Di susun oleh:
Gracia Wibowo
Husda Car Zaki
Nur Adinda Widya Putri
Sabrina Cinta Salsabila
Syahly Raidan Ustaviv
Vidiya Nurhayani
X MM 1
SMK Yuppentek-5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
makalah yang berjudul “Sejarah Tari Tradisonal di Indonesia” ini dalam rangka
penyelesaian tugas praktek mata pelajaran Seni Budaya.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang
hati.
Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru mata pelajaran Seni Budaya yaitu
Bapak Arifin Moh Sidik, S.Sos, M.I Kom yang telah memberikan bimbingan demi
kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Semoga tulisan yang jauh dari
sempurna ini ada manfaatnya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Tari Tradisional
2.2 Sejarah Tari Tradisional
2.3 Fungsi Tari Tradisional
2.4 Ragam Gerak Tari
2.5 Jenis-jenis Seni Tari
2.6 Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisonal
2.7 Contoh Tari Tradisonal Indonesia
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
Pendahuluan
Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu
Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih
tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan
mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di
tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak
terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh
dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki
kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh
ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga
tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng
juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang
dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng
yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.
2. Tari Berpasangan
Yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan,
laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
3. Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak
penari.
2.6 Unsur Elemen dan Komposisi Seni Tari
Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan
bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan
dan kaki), space (ruang gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak),
time (berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan),
dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan).
A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak
di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu
melakukan gerak diruang umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri,
berpasangan atau berkelompok.
B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun
gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu
membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang
dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh
ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba ditempat, maka gerak yanf
dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang dekat.
perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo
merupakan cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi :
1.intesitas yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkan ketegangan gerak.
2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
3.kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
2.7 Contoh Tari Tradisonal Indonesia
1. Tari Reog Ponorogo
adalah tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan
rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa
dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda
lumping. Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa
Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang
sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua
sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu
budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau
mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Reog Sebuah seni pertunjukan tua yang bertahan dari gempuran zaman.
Memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur. Reog Ponorogo adalah bentuk
kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Reog merupakan salah satu seni budaya
yang berasal dari Jatim bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal
Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan
gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah
salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal
yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Tarian tradisional dalam arena
terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari
utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa
penari bertopeng dan berkuda lumping. Ada dua ragam bentuk reog Ponorogo
yang dikenal saat ini, yakni Reog Obyog dan Reog Festival. Reog modern
biasanya dipentaskan dalam beberapa acara seperti pernikahan, khitanan, dan hari-
hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai
3 tarian pembukaan. Reog obyog Sering pentas di pelataran atau jalan tanpa
mengikuti pakem tertentu. Biasanya mengisi acara hajatan, bersih desa, hingga
pementasan semata untuk menghibur. Sedangkan Reog Festival sudah mengalami
modifikasi dan ditampilkan sesuai pakem dalam acara tahunan Festival Reog yang
diadakan Pemerintah Kota Ponorogo sejak 1997.
2. Tari Kecak
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan
sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di
mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya.
Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari
(Rias, busana, musik, dll) menjadi kebutuhan yang sangat terkait.
Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi
social seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara
bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari berkelompok,
dan tari berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.
3.2 Saran
Kami mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan
kembali, karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di
Negara kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga
diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan
remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.