Anda di halaman 1dari 17

“SENI TARI”

MAKALAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah bahasa Indonesia

Dosen pengampu :
Sabna S.Pd. M.Pd

Disusun oleh :
Putri Zantri
23 31 21 068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
2O24/2025

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari..............................................................3
B. Tari Tradisional.....................................................................3
C. Jenis-Jenia Tari......................................................................4
D. Peran Seni Tari......................................................................5
E. Unsur-Unsur Seni Tari...........................................................6
F. Kaidah Seni Tari.....................................................................7
G. Tari Tradisional di Nusantara................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................11
B. Kritical Teory.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang
diberikan. Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang
sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca.Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia
sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar
belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan
bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal
lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan
membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih
dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa
Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia
terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama

1
2

dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia oleh dosen pengampu ibu: Sabna S.Pd., M.Pd. Manfaat
yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui makalah ini yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah berikutnya,
sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik
di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis
mengenai seni tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang dapat
diperoleh oleh mahasiswa adalah sehingga setalah membaca makalah ini,
mahasiswa dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-
cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat
terjaga sampai generasi selanjutnya.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari


Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek
gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur
ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap,
seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah
gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.

Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa
dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan
diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang
mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
B. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan.
Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian
Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan
masih banyak lagi. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara
4

beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu
dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam
kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya,
munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan
penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi
atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
1. Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan.
2. Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan
yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan
atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih
memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.

C. Jenis-Jenis Seni Tari


Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah
tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari
gambyong dan tari kukilo.
2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki
dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
3. Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak
penari.
5

D. Peran Seni Tari


Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari
dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan
untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan
lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana
komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi
kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5 antara lain :
1. Tari Sebagai Upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke
generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam
upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor
keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari
upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama.
a. Tari Adat
Beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan
raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda
lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu
agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
b. Tari Agama
Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus.
Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya.
Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang
berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih
asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris,
pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
6

c. Tari Sebagai Sarana Hiburan


Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak
bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para
penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan
kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
Contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
d. Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai
pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada
tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’
tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari
mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang
baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim),
gambyong ( surakarta).
E. Unsur-unsur gerak Tari
Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
1. Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
2. Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat
dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
1. Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang
sesuai dengan apa yang dilihatnya.
2. Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara
diperhalus.
3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah
yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
7

1. Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan


kekuatan otot.
2. Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau
kekuatan.
3. Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
4.Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan
dengan kecepatan tinggi.

F. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari


Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga
gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya
dengan irama.
Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan
tarian yang dibawakan penari.
G. Tradisional di Nusantara
Berikut ini beberapa contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh
Indonesia.
Tarian Daerah Provinsi Bali
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet
Tarian Daerah Banten
1. Tari Prajurit
Tarian Daerah Provinsi Bengkulu
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau
8

Tarian Daerah Provinsi DI Aceh


1. Tari Saman
2. Tari Seudati
Tarian Daerah Propinsi DI Yogyakarta
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi
Tarian Daerah Gorontalo
1. Tari Dana-Dana
Tarian Daerah DKI Jakarta
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong
Tarian Daerah Jambi
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan
Tarian Daerah Provinsi Jawa Barat
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng
Tarian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren
Tarian Daerah Provinsi Jawa Timur
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Barat
1. Tari Monong
2. Tari Zapin
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
9

1. Tari Dadas dan Bawo


2. Tari Giring-Giring
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
1. Tari Gong
Tarian Daerah Kepulauan Riau
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak
Tarian Daerah Propinsi Lampung
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting
Tarian Daerah Propinsi Maluku
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide
Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo
Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang
Tarian Daerah Propinsi Papua
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi
1
0

Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Selatan


1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Utara
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Barat
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Selatan
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Utara
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
1
1

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk
penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan,
dan Tari Kelompok/Massal. Peranan seni tari untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social
dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan
social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan.

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan
perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah
mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari
gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada
dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian
tradisional.

B. Kritical Teory
Seni teri merupakan penghargan terhadap karya seni yang di tonton. Kritik
1
2

tari diperlukan oleh koreografer sebagai bagian dari evaluasi untuk meningkatkan
kualitas kreativitas koreografinya, karena kritik adalah tanda penghargaan
penonton terhadap proses kreatifnya.
Kritik diartikan sebagai kriteria/dasar penilaian. Menurut Edy
Sedyawati, kritik menjadi bagian yang tumbuh secara beriringan untuk
meningkatkan proses kreatif. Kritik dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas
karya tari. Menurut R.C Kwan dalam bukunyaMens en Kritiek
mengartikan kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapi dalam sorotan
norma. Konsep tersebut menunjukan di dalam kritik harus ada norma-norma
tertentu yang berfungsi sebagai dasar penilaian atau pembahasan terhadap sesuatu
yang kita hadapi.
Kritik berarti memberi komentar terhadap karya seni yang dilihatnya.
Tugas kritikus adalah melaporkan segala sesuatu yang terjadi di atas pentas.
Kritikus harus memiliki kepekaan estetis dan keterampilan mencermati karya seni
lebih dari penonton biasa.
Kritik tari disebabkan karena adanya kegiatan apresiasi karya seni tari.
Seorang penonton yang memiliki bekal pengetahuan dan apresiasi yang baik akan
mendapatkan pengalaman batin yang lebih banyak dan ia mampu melihat karya
tari dengan kritis.
Mengkritik karya seni tari dilihat dari sisi tariannya, musik pengiring,
peghayatan dalam menari, koreografer, properti tari yang digunakan, kostum, tata
rias dan artistik.
Karya seni yang dibuat tidak ada peningkatan bagi koreografer, penari,
pemusik dan yang terlibat dalam pentas. Kritik yang negatif dapat menimbulkan
kesalahpahaman antara kritikus dengan koreografernya. Karena kritik negatif
hanya berisi kekurangan dan kelemahan karya seni tersebut.
1
3

DAFTAR PUSTAKA

Http://okezone.com

Http://www.google.com

http://www.lpsk.go.id/upload/Buku%20taritradisiona;.pdf
1
4

Anda mungkin juga menyukai