Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SENI BUDAYA

SENI TARI

Disusun oleh :

Juwita Rahmania

X-TB

SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA


2022
KATA PENGANTAR

      Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji


bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan
dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

      Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang
“CABANG SENI TARI”

      Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita
mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

      Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

                                                                                                                      

                                                                                                                    
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan


perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai
negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang
keadaan masyarakat Indonesia.

Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan
bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing
dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat
Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat
Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah
menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian
sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.

Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita
lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku
bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan
Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan
pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian
asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan
sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang
dijalankan pemerintah.

2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni
Budaya yaitu Bpk. Ikhsan. Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui
makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat
makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal
yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah
wawasan kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang
dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru
untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai
generasi selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak,
ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang,
tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan.
Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti
menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak,
contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi
kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak
yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.

Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan
emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur
dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan
hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

2. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang,
tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil
hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian, tarian lain diilhami
oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang dan
tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi
dalam diri manusia. Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali,
tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu,
taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu
kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari
mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional
mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan
koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih
dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru
ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna,
penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Tari
tradisional dibagi menjadi :

 Tari Keraton

Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia.
Beberapa keluarga bangsawan, berbagai istana dan keraton yang hingga kini
masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan
pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian
rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis
dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas
lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan
keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan
sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki
seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi,
sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.

Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan


oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya
para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal
sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan
pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan
Melayu. Seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan
gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di
Sumatra Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra
Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental
akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.

 Tari Rakyat

Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan


rakyat. Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan
tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan
derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional
adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di
pedesaan maupun di perkotaan.

Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan


dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan
yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan
atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih
memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.

Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik
mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat
hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas
jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali
disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun
demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena
didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah
dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun
rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari
Papua.

3. Jenis-Jenis Seni Tari

Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:

 Tari Tunggal
 Tari Berpasangan
 Tari Kelompok/Massal

Tari Tunggal

Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari
gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong
dan tari kukilo.

Tari berpasangan

Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki


dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

Tari Kelompok/Massal

Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak


penari. Nah, oleh karena itu, mari kita berbangga dengan seni tari yang ada di negara
kita dengan cara melestarikannya.

4. Peran Seni Tari

Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh
karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan
batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi
tari ada 5 antara lain :

a. Tari Sebagai Upacara

Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke
generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam
upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor
keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari
upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama

b. Tari Adat

Beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan


raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda
lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu
agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.

c. Tari Agama

Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus.
Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya.
Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang
berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih
asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris,
pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari

d. Tari Sebagai Sarana Hiburan

Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak
bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para
penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.

contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)

e. Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan

Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai


pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada
tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’
tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari
mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang
baik serta tema dan tujuan yang jelas.

Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim),


gambyong ( surakarta).
5. Unsur-unsur gerak Tari

Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :

- Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat


- Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat
dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.

Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :

- Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai
dengan apa yang dilihatnya.
- Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara
diperhalus.
- Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang
sudah di stilir.

Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :

- Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan
otot.
- Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau
kekuatan.
- Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya
mengalir.
- Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan
dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
a. Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak
dan ungkapan gerak yang jelas.
b. Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan
irama.
c. Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian
yang dibawakan penari.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan,


Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik,
Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi).

Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari
Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.

Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh
karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan
batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi
tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai
sarana pertunjukkan

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.

Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan


perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah
mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari
gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua :
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.

2. Saran
- Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
- Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di
Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI)
yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung
dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari
tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali
dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari
kreasi baru karya mereka.
·         Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia
dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai