Mata
: Kesenian Daerah
Pelajaran
Kelas/
: VIII / Delapan (Satu)
Semester
Materi : Seni Tari, Seni Karawitan, Seni
Pedhalangan, Seni tembang
Modul pembelajaran ini terdiri dari 4 sub bab, yaitu seni tari, seni karawitan, seni
pedhalangan, dan seni tembang. Modul ini disusun secara berurutan sesuai dengan
urutan materi yang terlebih dahulu perlu dikuasai. Dalam mempelajari modul ini
diharapkan peserta didik :
1. Membaca petunjuk penggunaan modul untuk mengetahui materi modul
secara utuh.
2. Membaca tujuan yang diharapkan sebelum dan setelah membaca atau
mempelajari isi modul.
3. Mempelajari modul secara berurutan agar memperoleh pemahaman yang
utuh.
4. Melakukan semua instruksi yang ada pada modul untuk mendapatkan
pemahaman mengenai materi modul dengan baik.
5. Melakukan pendalaman pemahaman materi dengan mengikuti petunjuk pada
bahan refleksi yang sudah disediakan pada modul kemudian mencatat hasil
refleksi dari modul pembelajaran ini pada buku catatan!
6. Apabila ada kesulitan untuk memahami materi modul, peserta didik dapat
menanyakan kepada guru melalui media komunikasi guna mendapatkan
penjelasan lebih lanjut.
7. Catatlah hasil refleksi dari modul pembelajaran ini pada buku catatanmu !
8. Untuk meningkatkan literasi, setelah membaca dan mempelajari modul ini,
agar menambah bacaan pada Buku Siswa (buku materi kesda) halaman 3 s.d
11
9. Di akhir pembelajaran, mengerjakan latihan soal-soal pada aplikasi umpan
balik melalui tautan yang disampaikan oleh guru.
10. Selamat belajar mandiri dan mempelajari modul.
MATERI KESENIAN DAERAH
SENI TARI KELAS 8 SEMESTER 1
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni tari sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, peduli, santun terhadap karya seni tari
2.3. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam
berkarya seni
3.1 Mendeskripsikan perkembangan tari
3.2 Mengidentifikasi jenis tari menurut bentuk penyajiannya.
3.3 Memperagakan tari tradisi daerah.
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan tari.
2. Menyebutkan ciri-ciri pada setiap tahapan perkembangan tari
3. Membedakan antara tari tunggal, massal, duet, kelompok
4. Menyebutkan ciri-ciri tari tunggal, pasangan, massal dan kelompok.
5. Menentukan nama-nama tari tunggal, massal, pasangan dan kelompok.
6. Memperagakan tari tradisi daerah bentuk tunggal.
A. Sejarah & Perkembangan Tari
Perkembangan seni tari dipengaruhi oleh tingkat peradapan masyarakat pada
saat itu dan juga sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi pemerintahannya. Untuk
mengetahui perkembangan seni tari, secara garis besar diperkirakan
pertumbuhannya didasarkan pada periode tahapan – tahapan sebagai berikut :
1) Jenis Wireng
Ciri – ciri jenis wireng antara lain :
Tidak mengambil dari suatu cerita
Kostum / busana sama
Karakter sama
Menampilkan tema heroik / perang / keprajuritan.
Perangnya tidak terlihat yang kalah dan yang menang / sama kuat
Beberapa contoh tari berpasangan jenis wireng yaitu :
2) Jenis Pethilan
Ciri – ciri jenis pethilan antara lain :
Mengambil sebagian dari suatu cerita
Kostum/busana tidak selalu sama
Karakter tidak selalu sama
Tidak selalu menampilkan tema heroik atau perang
Pada tema heroik terlihat jelas yang kalah dan yang menang.
Erotik
Tari Surakarta Berpasangan
Heroik
11. Pertunjukan tari yang digunakan sebagai sarana upacara persembahan kepada
roh nenek moyang dan benda-benda yang dianggap gaib, merupakan salah satu
ciri tari yang berkembang pada jaman......
A. Penjajahan C. Hindu
B. Prasejarah D. Kemerdekaan
12. Di bawah ini bentuk nama tari yang berkembang pada jaman kerajaan
Hindu,adalah........
A. Gambyong C. Bedaya
B. Dolalak D. Tayub
13. Pada jaman kerajaan Islam fungsi tari dipergunakan untuk ......
A. Sarana upacara adat-istiadat C. Sarana upacara agama Hindu
B. Sarana penyebaran agama Islam D. Sarana upacara agama Budha
14. Sedangkan pada jaman Penjajahan keberadaan tari tidak mengalami
perkembangan, ini diakibatkan karena.........
A. Rakyatnya takut pada penjajah
B. Rakyatnya sangat susah dan kelaparan
C. Rakyatnya berjuang untuk merebut kemerdekaan
D. Rakyat tidak peduli terhadap seni tari
15. Tarian Dolalak adalah tarian yang muncul pada jaman .........
A. Kerajaan Islam C. Penjajahan
B. Kerajaan Hindu D. Kemerdekaan
16. Bukti hasil dari perkembangan pada jaman kemerdekaan adalah .........
A. Berdirinya sekolah-sekolah formal
B. Berdirinya pendidikan formal seni seperti ASKI,KOKAR dan ASTI
C. Berdirinya yayasan sosial
D. Berdirinya sekolah kejuruan
17. Dalam mempersiapkan tari pasangan maupun tari tunggal hampir sama, tetapi
dalam tari berpasanganya yang terpenting adalah .....
A. keserasian dan keharmonisan C. kelincahan
B. Keindahan dan harmoni D. keterbukaaan
18. Di bawah ini adalah nama-nama bentuk tari tunggal yang juga bisa digunakan
untuk tari bentuk massal, yaitu.....
A. Gambyong,Jaranan,Jemparingan Koncar
B. Gambyong, Gunungsari,Gatotkaca Gandrung
C. Gambyong,Gatotkaca Gandrung, Menak Golek,
D. Gambyong, Bugis Kembar
19. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang penari tunggal,
kecuali ......
A. Hafal gerak, memahami karakter dan tema isinya
B. Menguasai ragam gerak sesuai susunan gerak tarinya
C. Berpenampilan yang serba glamour dan mewah
D. Rasa percaya diri yang tinggi
20. Pilihlah macam nama- nama tari bentuk tunggal pada pernyataan di bawah ini
yang benar adalah.....
A. Menak Koncar, Gambiranom, Gunung sari, Retno Tinanding
B. Menak Koncar, Kiprah Dewa Kumara, Gunungsari,Bambangan Cakil
C. Gambiranom, Gunungsari, Bromastra,Gatotkaca Gandrung
D. Gambiranom, Gunungsari,Bromastra, Karno Tanding
MATERI SENI KARAWITAN KLS 8 SMT 1
Standar Kompetensi :
KOMPETENSI DASAR:
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni karawitan
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
1.2. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
1.3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, peduli, santun terhadap karya seni karawitan
1.4. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam
berkarya seni
2.1 Mengidentifikasi irama dalam gendhing.
2.2 Mendeskripsikan nada-nada dalam karawitan.
2.3. Mempresentasikan struktur dan komposisi gendhing .
3. 1. Mempraktekkan tehnik-tehnik tabuhan.
3. .2. Menyajikan karya seni karawitan secara berkelompok dengan menabuh bersama.
Tujuan
1) Menjelaskan pengertian irama.
2) Menyebutkan macam-macam irama dengan penerapannya.
3) Menyebutkan nada-nada dalam laras Slendro dan Pelog.
4) Menggambarkan skema Ketawang dan ciri-cirinya.
5) Membedakan balungan mlaku, nibani, dan campuran.
6) Menjelaskan tehnik-tehnik tabuhan.
7) Menabuh bersama secara berkelompk sutu bentuk gendhing.
A. Macam-macam Irama
Dalam karawitan jawa gaya Surakarta, untuk suatu keperluan dalam
pergelaran Karawitan, dikenal beberapa macam irama. Adapun pengertian irama
adalah kecepatan jalannya suatu lagu/gendhing. Didalam pergelaran karawitan cara
menentukan irama diukur dari perbandingan tabuhan Saron Penerus dengan
balungan. Ada beberapa macam irama sebagai berikut :
1) Irama Lancar ( 1/1 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan
dimana satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan
kecepatan dari ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan
sama dengan satu pukulan Saron Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 6 1 2 3
2) Irama Tanggung ( ½ ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan
kecepatan dimana satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama
dengan kecepatan dari dua ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan
balungan sama dengan dua pukulan Saron Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 66112233
3) Irama Dadi ( ¼ ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan
dimana satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan
kecepatan dari empat ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan
balungan sama dengan empat pukulan Saron Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 6611 66 1122 332233
4) Irama Wiled ( 1/8 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan
dimana satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan
kecepatan dari delapan ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan
balungan sama dengan delapan pukulan Saron Penerus.
5) Irama Rangkep ( 1/16 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan
kecepatan dimana satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama
dengan kecepatan dari enam belas ketukan detak / detik jam atau setiap satu
pukulan balungan sama dengan enam belas pukulan Saron Penerus.
B. Nama Dari Masing-masing Nada
Nada – nada Slendro
1 1 Barang Siji Ji
2 2 Gulu Loro Ro
3 3 Dhada Telu Lu
5 5 Lima Lima Ma
6 6 Enem Enem Nem
1 1 Panunggul Siji Ji
2 2 Gulu Loro Ro
3 3 Dhada Telu Lu
4 4 Pelog Papat Pat
5 5 Lima Lima Ma
6 6 Enem Enem Nem
7 7 Barang Pitu Pi
4. Saron Penerus
Ada 2 tehnik tabuhan saron penerus yaitu nacah lamba dan nacah
rangkep.
Nacah Lamba: menabuh satu nada lipat dua kali, digunakan dalam irama ½
(tanggung).
Balungan 2 1 2 6 2 1 6 5
Saron Penerus 2 2 1 1 2 2 6 6 2 2 1 1 6 6 5 5
Nacah Rangkep: menabuh satu nada lipat empat kali digunakan dalam irama ¼
( dadi ).
Balungan 2 1 2 6
Saron Penerus 2 2 1 1221122662266
5. Kenong : tabuhan kenong terletak pada setiap dua gatra atau setiap gatra
genap / setiap delapan hitungan, diakhiri tabuhan kenong. Pada prakteknya ada
beberapa tehnik tabuhan kenong yaitu :
Mbalung : menabuh sesuai dengan notasinya.
Plesedan : menabuh mengikuti nada berikutnya.
Gantungan : menabuh mengikuti nada berikutnya tetapi hanya pada
gendhing-gendhing tertentu.
Nunggal rasa : menabuh mengikuti nada kempyungnya.
6. Kempul : letak tabuhan kempul bentuk ketawang setiap hitungan
terakhir gatra ketiga, adapun kempul kosong adalah kempul yang tidak dibunyikan
terletak pada gatra kesatu.
7. Gong : ditabuh sesuai dengan tandanya pada bentuk ketawang
terletak pada hitungan ke 16.
8. Kethuk Kempyang
Ada dua tabuhan Kethuk yaitu biasa dan salahan.
Kethuk biasa : ― + ― • ― + ― • ―+― • ― +― •
Salahan :―+―• ―+― • ―+― ++ ― +― •
Fungsi Kethuk Salahan adalah sebagai tanda akan sampai pada tabuhan Gong.
SOAL LATIHAN
a. Barang c. Gulu
b. Panunggul d. Dhadha
a. 2 c. 1
b. 8 d4
6. Menabuh setiap nada lipat dua kali digunakan oleh saron penerusdalam irama
½(
a. 3 (lu) c. 5 (ma)
b. 4 (pat) d. 6 (nem)
11. Jenis tabuhan untuk Demung dan Slenthem yang saling bergantian disebut :
a. mbalung c. pancer
b. pinjalan d. Imbal
12. Pada struktur lagu bentuk ketawang dalam satu gongan terdiri dari ......
a. 1 gatra c. 3 gatra
b. 2 gatra d. 4 gatra
13. Bentuk ketawang setiap gatra genap menabuh nada berakhir .....
a. Gong c. kenong
b. kempul d. Kempyang
14. Bagian lagu yang digunakan sebagai jembatan menuju ngelik disebut :
a. Buka c. Ngelik
b. Ompak d. Suwuk
15. Di dalam struktur lagu ketawang bagian yang digunakan untuk lagu
gerongan adalah
a. Merong c. Buka
b. Ompak d. Ngelik
MATERI PEDHALANGAN
SMT 1
TOKOH PANDHAWA
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni budaya, terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni pedalangan
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, peduli, santun terhadap karya seni tari
2.3. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam
berkarya seni
3.4 Mendeskripsikan tokoh pandhawa
3.5 Mengidentifikasi keluarga pandhawa
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tokoh keluarga pandhawa
2. Menyebutkan tokoh wayang keluarga pandhawa
3. Menjelaskan tokoh pandhawa di depan kelas
TOKOH PANDHAWA
1. Prabu Puntadewa
Puntadewa juga disebut Yudhistira, menjadi
raja di Amarta.Juga disebut negara Indraprasta,
meskipun seorang raja beliau tidak berpakaian
yang indah gemerlapan tetapi hanya
memakai pakaian yang sederhana.Yudhistira seorang
raja yang arif bijaksana dan sangat sayang terhadap
adik-adiknya.Yudhistira juga diperlambangkan sebagai
kesatriya berdarah putih karena dianggap tidak punya
dosa dan kesalahan. Dalam memegang tampuk pemerintahan dinegaranya
banyak disegani oleh negara lain dan mempunyai pusaka yang bernama
Kalimasada dan permaisurinya adalah Dewi Drupadi.
2. Raden Werkudara
Werkudara seorang kesatriya yang sakti dan kuat,
sebagai senjatanya adalah Kuku Pancanaka yang
sangat tajam.Menurut cerita dalam pewayangan
Kuku Pancanaka tajamnya tujuh kali tajamnya
pisau cukur.Wrekudara mempunyai kekuatan angina
dan mampu membongkar gunung, tidak pernah
berjalan perlahan, kalau berjalan Wrekudara
selalu meloncat, jauh loncatannya tujuh kali penglihatan
Gajah.Wrekudara dalam pewayangan juga disebut
Werkudara atau Bratasena, juga disebut Bima,
bertempat di Kasatriyan Jodhipati. Selain Kuku Pancanaka, Werkudara juga
mempunyai senjata berupa Gada yang dinamakan Rujak Polo.Disebut Rujak
Polo karena senjata ini didalam pertempuran selalu digunakan untuk
menghancurkan kepala musuh.Isteri Werkudara yaitu Dewi Arimbi dan Dewi
Nagagini
3. Raden Harjuna
Janaka Adalah urutan ketiga dari anak
keluarga Pandhawa.Arjuna dalam
pewayangan diartikan air yang jernih.
Arjuna juga disebut Harjuna atau Permadi,
adalah seorang satriya yang sakti mandraguna
dari kasatriyan Madukara. Banyak
senjata-senjata pusaka yang dimiliki pemberian
dari dewa-dewa antara lain : Pasopati berupa
panah ujungnya dibuat dari taring Batara
Kala yang dicabut oleh Batara Guru, ketika Batara Kala berlutut memohon
diakui sebagai anak Batara Guru. Senjata yang lainnya Ardadedali, juga ada yang
menyebut senjata Dadali, senjata Arjuna yang satu ini mempunyai keistimewaan
tersendiri.Dadali berupa panah berujung semacam burung dan berjiwa. Waktu
dilepas dari busurnya ujung panah yang menyerupai paruh mematuk pada sasaran
yang dituju dan Ardhadedali tidak dapat ditujukan kepada kerabat Pandhawa sendiri
meskipun Arjuna dalam keadaan marah. Arjuna beristerikan Dewi Sembadra, Dewi
Srikandhi dan Dewi Larasati.
4. Raden Nakula dan Sadewa
PUTRA–PUTRA PANDHAWA
1. Raden Gathutkaca
Gatutkaca Adalah putra kedua Raden
Werkudara dari perkawinannya dengan
Dewi Arimbi dari negara Pringgodani.Gathutkaca
diangkat menjadi raja di Pringgodani juga
mendapat gelar sebutan kesatriya Pringgodani,
karena negara itu hanya diperintah oleh
keturunan dari pihak perempuan saja.
Raden Gathutkaca seorang kesatriya yang
gagah berani, dalam cerita pewayangan Raden
Gathutkaca kalau berjalan berterompah, dapat
terbang tanpa sayap, tidak kepanasan oleh
matahari dan api serta tidak basah karena air dan hujan, kalau kakinya
menghentak ke bumi serasa bergetar seluruh bumi yang dipijaknya.
Semua itu karena kesaktiannya sehingga Gathutkaca dianggap sebagai
lambang keperkasaan dari keluarga Pandhawa. Raden Gathutkaca disebut
juga Tetuka. Menurut riwayatnya dalam pewayangan Raden Gathutkaca
mati dalam usia muda, gugur dalam perang Bharatayuda sebagai senopati
Pandhawa melawan senopati Korawa yaitu Adipati Karna terbunuh oleh
senjata Konta milik Adipati Karna. Raden Gathutkaca beristerikan
Dewi pergiwa
2. Raden Angkawijaya
Putra dari Raden Harjuna dengan ibu Dewi Wara Subadra
Angkawijaya juga disebut Abimanyu, sebagai kesatriya
agung Pandhawa dan bersemayam di Plangkawati. A
ngkawijaya sangat disayang keluarga Pandhawa,
terutama dengan Gathutkaca dimana mereka selalu
membantu dalam menghadapi musuh.Beliau mempunyai
tingkah laku yang lembut dalam bicara dan
kesaktiannya sangat menga-gumkan.Raden Abimanyu
beristerikan Dewi Siti Sendari dan Dewi Untari, berputra Parikesit.Setelah perang
Bharatayuda akhirnya Parikesit menjadi raja bergelar Prabu Parikesit.
3. Raden Antasena
Antasena Adalah putra tertua dari Werkudara dari
perkawinannya dengan Dewi Nagagini putri Dewa
Ular dari Saptapratala.Antasena juga disebut Antareja
masih termasuk keluarga dewa.Ia dapat hidup
didalam bumi, tapi juga dapat terbang di angkasa
dan kesaktiannya melebihi kesaktian Werkudara,
ia mempunyai kesaktian seperti ular, mampu
menyemburkan bisa yang mematikan. Dalam cerita
pewayangan kematian Antasena karena ditipu oleh
Prabu Kresna dengan cara diperintahkan untuk
menjilat jejak kakinya sendiri, dikarenakan Antasena terlalu sakti sehingga sampai
kapanpun tiada yang dapat menandinginya.
5. Bambang wisanggeni
Wisanggeni putra dari raden harjuna dengan batari
dresanala sangat sakti mandraguna
PENASEHAT PANDHAWA
LATIHAN SOAL
1. Keluarga Pandawa yang tertua adalah ...
a. Werkudara c. Arjuna
b. Puntadewa d. Nakula
2. Keluarga Pandawa yang mempunyai kekuatan angin dan mampu
membongkar gunung adalah ...
a. Bima c. Permadi
b. Yudistira d. Sadewa
3. Prabu Puntadewa disebut juga Yudistira, seorang raja di Amarta /
Indraprasta. Prabu Puntadewa juga di perlambang sebagai ...
a. Ksatria berotot besi c. Ksatria berdarah dingin
b. Kstaria berdarah putih d. Ksatria tak tertandingi
4. Sebuah panah pusaka yang ujungnya dibuat dari taring Batarakala, pusaka
tersebut yang memiliki adalah ...
a. Raden Arjuna c. Raden Gatutkaca
b. Raden Nakula d. Raden Sadewa
5. Sadewa bertempat tinggal di ..
a. Ksatriyan Plangkawati c. Ksatriyan Sawojajar
b. Ksatriyan Jodipati d. Ksatriyan Bumiratawu
6. Salah satu putra Prabu Pandhu Dewanata dengan Dewi Madrim adalah ...
a. Yudistira c. Permadi
b. Sadewa d. Bima
7. Salah satu pusaka raden Werkudara ...
a. Ardhadedali c. Rujak polo
b. Kalimasada d. Cakra
8. Berikut istri dari raden Arjuna , kecuali ...
a. Dewi Sembadra c. Dewi Srikandhi
b. Dewi Larasati d. Dewi Arimbi
9. Pusaka dari Prabu Puntadewa yaitu ...
a. Gada Rujak c. PoloKuku Pancanaka
b. Kalimasada d. Pulanggeni
10. Bambang Irawan adalah putra dari raden Arjuna,dia berhasil membawa
pusaka ayahnya dan menjadi sangat sakti, pusaka tersebut adalah ...
a. Pasopati c. Ardadedali
b. Pancanaka d. Panah Cakra
11. Nakula bertempat tinggal di ..
a. Ksatriyan Plangkawati c. Ksatriyan Sawojajar
b. Ksatriyan Jodipati d. Ksatriyan Bumiratawu
12. Putra dari raden Arjuna dan Dewi Ulupi adalah ...
a. Raden Gatutkaca c. Raden Angkawijaya
b. Raden Antasena d. Raden Bambang Irawan
13. Raden Angkawijaya adalah putra dari Raden Arjuna. Angkawijaya juga
disebut Abimanyu yang dilahirkan dari seorang ibu bernama ...
a. Dewi Ulupi c. Dewi Titisari
b. Dewi Nagagini d. Dewi wara Sembadra
14. Abdi yang selalu melayani segala kebutuhan putri raja dan menghibur,
mempunyai cirri-ciri badan kurus suara melengking tokoh tersebut bernama
…
a. Limbuk c. Tomblok
b. Emban d. Cangik
15. Permaisuri Prabu Puntadewa bernama ...
a. Dewi Nagagini c. Dewi Drupadi
b. Dewi Arimbi d. Dewi Larasati
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni
Tembang sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, peduli, santun terhadap karya seni tembang
2.3. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam
berkarya seni
4.1 Mendeskripsikan tembang macapat pangkur
4.2 Mengidentifikasi tembang macapat pangkur
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang tembang macapat pangkur
2. Menyebutkan ciri-ciri tembang macapat
3. Menyajikan tem bang pangkur di depan teman
Tembang macapat
Sejak zaman dahulu, seni merupakan salah satu cara untuk memberikan pelajaran
bagi orang lain. Di budaya Jawa, ada salah satu jenis seni yang banyak disebarkan
sebagai pembelajaran tentang kehidupan yang disebut tembang macapat. Kata
macapat, diartikan sama dengan kata macapet dan macepat, yang ketiga kata ini
mengandung arti membaca cepet(cepat) seperti halnya orang membaca gancaran.
Membaca gancaran, dimaksudkan cara membacanya tidak banyak luk, dan wiled.
Dengan demikian dibaca dengan sangat sederhana untuk lebih mengutamakan arti
teksnya daripada lagunya. Dalam Serat Mardawa Lagu Karangan R. Ng.
Ronggowarsito(1802-1887) seorang pujangga Kraton Surakarta dan disebut pada
serat “Centhini” Karya Paku buana V, serta keterangan dari beberapa nara sumber
yang punya kredibilitas diantaranya ialah Ki Padmosoesastra(R. Ng. Projopustoko),
M.Ng Mangoenwidjoyo, G.P.H Praboewinoto, R. T Warsodiningrat, R.Ng.
Poerwopangrawit(sepuh) yang kesemuanya adalah hidup dilingkungan Kraton
Kasunanan Surakarta Hadiningratsependapat bahwa disebut macapat karena
termasuk bacaan ke empat. Adapun lebih jelasnya lihat pengelompokan tembang
dibawah ini:
a. Maca sa lagu dikelompkkkan tembang gede pertama
b. Maca ro lagu dikelompokkan tembang gede ke dua
c. Maca tri lagu dikelompokkan tembang tengahan
d. Maca pat lagu dikelompokkan tembang macapat
Nah, meskipun tembang macapat terdapat 11 tembang macapat, kali ini kita kan
mempelajari tembang macapat pangkur
Pangkur Jenis macapat selanjutnya adalah pangkur. Kata ini berasal dari
mungkur, yang artinya undur diri. Tembang pangkur menggambarkan kondisi
manusia yang semakin menua, dan mengalami kemunduran fisik. Sebagaimana
fungsinya, tembang pangkur biasanya berisi tentang nasihat kehidupan untuk
menjauhi hawa nafsu dan angkara murka.