seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Oleh karena itu, muncul keragaman dalam seni tari kreasi baik di Nusantara maupun diluar
Nusantara. Berdasarkan keragamannya maka tari kreasi atau tari modern dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Tari kreasi berpolakan tradisi merupakan tari kreasi yang yang garapannya
dilandasi oleh kaidah – kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik, tata busana dan
tata rias maupun tata teknik pentasnya tanpa menghilangkan esensi tradisinya.
Contoh jenis tari yang berpolakan tradis antara lain : tari Nandak Gojek dari Betawi, tari
hegong kreasi .
2. Tari kreasi tidak berpolakan tradisi ( Non tradisi )
Tari kreasi tidak berpolakan tradisi ( nontradisi ) merupakan tari kreasi yang
garapannya melepaskan diri dari pola – pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik,
tata rias, tata busana maupun tata teknik pentasnya.
Contoh tari kreasi yang tidak berpolakan tradisi antaralain : tari kontemporer.

3.3.3. Keunikan Gerak Tari Kreasi


Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola – pola tarian Nusantara yang telah ada.
Secara umum keunikan gerak tari kreasi antara lain yakni :
1. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku.
2. Bentuk gerak tari kreasi tidak memiliki aturan yang mengikat / bervariaif .

Setiap tari kreasi memiliki keunikan gerak tarinya masing – masing yakni antara lain sebagai
beriukut :
1. Tari Gegot
Tari Gegot merupakan tari Betawi yang menggambarkan kehidupan para remaja putri
Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya. Tari Gegot
diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini.

2. Tari Ronggeng Blantek


Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi
yaitu topeng blantek yang biasa ditarikan pada awal pertunjukan topeng dan pertunjukan
pada acara penyambutan tamu. Tari ini diciptakan oleh Wiwiek Widyastuti pada tahun
1985.

3. Tari wair baluk blatan plahar


Tari wair baluk blatan plahar adalah tari kreasi yang berasal dari Kabupaten Sikka.
Pertunjukan tari ini berdasarkan pada tradisi masyarakat kabupaten Sikka khususnya
masyarakat Bola Watu krus sebuah sumur tua sumber mata air pada daerah tersebut.

4. Tari Saman
Tari saman adalah sebuah tarian suku Goya di Aceh yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa – peristiwa penting dalam adat Gayo dan untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhamad SAW. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa
Gayo.Tari saman didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman.

5. Tari Cokek Onde – Onde


Tari cokek onde – onde merupakan tarian pergaulan yang menceritakan tentang
kehidupan penari cokek yang dibawakan dalam bentuk berpasangan ( laki – laki dan
perempuan ). Tari sokek onde – onde diciptakan oleh Joko S.S.

3.3.4. Fungsi Tari Kreasi


Fungsi tari kreasi adalah :
1. Sebagai sarana hiburan
Tari digunakan sebagai sarana untuk mencapai kepuasan artistik tertentu.
Tari dalam kelompok ini bisa berupa tari pergaulan maupun bentuk tari yang
khusus ditampilkan sebagai seni pertunjukan yang dinikmati oleh para
penontonnya.
2. Sebagai sarana pertunjukan
Tari pertunjukan adalah tari yang disajikan kepada penonton dengan
garapan yang bervariasi.

Ciri – ciri tari yang berfungsi sebagai sarana pertunjukan yakni antara lain :
1. Butuh penggarapan
2. Memerlukan kreativitas dan imajinasi
3. Pementasannya ditempat tertentu.
4. Mengandung ide yang mengarah pada pementasan yang bersifat profesional.
BAHAN AJAR 02
( Pengetahuan )

SATUAN PENDIDIKAN : SMP


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS / SEMESTER : IX / 2
ALOKASI WAKTU : 3 jampel (1 x pertemuan )

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya
diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penomena dan kejadian yang tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber
lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.

1.KOMPETENSI DASAR

3.2.Memahami Tari Kreasi menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan

2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )

3.2.1. Menjelaskan unsur – unsur pendukung tari kreasi

3. BAHAN RANGSANGAN

 Membaca buku seni budaya kementerian pendidikan dan kebudayaan RI edisi Revisi
2018kelas IX hal.88 – 96 dan buku reverensi lainnya.

4. MATERI AJAR

3.2.1. Unsur – unsur Pendukung Tari Kreasi

Tari sebagai bentuk seni merupakan salah satu sajian pertunjukan yang mengarah
pada estetika manusia. Keindahan dalam tari hadir demi suatu kepuasan, kebahagiaan, dan harapan
batin manusia, baik sebagai pencipta, penari, maupun penikmatnya. Kehadiran tari di depan
penikmat / penonton bukan hanya menampilkan serangkaian gerak yang tertata baik, rapi, dan
indah semata, melainkan juga perlu dilengkapi dengan berbagai unsur pendukung dalam
penampilannya. Dengan demikian tari akan mempunyai daya tarik atau pesona bagi penonton yang
menikmatinya. Unsur – unsur pendukung dalam tari kreasi antara lain ;

1. Iringan ( musik )
2. Properti tari
3. Tata rias dan tata busana ( kostum )
4. Tempat
5. Tata lampu
6. Tata suara ( sound )

Fungsi unsur pendukung dalam tari yaitu :

1. Sebagai pengiring tari


2. Untuk menciptakan suasana

Ad.1. Iringan ( Musik )

Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh
dan kepribadian manusia. Ketiga aspek dasar itu yakni :

1. Melodi.
Sumber melodi dapat kita ketahui melalui rangkaian nada – nada.
2. Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen / tekananyang
diulang – ulang secara teratur.
3. Dramatik, yaitu suara – suara yang dapat memberikan suasana tertentu.

Ad.2. Properti Tari

Properti merupakan semua jenis peralatan yang dibutuhkan untuk dipergunakan


dalam pementasan/ pergelaran tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk
memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih
sempurna.

Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam
menggunakan properti tari dengan baik dan benar dan disesuaikan dengan tema tarian yang
dibawakan. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan
ketrampilan dari seorang penari. Kualitas penguasaan dan ketrampilan dari seorang penari atas
properti tari yang digunakan menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam garapan tari
yang berkualitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan fungsinya.

Properti tari yang digunakan antara lain: Ikun,selendang, tongkat, keris, payung,
piring, panah, pohon – pohonan,tombak,sapu tangan, kipas,topi,pita, dll.Properti tari yang
digunakan dalam tari kreasi hegong antara lain reng, ikun, gili, tombak, panah,parang ,dll
disesuaikan dengan tema tarian.

Ad.3. Tata Rias Dan Tata Busana ( kostum ) tari kreasi

Tata rias dan tata busana adalah sarana pembantu yang berperan mendukung
pertunjukan tari, artinya bahwa tanpa busana termasuk aksesori atau hanya dengan gerak saja,
maka suatu pertunjukan tari telah terjadi.

a. Tata busana atau kostum


adalah segala sesuatu yang dikenakan atau dipakai oleh seorang penari mulai dari
kepala sampai dengan ujung kaki.Busana atau kostum penari dapat dibagi atas empat
bagian, yaitu:
1. Pakaian dasar / pakaian tubuh
2. Pakaian kaki / sepatu
3. Pakaian kepala
4. Perlengkapan – perlengkapan / aksesori

Busana tari kreasi tidak harus lengkap sesuai aturan, tapi dapat divariasikan menurut
keadaan dan kebutuhan.

b. Tata rias
Tata rias merupakan hal yang sangat penting. Tata rias juga merupakan hal yang paling
peka dihadapan penonton karena penonton biasanya sebelum menikmati tarian selalu
memperhatikan wajah penarinya, baik untuk mengetahui tokoh / peran yang sedang
dibawakan maupun untuk mengetahui siapa penarinya.
Tari kreasi lebih luwes atau terbuka terhadap perubahan karena dapat dibuat dan
dikreasikan sendiri sesuai dengan gerak, sifat, dan tema tari yang dibawakan.
Fungsi tata rias dalam tari adalah
1. Untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan.
2. Untuk memperkuat ekspresi dan menambah daya tarik penampilan.

Dalam pertunjukan tari, perlu diperhatikan prinsip – prinsip penataan tari, antara lain :

a. Rias hendaknya mencerminkan karakter tokoh / peran


b. Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan
c. Ketepatan pemakaian desain rias

Ad.4. Tempat Pentas

Tempat pentas merupakan tempat atau ruang guna menyelenggarakan pertunjukan


karya seni. Tempat yang digunakan untuk pertunjukan / pementasan tari kreasi terbagi atas tiga
bentuk yakni :
1. Dilapangan terbuka atau arena terbuka.
2. Dipendapa, merupakan suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat
dan tanpa penutup pada sisi – sisinya.Biasanya khusus pertunjukan yang dilakukan
dikalangan bangsawan.
3. Dipanggung proscenium, hanya dapat melihat dari sisi depan saja.

Ad.5. Tata Lampu

Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung
pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukan,
khususnya tata lampu ( lighting ). Fungsi Tata lampu dalam pertunjukan yakni :

1. Untuk memberikan penerangan pada penari.


2. Untuk menghidupkan suasana sehingga penonton dapat lebih menikmati dan menghayati
tarian yang dipentaskan.

Ad.6.Tata Suara

Selain tata lampu, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang suatu
pertujukan adalah tata suara. Fungsi tata suara yakni sebagai pengatur didalam bunyi atau
volume dalam sebuah pertunjukan. Penataan suara dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi
jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya yakni agar penonton bisa
mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apapun sehingga terasa nyaman.
BAHAN AJAR 03
( Pengetahuan )

SATUAN PENDIDIKAN : SMP


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS / SEMESTER : IX / 2
ALOKASI WAKTU : 3 jampel (1 x pertemuan )

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya
diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penomena dan kejadian yang tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber
lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.

1.KOMPETENSI DASAR

3.3. Memahami Penerapan Pola Lantai Dan Unsur Pendukung Gerak Tari Kreasi

2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )

3.3.1. Menjelaskan pengertian pola lantai


3.3.2. Mengidentifikasi desain pola lantai pada gerak tari kreasi

3. BAHAN RANGSANGAN

 Membaca buku seni budaya kementerian pendidikan dan kebudayaan RI edisi Revisi
2018 kelas IX hal.214 – 228 dan buku reverensi lainnya.
 Menonton video tarian (hegong, tarian gawi, tarian jai, tari tobelo)

4. MATERI AJAR

3.2.1. Pengertian pola lantai

Suatu karya tari dapat dinikmati dengan baik, apabila sudah dipola lantaikan
menjadi satu kesatuan garapan / dibuat secara utuh yang mana dalam karya tari tersebut
mengandung unsur utama, unsur penunjang, dan elemen – elemen pola lantai.
Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi
tari di atas panggung atau arena tari. Pola lantai akan terbentuk jika penari melakukan peragaan
gerak dengan berpindah tempat, dengan demikian akan menjadi garis – garis lantai atau arah
gerak yang dilintasi, bak secara sendiri, berpasangan atau kelompok. Ada beberapa bentuk pola
lantai yakni :

1. Pola lantai Garis Lurus


Pola lantai garis lurus dapat berupa pola lantai garis lurus horisontal, vertikal,
diagonal, pola lantai garis lurus bervariatif, garis lurus berbentuk huruf V dan atau garis
lurus huruf V terbalik.
2. Pola lantai garis lengkung
Pola lantai garis lengkung dapat berupa pola lantai berbentuk lingkaran, setengah
lingkaran, simetris bervariatif dan berbentuk zigzag.
Bentuk pola lantai dalam tari ktreasi lebih banyak menggunakan pola lantai garis
lengkung.

3.3.2. Desain pola lantai Gerak tari kreasi

Desain merupakan salah satu elemen yang terdapat dalam pola lantai tari kreasi.
Elemen – elemen tersebut dapat terbagia atas 4 yakni :

1. Desain lantai / floor design


Adalah garis – garis dilantai yang terbentuk oleh formasi penari. Secara umum pola
garis dasar pada lantai terdiri atas dua yaitu pola garis lurus dan pola garis lengkung.
2. Desain atas / air design
Adalah desain yang berada di atas lantai yang dilihat oleh penonton yang tampak
terlukis pada ruang yang berada diatas lantai. Desain atas teridiri atas 19 yakni sebagai
berikutantar lain : desain datar, desain dalam, desain vertikal, desain horizontal, desain
kontras, desain murni, desain lengkung, desain statis, desain lurus,desain ersudut,desain
spiral,dll
3. Dinamika
Adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik.
Dinamika dapat diatur secara mekanis sehingga memberikan efek – efek kekuatan dalam
menghasilkan gerak. Faktor – faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga yakni :

 Intensitas, adalah banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan


gerak.
 Aksen / tekanan, adalah penggunaan tenaga secara tidak rata,artinya ada yang
menggunakan atau membutuhkan sedikit tenaga dan ada pula yang membutuhkan
banyak tenaga.
 Kualitas,artinya cara menyalurkan gerak sesuai dengan design yang dikehendaki.
Dinamika dapat diwujudkan dengan berbagai teknik. Dan untuk dapat mencapai
dinamika diperlukan teknik yang berkaitan dengan pengolahan tempo gerak.
Pengolahan tempo gerak ini terdiri atas 8 kelompok ,yakni :

1. Accelerando, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan mempercepat tempo


gerak.
2. Ritardando, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan memperlambat tempo
gerak.
3. Crescendo, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan memperkuat /
memperkeras gerak.
4. Decrescendo,adalah teknik dinamika yang dicapai dengan memperhalus gerak.
5. Piano, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan melakukan gerak mengalir
atau berkesinambungan.
6. Forte, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan melakukan gerak yang
menggunakan tekanan.
7. Staccato, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan melakukan gerak patah –
patah.
8. Legato, adalah teknik dinamika yang dicapai dengan melakukan gerak mengalun.
4. Pola lantai kelompok
Dalam teknik gerak tari kreasi baik yang disajikan dalm bentuk berpasangan maupun
dalam bentuk kelompok perlu dipikirkan pola yang nanti dipakai sehingga penari tidak
bertabrakan saat melakuakn gerak tarinya.Teknik gerak tari dalam tari kreasi memiliki
rangkaian gerak yang didesain dan yang sering dipakai penata tari, yaitu :
1. Desain serempak ( unison )
Adalah teknik gerak, bentuk, level, arah gerak yang dilakukan dalam waktu
bersamaan oleh penari.
2. Desain berurutan / susul menyusul ( canon )
Adalah teknik gerak yang memiliki sifat dinamis dan ritmis oleh masing – masing
penari.Artinya setiap penari memiliki tempo gerak sendiri – sendiri.
3. Desain berselang – seling ( alternate )
Adalah teknik gerak yang diperagakan berbeda – beda dengan irama yang sama
dan arah hadap yang sama.

4. Desain berimbang ( balance )


Adalah teknik dalam mendesain formasi ruang gerak tari agar terlihat seimbang.
5. Desain terpecah ( broken )
Adalah desain gerak tari yang berbeda – beda oleh sekelompok penari.
BAHAN AJAR 04
( Pengetahuan )

SATUAN PENDIDIKAN : SMPK Kimang Buleng


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS / SEMESTER : IX / 2
ALOKASI WAKTU : 3 jampel (1 x pertemuan )

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya
diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penomena dan kejadian yang tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber
lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.

1.KOMPETENSI DASAR

3.4.Memahami Pola Lantai Tari kreasi Berdasarkan Unsur pendukung tari


sesuai iringan

2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )

3.4.1.Menjelaskan bentuk penyajian tari kreasi


3.4.2.Menjelaskan iringan musik

3. BAHAN RANGSANGAN

 Membaca buku seni budaya kementerian pendidikan dan kebudayaan RI edisi Revisi
2018kelas IX hal.218 - 240 dan buku reverensi lainnya.
 Memperlihatkan gambar tarian tunggal, berpasangan, kelompok .
4. MATERI AJAR

3.4.1. Bentuk Penyajian Tari Kreasi

Dilihat dari bentuk pementasan tari , maka tari kreasi dapat ditarikan dalam
bentuk tunggal dan dapat juga dalam bentuk kelompok / secara berpasangan. Berdasarkan
jumlah anggota penarinya, maka bentuk penyajian tari dapat dekelompokan menjadi 3 kelompok
yakni :

1. Bentuk penyajian tari tunggal.


Adalah bentuk penyajian tarian yang dilakukan oleh seorang penari baik laki –
laki atau perempuan.

Keunikan / kekhasan dari tari tunggal antaralain penari harus memiliki kemampuan dan
keberanian, memiliki alur cerita atau penokohan lebih banyak bertemakan tentang kepahlawanan
dan atau percintaan. Contoh tari kreasi yang disajikan dalam bentuk tunggal adalah :

 Tari panji semirang ( Bali )


 Tari pendet ( Bali )
 Tari Golek ( Jawa )
 Tari klana topeng ( Jawa Tengah )
 Tari Ngeremo ( Jawa Timur )
 Tari Topeng Tunggal / Kedok ( Betawi )
 Tari Gatot kaca ( Jawa Barat )
 Tari Kandangan ( Jawa Barat)
 Tari Jaipong ( Jawa Barat )

2. Bentuk penyajian tari Berpasangan


Adalah tarian yang disajikan oleh dua orang penari atau lebih secara berpasangan
( jumlahnya dalam bentuk genap ) yang saling berkaitan. Tari berpasangan dapat
dilakukan oleh penari sejenis ( Pria dengan pria / wanita dengan wanita ) dan dapat pula
berbeda jenis ( pria dengan wanita ).Keunikan tari berpasangan lebih banyak bertemakan
pergaulan atau perang.
Contoh tari kreasi yang disajikan dalam bentuk berpasangan adalah :
 Tari alang tabang ( sumatera barat )
 Tari Merak ( jawa barat )
 Tari kupu – kupu ( jawa barat )
 Tari cokek onde – onde ( Betawi )
 Tari gale – gale ( papua )
 Tari oleg tambulingan ( Bali )
 Tari Payung ( Malayu )
 Tari piso surit ( Batak karo )
 Tari serampang dua belas
 Tari suguhan sirih pinanng / witek sirih pinang
3. Tari kelompok
Adalah bentuk penyajian tarian yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih.
Berdasarkan bentuk penyajiannya tari kelompok dapat dibagi lagi atas 2 yakni ;
1. Tari massal, adalah bentuk penyajian tarian yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih
dengan desain gerak yang sama dan serempak. Contoh tari massal antara lain :
 tari rokatenda (Ende - lio )
 tari gawi (ende – lio )
 tari hegong ( sikka )
 tari jai ( Bajawa )
 tari dolo – dolo ( Flotim )
 Tari Likurai ( Belu )
 Tari calalele ( Maluku),dll
2. Drama tari / sendra tari,
Adalah bentuk penyajian tari yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih yang
mengungkapkan cerita atau peristiwa.baik cerita secara utuh atau pun sebagian yang
didalamnya terdapat struktur dramatik atau susunan adegan. Contoh jenis sendra tari
antara lain ;

3.4.2. Iringan Tari kreasi


Iringan musik yang dapat digunakan dalam pertunjukan tari dapat dibedakan
menjadi dua, yakni :
1. Musik internal, adalah suara yang berasal dari manusia, seperti suara mulut,
tepukan tangan, dan entakan kaki. Irama musik internal dari setiap daerah berbeda –
beda. Contoh jenis tari yang menggunakan musik iringan internal antarlain tari kecak (
Bali ), tari saman ( Aceh )

2. Musik Eksternal, adalah suara yang berasal dari suara alat musik, seperti gong,
waning, letor, juk,dll

Penggunaan iringan musik dalam tari kreasi disesuaikan dengan tema tarian dan budaya
daerah masing – masing.

Anda mungkin juga menyukai