MAKALAH
Dosen pengampu :
Sabna S.Pd. M.Pd
Disusun oleh :
Putri Zantri
23 31 21 068
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari..............................................................3
B. Tari Tradisional.....................................................................3
C. Jenis-Jenia Tari......................................................................4
D. Peran Seni Tari......................................................................5
E. Unsur-Unsur Seni Tari...........................................................6
F. Kaidah Seni Tari.....................................................................7
G. Tari Tradisional di Nusantara................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................11
B. Kritical Teory.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia
sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar
belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan
bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal
lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan
membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih
dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa
Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia
terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
1
2
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia oleh dosen pengampu ibu: Sabna S.Pd., M.Pd. Manfaat
yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui makalah ini yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah berikutnya,
sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik
di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis
mengenai seni tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang dapat
diperoleh oleh mahasiswa adalah sehingga setalah membaca makalah ini,
mahasiswa dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-
cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat
terjaga sampai generasi selanjutnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa
dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan
diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang
mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
B. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan.
Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian
Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan
masih banyak lagi. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara
4
beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu
dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam
kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya,
munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan
penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi
atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
1. Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan.
2. Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan
yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan
atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih
memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk
penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan,
dan Tari Kelompok/Massal. Peranan seni tari untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social
dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan
social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan.
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan
perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah
mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari
gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada
dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian
tradisional.
B. Kritical Teory
Seni teri merupakan penghargan terhadap karya seni yang di tonton. Kritik
1
2
tari diperlukan oleh koreografer sebagai bagian dari evaluasi untuk meningkatkan
kualitas kreativitas koreografinya, karena kritik adalah tanda penghargaan
penonton terhadap proses kreatifnya.
Kritik diartikan sebagai kriteria/dasar penilaian. Menurut Edy
Sedyawati, kritik menjadi bagian yang tumbuh secara beriringan untuk
meningkatkan proses kreatif. Kritik dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas
karya tari. Menurut R.C Kwan dalam bukunyaMens en Kritiek
mengartikan kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapi dalam sorotan
norma. Konsep tersebut menunjukan di dalam kritik harus ada norma-norma
tertentu yang berfungsi sebagai dasar penilaian atau pembahasan terhadap sesuatu
yang kita hadapi.
Kritik berarti memberi komentar terhadap karya seni yang dilihatnya.
Tugas kritikus adalah melaporkan segala sesuatu yang terjadi di atas pentas.
Kritikus harus memiliki kepekaan estetis dan keterampilan mencermati karya seni
lebih dari penonton biasa.
Kritik tari disebabkan karena adanya kegiatan apresiasi karya seni tari.
Seorang penonton yang memiliki bekal pengetahuan dan apresiasi yang baik akan
mendapatkan pengalaman batin yang lebih banyak dan ia mampu melihat karya
tari dengan kritis.
Mengkritik karya seni tari dilihat dari sisi tariannya, musik pengiring,
peghayatan dalam menari, koreografer, properti tari yang digunakan, kostum, tata
rias dan artistik.
Karya seni yang dibuat tidak ada peningkatan bagi koreografer, penari,
pemusik dan yang terlibat dalam pentas. Kritik yang negatif dapat menimbulkan
kesalahpahaman antara kritikus dengan koreografernya. Karena kritik negatif
hanya berisi kekurangan dan kelemahan karya seni tersebut.
1
3
DAFTAR PUSTAKA
Http://okezone.com
Http://www.google.com
http://www.lpsk.go.id/upload/Buku%20taritradisiona;.pdf
1
4