Anda di halaman 1dari 16

Semua Ilmu

Tari manuk dadali makalah


Maret 24, 2017

 SENI TARI 

DISUSUN OLEH      :
1.      ADIDA FATIKAH SALSABILLA
2.      AULIA EKA AYU NINGRUM
3.      ASRI RACHMAWATI
4.      LINA ARYANDANI
5.      NURHAYATI DEWI
6.      PUTRI ZAHARA
7.      SITI AISYAH
XI AKUNTANSI 2

SMK NEGERI  1 BOJONGGEDE


Tahun Ajaran  2017 / 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak
terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia,
menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya
besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka
perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar
terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing.
Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat
ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah
menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan
kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia
seni tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan kesenian. Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.Tarian Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh
berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang
diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian
asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar
dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni
yang dijalankan pemerintah.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru
Seni Budaya yaitu Bapak Tatang Lesmana. Manfaat yang dapat di peroleh oleh
penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
acuan dalam membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan
karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang
salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan kami mengenai sni tari di
Indonesia.
Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah
sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan
melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai
generasi selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SENI TARI
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak
yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-
aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki
unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,
tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah
gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan,
dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang,
memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya
posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan
meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau
pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari
yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan
dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang
dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi
si penari.
2.2 TARI TRADISIONAL
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada,
diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi,
simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku
bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri.
Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari
gerakan ritual dan upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal
dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau
mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian
yang berkaitan dengan pertanian, tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis
purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga
bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri
manusia.
Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian
Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian
Melayu, taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang
sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini.
Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari
berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade
yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam
kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya,
munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan
penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru,
inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Tari tradisional
dibagi menjadi :
1. Tari Keraton

Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan


dan bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang
Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan, berbagai istana dan keraton
yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi
benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas
antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa.
Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin
dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih
memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan
keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur
hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat
dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari
generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas
berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya
digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi
mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan
Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton
lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana
juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga
menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana
Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara,
Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan
lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental
akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.

2. Tari Rakyat

Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan


rakyat. Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan
tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial
dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari
tradisional adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat
kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari
aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa
langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap
dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial
pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongansuku Sunda adalah contoh yang baik
mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih
bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang
dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana,
akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu
kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap
berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh
masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan
menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi,
seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari
Papua.

2.3 JENIS-JENIS SENI TARI


Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
1)      Tari Tunggal
Tari Tunggal Nusantara
Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh
seorang penari, atau duaorang tetapi secara bergantian, Tarian ini
biasanya menggambarkan watak seseorang tokoh ataupun seekor
binatang.Tari tunggal (solo) dipahami sebagai tarian yang dibawakan
oleh seorang penari dalampertunjukan, dan ada pula yang
menampilkan tarian tunggal dengan penari yang berbeda-beda secara
bergantian.
Dalam penyajian tari tunggal, penari memiliki keleluasaan
bergerak,karena ia tidak harus tergantung atau berhubungan dengan
dengan penari yang lain. Penariharus mampu mengelola bentuk gerak
dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia lebihleluasa
menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat
dilihat dalammengatur dan menentukan ruang gerak (maju, mundur,
berputar-putar, meloncat, dsb),mengatur waktu (kuat-lemah) dan
mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema dan isi),semua
tergantung pada kemampuan dirinya sendiri.

      contoh tari tunggal nusantara, yaitu :


a.       Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
b.      Tari Gandrung dari Batuwangi
c.        Tari Taledhek dari Jawa timur

2)      Tari Berpasangan


Tari berpasangan adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh dua
orang penari, baik sesama jenis maupun berlawanan jenis. Gerak
tarinya saling mengisi dan melengkapi dan ada interaksi antara penari
yang satu dan penari pasangannya sehingga terdapat respons dan
kesepakatan gerak yang baik. Ada beberapa kelompok tari berpasangan,
yaitu tari berpasangan putra putri, tari berpasangan putri halus, tari
berpasangan putri lincah, tari berpasangan putra halus, dan tari
berpasangan putra gagah.

3)      Tari Kelompok/Massal


Tari kelompok Adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang
dari awal sampai akhir secara kompak dan harmonis.Tema tari
kelompok bisanya tema permainan. Setiap penari harus bisa
menempatkan dirinya di dalam kelompoknya. Disamping itu Setiap
penari harus bisa mengatur diri dalam menguasai pola lantai dan
formasinya/ komposisi tari.
      Nilai sikap yang di peroleh dari tari kelompok adalah :
1.Toleransi
2.Kerjasama
3.Percaya diri
4.Disiplin
      Contoh tari kelompok:

1.Tari Kuda lumping


2.Tari Saman
3.Tari Piring
4.Tari Blek dig dot
5.Tari kipas
6.Tari Ulo-uloan      
7.Tari Pongan dll

2.4 GERAK TARI


Ø Menurut ragamnya gerak tari ada 2 yaitu:
1.Gerak pokok
2.Gerak sendi

Ø  Menurut aktifitasnya :
1.      Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat.
2.            Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan
berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah,
meluncur dan melompat.

Ø  Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :


1. Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh
sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
2. Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan
cara diperhalus.
3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak
wantah yang sudah di stilir.

Ø  Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :


1.      Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan
kekuatan otot.
2.          Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-
otot atau kekuatan.
3.          Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
4.          Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Ø  Gerak berdasar arah dan level posisinya:
1. Tinggi.
2. Sedang
3. Rendah sebagai gerak selang-seling.

Ø  Gerak Berdasarkan pengelompokannya:


1. Tari Tunggal

Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah
tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari
gambyong dan tari kukilo.
2. Tari berpasangan

Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki


dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
3. Tari Kelompok/Massal

Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak


penari.
Gerak tari kelompok menurut jenis ada 2

1.Gerak serempak
2.Gerak selang-seling

2.5 PERAN SENI TARI


Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian
tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang
digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan
kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai
pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5
antara lain :
1. Tari Sebagai Upacara

Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi
ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari
dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara
faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar
dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama.
2. Tari Adat

Beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan


raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda
lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan
tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
3. Tari Agama

                      Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik


khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan
selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam
konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di
mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan
bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari
pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang,
bendaya ketawang, gandari
4. Tari Sebagai Sarana Hiburan

Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira
tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk
kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi
mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
5. Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan

Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai


pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari
pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu
penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab,
koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Contoh tari
pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).

2.6 UNSUR-UNSUR GERAK TARI


A.    Gerak
Gerak adalah medium utama dalam tari, sebab gerak adalah bahan baku
atau subtansi dasar dari tari. Ide gagasan bermula dari gerak keseharian,
bermain, olah raga, dan sebagainya lalu diolah kedalam bentuk stilasi dan
distorsi  lalu di dikomposisikan dan disusun berdasar kebutuhan ungkapan
tarian sehingga menjadi satu komposisi atau koreografi.
Terdapar dua jenis gerak tari yaitu gerak maknawi adalah gerak yang
mempunyai arti, dan gerak murni gerak tari yang tidak mempunyai arti
khusus dimana ungkapan gerak seutuhnya untuk keindahan gerak
semata.Wiraga yaitu kemampuan penari dalam melakukan/menarikan gerak
dengan benar dan baik.
B.     Tenaga
Tenaga dalam tarian terdiri atas tenaga kuat dan tenaga lembut, keduanya
digunakan untuk mengawali, mengendalikan dan menghentikan gerak juga
untuk membedakan adanya gerak yang bervariasi.
Baik tenaga kuat atau tenaga lebut keduanya dalam tari digunakan sesuai
dengan kebutuhan ungkapan tarian seperti karakter,tema dan yang lainnya.
Oleh sebab itu melalui unsur tenaga dapat membedakan jenis tarian yang satu
dengan lainnya.
C.      Ritme / Irama
Ritme / irama adalah gerakan lambat, sedang dan cepat dalam tarian,
setiap tarian dibawakan dengan ritme yang bervariasi sehingga tampak lebih
menarik. Wirahma yaitu kemampuan penari dalam melaksanakan
penghayatan secara musical.
D.    Ruang
Pengertian ruang dalam tari adalah tempat yang digunakan untuk
kebutuhan gerak. Gerak yang dilakukan dalam ruang dapat dibedakan ;
(1) ruang sebagai tempat pentas dapat berupa arena, panggung
proscenium, atau tempat pertunjukan lainnya.
(2) ruang diciptakan oleh penari saat membawakan tarian. Ketika penari
menarikan gerak burung ruang yang digunakan akan lebih luas
dibandingkan ketika penari menarikan gerak semut.

E.     Wirasa
Wirasa yaitu kemampuan penari dalam mengekspresikan dan menghayati
tarian yang dibawakan sehingga mampu menentukan sifat atau karakter
tarian. Seperti ekspresi tari gagah, ekspresi tari halus, ekspresi tari lincah dan
sebagainya.
F.      Harmonis
Yaitu keserasian serta keterpaduan dari seluruh komponen tari yaitu ;
wiraga, wirahma, dan wirasa saat penari menari diatas panggung.

2.7 UNSUR-UNSUR KAIDAH SENI TARI


1. Wiraga
Kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan
ungkapan gerak yang jelas.
2. Wirama
                      Pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan
irama.
3. Wirasa
Aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang
dibawakan penari.

2.8 TARI TRADISIONAL DI NUSANTARA

Manuk Dadali dari Jawa Barat


Manuk Dadali dari Jawa Barat

Pencipta Lirik Lagu Manuk Dadali  Sambas Mangundikarta adalah  seorang jurnalis
sekaligus penyiar radio. Menurut informasi yang penulis dapatkan, sampai hari ini Lirik lagu
Manuk Dadali masih sangat populer menggaung di radio-radio terutama Radio Republik
Indonesia.

Setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk membangkitkan rasa nasionalisme.


Salah satu diantaranya melalui lagu daerah. Bagi masyarakat Jawa Barat, tentu tidak asing
lagi dengan lagu daerah berjudul Manuk Dadali. Sebuah lagu yang diajarkan sewaktu
menginjak Sekolah Dasar.

Manuk Dadali berarti Burung Garuda, lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).   Lirik Lagu Manuk Dadali ini mengisahkan tingginya martabat NKRI yang
diumpamakan seperti Burung Garuda.

Burung yang kuat, paling disegani, gagah dan memiliki daya juang tinggi. Selain itu,
lagu daerah Jawa Barat Lirik Lagu Manuk Dadali ini juga menggambarkan persatuan
Indonesia dalam bingkai Kebhinekaan Tunggal Ika. 

Selain menggambarkan kebesaran nyali sebuah negara, lirik lagu manuk dadali ini
juga menceritakan kehidupan dalam bingkai Kebhinekaan Tunggal Ika. Kehidupan
harmonis sebuah negara yang disangga tiang-tiang kebudayaan, ras, suku, agama dan
elemen-elemen kebangsaan lainnya.

Semoga dengan mendengarkan, menghayati dan meresapi arti lirik lagu Manuk
Dadali ini bisa mengembalikan semangat nasionalisme kita untuk tetap mencintai
Indonesia. Seberapapun banyak orang yang ingin memecah-belah negeri ini, pasti akan
selalu ada punggawa-punggawa yang tak kalah banyaknya demi memperkuat kesatuan
dan persatuan Tanah Air Indonesia.

Pencipta Lagu Manuk Dadali

Lagu Manuk Dadali adalah sebuah lagu berbahasa sunda yang diciptaan oleh
Sambas Mangundikarta, seorang jurnalis dan seniman yang lahir di Bandung pada tanggal
21 September 1926. Tembang tersebut sempat populer di tahun 1962 dengan memuncaki
tangga lagu-lagu baru di RRI Bandung yang pada saat itu merupakan “raja” di dunia
broadcast tatar parahyangan. Lagu ini menceritakan seekor Manuk (burung) Dadali yang di
artikan sebagai burung Garuda yang dilukiskan sebagai burung yang gagah perkasa. Lagu
Manuk Dadali memuat syair lagu yang bernafaskan Nasionalisme, selain daripada itu, lagu
ini sangat enak didengar, terlebih jika dinyanyikan menggunakan angklung. berikut lirik lagu
manuk dadali.
Beliau lahir di Bandung tepatnya 21 September 1926. Sebagaimana seseorang
dalam mencapai tangga kesuksesannya, beliau tidak dengan mudah menjalaninya hingga
sampai level nasional. Pada tahun 1946 sampai 1952, beliau menjadi anak buah Jenderal
Dr. Mustopo.
Bertempat di Subang Jawa Barat, beliau diminta untuk membantu menjadi penyiar
Radio Perjuangan Jawa Barat. Setelah itu, beliau ditugaskan di Madiun dan Blitar Jawa
Timur. Baca Selengkapnya mengenai Profil pencipta Lirik lagu Manuk Dadali.
Dalam kegiatan reportasenya, beliau lebih sering ke olah raga sepakbola dan
badminton. Kejuaran-kejuaraan olah raga tersebut antara lain Thomas Cup di Kuala Lumpur
(1970), All England (1976, 1977 dan 1981), Pre World Cup di Singapura 1977 dan Uber Cup
di Tokyo (1981).
Menginjak tahun 1982, Sambas tidak hanya melakukan reportase di bidang oleh
raga, saat itu beliau juga pernah menjadi pembawa acara Dari Desa ke Desa. Acara
tersebut dapat dibilang sukses karena mampu menyedot banyak perhatian masyarakat
terhadap TVRI.

Perhatian tersebut tidak lain dikarenakan program yang dibawakannya banyak


Perhatian tersebut tidak lain dikarenakan program yang dibawakannya banyak
menyangkut aktivitas pedesaan meliputi cocok tanam, beternak dan aktivitas-aktivitas lain
yang dilakukan wong cilik.
Makna Lirik Lagu Manuk Dadali

Lambang negara Indonesia adalah burung Garuda (Manuk Dadali). Tidak diragukan
lagi, burung Garuda adalah pilihan yang tepat untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang kuat.

Bangsa yang disangga berbagai pilar-pilar kebangsaan seperti suku, budaya, agama
dan lain sebagainya. Di atas tiang-tiang bangsa tersebut bangsa Indonesia bertekad
menyatu menjadi NKRI. Faktor keberagaman itulah yang dapat mengguncang dunia di atas
janji persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Merentang sayapnya merupakan
penggambaran bahwa luasnya daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke menambah
kekayaan bangsa.

Di atas perbedaan itulah bangsa Indonesia semakin yakin bahwa kehidupan


berbangsa membutuhkan tolong menolong. Itulah kehebatan rakyat Indonesia, tanpa
disuruh semua tergerak untuk membantu bila ada bencana-bencana yang melanda.
Penjabaran makna Lagu Dadali bisa Anda baca di Arti Lagu Manuk Dadali.

Lirik Lagu Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tari nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Tandang jeung pertentang taya bandingannana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna

Reff:

Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti indonesia jaya

Manuk dadali pangkakon carana

Resep ngahiji  rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis bela pati


Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna bangsa di negara Indonesia

Lirik Lagu Manuk Dadali Versi Bahasa Indonesia

Terbang melesat tinggi, jauh di awang-0awang

Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu

Kukunya panjang dan paruhnya melengkung

Menyongsong langit dengan cergas terbangnya

Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya

Gagah perkasa tanpa tandingan

Dihormati dan disegani oleh sesama

Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya

Reff

Burung garuda, burung paling gagah

Lambang sakti Indonesia jaya

Burung garuda, yang paling tershor

Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri

Saling menyayangi, tak sungkan membela

Burung garuda adalah lambang kesatriaan

Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia

Tari Manuk Dadali

Tari adalah ekspresi jiwa. Biasanya, tarian hadir dengan diiringi sebuah lagu
pengiring. Nah, karena kali ini academic Indonesia akan membahas Tari Manuk Dadali,
maka lagu pengiringnya pun lagu tentu Lirik Lagu Manuk Dadali.

Adapun jumlah penari bisa 4 orang atau lebih bisa disesuaikan. Gerakan dan pola
lantai yang ditampilkan sebagai berikut:

Ragam Gerakan Tari Manuk Dadali


Ragam Gerakan Tari Manuk Dadali

       Berbaris satu berbanjar


-          Hitungan 1-4 melakukan gerakan rapat nindik

-                  Hitungan 4-8 melakukan gerakan berjalan rapat nindik dengan membentuk dua
baris

      Gerakan kepak geser


-          Hitungan 1-2 melakukan gerakan bergeser ke kanan

-          Hitungan 3-4 melakukan gerakan bergeser ke kiri

      Gerakan selancar dengan hitungan 1-8

      Gerakan kewer ganda dengan hitungan 1-8

      Gerakan kepak jalan dengan hitungan 2 x 8

-                   Hitungan 1-4 mengepakkan kedua tangan dengan berjalan mundur

-                   Hitungan 5-8 mengepakkan kedua tangan dengan berjalan maju


-                   Hitungan 1-4 mengepakkan kedua tangan dan membentuk satu berbanjar

-                   Hitungan 5-8 mengepakkan kedua tangan dan membenntuk dua berbanjar

      Gerakan kewer dengan hitungan 1-8

      Gerakan plak blang dengan hitungan 1-8

      Gerakan plak blang putar dengan hitungan 1-8

      Gerakan selancar berbanjar dengan hitungan 1-4

      Gerakan penutup bervariasi dengan hitung.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai hasil kebudayaan, Tari Manuk Dadali mempunyai nilai hiburan
yang mengandung pesan–pesan terselubung, karena unsur – unsur yang
terkandung didalamnya mempunyai arti simbolik yang bila diterjemahkan
sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai
pendidikan. Variasinya dapat meliputi aspek kehidupan manusia seperti
kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka
serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga
menginjak dewasa. Semoga kesenian ini tetap ada karena banyak hal yang
bisa kita dapatkan dan pelajari dari tarian ini. Sering kali mereka dianggap
kuno. Bahkan, beberapa maestro yang masih eksis, hidupnya pun jauh dari
layaknya seorang maestro seni.
3.2 Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian Adat di seluruh provinsi di
Indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan
seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian
suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

Masukkan komentar Anda...

Postingan populer dari blog ini

Harga Perolehan Dan harga Penjualan - Pajak


Maret 24, 2017

PENGERTIAN HARGA PEROLEHAN DAN HARGA PENJUALAN 1.Pengertian harga


perolehan a.Harga beli ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva siap
digunakan. b.Semua biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk mendapatkan aktiva …

BACA SELENGKAPNYA
TARI TOKECANG
Maret 24, 2017

Gambar SENI BUDAYA & KETERAMPILAN ( TARI DAERAH TOKECANG )

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Radius Images

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai